BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015. Sektor perbankan dipilih karena lembaga perbankan mempunyai peranan yang sangat strategis untuk menggerakkan roda perekonomian. Apabila perusahaan perbankan gagal dalam menjalani kegiatannya sebagai lembaga intermediasi maka akan berpengaruh terhadap sektor-sektor lainnya sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negera. Teknik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan didapat 8 perusahaan untuk dijadikan sebagai sampel sehingga jumlah sampel selama 5 tahun menjadi 40 sampel. B. Uji Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian yaitu Nilai Perusahaan (PBV) dan empat variabel independen yaitu Intellectual Capital (M-VAIC), Return On Equity (ROE), DER (Debt Equity Ratio) dan DPR (Dividend Payout Ratio) pada perusahaan Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015. Minimum adalah nilai terendah dari data pada penelitian, maximum adalah nilai tertinggi dari data pada 47

48 penelitian, mean adalah nilai rata-rata atau nilai nilai yang diperoleh dari jumlah seluruh data dibagi dengan jumlah data, sedangkan standar deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat dari selisih nilai data dengan rata-rata dibagi dengan banyak data. Berikut adalah hasil statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS 20 dari variabel-variabel penelitian ini. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation M-VAIC 40 3,1 9,3 6,035 1,8279 ROE 40 4,6 30,3 16,668 6,5079 DER 40 4,3 12,1 7,208 2,2198 DPR 40 4,5 53,5 27,675 9,2249 PBV 40,4 4,6 1,977 1,1242 Valid (listwise) N 40 Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS Dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel atau N data valid yang akan diteliti adalah 40 sampel. Maximum adalah nilai tertinggi dari data penelitian, minimum adalah nilai terendah nilai terendah dari data penelitian, mean adalah nilai rata-rata atau nilai yang diperoleh dari total seluruh data dibagi dengan jumlah data, sedangkan standar deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat dari selisih nilai data dengan rata-rata dibagi dengan banyaknya data. Berikut penjelasan mengenai hasil perhitungan statistik dari tabel 4.1 :

49 1. Intellectual Capital (M-VAIC) Intellectual Capital memiliki nilai minimum 3,1 yaitu PT. Bank Danamon Indonesia Tbk pada tahun 2013. Dan nilai maximum sebesar 9,3 yaitu PT. Bank Mega Tbk pada tahun 2011, sedangkan untuk nilai rata-rata Intellectual Capital 6,035 dan nilai standar deviasi sebesar 1,8279. Nilai standar deviasi 1,8279 lebih kecil dari nilai rata-rata sebesar 6,035 sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data Intellectual Capital tersebar dengan merata artinya tidak ada kesenjangan yang tinggi diantara data yang satu dengan data yang lainnya. 2. Profitabilitas (ROE) Profitabilitas memiliki nilai minimum 4,6% yaitu PT. Bank Bumi Arta Tbk pada tahun 2015. Nilai maximum sebesar 30,3% yaitu PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk sedangkan untuk nilai ratarata 16,668% dan nilai standar deviasi 6,5079 sehingga nilai ratarata lebih tinggi dibandingkan dengan nilai standar deviasi artinya tidak ada kesenjangan yang tinggi diantara data yang satu dengan yang lainnya. 3. Struktur Modal (DER) Struktur Modal memiliki nilai minimum 4,3 yaitu PT. Bank Bumi Arta Tbk pada tahun 2015. Nilai maximum sebesar 12,1 yaitu PT. Bank Bukopin Tbk sedangkan nilai rata-rata 7,208 lebih besar dari nilai standar deviasi sebesar 2,2198 sehingga nilai rata

50 rata lebih tinggi dibandingkan dengan nilai standar deviasi artinya tidak ada kesenjangan yang tinggi diantara data yang satu dengan yang lainnya. 4. Kebijakan Dividen (DPR) Kebijakan Dividen memiliki nilai minimum 4,5% yaitu PT. Bank Mega Tbk pada tahun 2013. Nilai maximum sebesar 53,5% yaitu PT. Bank Mega Tbk pada tahun 2012 sedangkan nilai ratarata 27,675% lebih tinggi dari nilai standar deviasi sebesar 9,2249 artinya tidak ada kesenjangan yang tinggi diantara data yang satu dengan yang lainnya. 5. Nilai Perusahaan (PBV) Nilai perusahaan memiliki nilai minimum 0,4 yaitu PT. Bank Bumi Arta Tbk pada tahun 2015. Nilai maximum sebesar 4,6 yaitu PT. Bank Central Asia Tbk sedangkan untuk nilai rata-rata 1,977 lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai standar deviasi sebesar 1,1242 sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data nilai perusahaan tersebar dengan merata artinya tidak ada kesenjangan yang tinggi diantara data yang satu dengan data yang lainnya. C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi antara variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau

51 tidak. Uji data dilakukan dengan menggunakan analisis One-sampel Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan keputusan untuk menentukan data variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut : 1. Nilai Asym.sig (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi normal. 2. Nilai Asym.sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Hasil pengujian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Mean 0E-7 Normal Parameters a,b Std. Deviation,69063742 Most Differences Extreme Absolute,147 Positive,147 Negative -,084 Kolmogorov-Smirnov Z,929 Asymp. Sig. (2-tailed),353 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi ( Sig.) dari unstandardized residual adalah 0,353 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan

52 bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Hal ini menunjukkan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti data terdistribusi normal. 2. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel independen. Apabila terjadi multikolonieritas, maka koefisien regresi tidak dapat ditaksir dan nilai standart eror menjadi tak terhingga. Multikolonieritas dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF) dengan ketentuan bahwa nilai variance factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tida kurang dari 0.10 maka dikatakan terbebas dari multikolonieritas. Hasil pengujian model regresi diperoleh nilai-nilai VIF untuk masing-masing variabel ini dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut ini : Model 1 Coefficients a (Constant) Collinearity Statistics Tolerance VIF M-VAIC,680 1,471 ROE,664 1,505 DER,940 1,064 DPR,978 1,023 a. Dependent Variable: PBV

53 Dapat dilihat dari tabel 4.2 bahwa nilai tolerance menunjukkan tidak adanya variabel independen yang mempunyai nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen. Sedangkan untuk hasil dari perhitungan nilai variance inflation factor juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dengan model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini uji yang digunakan adalah uji gletjser dan melihat grafik scatterplot. Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant),042,345,123,903 M-VAIC,080,044,342 1,802,080 1 ROE -,003,013 -,044 -,227,822 DER -,027,031 -,142 -,880,385 DPR,009,007,202 1,274,211

54 Dapat dilihat di tabel 4.4 bahwa nilai signifikansi variabel Intellectual capital senilai 0,080 > 0,05 maka dapat diartikan bahwa tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas, variabel profitabilitas 0,822 > 0,05 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas, variabel struktur modal 0,385> 0,05 artinya tidak terjadi heteroskedastisias dan variabel kebijakan dividen 0,211 > 0,05 artina tidak terjadi heteroosedastisitas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. GAMBAR 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scaterplot 4. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk

55 mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Kriteria pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Nilai D-W dibawah -2 berarti diindikasikan adanya autokorelasi positif. 2. Nilai D-W diatas 2 berarti diindikasikan adanya autokorelasi negative. 3. Nilai D-W berada diantara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini : Mode l Model Summary b R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a. Predictors: (Constant), DPR, M-VAIC, DER, ROE b. Dependent Variable: PBV Durbin- Watson 1,789 a,623,579,7290,882 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai D-W adalah 0,882 nilai tersebut memenuhi kriteria ke tiga yaitu nilai D-W berada diantara -2 sampai 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi menurut Singgih Santoso (2001). 5. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai

56 koefien determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila nilai R² yang kecil, maka dapat disimpulan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil uji R² dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut ini : Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square 1,789 a,623,579,7290 a. Predictors: (Constant), DPR, M-VAIC, DER, ROE b. Dependent Variable: PBV Std. Error of the Estimate Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R memiliki nilai 0,579 yang berarti bahwa variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 57,9 %. Berarti 57,9 % pengungkapan atas nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel intellectual capital, profitabilitas, struktur modal dan kebijakan pendanaan, sisanya 42,1 % dipengaruhi oleh variabel lain. Nilai standar error of estimate menunjukkan nilai yang kecil yaitu 0,7290 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel dependen, sedangkan nilai 0,789 menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel independen.

57 b. Uji F Uji statisti F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hasil uji F dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut ini : ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 30,688 4 7,672 14,435,000 b 1 Residual 18,602 35,531 Total 49,290 39 a. Dependent Variable: PBV b. Predictors: (Constant), DPR, M-VAIC, DER, ROE Berdasaran uji ANOVA atau uji F test pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 14,435 dengan tingkat probabilitas 0,000. Karena nilai F hitung memiliki nilai yang lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau dapat disimpulkan bahwa variabel intelectual capital, profitabilitas, struktur modal dan kebijakan pendanaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. c. Uji Statistik t Uji statistik t bertujuan untuk menguji pengaruh masingmasing variabel bebasnya secara individual terhadap variabel terikatnya dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau

58 dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung. Hasil dari uji statistik t dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t 1 Model Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant),454,604,752,457 M-VAIC,235,077,383 3,040,004 ROE,087,022,504 3,954,000 DER -,079,054 -,156-1,452,155 DPR -,028,013 -,231-2,202,034 a. Dependent Variable: PBV Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.8, maka pengambilan keputusannya adalah sebagi berikut : 1. Pengaruh intellectual capital terhadap nilai perusahaan. Variabel intellectual capital memiliki nilai t sebesar 3.040 dan tingkat signifikansi sebesar 0,004. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel intellectual capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Variabel profitabilitas memiliki nilai t sebesar 3,954 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

59 3. Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Variabel struktur modal memiliki nilai t sebesar -1,452 dan tingkat signifikansi sebesar 0,155. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel struktu modal memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Variabel kebijakan pendanaan memiliki nilai t sebesar -2,202 dan tingkat signifikansi sebesar 0,034. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kebijakan pendanaan memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. d. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda merupakan alat yang digunakan untuk menentukan persamaan regresi yang menunjukkan hubungan antara variabel terikat (dependen) yang ditentukan dengan dua atau lebih variabel bebas (independen) (Ghozali 2011 : 95). Berdasarkan tabel 4.8 dapat diperoleh persamaan model regresi yang dapat dibentuk sebagai berikut : Y = 0,454+ 0,235 M-VAIC + 0,087 ROE 0,79 DER + 0,28 DPR + e Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta sebesar 0,454 artinya apabila semua variabel independen bernilai 0, maka nilai perusahaan PBV nilainya akan sebesar 0,454 2. Nilai koefisien regresi untuk variabel M-VAIC sebesar 0,235 artinya apabila variabel independen lain nilainya tetap dan M-VAIC mengalami kenaikan 1%, maka PBV akn mengalami peningkatan sebesar 0,235 koefisien bernilai

60 positif sehingga terjadi hubungan yang positif antara M-VAIC dan PBV, semakin naik M-VAIC maka PBV juga akan mengalami kenaikan. 3. Nilai koefisien regerasi untuk variabel ROE sebesar 0,087 artinya apabila variabel independen lain nilainya tetap dan ROE mengalami kenaikan 1%, maka ROE akan mengalami peningkatan sebesar 0,087 koefisien bernilai positif sehingga terjadi hubungan positif antara ROE dan PBV, semakin naik ROE maka PBV juga akan mengalami kenaikan. 4. Nilai koefisien regresi untuk variabel DER sebesar -0,79 artinya apabila variabel independen lainnya tetap dan DER mengalami kenaikan 1%, maka PBV akan mengalami penurunan sebesar -0,79. Sehingga koefisien tersebut bernilai negatif yang berarti bahwa terjadi hubungan negatif antara DER dengan PBV, semakin naik DER maka PBV akan mengalami penurunan. 5. Nilai koefisien regresi untuk variabel DPR sebesar -0,028 artinya apabila variabel independen lainnya tetap dan DPR mengalami kenaikan 1%, maka PBV akan mengalami penurunan sebesar -0,028. Koefisien tersebut bernilai negatif yang berarti bahwa terjadi hubungan negatif antara DPR dengan PBV, semakin naik DPR maka PBV akan mengalami penurunan. D. Pembahasan 1. Intellectual Capital (M-VAIC) terhadap nilai perusahaan. Menurut Ulum (2008), Intellectual Capital diyakini dapat berperan penting dalam peningatan nilai perusahaan maupun kinerja perusahaan. Modified Value Added Intellectual Capital (M-VAIC) adalah suatu model pengukuran kinerja modal intellectual yang merupakan pengembangan

61 dari model VAIC. Model pengukuran ini dikembangkan oleh Ihyaul Ulum pada tahun 2014. Berdasarkan hasil uji t variabel intellectual capital memiliki nilai t sebesar 3.040 dan tingkat signifikansi sebesar 0,004. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel intellectual capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purnama Sinta Rustia (2016) yang telah membuktikan bahwa intellectual capital (M-VAIC) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik pengelolaan dan pemanfaatan intellectual capital maka akan meningkatkan value add yang kemudian akan meningkatan nilai perusahaan. Dalam kaitannyya dengan teori signal, pengungkapan intellectual capital akan menjadi media yang sangat efektif bagi perusahaan untuk menyampaikan sinyal kualitas superior yang mereka miliki terakait kepemilikan intellectual capital yang signifikan untuk penciptaan kesejahteraan di masa yang akan datang. Dengan adanya pengungkapan intellectual capital misalnya melalui laporan tahunan, maka akan menghasilkan beberapa keuntungan bagi perusahaan seperti meningkatkan image perusahaan, menarik investor potensial, mengurangi biaya modal dan meningkatkan hubungan dengan para pemangku kepentingan.

62 2. Profitabilitas terhadap nilai perusahaan Variabel profitabilitas memiliki nilai t sebesar 3,954 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut teori Weston dan Brigham (2001) profitabilitas yang diukur dengan ROE yang tinggi mencerminkan posisi perusahaan yang bagus sehingga nilai yang diberikan pasar yang tercermin pada harga saham terhadap perusahaan juga akan bagus. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan dikaitkan dengan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan laba yang akan membuat nilai perusahaan semakin tinggi sehingga akan memaksimumkan kekayaan pemegang saham dan akan mendapatkan nilai positif dari para investor. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwarno, Ade Puspito & Nurul Qomarih (2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 3. Struktur modal terhadap nilai perusahaan Variabel struktur modal memiliki nilai t sebesar -1,452 dan tingkat signifikansi sebesar 0,155. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel struktu modal memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan teori trade off, apabila nilai struktur modal berada di atas target struktur modal optimalnya maka setiap pertambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Hasil

63 penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nia Ustiani (2015) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. 4. Kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan Variabel kebijakan dividen memiliki nilai t sebesar -2,202 dan tingkat signifikansi sebesar 0,034. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kebijakan pendanaan memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Nur Faridah (2016) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Safitri Lia Achmad (2014) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.