Struktur populasi ikan cakalang hasil tangkapan pukat cincin yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa Kota Manado

dokumen-dokumen yang mirip
Catch per unit effort (CPUE) periode lima tahunan perikanan pukat cincin di Kota Manado dan Kota Bitung

Laju tangkap dan musim penangkapan madidihang (Thunnus albacares) dengan tuna hand line yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(6): , Desember 2014 ISSN

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh

MASPARI JOURNAL Januari 2017, 9(1):43-50

Pengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara

PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)

Daerah penangkapan tuna hand liners yang mendaratkan tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

DINAMIKA POPULASI IKAN

ABSTRAK. Kata kunci: Jumlah tangkapan; struktur ukuran; jenis umpan; ikan demersal dan rawai dasar

Distribusi tertangkapnya ikan selar pada lembaran jaring soma darape di rumpon

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

FISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU

KEBIJAKAN PUNGUTAN HASIL PERIKANAN (PHP) : STUDI KASUS PERIKANAN PURSE SEINE PELAGIS KECIL DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PEKALONGAN

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN MELALUI PUKAT CINCIN (Purse Seine) TAHUN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO, KOTA BANDA ACEH

Durasi keberadaan ikan di bawah cahaya lampu yang diamati melalui CCTV di perairan Teluk Manado, Sulawesi Utara

POTENSI LESTARI IKAN LAYANG (Decapterus spp) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

Monitoring tren dan produktivitas hasil tangkapan kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN IKAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN DI SELATAN JAWA TIMUR

PENDUGAAN STOK IKAN LAYUR

Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo

PARAMETER POPULASI DAN ASPEK REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus) DI PERAIRAN REMBANG, JAWA TENGAH

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

ANALISIS HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE WARING UNTUK PELESTARIAN SUMBERDAYA IKAN TERI (Stolephorus devisi) DI PERAIRAN WONOKERTO, KABUPATEN PEKALONGAN

ANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN DAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN PRIGI JAWA TIMUR Hari Ilhamdi 1, Riena Telussa 2, Dwi Ernaningsih 3

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN ASPEK BIOLOGI CAKALANG (Katsuwonus pelamis) HASIL TANGKAPAN HUHATE di BITUNG

Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan p-issn: , e-issn:

Length-Weight based Stock Assesment Of Round Scad ( Decapterus russelli ) From Mapur Fishing Ground and Landed at Pelantar KUD Tanjungpinang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) MUARA ANGKE JAKARTA

PEMANTAUN PARAMETER DINAMIKA POPULASI IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp) DI PERAIRAN PESISIR PULAU TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA

structure Population of Indian Mackerel, Rastrelliger kanagurta Catch in Pancana Waters, Barru District

5 PEMBAHASAN 5.1 Unit Penangkapan Ikan

PENDUGAAN STOK IKAN TEMBANG (Sardinella fimbriata) PADA LAUT FLORES (KAB. BULUKUMBA, BANTAENG, JENEPONTO DAN TAKALAR) ABSTRACT

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

Daerah penangkapan ikan dari kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai Belang

PENDUGAAN BEBERAPA PARAMETER DINAMIKA POPULASI IKAN LAYANG (Decapterus macrosoma, BLEEKER 1841) DI PERAIRAN TELUK BONE, SULAWESI SELATAN

PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA

Produksi dan produktivitas hasil tangkapan kapal tuna hand line yang berpangkalan di Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung

TINGKAT PEMANFAATAN IKAN LAYANG (Decapterus spp) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN di PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

Kesesuaian ukuran soma pajeko dan kapalnya di Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow

PENDUGAAN KELOMPOK UMUR DAN OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI KABUPATEN BOALEMO, PROVINSI GORONTALO

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL JURNAL

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN (BY CATCH) TUNA LONG LINE DI PERAIRAN LAUT BANDA

Aspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal

Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara

Komposisi tangkapan tuna hand line di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, Sulawesi Utara

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

HUBUNGAN BOBOT PANJANG IKAN TUNA MADIDIHANG Thunnus albacares DARI PERAIRAN MAJENE SELAT MAKASSAR SULAWESI BARAT Wayan Kantun 1 dan Ali Yahya 2

EVALUASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN MELALUI ANALISIS HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN SIBOLGA, SUMATERA UTARA DEYSI OLGA SITANGGANG

KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PERIKANAN PUKAT PANTAI (BEACH SEINE) DI PANGANDARAN

Analisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L.) di Perairan Sangihe Sulawesi Utara

Komposisi dan distribusi hasil tangkapan kapal pukat cincin KM Grasia 04 di perairan Laut Maluku

Sukses pengoperasian pukat cincin Sinar Lestari 04 dengan alat bantu rumpon yang beroperasi di Perairan Lolak Provinsi Sulawesi Utara

Pola Rekrutmen, Mortalitas, dan Laju Eksploitasi Ikan Lemuru (Amblygaster sirm, Walbaum 1792) di Perairan Selat Sunda

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

PENGKAJIAN STOK IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN SELAT MAKASSAR

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya Ikan Pelagis

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analysis of Net length difference and Size of Purse seine fishing vessel in Mayangan coastal fishing port in Probolinggo, East Java

J. Sains & Teknologi, April 2014, Vol.14 No.1 : ISSN

5 PEMBAHASAN 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan

EVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH

3. METODE PENELITIAN

ANALISIS KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PENANGKAPAN PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PEKALONGAN, JAWA TENGAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAPAN KAPAL MINI PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEKALONGAN

MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LEMPASING PROVINSI LAMPUNG

Agriekonomika, ISSN e ISSN Volume 4, Nomor 1

KAJIAN ASPEK PERTUMBUHAN POPULASI POKEA (Batissa violacea celebensis Martens, 1897) DI SUNGAI POHARA SULAWESI TENGGARA 1

EFFECT OF PRODUCTION FACTORS ON PURSE SEINE FISH CAPTURE IN THE LAMPULO COASTAL PORT, BANDA ACEH

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LAYANG (Decapterus russelli) DAN IKAN BANYAR (Rastrelliger kanagurta) YANG DIDARATKAN DI REMBANG, JAWA TENGAH

STRUKTUR UKURAN DAN UKURAN LAYAK TANGKAP IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN TELUK BONE

SELEKSI JENIS ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU DI SELAT BALI

Analisis Potensi Lestari Sumberdaya Perikanan Tuna Longline di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM BAGI HASIL USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. Oleh

8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

TEKNIK PENGOPERASIAN HUHATE (POLE AND LINE) DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPANNYA DI LAUT SULAWESI

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

I. PENDAHULUAN. Mata pada ikan merupakan salah satu indera yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia merupakan hasil tangkap sampingan dari perikanan rawai tuna (Prager et

Analisis Faktor-Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di TPI Ujong Baroh, Aceh Barat, Aceh

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PERIKANAN PUKAT PANTAI (BEACH SEINE) DI PANGANDARAN

seine yang digunakan sebagai sampel, ada 29 (97%) unit kapal yang tidak

ANALISIS KECENDERUNGAN PRODUKSI IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT HALMAHERA TAHUN Adrian A. Boleu & Darius Arkwright

JOURNAL OF MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman Online di :

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN DI PESISIR BARAT SELATAN PULAU KEI KECIL KEPULAUAN KEI MALUKU TENGGARA

Transkripsi:

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 73-77, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Struktur populasi ikan cakalang hasil tangkapan pukat cincin yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa Kota Manado Population structure of skipjack caught with purse seine which landed in Tumumpa Coastal Fishing Port, Manado City NIKODEMUS TOATUBUN*, JOHNY WENNO dan IVOR L. LABARO Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115 ABSTRACT Skipjack (Katsuwonus pelamis) is grouped in pelagic fish. The fish mostly caught by fisherman using a purse seine. Skipjack resource utilization has been extensively practiced in Indonesia especially Manado City. Therefore, the need for information on how to structure a population of tuna caught by purse seine fishing gear, so that the information can be used for fisheries development, as well as to determine the resource management policy. This study aims to determine the population structure skipjack caught by purse seine and landed at Tumumpa Coastal Fishing Port (PPP), Manado, and to determine the growth pattern of skipjack. The results showed that the largest length composition were in the length class of 30.00 to 34.99 cm and the growth patterns of maximum length viable for capture (L ) was 38.03 cm with the coefficient (K) of growth was 19% per year. Population structure of skipjack sample in purse seine fishery in PPP Tumumpa was divided into two sub-populations in which subpopulations with greater length caught more than the other sub-population of a smaller size. Keywords: population structure, skipjack, catches, purse seine ABSTRAK Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) termasuk dalam kelompok ikan pelagis. Ikan ini banyak ditangkap oleh nelayan dengan menggunakan alat tangkap pukat cincin. Pemanfaatan sumberdaya ikan cakalang sudah banyak terjadi di Indonesia, khususnya Kota Manado. Oleh sebab itu, perlu adanya informasi tentang bagaimana struktur populasi dari ikan cakalang yang tertangkap oleh alat tangkap pukat cincin, sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk perkembangan perikanan, maupun untuk menentukan kebijakan pengelolaan sumberdaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi ikan cakalang yang tertangkap oleh pukat cincin yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tumumpa Manado dan mengetahui pola pertumbuhan ikan cakalang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi ukuran panjang ikan terbesar pada kelas 30,00-34,99 cm dengan pola pertumbuhan ikan cakalang mencapai panjang maksimum yang layak ditangkap (L ) 38,03 cm dengan koefisien pertumbuhan (K) sebesar 19 % per tahun. Struktur populasi dari ikan cakalang pada perikanan pukat cincin di PPP Tumumpa terbagi dalam dua sub populasi di mana sub populasi dengan ukuran panjang lebih besar tertangkap lebih banyak dibanding dengan sub populasi dengan ukuran panjang lebih kecil. Kata-kata kunci: struktur populasi, ikan cakalang, hasil tangkapan, pukat cincin PENDAHULUAN Sumberdaya adalah suatu konsep yang dinamis, sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan dalam informasi, teknologi yang relatif kelang- * Penulis untuk penyuratan; email: it_fpik_nikodemustoatubun@yahoo.co.id sungannya dapat berakibat sesuatu yang semula dianggap tidak berguna menjadi berguna dan bernilai. Sumberdaya juga mempunyai sifat jamak dan karena itu mempunyai dimensi jumlah, kualitas, waktu dan tempat (Harahap, 2010 dalam Bahan, 2012). Sumberdaya yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu ikan cakalang hasil 73

N. Toatubun dkk. tangkapan pukat cincin yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa (PPP Tumumpa). Ikan cakalang yang tersebar di seluruh perairan dunia hanya satu spesies, yaitu Katsuwonus pelamis (Jones dan Silas, 1963; Wildron dan King 1963 dalam Simbolon 2011). Ikan cakalang mempunyai nama umum skipjack atau striped tuna dan memiliki beberapa nama lokal, yaitu wadan di Jawa, cakalang atau tongkol krai di Jawa Barat dan Jakarta, buambu clorengan atau japak di Madura, kausa di Sulawesi Selatan, dan cakalang di Sulawesi Utara (Uran, 1997 dalam Simbolon, 2011). Panjang ikan cakalang pada umur satu tahun kurang lebih 37 cm, pada tahun kedua dapat mencapai 46 cm, tahun ketiga 55 cm, tahun keempat 64 cm, tahun kelima 72 cm, bahkan cakalang dapat sampai mencapai satu meter pada umur lebih dari 7 tahun dengan berat diperkirakan 25 kg. Pada umumnya ikan cakalang yang tertangkap berukuran panjang 40-60 cm. Ikan cakalang yang berada pada permukaan perairan tropis adalah cakalang yang kecil (kurang dari 4 kg/ekor) sedangkan cakalang besar lebih dari 6,5 kg/ekor biasanya terdapat pada perbatasan termoklin dan beradaptasi dengan perairan yang sejuk. Ikan cakalang memijah sepanjang tahun di perairan katulistiwa, antara musim semi sampai awal musim gugur di perairan sub tropis. Cakalang diperkirakan mulai memijah pada saat berumur 1 tahun dengan fekunditas telur sekitar 100.000 telur/tahun (Simbolon 2011). Menurut Friedman (1986) dalam Prihartini (2006), jaring pukat cincin merupakan alat tangkap yang efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang berada dalam kawasan yang besar, baik di perairan pantai maupun lepas pantai. Pukat cincin adalah jenis alat tangkap yang aktif untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang umumnya hidup membentuk kawanan dalam kelompok besar (Prihartini, 2006). Baskoro et al (2011) menjelaskan cara pengoperasian alat tangkap pukat cincin adalah dengan melingkari dan menutupi bagian bawah jaring. Setelah jaring dilingkar dan tali kolor ditarik, maka alat ini membentuk kantong besar sehingga ikan-ikan terkurung di dalamnya dan tidak dapat meloloskan diri, sehingga ikan yang ditangkap beragam dan dalam jumlah yang bervariasi, baik ukuran, jenis maupunjumlah sehingga ikan yang tertangkap tidak terkontrol. Sehubungan dengan uraian diatas maka salah satu informasi penting dalam pemanfaat-an sumberdaya ikan cakalang yaitu struktur populasi yang dirincikan oleh kelompok umur (cohort) tertentu. Informasi struktur populasi dari ikan cakalang yang tertangkap oleh alat tangkap tertentu, penting artinya bagi perkembangan perikanan, maupun untuk menentukan kebijakan pengelolaan sumberdaya (Leatemia, 1995). Pemahaman tentang struktur populasi juga bertujuan untuk keberlanjutan dan efektivitas manajemen sumberdaya (Chiang et al., 2008 dalam Akbar et al., 2014). Sesuai dengan pendapat Azis (1989) dalam Aswar (2011) bahwa jika penangkapan dilakukan terus menerus untuk memenuhi permintaan komsumen tanpa adanya suatu usaha pengaturan, maka sumberdaya hayati ikan (waktu yang akan datang) dapat mengalami kelebihan tangkapan dan berakibat mengganggu kelestarian sumberdaya hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi ukuran panjang ikan cakalang serta mengetahui struktur populasi ikan cakalang yang tertangkap oleh pukat cincin dan yang didaratkan di PPP Tumumpa Manado. METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data Penelitian ini didasarkan pada metode deskriptif dengan pendekatan survei (Nazir, 1993). Penelitian ini mengunakan data primer berupa data ikan hasil tangkapan purse seine yang didaratkan di PPP Tumumpa. Sampel diambil berdasarkan purposive random sampling yaitu disesuaikan dengan kepentingan. Ikan sampel diukur panjang totalnya dengan cara diletakkan di atas meja milimeter blok. Analisis data Analisis struktur populasi dilakukan dengan metode Bhattacharya (Gayanilo, dkk., 2005). Hasil pengukuran panjang ikan dibagi dalam beberapa kelas, selanjutnya frekuensi kelas panjang dihitung distribusinya mengikuti persamaan: In (N i+1 ) In (N i ) = a j + bj. L i di mana N i & N i+1 adalah frekuensi kelas panjang dengan ukuran yang sama, ikan sampel yang nanti akan menentukan grafik cekung, itu yang juga dapat diterjemahkan ke dalam ukuran ikan: 74 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 73-77, Desember 2015

Struktur populasi ikan cakalang tangkapan pukat cincin yang didaratkan di PPP Tumumpa L j = - a j /b j Standard deviasi (σ) adalah j = (- L/b j ) 1/2 di mana L adalah nilai ukuran kelas. SI = L j / σ j di mana L i adalah perbedaan antara dan nilai tengah, dan σj adalah perbedaan antara nilai standar deviasi yang diestimasi. Bhatthacharya dalam Gayalino, dkk. (2005) mengemukakan bahwa untuk mencari kelompok ikan dan kelompok ukuran tertentu digunakan formula: N ij + 1 = N i+ - Penyelesaian terhadap formula ini digunakan program aplikasi Fisheries Stock Assesment Tools 2 (FISAT-2) dengan menghitung Length-Based Stock Assessment (LFSA) dengan penyelesaain melalui Electronic Length Frequency Analysis (ELEFAN). HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan umum PPP Tumumpa. PPP Tumumpa merupakan salah satu sarana pendaratan ikan di Kota Manado yang didominasi oleh kapal dan alat tangkap pukat cincin. Jumlah armada penangkapan yang beroperasi adalah sebanyak 52 kapal dengan komposisi seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Variasi ukuran kapal penangkapan Ukuran Kapal (GT) Jumlah Kapal (unit) Persentasi (%) 10 1 1,92 18 1 1,92 26 3 5,77 27 2 3,85 28 17 32,69 29 24 46,16 34 4 7,69 Jumlah 52 100 Tabel 1 tersebut menunjukkan bahwa kapal pukat cincin yang berpangkalan di PPP Tumumpa didominasi oleh kapal ukuran 29 GT yaitu sebanyak 24 unit atau 46,16% dari jumlah total kapal. Berikutnya kapal dengan ukuran 28 GT sebanyak 17 unit atau 32,69%. Ikan cakalang Panjang ikan cakalang berkisar antara 20,00-43,50 cm. Sebaran frekuensi panjangnya disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Fr ekuensi ukuran panjang ikan cakalang Kelas Panjang (cm) Frekuensi (ekor) Persentase (%) 20,00-24,99 117 15,39 25,00-29,99 93 12,24 30,00-34,99 334 43,95 35,00-39,00 193 25,39 40,00-44,99 23 3,02 Jumlah 760 100 Frekwensi ikan terbanyak (43,95%) pada kelas ukuran panjang 30-34,95 cm diikuti berturut-turut kelas ukuran 35-39 cm (25,39%), kelas 20-24,99 cm ( 15,39%), kelas ukuran 25,00-29,99 (12,24%) dan frekwensi terkecil adalah pada kelas ukuran 40,00-44,99 cm (3,02%). Struktur populasi ikan cakalang Hasil analisis struktur populasi ikan cakalang yang tertangkap dengan pukat cincin yang didaratkan di PPP Tumumpa terdapat dalam dua sub populasi (Gbr. 1) di mana sub populasi dengan ukuran panjang lebih besar yaitu 30,00-34,99 cm(43,95%) lebih banyak tertangkap dibanding dengan sub populasi dengan ukuran lebih kecil yaitu 20,00-24,99 (15,39%). Gambar 1 memperlihatkan bahwa ikan cakalang yang tertangkap dengan pukat cincin di Manado terdapat dalam dua sub populasi antara dua kelompok ukuran panjang dengan tingkat recruitmen (%) atau laju pertumbuhan populasi lebih tinggi pada kelompok ikan dengan ukuran panjang yang lebih besar. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 73-77, Desember 2015 75

N. Toatubun dkk. Gambar 1. Grafik struktur populasi ikan cakalang Dilihat dari peluang tertangkapnya ikan pada beberapa ukuran yaitu L-25: 33,28 cm, berarti bahwa ukuran ikan dengan panjang maksimal 33,28 cm mempunyai peluang tertangkap 25 %. L- 50: 36,38 cm, berarti bahwa ukuran ikan dengan panjang maksimum 36,38 cm mempunyai peluang tertangkap 50% dengan L-75: 36,96 cm berarti bahwa ukuran ikan dengan panjang maksimum 36,96 cm mempunyai peluang terhadap 75%. Jadi semakin besar ukuran ikan, semakin besar pula peluang tertangkapnya.keadaan ini dapat dilihat pada Gbr. 2. Nilai koefisien pertumbuhan (K) dari ikan cakalang sebanyak 0,19 berarti bahwa koefisien pertumbuhan jenis ikan ini cukup tinggi mencapai 19 % per tahun. Panjang asimtot (L oo ) ikan cakalang sesuai hasil penelitian ini yaitu 38,03 cm berarti bahwa ikan cakalang yang layak ditangkap hanya sampai batas ukuran maksimum 38,03 cm. Kenyataan dari hasil panjang menunjukkan bahwa ikan yang tertangkap mencapai ukuran maksimum 43,5 cm yang berarti berat melebihi ukuran maksimum ikan yang layak ditangkap (L oo ). Laju pertumbuhan (K, L oo ) digambarkan pada Gbr. 3. Gambar 3 juga menjelaskan bahwa pertumbuhan panjang ikan terjadi lebih cepat antara bulan Februari-Maret hingga melebihi L oo nilai-nilai pertumbuhan ini bisa saja berubah jika waktu penelitian lebih panjang dan jumlah sampel yang diambil juga lebih banyak. Gambar 2. Grafik probability of capture ikan cakalang 76 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 73-77, Desember 2015

Struktur populasi ikan cakalang tangkapan pukat cincin yang didaratkan di PPP Tumumpa Gambar 3. Grafik koefisien pertumbuhan ikan cakalang KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dari data ukuran panjang dan berat ikan sampel yaitu cakalang, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain: 1) Struktur populasi dari ikan sampel yaitu cakalang, dengan pukat cincin di PPP Tumumpa terbagi dalam dua sub populasi dimana sub populasi dengan ukuran panjang ikan yang lebih besar tertangkap lebih banyak dibanding dengan sub populasi pada ukuran panjang ikan yang lebih kecil. 2) Pola pertumbuhan ikan cakalang dengan panjang maksimum yang layak ditangkap (L ) 38,03 cm dengan koefisien pertumbuhan (K) sebesar 19% per tahun. DAFTAR PUSTAKA Akbar, N., N.P. Zamani, dan H.H. Madduppa. 2014. Keragaman genetik ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) dari dua populasi di Laut Maluku, Indonesia. Depik 3(1): 65-73. Aswar, 2011. Struktur populaasi dan tekanan eksploitasi ikan tembang (Sardinella fimbriata) di perairan Laut Flores Bulukumba. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasannudin, Makasar. Bahan, H.J. 2012. Analisis usaha pukat cincin kecil di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa Kota Manado. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado. Baskoro, et al 2011. Tingkah Laku Ikan (Hubungannya dengan Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap). CV. Lubuk Agung, Bandung. Gayalino Jr., F.C., Sparre, P., dan D. Paully. 2005. FAO- ICLARM Stock Assessment Tools II: User s Guide. Computerized Information Series Fisheries No. 8. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome. Leatemia. R.J. 1995. Analisa struktur populasi ikan puri putih (Stelaphorus indicus Van Hasselt, 1823) yang tertangkap bagan di perairan Teluk Tuhaha. Skripsi Fakultas Perikanan Universitas Patimura, Ambon. Simbolon, D. 2011. Bioekologi dan dinamika daerah penagkapan ikan. Depertemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Prihatini A., 2006. Analisis tampilan bilogi ikan layang (Decapterus sp) hasil tangkapan purse seine yang didaratkan di PPN Pekalongan. Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(2): 73-77, Desember 2015 77