IbPE KERAJINAN CINDRAMATA ALAT MUSIK DI KABUPATEN JEMBRANA

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PADA USAHA KERAJINAN BATU PUTIH GUNUNGKIDUL

PENINGKATAN PRODUKSI DAN WAWASAN PENGERAJIN TALENAN DI DESA TEMESI, GIANYAR. Keywords: chopping board, wood, production, Balinese cuisines.

METODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PRODUK PERAK

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI BATIK DALAM MENDUKUNG USAHA PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA YOGYAKARTA

SOLUSI. I b PE 2 PENGUSAHA KOMODITAS EKSPOR ASPEK PRODUKSI ASPEK MANAJEMEN USULAN PROBLEM

PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI

PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI

IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR

IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA HANDYCRAFT BESI MELALUI PENDIDIKAN MANAJERIAL

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN :

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

PENINGKATAN KAPASITAS PENGUSAHA SEPATU DAN TAS KULIT DI MALANG UNTUK TEMBUS PASAR LUAR NEGERI Istutik 1, Bunyamin 211

ANALISIS LAY OUT USAHA HANDYCRAFT BERBAHAN BESI

IbM KELOMPOK PENGRAJIN GERABAH MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN, ALAT PRODUKSI DAN MANAJEMEN PEMASARAN DI KABUPATEN KLATEN

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI

IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SULAM PITA DI KOTA SEMARANG

Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVII, NO. 1 Januari 2017

PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN. Universitas Sebelas Maret

KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD) DAN EVALUASI TATA LETAK FASILITAS KERJA

PELATIHAN INOVASI DESAIN KESET DESA KARANGREJO KABUPATEN PASURUAN

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA MAKANAN PADA KUTA CENTRAL PARK HOTEL, KABUPATEN BADUNG - BALI PANJI IMMANUEL PURBA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii

PENGEMBANAGAN USAHA KECIL MENENGAH UNTUK PENGERAJIN ALPAKA DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Pembangunan Bambu di Kabupaten Bangli

PENINGKATAN EFISIENSI INDUSTRI KECIL POLA PENGECORAN LOGAM CEPER

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGERAJIN BATOK KELAPA DI DESA TIYING GADING-TABANAN

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Pants Defects, c Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vi Universitas Kristen Maranatha

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing

PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI SAGON BAKAR SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA

Pangestu Furniture & Craft

PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA VELTIKULTUR UNTUK PENANAMAN TUMBUHAN OBAT DALAM PEMAKSIMALAN PEKARANGAN RUMAH

UPAYA PENGEMBANGAN SERTA PROSEDUR PERMOHONAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN KAYU DI BALI

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS SANTAN KELAPA PADA KELOMPOK USAHA PERAJIN KELAPA. Abstract

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

IPTEK BAGI MASYARAKAT INDUSTRI KECIL ROBOT LINE FOLLOWER DI KELURAHAN WEDOMARTANI KABUPATEN SLEMAN

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE SIKLUS PENJUALAN KAMAR SECARA KREDIT PADA HOTEL BINTANG EMPAT (STUDI PRAKTIK KERJA PADA HOTEL MGMS)


PENGANTAR BUSINESS PLAN

ABSTRACT. Keywords: Job order costing method. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. negeri maupun luar negeri (perusahaan asing). Kondisi ini menuntut para pelaku

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors.

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007)

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI. 2}

ABSTRACT. Key words: target costing, efficiency, production costs, selling prices.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK KOPI 3 IN 1 INSTAN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2400 KG PER HARI

OLEH: YOVITA LIMANTARA

USAHA KRIPIK NABATI: MANAJEMEN USAHA DAN PROSES PRODUKSI

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

RINGKASAN HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING

PEMBERDAYAAN USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK SRADHA DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment decision making, productivity. vii. Universitas Kristen Maranatha

KERAJINAN LIMBAH DRUM BEKAS DAN PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI

PERBAIKAN METODE PENCAMPURAN-PEMANASAN ADONAN UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI BAKPIA KEMUSUK

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

DESIGNING STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP)

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

USAHA KRIPIK DI DESA MALAKOSA DAN DESA TUMPAPA INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROPINSI SULAWESI TENGAH

ABSTRAK. Kata kunci: outsourcing, human resource, perencanaan bisnis. vii. Universitas Kristen Maranatha

Bab I. Pendahuluan. kategori tersebut dapat digolongkan menjadi pekerja informal. Berdasarkan data BPS

ABSTRACT. Keyword: Activiity based Costing system, Cost of Goods Manufacture, Cost Driver, Overhead Cost. vii. Universitas Kristen Maranatha

Pembukuan dalam Menunjang Kesuksesan Usaha Pengrajin Batik di Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal

ABSTRACT. Keyword: Cost report, job order costing, cost of production orders, compare, weaknesses and strengths, analytical calculation

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 3, Oktober IbM KELOMPOK PRODUSEN SANGKAR BURUNG DESA BANDENGAN, KECAMATAN JEPARA, KABUPATEN JEPARA

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 08 Tahun 2015

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR

ABSTRAK. Kata kunci: persediaan, multi item, program linier

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Job order costing method, efisiensi, dan efektivitas. vii. Universitas Kristen Maranatha

Pengembangan Usaha kecil dan

PROSES PEMBUATAN TAHU DI U.D. SUMBER JAYA KENJERAN-SURABAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Berdasarkan hasil analisis menggunakan data SUSDA Tahun 2006 yang dibandingkan dengan 14 indikator kemiskinan dari BPS, diperoleh bahwa pada umumnya

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELOMPOK PERAJIN SANGKAR BURUNG GRIYAKUKILA KADIPIRO MELALUI DIVERSIVIKASI PRODUK

Analisis Sistem Akuntansi Persediaan

ABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN Latar Belakang

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dianggap cukup representatif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar industri ada dua macam, yaitu industri jasa dan industri

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha. m 2 atau dapat melakukan efisiensi total luas area sebesar 34,56 %. Tata letak

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan tersebut bergerak menurut kegiatannya masingmasing,

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ABSTRACT. (Key words: Cost of goods production, Standard Cost, Production Cost Efficiency) Universitas Kristen Maranatha

Perencanaan Sumber Daya

PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA DI DUSUN CANDRAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN KRIPIK BONGGOL PISANG

Pendahuluan. Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: E-ISSN:

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria

ABSTRACT. Keywords: inventory, PSAK 14 Revised 2008, initial recognition of raw material inventories, net realizable value.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

Transkripsi:

IbPE KERAJINAN CINDRAMATA ALAT MUSIK DI KABUPATEN JEMBRANA I Made Tamba; I Wayan Wana Pariartha, I Nengah Susrama, I Ketut Widnyana Universitas Mahasaraswati Denpasar Email : made.tamba125@gmail.com Ringkasan eksekutif Nyoman Handycraft yang berdiri sejak 1998, merupakan pelopor industri kerajinan di desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Pada tahun 2003 di Desa Pohsanten muncul lagi usaha sejenis yaitu Urip handycrafts. Nyoman handycrafts adalah mentor atau tempat belajar dari pemilik Urip handycrafts selama sekitar 3 tahun, sehingga sampai saat ini kedua UKM bekerjasama khususnya pada saat adanya pesanan yang tidak dapat ditanggulangi sendiri. Jenis produk yang diproduksi oleh kedua UKM meliputi kalimba, jimbe, maracas, tambur, tas kendang, silovone, suara petir dan vatica. Jumlah produksi per tahun sebanyak 15.000 pcs untuk Nyoman handycrafts dan 13.000 pcs untuk Urip handycraft. Kedua UKM memiliki permasalahan yang hampir sama yaitu kapasitas produksi yang masih relatif rendah sebab sebagian besar proses masih menggunakan alat secara manual. Peralatan yang dimiliki oleh kedua UKM diantaranya gerinda, bor duduk, bor tangan, kompresor, dan pres plat dengan kondisi yang kurang layak pakai. Demikian juga ruang kerja dan show room kedua UKM belum tertata dengan baik. Sediaan bahan baku terutama buah maja masih didatangkan dari luar daerah sehingga harganya berfluktuasi karena faktor transportasi, cuaca, dan permintaan pesaing. Kelemahan dari proses produksi kedua UKM adalah tidak adanya SOP (standar operation procedure) pada tiap-tiap tahapan produksi sehingga kontrol kualitas yang semestinya dilakukan dari awal proses produksi tidak berjalan dengan baik dan akibatnya adalah mengurangi kualitas produk jadi. Kelemahan UKM Nyoman handycrafts dan Urip handycrafts adalah juga dalam pengelolaan usaha (manajemen). Manajemen usaha tidak berjalan secara profesional karena dikelola secara kekeluargaan. Demikian juga berbagai pembukuan usaha seperti buku harian, buku kas, neraca usaha, stok bahan baku, stok produk jadi, perhitungan laba rugi usaha tidak semuanya tersedia dan tidak dalam kondisi yang baik. Mencermati kendala yang dihadapi kedua UKM, maka untuk tahun pertama karya utama yang dilaksanakan adalah (1) mengarahkan dan mendampingi UKM dalam penanaman labu untuk menekan pembelian bahan baku dari luar daerah, (2) meningkatkan kapasitas produksi dengan memberikan bantuan peralatan, (3) membuat standar operasional prosedur bahan baku, (4) mendampingi UKM menata ruang kerja yang memberikan jaminan kesehatan, (5) mendampingi UKM menata show room, dan (6) memperbaiki sistem pembukuan. Pengembangan kedua UKM tersebut memiliki urgensi tinggi, mengingat mereka termasuk motivator bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Jembrana., sebab selama ini sentra kerajinan-kerajinan hanya ada di wilayah Bali Tengah dan Timur yang merupakan pusat objek pariwisata. Respon kedua UKM dalam pelaksanaan kegiatan sangat tinggi, sehingga kedua UKM tersebut berpeluang besar dapat dibina untuk diningkatkan kemampuannya sehingga menjadi UKM yang tangguh. Kata kunci: kerajinan, cendramata, alat musik, produk, ekspor 67

Executive summary Nyoman Handycraft established since 1998, is a pioneer the craft industry in Pohsanten village, District Mendoyo, Jembrana district. In 2003 in the village of Pohsanten appear again similar business that is Urip handycrafts. Nyoman handycrafts is a mentor or a place to learn from owners Urip handycrafts for about 3 years, so far both UKM collaboration especially when the orders that can not be tackled alone. Types of products manufactured by both UKM s include Kalimba, jimbe, maracas, drums, drum bags, silovone, the thunder and Vatica. Total production per year to Nyoman handycrafts as many as 15,000 pcs and 13,000 pcs to Urip handycraft. Product specifications are produced mostly medium sized. Both UKM s have a similar problem, namely production capacity is still relatively low because most of the processes are still using manual tools. Equipment owned by both UKM s including grinders, drill sitting, hand drill, compressor, and pres plate with conditions that are less worthy life. Similarly, work space and show room both UKM s has not arranged properly. The preparation of raw materials, especially fruits maja still imported from outside the region, so the price fluctuates because of transportation, weather, and demand competitors. The weakness of the production process is the absence of both UKM s SOP (standard operation procedure) at each stage of the production so that quality control should be performed from the beginning of the production process is not going well and the result is to reduce the quality of the finished product. Weakness UKM s handycrafts Nyoman and Urip handycrafts is also in business management (management). Management business is not run professionally managed family since. Similarly, many business bookkeeping as a diary, cash book, balance sheet business, stocks of raw materials, finished product inventory, profit and loss of business not everything is available and not in a good condition. Observing the constraints faced by both UKM s, the first year the major works carried out are (1) direct and assist UKM s in planting pumpkins to suppress the purchase of raw materials from outside the area, (2) increase production capacity through the provision of equipment, (3) make standard operating procedures of raw materials, (4) assist UKM s organize workspaces that provide health insurance, (5) assist UKM s set show room, and (6) improve the accounting system. Development of both SME has high importance, since they include a motivator for the community, especially in the district of Jembrana., Because so far crafts centers exist only in the region of Central and Eastern Bali is the center of tourism. The second response of UKM s in the implementation of activities is very high, so both UKM are most likely to be fostered to be enhanced so that it becomes a tough UKM. Keywords: handicrafts, souvenirs, musical instruments, products, export I. PENDAHULUAN Kabupaten Jembrana adalah kawasan paling barat Pulau Bali dengan jarak yang cukup jauh dari kawasan wisata (sekitar 100 km), namun berbagai sentra kerajinan mulai berkembang dan banyak diantaranya berorientasi ekspor. Sentra kerajinan tersebut diantaranya adalah kerajinan anyaman bambu, lontar, lidi, ukir kayu, lukisan, dan lain-lainnya. Khususnya di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo 68

terdapat dua UKM yang bergerak dibidang kerajinan cindramata alat-alat musik/instrumen tradisional dengan desain tradisional asli Indonesia maupun asing dengan prospek pasar ekspor yang cukup cerah. Kedua UKM tersebut adalah UD. Nyoman Handycrafts dan Urip Handycrafts. Dari observasi yang telah dilakukan, kedua UKM tersebut sangat mengharapkan adanya pembinaan dan bantuan dari pemerintah (DIKTI) melalui Perguruan Tinggi secara berkesinambungan agar dapat meningkatkan kapasitas produksi, kualitas produksi, pembenahan manajemen, pemasaran dan aspek lainnya. Bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi alat musik tradisional meliputi : kayu, kulit, plat, tempurung kelapa, buah maja, dan buah labu. Suplai bahan baku seperti kayu, tempurung kelapa, dan buah labu mampu dipenuhi dari produksi lokal. Sementara itu kulit, plat, dan buah maja didatangkan dari daerah lain, sehingga suplainya seringkali terkendala karena faktor transportasi, fluktuasi harga, dan cuaca. Kualitas bahan baku yang tersedia relatif bervariasi dari yang berkualitas baik sampai kurang baik. Kapasitas produksi UKM masih relatif rendah sebab sebagian besar proses masih menggunakan alat secara manual. Peralatan yang dimiliki oleh kedua UKM diantaranya gerinda, bor duduk, bor tangan, kompresor, dan pres plat dengan kondisi yang kurang layak pakai. Kapasitas produksi yang rendah menyebabkan ketika ada pesanan dalam jumlah yang lebih besar tidak mampu dipenuhi. UKM Nyoman handycrafts sampai saat ini telah memiliki bangunan ruang kerja, gudang penyimpanan alat, penyimpanan produk jadi, penyimpanan bahan baku, dan ruang kantor dengan luas total 400 m 2 termasuk ruang jemur dengan nilai investasi kurang lebih 300 juta rupiah. Sementara Urip handycrafts hanya mempunyai fasilitas ruang kerja, halaman jemur, dan gudang dengan luas sekitar 200 m 2 dengan nilai investasi sekitar 125 juta rupiah. Namuan tata letak (lay out) proses produksi belum tertata dengan alur yang baik, sehingga hal ini juga menyebabkan proses kerja yang lambat dan tidak efisien. Secara garis besar proses produksi pada kedua UKM adalah sama, yang diawali dengan penyiapan bahan baku, pengeringan bahan kemudian dilanjutkan dengan aktivitas pembuatan produk dan diakhiri dengan serangkaian aktivitas finishing. Kelemahan dari proses produksi kedua UKM adalah tidak adanya SOP (standard operation procedure) pada tiap-iap tahapan produksi sehingga kontrol kualitas yang semestinya dilakukan dari awal proses produksi tidak berjalan dengan baik dan akibatnya adalah mengurangi kualitas produk jadi. Jenis produk yang diproduksi oleh kedua UKM meliputi kalimba, jimbe, maracas, tambur, tas kendang, silovone, suara petir dan vatica. Jumlah produksi per tahun sebanyak 15.000 pcs untuk Nyoman handycrafts dan 13.000 pcs untuk Urip handycraft. Spesifikasi produk yang diproduksi sebagian besar berukuran medium. 69

Kelemahan UKM Nyoman handycrafts dan Urip handycrafts adalah juga dalam pengelolaan usaha (manajemen). Manajemen usaha tidak berjalan secara profesinal karena dikelola secara kekeluargaan. demikian juga berbagai pembukuan usaha seperti buku harian, buku kas, neraca usaha, stok bahan baku, stok produk jadi, perhitungan laba rugi usaha tidak semuanya tersdia dan tidak dalam kondisi yang baik. Situasi manajemen yang sedikit lebih baik terdapat pada Nyoman handycrafts dimana pembagian tugas-tugas sudah lebih mengarah kepada pengelolaan yang lebih baik, namun kedua UKM tersebut tetap harus dibenahi manajemen dan pembukuannya sehingga pengelolaan usaha menjadi lebih baik. II. SUMBER INSPIRASI Sejak tahun 1990, banyak usaha kerajinan yang semula hanya dijadikan kerja sampingan oleh penduduk Bali telah mulai menjadi mata pencaharian pokok, terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan pariwisata yaitu Denpasar, Badung dan Gianyar. Pencari kerja maupun usahawan berdatangan ke kawasan tersebut berebut pengalaman dan peluang untuk meningkatkan pendapatan. Diantara mereka ada yang kembali ke daerah asal untuk mencoba mengembangkan usaha sesuai dengan pengalaman yang diproleh sebelumnya. Demikian halnya yang terjadi pada UKM kerajinan yang berkembang di Kabupetan Jembrana, Nyoman Tendra sebagai pemilik Nyoman Handycraft di Desa Pohsanten sebagai contohnya, yang sebelumnya dia mendapatkan pengalaman kerja dari kawasan wisata tersebut. Pada mulanya hanya ada satu UKM di desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana yaitu Nyoman Handycrafts yang berdiri pada tahun 1998. Pada tahun 2003 muncul lagi usaha sejenis yaitu Urip handycrafts. Nyoman handycrafts adalah mentor atau tempat belajar dari pemilik Urip handycrafts selama sekitar 3 tahun, sehingga sampai saat ini kedua UKM bekerjasama khususnya pada saat adanya pesanan yang tidak dapat ditanggulangi sendiri. Kedua UKM menjadi sumber nafkah puluhan tenaga kerja lokal yang sebelumnya menjadi pengangguran terselubung. Tidak berlebihan beberapa diantara tenaga kerja tersebut menyatakan bahwa kedua UKM tersebut telah menambah harapan hidup mereka. Betapa tidak, terdapat puluhan tenaga kerja wanita yang sebelumnya tidak produktif, namun dengan kehadiran kedua UKM menjadi produktif bahkan menjadi andalan dalam menafkahi keluarganya. Kehadiran kedua UKM telah membangkitkan semangat hidup tenaga kerja lokal yang berdampak pula terhadap kemampuannya membiayai anak-anaknya untuk menimba pendidikan formal pada berbagai tingkatan Pengembangan kedua UKM tersebut memiliki urgensi tinggi, sehingga kedua UKM tersebut sangat layak untuk diberikan bantuan dan pembinaan mengingat mereka termasuk motivator bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Jembrana, sebab selama ini sentra kerajinan-kerajinan hanya ada di 70

wilayah Bali Tengah dan Timur yang merupakan pusat objek pariwisata. Disamping itu, melihat kendala yang dihadapi dan prospek pasarnya kelihatan bahwa kedua UKM tersebut dapat dibina untuk meningkatkan kemampuannya sehingga menjadi UKM yang tangguh dan menguntungkan bukan saja bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar, pemerintah daerah maupun Negara. III. METODE Metode penerapan IPTEKS dalam kegiatan pengabdian ini, yaitu (1) penyuluhan dan pelatihan dengan pendekatan model entrepreneurship capacity building, (2) pendampingan mitra dalam penataan ruang kerja, show room, penataan pembukuan dan penanaman labu, dan (3) pembuatan SOP bahan baku dan proses produksi. IV. KARYA UTAMA Karya utama pada tahun I dari kegiatan IbPE Kerajinan Cindramata Alat Musik Di Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut : 1. Penanaman labu. Penanaman labu dilakukan untuk menanggulangi kelangkaan bahan baku khususnya bahan untuk produk maracas dan gitar yang memiliki estetika alami. 2. Penataan ruang kerja. Penataan ruang kerja ditujukan untuk memberikan rasa nyaman kepada pekerja, yang nantinya memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan para pekerja. Penampilan ruang kerja yang tertata secara apik memberikan gengsi tersendiri kepada para pekerja. 3. Penataan dan pembuatan show room. Show room perlu ditata untuk memberikan citra positif dan daya tarik terhadap produk-produk yang ditawarkan UKM. 4. Penataan pembukuan. Penataan pembukuan ditujukan untuk meningkatkan tata kelola UKM yang berbasis data pengeluaran dan penerimaan yang reliable. 5. Pembuatan SOP pengadaan bahan baku. SOP bahan baku ditujuan untuk memberikan pedoman tentang seleksi bahan baku menurut jenis dan kualitas sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang seragam. 6. Pengadaan peralatan. Merespon kebutuhan UKM terhadap peralatan, maka mesin pres plat merupakan peralatan yang menempati prioritas utama untuk diadakan. V. ULASAN KARYA Penanaman Labu. Pengrajin tidak memiliki latar belakang ketrampilan bercocok tanam labu sehingga perlu dilatih dan didampingi dalam budidaya labu. Kegiatan ini mulai dilakukan 21 Mei 2012 dengan rangkaian sebagai berikut. Sebelum penanaman dilakukan penyiapan bibit labu air melalui penyemaian benih. Benih dipilih dari buah yang sehat dengan tingkat kematangan yang memenuhi syarat. Penyiapan lahan untuk penanaman dilakukan melalui dua kali pengolahan tanah hingga gembur. Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya. 71

Penanaman dilakukan tanggal 2 Juni 2012. Kegiatan pemeliharaan setelah tanaman labu tumbuh adalah penyiraman yang dilakukan sekali dalam dua hari dan kegiatan penyiangan khususnya disekitar bedeng yang dilakukan sebelum tanaman menjalar. Setelah tanaman keluar sulurnya, kemudian dibuat para-para. Para-para dibuat dari bamboo, dengan tiang berupa bambu batangan tanpa dibelah agar kuat menyangga beban. Tinggi tiang bamboo sekitar 2 meter di atas permukaan tanah. Bamboo yang dijadikan tiang rambatan disambung dengan bamboo lain di bagian atasnya. Jalinan bamboo yang menjadi tiang rambatan berbentuk kotak-kotak. Pembuatan para-para bertujuan agar buah labu tumbuh dengan baik. Penampilan tanaman labu setelah merambat diatas para-para disajikan pada Gambar berikut. Gambar 1. Tanaman Labu pada rambatan para para Penataan Ruang Kerja Penataan ruang kerja memperoleh prioritas tinggi untuk dilaksanakan pada tahun pertama. Ruang kerja yang tidak tertata berdampak luas terhadap kesehatan karyawan yang akhirnya bermuara pada tingkat produktivitas karyawan. Disamping itu para pembeli (buyers) yang datang langsung ke lokasi produksi sangat dipengaruhi minatnya untuk membeli produk oleh estetika ruang kerja. Penataan ruang kerja UKM mitra diarahkan agar terbebas dari debu. Ketika proses produksi berlangsung banyak debu yang beterbangan sebagai hasil proses menggerinda tempurung kelapa, buah maja, dan kayu. Untuk mengeliminasi debu yang berterbangan, maka pada ruang kerja dipasang instalasi blower untuk menyedot debu. Gerinda duduk dimodifikasi sedemikian rupa sehingga debu tersedot melalui selang yang terhubung dengan blower untuk 72

kemudian dialirkan melalui selang besar ke suatu bak yang berisi air untuk mengendapkan debu tersebut. Debu yang telah terendapkan tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk memproduksi dupa wangi. Ruang kerja yang tertata rapi akan memberikan gengsi tersendiri bagi para pekerja. Sikap militansi pekerja akan berkembang jika ruang kerja memberikan rasa nyaman, aman, dan bergengsi. Para pekerja tidak akan mudah terprovokasi untuk menggembosi atau meninggalkan perusahaan jika suasana ruang kerja nyaman, aman, dan menyenangkan. Penataan ruang kerja merupakan bagian dari upaya mengapresiasi pekerja pada ruang dan waktu yang tepat. Keunggulan dari penataan ruang kerja dengan instalasi blower adalah terjaminnya kesehatan dan keamanan kerja serta memberikan rasa nyaman kepada pekerja. Kondisi ini berdampak positif terhadap produktivitas kerja karyawan dan minat para pembeli dari produk kerajinan alat musik tersebut. Gambar 2. Gerinda Duduk yang termodifikasi dengan alat untuk menyedot debu Gambar 3. Mesin blower yang termodifikasi untuk menyedot debu pada 5 gerinda duduk 73

Penataan show room Penataan show room menjadi sangat urgen dikerjakan pada tahun I, karena penampilan produk akan bertambah elok jika dipajang pada tempat strategis dengan ruangan yang memiliki estetika. Penataan show room diawali dengan membongkar bangunan lama yang peruntukannya untuk ruang kerja. Show room ditempatkan paling depan, dengan menghadap ke jalan raya. Ruang sow room didesain agar panoramanya memberikan kesan indah dan menyenangkan. Tata letak produk nantinya juga didesain agar mampu menimbulkan citra positif dihadapan buyers dan mampu menumbuhkan rasa ingin membeli terhadap produk yang dipajang. Bangunan show room hasil penataan dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4. Show room yang baru selesai direnovasi Penataan pembukuan Penataan pembukuan diarahkan agar UKM mitra mampu menjadi pengusaha yang berbasis pembukuan yang dapat dipercaya. UKM mitra dilatih membuat pembukuan pada Buku Kas. UKM mitra juga dilatih untuk mengisi kartu kas, kartu barang, kartu piutang, kartu utang. Untuk dapat menentukan harga jual per unit, UKM mitra juga dilatih menghitung harga pokok produksi dan harga jual. Penataan pembukuan yang memenuhi standar akuntansi, akan menjadi referensi berharga bagi lembaga sumber dana baik bank maupun non bank untuk memberikan pinjaman dalam rangka meningkatkan permodalan UKM. Berbagai analisis laporan keuangan dapat dibuat dari pembukuan yang terpercaya. Oleh karena itu, UKM mitra dibiasakan untuk membuat pembukuan sesuai dengan yang dipersyaratkan. Dalam menghadapi persaingan global, maka UKM telah didoktrinasi agar tidak begitu percaya pada falsafah roda berputar, air mengalir, dan juga kurve normal. Dengan mengadopsi kunci keberhasilan menjadi wirausaha menurut Prama (2004), maka UKM mitra dimotivasi agar memiliki keberanian untuk bermimpi tentang kehidupan yang lebih baik. 74

Pembuatan SOP Untuk menghasilkan produk dengan kualitas seragam, maka diperlukan standar operasional prosedur bahan baku dan proses produksi. Hal ini menjadi sangat urgen untuk menghindari pengembalian produk oleh buyers akibat kualitas produk yang tidak seragam. SOP bahan baku dan proses produksi merupakan jawaban terhadap tuntutan penjaminan mutu produk yang dihasilkan. Keberlanjutan permintaan akan tetap terjaga dari hasil penjaminan mutu produk yang dilaksanakan berbasis continuous improvement. Melalui penerapan SOP secara konsisten akan tercipta pelanggan yang loyal. Pengadaan Peralatan Mesin pres plat yang dibutuhkan oleh UKM merupakan mesin yang telah dimodifikasi. Oleh karena itu, rangka mesin dibeli di toko kemudian dilakukan modifikasi di bengkel. Modifikasi dilakukan untuk memenuhi preferensi UKM akan ukuran dan bentuk plat yang digunakan untuk memproduksi alat musik khususnya kalimba. VI. KESIMPULAN Berdasarkan atas kegiatan yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1.Kegiatan yang dilaksanakan sebagai solusi dari sebagian permasalahan UKM dapat berlangsung dengan baik. 2.Kegiatan pendampingan pada UKM, seperti pendampingan penanaman labu, penataan pembukuan, penataan ruang kerja, dan penataan show room telah mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan UKM mitra terhadap eksistensi masingmasing item kegiatan yang nantinya dapat dikontribusikan terhadap peningkatan produksi dan omzet masing-masing UKM. VII. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN UKM mitra termotivasi untuk lebih meningkatkan volume usahanya, kegiatan pendampingan telah berdampak terhadap meningkatnya volume produksi, walaupun harga produk relative konstan. Optimisme digelorakan secara berkelanjutan untuk mampu menghadapi tantangan persaingan global Kedua UKM telah mampu membangkitkan semangat hidup pekerja lokal, karena dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan untuk memenuhi sebagian kebutuhan keluarganya. Perkembangan UKM yang semakin meningkat, juga meningkatkan pendapatan pekerja baik yang bersifat harian maupun borongan. VIII. DAFTAR PUSTAKA Prama, G. 2004. Catatan Konsultan, Sukses dan Sukses, Sukses di perjalanan, sukses di tengah tujuan. Jakarta: PT Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia. IX. PERSANTUNAN Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional yang telah membantu dana kegiatan IbPE 75