STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH Isye Darlina dan Nieke Karnaningroem Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Email : syahranibando0@yahoo.com ABSTRAK Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tomohon hingga saat ini baru mencapai 3% penduduk. Dengan kapasitas terpasang 50 Lt/dt dan kapasitas produksi 3.68,80 m 3 /hari, berarti pemanfaatan kapasitas terpasang baru 8%. Sedangkan jumlah air terjual berdasarkan angka pada meter air pelanggan sebesar 74.5 m 3, ini berati kehilangan air mencapai 3%. Tujuan penulisan makalah ini adalah mengevaluasi kondisi eksisting serta merumuskan strategi peningkatan pelayanan PDAM Kota Tomohn dari aspek teknis. Metode yang digunakan adalah wawancara, pengumpulan data primer dan sekunder. Analisa aspek teknis menggunakan Standar Pelayanan Bidang Air Minum Dep.Kimpraswil, Kep.Mendagri No.47 tahun 999, Per.Men.PU No. 94/PRT/M/005 tentang BPP SPAM dan SWOT. Lingkup kajian adalah ketersediaan dan kebutuhan sumber air baku dan reservoir, serta kebutuhan pengembangan cakupan pelayanan dengan penambahan sambungan. Hasil analisa menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan yang dicapai PDAM Kota Tomohon kurang (Kep.Mendagri), dalam kondisi sakit (BPP SPAM) dan berada pada Kuadran IV-survival/defensi (SWOT). Strategi peningkatan pelayanan air bersih pada tahun 00 dengan target 73,0% penduduk terlayani, membutuhkan kapasitas produksi sebesar 45 Lt/dt, dengan jumlah sambungan domestik 9.806 unit terdiri dari sambungan rumah 9.697 unit dan hidran umum 09 unit, sedangkan sambungan non domestik yang terdiri dari sosial umum, sosial khusus, instansi pemerintah, niaga kecil, niaga besar dan industri kecil sebanyak 9 unit. Dan untuk menjaga kontinuitas pelayanan dibutuhkan reservoir dengan kapasitas 4.50 M 3. Kata kunci: defensif, evaluasi, pelayanan, strategi, survival. PENDAHULUAN Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) K ota Tomohon merupakan BUMD yang bergerak dan berusahan dalam pelayanan air bersih, beroperasi sejak tahun 975. Hingga saat ini tingkat pelayanan air bersih dari 5 kelurahan yang menjadi wilayah pelayanan, baru mencapai 3% dari penduduk kota. Dengan rata-rata kapasitas produksi 3.68,80 m 3 /hari, dan kapasitas terpasang 50 Lt/dt, berarti baru 8% yang dimanfaatkan. Dari laporan DRT-PDAM diketahui pula bahwa jumlah air terjual berdasarkan angka pada meter air pelanggan sebesar 74.5 m 3, ini berati bahwa kehilangan air yang dialami PDAM Kota Tomohon mencapai 3%. Tujuan dari penulisan makalah adalah (i) Melakukan identifikasi dan analisis terhadap kondisi eksisting sistem pelayanan air bersih, berkaitan dengan rendahnya cakupan pelayanan PDAM, (ii) M erumuskan strategi peningkatan pelayanan air bersih
PDAM Kota Tomohon sampai dengan tahun 00 ditinjau dari aspek teknis. METODE Metode yang digunakan adalah studi literatur, pengumpulan data primer dengan wawancara serta pengumpulan data sekunder. Pengumpulan Data : a. Data Primer, dengan melakukan Rael Demand Survey untuk mengetahui tingkat permintaan masyarakat dalam pengembangan sistem, serta besarnya kebutuhan air domestik dan non domestik untuk proyeksi pengembangan pelayanan. b. Pengumpulan Data Sekunder, adalah data geografis, kependudukan terkait jumlah, pendidikan, sosial dan budaya ; jumlah pelanggan PDAM serta pemakaian air bersih ; kapasitas air produksi, distribusi dan terjual serta kehilangan air. Analisa dan Evaluasi Kondisi Eksisting Aspek Teknis meliputi : (i) Melakukan analisis terhadap hasil Real Demand Survey (RDS) (ii) Cakupan pelayanan, (iii) Penyediaan air bersih (iv) Sumber air dan instalasi (iv) Kapasitas reservoir, (v) Evaluasi Aspek Operasional Strategi Peningkatan Pelayanan Disusun hingga tahun 00 berdasarkan hasil: (i) Proyeksi penduduk dengan Metode Aritmatik, (ii) Proyeksi fasilitas kota, (iii) Proyeksi kebutuhan jumlah sambungan domestik terdiri dari sambungan rumah dan hidran umum serta sambungan non domestik terdiri dari sosial umum, sosial khusus, instansi pemerintah, niaga kecil, niaga besar dan industri kecil, (iv) Proyeksi kebutuhan air bersih. ANALISA DAN EVALUASI KONDISI EKSISTING Aspek Teknis Hasil RDS Dari kuesioner yang dibagikan kepada 85 responden terdiri dari 5 responden pelanggan PDAM dan 60 responden non pelanggan, yang dilakukan secara acak dan tersebar di lima kecamatan yang ada, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : Besarnya konsumsi air bersih Kebutuhan Air (Lt/orang.hari) 30.0 5.0 0.0 5.0 0.0 05.0 Pelanggan PDAM Non Pelanggan Standar PU Kebutuhan Air (Lt/orang.hari) Gambar. Tingkat Konsumsi Air Bersih Penduduk Kota Tomohon. D-9-
Tingkat kepuasan terhadap pelayanan PDAM, dimana responden memberikan pendapat tentang pelayanan aspek kualitas, kuantitas, kontinuitas dan struktur tarif. Dan pendapat responden adalah : 8% Tingkat Kepuasan Aspek Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas Cukup 3% % 8% Kurang Tidak Sangat tidak Gambar. Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan PDAM Kemauan dan Kemampuan menjada pelanggan PDAM Tingkat Keminatan Menjadi Pelanggan PDAM 0% 5% 8% Sangat Berminat Berminat Kurang Berminat Tidak Berminat 47% Gambar 3. Tingkat Keminatan Menjadi Pelanggan PDAM Cakupan Pelayanan PDAM adalah 3% penduduk, melalui sambungan rumah 3.876 unit dan 8 unit hidran umum. Kebutuhan air bersih sesuai dengan rekening yang terbit pada September 007 adalah 74.5 m 3, yang diserap oleh 3.876 unit SR 59.84 m3, dan 8 unit HU sebanyak 05 m3. Hal ini berarti pemakaian rata-rata setiap SR adalah 5,3 m3/bulan, dan setiap membutuhkan 5,65 m3/bulan. Dengan jumlah penghuni tiap SR bervariasi antara 4 s.d 5 orang, berarti kebutuhan air bersih penduduk 4 lt/orang.hari, sedangkan untuk pelayanan HU yang digunakan oleh 5 KK, adalah 4 lt/orang.hari. Kapasitas produksi dan Air Terjual, hingga saat ini PDAM memanfaatkan tiga unit sumber air baku yaitu (i) MA. Sineleyan dengan kapasitas terpasang 5 Lt/dt dari 5 Lt/dt kapasitas sumber, (ii) MA. Sasalak I dan II dengan total kapasitas terpasang 0Lt/dt dan (iii) Kolam Sineleyan merupakan limpasan dari mata air, yang diolah menggunakan instalasi pengolahan Paket IPA 0 Lt/dt. Sehingga total kapasitas 50 Lt/dt. Dengan kapasitas terpasang 50 Lt/dt dan kapasitas produksi 3.68,80 m 3 /hari, berarti pemanfaatan kapasitas terpasang baru mencapai 8%. Sedangkan jumlah air D-9-3
terjual berdasarkan angka pada meter air pelanggan 74.5 m 3, ini berati kehilangan air mencapai 3%. Kapasitas reservoir, dihitung berdasarkan kebutuhan hari maksimum agar dapat menjamin pelayanan yang merata ke seluruh pelanggan. Kebutuhan kapasitas reservoir dihitung sbb : - Kebutuhan air = 37,76 Lt/dt - Kebutuhan hari maksimum =, x 37,76 Lt/dt = 4,53 Lt/dt. - Kebutuhan Reservoir = 4,53 x 86400 : 000 = 3.588, m 3 /hari.hari = 78 m 3 >> kap. reservoir eksisting 500 m 3 Evaluasi Aspek Operasional, dilakukan berdasarkan Kep.Mendagri 47 Tahun 999, dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Evaluasi Aspek Operasional NO ASPEK OPERASIONAL JUMLAH NILAI Cakupan Pelayanan a. Jumlah Penduduk terlayani (jiwa) 0,80 b. Jumlah Penduduk (jiwa) 86,997 Rasio - (%) 3 % (>0%-40%) 3 4 Kualitas Air Distribusi Memenuhi syarat air bersih Kontinuitas Air Belum semua pelanggan mendapatkan aliran air 4 jam Produktifitas Pemanfaatan Instalasi Produksi a. Kapasitas produksi (lt/dt) 4 b. Kapasitas terpasang (lt/dt) 50 Rasio - 4 (%) 8 % (< 70%) Tingkat Kehilangan Air 5 Rata-rata tingkat kehilangan Rasio - 5 (%) 3 % (>30%-40%) 6 Peneraan Meter Air Lima tahun terakhir tidak melakukan peneraan meter air Rasio - 6 (%) 0 % (0%-0%) Kecepatan Penyambungan Baru 7 Memerlukan waktu 0 s.d 4 hari 0-4 hr (> 6 hari) 8 9 Kemampuan Penanganan Pengaduan Rata per Bulan a. Jumlah pengaduan yang telah selesai ditangani 5 b. Jumlah seluruh pengaduan 3 Rasio - 8 (%) 78 % (<80%) Kemudahan Pelayanan Tersedia service poin di luar kantor pusat (tersedia) Rasio Karyawan per.000 Pelanggan 0 a. Jumlah karyawan x.000 (orang) 0 b. Jumlah pelanggan 4,30 Rasio - 0 8 (>0) Jumlah Nilai Aspek Operasional Sumber : Hasil Analisa 4 STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH Berdasarkan hasil evaluasi aspek teknis kondisi eksisting pelayanan PDAM Kota Tomohon, terdapat beberapa strategi peningkatan pelayanan, yaitu : a. Target Peningkatan Cakupan Pelayanan, didasarkan pada hasil RDS yang dibagi dalam tiga tahap pengembangan (i) Tahap I (007 s.d 00) cakupan pelayanan D-9-4
9,0% penduduk, (ii) Tahap II (0 s.d 05) pelayanan 46,0% dan (iii) Tahap III pelayanan 73,0%. b. Proyeksi Penduduk, dengan menggunakan Metode Aritmatik maka target pelayanan penduduk pada pengembangan (i) Tahap I (007 s.d 00) penduduk terlayani 03.040 jiwa, (ii) Tahap II (0 s.d 05) 6.40 jiwa dan (iii) Tahap III 9.780 jiwa. c. Proyeksi Jumlah Pelanggan, terdiri dari pelanggan domestik dan non domestik seperti ditampilkan pada Tabel berikut : Tabel. Proyeksi Jumlah Pelanggan No. Jenis Pelanggan Jumlah Pelanggan (Unit) 00 05 00 Domestik 6,85,3 9,806 a Sambungan Rumah 6,5,6 9,697 b Hidran Umum 35 6 09 Non Domestik 469 60 9 a Sosial Umum 44.0 44 45 b Sosial Khusus 70 9 07 c Instansi Pemerintah 4 53 74 d Niaga Kecil 58 37 48 e Niaga Besar 4 4 4 f Industri Kecil 3 33 43 g Industri Besar - - - h Pelabuhan - - - Jumlah 6,754,833 0,77 Sumber : Hasil Analisa, 008 d. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih, dihitung berdasarkan proyeksi pelanggan dan kebutuhan air bersih tiap jenis pelanggan. Selengkapnya ditampilkan pada Tabel 3. e. Kebutuhan Sumber air, dari perhitungan proyeksi kebutuhan air tahun perencana terbukti bahwa kapasitas terpasang saat ini sudah tidak mencukupi. Karenanya diperlukan peningkatan kapasitas produksi dengan memanfaatkan idle capacity MA. Sineleyan menjadi 00 Lt/dt. No. Tabel 3. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Jenis Pelanggan Kebutuhan Air Bersih (Lt/dt) Tahun Perencanaan 00 05 00 Domestik 40.74 7.83 48.37 - Sambungan Rumah 39.8 70.03 3.70 - Hidran Umum.57.80 4.68 Non Domestik 6.66 0.89 30.03 - Sosial Umum 0.78 0.78 0.80 - Sosial Khusus.99 3.39 5.89 - Instansi Pemerintah 0.33 0.4 0.58 - Niaga Kecil 5.39 8.09 4.7 - Niaga Besar 7.3 7.3 7.3 - Industri Kecil 0.84 0.90.7 Sub Total Kebutuhan Air 57 94 78 3 Kehilangan Air (asumsi 0%).48 8.74 35.68 Sub Total Kebutuhan Air 69 4 4 Q hari maksimum (f =,) 76 4 35 5 Q jam puncak (f =,5) 03 69 3 Sumber : Hasil Analisa, 008 D-9-5
f. Kebutuhan Reservoir, dengan semakin meningkatnya kebutuhan pelayanan air bersih yang dapat melayani pelanggan 4 jam dalam sehari, maka diperlukan reservoir yang dapat mensuply pada saat kebutuhan hari maksimum. Besarnya kapasitas reservoir, dihitung berdasarkan 0% dari kebutuhan air hari maksimum. Perhitungan untuk tahun rencana dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4. Kapasitas Reservoir untuk Tahun rencana Tahun Kapasitas Reservoir 0% Qhm 00 = 0% x 76 Lt/detik =,309 05 = 0% x 4 Lt/detik =,38 00 = 0% x 35 Lt/detik = 4,069 Untuk lebih jelasnya, pengembangan pelayanan PDAM Kota Tomohon di tiap kecamatan akan dipaparkan pada Gambar 4. Kec. Tomohon Tengah (00): - Penduduk Terlayani 9.386 jiwa - SR : 3.87 Unit - HU : Unit - Kebutuhan Air : 36,6 Lt/dt Kec. Tomohon Barat (00): - Penduduk Terlayani.56 jiwa - SR :.84 Unit - HU : 6 Unit - Kebutuhan Air : 5,50 Lt/dt Kec. Tomohon Utara (00): - Penduduk Terlayani 3.750 jiwa - SR : 5.9 Unit - HU : 9 Unit - Kebutuhan Air : 37,68 Lt/dt Kec. Tomohon Selatan (00): - Penduduk Terlayani 7.3 jiwa - SR : 4.485 Unit - HU : 5 Unit - Kebutuhan Air : 33,6 Lt/dt Kec. Tomohon Timur (00): - Penduduk Terlayani 9.85 jiwa - SR : 3.69 Unit - HU : 8 Unit - Kebutuhan Air : 5,73 Lt/dt Gambar 4. Pengembangan pelayanan PDAM Kota Tomohon KESIMPULAN Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kondisi eksisting dan strategi aspek teknis sistem penyediaan air bersih PDAM Kota Tomohon, terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh, yaitu : D-9-6
Hasil analisa berdasarkan : a. Kep.Mendagri No.47 tahun 999, total nilai 34,08 ( > 30 s.d 45) hal menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan yang dicapai PDAM Kota Tomohon kurang. b. Per.Men.PU No. 94/PRT/M/005 tentang Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan air Minum, nilai yang diperoleh adalah,64 ( <,7), menandakan kondisi PDAM termasuk sakit. c. Analisa SWOT, PDAM berada pada Kuadran IV-survival/defensi. d. Cakupan pelayanan 3,0 %, kehilangan air 3%, pemanfaatan kapasitas terpasang 8%. Strategi Peningkatan : a. Berdasarkan RDS, Potensi peningkatan pelayanan mencapai 73,0% hingga tahun 00. b. Untuk pencapaian target tersebut, PDAM Kota Tpmphpn perlu untuk : - Memanfaatkan idle capacity MA. Sineleyan menjadi 00 Lt/dt, pada tahun 00. - Menambah kapasitas reservoir menjadi.309 m 3 (00),.38 m 3 (05), dan 4.069 m 3 (00). - Penambahan sambungan pelanggan sebanyak.453 unit (pada periode 007 s.d 00), 5.079 unit (periode 0 s.d 05) dan 8.884 (periode 06 s.d 00). - Peningkatan pelayanan PDAM Kota Tomohon sampai tahun 00, digambarkan secara lengkap pada Gambar 4. DAFTAR PUSTAKA Al-Layla, M.A, Ahmad, S and Middlebrooks, E.J, (978), Water Supply Engineering Design, Ann Arbor, Michigan, USA BPS Kota Tomohon, (006), Kota Tomohon dalam Angka, Kabupaten Minahasa BPS Propinsi Sulawesi Utara, (006), Sulawesi Utara dalam Angka, Kota Manado Departemen Dalam Negeri, ( 999), Pedoman Penilaiaan Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, Jakarta J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis. PDAM Kabupaten Minahasa, (005 006), Laporan PDAM Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara PDAM Kota Tomohon, (006 007), Laporan PDAM Kota Tomohon Sulawesi Utara Pemerintah Kota Tomohon, (007), Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Tomohon, Sulawesi Utara Pratiwi.K, (005), Evaluasi dan Rencana Pengembangan Sistem Air Minum PDAM Unit Guosari, Tesis Program Pasca Sarjana Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Rangkuti. F, (003) Analisa SWOT teknik Membedah Kasus Bisnis, Gramedia Pustaka Utamam Jakarta 003. Robert J. Kodoathie, Ph.D (005), Pengantar Manajemen Infrastruktur D-9-7