27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiono, 2005). Tipe investigasi menggunakan tipe regresi linier berganda dan kausalitas (adanya hubungan sebab akibat). Adapun time horizon yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Cross-sectional, di mana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu. Dalam hal ini, suatu hal tertentu bukan berarti satu hari atau satu saat saja, melainkan dapat dilakukan dalam beberapa hari, bahkan beberapa minggu oleh karena situasi. Dalam tabel dibawah ini ditunjukkan desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini: Tujuan Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Unit Analisis Jenis Metode Penelitian T-1 Asosiatif Individu-konsumen Merpati,Region Jakarta Time Horizon Cross-Sectional T-2 Asosiatif Individu-konsumen Merpati, Region Cross-Sectional Jakarta T-3 Asosiatif Individu-konsumen Merpati,Region Cross-Sectional T-4 Asosiatif Jakarta Individu-konsumen Merpati,Region Jakarta Cross-Sectional (Sumber : Sugiyono, 2006)
28 Keterangan tujuan penelitian : T-1 Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT.Merpati Nusantara Airlines terhadap keputusan pembelian konsumen T-2 Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh citra perusahaan yang diberikan oleh PT.Merpati Nusantara Airlines terhadap keputusan pembelian konsumen T-3 Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh harga yang diberikan oleh PT.Merpati Nusantara Airlines terhadap keputusan pembelian konsumen T-4 Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, citra perusahaan dan harga yang diberikan PT. Merpati Nusantara terhadap keputusan pembelian konsumen. 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen, kualitas pelayanan, citra perusahaan dan harga, yaitu kemampuan perusahaan dalam mendefinisikan sasarannya. Merupakan yang akan diberikan suatu variabel dengan memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tertentu. Instrumen pengukuran yang dapat dikemukakan dari variabel penelitian yaitu keputusan pembelian konsumen, kualitas pelayanan, citra perusahaan dan harga tiket yang ada. Tabel 3.2 Indikator Varabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran Keputusan Adanya Sadar akan adanya Kebutuhan untuk Ordinal (Likert) Pembelian kebutuhan menggunakan transportasi udara
29 Konsumen Mencari dan Mencari sumber informasi dari Merpati Mengevaluasi langsung atau dari kerabat Menentukan Menilai dalam mempertimbangkan Alternatif dengan jasa penerbangan lain dengan yaitu kualitas pelayanan, citra perusahaan dan harga tiket Menentukan Memutuskan membeli dengan pilihan dan mempertimbangkan kualitas memutuskan pelayanan, citra perusahaan dan untuk membeli harga tiket Penggunaan Memilih Merpati Nusantara untuk pasca penerbangan berikutnya pembelian Kualitas Pelayanan Responsive (Daya Tanggap) Karyawan Merpati Nusantara melayani anda dengan cepat Ordinal (Likert) Karyawan Merpati Nusantara selalu bersedia membantu anda Reliability Karyawan Merpati Nusantara memiliki (Kehandalan) kemampuan bahasa yang baik Pelaksanaan pelayanaan Merpati Nusantara sesuai dengan jadwal/ rencana yang akan disusun.
30 Empathy (Empati) Karyawan Merpati Nusantara memiliki pemahaman akan kebutuhan konsumen Merpati Nusantara memberikan perhatian individual kepada anda Assurance (Jaminan) Merpati Nusantara memiliki reputasi yang baik dalam hal kenyamanan penerbangan Para karyawan selalu konsisten bersikap sopan terhadap anda Tangibles (produk produk fisik) Karyawan Merpati Nusantara berpenampilan rapih Fasilitas Merpati Nusantara menarik secara visual. Citra Hal yang Menyajikan jasa pelayanan yang Ordinal (Likert) Perusahaan ditojolkan berbeda dengan jasa penerbangan lannya Mudah Memberikan kesan yang baik dimata dimengerti konsumen sasaran Sarana Merpati memberikan jasa yang berkualitas
31 Harga Kuantitas Harga faktor utama dalam Ordinal (Likert) mempertimbangkan jasa penerbangan Merpati Nusantara menjual harga yang murah Distribusi Jasa Kemudahan dalam proses transaksi Segmen pasar Menawarkan insentif atas setiap keterlambatan pesawat Harga yang ditetapakan sesuai dengan keinginan konsumen 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu: 1. Data Primer Data yang diperoleh langsung dari objek penelitian dengan mencatat data data dan struktur yang ada dalam perusahaan Merpati Nusantara Airlines yang diperoleh melalui observasi serta wawancara langsung dengan Bapak Rifandi Ayusa selaku Account Executive. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu data yang didapat dari buku teks (definisi pemasaran jasa dan kualitas pelayan, Citra perusahaan,, pengertian harga dan lain-lain), searching internet (www.merpati.co.id & http://www.stat.sc.edu/~buckleyb/stat201/ttable.pdf), dan data dari perusahaan seperti data harga tiket dll.
32 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data statistik yang diharapkan adalah data yang dapat dipercaya dan tepat waktu (Supranto J. 2000, P21). Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pengumpulannya datanya harus baik dan mencangkup seluruh unit yang menjadi objek penelitiannya. Informasi dikumpulkan itu harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dengan metode serta cara yang ditetapkan. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari : A. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan membaca membaca dengan mengumpulkan data, mencatat, mempelajari text book dan bukubuku pelengkap atau referensi seperti jurnal, majalah, media cetak di perpustakaan dan ditempat lain. B. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan secara langsung pada objek penelitian, yaitu konsumen yang akan menggunakan jasa penerbangan PT. Merpati Nusantara Airlines dan penelitian ini menghasilkan data primer. Adapun cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kuesioner Kuesioner adalah instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan cara menyusun format pertanyaan-pertanyaan yang telah diatur sedemikian rupa untuk menganalisis pengaruh dari pelayanan dan citra perusahaan yang mendorong keputusan pembeli.
33 Dalam menyusun kuesioner ini, ada beberapa cara yang ditempuh, antara lain menentukan pengukuran variabel penelitian, menyusun kuesioner serta distribusi atau penyebaran kuesioner. Adapun kuesioner didistribusikan melalui penyebaran langsung kepada calon konsumen pengguna jasa PT.Merpati. 2. Wawancara Wawancara dilakukan kepada pihak PT. Merpati Nusantara, dalam hal ini dengan General Manager Region Jakarta PT. Merpati Nusantara Airlines Region Jakarta, Kemayoran yang menjelaskan kualitas pelayanan dan citra perusahaan dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen yang akan menggunakan jasa penerbangan Merpati Nusantara Airlines. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah digunakan teknik sampel kemudahan yaitu sampel yang populasinya tidak diketahui secara pasti. Berdasarkan sampel kemudahan ini, peneliti menseleksi dan menyaring kuesioner yang berpusat pada kota jakarta, dikarenakan mayoritas masyarakat jakarta lebih banyak menggunakan jasa penerbangan Merpati Nusantara Airlines. Misalnya digunakan ukuran sampel untuk estimasi nilai rerata. Jika digunakan untuk mengestimasi nilai μ, kita dapat (1-σ) % yakin bahwa error 2 tidak melebihi nilai e tertentu apabila ukuran sampelnya sebesar n, dimana: n = Z α/2 σ e 2 2 Z n = α/2 σ (1,96).(0,25) = = 96,04 e 0,05 Dengan demikian sampel berdasarkan rumus diatas 96 responden. Dalam penelitian ini sampel yang ada sebesar 100 responden.
34 3.6 Metode Analisis Metode analisis yang dipakai dikaitkan dengan masing-masing tujuan seperti terlihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.3 Metode Analisis Tujuan Penelitian Metode Analisis Metode yang digunakan Alat analisis T-1 Asosiatif Regresi Linier Berganda T-2 Asosiatif Regresi Linier Berganda T-3 Asosiatif Regresi Linier Berganda T-4 Asosiatif Regresi Linier Berganda Metode analisis yang digunakan adalah: 3.6.1 Uji Normalitas Menurut Dwi Priyatno (2004, P28) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. Analisis yang digunakan metode parametrik, maka persyaratan harus terpenuhi yaitu distribusi normal. Dalam pembahasan ini yang digunakan uji One Sample Kolomogorov - Smirnov dengan mengunakan taraf signifkansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05 dan pegolahan data menggunakan SPSS 15.00.
35 3.6.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample T test dan ANOVA. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan varian dua atau lebih kelompok data adalah sama. 3.6.3 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidaknya multikolinieritas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan, diantaranya 1) dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, 2) dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r 2 ) dengan nilai determinasi secara serentak (R 2 ), dan 3) dengan melihat nilai eigenvalue dan codition index. Pada pengujian ini dilakukan uji multikolinieritas dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persolan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya. 3.6.4 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Pada pembahasan ini akan dilakukan Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Park, yaitu meregresikan nilai residual (Lnei 2 ) dengan masing- masing variabel dependen (LnX 1 dan LnX 2 )
36 Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : 1. Ho : tidak ada gejala heteroskedastisitas 2. Ha : ada gejala heteroskedastisitas Ho diterima bila t tabel t hitung t tabel berarti tidak terdapat heteroskedastisitas dan Ho ditolak bila t hitung > t tabel atau- t hitung <-t tabel yang terdapat heteroskedastisitas. 3.6.5 Uji Otokorelasi Uji Otokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik otokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya otokorelasi dalam model regresi.metode yang sering digunakan adalah Uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4- dl) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat otokorelasi. 2. Jika d terletak antara du dan (4- du), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada otokorelasi. 3. Jika d terletak antara dl dan du atau diantara (4- du) dan (4- dl), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai du dan dl dapat diperoleh dari Tabel Statisik Durbin Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan 3.6.6 Uji Keselarasan (Goodness of Fit Test) Uji Keselarasan (Goodness of Fit) adalah perbandingan antara frekuensi observasi dengan frekuensi harapan (expected frequencies). Semua pengujian yang menggunakan Chi Square Distribution termasuk dalam persoalan goodness of fit. Goodness of fit melakukan
37 pengujian apakah distribusi frekuensi hasil pengamatan (observasi) sesuai dengan distribusi teori tertentu atau tidak. 3.6.7 Regresi Linier berganda Keterangan: Y = a +b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 1. Y= variabel tidak bebas (dependent) Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen 2. X = variabel bebas 1 (independent 1) Kualitas Pelayanan 1 3. X = variabel bebas 2 (independent 2) Citra Perusahaan 2 4. X 3 = variabel bebas 3 (independent 3) Harga 3.7 Uji Kualitas Data 3.7.1 Uji Validilitas Data Uji Validitas menurut (Dwi Priyatno, 2008, p16) adalah ketepatan dan kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang diukur. Dalam pengujian instrumen pengujian instrumen pengujian data. Pada program SPSS 15.00 teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas menggunakan Corrected Item-Total Correlation Maka sifat jawaban yang dapat diukur dalam uji validitas dapat menggunakan skala likert. Dimana, pembobotan setiap jawaban didalam setiap jawaban didalam pertanyaanpertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sangat setuju diberikan bobot 5 2. Setuju diberikan bobot 4 3. Netral diberikan bobot 3 4. Tidak Setuju diberikan bobot 2
38 5. Sangat Tidak Setuju diberikan bobot 1 Pendekatan yang digunakan dalam mengisi validitas adalah dengan menggunakan teknik Corrected Item- Total Correlation dengan mengkoreksikan skor tiap butir pertanyaan ( sebagai variabel X ) dengan skor total ( sebagai variabel Y ). Dasar pengambilan keputusan menurut Arif Pratisto (2008, p24) a. Jika r hasil > 0,195 maka butir atau pertanyaan tersebut adalah valid. b. Jika r hasil < 0,195 maka butir atau pertanyaan tersebut adalah tidak valid. Langkah-langkah dalam pengujian validitas yaitu sebagai berikut : 1. Melakukan uji coba pengukur pada sejumlah responden. Responden diminta untuk menyatakan apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan masingmasing pernyataan. Uji coba tersebut 100 responden. 2. Melakukan uji dengan melihat daya pembeda item (item discriminality). Daya pembeda item adalah metode yang paling tepat digunakan untuk setiap jenis test. Daya pembeda item dalam penelitian ini dilakukan dengan cara korelasi item-total. Korelasi item-total yaitu konsistensi antara skor item dengan skor secara keseluruhan yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor keseluruhan. 3. Setelah mengetahui Corected item-total corelation (T hitung) kemudian dibandingkan dengan nilai r table jika lebih besar dari r maka dari r table bahwa pertanyaan tersebut valid, sebaliknya apabila lebih kecil maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Selain itu apabila angka Corrected item-total corelation (T hitung), hal ini menunjukkan bahwa pernyataan tersebut bertentangan dengan pernyataan lainnya, dan karena itu pertanyaan tersebut tidak valid atau tidak konsisten dengan pernyataan lain dan tidak
39 mengukur aspek yang sama dengan yang diukur oleh pernyataan-pernyataan lain ( Umar Husein, 2005, pp189-193 ). 3.7.2 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam program SPSS 15.00 akan dibahas untuk uji yang sering digunakan penelitian mahasiswa yaitu dengan metode Alpha (Cronbach s). Metode Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5). Uji Signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. 3.8 Rancangan Implikasi Penelitian Dari hasil analisis yang terdapat pada kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen maka seharusnya perusahaan harus fokus terhadap kualitas pelayanan yaitu dapat memperbaiki banyak faktor dalam kualitas pelayanan yang ada pada perusahaan tersebut dan faktor lain, sehingga mampu mempengaruhi konsumen selama proses keputusan pembelian. Sedangkan dalam citra perusahaan haruslah mengutamakan kepada masyarakat dan hendaknya realistis dengan keadaaan perusahaan sehingga citra perusahaan PT. Merpati Nusantara Airlines dapat mudah dipercaya dan faktor utama dalam membangun citra perusahaan yaitu dibangun untuk mencapai tujuan usaha bukan usaha ataupun kepentingan perusahaan itu sendiri sehingga mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dan hal terakhir dalam segi harga yaitu seberapa besar pengaruh harga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen karena harga adalah faktor utama dalam
40 menentukan seseorang membeli jasa penerbangan karena dinilai dalam faktor ekonomi masyarakat di indonesia harga haruslah disesuaikan dengan keadaan pasar dan keinginan konsumen karena hal tersebut merupakan faktor yang terpenting dan utama yang harus disesuaikan dan seberapa besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen.