PENGENDALIAN SUHU DAN WAKTU PROSES FERMENTASI DALAM PEMBUATAN YOGHURT BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLDAN HUMAN MACHINE INTERFACE

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

INDIKATOR BAHAN BAKAR MINYAK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN FLUIDA BERBASIS MIKROKONTROLER PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY (KLF) SEBAGAI PENGENDALI SUHU SISTEM PASTEURISASI KUNING TELUR CAIR BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO

Harianingsih 1*, Suwardiyono 1, Rony Wijanarko 2 1

Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997 Menurut Davis (1975), umumnya bakteri Streptococcus adalah penghasil asam laktat, tumbuh sangat baik pada ph 6,

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROSES DISTILASI VAKUM BIOETANOL DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

PENGATURAN KUAT CAHAYA PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

Sistem Pengendalian Suhu Pada Tungku Bakar Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

MINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

Perancangan Monitoring ph dan Kelembaban dalam Live Cell Chamber

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL OTOMATIS PADA PROSES PEMBUATAN SOYGHURT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

II. PERANCANGAN SISTEM

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

IV. PERANCANGAN SISTEM

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

IMPLEMENTASI SENSOR KAPASITIF DALAM SISTEM KONTROL KADAR ETANOL

BAB IV DATA DAN ANALISA

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

Implementasi Kendali Logika Fuzzy pada Pengendalian Kecepatan Motor DC Berbasis Programmable Logic Controller

Pengendalian Temperatur pada Proses Pengeringan Gabah Menggunakan Alat Rotary Dryer Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGENDALIAN SUDUT CERMIN DATAR PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

BAB IV. ANALISA dan PENGUJIAN ALAT

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri

KENDALI PENSTABIL FREKUENSI DAN TEGANGAN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO MENGGUNAKAN BEBAN KOMPLEMEN DENGAN PENGENDALI PID DAN PWM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

: PERANCANGAN PENGUKUR OPTICAL DENSITY BAKTERI LACTOBACILLUS PLANTARUM DAN STATER YOGURT (LACTOBACILLUS PLANTARUM DAN STREPTOCOCCUS THERMOPHILLUS)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Purwarupa Sistem Kendali PID: Studi Kasus Kendali Suhu Ruang

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

Sistem Pengendali Suhu Otomatis Pada Inkubator Fermentasi Yoghurt Berbasis Mikrokontroler Dengan Metode Logika Fuzzy

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

PWM (PULSE WIDTH MODULATION)

SISTEM KENDALI KONVEYOR PADA PENYORTIRAN KETINGGIAN MINUMAN KEMASAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

Kata kunci: Arduino Mega 2560, Pengendalian Suhu Kelembaban Relatif, Kontroler PID

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

PENGENDALIAN KECEPATAN PUTARAN GAS ENGINE

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III HARDWARE & SOFTWARE

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

Transkripsi:

PENGENDALIAN SUHU DAN WAKTU PROSES FERMENTASI DALAM PEMBUATAN YOGHURT BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLDAN HUMAN MACHINE INTERFACE PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI Disusun Oleh: NUNI HUTAMI STANTO NIM. 105060307111010 63 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2014

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA NAMA : NUNI HUTAMI STANTO NIM : 105060307111010 PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRONIKA JUDUL SKRIPSI : PENGENDALIAN SUHU DAN WAKTU PROSES FERMENTASI DALAM PEMBUATAN YOGHURT BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL DAN HUMAN MACHINE INTERFACE TELAH DI-REVIUW DAN DISETUJUI ISINYA OLEH: Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mochammad Rif an, ST., MT NIP. 19710301 200012 1 001 Rahmadwati, ST., MT., Ph.D NIP. 19771102 200604 2 003

PENGENDALIAN SUHU DAN WAKTU PROSES FERMENTASI DALAM PEMBUATAN YOGHURT BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLDAN HUMAN MACHINE INTERFACE Nuni Hutami Stanto. 1,Mochammad Rif an, ST., MT. 2, Rahmadwati, ST., MT., Ph.D. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya, 2 Dosen Teknik Elektro Univ. Brawijaya Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail: nunihstanto@gmail.com Abstrak Yoghurt adalah suatu produk fermentasi yang diperoleh dari susu segar dengan biakan campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillusmemiliki suhu optimum 45 C dan 35 C untuk hidup. Untuk itu, dalam pembuatan Yoghurt harus memperhatikan lingkungan (suhu) kedua mikroorganisme, agar mikroorganisme tersebut dalam produk akhirnya bisa hidup aktif dan berlimpah sehingga didapatkan keasaman yang sesuai. Pengendalian suhu antara 40-45 C sangat diperlukan pada proses fermentasi untuk mempercepat prosesnya menjadi (4-6 jam) dan menciptakan habitat yang baik untuk perkembangan mikroorganisme.penelitian inimenggunakan sensor PT100 sebagai sensor utama untuk parameter pengontrol suhu dalam proses fermentasi dan Sensor ph Glass Electrode digunakan untuk mengetahui ph hasil proses fermentasi. PLC digunakan sebagai alat pengontrol utama dengan kontroler Proposional Integral. Proses perancangan kontroler Proposional Integral menggunakan metode Ziegler-Nichols. Pengujian akhir pada sensor suhu PT100 menunjukan kerja yang baik dengan prosentase kesalahan 0,433% dan Glass Electrode setelah dikuatkan sebesar 2,0998%. Hasil perhitungan parameter PI dengan metode Ziegler Nichols didapatkan nilai parameter PI terbaik yaitu Kp =13,3 dan Ti = 0,833 menit. Kata Kunci Yoghurt, susu, PLC. I. PENDAHULUAN Y oghurt adalah suatu produk fermentasi yang diperoleh dari susu segar dengan biakan campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus[1]. Yoghurt memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia, contohnya dapat dikonsumsi oleh penderita laktose intolerance, yaitu gejala tidak tahan terhadap gula susu (laktosa). Dengan proses pengolahan susu menjadi yoghurt dapat menurunkan sekitar 25 persen kadar laktosa yang ada, sehingga jika dikonsumsi oleh penderita tersebut, tidak menyebabkan terjadinya gejala-gejala yang merugikan [2]. Suhu optimum bagi pertumbuhan Streptococcus Thermophilusadalah 37 C dan Lactobacillus bulgaricus 45 C [3].Jika kedua bakteri itu diinokulasi pada suhu 45 C (ph 6,6-6,8), S. Thermophilusmula-mula tumbuh Iebih baik dan setelah phmenurunkarena dihasilkan asam laktat, makal. bulgaricus akan tumbuh Iebih baik[4].untuk itu, dalam pembuatan Yoghurt harus memperhatikan lingkungan (suhu) kedua mikroorganisme tersebut. Hal ini bertujuan agar mikroorganisme tersebut dalam produk akhirnya bisa hidup aktif dan berlimpah sehingga didapatkan keasaman yang sesuai (ph 4-4,5). Pengendalian suhu sangat diperlukan pada proses fermentasi karena pada umumnya proses fermentasi relative lama ketika mengharapkan habitat yang baik untuk perkembangan mikroorganisme. Kontroler Proposional Integral merupakan salah satu jenis kontroler yang banyak digunakan saat ini.proposional Integral digunakan dalam pengendalian suhu karena pengontrolannya relatif cepat sehingga lebih cepat dalam mengambil sebuah keputusan.diharapkan dengan menggunakan kontroler Proposional Integral, suhu dapat dikendalikan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini dirancang sebuah perangkat yang mampu mengendalikan suhu sistem fermentasi dengan cara mengendalikan putaran dimmer yang menentukkan besar kecilnya nyala api. Komponen pengendalian yang digunakan berbasis Programmable Logic Control (PLC). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah terbuatnya perangkat fermentasi susu yang mampu menghasilkan ph yang baik untuk kesehatan (4-4,5 ph) dengan cara mengendalikan suhu antara (40 C-45 C) dan menentukan waktu efektif (4-6 jam) berbasis PLC dan HMI. II. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT A. Penentuan Spesifikasi Alat Penentuan spesifikasi alat ini, bertujuan agar dapat dibuat alat fermentasi sesuai dengan yang direncanakan dan dapat bekerja dengan efektif serta efisien.alat yang dirancang memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1. Alat mampu melakukan fermentasi susu dengan memperhatikan habitat hidup bakteri fermentasi sususehingga akan didapatkan hasil ph yoghurt antara 4-4,5. 2. Menggunakan sensor suhu untuk mengetahui suhu susu selama proses fermentasi. 3. PLC digunakan sebagai pengontrol utama. 4. Menggunakan kompor listrik induksi untuk menghasilkan panas. 5. Menggunakan Analog to Digital Converter, yang digunakan sebagai pengubah data analog ke digital sehingga dapat diolah oleh PLC. 6. Menggunakan pengaduk untuk meratakan panas pada susu. 7. Bentuk fisik alat berupa panci konvensional dengan pengaduk agar alat dapat bekerja dengan baik. 8. Sampel volume susu sebesar 1,5 liter, dengan hasil akhir setelah fermentasi adalah yoghurt.

Berdasarkan spesifikasi yang dibutuhkan, dibuatlah perancangan sistem fermentasi. Gambar1 menunjukan perancangan sistem fermentasi susu. dengan Rg sebesar 12,35 kω. Keluaran penguat instrumentasi kemudian dimasukkan pada rangkaian low pass filterdengan besar resistansi dan kapasitansi sebesar10000 ohm dan 100 µf agar dapat meredam frekuensi diatas 1,592 Hz. Gambar 3 menunjukan skematik dari rangkaian pengondisi sinyal sensor Glass Electrode. Gambar 1. Sistem Fermentasi Susu B. Perancangan Rangkaian Sensor Suhu PT100 Perancangan rangkaian sensor PT100 digunakan untuk mengukur suhu 0-70 C.PT100 termasuk golongan RTD (Resistive Temperature Detector),untuk mengubah besar resistansi PT100 ke dalam suatu tegangan, dibutuhkanrangkaian jembatan wheatsone.dengan tegangan keluaran sebesar 0-0,1132V.Jembatan Wheatsone dihubungkan dengan rangkaian pengondisi sinyal AD620.AD620 merupakan sebuah IC yang berisi rangkaian penguat instrumentasi. Besarnya Gain yang digunakan sebesar 43,9929 kali untuk menghasilkan output yang sesuai dengan mengatur Rg sebesar 1,149 kω. Keluaran penguat instrumentasi kemudian dihubungkan pada rangkaian low pass filter untuk meredam noise. Rangkaian low pass filter dibuat dengan komponen pasif yaitu R dan C yang masing masing bernilai 1000 ohm dan 220 nf agar dapat meredam frekuensi diatas 723,7985 Hz. Gambar 2menunjukan skematik dari rangkaian pengondisi sinyal PT100. Gambar 3. Rangkain Skematik Sensor Glass Electrode D. Perancangan Rangkaian ADC Rangkaian ADC merupakan rangkaian driver optik yang menggunakanoptocoupler 4N35 untuk menaikkan tegangandari ADC Arduino Mega sebesar 5V menjadi 24V agar dapat diterima PLC sekaligus sebagai isolator elektris antara rangkaian ADC dengan PLC.Gambar 4menunjukan skematik dari rangkaian optocoupler. Gambar 4. Skematik Rangkaian ADC Gambar 2. Skematik Rangkaian PT100 C. Perancangan Rangkaian Sensor Glass Electrode SensorGlass Electrode adalahelektroda ph yang memiliki range pengukuran ph dari 0-14.Berdasarkan pengujian, didapatkan sensitivitas sensor ph sebesar mv/ph unit. Elektroda ph dihubungkan dengan IC penguat instrumentasi sama dengan yang digunakan pada sensor suhu, yaitu IC AD620 dengan besar Gain 5 kali, karena jika digunakan lebih dari itu, keluaran yang dihasilkan akan lebih besar dari keluaran maksimal Arduino Mega. Besarnya Gain ditentukan E. Perancangan Driver Motor DC dan Servo Driver motor digunakan sebagai pengendali putaran motor servo dan motor DC. Driver motor yang digunakan adalah E- MOSFET N-channel jenis IRLZ144N. Sebelum dihubungkan dengan E-MOSFET rangkaian driver dihubungkan dengan pengendali optic optocoupler 4N35 untuk mengubah tegangan sebesar 24V menjadi 5V, karena kedua motor hanya dapat bekerja pada tegangan maksimal 6 V. Selain itu komponen tersebut juga harus dapat memisahkan rangkaian driver motor dan PLC secara elektronis. Gambar 5menunjukan Skemati rangkaian driver. Gambar 5. Skematik Driver

F. Perancangan Kontroler Alat fermentasi susu dengan kompor listrik yang digunakan memiliki daya maksimal 700 Watt dan menggunakan elemen pemanas berupa energi elektromagnetik sebagai penghantar panasnya. Gambar 6 merupakan grafik karakteristik alat fermentasi susu. Dimana Waktu yang diperlukan alat untuk mencapai suhu 41 o C adalah231 detik atau 3,85 menit. Sedangkan waktu yang diperlukan alat tersebut untuk mencapai suhu steady(41,6 o C) adalah 258 detik atau 4,3 menit. Dengan demikian waktu yang diperlukan sistem untuk mencapat steady dari kedudukan setpointnya adalah 27 detik atau 0,45 menit. Gambar 6. Karakteristik Alat Fermentasi Tuning Kp menggunakan metode Ziegler-Nichols 1 seperti yang ditunjukan dalam Tabel 1. Dengan menarik garis tangen pada titik infleksi grafik karakteristik plant. Didapatkan nilai Kp sebesar 13,3 seperti dalam Persamaan 1 dan nilai Ti0,833 menit seperti dalam Persamaan 2. Gambar 7 menunjukan Tuning dengan Metode Ziegler-Nichols 1.Gambar 8 menunjukkan hasil kontoler PI. Tabel 1. Aturan Tuning Ziegler-Nichols Metode 1 [5] Type of K Controller p T i T d PI 0 Gambar 8. Grafik Respon Sistem Dengan KP 13,3 dan TI 50 G. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak dilakukan dengan membuat diagram alir program terlebih dahulu sebelum kemudian menuliskan dengan menggunakan bahasa C dalam program kompiler ERW 1.0.5. Untuk menyederhanakan pola berpikir maka perancangan perangkat lunak dibagi menjadi 3 yaitu algoritma program utama dan algoritma dari masing-masing sensor yang digunakan, suhu dan sensor elektroda ph. Tujuan dari program utama adalah mengatur urutan kerja sistem sehingga sistem mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Secara umum tugas yang harus dikerjakan oleh program utama meliputi sistem pembacaan sensor kemudian menampilkan data ke HMI, memberikan PWM dan menjalankan kontrol PI. Algoritma program utama ditunjukkan dalam Gambar 9. START SAKLAR ON = 1 PENGADUK = 1 INPUT = SETPOINT SUHU KONVERSI 8 BIT MENJADI INTEGER NILAI SUHU ERROR=PV SUHU-SP SUHU KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL KELUARAN = PWM UNTUK MOTOR SERVO 39 C > PV SUHU > 45 C T DELAY ON TIMER 4 JAM KONVERSI 8 BIT MENJADI INTEGER NILAI ph Gambar 7.Tuning dengan Metode Ziegler-Nichols 1... (1)... (2) TAMPILKAN KE HMI END Gambar 9.Flowchart Program Utama Sensor suhu harus melalui ADC Arduino Mega terlebih dahulu sebelum dapat diakses oleh PLC. Sensor mengukur

suhu sampai kondisi yang diinginkan, Arduino menerima data pembacaan sensor dan diteruskan ke PLC. Algoritma akses sensor ph ditunjukkan dalam Gambar 10. seperti dalam Gambar 12. Gambar 13menunjukan hasil keluaran sensor suhu. START INISIALISASI BANYAK DATA <100 totalsuhu = totalsuhu + temperatur nilaisuhu = totalsuhu/ 100 nilaisuhu Gambar 12. Pengujian Sensor Suhu PT100 END Gambar 10.Flowchart Sensor Suhu Sensor ph harus melalui ADC Arduino Mega terlebih dahulu sebelum dapat diakses oleh PLC. Sensor mengukur ph sampai kondisi yang diinginkan, Arduino menerima data pembacaan sensor dan diteruskan ke PLC. Algoritma akses sensor ph ditunjukkan dalam Gambar 11. Start reading delay 20ms Y For i=0, i<50, i++ N reading= reading/i PH = (reading / 1024 )*4,94 ph_aktual= ((-kal+4.522619)/0.30214) Gambar 13. Hasil Keluaran Sensor Suhu Hasil pengujian menunjukan bahwa sensor suhu mampu mendeteksi perbedaan suhudan penyimpangan atau error ratarata yang didapatkan adalah sebesar 0,61%. B. Rangkaian Pengondisi Sinyal (RPS) Pengujian rangkaian pengondisi sinyal analog PT 100 bertujuan untuk mengetahui kemampuan rangkaian pengondisi sinyal sensor PT100 terhadap perubahan suhu melalui Serial Monitor Arduino ERW 1.0.5.. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan rangkaian seperti dalam Gambar 14. Gambar 15 menunjukan hasil keluaran sensor PH, ph_aktual End Gambar 11.Flowchart Sensor ph III. Pengujian dan Analisis Pengujian dan analisis dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dapat bekerja sesuai perancangan. A. Pengujian Sensor Suhu PT100 Pengujian Sensor Suhu bertujuan untuk Mengetahui kemampuan pembacaan sensor PT100 terhadap perubahan suhu dengan melihat perubahan resistansi sensor PT100. Perngujian dilakukan dengan menghubungkan rangkaian Gambar 14. Pengujian RPS Sensor Suhu

Multimeter V OUT Rangkaian Pengondisi Sinyal ph Gambar 18. Pengujian RPS Sensor ph Vin Buffer ph Gambar 15. Hasil Keluaran Sensor PT100 Hasil pengujianmenunjukan bahwa sensor suhu mampu mendeteksi perbedaan suhudengan error sebelum dikalibrasi sebesar 17,39% dan error setelah dikalibrasi adalah 0,433%. C. Pengujian Sensor ph Glass Electrode Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui besar tegangan keluaran sensor ph.perngujian dilakukan dengan menghubungkan rangkaian seperti dalam Gambar 16.Gambar 17menunjukan keluaran sensor ph dan ph meter. Gambar 16. Pengujian Sensor ph ph Tabel 2.Hasil Pengujian RPS Sensor ph Vout Vout Teori Paktek (Volt) (Volt) Vin (mv) Teori Error (%) 4 177,9 3,389 3,32 2,0644 5 118,9 3,0945 3,01 2,7306 6 48 2,74 2,70 1,5641 7-6,6 2,467 2,492 2,0402 Error Rata-Rata (%) 2,09988 Hasil pengujian menunjukan bahwa sensor suhu mampu mendeteksi perbedaan ph buffer dan error setelah dikalibrasi adalah 2,09988%. E. Pengujian Motor DC Servo Pengujian Motor DC Servo memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan pulsa PWM terhadap sudut putaran dan duty cycle pada motor DC servo. Tabel 3 menunjukan hasil pengujian motor DC Servo. Pulse( s) Tabel 3.Hasil Pengujian Motor DC Servo Sudut DC Duty cycle Servo pengujian ( ) (%) Duty cycle perhitungan (%) 2000 167.5 10.4 10 2100 180 11.2 10.5 2200 190 11.2 11 2300 197.5 12 11.5 2400 210 12 12 2500 215 12.8 12.5 Berdasarkan data dalam Tabel 3 menunjukan bahwa semakin besar pulsa PWM diberikan, maka sudut putaran servo yang didapatkan semakin besar. Gambar 17.Hasil Pengujian Sensor Glass Electrode Hasil pengujian menunjukan bahwa sensor ph dapat mendeteksi perbedaan ph dengan sensitivitas 52,8 mv/ph. D. Pengujian Pengondisi Sinyal (RPS) Pengujian rangkaian pengondisi sinyal pada sensor ph bertujuan untuk mengetahui kemampuan rangkaianpengondisi sinyal sensor Glass Electrode terhadap perubahan ph melalui Serial Monitor Arduino ERW 1.0.5. Perngujian dilakukan dengan menghubungkan rangkaian seperti dalam Gambar 18.Tabel 2 menunjukan hasil keluaran sensor Glass Electrode. F. Pengujian HMI Pengujian HMI bertujuan untuk melihat kemampuan HMI Simatic HMI Panel TP177 Micro untuk menampilkan grafik pembacaan suhu dan PWM. Gambar 19menunjukan hasil pengujian HMI. Gambar 19. Hasil Keluaran HMI

Hasil pengujian HMI ditunjukan dalam Gambar 19. HMI dapat menampilkan trend view suhu dan PWM secara realtime dengan baik. G. Pengujian Keseluruhan Pengujian secara keseluruhan bertujuan untuk mengetahui kinerja sistem Alat fermentasi setelah setiap bagian- bagian penyusun sistem dihubungkan menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tahap pengujian yang terlebih dahulu dilakukan adalah menghidupkan catu daya.setelah itu menyiapkan program dengan menggunakan Software Step 7 Micro/Win untuk PLC dan Software Arduino ERW 1.0.5 untuk ADC sistem.memasukkan nilai parameter Kp, setpoint yang diinginkan kedalam ladder PLC dari hasil perhitungan Setelah tahap diatas dilakukan, berikutnya adalah memasukan susu yang sudah dipasteurisasi ke dalam tabung, setelah dimasukan, tekan saklar start dan amati proses fermentasi. Ketika proses fermentasi menunjukan suhu 39 C, masukan stater fermentasi dan amati lagi proses fermentasi tersebut.gambar 20 menunjukan alat selama dalam fermentasi. Gambar 20. Proses Fermentasi PWM secara realtime. Hasil keasaman yang diperoleh pada proses fermentasi adalah 4,45. Gambar 22. Yoghurt Hasil Fermentasi IV. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Dari hasil perancangan dan pengujian yang telah dilakukan, sensor suhu PT100 dan ph Glass Electrode menghasilkan keluaran dengan rata-rata penyimpangan 0,433% dan 2,09988% menunjukan kerja sensor yang baik. Parameter yang dibutuhkan untuk mengendalikan suhu dengan menggunakan metode Ziegler-Nichols dalammenentukan parameter Kp dan Ti, didapatkan Kp yang sesuai untuk sistem yaitu Kp=13,3 dengan TI=0,833 menit. Setelah diimplementasikan, sistem fermentasi susu dapat mencapai setpoint41 C. Ladder diagram pada PLC dapat bekerja dengan baik karena dapat menjaga suhu antara 39-41,42 C selama 4jam sesuai dengan standar fermentasi susu. HMI pada penelitian ini mampu menampilkan trend view suhu dan PWM secara realtime. Hasil kadar keasaman yang didapatkan adalah ph 4,45. B. Saran Beberapa saran yang diberikan untuk perbaikan skripsi ini antara lain: Kecepatan dan panjang pengaduk pada proses fermentasi sebaiknya lebih diperhatikan, agar keasaman yang didahasilkan diatas dasar dan permukaan tabung sama. Penempatan sensor PT100 juga harus diperhatikan dan hendaknya lebih mendekati bagian dasar tabung fermentasi agar tidak timbul kerak pada dasar tabung karena perbedaan pembacaan suhu di permukaan dan dasar tabung. DAFTAR PUSTAKA Gambar 21. Grafik Hasil Pengujian Keseluruhan Hasil pengujian keseluruhan ditunjukan dalam Gambar 21 dan hasil yoghurt dari proses fermentasi ditunjukan dalam Gambar 22. Berdasarkan analisis kinerja pengujian sistem secara keseluruhan, maka sistem pengendalian suhu pada alat fermentasi susu dapat berjalan dengan baik menggunakan parameter Kp=13,3 dan Ti=0,833, ladder diagram yang terdapat pada PLC juga dapat bekerja dengan baik dan sesuai keinginan, serta HMI mampu menampilkan data suhu dan [1] Heson, A dan M Trout. 1964. Judging dairy produscts. Fourth Edition. The olsen pyblising company. Milmanke. [2] Winamo, F.G. 1980. Gula susu dan laktose intolerance. Di dalam Kompas 27 Juli. [3] Helferich, W and D. Westhoff. 1980. All absut yoghurt prentice- Hall, Mc, Engel Wood-Cliffs. New Yersey. [4] A.Y, Tamime, 1999. Yoghurt Science dan Technology, Page 9,CRC Press. [5] Ogata, Katsuhiko. 1997. Teknik Kontrol Automatik (Sistem Pengaturan). Jakarta: Erlangga.