Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TERAPI HYPNOBIRTHING DI BPM Ny.

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy)

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

Anda akan belajar langsung dari Master Hipnotis IHA (Indonesian Hypnosis Association).

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB I PENDAHULUAN. untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah lahir 1. Pemeriksaan ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

LEMBAR KUESIONER PENGARUH TEHNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PERSALINAN PERVAGINAM PADA PRIMIPARA

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. (AKI) di Indonesia mencapai 359 per kelahiran hidup, sementara itu

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI MASA PERSALINAN DI DESA JOHO KABUPATEN SUKOHARJO

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI DAN KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB 1 PENDAHULUAN. bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

Ni Made Ratih Komala 1),Umi Aniroh 2) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135).

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP IBU TENTANG SENAM HAMIL DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

MOTIVASI SUAMI DALAM MENDAMPINGI ISTRI PADA SAAT PROSES PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

Hubungan Intensitas Keikutsertaan Hypnobirthing dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil di Gianyar

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL TM III DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

Transkripsi:

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN TENTANG PERSALINAN DENGAN HYPNOBIRTHING DI AKADEMI KEBIDANAN MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Gusni Rahmarianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami dengan rasa sakit yang minimal. Wanita yang memiliki pengalaman bersalin menggunakan metode hypnobirthing akan jauh lebih tenang dan nyaman serta rasa sakit akan berkurang sampai 70%. Berdasarkan survei awal terhadap 10 orang mahasiswi diketahui bahwa 3 orang (30%) tingkat pengetahuan mahasiswi tentang hypnobirthing berada dalam kategori baik, 5 orang (50%) dalam kategori cukup dan hanya 2 orang (20%) yang memiliki pengetahuan kurang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswi kebidanan tentang persalinan dengan hypnobirthing di Akademi Kebidanan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif, Penelitian ini telah dilakukan di Akademi Kebidanan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan pada bulan Juni 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi di Akademi Kebidanan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan yang berjumlah 103 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswi kebidanan tentang persalinan dengan hypnobirthing sebanyak 67 mahasiswi (65,1%) memiliki pengetahuan dalam kategori cukup, 19 mahasiswi (18,4%) memiliki pengetahuan dalam kategori baik, dan hanya 17 mahasiswi (16,5%) yang memiliki pengetahuan dalam kategori kurang. Simpulannya bahwa sebagian besar mahasiswi Akademi Kebidanan Manna memiliki pengetahuan tentang persalinan dengan hypnobirthing dalam kategori cukup. Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing PENDAHULUAN Persalinan dengan metode hypnosis dalam kehamilan dan persalinan disebut hypnobirthing. Hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hipnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, ketegangan dan kepanikan sebelum, selama dan setelah persalinan (Maryunani A, 2010). Perasaan takut ketika hendak melahirkan adalah hal yang wajar. Apalagi bagi mereka yang baru pertama kali melahirkan. Rasa cemas itulah yang justru memicu rasa sakit saat melahirkan. Rasa sakit muncul 1

karena saat mau melahirkan, mereka merasa tegang dan takut, akibat telah mendengar berbagai cerita menakutkan seputar melahirkan. Perasaan ini selanjutnya membuat jalur lahir (birth canal) menjadi mengeras dan menyempit. Pada saat kontraksi alamiah mendorong kepala bayi untuk mulai melewati jalur lahir, terjadi resistensi yang kuat. Ini yang menyebabkan rasa sakit atau nyeri yang dialami seorang wanita (Syamrotul, 2013). Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat 70% sampai 80% wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa rasa nyeri. Berbagai cara dilakukan agar ibu melahirkan tidak selalu merasa sakit dan akan merasakan nyaman. Saat ini 20% hingga 50% persalinan di rumah sakit swasta dilakukan dengan sectio caesaria, disebabkan para ibu yang hendak bersalin lebih memilih tindakan/operasi yang relatif tidak nyeri (Galih, 2013). Disinilah hypnobirthing berperan besar, membantu memberikan kesiapan mental dan keyakinan untuk melahirkan secara alami dengan rasa sakit yang minimal. Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat. Dengan perasaan nyaman dan rasa sakit yang minimal, diharapkan ibu dapat konsentrasi mengejan demi kelancaran proses persalinannya (Syamrotul, 2013). Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang memiliki pengalaman bersalin menggunakan metode hypnobirthing akan jauh lebih tenang dan nyaman serta rasa sakit akan berkurang sampai 70 % (Manggarsari, 2010). Menurut Manggarsari (2010), hypnobirthing memiliki manfaat yang cukup besar bagi ibu hamil, diantaranya adalah kemampuan untuk mengatur kadar rasa sakit saat proses persalinan, menekan cemas, stres atau depresi saat proses persalinan, memudahkan ibu hamil 2

untuk mengontrol emosinya, mendatangkan rasa tenang, aman, nyaman, dan bahagia karena proses persalinan berjalan lancar, dan mengurangi komplikasi akibat proses persalinan. Hypnobirthing juga bermanfaat untuk memperkuat ikatan batin dan kedekatan emosi janin dengan sang ibu. Sehingga dalam melakukan relaksasi hypnobirthing selain sangat menguntungkan untuk ibu, juga sangat menguntungkan bagi janin, suami, dan dokter atau bidan (Manggarsari, 2010). Hipnoterapi persalinan digunakan dalam keperawatan sebagai acuan intervensi terhadap penurunan rasa nyeri pada ibu yang akan melahirkan. Berkaitan dengan hal tersebut hypnosis dapat dimanfaatkan dalam proses mengurangi rasa stress dan nyeri (Judha M, 2012). Dalam sebuah penelitian di Inggris dalam Hitatami (2011) menunjukkan bahwa 55% dari 90 pasien melahirkan tidak membutuhkan obat untuk menghilangkan rasa sakit. Sedangkan pada kelompok-kelompok nonhypnosis lain, hanya 22% dari 90 pasien tidak diperlukan pengobatan. Lain halnya dengan sebuah studi oleh Mehl (1994) dalam Martalisa (2013) menyatakan bahwa hypnobirthing memiliki tingkat keberhasilan 86% dalam mengubah presentasi sungsang, 69% lebih tinggi daripada menjalani perawatan kebidanan standar (Hitatami, 2011). Hypnobirthing adalah upaya alami untuk menanamkan niat positif ke pikiran bawah sadar agar ibu dapat menjalani kehamilan dengan sehat dan menghadapi persalinan dengan tenang, alami, nyaman, dan lancar dengan upaya pemberdayaan pikiran bawah sadar dengan mengistirahatkan pikiran sadar (Syamrotul, 2013). Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 16 Maret 2015 terhadap 10 orang mahasiswi tingkat I dan II di Akademi Kebidanan Manna diketahui bahwa 3 orang (30%) tingkat pengetahuan mahasiswi tentang hypnobirthing berada dalam kategori baik, 5 orang (50%) dalam kategori cukup dan hanya 2 orang (20%) yang memiliki pengetahuan kurang. 3

Berdasarkan pada permasalahan-permasalahan di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang gambaran tingkat pengetahuan mahasiswi kebidanan tentang persalinan dengan hypnobirthing untuk mengetahui keefektifannya bila diterapkan pada ibu bersalin, sehingga dapat digunakan sebagai upaya untuk mengantisipasi ketakutan, kecemasan dan rasa nyeri yang terjadi pada ibu yang mengalami persalinan. METODE Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan (fenomena) secara obyektif. Penelitian ini telah dilakukan di Akademi Kebidanan Manna pada bulan Juni 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi di Akademi Kebidanan Manna yang berjumlah 103 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan sebanyak 10 pernyataan. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti dengan perhitungan persentase. HASIL Tabel 1 Jawaban Benar Item Pertanyaan Pada Kuesioner No Pertanyaan F % 1 Apakah yang dimaksud 93 90 dengan hypnobirthing? 2 Filosofi hypnobirthing didasarkan pada 69 67 kepercayaan bahwa: 3 Apakah manfaat metode 57 55 hypnobirthing bagi ibu? 4 Manfaat metode hypnobirthing bagi janin, 74 72 kecuali: 5 Keadaan yang tidak memungkinkan untuk 90 87 dilakukan metode hypnobirthing adalah: 6 Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum 44 43 melakukan teknik hypnobirthing kecuali: 7 Langkah-langkah sebelum latihan hypnobirthing, 41 40 kecuali: 8Dalam hypnobirthing akan diterapkan teknik-teknik untuk membantu ibu tetap 85 83 tenang selama kehamilan dan persalinan. Teknik tersebut antara lain: 9 Posisi relaksasi yang paling nyaman pada metode 22 21 hypnobirthing. 10 Teknik pernafasan yang tujuannya untuk mendapatkan pernafasan ibu saat menghirup atau menghembuskannya 52 50 menjadi sepanjang mungkin yang digunakan calon ibu dalam fase penipisan dan pembukaan, disebut: 4

Berdasarkan hasil dari jawaban responden pada tabel 1 diketahui bahwa 90% responden menjawab benar pengertian dari hypnobirthing; 87% responden menjawab benar pertanyaan tentang kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan metode hypnobirthing; 83% responden sudah mengerti teknik-teknik yang diterapkan dalam hypnobirthing agar ibu tetap tenang selama kehamilan dan persalinan; sedangkan hanya 21% dari seluruh responden yang mengerti posisi relaksasi yang paling nyaman pada metode hypnobirthing. Tabel 2 Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Kebidanan tentang Persalinan dengan Hypnobirthing di Akademi Kebidanan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan No Pengetahuan F % 1 Baik 19 18,4 2 Cukup 67 65,1 3 Kurang 17 16,5 Jumlah 103 100 Sumber: Data primer Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa dari 103 orang mahasiswi sebagian besar memiliki pengetahuan cukup tentang persalinan dengan hypnobirthing yaitu sebanyak 67 mahasiswi (65,1%), sedangkan 19 mahasiswi (18,4%) memiliki pengetahuan baik dan hanya 17 mahasiswi (16,5%) yang memiliki pengetahuan kurang. Untuk lebih jelasnya, persentase tingkat pengetahuan mahasiswi tentang hypnobirthing dapat dilihat pada gambar berikut. Series1; Baik; 18,4 Series1; Cukup; 65,1 Series1; Kurang; 16,5 Gambar Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Kebidanan tentang Persalinan dengan Hypnobirthing di Akademi Kebidanan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 103 orang mahasiswi menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswi kebidanan tentang persalinan dengan hypnobirthing sebanyak 67 mahasiswi (65,1%) memiliki pengetahuan dalam kategori cukup, 19 mahasiswi (18,4%) memiliki 5

pengetahuan dalam kategori baik, dan hanya 17 mahasiswi (16,5%) yang memiliki pengetahuan dalam kategori kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang hypnobirthing dalam kategori cukup lebih banyak daripada kategori lainnya. Mahasiswi dengan pengetahuan cukup, disebabkan mahasiswi hanya sebatas mengetahui apa itu hypnobirthing, namun mereka tidak mengerti lebih jauh apa manfaat hypnobirthing untuk psikologis ibu, teknik-teknik yang diterapkan dalam hypnobirthing, atau hal-hal apa saja yang perlu dilakakukan sebelum menerapkan metode ini. Hal ini dikarenakan materi hypnobirthing hanya dipelajari secara umum dalam perkuliahan dan metode ini juga sangat jarang digunakan bidan dalam pertolongan persalinan, sehingga pengetahuan mahasiswi kurang lengkap dan hanya pada kategori cukup saja. Responden yang berpengetahuan baik yang dalam hal ini berjumlah 19 mahasiswi disebabkan responden sudah memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang persalinan dengan hypnobirthing. Hal ini bisa dikarenakan akses yang mudah dalam memperoleh informasi tersebut baik yang berasal dari media cetak ataupun telivisi. Selain itu responden tersebut secara umum sudah mendapatkan pendidikan tentang persalinan di dalam pembelajaran di akademik. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Notoatmodjo (2007) bahwa pengetahuan seseorang yang didapat dari proses belajar selain diperoleh dari hasil penggunaan indra yang mempunyai nilai sendiri. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai media masa media elektronik, buku petunjuk kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Responden yang sudah mengerti tentang persalinan dengan hypnobirthing dapat dilihat dari jawaban responden pada setiap item pertanyaan yang menunjukkan bahwa 90% responden telah mengerti bahwa hypnobirthing merupakan suatu teknik hypnosis dalam menghadapi 6

kehamilan dan proses persalinan alami yang lancar dan nyaman (tanpa rasa sakit). Sebanyak 72% responden mengerti bahwa hypnobirthing dapat membuat pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta. Sebanyak 87% responden telah mengerti keadaan-keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan metode hypnobirthing dan sebanyak 83% responden telah mengetahui bahwa dalam pelaksanaan hypnobirthing terdapat 4 teknik dasar (Lampiran kuesioner no. 1, 4, 5 dan 8). Metode hipnosis yang dapat dilakukan mulai masa kehamilan dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan dan ketakutan. Dasar dari metode ini sebenarnya sudah dikenal dalam salah satu management nyeri nonfarmakologi yang dikenal sebagai imajinasi terbimbing yang dikembangkan dengan berbagai teknik salah satunya adalah hipnosis. Teknik hipnosis dapat membantu merilekkan otot-otot sehingga ibu terhindar dari kecemasan dan dapat membantu ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan (Romadhomah, 2012). Hasil penelitian Marfu ah tahun 2010 tentang perbedaan intensitas nyeri pada 30 ibu primipara menunjukkan ibu yang dilakukan hypnoterapy dalam persalinan normal mengalami nyeri berat 40%, nyeri sedang 53,3%, nyeri ringan 6,7% sedangkan yang tidak diberi hypnoterapy mengalami nyeri berat 66,7%, nyeri sedang 30%, nyeri ringan 3,3%. Hasil penelitian masih ditemukan responden yang mempunyai pengetahuan kurang tentang hypnobirthing. Hal ini ditunjukkan oleh responden yang tidak tahu hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan teknik hypnobirthing sebanyak 57%. Sementara itu, sebanyak 60% responden tidak tahu tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum latihan hypnobirthing. Sebanyak 79% tidak tahu posisi relaksasi yang paling nyaman dilakukan pada metode hypnobirthing (Lampiran kuesioner no. 6,7 dan 9). 7

Pengetahuan responden yang kurang tentang hypnobirthing juga disebabkan hipnosis merupakan terapi yang baru diterapkan kepada ibu hamil, sehingga sebagian besar ibu hamil belum mendapatkan informasi tentang hypnobirthing. Terapi hypnobirthing hanya diberikan pada ibu hamil trimester III dan yang sudah mengikuti senam hamil. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Romadhomah (2012) bahwa hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksasi alami tubuh). Teknik ini memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan. Sebuah penelitian dengan metode analitik yang juga mendukung hasil penelitian ini dilakukan Galih (2013), dengan judul Pengaruh hypnotherapy terhadap penurunan nyeri pada ibu intranatal kala I di RB Kharisma Husada Kartasura, menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian hypnotherapy terhadap penurunan nyeri pada ibu intranatal kala I. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa skor nyeri sebelum perlakuan sebesar 2,56 sedangkan setelah hypnotherapy turun menjadi 1,39 (Galih, 2013). Menurut peneliti, ibu yang mempunyai pengetahuan kurang tentang hypnobirthing menyebabkan ibu tidak mengerti tentang manfaat dan tujuan hypnobirthing. Hal ini dapat menyebabkan munculnya persepsi yang negatif terhadap hypnobirthing. Rendahnya pengetahuan ibu tentang metode hipnosis pada ibu hamil dan bersalin berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam melakukan metode hipnosis pada kehamilan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan mahasiswi kebidanan tentang persalinan dengan hypnobirthing, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan mahasiswi kebidanan tentang persalinan dengan hypnobirthing sebagian besar dengan kategori cukup sebanyak 67 mahasiswi (65,1%). Hal ini 8

disebabkan mahasiswi hanya sebatas mengetahui apa itu hypnobirthing, namun mereka tidak mengerti lebih jauh tentang manfaat, teknik, dan halhal yang perlu dilakakukan sebelum menerapkan metode hypnobirthing. Materi hypnobirthing hanya dipelajari secara umum dalam perkuliahan dan metode ini juga sangat jarang digunakan bidan dalam pertolongan persalinan, sehingga pengetahuan mahasiswi kurang lengkap dan hanya pada kategori cukup saja. Diharapkan dengan kerjasama dari semua pihak metode hypnobirthing tidak hanya didengar tetapi dapat dinikmati oleh semua ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan dan mengasuh anaknya karena metode ini adalah salah satu metode untuk mengurangi rasa sakit saat persalinan yang sangat bermanfaat untuk ketenangan ibu dan bayi sesuai dengan filosofi kebidanan RUJUKAN (Daftar Pustaka) Galih. (2013). Pengaruh Hypnotherapy Terhadap Penurunan Nyeri Pada Ibu Intranatal Kala I di RB Kharisma Husada Kartasura. Jurnal Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol (1): 215-223 Hitatami. (2011). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Hypnobirthing. Jurnal Ilmiah Kebidanan Komunitas Akademi Kebidanan Ar Rahmah Bandung. ISNN 2356-5454. No. 01: 27-33 Judha M. (2012). Teori Pengukuran dan Nyeri Persalinan. Nuha Medika, Yogyakarta. Manggarsari. (2010). Stres Pada Saat Akan Melahirkan Antara Ibu yang Melakukan Hypnobirthing dan Yang Tidak Melakukan Hypnobirthing. [Internet] dalam: http://www.eprints. unika.ac.id/3104/1/05.40.0101_ Margaretha_Dwi_M.pdf, diakses tanggal 24 Februari 2015. Martalisa 2013. Hubungan Intensitas Keikutsertaan Hypnobirthing dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil di Gianyar. Jurnal Psikologi Udayana. Vol(1): 116-128 Maryunani A. (2010). Nyeri dalam Persalinan: Teknik dan Cara Penanganannya. Trans Info Media, Jakarta. Notoatmodjo. (2007). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. Romadhomah. (2012). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Hypnobirthing Dengan Sikap Ibu Hamil terhadap Terapi Hypnobirthing di BPM. Ny. Mul Agus di Grobogan. Jurnal Unimus Universitas Muhammadiyah Semarang. Vol(1): 1-7 Syamrotul. (2013). Hypnobirthing. Cakrawala Galuh. Vol. II. No. 4: 55-60 9