PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA HANDYCRAFT BESI MELALUI PENDIDIKAN MANAJERIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA HANDYCRAFT BESI MELALUI PENDIDIKAN MANAJERIAL"

Transkripsi

1 44 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA HANDYCRAFT BESI MELALUI PENDIDIKAN MANAJERIAL Ida Bagus Swaputra, I Wayan Wardita, I Made Purba dan Astakoni Sekolah Tinggi Ilmu Managemen Indonesia Handayani Denpasar Ringkasan Eksekutif Dari tahun 1990 di Kabupaten Badung telah terjadi perkembangan diversifikasi UKM yang mulai merambah bahan baku dari besi. Diantara pengrajin kerajinan dari besi yang berlokasi di Kabupaten Badung adalah UD. Adhi Yasa dan UD. Satelit. Ke dua UKM ini telah berdiri dari tahun 2005 berlokasi di Desa Abiansemal, Badung dan telah mulai ber secara kontinu dengan pangsa pasar baik lokal, nasional bahkan sering juga dipasarkan ke luar negeri (Ekspor). Walaupun secara kontinuitas produk kedua UKM ini cukup baik, akan tetapi dalam hal manajemen masih banyak mengalami kendala, salah satunya karena kemampuan manajerial yang masih rendah dari pengurusnya. Melalui progam ini telah dilakukan pelatihan dan pendampingan kemampuan manajerial seperti pembenahan pembukuan, perluasan pemasaran dan diversifikasi desain. Dari kegiatan ini telah berhasil dilakukan penyempurnaan manajemen pembukuan, diversifikasi desain dan pemasaran melalui website. Di samping itu untuk ke depan diaharapkan ke dua UKM ini akan mampu memasarkan produk secara mandiri dan mampu mengembangkan produk dengan desain-desain yang lebih menarik dan harga yang bersaing. Kata-kata kunci: produktivitas, kemampuan manajerial, manajemen Executive Summary Small enterprise is one of public industry that can be a compliment for Badung regency to gain better sources of budget. Since 1990 there are huge small enterprises in Badung. Almost all of them in handy craft industry especially with raw material such as wood, stone and only few of them use iron or metal for the raw material.. UD. Adhi Yasa and UD Satelit are few of small enterprises use metal raw material to produce handy craft and artificial lamp. UD. Satelit and UD. Adhi Yasa are located in Abiansemal village, Badung regency, was built in The production were sold to other region in Indonesia and also exported to many countries such as Australia, Japan, Canada and China. However the production of these industries were sold for many countries but because they manage the industry traditionally, they don not gain a good profit. The aims of IbM program are to trained about good management and drive the industry to rise the quality of their product. Other trainings were how to sold the product professionally and train to make more variety of product. The program also successfully encouraged the member of this small enterprise to more confident and sold their product by internet through website training. Key words: productivity, management, Handy craft, small enterprise

2 45 A. PENDAHULUAN Ekonomi kerakyatan merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap pelaku ekonomi kecil dan menengah yang selama ini terlupakan. Minimnya sumber daya alam Bali membuat sebagian besar penduduknya beralih ke sektor pariwisata baik sebagai penyedia jasa maupun barang. Keberhasilan di sektor pembangunan pariwisata memberi motivasi bertumbuhnya sektor-sektor pendukung lainnya Badung merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup di sektor pariwisata. Namun demikian sebagian dari mereka banyak yang bergerak di sektor industri kecil (UKM) salah satunya adalah kerajinan dari besi. Sejak tahun 1990, banyak usaha kerajinan yang semula hanya merupakan usaha sampingan, tetapi dengan semakin sempitnya lapangan pekerjaan maka penduduk Badung telah mulai menjadikan kerajinan sebagai mata pencaharian pokok. Semakin banyaknya berkembang UKM ternyata tidak diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas serta pengetahuan manajemen (kemampuan manajerial) dari pengelola industri tersebut. Sehingga hal ini sangat berdampak pada angka-angka kemajuan hasil penjualan dari UKM seperti yang tercatat di Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Badung yaitu pada bulan April 2008 jumlah Industi Kecil dan Industri Rumah Tangga sebanyak 789 unit usaha (1), jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak orang Jumlah investasi mencapai Rp.47,920M serta nilai Produksi mencapai Rp.192,300 M (1). Dari jumlah ini ternyata sampai pertengahan tahun 2010 walaupun terjadi peningkatan jumlah pengusaha besi akan tetapi dari sisi penjualan dan kuantitas ekspor masih sangat kecil. B. SUMBER INSPIRASI Desa Abiansemal Kecamatan Abiansemal terletak lebih kurang 20 km arah Utara kabupaten Badung. Di daerah ini sangat banyak berkembang UKM salah satunya adalah UKM yang bergerak di bidang kerajinan dari besi. Diantara pengrajin kerajinan dari besi yang berlokasi di daerah ini adalah UD. Adhi Yasa dan UD. Satelit. Walaupun ke dua UKM ini telah berdiri dari tahun 2005 dan telah mulai ber secara kontinu dan sering mendapat pesanan dari luar derah, akan tetapi beberapa hal yang masih manjadi kendala adalah a. Kontinuitas dan kuantitas produk yang sering tidak berkesinambungan. b. Modal kerja masih rendah c. Produksi terbatas d. Produk UKM sering kalah bersaing dengan produk lainnya karena minimnya variasi desain dan harga yang kurang bersaing. e. Harga lebih mahal dibandingkan produk UKM lainnya, hal ini disebabkan karena biaya masih mahal. f. Pemasaran produk UKM sangat tergantung kepada pemberi order, artinya UKM tidak bisa langsung melakukan akses penjualan kepada konsumen akhir baik didalam negeri maupun ekspor. Dampak dari kondisi tersebut UKM menjadi sangat terbatas pada perencanaan laba. Sering terjadi para pemberi order hanya sebagai perantara, sehingga UKM sangat tergantung pada pemberi order sehingga UKM diatur oleh pemberi order.

3 46 g. Teknologi yang digunakan masih sederhana. Hanya menggunakan alat-alat yang mampu ber secara manual, sehingga waktu lebih lama. Disamping itu masih terbatasnya tenaga kerja dan tempat usaha, sehingga agak menyulitksn apabila ada order yang lebih besar. h. Jumlah tenaga kerja masih sangat terbatas, dengan skill yang masih rendah baik dibidang desain maupun teknologi, jumlah tenaga 12 orang dengan tingkat ketrampilan yang berbeda, sehingga sering mengakibatkan keterlambatan dalam menyelesaikan order, tingkat pendidian tenaga kerja dari SD,SMU dan SMK. Tingkat pengalaman kerja karyawan masih rendah. i. Pengelolaan (manajemen) yang dilakukan pimpinan masih tradisional, masih belum menggunakan teori-teori manajemen dan pembukuan yang baik dan benar.pembukuan perusahaan yang dilaksanakan selama ini sangat sederhana terdiri dari : buku harian yang tergabung menjadi satu yang memuat catatan : pembelian bahan baku, pembayaran upah karyawan, ordrer, penyerahan order, penjualan, sehingga sering tidak memperhatikan harga pokok. j. Bangunan bengkel sudah sangat tidak memadai untuk menampung dan mengerjakan proses karena luasnya hanya 9x4 meter, terasa sempit untuk proses dan menempatkan persediaan bahan baku maupun persediaan barang setengah jadi maupun persediaan barang jadi. Dari sekian banyak permasalahan yang ada pada mitra UKM, yang menjadi prioritas yang akan ditangani meliputi manajemen operasi perusahaan, masalah pembukuan dan masalah pemasaran atau cara mendapatkan order dengan tujuan terjadi kontinuitas proses sehingga selanjutnya dalam mendapatkan order UKM bisa berhubungan secara langsung dengan konsumen sehingga UKM bisa lebih leluasa dalam menetapkan harga jual produknya. Di samping itu peningkatan kemampuan manajerial pimpinan UKM juga akan menjadi prioritas. Kemampuan manajerial sangat penting dalam menggerakkan sebuah organisasi (2). Pemimpin yang memiliki kemampuan manajerial yang baik mampu memimpin dengan hati dan membuat keputusan yang tepat bagi kemajuan perusahannya. Lebih lanjut dinyatakan oleh Indrawijaya (3) bahwa dalam sebuah organisasi seorang pemimpin akan menjadi inspirator dan motivator bagi karyawannya untuk mendorong kinerja perusahaan yang sehat. C. METODE Dalam penanganan masalah UKM maka program ini menggunakan beberapa pendekatan yaitu: a. Solusi permasalahan kontinuitas produk dan peningkatan penjualan dengan cara 1. Penganekaragaman desain produk melalui pengembangan desain melalui beberapa modifikasi baik dari segi bentuk maupun fungsi 2. Pembenahan pembukuan 3. Perluasan jaringan pemasaran baik lokal, nasional, dan ekspor dengan membuat katalog produk, mengadakan pameran pada event-event khusus. b. Penentuan target luaran yang disesuaikan dengan solusi yang ditawarkan yaitu: 1 Sesuai dengan kendala yang dihadapi oleh UKM dalam hal teknologi dan desain, maka akan dberikan pelatihan penggunaan alat-alat yang

4 47 lebih modern dan macam-macam desain yang lebih beragam. Kegiatan ini akan berupa ceramah dan praktek yang dilaksanakan pada 5-10 orang tenaga kerja dari masing-masing UKM. 2. Kendala pemasaran akan diatasi dengan pemasangan website UKM sehingga pemasaran selain melalui media cetak atau dari mulut kemulut, juga diharapkan akan dapat memasarkan produk melalui internet. Selain penyediaan perangkap internet dan unsur penunjang, juga akan dilakukan pelatihan dalam penggunaan sarana tersebut. Kegiatan ini juga menyangkut pembuatan katalog produk sehingga lebih mudah dalam pemasaran. 3. Peningkatan permodalan, dilaksanakan dengan perluasan jaringan baik dengan pemerintah daerah misalnya dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan tingkat provinsi dan kabupaten serta juga dilakukan pendekatan dan kerjasama dengan lembaga-lembaga finansial seperti bank dan investor yang bergerak dibidang terkait. 4. Kendala manajerial, akan diatasi dengan memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan pembukuan, neraca, perhitungan rugi laba sehingga UKM lebih mengarah ke manajemen profesional. D. KARYA UTAMA Dari beberapa kegiatan IbM yang telah dilaksanakan pada ke dua UKM mitra maka dapat ditampilkan kondisi eksisting UKM sebelum dan setelah dilakukan pendampingan (Tabel 1). Uraian Bahan baku Perlatan Kapasitas per hari Tabel 1. Perkembangan UD. Adiyasa dan UD. Satelit UD. ADIYASA (Sebelum Plat besi (ezzer), kawat las, amplas,dempul Las pen 10 unit, Las listrik 4 unit, las asitelin 2 unit, bor duduk 2 unit, gerinda duduk 3 unit, sirkel 4 unit, kompresor 1 unit unit UD. ADIYASA (Setelah Plat besi (ezzer), kawat las, amplas,dempul, dan kaca Las pen 15 unit, Las listrik6 unit. las asitelin 3 unit, bor duduk, gerinda duduk 5 unit, sirkel 5 unit, kompresor 2 unit unit UD. SATELIT (Sebelum Plat besi (ezzer), kawat las, amplas, dempul Las pen 15 unit, Las listrik 6 unit, las asitelin 5 unit, bor duduk 4 unit, gerinda duduk 5 unit, sirkel,6 unit, kompresor 4 unit UD. SATELIT (Setelah Plat besi (ezzer), kawat las, amplas,dempul, dan kaca Las pen (las titik)5 unit, Las listrik 6 unit, las asitelin 4 unit, bor duduk 6 unit, gerinda duduk 5 unit, sirkel 6 unit, kompresor 5 unit unit unit Investasi Rp ,- Rp Rp Rp Omzet per Rp Rp Rp Rp bulan

5 48 Jenis produk Tempat lilin, tempat anggrek dari besi, kerajinan berupa binatang Tempat lilin, tempat anggrek dari besi, kerajinan berupa binatang, desain air mancur, lampu hias, gantungan baju Tempat lilin,tempat anggrek dari besi, kerajinan berupa binatang Tempat lilin, tempat anggrek dari besi, kerajinan berupa binatang, desain air mancur, lampu hias, gantungan baju Cara penjualan Manajemen Made to order (barang baru dibuat kalau ada pesanan). Melalui perantaraan pengepul Masih tradisional Mulai menjual sendiri dengan ikut pameran dan pemasaran melalui website ausindobiocom. net Sudah memiliki software pembukuan, mulai bekerjasama dengan lembaga finance Made to order (barang baru dibuat kalau ada pesanan) Melalui perantaraan pengepul Masih tradisional Mulai menjual sendiri dengan ikut pameran dan pemasaran melalui website Sudah memiliki software pembukuan, mulai bekerjasama dengan lembaga finance Dari Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa ke dua UKM sudah mengalami kemajuan baik dalam hal persediaan baha baku, peralatan, desain dan jenis produk. Demikian juga dengan proses pembukuan dan nilai investasi. Sebelum dilakukan pembinaan oleh tim program IbM maka kedua UKM masih menggunakan manajemen tradisional, dengan menggunakan modal yang sangat terbatas. Kedua UKM masih mengalami keraguan dalam berinvestasi pada usahanya, hal ini dapat dilihat dari belum adanya keberanian pemimpin perusahaan untuk mengambil kredit dari Bank maupun lembaga finance lainnya. Hal ini diduga karena pemimpin perusahaan masih belum memilki kemampuan mengelola usahanya secara profesional, dimana seharusnya perencanaan perusahaan harus menjadi perhatian utama. E. ULASAN KARYA Dengan adanya pelatihan dan pendampingan kemampuan manajerial kepada pempimpin perusahaan maka ke dua UKM akhirnya mulai menambah modal dengan menggunakan modal dari lembaga finance, dan pada akhir tahun 2010 terjadi peningkatan omzet yang signifikan pada ke dua UKM (Tabel 1). Walaupun dari Tabel 1 sudah terbukti bahwa adaya pengaruh yang positif dari kegiatan IbM yang dilakukan pada UD. Adiyasa dan UD. Satelit, tetapi tim IbM

6 49 masih merasa perlu untuk melakukan beberapa penjajakan untuk kegiatan dan pembinaan selanjutnya seperti: 1. Menjalin kerjasama dengan Departemen Perindustrian Kabupaten dan Propinsi, melobi kerjasama eksportir, lembaga perbankan. Untuk mangatasi ketergantungan mendapatkan order dari perantara dan perusahaan exportir besar maka UKM akan dilatih melakukan pemasaran melalui Website 2. Memfasilitasi UKM agar mampu memasarkan produk melalui website yang telah disediakan oleh program IbM 3. Memberikan pengetahuan bahasa Asing agar kegiatan pemasaran ke mancanegara tidak terkendala. Beberapa contoh produk UD. Adhiyasa dan UD. Satelit yang sudah dipasarkan ke luar negeri: Gambar 1. Hiasan Dinding Gambar 2. Tempat Lampu Taman F. KESIMPULAN Asumsi bahwa manusia tidak kan lepas dari kehidupan berorganisasi baik dalam aras rumah tangga, tempat kerja dan lingkup yang lebih luas yaitu perusahaan. Dalam sebuah orgnisasi akan selalu ada keterlibatan beberapa orang yang saling berinteraksi disamping juga terjadi interaksi dengan perlatan, keuangan dan fasilitas fisik lainnya. Dala perkembangannya banyak organisasi mempunyai orientasi bisnis. Untuk memaksimalkan pengahsilan sebuah organisasi maka sangat diperlukan integrasi antara modal manusia, dan modal fisik dalam perusahaan. Dalam program IbM yang dilakukan pada UD. Adiyasa dan UD. Satelit maka beberapa pelatihan dan pendampingan yang dilakukan pada tingkat manajemen, dan kemampuan manajerial pemimpin perusahaan terbukti berhasil meningkatkan kinerja perusahaan yang memberikan efek pada peningkatan keuntungan perusahaan secara signifikan. Beberapa hal yang menjadi bukti keberhasilan pembinaan program IbM dai UD.Adiyasa dan UD. Satelit adalah: 1. Pembukuan telah dilakukan secara kontinu dengan menggunakan software, sehingga lebih mudah untuk dilakukan pengawasan

7 50 2. Manajemen keuangan telah dilakukan secara profesional, hal ini ditunjukkan dengan memisahkan manajemen perusahaan dengan manajemen keluarga 3. Peningkatan kemampuan manajerial pemimpin perusahaan telah dibuktikan dengan telah dilakukannya perencanaan manajemen yang terencana dengan baik. G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN Kegiatan ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang pembukuan dan manajemen secara umum bagi ke dua UKM, sehingga pengelolaan UKM lebih profesional untuk mendapatkan leuntungan yang maksimal. Di samping itu dalam hal kualitas produk juga ditingkatkan dengan menggunakan bahan baku yang lebih baik serta dengan variasi desain yang lebih banyak. Pelatihan penggunaan website juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemasran secara online sehingga UKM terhindar dari pemasaran berantai dan UKM memiliki posisi tawar yang lebih baik. H. DAFTAR PUSTAKA (1) Disperindag Pemetaan UKM di Kabupaten Badung. (2) Arsyad, L Ekonomi Manajerial, Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis. BPEE. Yogyakarta. 460 hal. (3) Indrawijaya, A.I Perilaku Organisasi. Sinar Bari Press. Bandung. 255 hal. I. PERSANTUNAN Melalui tulisan ini kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti), Ketua Yayasan Stimi Handayani Denpasar melalui LPM STIMI Handayani, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung melalui SKPD terkait yang telah memfasilitasi pelaksanaan program IbM ini baik melalui bantuan moril dan materiil. Demikian juga kepada pimpinan UD. Satelit, pimpinan UD. Adiyasa dan Tim IbW serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah aktif mengikuti dan melaksanakan program dengan baik sehingga semua program yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan lancar.

ANALISIS LAY OUT USAHA HANDYCRAFT BERBAHAN BESI

ANALISIS LAY OUT USAHA HANDYCRAFT BERBAHAN BESI ANALISIS LAY OUT USAHA HANDYCRAFT BERBAHAN BESI Ni Gst.Ag. Gde Eka Martiningsih ¹. I Made Sudana ². I Gede Nyoman Suta Waisnawa ³ ¹Fakultas Pertanian, Universitas Mahasaraswasti Denpasar 2.,3 Teknik Mesin,

Lebih terperinci

KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD) DAN EVALUASI TATA LETAK FASILITAS KERJA

KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD) DAN EVALUASI TATA LETAK FASILITAS KERJA KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD) DAN EVALUASI TATA LETAK FASILITAS KERJA I Gede Nyoman Suta Waisnawa ¹. I Made Sudana ². Ida Bagus Swaputra ³ ¹ Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bali ² Teknik Mesin,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PADA USAHA KERAJINAN BATU PUTIH GUNUNGKIDUL

PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PADA USAHA KERAJINAN BATU PUTIH GUNUNGKIDUL PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PADA USAHA KERAJINAN BATU PUTIH GUNUNGKIDUL Oleh:Yuni Pratiwi dan Ismanto Universitas Janabadra (e-mail: info@janabadra.ac.id)

Lebih terperinci

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali Ida Ketut Kusumawijaya STIE Triatma Mulya, Badung, Bali ik_kusumawijaya@yaho.com ABSTRAK Tujuan pelaksanaan PKM ini adalah metode pengelolaan usaha

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PRODUK PERAK

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PRODUK PERAK 224 PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PRODUK PERAK Ni Luh Ayu Kartika Yuniastari S 1, Ratna Kartika Wiyati 2, Ni Luh Ratniasih 3 STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan No. 86 Renon,

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI Putu Adi Suprapto 1), Kadek Cahya Dewi 2), Ni Wayan Dewinta Ayuni 3} 1) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali Email: putuadisuprapto@gmail.com

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI. 2}

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI.   2} 623 PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI Putu Adi Suprapto 1), Kadek Cahya Dewi 2), Ni Wayan Dewinta Ayuni 3} 1) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali Email: putuadisuprapto@gmail.com

Lebih terperinci

DINAMIKA PERKEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL KAYU DESA BULAKAN, SUKOHARJO TUGAS AKHIR. Oleh : SURYO PRATOMO L2D

DINAMIKA PERKEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL KAYU DESA BULAKAN, SUKOHARJO TUGAS AKHIR. Oleh : SURYO PRATOMO L2D DINAMIKA PERKEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL KAYU DESA BULAKAN, SUKOHARJO TUGAS AKHIR Oleh : SURYO PRATOMO L2D 004 354 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

IbM PENGRAJIN ROTAN DI KELURAHAN LEMBO

IbM PENGRAJIN ROTAN DI KELURAHAN LEMBO IbM PENGRAJIN ROTAN DI KELURAHAN LEMBO Fatmawati Andi Mappasere 1), Naidah Husein 2) 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unismuh Makassar email: fatmamappasere@gmail. com 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Lebih terperinci

KERAJINAN LIMBAH DRUM BEKAS DAN PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI

KERAJINAN LIMBAH DRUM BEKAS DAN PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI KERAJINAN LIMBAH DRUM BEKAS DAN PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI I Made Rajendra ¹. I Ketut Suherman ². Ni Kadek Dessy Hariyanti ³ ¹ Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bali ² Teknik Mesin, Politeknik

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVII, NO. 1 Januari 2017

Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVII, NO. 1 Januari 2017 DAMPAK PROGRAM IbPE BAGI UKM GULA KELAPA DI KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH Suliyanto Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Weni Novandari Dosen Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI 476 IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI Ni Luh W. Sayang Telagawathi STIE Triatma Mulya gemilangsuryawan@gmail.com ABSTRAK Program IbM ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI

PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI TRAINING OF SKILLS AND E-COMMERCE SELLING WOODEN HANDICRAFTS FOR MICRO BUSINESS

Lebih terperinci

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan BAB 3 ISU ISU STRATEGIS 1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN a. Urusan Perdagangan, menghadapi permasalahan : 1. Kurangnya pangsa pasar

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI INDUSTRI KECIL POLA PENGECORAN LOGAM CEPER

PENINGKATAN EFISIENSI INDUSTRI KECIL POLA PENGECORAN LOGAM CEPER Peningkatan Efisiensi Industri..Tri Daryanto 29 PENINGKATAN EFISIENSI INDUSTRI KECIL POLA PENGECORAN LOGAM CEPER Tri Daryanto 1, Sutiyoko2 2 1,2 Teknik Pengecoran Logam, Politeknik Manufaktur Ceper Batur,

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG Risnaningsih 1 & Hendrik Suhendri 2 JURNAL DEDIKASI, ISSN 1693-3214 PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG Risnaningsih 1 & Hendrik Suhendri

Lebih terperinci

IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT

IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT Uun Muhaji 1, Irma Tyasari 2 Universitas Kanjuruhan Malang 1,2 uun.muhaji@gmail.com 1, irmatyasari@gmail.com 2 Abstract The objective of this community service program

Lebih terperinci

Muhammad Tahwin 1 dan A. Aviv Mahmudi 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang

Muhammad Tahwin 1 dan A. Aviv Mahmudi 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang I B M KELOMPOK USAHA KERAJINAN IKAT PINGGANG Muhammad Tahwin 1 dan A. Aviv Mahmudi 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang E-mail: tahwinm@yahoo.co.id 1 E-mail: viva_77@yahoo.co.id 2 Keywords: Belt

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Industri kuliner memiliki fungsi penting dalam pembangunan ekonomi terutama bagi perempuan di pedesaan. Studi dari Desa Ngawu menunjukkan bahwa usaha ini

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja Judul : Pengaruh Tingkat Upah dan Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel Meja Kayu di Kota Denpasar Nama : Nashahta Ardhiaty Nurfiat NIM : 1306105077 Abstrak

Lebih terperinci

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE Wahjoe Mawardiningsih Program Studi Komunikasi, Fakultkas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Surakarta Jl. Raya Palur Km. 5, Surakarta

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN. Universitas Sebelas Maret

PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN. Universitas Sebelas Maret PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN LV. Ratna Devi S 1,2), Susantiningrum 1,3) 1) Pusat Pengembangan Kewirausahaan LPPM Universitas

Lebih terperinci

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

6. URUSAN PERINDUSTRIAN 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Pembangunan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan dan merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi. Sektor industri memegang peranan penting dalam peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Perekonomiaan yang baik adalah perekonomian yang harus

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Perekonomiaan yang baik adalah perekonomian yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu tonggak yang paling penting bagi suatu negara. Suatu negara harus memiliki perekonomian yang baik bagi terciptanya kesejahteraan

Lebih terperinci

IbM KELOMPOK PENGRAJIN GERABAH MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN, ALAT PRODUKSI DAN MANAJEMEN PEMASARAN DI KABUPATEN KLATEN

IbM KELOMPOK PENGRAJIN GERABAH MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN, ALAT PRODUKSI DAN MANAJEMEN PEMASARAN DI KABUPATEN KLATEN IbM KELOMPOK PENGRAJIN GERABAH MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN, ALAT PRODUKSI DAN MANAJEMEN PEMASARAN DI KABUPATEN KLATEN Margana dan Istijabatul Aliyah Staf Pengajar Program Studi Perencanaan Wilayah dan

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK SRADHA DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

PEMBERDAYAAN USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK SRADHA DI KABUPATEN KARANGASEM BALI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK SRADHA DI KABUPATEN KARANGASEM BALI Ni Luh W. Sayang Telagawathi Jurusan Manajemen, Universitas Pendidikan Ganesha e-mail: gemilangsuryawan@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (DP3A)

TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (DP3A) TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SURAKARTA MAKERSPACE Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN NILAI JUAL DAN PEMASARAN BAGI UKM KOPI BALI

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN NILAI JUAL DAN PEMASARAN BAGI UKM KOPI BALI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN NILAI JUAL DAN PEMASARAN BAGI UKM KOPI BALI Ni Ketut Dewi Ari Jayanti 1, Gde Sastrawangsa 2, Ida Bagus Suradarma 3 1,2,3 STMIK STIKOM Bali e-mail: daj@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI HOME INDUSTRI PAVING DAN BATAKO DI KABUPATEN MALANG

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI HOME INDUSTRI PAVING DAN BATAKO DI KABUPATEN MALANG PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI HOME INDUSTRI PAVING DAN BATAKO DI KABUPATEN MALANG Erwin Rommel 1, Rini Pebri Utari 2, Yunan Syaifullah 3, Ernawan Setyono 4

Lebih terperinci

EVALUASI TATA LETAK FASILITAS KERJA KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD)

EVALUASI TATA LETAK FASILITAS KERJA KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD) 557 EVALUASI TATA LETAK FASILITAS KERJA KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD) I Gede Nyoman Suta Waisnawa ¹. I Made Sudana ². Ida Bagus Swaputra ³ ¹ Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bali ² Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan keberadaannya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI PEMBIAYAAN MURABAHAH UMK (USAHA MIKRO KECIL) Kospin Jasa Syariah merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan panjang garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Dengan panjang garis pantai sekitar 18.000 km dan jumlah pulau

Lebih terperinci

Peningkatan Produktivitas Usaha Kerajinan Keramik di Daerah Bantul Guna Mendukung Pengembangan Produk Ekspor Non Migas

Peningkatan Produktivitas Usaha Kerajinan Keramik di Daerah Bantul Guna Mendukung Pengembangan Produk Ekspor Non Migas Peningkatan Produktivitas Usaha Kerajinan Keramik di Daerah Bantul Guna Mendukung Pengembangan Produk Ekspor Non Migas RINGKASAN EKSEKUTIF Tujuan program ini adalah meningkatkan produktivitas usaha kerajinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena UMKM mempunyai fleksibilitas

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGERAJIN BATOK KELAPA DI DESA TIYING GADING-TABANAN

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGERAJIN BATOK KELAPA DI DESA TIYING GADING-TABANAN 63 PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGERAJIN BATOK KELAPA DI DESA TIYING GADING-TABANAN I Gusti Agung Gde Suryadarmawan, Ida Bagus Made Widiadnya, Cokorda Putra Wirasutama Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena UMKM mempunyai fleksibilitas

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH KEGIATAN PENGEMBANGAN KLASTER DAN SENTRA INDUSTRI ANEKA TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model

Lebih terperinci

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA NO. 2, TAHUN 9, OKTOBER 2011 140 IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA Muh. Anshar 1) Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas jagung yang dihasilkan agar sesuai

Lebih terperinci

PERAN ASPARTAN (ASOSIASI PASAR TANI) DALAM MENDORONG BERKEMBANGNYA UMKM DI KABUPATEN SLEMAN

PERAN ASPARTAN (ASOSIASI PASAR TANI) DALAM MENDORONG BERKEMBANGNYA UMKM DI KABUPATEN SLEMAN PERAN ASPARTAN (ASOSIASI PASAR TANI) DALAM MENDORONG BERKEMBANGNYA UMKM DI KABUPATEN SLEMAN Irawati, Nurdeana C, dan Heni Purwaningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta Email : irawibiwin@gmail.com

Lebih terperinci

Key words : Average Collection Period (ACP), Net Profit, Account Receivable, Sales.

Key words : Average Collection Period (ACP), Net Profit, Account Receivable, Sales. ABSTRACT Higher competition cause many companies a sales bankrupt. The bankruptcy can be cause by the low. Thus many companies that make a product for consumption for public give there strongest effort

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN BAGI INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE DAN ROTI

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN BAGI INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE DAN ROTI PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN BAGI INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE DAN ROTI A.A. Istri Yudhi Pramawati, Ida Ayu Made Wedasuwari, Ni Wayan Eka Mitariani Universitas Mahasaraswati Denpasar agunkprama@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK ARABIKA PADA BERBAGAI SKALA USAHA DI KABUPATEN SITUBONDO

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK ARABIKA PADA BERBAGAI SKALA USAHA DI KABUPATEN SITUBONDO STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK ARABIKA PADA BERBAGAI SKALA USAHA DI KABUPATEN SITUBONDO [DEVELOPMENT STRATEGY OF ARABICA POWDER COFFEE AGRO INDUSTRY ON ANY SCALE OF BUSINESS IN SITUBONDO

Lebih terperinci

PENINGKATAN KAPASITAS PENGUSAHA SEPATU DAN TAS KULIT DI MALANG UNTUK TEMBUS PASAR LUAR NEGERI Istutik 1, Bunyamin 211

PENINGKATAN KAPASITAS PENGUSAHA SEPATU DAN TAS KULIT DI MALANG UNTUK TEMBUS PASAR LUAR NEGERI Istutik 1, Bunyamin 211 PENINGKATAN KAPASITAS PENGUSAHA SEPATU DAN TAS KULIT DI MALANG UNTUK TEMBUS PASAR LUAR NEGERI Istutik 1, Bunyamin 211 Abstrak: Program Iptek bagi Pengrajin Sepatu & Tas Kulit di Malang bertujuan untuk

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan Jaket Kulit Di Kampung Sukaregang Kabupaten Garut

Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan Jaket Kulit Di Kampung Sukaregang Kabupaten Garut Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553 Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan Jaket Kulit Di Kampung Sukaregang Kabupaten Garut 1 Muhamad Deri Buldansyah, 2 Dewi Rahmi SE., M.Si. 3 Nurfahmiyati,SE.,M.Si

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002). I. PENDAHULUAN A. DESKRIPSI UMUM Pertumbuhan ekonomi nasional berdasarkan proyeksi pemerintah pada tahun 2004, berada pada kisaran angka 4,5%-5% (BPS, 2003). Harapan yang optimis ini dibarengi dengan kebijakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri kecil, menengah maupun besar, yang merupakan salah satu dari

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING (Nama Skema Pengabdian) Perjanjian No: III/LPPM/2014-03/14-PM PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING Disusun Oleh:

Lebih terperinci

STUDI PROSPEK PENINGKATAN PENDAPATAN PDAM DENGAN OPTIMALISASI AIR TERJUAL PADA PELANGGAN KELOMPOK RUMAH TANGGA (Studi Kasus : PDAM Kota Cianjur)

STUDI PROSPEK PENINGKATAN PENDAPATAN PDAM DENGAN OPTIMALISASI AIR TERJUAL PADA PELANGGAN KELOMPOK RUMAH TANGGA (Studi Kasus : PDAM Kota Cianjur) Nomor Urut: 1103 / 0304 / P LAPORAN TUGAS AKHIR TL-40Z0 PENELITIAN STUDI PROSPEK PENINGKATAN PENDAPATAN PDAM DENGAN OPTIMALISASI AIR TERJUAL PADA PELANGGAN KELOMPOK RUMAH TANGGA (Studi Kasus : PDAM Kota

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Industri logam jalan Mahkamah Medan adalah suatu usaha yang tergolong dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI DAN WAWASAN PENGERAJIN TALENAN DI DESA TEMESI, GIANYAR. Keywords: chopping board, wood, production, Balinese cuisines.

PENINGKATAN PRODUKSI DAN WAWASAN PENGERAJIN TALENAN DI DESA TEMESI, GIANYAR. Keywords: chopping board, wood, production, Balinese cuisines. PENINGKATAN PRODUKSI DAN WAWASAN PENGERAJIN TALENAN DI DESA TEMESI, GIANYAR I Gde Agus Jaya Sadguna 1 Ayu Dwi Yulianthi 2 Kadek Cahya Dewi 3 1,2 Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali 3 Jurusan Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam mencapai keinginan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam mencapai keinginan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan suatu negara, kebutuhan dan keinginan masyarakat semakin bertambah. Oleh karena itu masyarakat berusaha seoptimal mungkin untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI. A. Defenisi Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. UKM dianggap penyelamat

BAB III TINJAUAN TEORI. A. Defenisi Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. UKM dianggap penyelamat BAB III TINJAUAN TEORI A. Defenisi Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan suatu unit usaha kecil yang mampu berperan dan berfungsi sebagai katup pengaman baik dalam menyediakan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS

PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS PERKEMBANGAN INDUSTRI KERUPUK TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN PEREKONOMIAN DI DESA CIKONENG KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS Reny Nourmayanti (nourmayantireny@gmail.com) Nandang Hendriawan (nandang.hendriawan@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi menuntut

Lebih terperinci

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM 48 6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 6.1. Kebijakan di dalam pengembangan UKM Hasil analisis SWOT dan AHP di dalam penelitian ini menunjukan bahwa Pemerintah Daerah mempunyai peranan yang paling utama

Lebih terperinci

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN :

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN : Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : 2407-7100 September 2017, Vol. 02, No. 03, hal 73 78 P-ISSN : 2579-3853 PKM Usaha Rumah Tangga Kue Pia Harjo Seputro 1, Ida Aju Brahmasari 2, Muslimin Abdulrahim

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi bagian penting dari sistem perekonomian Nasional yaitu mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan lapangan usaha

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

METODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI

METODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI METODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI Disampaikan Oleh : DR. ROZA ELVYRA, M.Si Pelatihan Penulisan Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat Hibah DP2M DIKTI Pendanaan Tahun 2016 LPPM Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH MELALUI MANAJEMEN PEMBUKUAN PADA KELOMPOK TUKANG MEBEL KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH MELALUI MANAJEMEN PEMBUKUAN PADA KELOMPOK TUKANG MEBEL KECAMATAN PERCUT SEI TUAN Volume 23 No. 3, Juli September 2017 p-issn: 0852-2715 e-issn: 2502-7220 PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH MELALUI MANAJEMEN PEMBUKUAN PADA KELOMPOK TUKANG MEBEL KECAMATAN PERCUT SEI TUAN Syahreza Alvan

Lebih terperinci

IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR

IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR Rahmawati 1, Aulia Wati 1, St. Sabahannur 2 1 Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia 2 Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia Email

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk di Indonesia. Suatu usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk di Indonesia. Suatu usaha 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk di Indonesia. Suatu usaha dikatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DASAR BISNIS

BAB 1 KONSEP DASAR BISNIS BAB 1 KONSEP DASAR BISNIS 1. Pengertian Bisnis Bisnis berasal dari business busy sibuk Sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan Suatu organisasi yang menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang cukup. penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan

PENDAHULUAN. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang cukup. penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang cukup penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan dimasa krisis ekonomi

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia senantiasa melakukan pembangunan di segala bidang, termasuk pembangunan di bidang ekonomi adalah sektor perindustrian. Dalam era globalisasi,

Lebih terperinci

BAB 1 BAB 1 - PENDAHULUAN. Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2

BAB 1 BAB 1 - PENDAHULUAN. Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 BAB 1 BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebagai salah satu lembaga keuangan yang dibentuk dan dimiliki oleh pemerintah Republik

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR. Oleh. Putu Bagus Satya Nugraha

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR. Oleh. Putu Bagus Satya Nugraha TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR ABSTRAK Oleh Putu Bagus Satya Nugraha I Made Sarjana I Nyoman Darmadha Hukum Bisnis

Lebih terperinci

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU Ubi kayu menjadi salah satu fokus kebijakan pembangunan pertanian 2015 2019, karena memiliki beragam produk turunan yang sangat prospektif dan berkelanjutan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan karena sektor pertanian

Lebih terperinci

I b M PENJAHIT PAKAIAN PANTAI DI DESA SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR

I b M PENJAHIT PAKAIAN PANTAI DI DESA SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR 202 I b M PENJAHIT PAKAIAN PANTAI DI DESA SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR Ni Luh Ratniasih 1), I Wayan Gede Narayana 2), I Gusti Made Murjana 3) Sistem Komputer 1,2,3), STMIK STIKOM Bali ratni@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur XII Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur Globalisasi ekonomi menuntut produk Jawa Timur mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain, baik di pasar lokal maupun pasar internasional. Kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works PT. Nikkatsu (lengkapnya PT. Nikkatsu Electric Works yang beralamat di Jl.Cimuncang no.70 Bandung) adalah perusahaan swasta nasional dengan status

Lebih terperinci

ABSTRACT. (Key words: Cost of goods production, Standard Cost, Production Cost Efficiency) Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. (Key words: Cost of goods production, Standard Cost, Production Cost Efficiency) Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Companies whose business activities to produce food from raw materials into finished products to be competitive in marketing their products require management and control of the cost of production.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Di

BAB I PENDAHULUAN. keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini dunia telah memasuki era industri pada gelombang keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Di negara-negara maju sendiri mereka

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dianggap cukup representatif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Dalam

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dianggap cukup representatif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Dalam II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pola Kemitraan Dalam suasana persaingan yang semakin kompetitif, keberadaan usaha mikro kecil dituntut untuk tetap dapat bersaing dengan pelaku usaha

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI DAN PEMASARAN AKSESORIS JILBAB DARI KAIN PERCA DI DESA TAMBON BARU KABUPATEN ACEH UTARA

OPTIMALISASI PRODUKSI DAN PEMASARAN AKSESORIS JILBAB DARI KAIN PERCA DI DESA TAMBON BARU KABUPATEN ACEH UTARA ISSN : 0852-2715 e-issn : 2502-7220 Volume 22 No. 3 Juli - Desember 2016 (121-125) OPTIMALISASI PRODUKSI DAN PEMASARAN AKSESORIS JILBAB DARI KAIN PERCA DI DESA TAMBON BARU KABUPATEN ACEH UTARA Yeni Irawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri Kreatif adalah industri yang memanfaatkan kreatifitas, keterampilan dan bakat individu demi menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan

Lebih terperinci

PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI

PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI Nurul Juwariyah, Zulaika Putri R Fakultas Ekonomi Universitas Semarang E-mail : Nurul.ghaniz@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian pemerintah untuk memperbaiki keadaan negara Indonesia pada saat ini. Sektor industri merujuk

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA INDUSTRI KETAK, TENUN, DAN GERABAH DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

ANALISIS KINERJA INDUSTRI KETAK, TENUN, DAN GERABAH DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH ANALISIS KINERJA INDUSTRI KETAK, TENUN, DAN GERABAH DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Hamid Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing, BPPT, Jakarta Abstract Industry sector especially small industry

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri saat ini sudah semakin berkembang, beberapa tahun belakangan ini persaingan dalam dunia industri di negara Indonesia menjadi sangat ketat. Setiap perusahaan

Lebih terperinci

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN BAGI IBU RUMAH TANGGA, REMAJA PUTRI DAN KELOMPOK USAHA BERSAMA MUTIARA KOTA JAMBI

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN BAGI IBU RUMAH TANGGA, REMAJA PUTRI DAN KELOMPOK USAHA BERSAMA MUTIARA KOTA JAMBI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN BAGI IBU RUMAH TANGGA, REMAJA PUTRI DAN KELOMPOK USAHA BERSAMA MUTIARA KOTA JAMBI Ade Octavia, Erida, Sumarni, dan Iskandar Sam Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN RESERVASI PELAYANAN YUYUN CATERING VIA ONLINE BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN RESERVASI PELAYANAN YUYUN CATERING VIA ONLINE BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN RESERVASI PELAYANAN YUYUN CATERING VIA ONLINE BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Satrio Aqsha Digdoyo 11.11.4807 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PKU Pendampingan Manajemen Usaha Industri Limbah Perca Batik UMKM Batik Kebonpolo

PKU Pendampingan Manajemen Usaha Industri Limbah Perca Batik UMKM Batik Kebonpolo PKU Pendampingan Manajemen Usaha Industri Limbah Perca Batik UMKM Batik Kebonpolo Rochiyati Murniningsih 1*, Muljono 2, Miftahul Alba Pramana 3 1,2,3 Manajemen/Fakultas Ekonomika & Bisnis, UMMagelang *Email:

Lebih terperinci

IPTEK BAGI MASYARAKAT INDUSTRI KECIL ROBOT LINE FOLLOWER DI KELURAHAN WEDOMARTANI KABUPATEN SLEMAN

IPTEK BAGI MASYARAKAT INDUSTRI KECIL ROBOT LINE FOLLOWER DI KELURAHAN WEDOMARTANI KABUPATEN SLEMAN IPTEK BAGI MASYARAKAT INDUSTRI KECIL ROBOT LINE FOLLOWER DI KELURAHAN WEDOMARTANI KABUPATEN SLEMAN Erwan Eko Prasetiyo 1), You She Melly Anne Dharasta 2) 1 Teknik Aeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN

KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN Kurikulum berikut ini berlaku sejak perkuliahan tahun akademik 2012 dengan beban 47 kredit (pada masa sebelumnya, beban studi mahasiswa adalah 46 kredit). 1. Beban Studi Beban

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Total Quality Management, financial performance, return on assets, champion. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: Total Quality Management, financial performance, return on assets, champion. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In an increasingly competitive business environment, every company is required to be able to participate in the competition, including manufacturing companies. Customer satisfaction and product

Lebih terperinci

STRATEGI DAN KEBIJAKAN INOVASI PENGEMBANAGAN AGROINDUSTRI ROTAN DI KALIMANTAN TENGAH

STRATEGI DAN KEBIJAKAN INOVASI PENGEMBANAGAN AGROINDUSTRI ROTAN DI KALIMANTAN TENGAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN INOVASI PENGEMBANAGAN AGROINDUSTRI ROTAN DI KALIMANTAN TENGAH Oleh Dr.Ir.H.Saputera,Msi (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Makanan Tradisional dan Tanaman Obatobatan Lemlit

Lebih terperinci

Peningkatan Produktivitas pada UKM melalui Iptek Bagi Masyarakat (Studi kasus di Sentra Pengrajin Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo)

Peningkatan Produktivitas pada UKM melalui Iptek Bagi Masyarakat (Studi kasus di Sentra Pengrajin Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo) Publikasi Jurnal Teknik Industri, Universitas 45 Surabaya ISSN 1412-2146 Volume : 19 Nomor 01 Bulan Maret 2016 Halaman : 15-19 Peningkatan Produktivitas pada UKM melalui Iptek Bagi Masyarakat (Studi kasus

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian yang dilakukan, dan disertai dengan teori-teori serta data-data yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penjualan serta menganalisanya menggunakan analisa teori efektifitas, analisis

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penjualan serta menganalisanya menggunakan analisa teori efektifitas, analisis BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dengan melihat pertumbuhan modal, aset usaha, tenaga kerja dan omset penjualan serta menganalisanya menggunakan analisa teori efektifitas, analisis rasio keuangan

Lebih terperinci