BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB I PENDAHULUAN. yang atletis dan ideal adalah dengan fitness. (

BAB I PENDAHULUAN. perubahan peran, hormon dan psikologi, serta kelelahan fisik yang dialami ibu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam pengertian secara umum berarti

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang. Hingga tidak disadari kemudahan yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era digital ini, teknologi semakin berkembang. Banyak teknologi baru

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. penerus dari masa depan mereka. Dalam kesehariannya, dunia anak memang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tempat penyimpanan barang yang cukup rentan terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. Situs Kompas menuliskan metode yang diciptakan oleh Maria Montessori,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. pencahayaan alami yang berasal dari matahari sebagai sumber cahaya utama (natural

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. kala itu bernama thephotographwedding, sebuah perusahaan jasa fotografi yang

BAB I PENDAHULUAN. Balon Bunga merupakan penyedia jasa dekorasi, bunga hantaran dan special effect

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Mellitus ataupun yang lebih sering dikenal dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan gaya hidup. Pusat Promosi Departemen Kesehatan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pusat bengkel yang ada di daerah Jakarta Selatan adalah Pusat Onderdil

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs

BAB 1 PENDAHULUAN. teknik belajar pribadinya. Orangtua dapat memanfaatkan multimedia interaktif

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.


Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. menurun. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh salah satu dokter spesialis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya, terhitung hingga tahun 2014 terdapat 173 mall yang ada di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkitab merupakan pesan dari Allah untuk manusia.alkitab merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti diberitakan dalam situs berita Kompas tanggal 1 April 2014 (Liauw, 2014),

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menghambat perkembangan perilaku. Autisme bisa dideteksi

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia di jaman dahulu. Mahabharata berasal dari kata maha yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dibutuhkan oleh banyak orang ( Teknologi Informasi Merata Adalah

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, buah juga sangat bermanfaat terutama jika kita mengkonsumsi buah

BAB I PENDAHULUAN. waktu untuk berkendara setiap saat, padahal itu merupakan salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. canggih dan pesat dari waktu ke waktu, dengan berkembangnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan. Salah satu yang telihat jelas adalah perkembangan smartphone.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi pelajaran wajib untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Terkadang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya berada 1 tingkat di bawah Indonesia dalam jumlah ekspor.

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Thalassaemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sivaraj (2013), kawat gigi atau dalam bahasa medisnya orthodontic

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Dr. Yahmin Setiawan (diakses dari

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak-anak akan memasuki usia pra-remaja. Pada usia pra-remaja ini anakanak

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa pertumbuhan, anak berkembang dengan pesat. Menurut situs nhs.uk (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai gerakan sejak usia yang sangat dini dan ketika usia 6-12 bulan ke atas, penggunaan seluruh panca indera juga berkembang seiring dengan kemampuan anak bergerak secara bebas yang meningkat. Maka, tidak menutup kemungkinan bahwa anak akan menemui bahaya saat beraktifitas. Menurut Sinaga (2005), kecelakaan di rumah tangga sebagian besar korbannya merupakan anak usia dini. Seperti yang dikutip oleh Sabrina dalam situs Kabarinews.com diakses pada 24 November 2014 yang mengatakan bahwa 1 dari 9 anak mengalami kecelakaan dalam rumah tiap tahun baik ringan maupun berat. Oleh karena itu, dalam rumah sekalipun tidak terlepas dari potensi bahaya bagi buah hati orang tua. Dalam hal ini pula Ibu berperan penting terhadap keselamatan anak mengingat anak belum memahami konsep bahaya. Kecelakaan yang paling sering dialami oleh anak dibawah 5 tahun adalah terjatuh, terpeleset atau terbentur. Menurut situs nhk.uk (2014) yang diakses pada 3 maret 2015 menyatakan bahwa setiap anak pernah mengalami jatuh secara tidak sengaja atau akibat kelalaian dalam pengawasan. Hal ini juga dipertegas oleh hasil wawancara penulis dengan 32 Ibu yang baru memiliki anak berusia 6 bulan 4,5 tahun, berdomisili di Gading Serpong, Tanjung Duren, dan Kembangan pada 2-6 1

Maret 2015. Sebanyak 32 Ibu mengaku bahwa anaknya pernah dan sering terjatuh, terpeleset dan terbentur, tetapi seringkali masalah tersebut tidak diambil pusing. Menurut dr. Lusiana Margaretha, S.pA. dalam wawancara pada 7 April 2015 di RSIA St. Carolus, terjatuh memang merupakan kasus kecelakaan yang ringan, tapi tidak boleh dianggap sepele. Namun, perlu tidaknya tindakan medis diberikan pada korban harus berdasarkan analisa secara detail saat kejadian anak jatuh. Sayangnya, ada Ibu yang kurang mengetahui penanganan yang dibutuhkan saat anak terjatuh. Salah satu cara untuk memberikan pengetahuan pada Ibu adalah melalui buku parenting yang berisi dengan panduan. Dari 32 responden, 11 diantaranya tidak tertarik untuk memiliki buku parenting. 29 Ibu menganggap buku parenting membosankan karena butuh waktu lama untuk memahami intinya. Sebanyak 32 Ibu menginginkan jika buku parenting dapat berisi gambar atau ilustrasi dan informasi yang ringkas dan tidak membosankan. Observasi dilakukan pada beberapa toko buku di daerah Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara yang memang sebagian besar buku parenting hanya berisi teks. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis merasa penting untuk merancang buku parenting berilustrasi panduan penanganan dan pencegahan anak terjatuh di rumah untuk memberikan pengetahuan pada Ibu. 2

1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perancangan buku parenting berilustrasi panduan penanganan dan pencegahan anak terjatuh di rumah? 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Target primer adalah Ibu dengan rentang umur antara 25-30 yang memiliki anak berusia 6 bulan 2 tahun 2. Psikografis target adalah Ibu yang aktif menjaga anak tanpa bantuan dari baby sitter. 3. Demografis target adalah kalangan menengah. 4. Geografis target adalah target yang berdomisili di Jakarta dan Tangerang. 5. Media yang dibuat berupa buku. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Perancangan tugas akhir bertujuan untuk merancang buku ilustrasi panduan parenting mengenai penanganan dan pecegahan anak terjatuh di rumah supaya Ibu dapat mengetahui cara dan tips yang penting. 3

1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat dari tugas akhir adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Penulis mendapat kesempatan membuat dan membagikan pengetahuan tentang penanganan dan pencegahan anak terjatuh di rumah dalam bentuk buku berisi informasi dan ilustrasi yang menarik. 2. Bagi Target Memberikan pengetahuan pada Ibu tentang penanganan dan keselamatan saat anak terjatuh di rumah. 3. Bagi Universitas Kepada pembaca khususnya mahasiswa desain komunikasi visual (DKV) agar dapat menjadikan tugas akhir ini sebagai referensi dalam membuat tugas akhir. 1.6. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara Penulis melakukan wawancara pada Ibu, dokter anak, dan penerbit untuk mengetahui pandangan dari Ibu dan para ahli mengenai perkembangan anak, perilaku anak, serta proses mencetak buku. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011, hlm. 212) yang mengatakan bahwa wawancara adalah sebuah sesi berisi tanya jawab yang dilakukan oleh penanya dan satu atau beberapa responden untuk mengumpulkan data. 4

2. Observasi Penulis mengamati target yaitu Ibu saat menjaga anak sehari-hari dan juga perilaku anak saat beraktifitas di rumah sehari-harinya. Observasi yang penulis lakukan termasuk dalam teknik observasi non-partisipan karena penulis mengamati tanpa berinteraksi langsung dengan responden. Hal ini dipertegas oleh Kothari (2004) yang menyatakan bahwa observasi non-partisipan termasuk dalam metode pengumpulan data primer dan bersifat objektif (hlm. 96). Penulis juga melakukan observasi mengenai buku parenting di toko buku daerah Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. 3. Kuesioner Penulis melakukan kuesioner yang disebarkan secara digital kepada Ibu dengan rentang usia 25-30 tahun untuk mengetahui data mengenai frekuensi anak terjatuh, pengetahuan penanganan dan pencegahan yang diperlukan, informasi yang mungkin dibutuhkan dan seberapa penting buku parenting berilustrasi tentang panduan penanganan dan pencegahan anak terjatuh di rumah bagi Ibu. Kuesioner yang penulis lakukan merupakan kuesioner terstruktur dan tertutup karena pertanyaan yang diajukan telah memiliki jawaban yang telah disediakan dan pertanyaan juga terfokus dari pembuka hingga ke topik utama (Kothari, 2004, hlm. 101-103). 5

4. Analisa Konten Pengumpulan data pada tugas akhir dibantu dengan buku cetak maupun digital, laporan dari universitas, artikel, dan jurnal. Adapun informasi yang diperoleh penulis berkaitan dengan perkembangan aktifitas anak, penanganan keselamatan, parenting, dan desain. Menurut Kothari (2004, hlm. 111) metode ini termasuk metode pengumpulan data sekunder. 1.7. Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan oleh penulis berdasarkan Zeegen dan Crush (2005, hlm. 92) adalah sebagai berikut : 1. Perumusan masalah Penulis mengamati fenomena pada Ibu yang baru atau sudah memiliki anak tentang pengetahuan Ibu terkait penanganan saat anak terjatuh, cara mencegahnya dan bagaimana anak beraktifitas di rumah serta minat Ibu terhadap buku parenting. 2. Menentukan tujuan Penulis menentukan tujuan dari fenomena yang ada dengan merancang buku ilustrasi panduan parenting tentang penanganan dan pencegahan saat anak terjatuh di rumah yang berisi tentang cara-cara menangani dan juga kiat-kiat bagi Ibu dalam mencegah anak terjatuh. 6

3. Menentukan style Setelah tujuan ditentukan baik dari target hingga media, langkah selanjutnya adalah penulis menentukan style ilustrasi yang sesuai dengan target dan juga topik yang sudah ditentukan. 4. Sketsa Dengan style yang telah ditentukan akan mempermudah penulis untuk mulai membuat sketsa kasar yang akan digunakan dalam buku tersebut. Sketsa akan membantu penulis dalam memvisualisasikan ide ke dalam bentuk ilustrasi. 5. Pendekatan finishing Pada buku, diperlukan adanya uji coba atau dummy untuk mempermudah penulis melihat adanya kesalahan sehingga penulis dapat mengevaluasi dan juga melakukan revisi yang diperlukan. 6. Penyelesaian Setelah melakukan revisi, penulis melakukan finalisasi dengan menentukan jenis penjilidan, pemilihan kertas, dan juga tipe finishing dalam buku kemudian siap untuk dipublikasikan. 7

1.8. Skematika Perancangan Gambar 1.1. Skematika Perancangan 8