ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

Prosiding Manajemen ISSN:

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

ORDER QUAANTITY (EOQ).

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN.

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TORTILA RUMPUT LAUT DI INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), inventories of raw materials. vii Universitas Kristen Maranatha

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK

Prosiding Manajemen ISSN:

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB III METODE PENELITIAN

Manajemen Persediaan

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Metode Probabilistik, Demand Variabel dan Lead Time Konstan. Universitas Kristen Maranatha.

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

ANAISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA UD BASTON FOOD KUDUS

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Optimasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Analisis Reorder Point

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisa Persediaan Bahan Baku Mengunakan Metode EOQ (Economy Order Quantity) di CV. Alfa Nafis

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT

Agung Wahyu Prayogo Dwiatmanto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

BAB III METODE PENELITIAN. Factory : Jalan Raya Serang Km 18.8 Desa Sukanegara Tangerang Banten.

Management Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

PERBANDINGAN NILAI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PD. ANEKA CIPTA FIBER GLASS

JURNAL ANALISIS PENENTU RE-ORDER POINT (ROP) KEDELAI UNTUK KELANCARAN PROSES PRODUKSI TEMPE PADA RAJA TEMPE DI NGANJUK TAHUN 2015

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI DIVISI GROCERY PT. HERO SUPERMARKET Tbk. CABANG HERO SOLO SQUARE

MANAJEMEN PERSEDIAAN

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. a. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Persediaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. masalah atas apa yang diteliti, untuk mencapai tujuan dari penelitian ini perlu

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol.4, No.5, Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGEFISIENKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA UMKM KUE NIKMAT RASA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

Pengelolaan Persediaan

BAB II LANDASAN TEORI

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

Ir. Rini Anggraini, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

PENERAPAN ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK PENGENDALIANPERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN DI UD KRISNO SIDOARJO

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2 1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Email: iramutiara37@hotmail.com 2 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Email: muhsin-2010@yahoo.co.id ABSTRAK Perusahaan perlu mengendalikan persediaan bahan baku untuk mencapai tingkat efisiensi karena permasalahan yang sering muncul dalam persediaan bahan baku adalah ketidakseimbangan stok penyimpanan bahan baku dengan tingkat produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi dari pengendalian persediaan bahan baku Premix PT. Santosa Agrindo dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Dalam mengantisipasi kekurangan stok untuk menghindari terjadinya back order, maka penelitian ini juga menghitung persediaan pengaman sebagai persediaan penyangga dan titik pemesanan kembali untuk mengetahui pada kuantitas berapa pemesanan harus dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk tingkat efisiensi pada biaya total persediaan bahan baku Premix, dengan metode Economic Order Quantity (EOQ), Perusahaan dapat menghemat biaya persediaan pada bahan baku Premix B sebesar Rp 21.687.822,08 atau 36% dan Premix C sebesar Rp 9.143.043,76 atau 17%. Sedangkan persediaan penyangganya adalah 24,03 Kg untuk Premix A, 38,95 Kg untuk Premix B, dan 100,21 Kg untuk Premix C dan titik pemesanan kembali sebesar 51,83 Kg untuk Premix A, 76,17 Kg untuk Premix B, 198,5 Kg untuk Premix C. Kata kunci: Pengendalian Persediaan, Economic Order Quantity (EOQ), Persediaan Pengaman, Titik Pemesanan Kembali, Peramalan ABSTRACT Company need to controled the Inventory of rwa material to rreach the efficiencies because the problem that often appears is unbalance of the storage stocks and its production proceed. The purpose of this research was to find out how efficient the inventory control of raw materials Premix at PT. Santosa Agrindo by using Economic Order Quantity (EOQ) method. In the anticipation of shortage stock and to avoid back order case, then this research was also calculated safety stock as a buffer and had reorder point to find out at how many quantity company needs to order new raw materials. The results of this research showed that the efficiency of total inventory cost of raw materials Premix using Economic Order Quantity (EOQ) method, the Company could saving Premix B with the amount of Rp. 21.687.822,08 or 36% and Premix C with the amount of Rp. 9.143.043.,76 or 17%. The company could added the stock as a buffer for each of Premix with the amount of 24,03 Kg for Premix A, 38,95 Kg of Premix B, and 100,21 Kg for Premix C and found the reorder point for each of Premix with the amount of 51,83 Kg for Premix A, 76,17 Kg for Premix B, and 198,5 Kg for Premix C. Keywords: Inventory Control, Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock (SS), Reorder Point (ROP), Forecasting Latar Belakang Masalah Era globalisasi sekarang menuntut semua aspek dapat dikerjakan secara efektif dan efisien. Hal ini pun terjadi pada perusahaan manufaktur dalam mencapai target yang direncanakan. Namun untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah, karena banyak permasalahan yang harus di antisipasi oleh perusahaan sehingga perlu adanya strategi atau teknik yang pada akhirnya dapat mendekati tingkat efektivitias dan efisiensi tersebut. Salah satu permasalahan yang ada pada perusahaan manufaktur adalah tingkat persediaannya. Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin (Herjanto, 2007). Terjadi ketidakseimbangan antara penyimpanan persediaan bahan baku dengan tingkat produksinya, seperti, stok bahan baku yang memiliki skala yang besar namun tingkat produksi yang sedang menurun atau sebaliknya. Ketidakseimbangan tersebut menunjukkan adanya kecenderungan yang 492

mengakibatkan proses produksi terganggu atau terjadi efek domino lain sehingga perlu adanya pengendalian untuk hal tersebut. Pada PT. Santosa Agrindo (Serang), penulis melihat permasalahan persediaan bahan baku Premix, yang merupakan salah satu komponen pembuatan produk Sosis. PT. Santosa Agrindo merupakan anak perusahaan PT. JAPFA Comfeed Indoensia Tbk yang berbasis Rumah Potong Hewan dan Produk Daging Bernilai Tambah. Terjadi ketidakseimbangan pada kuantitas persediaan dan tingkat produksinya berdasarkan data tahun 2015 yang mengakibatkan sulitnya maintaining stock secara efisien karena tingkat persediaan memiliki gap yang terlalu besar dengan analisis perusahaan. Belum lagi timbulnya back order karena produksi harus tetap berjalan namun ada beberapa stok bahan baku sudah tidak dapat digunakan. Oleh karena itu, penulis melakukan perhitungan untuk melihat tingkat efisiensi bahan baku Premix miliki PT. Santosa Agrindo (Serang) menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) yang merupakan metode pengendalian persediaan untuk menentukan jumlah ekonomis setiap kali pemesanan sehingga meminimisasi biaya total persediaan (Deitiana, 2011). Untuk memaksimumkan perhitungan pengendalian persediaan, penulis melakukan perhitungan persediaan pengaman dengan metode Safety Stock yang merupakan persediaan minimal yang harus ada untuk mengantisipasi kehabisan bahan baku dikarenakan keterlambatan pengiriman barang ataupun kecepatan penggunaan mesin karena penggunaan yang lebih dari biasanya (Herjanto, 2007) dan melakukan perhitungan ReOrder Point yang adalah adalah jumlah persediaan yang menandai saat harus dilakukan pemesanan ulang sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan barang yang dipesan adalah tepat waktu (Herjanto, 2007). Identifikasi Masalah PT. Santosa Agrindo mengalami kesulitan dalam maintenance stock yang efisien ditinjau dari pengendalian persediaan bahan baku karena beberapa stok yang masih ada cenderung akan mengalami penurunan kualitas bahkan tidak dapat digunakan sehingga membuat perusahaan melakukan back order karena produksi harus tetap berjalan. Serta bahan baku pendukung yang diperoleh adalah barang impor yang mana memiliki waktu tunggu lebih lama dan akan ada penambahan biaya (added cost) yang lain. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kecenderungan peramalan permintaan kebutuhan bahan baku Premix untuk periode kedepan pada PT. Santosa Agrindo. 2. Untuk mengetahui biaya total persediaan dalam pengendalian biaya persediaan bahan baku Premix dengan menggunakan metode EOQ dan perbandingannya dengan perusahaan. 3. Untuk mengetahui Safety Stock dan Reorder Point bahan baku Premix pada PT. Santosa Agrindo. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan format penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di Perusahaan yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Format deskriptif studi kasus memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai variabel (Burhan, 2005). Penelitian ini menggunakan metode EOQ untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan ekonomis yang dapat meminimumkan biaya persediaan dengan mengetahui total biaya persediaan, persediaan pengaman (Safety Stock) sebagai bahan baku penyangga, dan titik pemesanan kembali (Reorder Point) sebagai antisipasi siklus pemesanan. Selain itu, untuk menentukan kecenderungan permintaan kebutuhan bahan baku pada periode yang akan datang dilakukan peramalan dengan teknik metode Time Series sebagai informasi pendukung keputusan bagi Perusahaan. Berdasarkan teknik analisis persediaan bahan baku tersebut, maka rumusan tiap metode yang digunakan adalah sebagai berikut: Rumusan metode peramalan Time Series garis tren linear: ŷ = a+bx ŷ: Nilai terhitung dari variabel yang akan diprediksi a: Persilangan sumbu y b: Kemiringan garis regresi (atau tingkat perubahan pada y untuk perubahan yang terjadi di x) 493

X: Variabel bebas, waktu satuan periode berikutnya Dalam persamaan tersebut, perlu diketahui nilai a dan b, rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut: a = y b = x.y n x 2 Σ: Tanda penjumlahan total x: Nilai variabel bebas yang diketahui yaitu periode waktu y: Nilai variabel terkait yang diketahui yaitu data permintaan kebutuhan bahan baku n: Unit data yaitu waktu bulanan Rumusan EOQ pemesanan bahan baku yang ekonomis adalah sbb: Jumlah Optimum Kuantitas per Order Jumlah Optimum Pemesanan Pertahun. Q* = 2SD N = D H Q Q: Jumlah tiap pesanan bahan baku N: Jumlah Optimum pesanan D: Permintaan bahan baku Q: Jumlah tiap pesanan S: Biaya pemesanan bahan baku D: Permintaan bahan baku H: Biaya penyimpanan bahan baku Rumusan Safety Stock dapat diketahui dengan rumusan sebagi berikut: Z = SS atau SS = Z σ, menghitung standar deviasi σ = (X μ)² σ N X: Tingkat persediaan μ: Rata-rata permintaan N: Periode waktu yang digunakan Z: Standar deviasi normal SS: Safety Stock σ: Standar deviasi Rumusan Re Order Point adalah sebagai berikut: ROP = d X L + SS ROP: Titik pemesanan ulang d: tingkat kebutuhan bahan baku Premix A, B, dan C per unit dalam setahun L: Waktu Tunggu (Lead time) yaitu 2 bulan SS: Safety Stock Hasil Penelitian dan Pembahasan Dibawah ini merupakan hasil perhitungan masing-masing metode dari teknik analisis pengendalian bahan baku Premix tahun 2015 pada PT. Santosa Agrindo yang adalah sebagai barikut: Rekapitulasi permintaan kebutuhan bahan baku Premix Bulan Premix A (Kg) Premix B (Kg) Premix C (Kg) Total (Kg) Januari 14,34 22,85 60,92 98,11 Februari 12,69 20,68 55,45 88,82 494

Maret 11,03 18,5 49,97 79,5 April 9,38 16,33 44,5 70,21 Mei 7,72 14,15 39,02 60,89 Juni 6,07 11,97 33,55 51,59 Juli 4,42 9,8 28,07 42,29 Agustus 2,76 7,62 22,6 32,98 Total 68,41 121,9 334,08 524,38 MAD 21,43 29,01 71,70 122,14 Berdasarkan perhitungan tersebut diketahui bahwa kecenderungan permintaan bahan baku Premix menggunakan metode Time Series Tren Linear hasilnya adalah tren negatif dengan nilai MAD yang cukup besar. Setelah mengetahui nilai dari biaya-biaya pengendalian bahan baku Premix, maka dapat disubtitusikan kedalam rumusan metode EOQ, maka hasilnya adalah sebagai berikut: Rumusan Q* = 2SD H Premix A Premix B Prmeix C Q* = 2(2288730.23)(311) 420054.17 Q* = 2(7643870.80)(457) 651829.17 Q* = 2(6727004.94)(1191) 811972.92 = 1423590205.29 420054.17 = 6.986.497.914 651829.17 = 16.023.725.776 811972.92 = 58,22 = 103,53 = 140,48 Rumusan Premix A Premix B Premix C N = D Q N = 311 = 5,34 58.22 457 N = = 4,41 86.81 1191 N = 131.95 Hasil perhitungan menunjukan nilai EOQ dan frekuensi optimum adalah sebagai berikut: Rincian perhitungan data dengan menggunakan metode EOQ EOQ Premix A Premix B Premix C Jumlah optimum kuantitas per order (kg) 58,22 103,53 140,48 Jumlah optimum pemesanan per tahun (kali) 5 4 8 Total pesanan 291,08 414,12 1.123,83 Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat dijumlahkan nilai biaya-biaya yang telah diketahui untuk mendapatkan total biaya persediaan dan dapat pula dibandingkan hasil metode EOQ dengan hasil berdasarkan nilai Perusahaan. Berikut rincian perbandingan hasil perhitungan EOQ dan nilai Perusahaan: Biaya total persediaan EOQ dan Perusahaan Variabel Perhitungan EOQ Premix A Premix B Premix C Frekuensi (kali) 5 4 8 Total biaya pemesanan (Rp) 2.486.005,21 4.869.968,58 5.600.057,63 Total biaya penyimpanan (Rp) 335.006,61 739.547,92 2.500.071,99 Total biaya pembelian (Rp) 16.573.368,05 32.466.457,22 37.333.717,56 Total biaya persediaan (Rp) 19.394.379,87 38.075.973,72 45.433.847,18 Perhitungan Perusahaan Variabel Premix A Premix B Premix C Frekuensi (kali) 2 4 4 Total biaya pemesanan (Rp) 2.288.730,23 7.643.870,8 6.727.004,94 Total biaya penyimpanan (Rp) 308.422,44 1.160.789,5 3.003.183 Total biaya pembelian (Rp) 15.258.202,12 50.959.135,5 44.846.703 Total biaya persediaan (Rp) 17.855.354,79 59.763.795,8 54.576.890,94 495

Total biaya persediaan merupakan hasil penjumlahan dari total biaya pemesanan, total biaya peyimpanan, dan total biaya pembelian (Deitiana, 2011). Diketahui bahwa total biaya persediaan yang lebih kecil untuk Premix A adalah nilai dari perhitungan Perusahaan yaitu sebesar Rp. 17.855.354,79. Sedangkan total biaya persediaan yang lebih kecil untuk Premix B dan C adalah dengan perhitungan metode EOQ yaitu sebesar Rp. 38.075.973,72 untuk Premix B dan Rp. 45.433.847,18 untuk Premix C. Rumusan Safety Stock: Z = 1,65 (Safety Factor) σ = 14,56 SS = Z x σ = 1.65 + 14,56 = 24,03 Z = 1,65 (Safety Factor) σ = 23,61 SS = Z x σ = 1.65 + 23,61 = 38,95 Z = 1,65 (Safety Factor) σ = 60,74 SS = Z x σ = 1.65 + 60,74 = 100,21 Berdasarkan rumusan Safety Stock tersebut maka diketahui hasil kuantitas tiap bahan baku Premix untuk stok penyangga yang bisa dilakukan, kemudian Rumusan Re Order Point ada;ah sebagai berikut: Premix Premix Premix A B C D = 311 12 D = 457 12 D = 1191 12 = 25,92 L = 2 bulan ROP = d X L = 51,83 = 38,08 L = 2 bulan ROP = d X L = 76,17 = 99,25 L = 2 bulan ROP = d X L = 198,50 Berdasarkan rumusan diatas diketahui bahwa dalam kuantitas tersebut perusahaan perlu melakukan pemesanan kembali agar tingkat efisiensi pada waktu tunggu bisa optimum karena estimasi yang diharapkan adalah ketika stok akan habis, stok baru tiba pada waktu yang tepat. Maka rekapitulasinya adalah sebagai berikut: Titik pemesanan kembali, waktu tunggu, dan persediaan pengaman Variabel Bahan baku Premix A Premix B Premix C Permintaan bahan baku (D) (Kg) 25,92 38,08 99,25 Waktu tunggu (L) (bulan) 2 2 2 Titik pemesanan kembali ROP) (Kg) 51,83 76,17 198,5 Persediaan pengaman (SS) (Kg) 24,03 38,95 100,21 ROP dengan SS (Kg) 76,86 115,12 298,71 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Penerapan peramalan menggunakan pendekatan proyeksi tren garis linear dari metode Time Series menunjukkan kecenderungan penurunan pada garis tren linear atau disebut tren negatif. 2. Nilai total biaya persediaan dengan perhitungan metode EOQ yaitu sebesar Rp. 19.394.379,87 untuk bahan baku Premix A, Rp. 38.075.973,72 untuk Premix B dan Rp. 45.433.847,18 untuk Premix C. Berdasarkan nilai total biaya persediaan tersebut, Premix B dan C diketahui dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp 21.687.822,08 atau 36% untuk bahan baku Premix B dan Rp 9.143.043,76 atau 17% untuk bahan baku Premix C. 3. Hasil perhitungan Persediaan Pengaman (SS) masing-masing bahan baku Premix adalah 24,03 Kg untuk Premix A, 38,95 Kg untuk Premix B, dan 100,21 Kg untuk Premix C, artinya bila ketidakpastian permintaan memungkinkan terjadinya kehabisan stok, hal tersebut dapat di antisipasi dengan melakukan penyimpanan unit penyangga sampai ROP dilakukan. Sedangkan untuk Titik Pemesanan Kembali (ROP) pada masingmasing bahan baku Premix adalah 51,83 Kg untuk Premix A, 76,17 Kg untuk Premix B, 198,5 Kg untuk Premix C. Saran 496

1. Perhitungan proyeksi trend garis linear dari metode Time Series ini dapat menjadi salah satu acuan informasi perusahaan untuk membuat perencanaan terkait permintaan bahan baku. Karena hasil pada permintaan kebutuhan bahan baku ini belum 100% akurat dilihat dari nilai MAD yang cukup besar, 2. Berdasarkan hasil perhitungan, Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) meskipun tidak semua bahan baku Premix memiliki tingkat efisiensi. 3. Bila Perusahaan lebih memilih teknik yang sudah ada, Perusahaan masih dapat menggunakan persediaan pengaman dan memperhitungkan titik pemesanan kembali sebagai antisipasi agar kasus back order ataupun hambatan dalam proses produksi karena out of stock bahan baku dapat diminimalisir. Daftar Pustaka Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Peneltian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Deitiana, Tita. 2011. Manajemen Operasional Strategi dan Analisa. Penerbit: Mitra Wacana Media Herjanto, Eddy. 2007. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo Heizer, Jay dan Render, Barry. 2011. Operations Management: Manajemen Operasi. Edisi ke-9. Jakarta: Salemba Empat Michel. 2014. Analisis Pengendalian Bahan Baku Ikan Tuna pada CV. Golden KK. Manado. Jurnal EMBA Vol. 2 Hal 524-536 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 497