Dalam proyek pembangunan gedung kantor PT. Jasa Raharja, progres pekerjaan elektrikal pada bulan Maret - May 2017 (pada masa kerja praktik), telah men

dokumen-dokumen yang mirip
Setting Konfigurasi Fire Alarm Control Panel

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat

Bab IV Analisa Perancangan

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA

Sistem Deteksi Kebakaran Pada Gedung Berbasis Programmable Logic Controller (PLC)

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA

SISTEM PEMELIHARAAN PLAMBING PADA BANGUNAN HOTEL

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

ANALISA SISTEM PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN SAND FILTER DAN KARBON FILTER SERTA PENDISTRIBUSIAN AIR DI APARTEMEN THE PAKUBUWONO VIEW

1. Non Addressable System (Conventional System) Sistem ini disebut juga dengan conventional system. Pada sistem ini MCFA menerima sinyal masukan langs

Fire Alarm dikenal memiliki 2 (dua) sistem, yaitu: 1. Sistem Konvensional. 2. Sistem Addressable.

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG FARMASI STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN E-NET AND GAMEDEV CORE DI YOGYAKARTA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MELAKUKAN PRA-KOMISIONING SISTEM FIRE ALARM

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK

GAMBAR : PEMBANGUNAN BARU GEDUNG ICU/ICCU

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perencana (arsitek, struktur & MEP) dan tim pelaksana (lapangan). Tim perencanaan

Memperkirakan Flow Rate pada pipa air bersih

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Penyediaan Air Minum di Dalam Gedung 1

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

PERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Instalasi air Bersih

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI

Pengertian Plumbing atau Plambing beserta Jenis, Fungsi, Syarat, Tahapan, dan Pemasangan Plumbing Atau plambing

Sistem Plambing Dalam Gedung

BAB V KONSEP PERANCANGAN. efisiensi dan efektivitas (Masri, 2010: 27). Kedua hal tersebut merupakan masalah

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari

KAJIAN ANALISIS PERFORMANSI SISTEM FIRE ALARM DENGAN MODE ADDRESABLE DAN NON ADDRESABLE MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

STANDAR TEKNIS BANGUNAN STASIUN KERETA API : IR. SUTJAHJONO

TUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI

Plumbing class PLUMBING. Sistem plambing. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran 16/02/2011 RE

Dasar Dasar Utilitas. Perkuliahan Minggu ke 1

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DI GEDUNG PT.STRA GRAPHIA TBK

ANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PERATURAN BANGUNAN /BUILDING REGULATION

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

REKAPITULASI JENIS PEKERJAAN PEKERJAAN PERSIAPAN. BANGUNAN RUMAH DINAS - Pekerjaan Struktur - Pekerjaan Arsitektur - Pekerjaan ME Sub Total

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

BAB I PENDAHULUAN. kita berada dalam bangunan baik rumah tinggal, kantor, pabrik, hotel, rumah sakit dll.

KISI KISI PROFESIONAL dan PEDAGOGIK UKG 2015 PPPPTK BBL MEDAN PLAMBING DAN SANITASI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

organisasi ruang pusat perbelanjaan kerajinan. Tata atur ruang pusat perbelanjaan

Fire Extinguisher. Samisse Hydrant Hydrant

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB IV: KONSEP Konsep Bentuk Bangunan Neo Vernakular

PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR, DAN AIR BEKAS PADA GEDUNG TERPADU KOTA MADYA MALANG

Pekerjaan Plat Lantai dan Instalasi Pipa Listrik pada Vihara Cinta Kasih Palembang BAB I PENDAHULUAN

METODE MEKANIKAL & ELEKTRIKAL INSTALASI AIR BERSIH & KOTOR

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Definisi Praktek Kerja Pipa 1.3. Macam-macam Pipa

DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PRAKTIK PLAMBING DAN SANITER TC SKS

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SKRIPSI PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK PADA GEDUNG TALAVERA SUITE JAKARTA

TINJAUAN UMUM PROYEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

PIPA VENT (PIPA UDARA)

Transkripsi:

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN ELEKTRIKAL 4.1. Lingkup Pekerjaan MEP Masa kerja praktik Start 28 Sep 2016 6 Maret 2017 6 May 2017 Finish 29 Agus 2017 Gambar 12. Waktu pelaksanaan kerja praktik Pada umumnya mnya suatu proyek terbagi menjadi beberapa jenis pekerjaan, antara lain yaitu: pekerjaan struktur, pekerjaan sipil, pekerjaan arsitektural dan pekerjaan MEP (mekanikal, elektrikal dan plambing). Dari bidang-bidang pekerjaan tersebut dibagi menjadi beberapa berapa jenis sub-bagian pekerjaan lainnya. Pekerjaan elektrikal merupakan bagian dari pekerjaan MEP (mekanikal, elektrikal dan plambing). Pada proyek pembangunan gedung kantor PT. Jasa Raharja, lingkup pekerjaan elektrikalnya a hampir sama dengan pekerjaan elektrikal pada umumnya. Pada proyek tersebut, PT. Tambarang Elastika Mas melaksanakan semua pekerjan elektrikal beberapa pekerjaan yang dikerjakan, antara lain: 1. Pekerjaan instalasi elektrikal (instalasi penerangan, stop kontak dan power untuk peralatan-peralatan utama). 2. Instalasi kabel feeder/tufur. 3. Instalasi kabel ledder. 4. Instalasi kabel tray. 5. Instalasi panel-panel elektrikal. 6. Pemasangan saklar dan stop kontak. 7. Testing dan komisioning (testing and commissioning). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 39

Dalam proyek pembangunan gedung kantor PT. Jasa Raharja, progres pekerjaan elektrikal pada bulan Maret - May 2017 (pada masa kerja praktik), telah mencapai 60% secara keseluruhan yang mencakup pekerjaan instalasi keseluruhan lantai. 4.2. Tinjauan Khusus Pekerjaan MEP Mekanikal dan Elektrikal dalam bangunan adalah system - sistem pendukung bangunan yang memerlukan sebuah sistem mekanis dan sistem yang memerlukan tenaga listrik. Sistem - sistem pendukung tersebut diaplikasikan dalam bangunan untuk tujuan menunjang kegiatan yang dilakukan dalam bangunan, termasuk dalam hal kenyamanan dan keamanan bagi setiap aktivitas dan pelakunya di dalam bangunan tersebut. Untuk membuat ruangan tersebut aman dan nyaman, diperlukan penerapan ilmu mekanikal eletrikal yaitu system pengkondisian tata udara, pergantian udara, system tata cahaya dan juga system keamanan seperti fire fighting & dan alram. (Ismanto St,2012). Plumbing adalah pekerjaan pemipaan yang terdapat pada bangunan gedung seperti pipa untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan. Pada pekerjaan pemipaan ini biasanya menggunakan material pipa PVC, pipa PPR, atau pipa galvanis. Untuk air bersih dan air panas/dingin biasanya menggunakan pipa PPR. (Ismanto St,2012). 4.2.1. Membuat Shop Drawing MEP Lantai 1,2,3 dan 4. Shop drawing atau gambar kerja adalah gambar teknis lapangan yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan suatu pekerjaan. Secara Umum, shop drawing adalah gambar yang siap untuk diimplementasikan di lapangan. Gambar shop drawing merupakan sebuah media komunikasi yang efektif antara disain dan pelaksanaan. Oleh karena itu gambar shop drawing harus dibuat dengan tingkat detail yang lebih baik, (Rahayu, 2014). Kriteria baik sebuah gambar secara umum adalah mudah dipahami dan dapat dijadikan sebagai pedoman di lapangan dalam pelaksanaan pembangunan, kriteria tersebut diantaranya adalah 1. Bentuk penulisan Kop pada sisi bagian kanan berisi judul gambar, perusahaan, nama proyek, nomor gambar dan halaman. 2. Bentuk gambar dan ukuran konstruksi harus dapat menampilkan bentuk dan dari setiap bagian konstruksi dengan jelas dan mendetail. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 40

3. Gambar harus mengunakan skala gambar 4. Pembuatan gambar harus sesuai dengan keadaan/kondisi lapangan agar pelaksanaannya tepat pada saat dilapangan. 5. Membuat atau menempatkan keterangan gambar seperti elevasi, jenis material dan penjelasan lainya. 6. Gambar akan tetap jelas terlihat saat digandakan/copy. Shop drawing yang dikerjakan disini adalah mengacu untuk pelaksanaan dilapangan disain gambar koordinasi dengan orang lapangan. Shop drawing disini meliputi instalasi pemipaan air bersih, air limbah, system instalasi fire alarm dan penempatan jalur kabel tray. Gambar yang dibuat berfungsi sebagai acuan untuk memudahkan pelaksanaan n pekerjaan di lapangan. Instalasi pemipaan air bersih dan air limbah Sumber Air bersih didapat dari 2 sumber antara lain : dari PDAM dan dari air sumur (deep well), dimana air yang bersumber di keduanya ini akan masuk ke dalam ground water tank. didalam ground water tank terdapat 2 sekat bak penampungan air yaitu raw water tank dan clean water tank. Bagian sistem air bersih antara lain : Deep Well Transfer Pump Sand Filter Packaged Booster Pump Sistem Pembuangan Air Buangan, merupakan sistem instalasi untuk mengalirkan air buangan yang berasal dari peralatan saniter maupun hasil buangan dapur. Sistem Pembuangan Air Kotor dibedakan berdasarkan cara pembuangannya : Sistem pembuangan air campuran, yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air bekas dialirkan kedalam satu saluran / pipa. Sistem pembuangan air terpisah, yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air bekas masing-masing dialirkan secara terpisah atau menggunakan pipa yang berlainan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 41

Gambar 13. Shop drawing instalasi pemipaan air bersih lantai 1( lihat lampiran gambar 1 ) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 42

Gambar 14. Shop drawing instalasi pemipaan air bersih lantai 2 ( lihat lampiran gambar 2 ) Gambar 15. Shop drawing instalasi pemipaan air bersih lantai 3 ( lihat lampiran gambar 3 ) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 43

Gambar 16. Shop drawing instalasi pemipaan air bersih lantai 4 ( lihat lampiran gambar 4 ) Gambar 17. Shop drawing instalasi pemipaan air limbah lantai 1 ( lihat lampiran gambar 5 ) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 44

Gambar 18. Shop drawing instalasi pemipaan air limbah lantai 2 ( lihat lampiran gambar 6 ) Gambar 19. Shop drawing instalasi pemipaan air limbah lantai 3 ( lihat lampiran gambar 7 ) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 45

Gambar 20. Shop drawing instalasi pemipaan air limbah lantai 4 ( lihat lampiran gambar 8 ) Instalasi fire alarm dan kabel tray Fire alarm memiliki dua sistem, yaitu : Sistem Konvensional Sistem Addressable Sistem Konvensional yaitu yang menggunakan kabel isi dua untuk hubungan antar detector ke detector dan ke Panel. Kabel yang dipakai umumnya kabel listrik NYM 2x1.5mm atau NYMHY 2x1.5mm yang ditarik di dalam pipa conduit. Pada instalasi yang cukup kritis kerap dipakai kabel tahan api (FRC=Fire Resistance Cable) dengan ukuran 2x1.5mm, terutama untuk kabel-kabel yang menuju ke Panel dan sumber listrik 220V. Oleh karena memakai kabel isi dua, maka instalasi ini disebut dengan 2-Wire Type. Sistem Addressable dressable e kebanyakan digunakan untuk instalasi Fire Alarm di gedung bertingkat, semisal hotel, perkantoran, mall dan sejenisnya. Perbedaan paling mendasar dengan sistem konvensional adalah dalam hal Address (Alamat). Pada sistem ini setiap detector memiliki alamat sendiri-sendiri untuk menyatakan identitas ID dirinya. Jadi titik kebakaran sudah diketahui dengan pasti, karena panel bisa menginformasikan deteksi berasal dari detector yang mana. Sedangkan sistem konvensional hanya menginformasikan deteksi berasal dari Zone atau Loop, tanpa bisa memastikan detector mana yang mendeteksi, sebab 1 Loop atau Zone bisa terdiri dari 5 bahkan an 10 detector, bahkan terkadang lebih. Kabel tray adalah perlengkapan yang digunakan untuk jalur pemasangan kabel listrik agar aman dan terlihat rapih. Kabel tray merupakan sebuah sistem managemen saluran kabel untuk mendukung konstruksi instalasi kabel listrik berisolasi yang digunakan untuk distribusi industri listrik dan industri komunikasi. Kabel tray dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan instalasi kabel baik di Industri telekomunikasi, kelistrikan maupun rumah tangga. Dengan menggunakan kabel tray instalasi kabel tidak akan terjadi tumpang tidih dan terlilit satu sama lain. Karena jika kabel dibiarkan tumpang tindih dan terlilit begitu saja, kemungkinan bisa menyebabkan kabel konsleting dan akhirnya terjadi kebakaran. Tipe cable tray yang umum dipakai di lapangan adalah tipe C (STC) dan tipe U (STU). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 46

Gambar 21. Shop drawing instalasi firealarm lantai 1 ( lihat lampiran gambar 9 ) Gambar 22. Shop drawing instalasi firealarm lantai 2 ( lihat lampiran gambar 10 ) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 47

Gambar 23. Shop drawing instalasi firealarm lantai 3 ( lihat lampiran gambar 11 ) Gambar 24. Shop drawing instalasi firealarm lantai 4 ( lihat lampiran gambar 12 ) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 48

Gambar 25. Shop drawing instalasi kabel tray lantai 1 ( lihat lampiran gambar 13 ) Gambar 26. Shop drawing instalasi kabel tray lantai 2 ( lihat lampiran gambar 14 ) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 49

Gambar 27. Shop drawing instalasi kabel tray lantai 3 ( lihat lampiran gambar 15 ). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 50