BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PATRANS CARGO PATRANS CARGO

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan

KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)

SATUAN BIAYA UANG HARIAN LUAR DAERAH / DALAM DAERAH LUAR KOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA DI BENGKULU, DI PALU, DI KENDARI, DAN DI KUPANG

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tercapai seefektif dan seefisien mungkin. salah satunya memproduksi pupuk urea. Produk ini di distribusikan ke berbagai

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

BAB I PENDAHULUAN. produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek AQUA. PT. Tirta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

suatu produk, perusahaan harus pandai membaca kondisi yang ada di pasar dan menetapkan harga yang dapat bersaing sehingga dapat meningkatkan volume

BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 27 JANUARI 2017 )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Dalam rangka pengembangan kapasitas pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara tahun 2015, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah Supply Chain Management. Maka dari itu sistem management dalam. memaksimalkan di dalam pengiriman produk ke distributor.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pasar ritel yang kompetitif sekarang ini, kualitas pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Negara arab seperti : Arab Saudi,Iran, Irak dll. pasar yang demikian potensial untuk dimasuki oleh para produsen makanan.

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

BERITA RESMI STATISTIK

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI

KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK NO UNIT KANTOR KODE 1.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu anak. perusahaan dari The Coca-Cola Company yang bergerak dalam bidang

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA DAN KODE KANTOR PELAYANAN PAJAK NO. N A M A KODE KANWIL/KPP KANWIL DJP NANGGROE ACEH 010

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

BAB I PENDAHULUAN. PT. Semen Padang yang terletak di Jl. Raya Indarung, Padang Sumatera

Pasal II. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C.

UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011

TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MANAJEMEN RANTAI PASOK/ SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyiapan Infrastrukt

Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN APRIL 2011 DEFLASI 0,38 PERSEN

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

DAFTAR KODE AWAL OPERATOR DI INDONESIA

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA

2012, No

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bisnis (Naslund et al., 2010). Manajemen rantai pasok melibatkan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

2015, No Kepegawaian Negara Untuk Menetapkan Keputusan Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda

Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

S- t 7 /PB.1/2012 SlZ Pebruari (satu) berkas Segera Pendataan User SPkH pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha dibidang pertambangan pada akhir-akhir periode ini semakin pesat

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM JUNI 2016 INFLASI 1,46 PERSEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lampiran Surat No. : Kepada Yth.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

DAFTAR KANWIL DJP DAN KPP BERDASARKAN KELOMPOK TARGET RASIO KEPATUHAN PENYAMPAIAN SPT TAHUN 2017

EVALUASI LOKASI GUDANG PENYANGGA DISTRIBUSI SEMEN JALUR DARAT PT. SEMEN PADANG TUGAS AKHIR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

Model Pengangkutan Crude Palm Oil

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini konsumen semakin kritis dalam mencari dan menggali informasi tentang

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data adalah kegiatan mengumpulkan data yang dikumpulkan setelah memahami dan mempelajari tentang sistem distribusi yang benar pada saat tinjauan pustaka. Data diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara dengan pembimbing di lapangan. Data yang diambil dan diolah antara lain adalah : Data jenis produk yang diproduksi, Data sistem distribusi dari hulu hingga ke hilir yang berlangsung, Data area produk dimana produk didistribusikan, Data permintaan distribusi produk berupa CMO (Confirmed Monthly Order) selama 1 (satu) tahun, dan Data realisasi distribusi yang telah dilakukan selama 1 (satu) tahun. 4.2 Detail Jenis Produk PT. Indofood Fritolay Makmur memproduksi berbagai jenis makanan ringan berupa snack. Snack tersebut terdiri atas 6 jenis brand produk dengan lebih dari 50 varian rasa yang berbeda beda. Produk produk tersebut di dalam pabrik diberikan kode untuk mempermudah dalam mengolah data terkait dengan produk dalam SAP yang digunakan oleh perusahaan. Secara umum, detail jenis produk yang di produksi oleh PT. Indofood Fritolay Makmur adalah sebagai berikut : 50

Tabel 4.1 Jenis Produk yang diproduksi Brand Kode SAP Material Desc. CHIKI BALLS JETZ CHEETOS CHITATO 149271 CHIKI BALL CHEESE 10 GR 149272 CHIKI BALL CHICKEN 10 GR 149273 CHIKI BALL CHOCOLATE 10 GR 149269 JETZ SWEET CHOCOLATE FIESTA 12 GR 149270 JETZ CAPUCINO 12 GR 128809 JETZ SWEET CHOCOLATE FIESTA 40 GR 128811 JETZ CAPUCINO 40 GR 128813 JETZ GROOVY CHEESE 35 GR 149264 CHEETOS ROASTED CORN 15 GR 149265 CHEETOS CHICKEN GRILLS 15 GR 149266 CHEETOS AMERICAN CHEESE 15 GR 151750 CHEETOS ROASTED CORN 24 GR 151751 CHEETOS CHICKEN GRILLS 24 GR 151752 CHEETOS AMERICAN CHEESE 24 GR 128784 CHEETOS ROASTED CORN 40 GR 128785 CHEETOS CHICKEN GRILL 40 GR 128786 CHEETOS AMERICAN CHEESE 40 GR 146703 CHEETOS ROASTED CORN 75 GR 146704 CHEETOS CHICKEN GRILL 75 GR 149267 CHEETOS NET BBQ 10 GR 149268 CHEETOS NET SWD 10 GR 128764 CHEETOS NET BBQ 40 GR 128775 CHEETOS NET SWD 40 GR 145930 CHITATO SPICY CHICKEN 15 GR 145929 CHITATO BEEF BARBEQUE 15 GR 145931 CHITATO PLAIN SALT 15 GR 145932 CHITATO CHEESE SUPREME 15 GR 145933 CHITATO SPICY GRILLED BEEF 15 GR 145934 CHITATO CHICKEN BBQ 15 GR 150205 CHITATO SPICY CHICKEN 35 GR 150202 CHITATO BEEF BARBEQUE 35 GR 150208 CHITATO PLAIN SALT 35 GR 150210 CHITATO CHEESE SUPREME 35 GR 150212 CHITATO SPICY GRILLED BEEF 35 GR 150214 CHITATO CHICKEN BBQ 35 GR 150206 CHITATO SPICY CHICKEN 68 GR 51

Tabel 4.1 Jenis Produk yang diproduksi (Lanjutan) Brand Kode SAP Material Desc. CHITATO LAY S 150203 CHITATO BEEF BARBEQUE 68 GR 150209 CHITATO PLAIN SALT 68 GR 150211 CHITATO CHEESE SUPREME 68 GR 150213 CHITATO SPICY GRILLED BEEF 68 GR 150215 CHITATO CHICKEN BBQ 68 GR 129811 JEPANG OKONOMIYAKI JOM 85 GR 129813 KOREAN SPICY BUGOGI KSB 85 GR 146490 CTT FOOTBALL BRAZILIAN BBQ 85 GR 146491 CTT FOOTBALL BRAZILIAN SALSA 85 GR 150207 CHITATO SPICY CHICKEN 168 GR 150204 CHITATO BEEF BARBEQUE 168 GR 142549 CTT CRISPY FRENCH FRIES ORI 40 GR 105206 CHITATO CAN BEEF BARBEQUE 80 GR 145937 LAY'S CLASSIC SALTY 14 GR 145936 LAY'S FIESTA BARBEQUE 14 GR 145935 LAY'S NORI SEAWEED 14 GR 145939 LAYS SALMON TERIYAKI 14 GR 145940 LAYS GRILLED CHICKEN PAPRIKA 14 GR 150221 LAY'S CLASSIC SALTY 35 GR 150219 LAY'S FIESTA BARBEQUE 35 GR 150216 LAY'S NORI SEAWEED 35 GR 150225 LAYS SALMON TERIYAKI 35 GR 150227 LAYS GRILLED CHICKEN PAPRIKA 35 GR 150223 LAYS CHICKEN MAYO 35 GR 150222 LAY'S CLASSIC SALTY 68 GR 150220 LAY'S FIESTA BARBEQUE 68 GR 107960 LAY'S NORI SEAWEED 68 GR 150226 LAYS SALMON TERIYAKI 68 GR 150228 LAYS GRILLED CHICKEN PAPRIKA 68 GR 150224 LAYS CHICKEN MAYO 68 GR 150218 LAY'S NORI SEAWEED 168 GR 52

Tabel 4.1 Jenis Produk yang diproduksi (Lanjutan) Brand Kode SAP Material Desc. QTELA 148210 QTELA BARBEQUE 16 GR 143420 QTELA BALADO 16 GR 148211 QTELA TEMPE ORIGINAL 20 109057 QTELA BARBEQUE 23 GR 110290 QTELA BALADO 23 GR 110291 QTELA GRILLED CHEESE 23 GR 109952 QTELA ORIGINAL 60 GR 109950 QTELA BBQ 60 GR 109954 QTELA BALADO 60 GR 109587 QTELA GRILLED CHEESE 60 GR 110986 QTELA GARLIC CHICKEN 60 GR 125787 QTELA TEMPE ORIGINAL 60 GR 125788 QTELA TEMPE DAUN JERUK 60 GR 132785 QTELA TEMPE CABE RAWIT 60 GR 151746 QTELA TEMPE RUMPUT LAUT 60 GR 109953 QTELA ORIGINAL 185 GR 109951 QTELA BBQ 185 GR 109955 QTELA BALADO 185 GR 109588 QTELA GRILLED CHEESE 185 GR 110987 QTELA GARLIC CHICKEN 185 GR 129215 QTELA KERUPUK UDANG 35 GR 143103 QTELA UBI UNGU 45 GR Sumber : PT. Indofood Fritolay Makmur. Data Tahun 2016 Dari Tabel di atas, dapat dilihat jenis-jenis produk snack yang diproduksi oleh PT.Indofood Fritolay Makmur, yaitu snack Chiki Ball, JetZ, Cheetos, Qtela, Chitato dan Lay s. Produk produk tersebut didistribusikan oleh departemen Distribusi yang ada di setiap pabrik milik PT. Indofood Fritolay Makmur kepada pihak distributor di setiap area di seluruh Indonesia. 53

4.3 Area Distribusi dan Distributor PT. Indofood Fritolay Makmur PT. Indofood Fritolay Makmur mendistribusikan produknya dari pabrik menuju ke Distributor- distributor yang berada pada area-area di seluruh Indonesia agar ketersediaan produk di pasaran tetap tersedia. PT. Indofood Fritolay Makmur membagi area-area tersebut menjadi area Central 1, Central 2, East 1, East 2, East 3, East 4, West 1, West 2, West 3, Bali, Lombok, Kupang, dan Sumbawa. Area Distribusi tersebut memiliki detail sebagai berikut : Tabel 4.2 Area Distribusi PT. Indofood Fritolay Makmur AREA KETERANGAN CENTRAL 1 CENTRAL 2 WEST 1 WEST 2 WEST 3 EAST 1 EAST 2 EAST 3 EAST 4 Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Jawa Barat Sumatera Utara Aceh Sumatera Barat Pekanbaru Sumatera Selatan Bengkulu Jambi Lampung Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Sulawesi Ambon, Timika Bali Lombok, Kupang, Sumbawa Sumber : PT. Indofood Fritolay Makmur 54

Berdasarkan tabel diatas, terdapat 9 area distribusi yang meliputi daerah daerah yang berada di seluruh Indonesia, yaitu : Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bogor yang termasuk kedalam area Central 1 (C1). Seluruh daerah dan kota di provinsi Jawa Barat termasuk dalam area Central 2 (C2). Seluruh daerah dan kota di provinsi Sumatera Utara dan Aceh termasuk dalam area West 1 (W1). Seluruh daerah di provinsi Sumatera Barat dan kota Pekanbaru termasuk dalam area West 2 (W2). Seluruh daerah di provinsi Sumatera Selatan, Kota Bengkulu, Jambi dan Lampung termasuk dalam area West 3 (W3). Seluruh daerah dan kota di provinsi Jawa Tengah termasuk dalam area East 1 (E1). Seluruh daerah dan kota di provinsi Jawa Timur termasuk dalam area East 2 (E2). Seluruh daerah dan kota di provinsi Kalimantan termasuk dalam area East 3 (E3). Seluruh daerah di provinsi Sulawesi dan kota Kupang termasuk dalam area East 4 (E4), area Bali serta area Pontianak. Distributor PT. Indofood Fritolay Makmur memiliki peranan yang cukup penting dalam menjaga alur proses berlangsungnya distribusi produk finish good hingga sampai ke tangan konsumen. Di tangan distributor inilah, produk-produk yang didistribusikan di simpan sementara dalam gudang yang oleh departemen distribusi disebut dengan istilah depo. Adapun nama nama distributor dan lokasinya sebagai berikut : Tabel 4.3 Distributor Lokal PT. Indofood Fritolay Makmur Distributor PT. Indofood Fritolay Makmur Lokasi PT. Alamjaya Wirasentosa CV Djernih CV Jakaharta Sumatera Jambi Palembang 55

Tabel 4.3 Distributor Lokal PT. Indofood Fritolay Makmur (Lanjutan) Distributor PT. Indofood Fritolay Makmur Lokasi PT. Nusantara Permai Sejahtera CV SAC Bersaudara PT. Jeffrindo Ekaputra PT. Anugrah Distrindojaya Sentosa Bangka Belitung Samarinda Balikpapan Banjarmasin PT. Mahameru Mitra Makmur Sulawesi PT. Wulantika Utama Palu CV. Indo Pangan Sentosa Ambon, Timika PT. Kembar Putra Makmur Bali Pers PD Indah Permai Group Lombok PT. Sentra Pangan Distrindo Kupang CV. Agung Raya Lestari Sumbawa Sumber : PT. Indofood Fritolay Makmur Berdasarkan Tabel diatas, terdapat 14 distributor yang berlokasi di seluruh Indonesia, yaitu : Sumatera, Jambi, Palembang, Bangka Belitung, Kalimantan, Pontianak, Sulawesi, Palu, Ambon, Bali, Lombok, Kupang dan Sumbawa. Setiap distributor mendistribusikan dan menjual produk ke seluruh Indonesia. 4.4 Transportasi Distribusi yang digunakan PT. Indofood Fritolay Makmur Transportasi merupakan suatu hal yang vital dalam supply chain. Transportasi digunakan sebagai sarana untuk menyalurkan produk hingga ke konsumen. Moda transportasi yang digunakan di PT. Indofood Fritolay Makmur dalam mendistribusikan produknya adalah moda transportasi darat berupa truck. Sedangkan untuk lintas provinsi yang membutuhkan proses lintas lautan, maka produk didistribusikan dengan menggunakan transportasi darat berupa truck kontainer yang nantinya kemudian kontainer tersebut dipindahkan ke kapal untuk menempuh jalur laut. 56

Moda transportasi yang dipakai oleh PT. Indofood Fritolay Makmur terdiri atas 9 truck milik PT. Indofood Fritolay Makmur, dan sisanya adalah truck dari pihak ketiga. Truck pihak ketiga merupakan pihak ekspedisi atau transporter yang memiliki kerjasama kontrak dengan PT. Indofood Fritolay Makmur ataupun truck yang dapat di telepon sewaktu waktu jika diperlukan. PT. Indofood Fritolay Makmur memiliki kerjasama dengan beberapa transporter dengan sistem kontrak. Beberapa nama transporter / ekspedisi yang digunakan antara lain sebagai berikut : Tabel 4.4 Jasa Ekspedisi yang digunakan PT. Indofood Fritolay Makmur West 3 West 1 & West 2 Central 1 & Central 2 HARI JAYA SUMBER BARU IFL KAWAN INDO UTAMA MAKMUR JAYA SUMBER BARU JAYA PRATAMA PERKASA JAYA PRATAMA PERKASA AMK GARUDA SENTOSA ABADI MLP NUSANTARA MANDIRI LINTAS PRTAMA SLT SARIJASA SENTOSA ABADI JPP INDOTRANS KARUNIA JAYA JAPUNG SIBAYAK TRANS MANDIRI Dalam tabel tersebut, tercantum beberapa jasa ekspedisi atau transporter yang digunakan oleh PT. Indofood Fritolay Makmur. Terdapat total ± 34 jasa transporter yang digunakan untuk melakukan proses distribusi ke seluruh depo yang tersebar di seluruh Indonesia. 4.5 Sistem Distribusi di PT. Indofood Fritolay Makmur Physical distribution adalah kegiatan transportasi dan distribusi barang dari pabrik di mana produk itu dihasilkan ke pelanggan untuk kemudian pelanggan tersebut akan membeli atau menggunakan produk tersebut. Physical Distribution, sebagai bagian dari Supply Chain Management memegang peranan 57

yang penting dalam penyaluran finish good untuk dijual. Distribusi sebagai bagian dari Supply Chain Management merupakan ujung tombak penjualan, dimana barang disalurkan agar sampai ke tangan konsumen. Dalam physical distribution dikenal istilah sistem eselon, dimana sistem eselon adalah istilah untuk suatu tingkatan dari sebuah sistem distribusi. Ada pabrik yang langsung mengirim ke toko, ada juga yang melalui warehouse di tengah-tengah. Jika alur pertama dari pabrik menuju ke warehouse, dari warehouse ke toko, artinya berada pada dua eselon sistem distribusi. Jadi, sistem distribusi tersebut adalah dua eselon sistem distribusi. PT. Indofood Fritolay Makmur melakukan sistem distribusi dengan tingkatan dua eselon sistem distribusi, dimana produk didistribusikan dari pabrik menuju ke gudang milik distributor, untuk kemudian distributor akan mendistribusikan produk kepada pihak konsumen. Alur distribusi PT. Indofood Fritolay Makmur dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.1 Alur Sistem Distribusi PT. Indofood Fritolay Makmur Cikupa 58

Gambar diatas menunjukan bahwa PT. Indofood Fritolay Makmur Cikupa melakukan sistem distribusi 2 eselon, dimana produk yang ada didistribusikan kepada area area distribusi (Central 1, Central 2, West 1, West 2, dan West 3), untuk kemudian didistribusikan kembali kepada konsumen. Produk produk yang didistribusikan oleh departemen distribusi PT. Indofood Fritolay Makmur adalah merupakan produk finish good yang berada di gudang pabrik PT. Indofood Fritolay Makmur. Produk yang didistribusikan merupakan produk yang harus didistribusikan sesuai dengan data permintaan berupa CMO. CMO merupakan data permintaan yang didapatkan oleh departemen distribusi setiap tanggal pertama bulan berjalan. CMO juga merupakan data permintaan yang menjadi acuan dari proses produksi yang berlangsung. CMO inilah yang menjadi pusat dari berjalannya proses produksi serta proses distribusi dari finish goods yang berlangsung di suatu pabrik. CMO (Confirmed Monthly Order) adalah data permintaan yang diterima oleh pihak departemen distribusi setiap tanggal pertama bulan berjalan untuk dikirim. Di dalam CMO terdapat rincian kemana produk harus didistribusikan, berapa jumlah produk yang harus didistribusikan dan produk apa yang harus didistribusikan. CMO adalah acuan utama dari departemen distribusi untuk mendistribusikan produk dari PT. Indofood Fritolay Makmur. 59

Tabel 4.5 Summary CMO Tahun 2014 (by Area) Total Qty Area Total CENTRAL 1 5,840,629 EAST 1 2,378,575 EAST 2 1,894,899 MANADO 226,761 PONTIANAK 48,093 CENTRAL 2 2,397,166 BALI, LOMBOK & KUPANG 1,790,394 EAST 3 1,011,009 EAST 4 752,539 WEST 1 1,569,102 WEST 2 1,052,766 WEST 3 972,467 LAMPUNG 327,860 EXPORT 0 OTHERS 0 NATIONAL 20,262,259 Sumber : PT. Indofood Fritolay Makmur. Data Tahun 2014 Tabel diatas tersebut merupakan tabel ringkasan data permintaan atau disebut dengan CMO (Confirmed Monthly Order) selama satu tahun yang didasarkan pada area. Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa area yang memiliki permintaan produk yang paling tinggi adalah area central 1 (Jakarta,Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dengan tingkat persen 28,88% atau sejumlah 5.840.629 karton dari total permintaan produk selama satu tahun. Sedangkan area yang memiliki permintaan produk yang paling rendah adalah area pontianak, dengan tingkat persen 0.24% atau sejumlah 48.093 karton dari total permintaan produk selama satu tahun. Keberagaman dalam jumlah data permintaan setiap area membuat tantangan tersendiri mengenai cara memenuhi permintaan tersebut dimana hal 60

tersebut terintegrasi dengan hasil produksi, stock maupun dengan pihak transporter (penyedia jasa transportasi). Perlu adanya koordinasi yang lebih baik terhadap monitoring pergerakan stock di gudang, transporter dan ketersediaan produk yang berkesinambungan agar dapat memenuhi permintaan di area area tersebut secara maksimal. Tabel 4.6 Summary CMO Tahun 2014 (By Brand) Brand Total Qty Total CHIKI BALLS 943,615 JETZ 1,518,492 CHEETOS TWIST 3,139,494 CHEETOS NET 1,173,148 TOTAL CHIKI, JETZ, CHEETOS 6,774,748 CHITATO 5,741,929 CHITATO ASIAN QUISINE 207,625 TOTAL CHITATO 5,949,554 TOTAL LAYS 2,896,531 QTELA CASSAVA 3,835,271 QTELA TEMPE 525,329 QTELA CRACKERS 117,096 QTELA UBI UNGU 114,150 TOTAL QTELA 4,591,846 NATIONAL 20,262,259 Sumber : PT. Indofood Fritolay Makmur. Data Tahun 2014 Tabel diatas tersebut merupakan tabel ringkasan data permintaan atau disebut dengan CMO (Confirmed Monthly Order) selama satu tahun yang didasarkan pada brand atau jenis produk. Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa brand yang memiliki permintaan yang paling tinggi adalah brand produk Chitato dengan jumlah 5.741.929 karton dari total permintaan produk selama satu tahun. Sedangkan brand yang memiliki permintaan yang paling rendah adalah brand Qtela Ubi Ungu dengan jumlah 114.150 karton dari total permintaan produk selama satu tahun. 61

Dari kedua tabel diatas tersebut, maka dapat diketahui banyaknya jumlah permintaan dari setiap area,banyaknya jumlah permintaan dari brand/ jenis snack yang di produksi untuk kemudian di penuhi proses distribusinya. Dari kedua data tersebut yang berupa CMO, kemudian departemen distribusi melakukan realisasi pengiriman yang dilakukan setiap bulannya guna memenuhi CMO tersebut dan berkoordinasi dengan pihak- pihak yang terkait seperti departemen produksi, departemen QC & QA, Warehouse, serta pihak Distributor dan Transporter (ekspedisi). Dengan adanya koordinasi yang baik antara setiap departemen tersebutlah maka target pengiriman dalam bentuk CMO dapat terpenuhi dan direalisasikan oleh departemen distribusi. 4.6 Manajemen Persediaan Distribusi yang dilakukan oleh perusahaan Secara umum, sistem yang dipakai oleh perusahaan dalam mendistribusikan produknya adalah dengan menggunakan sistem tarik (Pull System). Hal ini dapat dilihat dari tingkatan eselon yang lebih tinggi atau dalam hal ini pabrik mengambil keputusan pengiriman berdasarkan data permintaan dan tingkat persediaan pada eselon yang lebih rendah atau dalam hal ini pusat distribusi sebagai suatu respon yang telah diberikan yang disusun dalam data berupa CMO (Confirmed Monthly Order). Berdasarkan CMO inilah, pabrik sebagai tingkatan eselon paling tinggi akan melakukan proses produksi, pengadaan, dan rencana pengiriman produk. Berdasarkan CMO ini juga, pabrik membuat keputusan keputusan produksi serta pengirimannya selama 1 bulan berjalan. Model persediaan yang termasuk dalam sistem yang dipakai oleh perusahaan adalah model persediaan dengan 62

sistem Base Stock, bahwa persediaan pada gudang pusat (pabrik) didasarkan kepada permintaan customer pada pusat-pusat distribusi yang ada. 4.7 Analisa dan Usulan Confirmed Monthly Order atau sering disebut dengan CMO merupakan data permintaan yang berisikan angka angka yang perlu dipenuhi setiap bulannya. CMO tersebut merupakan hasil rekapitulasi permintaan dari distributor distributor setiap daerah di Indonesia selama satu bulan berjalan. Berdasarkan CMO inilah bagian produksi akan memproduksi produk guna memenuhi permintaan. Namun, terkadang terjadi kendala di bagian distribusi karena jumlah produk yang terdapat di dalam sistem tidak mencukupi untuk melakukan pengiriman oleh karena sedang dalam proses karantina di bagian QC&QA. Hal tersebut sering mengakibatkan bagian distribusi tidak dapat memenuhi pengiriman CMO karena terhambatnya data produk produk yang tersedia di dalam sistem SAP yang ada. Oleh karena sistem distribusi yang dilakukan oleh PT. Indofood Fritolay Makmur berdasarkan kepada data permintaan berupa CMO, yang merupakan dasar bagi bagian produksi dalam memproduksi, serta terutama bagian distribusi yang akan mendistribusikan produknya sesuai dengan data CMO yang ada, maka perlu adanya koordinasi yang baik antara pihak bagian produksi dalam memproduksi sesuai dengan permintaan ataupun kebutuhan yang diperlukan ataupun koordinasi dengan pihak QC yang akan merilis produk untuk keluar dari tempat karantina setelah proses produksi berlangsung, agar terjadinya sistem distribusi yang baik dan terintegrasi oleh karena koordinasi yang baik, sehingga 63

produk dapat didistribusikan sesuai dengan CMO atau data permintaan yang diminta setiap bulannya. 64

Berikut adalah realisasi CMO yang didistribusikan pada bulan desember 2014 : Tabel 4.7 Tabel Realisasi Distribusi CMO (By Area) VOLUME GROSS AREA CMO ADD ORDER W01 W02 W03 W04 MTD % CMO % CMO + ADD ORDER CENTRAL 1 435,347 34,171 149,551 136,276 135,860 96,787 518,474 119.1% 110.4% EAST 1 130,841 39,240 45,771 36,969 37,720 20,552 148,065 113.2% 87.1% EAST 2 140,524 33,345 49,299 44,883 37,769 18,723 154,048 109.6% 88.6% MANADO 11,982 0 8,429 1,227 636 654 10,946 91.4% 91.4% PONTIANAK 8,785 0 3,358 3,836 1,086 1,039 9,319 106.1% 106.1% CENTRAL 2 160,686 31,777 61,671 58,540 52,508 31,720 204,439 127.2% 106.2% KEMBAR PUTRA BALI 124,375 0 34,081 33,528 29,133 25,826 124,674 100.2% 100.2% INDAH PERMAI LMBK 22,831 0 6,106 2,686 4,107 2,470 15,369 67.3% 67.3% SENTRA PANGAN KUPANG 0 0 0 737 737 0.0% 0.0% BALI 147,206 0 40,187 36,214 33,240 29,033 140,780 95.6% 95.6% EAST 3 86,421 2,108 27,499 24,408 13,719 18,063 84,892 98.2% 95.9% EAST 4 56,624 14,118 18,755 18,046 25,085 14,954 76,840 135.7% 108.6% WEST 1 105,452 28,121 26,798 25,869 42,950 46,451 142,068 134.7% 106.4% WEST 2 59,469 7,146 13,041 15,990 22,007 15,025 66,063 111.1% 99.2% WEST 3 92,530 12,455 27,933 19,310 36,487 19,226 102,956 111.3% 98.1% LAMPUNG 27,489 701 8,201 6,584 8,243 5,301 28,329 103.1% 100.5% OTHERS 41 57 199 105 402 0.0% 0.0% EXPORT 0 520 1,060 0 1,580 0.0% 0.0% NATIONAL 1,463,355 203,183 480,534 428,729 448,569 317,633 1,689,201 115.4% 101.4% Sumber : PT. Indofood Fritolay Makmur. Data Tahun 2014 Keterangan CMO = Confirmed Monthly Order Add Order = Order Tambahan W01 = Week 1 W02 = Week 2 W03 = Week 3 W04 = Week 4 MTD = Month To Day 65

BRAND CMO ADD ORDER Tabel 4.8 Tabel Realisasi Distribusi CMO (By Brand) VOLUME GROSS W01 W02 W03 W04 MTD % CMO % CMO + ADD ORDER CHIKI BALLS 64,804 7,122 22,491 12,949 21,789 6,757 63,986 98.7% 89.0% JETZ 125,240 14,797 34,609 36,098 44,112 23,356 138,175 110.3% 98.7% CHEETOS TWIST & PUFFS 291,468 28,166 84,056 92,281 93,413 55,078 324,828 111.4% 101.6% CHEETOS NET 82,245 11,134 29,628 23,874 27,473 16,505 97,480 118.5% 104.4% TOTAL CHIKI, JETZ, CHEETOS 563,758 61,219 170,784 165,202 186,787 101,696 624,469 110.8% 99.9% CHITATO 392,903 66,745 161,141 128,226 112,487 74,453 476,307 121.2% 103.6% CHITATO ASIAN CUISINE 6,346 1,038 3,148 2,026 1,417 1,961 8,552 134.8% 115.8% CHITATO CFF 3,771 621 1,482 1,110 1,306 548 4,446 117.9% 101.2% TOTAL CHITATO 403,020 68,404 165,771 131,362 115,210 76,962 489,305 121.4% 103.8% Keterangan CMO = Confirmed Monthly Order Add Order = Order Tambahan W01 = Week 1 W02 = Week 2 W03 = Week 3 W04 = Week 4 MTD = Month To Day TOTAL LAYS 198,208 33,484 63,109 58,756 59,756 53,888 235,509 118.8% 101.6% QTELA CASSAVA 239,850 34,311 64,966 58,352 72,078 67,557 262,953 109.6% 95.9% QTELA TEMPE 48,732 4,368 12,519 12,349 11,483 14,530 50,881 104.4% 95.8% QTELA CRACKERS 259 150 0 170 109 53 332 128.2% 81.2% QTELA UBI UNGU 9,528 1,247 3,385 2,538 3,146 2,947 12,016 126.1% 111.5% TOTAL QTELA 298,370 40,076 80,870 73,409 86,816 85,087 326,182 109.3% 96.4% TOTAL BRAND NATIONAL 1,463,355 203,183 480,534 428,729 448,569 317,633 1,675,465 114.5% 100.5% Sumber : PT. Indofood Fritolay Makmur. Data Tahun 2014 66