PERBANDINGAN NILAI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PD. ANEKA CIPTA FIBER GLASS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO)

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

Pengelolaan Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(2004) dengan penelitian yang diiakukan oleh penulis adalah metode pemecahan

ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

BAB II LANDASAN TEORI. jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses. Persediaan diterjemahkan dari kata inventory yang merupakan jenis

Prosiding Manajemen ISSN:

Manajemen Operasional. Metode EOQ

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN SETENGAH JADI DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITIY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OLEH : YUSNA QURROTA A YUNI NPM :

ORDER QUAANTITY (EOQ).

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

BAB III LANDASAN TEORI

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), inventories of raw materials. vii Universitas Kristen Maranatha

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pengendalian Persediaan. Fungsi Persediaan (2) Fungsi Persediaan 11/18/2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

#12 MANAJEMEN PERSEDIAAN

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), Raw Materials, Inventories of Raw Materials. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN MODEL EOQ (Economic Order Quantity) DALAM RANGKA MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU (Studi Pada UD. Sumber Rejo Kandangan-Kediri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi

Optimasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Analisis Reorder Point

MANAJEMEN PERSEDIAAN

PENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PRODUKSI (Studi Kasus di Pt Indonesia Rubber Pandaan Pasuruan) Suharmiaty

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR. Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

Transkripsi:

PERBANDINGAN NILAI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PD. ANEKA CIPTA FIBER GLASS Gerry Febrian Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Gerryfebrian299@gmail.com Abstract- With increasing household needs in meeting the equipment utensil such as water tubs, water tank, and bin, PD Aneka Cipta Fiber Glass was established in order to fulfill the needs. PD Aneka Cipta Fiber Glass is a company that produces products such as water tubs, water tank and bin so that can fulfill the household needs especially in Pontianak. The implementation of making product is less than optimal in fulfill the needs of the raw material that supporting the production process causing by have no planning of raw material order. The ordering of the raw material of fiber glass is not good in scheduled, so there is stacking of the raw material in the production room that causing the saving cost getting bigger, and also lack of raw material thus spent big cost for buying raw material to fulfill the needs. The purpose of this research is to know the supply system of raw material needs at PD Aneka Cipta Fiber Glass and get the optimal value comparison of raw material needs with Economic Order Quantity (EOQ) method at PD Aneka Cipta Fiber Glass. One of the methods that can be used to optimizing the raw material order cost is 1. 1. Pendahuluan PD. Aneka Cipta Fiber Glass memproduksi beberapa produk fiber glass yaitu water tank, water tubs, tempat sampah, kursi, washtafel, speed boat, dan long boat. Bahan baku yang digunakan dalam menghasilkan produk fiber glass yaitu resin, erosil/hdk, katalis, pigment, matt, dan talk, cobalt, MGH, Styrene Monomer (SM), Woven Roving (WR). Permasalahan yang terjadi pada proses produksi produk fiber glass yang dialami perusahaan yaitu keterlambatan waktu datang bahan baku. Proses yang dilakukan perusahaan saat ini dalam sistem pemesanan bahan baku hanya dilakukan bila terlihat persediaan yang dimiliki sudah hampir habis, dengan kata lain belum ada sistem untuk menentukan jumlah pemesanan yang tepat, akibatnya persediaan sering mengalami kekurangan atau kelebihan dari kebutuhan yang semestinya. Berdasarkan permasalahan diatas penulis ingin menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) di dalam pengadaan bahan baku sebagai pertimbangan kebijakan persediaan perusahaan. Economic Order Quantity (EOQ). The result 2. 2. Teori Dasar of the calculation value comparison with Fahmi (2012:109), EOQ method is as company basic consideration to optimizing the order cost and minimizing the saving cost. Based on the research result that have been done, obtained that the optimal raw material order at PD Aneka Cipta Fiber Glass in 2011, 2012, 2013 with the saving as big as Rp. 24.406.052,-, in 2012 Rp. 39.194.428,- and in 2013 Rp. 20.754.826,-. Keywords : Raw material order, fiber glass, Economic Order Quantity. definisi manajemen persediaan adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mengatur dan mengelola setiap kebutuhan barang baik barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi agar selalu tersedia baik dalam kondisi pasar yang stabil dan berfluktuasi. 7

Faktor yang Memengaruhi Persediaan Terdapat empat faktor yang memengaruhi persediaan, diantaranya : 1. Faktor waktu, yaitu faktor yang menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum barang jadi sampai kepada konsumen. 2. Faktor ketidakpastian waktu datang dari pemasok, faktor ini menyebabkan perusahaan memerlukan persediaan agar tidak menghambat proses produksi maupun keterlambatan pengiriman kepada pemasok. 3. Faktor ketidakpastian waktu penggunaan dari dalam perusahaan, faktor ini disebabkan dalam peramalan permintaan, kerusakan mesin, keterlambatan operasi, bahan cacat dan berbagai kondisi lainnya. 4. Faktor ekonomis, yaitu adanya keinginan perusahaan untuk mendapatkan alternatif biaya rendah dalam memroduksi, atau membeli dengan menentukan jumlah paling ekonomis. Fungsi Persediaan Heizer dan Render (dalam Malik, 2013:14) menyatakan bahwa, fungsi persediaan adalah dapat melayani beberapa fungsi yang akan menambahkan fleksibilitas operasi perusahaan. Empat fungsi tersebut adalah: 1. Untuk memisahkan beragam bagian proses produksi. 2. Untuk men-decouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi perusahaan. 3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas. 4. Untuk menjaga perusahaan inflasi dan naiknya harga. Jenis-jenis Persediaan Empat macam persediaan menurut Heizer dan Render (dalam Malik, 2013:14) secara umum yaitu: 1. Bahan baku (raw material) adalah barangbarang yang dibeli dari pemasok (supplier) dan akan digunakan atau diolah menjadi produk jadi yang akan dihasilkan oleh perusahaan. 2. Barang setengah jadi (work in process) adalah bahan baku yang sudah di olah atau dirakit menjadi komponen namun masih membutuhkan langkah-langkah lanjutan agar menjadi produk jadi. 3. Barang jadi (finished goods) adalah barang jadi yang telah selesai diproses, siap untuk disimpan digudang barang jadi, dijual, atau didistribusikan ke lokasi-lokasi pemasaran. 4. Bahan-bahan pembantu (supplies) adalah barang-barang yang dibutuhkan untuk menunjang produksi, namun tidak akan menjadi bagian pada produk akhir yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan persediaan menurut fungsinya menurut Rangkuti (dalam Malik, 2013:15) terdiri dari : 1. Batch Stock/ Lot Size Inventory Persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Keuntungannya adalah potongan harga pada harga pembelian, efisiensi produksi dan penghematan biaya angkutan. 2. Fluctuation Stock Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. 3. Anticipation Stock Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan atau permintaan yang meningkat. Economic Order Quantity (EOQ) Menurut Fahmi (2012:120), model economic order quantity (EOQ) merupakan model matematik yang menentukan jumlah barang yang harus dipesan untuk untuk memenuhi permintaan yang diproyeksikan, dengan biaya persediaan yang diminimalkan. Biaya persediaan yang diberi notasi TC, merupakan penjumlahan dari biaya pesan dan biaya simpan. TC minimum ini, akan tercapai pada saat biaya simpan sama denga biaya pesan. Pada saat TC minimum, maka pada jumlah pesanan tersebut 8

dikatakan jumlah yang paling ekonomis (EOQ). Rumus TC adalah sebagai berikut (Heizer dan Render, 2005:73) : TC = S + H Keterangan : TC = Total biaya persediaan Q = Jumlah barang setiap pesanan D = Permintaan tahunan barang persediaan S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan H = Biaya penyimpanan perunit Sedangkan untuk menentukan jumlah pesanan yang ekonomis (EOQ) adalah berikut (Heizer dan Render, 2005:71) : = Keterangan : S = Biaya setiap kali pesan D = Jumlah kebutuhan bahan baku dalam satu periode H = Biaya penyimpanan dari persediaan rata-rata Persediaan Penyelamat (Safety Stock) Menurut Freddy (2004:10) Pengertian persediaan penyelemat (Safety Stock) adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (Stock Out). Penentuan biaya persediaan penyelemat digunakan analisa statistik, yaitu dengan memperhitungkan penyimpananpenyimpanan yang telah terjadi antara perkiraan kebutuhan bahan baku dengan rata-rata kebutuhan, sehingga diketahui standar deviasi. Akibat pengadaan persediaan penyelamat terhadap biaya perusahaan adalah mengurangi kerugian yang ditimbulkan karena terjadinya stock out, akan tetapi sebaliknya menambah besarnya carrying cost. Besarnya pengurangan biaya atau kerugian perusahaan adalah sebesar perkalian antara jumlah persediaan penyelamat yang diadakan untuk menghadapi stock out dengan biaya stock out per unitnya. Sebaliknya pertambahan harga atau nilai persediaan penyelamat. Oleh karena itu pengadaan persediaan penyelamat oleh perusahan dimaksudkan untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan karena terjadinya stock out adalah serendah mungkin. Adapun rumus standar deviasi menurut Heizer dan Render (2005 : 73) : = ( ) n = Jumlah data SD = Standar Deviasi X = Perkiraan kebutuhan = Rata-rata kebutuhan Waktu Tunggu (Lead Time) Menurut Heizer dan Render (2005:73), penjaminan kelancaran proses produksi perusahaan perlu memperhatikan jangka waktu antara saat mengadakan pemesanan dengan pada saat penerimaan barang-barang yang dipesan dan kemudian dimasukkan ke dalam gudang. Lama waktu antara mulai pemesanan bahan-bahan sampai dengan datangnya bahan-bahan yang dipesan dinamakan lead time. Bahan baku yang datangnya terlambat mengakibatkan kekurangan bahan baku, sedangkan bahan baku yang datang lebih awal dari waktu yang ditentukan akan memaksa perusahaan untuk memperbesar biaya penyimpanan bahan baku. Reorder Point (ROP) Menurut Heizer dan Render (2005:73), Reorder point (ROP) yaitu, batas/titik jumlah pemesanan kembali. ROP berguna untuk mengetahui kapan suatu perusahaan mengadakan pemesanan. Terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat dalam stock berkurang terus sehingga harus ditentukan berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan. Adapun rumus reorder point menurut Heizer dan Render (2005 : 73) : ROP = (LT x d) + Zσ Keterangan : ROP = batas / titik jumlah pemesanan kembali LT = Lead time d = Penggunaan rata-rata bahan baku perhari 9

Zσ = Safety stock 3. Metodologi Penelitian Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini: Mulai Studi Pendahuluan Perumusan Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Pengumpulan data Pengolahan data Analisa dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 4. Hasil Eksperimen Data yang diambil dalam penelitian yaitu berupa data jenis produk, pemesanan bahan baku, penjualan/permintaan produk, komposisi bahan baku. Hasil dari perhitungan mencakupi total biaya pemesanan dan penyimpanan, analisis kebutuhan bahan baku, dan perbandingan persediaan bahan baku. Total Biaya Pemesanan dan Biaya Biaya pemesanan dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya pemesanan bahan baku kepada supplier. Adapun biaya pemesanan yang harus ditanggung oleh PD. Aneka Cipta Fiber Glass adalah biaya telepon/internet dan biaya jasa pengiriman. Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan karena perusahaan melakukan penyimpanan dan produksi dalam persediaan bahan baku dalam jangka waktu tertentu. Adapun biaya penyimpanan yang harus ditanggung PD. Aneka Cipta Fiber Glass adalah biaya listrik dan biaya alat yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Total biaya Pemesanan dan Tahun 2011, 2012, 2013 Tahun 2011 2012 2013 Biaya-biaya Bahan Baku Keseluruhan (Rp/kg) Biaya pemesanan 34,482,375.00 Biaya 20,844,000.00 Biaya pemesanan 51,942,750.00 Biaya 21,504,000.00 Biaya pemesanan 30,588,050.00 Biaya 22,810,800.00 Total (Rp) 55,326,375.00 73,446,750.00 53,398,850.00 Analisa dan Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan data permintaan dengan mengakumulasikan komposisi bahan baku perjenis produk menunjukan perbedaan yang sangat signifikan pada pemesanan bahan baku dengan yang digunakan berdasarkan kebutuhan dari permintaan produk. Data kebutuhan bahan baku tahun 2011 terjadi selisih pada bahan baku resin sebanyak 5.233,10 Kg, katalis sebanyak 69,15 Kg, sedangkan di tahun 2012 terjadi selisih bahan baku resin sebanyak 3.977,20 Kg, katalis 9,25 Kg, dan pada tahun 2013 terjadi selsih untuk kebutuhan bahan baku resin sebanyak 8.793,80 Kg, katalis 56,10 Kg yang dapat dilihat di tabel 2. Tabel 2. Persediaan Bahan Baku dan Pemakaian Bahan Baku Produk fiber Glass Tahun 2011, 2012, 2013 Bahan baku yang di Bahan baku yang Tahun Bulan pesan digunakan Jenis Bahan Baku (Kg) Jenis Bahan Baku (Kg) Resin Katalis Resin Katalis januari 450 229.30 9.85 februari 20 174.40 7.85 maret 675 40 235.60 9.50 april 450 79.80 3.70 mei 900 20 1,133.40 40.40 2011 juni 1,125 20 302.00 10.85 juli 1,800 40 91.30 4.05 agustus 1,350 20 2,154.80 78.05 september 1,125 20 309.10 9.15 oktober 1,125 20 632.30 19.50 november 1,350 40 339.90 11.35 desember 735 40 170.00 6.60 Jumlah 11,085 280 5,851.90 210.85 januari 1,125 40 464.40 20.70 februari 120.30 4.20 maret 675 40 90.30 3.60 april 675 20 614.60 20.20 mei 900 20 254.90 7.35 2012 juni 1,800 20 234.00 7.90 juli 201.00 7.20 agustus 2,025 40 588.80 16.80 september 225 20 1,703.80 73.75 oktober 2,250 60 2,126.70 96.75 november 1,575 40 462.30 16.65 desember 1,125 20 1,536.70 35.65 Jumlah 12,375 320 8,397.80 310.75 januari 900 20 164.60 7.15 februari 241.00 9.35 maret 900 20 199.00 5.75 april 900 20 290.60 7.55 mei 900 20 495.80 24.65 2013 juni 189.50 8.00 juli 2,675 20 198.70 6.35 agustus 1,125 20 165.10 4.50 september 1,575 20 194.50 7.60 oktober 1,350 20 857.20 34.75 november 1,350 20 634.10 21.60 desember 900 20 151.10 6.65 Jumlah 12,575 200 3,781.20 143.90 10

3. Mendapatkan nilai optimum dari perhitungan menggunakan metode EOQ Perbandingan Persediaan Bahan Baku Berdasarkan hasil pengolahan data dengan selisih kuantitas pembelian pada tahun 2011 sebanyak 5.397 kg, tahun 2012 menunjukan nilai perbandingan persediaan sebanyak 4.640 kg, dan tahun 2013 bahan baku dari perhitungan data sebanyak 6.736 kg. pemesanan dan data permintaan produk 4. Mendapatkan nilai optimum dari menunjukan selisih nilai yang lebih perhitungan menggunakan metode EOQ optimum menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) seperti tabel 3. Tabel 3. Perbandingan Persediaan Bahan Baku Produk Fiber Glass dari data 5. pemesanan antara Kebijakan Perusahaan dan dengan Menggunakan Metode EOQ Tahun 2011, 2012, 2013 Tahun Hal Kebijakan Perusahaan Metode EOQ Kuantitas Pembelian (kg) 11,365 5,968 Frekuensi Pembelian 12 2 2011 Persediaan Penyelamat (kg) - 787 Titik Pemesanan Kembali (kg) - 987 Total Biaya Persediaan (Rp) 35,350,989 10,944,873 Kuantitas Pembelian (kg) 12,695 8,055 Frekuensi Pembelian 12 2 2012 Persediaan Penyelamat (kg) - 1,229 Titik Pemesanan Kembali (kg) - 1,799 Total Biaya Persediaan (Rp) 52,838,598 13,644,170 Kuantitas Pembelian (kg) 12,775 6,039 Frekuensi Pembelian 12 2 2013 Persediaan Penyelamat (kg) - 1,117 Titik Pemesanan Kembali (kg) - 1,250 Total Biaya Persediaan (Rp) 31,538,590 10,783,764 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada bab bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan pengadaan persediaan bahan baku yang dilakukan PD. Aneka Cipta Fiber Glass selama ini belum menunjukkan biaya yang minimum dalam arti biaya persediaannya masih lebih besar dibandingkan apabila perusahaan menggunakan metode EOQ. Dalam hal ini dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem persediaan pada tempat peniltian belum menggunakan metode perhitungan apapun, sistem pemesanan hanya berdasarkan perkiraanterhadap kekurangan bahan baku fiber glass terutama untuk bahan baku resin dan katalis. 2. Mendapatkan nilai selisih jumlah pemesanan bahan baku pada tahun 2011 sebanyak 5.302,25 kg, tahun 2012 sebanyak 3.986,45 kg, dan tahun 2013 sebanyak 8.849,90 kg. dengan selisih total biaya persediaan pada tahun 2011 sebanyak Rp 24.406.117, tahun 2012 sebanyak Rp 39.194.440, dan tahun 2013 sebanyak Rp 20.755.306. Referensi [1]Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Produksi dan Operasi, Alfabeta, Bandung. [2] Heizer J dan Render B. 2005. Operations Management. Edisi Ketujuh. Salemba Empat. Jakarta. [3] Malik, M.T. 2013. Analisis Persediaan Bahan Baku Kertas Menggunakan Metode EOQ ( Economic Order Quantity) Pada Harian Tribun Timur Makassar. : Universitas Hasanuddin Makassar. [4]Rangkuti, Fredy. 2007. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Biografi Gerry Febrian lahir di Jungkat pada tanggal 5 Februari 1990. Anak kedua dari Bpk Adek Mochtar dan Ibu Aminah. Penulis memulai pendidikan dasar di SD Negeri 1 Jungkat dan lulus pada tahun 2001, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Siantan dan lulus pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan SMA Negeri 1 Siantan dan lulus pada tahun 2007, sempat tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi selama satu tahun. Tahun 2008 melanjutkan kembali pendidikan ke perguruan tinggi dan diterima menjadi mahasiswa Universitas Tanjungpura, pada program studi teknik Industri, jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. 11

12