PERCOBAAN 2 PENETAPAN SUSUT PENGERINGAN. Shift/Kelompok : D/1. Novia Lolita Fuyadi ( ) Siti Sarah ( ) Alip Solehudin ( )

dokumen-dokumen yang mirip
Penetapan Kadar Sari

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

Standardisasi Obat Bahan Alam. Indah Solihah

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR AIR DAN ABU PADA BISKUIT

Laporan Tetap Praktikum Penetapan Kadar Abu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November 2012 di Laboratorium

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

Temu Putih. Penyortiran Basah. Pencucian. Pengupasan. Timbang, ± 200 g. Pengeringan sesuai perlakuan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN

MODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

BAB 3 BAHAN DAN METODE

Kertas, karton dan pulp Cara uji kadar abu pada 525 o C

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

III. METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

FITOFARMAKA Re R t e n t o n W a W hy h un u i n n i g n ru r m u

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Materi

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri keripik pisang milik Bapak Heriyanto di

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT

ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS KADAR ABU DAN MINERAL OLEH :

PENGUJIAN KADAR AIR BENIH

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Wahyu Kusuma A Pembimbing : Ir. Sarwono, MM Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS BAHAN MAKANAN ANALISIS KADAR ABU ABU TOTAL DAN ABU TIDAK LARUT ASAM

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Data

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

Cara uji kadar sari (ekstrak alcohol - benzena) dalam kayu dan pulp

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

Perhitungan 20 g yang setara 30 kali kemanisan gula. = 0,6667 g daun stevia kering

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI Selasa, 01 April 2014

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian uji organoleptik dilaksanakan di kampus Universitas Negeri Gorontalo,

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

DATA PENGAMATAN. Volume titran ( ml ) ,5 0,4 0,5 6

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Prosedur Pengujian Kadar Kurkuminoid metode HPLC (High Perfomance Liquid Chromatography)

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

A = log P dengan A = absorbans P 0 = % transmitans pada garis dasar, dan P = % transmitans pada puncak minimum

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

UJI KADAR SISA ETANOL DAN ABU TOTAL EKSTRAK ETANOL 80 % DAUN BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus) DAN TANAMAN ANTING-ANTING (Acalypha indica Linn)

Transkripsi:

PERCOBAAN 2 PENETAPAN SUSUT PENGERINGAN Shift/Kelompok : D/1 Novia Lolita Fuyadi (10060314047) Siti Sarah (10060314048) Alip Solehudin (10060314049) Riska Septya Pratiwi (10060314050) Nia Ardilla Kabalmay (10060314051) Afriza Dwi Sinta (10060314052) Sri Rahayu Ambarwati (100603140453) Asisten : Tanggal Percobaan : 18 Mei 2016 LABORATORIUM TERPADU UNIT B FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 1436 H / 2016 M

PENETAPAN SUSUT PENGERINGAN I. Tujuan Menetapkan susut pengeringan simplisia sampel. II. Alat dan Bahan Oven Alat Cawan penguap Timbangan digital Desikator Bahan Simplisia daun jati (Guazuma ulmifolia) III. Prosedur Diatur oven pada suhu pengeringan yang digunakan (105 o C). dipanaskan cawan penguap pada suhu pengeringan selama 30 menit, ditara. Ditimbang simplisia sebanyak 2 gram dalam cawan penguap yang sudah ditara, diratakan permukaan simplisia. Dimasukkan cawan berisi simplisia ke dalam oven, dipanaskan pada suhu pengeringan selama 30 menit. Didinginkan cawan dalam eksikator sehingga suhu kamar, ditimbang. Dilakukan penetapan hingga diperoleh bobot tetap. IV. Data Pengamatan Cawan Bobot simplisia kosong sebelum penimbangan setelah pengeringan 1 2 89,2822 91,2822 91,0923 2 2 67,1093 69,1093 68,933 1. kosong :

Cawan 1 = 89,2811 gram Cawan 2 = 67,1093 gram 2. setelah pengeringan : t=15 menit Cawan 1= 91,09560 gram Cawan 2 = 68,9344 gram t= 30 menit cawan 1 = 91,0922 gram cawan 2 = 68,9336 gram t= 45 menit cawan 1 = 91,0892 gram cawan 2 = 68,9310 gram 3. Rata-rata bobot cawan setelah pengeringan : Cawan 1 = 91,09560+ 91,0922+91,0892 =91,0923 3 gram Cawan 2 = 68,9344 +68,9336+68,9310 =68,933 gram 3 4. kadar simplisia : Susut pengeringan = bobot tetap cawan bobot cawan bobot sampel x100 Cawan 1 = 91,0923 89,2822 2 x 100 =90,505 Cawan 2 = 68,933 67,1093 2 x 100 =91,185 5. Susut Pengeringan : cawan 1 : 100% - 90,505% = 9,459% cawan 2 : 100% - 91,185% = 8,815% V. Pembahasan

Dalam praktikum ini, dilakukan pengukuran parameter non spesifik berupa susut pengeringan terhadap daun jati belanda. Dengan menggunakan metode gravimetri, metode gravimetri sangat cocok digunakan untuk penetapan susut pengeringan dan tidak membutuhkan pelarut. Dengan menghitung susut pengeringan hingga tercapai bobot tetap, diamati pengaruh cara dan lama pengeringan pada kualitas simplisia. Dilakukan pengeringan dengan oven pada suhu 105 0 C selama 30 menit. Dilakukan pada suhu 105 0 C agar mendapatkan hasil pengeringan yang maksimal. Bobot pada cawan akan semakin berkurang karena adanya pemanasan. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga simplisia tidak mudah rusak dan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar lebih dari 10 %, dapat menjadi media pertumbuhan mikroba. Selain itu, dengan adanya air, akan terjadi reaksi enzimatis yang dapat menguraikan zat aktif sehingga mengakibatkan penurunan mutu atau perusakan simplisia. Simplisia yang dikeringkan dengan oven, lalu Simplisia yang sudah dikeringkan kemudian dimasukan deksikator yang fungsinya untuk mendinginkan. Simplisia yang digunakan yaitu Guazumae Ulmifolia Folium atau daun jati beelanda. Berikut adalah persen susut pengeringan yang diperoleh dari Guazumae Ulmifolia Folium atau daun jati belanda pada cawan 1 adalah 9,495% pada cawan 2 adalah 8,815%. Nilai ini menyatakan maksimal senyawa yang mudah menguap atau hilang pada proses pengeringan. Adapun pada literatur dari WHO kadar penetapan susut pengeringan daun jati belanda tidak lebih dari 10 %. Hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan literatur karena kadar susut pengeringan simplisia Guazumae Ulmifolia Folium atau daun jati belanda dari kedua cawan kurang dari 10%. VI. KESIMPULAN

Penetapan susut pengeringan dilakukan pada temperatur 105 0 C selama 30 menit sampai dicapai bobot tetap dan dinyatakan dalam persen. Penetapan susut pengeringan dilakukan dengan metode gfravimetri, dan hasil yang diperoleh pada cawan 1= 9,495%, cawan 2 = 8,815%. Deksikator berfungsi sebagai pendingin simplisia setelah pengeringan dalam oven VII. DAFTAR PUSTAKA Andi. 2012. Formulasi Daun Jati Belanda. http://eprints.ums.ac.id/14993/3/andi- 1.pdf