BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki, dengan demikian karyawan menjadi aset penting bagi perusahaan. Rasa suka rela

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan bagian dari ilmu perilaku

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi dan kondisi di era globalisasi ini, perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri tersebut (Arrizal, 2012). Persaingan menjadi semakin ketat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi, adalah perilaku extra-role atau perilaku baik warga


Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

BAB I PENDAHULUAN. menjual suatu barang atau komoditas dari negara satu kenegara lain. Proses

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam sebuah organisasi. Dalam organisasi komitmen anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis bisa sukses dan tetap eksis serta bertahan hidup (survive)

BAB I PENDAHULUAN. dan sistem-sistem organisasi yang menghasilkan output yang menurutkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. memiliki peran vital guna mencapai tujuan kesuksesan organisasi. Dalam organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang layak. Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Panjang (RPJP) Pemerintah Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PERILAKU CITIZENSHIP, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL (Studi Empiris pada Pemerintah Kotamadya Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pembangunan nasional. Dalam ruang lingkup yang lebih kecil, utama berjalannya sebuah organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial menjadi kebutuhan organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) senantiasa harus dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya tanpa adanya lembaga sebagai tempat mencari nafkah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

SKRIPSI. Oleh: ANIK SETYANINGRUM B

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya agar selalu tetap maju. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mereka, mengingat kinerja karyawan yang tinggi dan disiplin kerjalah yang

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok orang yang dikenal sebagai bawahan ( Siagian; 2009: 15). menjalankan tugas di dalam organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan sumber daya manusia dalam melibatkan proses kegiatan untuk. organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan biaya ketenagakerjaan. Demikian juga yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan. perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja

BAB II LANDASAN TEORI. Cascio (2003) mengungkapkan OCB sebagai perilaku kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

semua individu dapat bekerja dalam tim. Penilaian yang diberikan kepada Perilaku sosial dalam organisasi atau Organizational Citizenship Behaviour

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang manufaktur ataupun di bidang jasa, semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang saling bekerja sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peran karyawannya. Karyawan dalam suatu perusahaan bukan semata-mata obyek

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang-orang yang berperan didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat menarik dalam literatur manajemen karena dapat mempengaruhi efektifitas

BAB I PENDAHULUAN. secara mendalam. Menurut Terry dan Rue dalam Suharto dan Cahyono (2005), motivasi

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat mempengaruhi kesuksesan suatu organisasi. Karyawan menjadi salah satu asset penting yang wajib dijaga dan dikembangkan organisasi. Gina (2013) menyatakan keberhasilan tercapainya tujuan suatu perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan milik negara atau sektor publik sangat tergantung pada kemampuan dan keahlian pimpinan dalam melaksanakan fungsi perusahaan seperti pemasaran, produksi, keuangan, administrasi dan personalia. Fungsi perusahaan satu sama lainnya mempunyai hubungan yang saling berkaitan, namun demikian fungsi personalia mempunyai peran yang sangat strategis dari fungsifungsi perusahaan lainnya (Hasibuan, 2007:29). Sumber daya yang sangat penting dalam operasional perusahaan adalah sumber daya manusia (Devi, 2007). Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk mensinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa SDM, sumber daya lainnya menganggur dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi (Guven, 2012). Perusahaan membutuhkan karyawan yang mampu bekerja lebih baik dan lebih cepat, untuk mendapatkan hal tersebut karyawan harus dipelihara dan diperhatikan (Chang, 2011). 1

Debora dan Ali (2004) menyatakan pengembangan SDM diharapkan dapat memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaannya dengan maksimal. Devi (2007) menyatakan tanggung jawab yang dibentuk dengan baik harus diikuti dengan kemampuan teknis yang baik pula, kondisi ini memberikan implikasi bahwa sumber daya manusia yang potensial, mampu mengadaptasi kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi untuk menghasilkan produk terkini (up to date), menjadi kebutuhan perusahaan. Setiap perusahaan cenderung berusaha menemukan dan melaksanakan struktur organisasi yang memungkinkan sumber daya manusia berkualitas dan kompetitif sehingga diperoleh hasil kerja yang diharapkan. Namun pada kenyataannya yang terjadi di dalam perusahaan sering kali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Seperti yang terjadi pada KPN Bina Sejahtera Kabupaten Badung, ketika memasuki awal dan akhir bulan terjadi peningkatan transaksi pembelanjaannya yang dilakukan pegawai, situasi seperti ini akan memperlihatkan kinerja karyawan yang harus maksimal dalam melayani pembeli. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Bina Usaha Sejahtera merupakan koperasi yang dimiliki oleh pegawai negeri Pemerintahan Kabupaten Badung. KPN Bina Sejahtera Kabupaten Badung menjalankan berbagai jenis usaha yang dibagi menjadi usaha pokok dan usaha penunjang. Usaha pokok KPN Bina Sejahtera adalah unit usaha simpan pinjam dan unit usaha toko. Dengan usaha yang berbagai macam tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang memadai dan manajemen yang mendukung untuk menjalankan usaha tersebut (Sumber: KPN Bina Sejahtera). Tercatat sampai saat ini jumlah karyawan di KPN Bina 2

Sejahtera berjumlah 61 orang staf yang tersebar keseluruhan, dalam menjalankan operasionalnya didukung oleh SDM yang jumlah karyawannya dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Bina Usaha Sejahtera, 2015 No Bagian Jumlah Karyawan (Orang) 1 Manager 1 2 Kepala Bagian 14 3 Staf 32 4 Analisis kredit 3 5 Security 5 6 Office boy 4 7 Cleaning service 2 Jumlah 61 Sumber : Koperasi (KPN), Tahun 2015 Tabel 1.1 dapat diketahui jumlah karyawan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Bina Usaha Sejahtera sejumlah 61 orang karyawan. Jumlah karyawan pada bagian staf paling banyak yaitu 32 orang dan jumlah karyawan paling sedikit sebanyak 2 orang pada bagian cleaning service. Tujuan dicantumkan tabel ini adalah untuk mengetahui banyaknya karyawan (tenaga kerja) yang bekerja pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Bina Usaha Sejahtera yang membantu operasional dan kelancaran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Untuk mewujudkan visi KPN Bina Sejahtera yang menjadi koperasi unggulan di tingkat Kabupaten, KPN Bina Sejahtera selalu berusaha untuk membangun sumber daya manusia yang professional dan berkomitmen terhadap organisasi. Pimpinan KPN Bina Sejahtera juga senantiasa berusaha berlaku adil dalam memberikan bonus kepada setiap karyawan, karena telah senantiasa bekerja keras demi pencapaian perusahan yang maksimal. Seringkali karyawan terlihat 3

belum dapat saling bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaanya, sangat kurang rasa saling membantu karyawan satu sama lain untuk menyelesaaikan pekerjaan itu sendiri. Organisasi yang sukses membutuhkan karyawan yang akan melakukan lebih dari sekedar tugas formal mereka dan mau memberikan kinerja yang melebihi harapan. Organisasi menginginkan karyawan yang bersedia melakukan tugas yang tidak tercantum dalam deskripsi pekerjaan mereka (Lamidi, 2008). Robbins and Judge (2008:40) mengemukakan fakta yang menunjukkan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan yang memahami Organizational Citizenship Behavior (OCB) yang baik, akan memiliki skill yang lebih baik dari organisasi lain. Perilaku positif karyawan akan mampu mendukung kinerja organisasi untuk berkembang ke arah yang lebih baik (Tampi, 2013). Organizational Citizenship Behavior (OCB) diidentifikasikan sebagai dasar untuk memahami hubungan antar karyawan (Stanley, 2013). Aset kunci yang sangat penting untuk pengembangan dan pencapaian tujuan organisasi, atau perusahaan adalah sumber daya manusia. Melalui pengamatan awal yang dilakukan terdapat beberapa masalah yang dihadapi KPN Bina Sejahtera dalam menerapkan organizational citizenship behavior, dimana kurangnya kerja sama karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, tidak adanya toleransi bagi karyawan yang ingin terlibat dalam hal-hal penting diperusahaan sehingga terkesan kurang baik bagi perusahaan. Hal ini menunjukkan perlu adanya perhatian pihak KPN Bina Sejahtera dalam membina karyawan untuk memahami organizational citizenship behavior di perusahaan 4

untuk mendukung tujuan perusahaan. Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi tidak hanya melakukan tugas-tugas yang telah menjadi kewajibannya tetapi juga bersedia untuk menampilkan usaha-usaha yang besar, termasuk usaha yang termasuk sebagai organizational citizenship behavior (Natalia dan Tommy, 2008). Devi (2007) menegaskan kepemimpinan transformasional dapat mempengaruhi organizational citizenship behavior. Kepemimpinan transformasional yaitu pemimpin yang mencurahkan perhatiannya kepada persialan-persoalan yang dihadapi oleh para pengikutnya dan kebutuhan pengembangan dari masing-masing pengikutnya dengan cara memberikan semangat dan dorongan untuk mencapai tujuannya (Robbins and Coulter, 2007). Kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan etis yang melibatkan kemampuan seorang pemimpimpin untuk mempromosikan intelektual stimulasi melalui ilham (Iftikhor Choundhary, dkk 2013). Menurut Yasin Mohammed, dkk (2013), kepemimpinan transformasional adalah suatu sikap yang dimiliki seorang pemimpin untuk membangun loyalitas dan mengabdian tanpa banyak pertimbangan untuk kepentingan mereka sendiri, dan yang juga membantu pengikut mengidentifikasi mereka. Tampi (2013) menegaskan dalam penelitiannya pemberian kompensasi dapat menentukan sikap seorang karyawan dalam memahami organizational citizenship behavior. Hasibuan (2007:112) menjelaskan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. 5

kompensasi adalah pelengkap baik yang bersifat material yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan (Hasibuan, 2007:185). Tampi (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kompensasi yang adil dan layak sangat membantu memotivasi karyawan yang berdampak terhadap rasa puas karyawan. Bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan berupa gaji, bonus, hari cuti, tunjangan hari raya, tunjangan makan, tunjangan transport, imbalan kecelakaan kerja, pelayanan dokter 24 jam, persiapan dana pensiun. Hasil wawancara dengan beberapa karyawan mengatakan bahwa kebijaksanaan pemberian kompensasi khusunya gaji dan tunjangan transport yang diterima masih belum dapat mencukupi kebutuhan hidup dan mengingat sekarang harga BBM sudah dinaikan pemerintah yang membuat biaya semakin naik. Hal ini menunjukan bahwa bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan belum memadai yang membuat karyawan belum dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara maksimal. Data kompensasi yang diterima karyawan KPN Bina Sejahtera Kabupaten Badung dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 1.2 Jumlah kompensasi yang diterima karyawan KPN Bina SejahteraKabupaten Badung dari tahun 2010 2014 Tahun Gaji Pokok (%) Tunjangan Makan (%) Pembagian SHU(%) Bonus (%) 2010 40,36 23,49 14,88 17,32 2011 40,83 24,35 14,29 16,50 2012 41,37 26,46 13,60 16,64 2013 42,77 26,95 14,98 18,35 2014 43,93 27,57 15,00 18,98 Sumber: KPN Bina Sejahtera 2015 6

Tabel 1.2 menjelaskan data kompensasi dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami penurunan. Penurunan yang paling drastis terjadi pada tahun 2012, itu disebabkan karena perbaikan jalan di seputaran KPN Bina Sejahtera dan pembukaan cabang baru dikawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Hal ini menyebabkan sisa hasil usaha menurun dan kompensasi yang diterima juga menurun. Lebih lanjut Devi (2007) menjelaskan kontribusi komitmen organisasi mampu memberikan pengaruh positif terhadap organizational citizenship behavior. Robbins and Judge (2008:100) mendefinisikan komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi. Seseorang yang memiliki komitmen yang tinggi memiliki identifikasi terhadap organisasi, terlibat sungguh-sungguh dalam kepegawaian dan ada loyalitas serta afektif positif terhadap organisasi, selain itu tingkah laku berusaha ke arah tujuan organisasi dan keinginan untuk tetap bergabung dengan organisasi dalam jangka waktu lama (Devi, 2007). Manajemen perlu mendapatkan komitmen dari karyawan terhadap organisasinya karena komitmen karyawan pada organisasi menunjuk pada pengidentifikasian dengan tujuan organisasi, komitmen organisasi merupakan kemampuan segala daya, untuk kepentingan organisasi dan ketertarikan untuk tetap menjadi bagian organisasi (Tampi, 2013). Komitmen terhadap organisasi akan membuat karyawan setia pada organisasi dan bekerja dengan baik untuk kepentingan organisasi Tampi (2013). 7

Masalah komitmen organisasional pada KPN Bina Sejahtera menjadi suatu hal yang penting, karena KPN Bina Sejahtera merupakan suatu indikator yang berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior. Adapun masalah komitmen organisasional yang ditemui pada KPN Bina Sejahtera seperti karyawan selalu mengeluh dan tidak mau terlibat dalam hal yang mendukung tujuan perusahaan, karyawan merasa kurang mendapatkan keuntungan finansial dari pengabdian terhadap perusahaan dan karyawan sering melanggar kewajibankewajibannya di dalam bekerja melayani nasabah. Ali et al. (2008) mendefinisikan organizational citizenship behavior sebagai perilaku individual yang bersifat bebas (discretionary), yang tidak secara langsung dan eksplisit mendapat penghargaan dari sistem imbalan formal, dan yang secara keseluruhan (agregat) meningkatkan efisiensi dan efektifitas fungsifungsi organisasi, bersifat bebas dan sukarela karena perilaku tersebut tidak diharuskan oleh persyaratan peran atau deskripsi jabatan yang secara jelas dituntut berdasarkan kontrak dengan organisasi,melainkan sebagai pilihan personal. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan bagian dari ilmu perilaku organisasi, Guven (2012) menjelaskan organizational citizenship behavior (OCB) merupakan bentuk perilaku yang merupakan pilihan dan inisiatif individual, tidak berkaitan dengan sistem reward formal organisasi tetapi secara agregat meningkatkan efektivitas organisasi. Ini berarti, perilaku tersebut tidak termasuk ke dalam persyaratan kerja atau deskripsi kerja karyawan sehingga jika tidak ditampilkan pun tidak diberikan hukuman. 8

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Koperasi Pegawai Negeri Bina Sejahtera Kabupaten Badung. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Dari pemaparan latar belakang, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap organizational citizenship behavior (OCB) karyawan pada Koperasi Pegawai Negeri Bina Sejahtera Kabupaten Badung? 2) Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap organizational citizenship behavior (OCB) karyawan pada Koperasi Pegawai Negeri Bina Sejahtera Kabupaten Badung? 3) Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap organizational citizenship behavior (OCB) karyawan pada Koperasi Pegawai Negeri Bina Sejahtera Kabupaten Badung? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 9

1) Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap organizational citizenship behavior (OCB) karyawan pada Koperasi Pegawai Negeri Bina Sejahtera Kabupaten Badung. 2) Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap organizational citizenship behavior (OCB) karyawan pada Koperasi Pegawai Negeri Bina Sejahtera Kabupaten Badung. 3) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap organizational citizenship behavior (OCB) karyawan pada Koperasi Pegawai Negeri Bina Sejahtera Kabupaten Badung. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka diharapkan dapat memberi kegunaan sebagai berikut: 1) Kegunaan teoritis Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif pada teori ilmu manajemen sumber daya manusia terutama dalam meneliti pengaruh gaya kepemimpinan transformasional, kompensasi dan komitmen organisasi terhadap organizational citizenship behavior (OCB) karyawan.hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lainnya yang melakukan penelitian dengan objek yang sama. 2) Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi organisasi dalam mengidentifikasi variabel yang dapat mempengaruhi 10

organizational citizenship behavior (OCB) karyawan khususnya gaya kepemimpinan transformasional, kompensasi dan komitmen organisasi.hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi organisasi untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan transformasional, kompensasi dan komitmen organisasi agar dapat meningkatkan organizational citizenship behavior (OCB) karyawan. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai skripsi ini maka penulisannya disusun secara sistematis sehingga antar bab mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisannya adalah. BAB I BAB II BAB III Pendahuluan Secara ringkas diuraikan pokok permasalahan yang dibahas yang meliputi latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. Kajian Pustaka Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan objek penelitian meliputi kepemimpinan transformasional, kompensasi, komitmen organisasi, organizational citizenship behavior (OCB) dan rumusan hipotesis. Metode Penelitian Bab ini memuat identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik penentuan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. 11

BAB IV BAB V Pembahasan Bab ini membahas gambaran umum Perusahaan dan pembahasan hasil penelitian. Simpulan dan Saran Dalam bab ini akan diuraikan simpulan dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dipandang perlu baik untuk pihak manajemen perusahaan maupun penelitian selanjutnya. 12