PENGARUH SUSUNAN SUDUT TURBIN ANGIN SAVONIUS TERHADAP KARAKTERISTIK DAYA TURBIN. Rusnoto dan Laudi Shofani ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

E =Fu... (1) F = ρav(v-u) BAB II TEORI DASAR. 2.1 Energi Angin. Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin

BAB II TEORI DASAR. sering disebut sebagai Sistem Konversi Energi Angin (SKEA).

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

PERFORMANSI TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN EMPAT SUDU UNTUK MENGGERAKKAN POMPA SKRIPSI

PERANCANGAN TURBIN ANGIN TIPE SAVONIUS L SUMBU VERTIKAL. Hendra Darmawan Penulis, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH,

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL

PENGGUNAAN BENTUK SUDU SETENGAH SILINDER ELLIPTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TURBIN SAVONIUS

Vertical-Axis Differential Drag Windmill

Moch. Arif Afifuddin Ir. Sarwono, MM. Ridho Hantoro, ST., MT. Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2010

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

OPTIMASI DAYA TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI CELAH DAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU

SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik EKAWIRA K NAPITUPULU NIM

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL

PENGARUH JUMLAH BLADE DAN VARIASI PANJANG CHORD TERHADAP PERFORMANSI TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL (TASH)

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

STUDI EKSPERIMENTAL SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK PADA VERTICAL AXIS WIND TURBINE

PEMBUATAN PROGRAM PERANCANGAN TURBIN SAVONIUS TIPE-U UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN TURBIN STRAIGHT BLADE DARRIEUS DENGAN TIGA SUDU

Karakterisasi Turbin Angin Poros Horizontal Dengan Variasi Bingkai Sudu Flat Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Kincir Angin Sumbu Vertikal untuk Beban Rumah Tinggal

BAB II LANDASAN TEORI

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal Jenis Savonius Dengan Integrasi Obstacle Untuk Memperoleh Daya Maksimum

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius

Turbin angin poros vertikal tipe Savonius bertingkat dengan variasi posisi sudut

STUDI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN SAVONIUS SUDU U DENGAN PENAMBAHAN SUDU NACA 0012

PEMBUATAN KODE DESAIN DAN ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DARRIEUS TIPE-H

BAB III PERANCANGAN ALAT

UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS DUA TINGKAT EMPAT SUDU LENGKUNG L

BAB I LANDASAN TEORI. 1.1 Fenomena angin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUMBU VERTIKAL SAVONIUS PORTABEL MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN ABSTRAK

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Energi Angin

PENGARUH VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP AERODINAMIK PERFORMAN PADA RANCANGAN KINCIR ANGIN 300 Watt

TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL UNTUK PENGGERAK POMPA AIR

DESAIN DAN UJI UNJUK KERJA KINCIR ANGIN ABSTRACT

UNJUK KERJA MODEL KINCIR ANGIN PROPELER TIGA SUDU DATAR DARI BAHAN TRIPLEK DENGAN SUDUT PATAHAN 10 LEBAR 10,5 CM DENGAN EMPAT VARIASI PERMUKAAN SUDU

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN METODE PARAMETER AWAL ROTOR TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PEMBANGKIT LISRIK TENAGA ANGIN. Nama : M. Beny Djaufani ( ) Ardhians A. W. ( Benny Kurnia ( Iqbally M.

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP TORSI DAN PUTARAN TURBIN SAVONIUS TYPE U

Pengujian Kincir Angin Horizontal Type di Kawasan Tambak sebagai Energi Listrik Alternatif untuk Penerangan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

1. Energi Surya 2. Energi Angin 3. Energi Air 4. Energi Biomassa

Jurnal Mechanical, Volume 2, Nomor 2, September 2011

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya

KARAKTERISTIK KINCIR ANGIN MAGWIND 5 SUDU

Studi Eksperimental Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KARAKTERISTIK RANCANGAN AWAL ROTOR TURBIN ANGIN

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PROTOTYPE TURBIN ANGIN VERTIKAL DARRIEUS TIPE H

TURBIN ANGIN HORIZONTAL ROTOR GANDA SEBAGAI PENGGERAK POMPAIRIGASI PERTANIAN. Abstrak

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK SKALA KECIL MENGGUNAKAN KINCIR ANGIN SUMBU VERTIKAL LENZ2 PORTABEL

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS TUGAS AKHIR

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

BAB III METODOLOGI PENGUKURAN

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI EKSPERIMENTAL EFEK JUMLAH SUDU PADA TURBIN AIR BERSUMBU HORISONTAL TIPE DRAG TERHADAP PEMBANGKITAN TENAGA PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDU PENGARAH ALIRAN (GUIDE VANE) TERHADAP DAYA PADA TURBIN SAVONIUS SKRIPSI

Studi Numerik 2D dan Uji Eksperimen tentang Karakteristik Aliran dan Unjuk Kerja Helical Savonius Blade dengan Variasi Overlap Ratio 0,1 ; 0,3 dan 0,5

Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TORI

Studi Eksperimental Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu

Pengaruh Variasi Pembebanan Pada Poros Utama Turbin Angin Terhadap Putaran, Daya Listrik, dan Kinerja Turbin Angin Golden Blade

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L

PENGARUH PEMASANGAN SUDU PENGARAH DAN VARIASI JUMLAH SUDU ROTOR TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS

ANALISIS EFISIENSI JUMLAH BLADE PADA PROTOTYPE TURBIN ANGIN VENTURI

PENGARUH JUMLAH SUDU TURBIN ANGIN SUMBU TEGAK (TAST) TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI TURBIN LENNI PABRINA PANGARIBUAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH SUDUT BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

KARAKTERISTIK TURBIN ANGIN SAVONIUS 2 DAN 3 BLADE DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN GUIDE VANE

KARAKTERISTIK MODEL TURBIN ANGIN UNTWISTED BLADE DENGAN MENGGUNAKAN TIPE AIRFOIL NREL S833 PADA KECEPATAN ANGIN RENDAH

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN TIPE-H DENGAN BENTUK AIRFOIL NACA MODIFIKASI

Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah

EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 ITEKS ISSN Intuisi Teknologi Dan Seni

KARAKTERISTIK TURBIN ANGIN SAVONIUS TERMODIFIKASI EMPAT SUDU DENGAN LIMA VARIASI SUDUT PITCH ROTOR TURBIN SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PENGARUH SUSUNAN SUDUT TURBIN ANGIN SAVONIUS TERHADAP KARAKTERISTIK DAYA TURBIN Rusnoto dan Laudi Shofani ABSTRAK Konsep turbin angin savonius ini cukup sederhana dan praktis tidak terpengaruh oleh arah angin dan dapat dioperasikan pada daerah pantai seperti halnya kota Tegal yang merupakan salah satu kota yang terletak dekat dengan pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik daya turbin angin savonius terhadap jumlah dan susunan sudu turbin. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan mengadakan percobaan secara langsung di laboratorium yang sebelumnya membuat turbin angin jenis savonius yang dibuat dibengkel Fakultas Teknologi Industri Universitas Pancasakti Tegal. Pada pengambilan data pengaruh susunan, menggunakan diameter tiap turbin 65 cm dan tinggi tiap turbin 21.7 cm, pada tiap turbin mempunyai jumlah sudu tiga sudu dengan diameter tiap sudu 38 cm. Dalam hal ini posisi susunan sudu turbin dengan jumlah susunan tiga buah turbin yang akan digunakan dalam eksperimen dan pengambilan data adalah susunan sudu turbin sejajar, 40 dan 80 dengan sudu tiap turbin. Dengan bahan turbin menggunakan seng dan triplek, dengan poros dan kerangka menggunakan best Dilihat dari analisis data yang diperoleh menunjukan bahwa dengan adanya perubahan susunan sudu turbin, koefisien daya (Cp) yang dihasilkan dari kerja turbin meningkat. Dengan Cp maksimal =0.29 pada TSR = 7.73 untuk susunan sudu turbin 80 dengan sudu tiap turbin. Dilihat dari kecepatan angin yang digunakan dalam eskperimen untuk setiap jumlah sudu turbin, koefisien daya (Cp) menurun dengan bertambahnya kecepatan angin yang digunakan. Hal ini berarti semakin tinggi kecepatan angin performansinya menurun. Kota kunci : Turbin angin savonius, Karakteristik daya turbin Pendahuluan Tingginya kebutuhan energi di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya terus meningkat dari waktu ke waktu, pada kenyataannya menjadi salah satu masalah besar ketika cadangan sumber energi konvensional (energi fosil) semakin terbatas dan kita harus mengurangi tingkat polusi. Oleh karena itu, kebutuhan mengembangkan energi yang dapat diperbaharui telah menjadi tuntutan utama jaman ini. Salah satu sumber energi tersebut adalah angin. Angin yang merupakan gerakan udara dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh perbedaan suliu udara akibat pemanasan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahari. Karena bergerak angin memiliki energi kinetik. Energi angin dapat dikonversi atau ditransfer ke dalam bentuk energi lain seperti listrik atau mekanik dengan menggunakan kincir atau turbin angin. Oleh karena itu, kincir atau turbin angin sering disebut sebagai Sistem Konversi Energi Angin (SKEA). (Soelaiman et.al: 2007) Turbin angin dengan konstruksi sederhana adalah temuan sarjana Finlandia bernama S. Savonius (1924). Turbin ini termasuk jenis turbin angin dengan sumbu vervikal, dengan rotor yang tersusun dari dua buah sudu setengah silinder. Konsep turbin angin savonius ini cukup sederhana dan praktis tidak terpengaruh oleh arah angin dan dapat dioperasikan pada daerah pantai seperti halnya kota Tegal yang merupakan salah satu kota yacg terletak dekat dengan pantai. Melihat dari later belakang ini maka penulis mencoba meneliti karakteristik daya turbin angin savonius terhadap pengaruh variasi susunan sudu turbin, dengan jumlah

susunan sudu turbin angin savonius yang telah ditentukan. Dengan memanfaatkan variasi susunan sudu turbin angin savonius dapat diketahui untuk menentukan kondisi yang optimal sebagai energi alternatif pembangkit tenaga listrik. Laudasan teori 1. Energi angin Daya adalah energi per satuan waktu. Daya angin berbanding lurus dengan kerapatan udara, dan kubik kecepatan angin, seperti diungkapkan dengan persamaan dibawah ini (Daryanto: 2007) P = 1 2 ρv3,watt/m 2 (1) Persamaan mengenai daya angin ini dapat dijabarkan sebagai berikut. Karena perbedaan kerapatan udara di dataran rendah dan di daerah yang tinggi, energi angin yang dapat diekstrak di daerah pantai akan lebih besar dibandingkan dengan yang di pegunungan. Kemudian apabila suatu tempat memiliki kecepatan angin 2 kali lebih cepat dari tempat lain, tempat pertama tersebut memiliki energi angin 8 kali lebih besar. Oleh karena itu, pemilihan lokasi sangat menentukan besarnya penyerapan energi angin. Daya angin maksimum yang dapat diekstrak oleh turbin dengan luas sapuan rotor A adalah, P maks = 16 1 27 2 ρav3,watt (2) Angka 16 =59,3 % ini disebut batas 27 Betz (Betz limit, diambil dari ilmuwan Jerman Albert Betz). Angka ini secara teori menunjukan efesiensi maksimum yang dapat dicapai oleh rotor turbin angin sumbu vertikal. (Daryanto: 2007) A. Betz dalam bukunya Die Windmuhlen im Lichte neurer Forschung. Die Naturwissenschaft (1927), dianggap sebagai sarjana yang pertama memperkenalkan teori tentang turbin angin. Ia mengasumsikan bahwa, suatu turbin ideal merupakan rotor tanpa naf (hub) dan mempunyai sudu-sudu yang tak terhingga jumlahnya tanpa hambatan. Juga diasumsikan bahwa, aliran udara di depan dan di belakang rotor memiliki kecepatan yang seragam (aliran laminar). Jika Vi = kecepatan angin di depan rotor, V 2 = kecepatan angin di belakang rotor dan V = kecepatan angin pada saat melalui rotor (Gambar 1) maka berdasarkan persamaan kontinuitas. (Tedjo. R. N: 2005) AiVi = A. V = A 2 V 2 (3) Gambar 1. Asumsi Teori Betz 2. Daya turbin Energi kinetik dari massa udara yang bergerak dengan kecepatan u pada arah x adalah: U = 1 2 mv2 = 1 2 ρax V2, Joules (4) Besarnya daya yang dapat dihasilkan oleh angin (potensi angin) adalali turunan dari energi kinetik terhadap waktu dan sebanding dengan rapat massa udara yang mengalir melalui permukaan tertentu dan kecepatan angin yang melalui bidang permukaan sapuan rotor. P w = 1 2 ρav3, Watt (5) Daya mekanis yang dihasilkan dari kerja rotor turbin angin adalah: P m = C p ρav 3, Watt (6) Cp = Koefisien daya rotor Coefficient) (Power Besarnya torsi untuk poros yang berputar diberikan oleh peramaan, (Shigley, 1983, Kane, 1987): T m = P m ω m F m = μ. N T m = f s. o, N. m (7)

TSR (Tip Speed Ratio) atau perbandingan kecepatan di tip turbin angin (ujung) dan kecepatan angin yang didapat oleh turbin. Untuk menghitung TSR (X) dapat menggunakan persamaan: λ = ω m. r rotor V (8) Tinjauan Pustaka Savonius turbin adalali desain turbin yang paling sederhana. Perbedaan daya dorong menyebabkan savonius turbin berputar. Dalam desain yang dikembangkan arah angin berasal dari mana saja akan dapat memutar turbm. kemudian energi angin tersebut diubah menjadi torsi yang memutar batang (shaft). Mustaqim (2007) dan Sutrisno (2007). Meneliti suatu model turbin angin poros vertikal (VAWT) aliran radial yang dapat ditempatkan pada suatu atap suatu bangunan, dengan hasil eksperimen bahwa model turbin angin poros vertikal (VAWT) dapat bekerja dengan baik pada kecepatan angin rendah (low wind velocity). Letak pembatasan ahran atau lidah tidak mempengaruhi besar daya output turbin. Semakin panjang saluran buang daya output semakin menurun. Cp maksimum adalah 0.14 pada tip speed ratio (TSR) 1.04 dicapai untuk kecepatan angin 5.242 m/s. Daryanto (2007). Dalam penelitian kajian potensi angin untuk pembangkit listrik tenaga bayu, mengatakan bahwa pada umumnya turbin angin yang mempunyai jurnlah sudu banyak (soliditas tinggi) akan mempunyai torsi yang besar. Turbin angin jenis ini banyak digunakan untuk keperluan mekanikal seperti pemompaan air, pengolahan hasil pertanian dan aerasi tambak. Sedangkan turbin angin dengan jumlah sudu sedikit, misalnya dua atau tiga, digunakan untuk keperluan pembangkitan listrik. Turbin angin jenis ini mempunyai torsi rendah tetapi putaran rotor yang tinggi. In Seong Hwang, dkk. (2005), melakukan studi terhadap turbin angin poros vertikal sudu lurus berputar sejajar sumbu poros menggunakan sistem kendali sudu dengan memvariasi sudut arah tiap sudu yang didasarkan pada perubahan kecepatan dan arah angin, analisa aerodinamik memberikan peningkatan daya 30 % dan untuk seri NACA 4 digit dan 6 digit peningkatan sampai 60 %. Metode Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium Fakultas Teknologi Industri Universitas Pancasakti Tegal. Seliingga dalam penelitian ini akan didapatkan jawaban apakah ada pengaruh jumlah dan susunan sudu turbin angin savonius terhadap karakteristik daya turbin. Adapun langkahlangkah penelitian adalali:

- Membuat model turbin angin savonius. - Pengujian dilakukan dengan puli (besi cor) dengan kulit dan penambahan massa (beban) sebagai pengganti alternator untuk mengetahui daya turbin. - Pengukuran menggunakan tachometer untuk mengukur putaran rotor turbin dengan posisi kipas yang telah ditentukan. - Pengambilan data dilakukan dengan bebearapa tahap, sesuai dengan perencanaan yang telah ditetukan. - Selanjutnya dilakukan pendataan dan analisa data untuk mengetahui hasil data yang keluar dari pengaruh susunan sudu turbin angin savonius terhadap karakteristik daya. - Data dapat ditampilkan dengan sebuah grafik agar dapat terlihat perbandingannya (pengaruh). Hasil Peoelitian 1. Hubungan Cp dan TSR dengan kccepatan angin pada tiap posisi susunan sudu turbin Hubungan Cp dan TSR dengan kecepatan angin pada tiap posisi susunan sudu turbin menunjukan. perabahan. Hal ini dapat diketahui dengan Gambar dibawah ini: Pembahasan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium Fakultas Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal tentang "Pengaruli Susunan Sudu Turbin Angin Savonius Terhadap Karakteristik Daya Turbin" dan setelah di analisis data, data menunjukan adanya perbandingan (pengaruh) susunan sudu turbin angin savonius antara susunan sudu turbin sejajar dengan sudu tiap turbin, susunan sudu turbin 40 dengan sudu tiap turbin dan susunan sudu turbin 80 dengan sudu tiap turbin terhadap koefesien daya (Cp) yang dihasilkan dari kerja turbin. Pada Gambar 3a, terlihat bahwa pada V = 5.3 rn/s koefisien daya maksimal (Cpmaksimai) yang dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.27 dengan TSR = 7.38, untuk V = 6.05 m/s koefisien daya maksimal (Cp ma ksimai) yang dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.23 dengan TSR = 5.3, dan untuk V = 6.25 m/s koefisien daya maksimal (Cp^si,,^) yang dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.22 dengan TSR = 5.38. Pada Gambar 3b, terlihat bahwa pada V = 5.3 m/s koefisien daya maksimal (Cpmaksimai) yang dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.28 dengan TSR = 7.63, untuk V = 6.05 m/s koefisien daya maksimal (Cp ma k S imai) yang dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.25 dengan TSR = 5.92, dan untuk V = 6.25 m/s koefisien daya maksimal (Cpmaksunai) yang dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.25 dengan TSR = 6.28. Pada Gambar 3c, terlihat bahwa pada V = 5.3 m/s koefisien daya maksimal (Cp ma ksimai) yang dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.29 dengan TSR = 7.73, untuk V = 6.05 m/s koefisien daya maksimal (Cpmaksimai) yang dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.26 dengan TSR = 5.98, danuntuk V = 6.25 m/s koefisien daya maksimal (Cpmaksimai) yang dihasilkan dari kerja turbin adalah = 0.25 dengan TSR = 6.29. Dari data pada Gambar 3, dapat dikatakan bahwa dengan adanya perubahan

susunan sudu turbin angin savonius, koefisien daya tubin (Cp) yang dihasilkan dari kerja turbin yang keluar akan meningkat. Dari hasil eksperimen pada pengaruh perubahan susunan sudu turbin angin savonius menunjukan bahwa susunan sudu turbin 80 dengan sudu tiap turbin mempunyai koefisien daya tubin (Cp) yang dihasilkan dari kerja turbin yang paling tinggi. Dapat dishnpulkan bahwa karakteristik daya turbin dengan pengaruh susunan sudu terhadap perubahan angin yaitu semakin tinggi nilai TSR maka semakin besar Cp yang di hasilkan, namun pada nilai TSR tertentu Cp yang dihasilkan semakin menurun. Ini berarti turbin angin savonius jenis ini mampu bekerja optimal atau menghasilkan Cp maksimal pada TSR tertentu. Eksperimen perbandingan pengaruh susunan sudu pada turbin angin savonius memberikan hasil yang berbeda. Dari tiaptiap kecepatan angin pada setiap susunan sudu turbin angin yang berbeda, yang berindikasi pada perbedaan putaran rotor sehingga mempengaruhi karakteristik daya turbin. Dilihat dari kecepatan angin yang digunakan dalam eskperirnen untuk setiap susunan sudu turbin, koefisien daya (Cp) menurun dengan bertarnbahnya kecepatan angin yang digunakan. Hal ini berarti semakin tinggi kecepatan angin performansinya menurun. Kesimpulan Dilihat dari analisis data dengan adanya perubahan susunan sudu turbin angin savonius, koefisien daya (Cp) yang dihasilkan dari kerja turbin meningkat. Dengan Cp ma ksunai = 0.29 pada TSR = 7.73 untuk susunan sudu turbin 80 dengan sudu tiap turbin. Saran Bagi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meranfaatkan energi terbarukan yang tersedia dengan mudah dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan energi fosil, maka penulis menyarankan agar adanya pengembangan dan penelitian Jebih lanjut pada turbin angin jenis savonius. Dikarenakan penulis mempunyai keterbatasan dalam melakukan penelitian. DAFTAR NOTASI A = Luas bidang sapuan rotor (m 2 ) Cp = Koefisien daya rotor (Power Coefficient) fs = Gaya gesek (Newton) m = massa udara (kg) N = Gaya beban (Newton) P = Daya (daya angin) (watt) P m = Daya mekanis yang dihasilkan dari kerja rotor turbin (watt) Pmaks = Daya angin maksimura (watt) P w = Daya yang dapat dihasilkan oleh angin (potensi angin) (watt) r 0 = Jari-jari poros (m) (dalam hal ini jari- jari puli yang digunakan untuk menggerakan alternator) r rotor = Jari-jari rotor (m) (dalam hal ini jari-jari turbin) T m = Torsi (N.m) U = Energi kinetik( joules) V = Kecepatan angin (m/s) x = arah angin p (rho) = Rapat massa udara (kg/m 3 ) ω m = Kecepatan putar turbin (rad/s) μ = Koefisien gesek λ(tsr) = Tip Speed Ratio (Perbandingan kecepatan di tip atau ujung turbin DAFTAR PUSTAKA Boyle G, 2004. "Reneweble energy power for a sustainable future ", Oxford Press. Daryanto Y, 2007, "Kajian Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu". Balai PPTAGG -UPT - LAGG, Yogyakarta. EHMF, wo-day Seminar on "EfectiveEnergy Systemfor Sustainable Development". Jakarta, May, 2004.

Gourieres Desire Le, "Wind Power Plants Theory and Design". Pergamon Press, Ltd., Oxford OX3 OBW, England, 1982. Harahap Gandhi, "Perancanaan TeknikMesin". Erlangga, Jakarta, 1995. Hughes W F, Brighton J A, "FluidDynamics, Schaum's Outline Series".. McGraw-Hill Book Co, New York, 1967. In Seong Hwang, dkk., 2005, "Efficiency Improvement of a New vertikal Axis Wind Turbine By Individual Active Control of Blade Motion". Brain Korea 21 Project, Seoul National University, korea. Mustaqim, Sutrisno, 2007, "Karakteristik Torsi Turbin angin Poros vertical Aliran Radial". UGM, Yogyakarta. Pikata Sugata, "Resume Komersi Energi Angin". Departemen MIPA Universitas Surabaya, 1999, 3:2/3-3/3. ReksoatmodjoNT, 2005, "Vertical-Axis Differential Drag Windmill": UNJANI. Soelaiinan fauzi T A., P Nathanael, Tandian, Rosidin Nanang, 2006, "Perancangan, Pembuatan dan Pengujian Prototipe SKEA Menggunakan Rotor Savonius dan Winside untuk PeneranganJalanTo".YTB,bandwi$. White Frank M., "FluidMechanics". McGraw Hill Kogakusha Ltd., Tokyo, 1979.