PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BENIH JAGUNG MANIS (Zea Mays Sachaarata Strurt) DI PT. SANG HYANG SERI (PERSERO) SUKAMANDI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMBINASI KADAR AIR BENIH DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS DAN SIFAT FISIK BENIH PADI SAWAH KULTIVAR CIHERANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

INTERAKSI TAKARAN PUPUK NITROGEN DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP MUTU BENIH JAGUNG. Oom Komalasari dan Fauziah Koes Balai Penelitian Tanaman Serealia

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan

MUTU FISIOLOGIS BENIH JAGUNG DARI BEBERAPA UJI PENGECAMBAHAN

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS JAGUNG KUNING DAN JAGUNG PUTIH

Sri Wira Karina 1), Elis Kartika 2), dan Sosiawan Nusifera 2) Fakultas Pertanian Universitas Jambi

BAB I PENDAHULUAN. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan kebutuhan akan

EVALUASI MUTU BENIH JAGUNG DALAM GUDANG PENYIMPANAN BENIH UPBS. Rahmawati dan Ramlah Arief Balai Penelitian Tanaman Serealia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai merupakan salah satu palawija yang banyak dikonsumsi oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tipe perkecambahan epigeal

PENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG SEMI (BABY CORN)

PENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

PENGARUH KONDISI PENYIMPANAN DAN BERBAGAI VARIETAS BAWANG MERAH LOKAL SULAWESI TENGAH TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH IF ALL 1 DAN IDRIS 2

Efektifitas Kemasan dan Suhu Ruang Simpan terhadap Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Meirril)

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Deteksi Dini Mutu dan Ketahanan Simpan Benih Jagung Hibrida F1 Bima 5 Melalui Uji Pengusangan Cepat (AAT)

Lampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC

Uji Aplikasi Pupuk Lengkap Bioorganik Cair untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung Manis

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) ialah tanaman penghasil beras yang menjadi sumber

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN LAMA PENDERAAN PADA VIABILITAS BENIH TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) VARIETAS OVAL

EVALUASI KINERJA PROSES PEMIPILAN JAGUNG MENGGUNAKAN MESIN PEMIPIL JAGUNG TIPE PJ 700 UNTUK BERBAGAI VARIETAS JAGUNG

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

BAB I PENDAHULUAN. Secara agronomis benih didefinisikan sebagai biji tanaman yang diperlukan untuk

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

UJI KINERJA MESIN PEMBERSIH BIJI-BIJIAN DENGAN VARIASI KECEPATAN PUTAR (RPM) DAN FEEDING RATE TERHADAP KUALITAS HASIL PEMIPILAN JAGUNG (Zea mays L.

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

I. PENDAHULUAN. Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

APLIKASI PUPUK ORGANIK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CAISIM (BRASSICA JUNCEA L.) DI KECAMATAN TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG

Varietas Menentukan Hasil Produksi

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang berbeda menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan komoditas strategis yang secara. kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan

Buletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri Maulana Malik Ibrahim malang. Pada bulan Desember 2011 sampai

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

MUTU BENIH JAGUNG HASIL TANGKARAN DI KABUPATEN BULUKUMBA DAN WAJO, SULAWESI SELATAN. Rahmawati dan I.U. Firmansyah Balai Penelitian Tanaman Serealia

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (2013), kebutuhan kedelai nasional

I. PENDAHULUAN. setelah beras. Selain itu juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan jagung yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

MAKALAH SEMINAR UMUM. ANALISIS MATEMATIS PENDUGAAN UMUR SIMPAN BENIH CABAI MERAH (Capsicum annum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BENIH. Faktor Genetik/ Faktor Lingkungan/ Eksternal

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

Jumlah Hari Hujan Gerimis Gerimis-deras Total September. Rata-rata Suhu ( o C) Oktober '13 23,79 13,25 18, November

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

BOCORAN KALIUM SEBAGAI INDIKATOR VIGOR BENIH JAGUNG. Ramlah Arief Balai Penelitian Tanaman Serealia

PENGARUH WAKTU TANAM INDUK BETINA TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN MUTU BENIH JAGUNG HIBRIDA

BAB I PENDAHULUAN. yang bertumpu pada satu sumber karbohidrat yaitu beras, melemahkan ketahanan. pangan dan menghadapi kesulitan dalam pengadaanya.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 13, No. 2, Oktober 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keragaman Sifat Agronomi dan Kandungan Pati 20 Aksesi Tanaman Garut (Maranta arundinaceae L)

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan utama manusia. Badan Pusat Statistik (2010)

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh peningkatan konsumsi beras nasional.penduduk Indonesia

PENGARUH SISTEM PERTANAMAN SISIPAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG Bunyamin Z dan M. Aqil Balai Penelitian Tanaman Serealia PENDAHULUAN

PYRACLOSTROBIN ROLE IN IMPROVING EFFICIENCY NITROGEN FERTILIZER AND EFFECT ON QUALITY OF YIELD SEEDS CORN (Zea mays L.)

PENENTUAN STADIA KEMASAKAN BUAH NANGKA TOAYA MELALUI KAJIAN MORFOLOGI DAN FISIOLOGI BENIH ABSTRAK

SERTIFIKASI BENIH DI SUSUN O L E H NAMA : ELRADHIE NOUR AMBIYA NPM : A

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

BAHAN METODE PENELITIAN

Kajian Daya Simpan Benih Beberapa Varietas Kedelai

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2. Kondisi Pols (8 cm) setelah Penyimpanan pada Suhu Ruang

I. PENDAHULUAN. dapat menghasilkan genotip baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

MUTU FISIOLOGI BENIH JAGUNG (Zea mayzs L.) PADA BEBERAPA PERIODE SIMPAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Posisi Biji Padi pada Malai Terhadap Kematangan dan Viabilitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

KORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Posisi Biji pada Tongkol terhadap Viabilitas Biji Jagung (Zea

Transkripsi:

Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 117 PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BENIH JAGUNG MANIS (Zea Mays Sachaarata Strurt) DI PT. SANG HYANG SERI (PERSERO) SUKAMANDI Tita Kartika Dewi 1 1) Fakultas Agrobisnis dan Rekayasa Pertanian, Universitas Subang 1) Email: titakartikadewi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap mutu benih jagung manis (Zea Mays Sachaarata Strurt) di PT. Sang Hyang Seri (PERSERO) Sukamandi. Percobaan dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan April 2013. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan. Perlakuan pada percobaan ini adalah kombinasi suhu ruangan dengan mengukur kadar air dan daya tumbuh pada penyimpanan yang 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu, 5 minggu, 6 minggu, 7 minggu dan 8 minggu. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu dan lama penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kadar air dan daya tumbuh benih jagung manis (Zea Mays Sachaarata Strurt). Hasil yang terbaik dari penelitian ini adalah: (a) tempat penyimpanan yang di Cooling Room pada waktu 7 hari setelah penyimpanan karena masih stabilnya kadar air dan daya kecambahnya masih tinggi, walaupun terjadi perubahan naiknya kadar air dan turummya daya kecambah tidak terlalu drastis; (b) tempat penyimpanan yang di gudang biasa pada waktu 7 hari setelah penyimpanan karena masih stabilnya kadar air dan daya kecambahnya masih tinggi, tetapi terjadi perubahan naiknya kadar air dan turunnya daya kecambah yang drastis. Kata kunci: Suhu, lama penyimpanan, mutu benih, jagung manis PENDAHULUAN Jagung merupakan salah satu hasil pertanian yang bijinya dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Di Indonesia jagung merupakan hasil palawija pertama yang memegang peran penting dalam pola menu makanan masyarakat setelah beras (Soewartono, 2000). Jenis jagung yang kini banyak digemari adalah jagung manis atau sweet corn (Zea mays sacchaarata strurt). Produktivitas jagung manis didalam negeri masih rendah dibandingkan dengan luar negeri akibat penggunaan benih dan teknologi prapanen dan pascapanen yang seadanya. Hal itu merupakan kendala di pihak petani. Sedangkan teknologi pengemasan dan penyimpanan merupakan kendala dipihak pengusaha Indonesia karena jagung manis merupakan tanaman yang mutunya sangat tergantung pada teknik pengemasan dan penyimpanan. Kendala-kendala tersebut hendaknya bukan menjadi hambatan, melainkan

Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 118 tantangan bagi para petani dan pengusaha agar dapat meningkatkan mutu (Tim Penulis PS, 2002). Permintaan pasar dalam negeri dan peluang ekspor komoditas jagung cenderung meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan. Hasil penelitian agroekonomi tahun 1981 1986 menunjukan bahwa permintaan terhadap jagung terus meningkat. Hal ini berkaitan dengan laju pertumbuhan penduduk, peningkatan konsumsi per kapita, perubahan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan benih ( Rukmana, 2003 ). Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas jagung adalah mengembangkan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan adaptif pada kondisi lingkungan tertentu. Untuk itu diperlukan benih bermutu prima ( Saenong, dkk, 2006 ). Ketersediaan benih berkualitas merupakan penentu pencapaian sistem produksi pertanian yang berkelanjutan. Penggunaan benih bermutu sangat penting dalam meningkatkan produksi dan pendapatan petani, artinya pemakaian benih yang bermutu dapat menjamin kepastian hasil. Namun, ketersediaan benih yang cukup, terjangkau, bermutu dan mudah diperoleh di pasar masih menjadi kendala dewasa ini ( Anonim, 2001). Penanganan pasca panen jagung manis merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai sejak panen diikuti pengeringan, pengupasan, perontokan, pembersihan dan penyimpanan. Cara penanganan pasca panen menentukan derajat pencapaian peningkatan mutu, menekan tingkat kehilangan kuantitatif dan kualitatif. Mutu biji jagung manis untuk benih merupakan hasil dari perencanaan dan penerapan standar mutu yang ketat untuk mendapatkan biji bermutu tinggi, hal ini sangat penting bagi produsen benih. PT. Sang Hyang Seri (Persero) adalah produsen benih yang berdiri berdasarkan peraturan pemerintah No. 18 tahun 1995 yang salah satu tugas pokoknya adalah kegiatan yang langsung menunjang perbenihan. Sesuai dengan salah satu tugas pokok tersebut dan sebagai salah satu produsen benih pertanian termasuk didalamnya benih jagung manis, maka dalam melakukan kegiatan pasca panen selalu mendepankan kualitas dan standar mutu yang ketat. Tujuan penelitian Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Benih Benih Jagung Manis sweet corn (Zea mays sacchaarata strurt di PT. Sang Hyang Seri (PERSERO) Sukamandi) adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh kombinasi kadar air benih dan lama penyimpanan terhadap Kadar Air dan Daya Kecambah Jagung Manis sweet corn (Zea mays sacchaarata strurt). Selain itu untuk mendapatkan kombinasi kadar air dan lama penyimpanan yang tepat sehingga didapatkan viabilitas dan sifat fisik benih Jagung Manis sweet corn (Zea mays sacchaarata strurt) terbaik.

Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 119 METODE PENELITIAN Pelaksanaan praktek penelitian bertempat di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cabang Khusus Sukamandi, dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2013, Metode penelitian yang digunakan adalah model Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 2 Perlakuan dan 2 Pengujian masing-masing diulang sebanyak 3 kali dengan interval 7 hari/1 minggu selama 2 bulan/8 kali pengujian. Metode penyimpanan gudang biasa diantaranya Uji kadar air, Uji daya Tumbuh. Metode penyimpanan menggunakan Colling Room diantaranya Uji kadar air, Uji daya Tumbuh. Perlakuan yang digunakan adalah Kombinasi Suhu dan Lama Penyimpanan. Perlakuan tersebut terdiri dari : A : 7 Hari Setelah Penyimpanan, (Di Gudang Biasa dan Cooling Room) B : 14 Hari Setelah Penyimpanan, (Di Gudang Biasa dan Cooling Room) C : 21 Hari Setelah Penyimpanan, (Di Gudang Biasa dan Cooling Room) D : 28 Hari Setelah Penyimpanan, (Di Gudang Biasa dan Cooling Room) E : 35 Hari Setelah Penyimpanan, (Di Gudang Biasa dan Cooling Room) F : 42 Hari Setelah Penyimpanan, (Di Gudang Biasa dan Cooling Room) G : 49 Hari Setelah Penyimpanan, (Di Gudang Biasa dan Cooling Room) H : 56 Hari Setelah Penyimpanan, (Di Gudang Biasa dan Cooling Room) Pengamatan Pengamatan terdiri dari pengamatan penunjang dan pengamatan utama. Pengamatan penunjang adalah pengamatan yang datanya tidak diuji secara statistik yang meliputi : suhu dan kelembaban udara ruangan penyimpanan harian selama percobaan, hama serta penyakit. Pengamatan utama terdiri dari Perubahan kadar air benih selama penyimpanan. Pengukuran terhadap pertambahan kadar air, satuan parameter yang diukur dalam satuan persentase (%). Daya kecambah benih dengan pengujian daya kecambah benih dilaboratorium, satuan parameter yang digunakan dalam satuan persentase (%). HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Air Benih selama Penyimpanan di Gudang Biasa Hasil uji lanjut dengan uji Duncan disajikan pada Tabel 2.

Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 120 Tabel 2. Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air di Gudang Biasa. Perlakuan Tanggal Pengamatan Rata-rata Kadar Air (%) A 8 Maret 2013 14,6 e B 15 Maret 2013 15,1 d C 22 Maret 2013 15,3 d D 29 Maret 2013 15,7 c E 5 April 2013 16,7 a F 12 April 2013 16,4 ab G 19 April t 2013 16,2 b H 26 April t 2013 16,1 b Keterangan : Angka rata-rata yang ditandai huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf nyata 5%. Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa di antara perlakuan (B dan C), (D dan E), (F,G dan H) menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang nyata terhadap rata-rata pertambahan kadar air benih, akan tetapi antara perlakuan (A dibandingkan dengan B,C,D,E,F,G,H), (D dibandingkan dengan A,B,C,E,F,G,H) sangat berbeda nyata. Makin tinggi kadar air benih makin rentan terhadap kerusakan pada penyimpanan 1 bulan dan 2 bulan. Suhu udara rata-rata harian yang cukup tinggi selama percobaan menyebabkan permukaan benih lebih dingin dari pada sekitarnya, sehingga uap air akan melekat di permukaan benih dengan kata lain telah terjadi kondensasi di sekitar permukaan benih. Titik-titik air itu akan diserap kembali oleh benih yang pada akhirnya mengakibatkan kandungan air dalam benih meningkat. Benih bersifat higroskopis (mudah menyerap air) dan selalu berusaha mencapai kondisi equilibrium dengan lingkungannya (Hendarto, 2007). Ketika kelembaban udara tempat penyimpanan benih sangat tinggi dimana kadar airnya lebih tinggi dari pada kadar air benih, maka benih akan menyerap kadar air dari udara sehingga kadar air benih juga meningkat. Kadar air 10 % merupakan kadar air paling rendah diantara yang lainnya, sehingga kadar air ini paling higroskopis dibandingkan yang lainnya. Semakin lama penyimpanan, maka semakin banyak kadar air yang dapat terserap. Kadar air 10 % dan lama penyimpanan selama 3 bulan menjadikan pertambahan kadar air tertinggi dibandingkan perlakuan yang lainnya. Kadar Air Benih selama Penyimpanan di Cooling Room Analisis data mengenai pertambahan kadar air benih selama penyimpanan di Cooling Room beserta hasil uji lanjut dengan uji Duncan disajikan pada Tabel 3.

Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 121 Tabel 3. Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air di Cooling Room. Perlakuan Tanggal Pengamatan Rata-rata Kadar Air (%) A 8 Maret 2013 10,9 a B 15 Maret 2013 10,7 b C 22 Maret 2013 10,4 cd D 29 Maret 2013 10,6 bc E 5 April 2013 10,7 b F 12 April t 2013 10,5 cd G 19 April 2013 10,4 cd H 26 April 2013 10,3 d Keterangan : Angka rata-rata pada setiap kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf nyata 5%. Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa di antara perlakuan ( B, D dan E ), ( C, F dan G ), ( C, D, F dan G ) menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap rata-rata pertambahan kadar air benih, akan tetapi di antara perlakuan ( A dibandingkan dengan B,C,D,E,F,G dan H) Sangat berbeda nyata, Jadi terdapat perbedaan yang nyata antara 1 bulan maupun 2 bulan pada penyimpanan di Cooling Room. Suhu udara rata-rata harian yang stabil tidak terlalu banyak mempengaruhi kadar air pada benih menyebabkan kadar air pada penyimpanan di Cooling Room stabil. Benih bersifat higroskopis (mudah menyerap air) dan selalu berusaha mencapai kondisi equilibrium dengan lingkungannya (Hendarto, 2007). Ketika kelembaban udara tempat penyimpanan benih sangat tinggi dimana kadar airnya lebih tinggi dari pada kadar air benih, maka benih akan menyerap kadar air dari udara sehingga kadar air benih juga meningkat. Kadar air 10 % merupakan kadar air paling rendah diantara yang lainnya, sehingga kadar air ini paling higroskopis dibandingkan yang lainnya. Semakin lama penyimpanan, maka semakin banyak kadar air yang dapat terserap. Kadar air 10 % dan lama penyimpanan selama 3 bulan menjadikan pertambahan kadar air tertinggi dibandingkan perlakuan yang lainnya. Daya Kecambah Benih selama Penyimpanan di Gudang Biasa Analisis data mengenai daya tumbuh benih di gudang biasa, hasil uji lanjutnya dengan uji Duncan disajikan pada Tabel 4.

Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 122 Tabel 4. Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Daya Tumbuh Benih di Gudang Biasa. Perlakuan Tanggal Pengamatan Rata-rata Daya Tumbuh (%) A 8 Maret 2013 84,8 a B 15 Maret 2013 81,3 b C 22 Maret 2013 77,5 c D 29 Maret 2013 74,2 d E 5 April 2013 71,7 e F 12 April t 2013 68,5 f G 19 April 2013 65,5 g H 26 April 2013 61,7 h Keterangan : Angka rata-rata pada setiap kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf nyata 5%. Berdasarkan analisis sidik ragam semuanya sangat berbeda nyata, hal tersebut menunjukan bahwa kecambah di gudang biasa penurunan daya tumbuhnya sangat drastis Selama waktu pengujian 2 bulan. Daya Kecambah Benih selama Penyimpanan di Cooling Room Analisis data mengenai daya tumbuh benih di Cooling Room hasil uji lanjutnya dengan uji Duncan disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Daya Tumbuh Benih di Cooling Room. Perlakuan Tanggal Pengamatan Rata-rata Daya Tumbuh (%) A 8 Maret 2013 88,2 a B 15 Maret 2013 86,0 ab C 22 Maret 2013 84,2 b D 29 Maret 2013 81,2 c E 5 April 2013 78,7 cd F 12 April t 2013 76,8 de G 19 April 2013 75,2 ef H 26 April 2013 72,7 f Keterangan : Angka rata-rata pada setiap kolom yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Duncan pada taraf nyata 5%.

Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 123 Berdasarkan uji F pada taraf 5% pada sidik ragam terdapat pengaruh yang nyata dari kombinasi Daya Kecambah benih dan lama penyimpanan.berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa di antara perlakuan ( A dan B ), ( B dan C ), ( D dan E ), ( E dan F ), ( F dan G ), ( G dan H ) menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang nyata terhadap rata-rata pertambahan kadar air benih, akan tetapi di antara perlakuan ( A dibandingkan dengan C,D,E,F,G dan H), (B dibandingkan dengan D,E,F,G dan H), (C dibandingkan dengan A,D,E,F,G dan H), (D dibandingkan dengan A,B,C,F,G dan H), (E dibandingkan dengan A,B,C,F,G dan H), (F dibandingkan dengan A,B,C,D dan H), (G dibandingkan dengan A,B,C,D dane ), (H dibandingkan dengan A,B,C,D,E dan F) Sangat berbeda nyata, Jadi terdapat perbedaan yang nyata antara 1 bulan maupun 2 bulan pada penyimpanan di Cooling Room. Suhu udara rata-rata harian yang stabil tidak terlalu banyak mempengaruhi kadar air pada benih menyebabkan kadar air pada penyimpanan di Cooling Room stabil. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Tempat dan lamanya penyimpanan mempengaruhi terhadap kadar air dan daya tumbuh jagung manis (Zea Mays Sachaarata Strurt) 2. Komponen mutu jagung manis (Zea Mays Sachaarata Strurt) yang dipengaruhi oleh Tempat dan lamanya penyimpanan adalah : (a) Kadar air, makin dingin suhu dan pengaturan suhu yang tetap seperti di Cooling Room maka akan semakin stabil kadar airnya dan dapat disimpan lebih lama bila dibandingkan dengan yang digudang biasa; (b) Daya tumbuh, makin dingin suhu dan pengaturan suhu yang tetap seperti di Cooling Room maka akan semakin stabil pula Daya tumbuhnya dan dapat disimpan lebih lama bila dibandingkan dengan yang digudang biasa. 3. Tempat penyimpanan yang terbaik untuk benih jagung manis (Zea Mays Sachaarata Strurt) adalah yang di Cooling Room ( makin dingin suhu dan pengaturan suhu yang tetap, maka akan menyebabkan stabilnya kadar air dan daya tumbuhnya ) 4. Hasil yang terbaik dari penelitian ini adalah : (a) Tempat penyimpanan yang di Cooling Room pada waktu 7 hari setelah penyimpanan karena masih stabilnya kadar air dan daya kecambahnya masih tinggi, walaupun terjadi perubahan naiknya kadar air dan turunnya daya kecambah tidak terlalu drastis; (b) Tempat penyimpanan yang di gudang biasa pada waktu 7 hari setelah penyimpanan karena masih stabilnya kadar air dan daya kecambahnya masih tinggi, tetapi terjadi perubahan naiknya kadar air dan turunnya daya kecambah yang drastis. Adapun saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah: 1. Perbedaan tempat penyimpanan dan lama penyimpanan benih secara umum berpengaruh positif terhadap pertambahan Kadar Air dan Daya Kecambah

Jurnal Agrorektan: Vol. 2 No. 2 Desember 2015 124 benih Jagung. Disarankan adanya pengkajian lebih lanjut dengan penyimpanan pada media penyimpanan benih yang terisolasi (SILO). 2. Tempat dan lama penyimpanan benih yang berbeda pada percobaan ini sangat berpengaruh nyata terhadap viabilitas sifat fisik benih Jagung manis. Disarankan adanya pengkajian lebih lanjut tentang kadar air di atas 14 % dan lama penyimpanan di atas 2 bulan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2001. Pelatihan PHT dan Analisis Mutu Benih. Warta Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Vol. 23, No. 24. Bewley dan Black, 1985 dalam McCormack, 2004. Standar Pengujian Benih Jagung. Harington, 1972 dalam McCormac, 2004. Mutu Benih Jagung. Hendarto Kuswanto. 2007. Teknologi Pemrosesan Pengemasan dan Penyimpanan Benih. Kanisius. Yogyakarta. Lita. 2002. Teknologi Benih. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Rukmana, R. 2003. Usaha Tani Jagung. Yogyakarta: Kanisius. Robi in. 2007. Perbedaan Bahan Kemasan, Periode Simpan dan Pengaruhnya terhadap Kadar Air Benih Jagung dalam Ruang Simpan Terbuka. Buletin Teknik Pertanian Vol. 12 (1). Saenong, S. M. Rizai, R.Arief dan Rahmawati. 2006. Pengolahan Benih Jagung. Maros: Balai Penelitian Tanaman Serealia. Soewartono, AJD. 2000. Pengelolaan Kedele dan Jagung. Bogor: Balai Metodologi Informasi Pertanian. Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih. Malang: Fakultas Pertanian UNBRAW. Sutoro dan Zuraida. 2006. Pengelolaan Plasma Nutfah Jagung. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian. Tim Penulis PS. 2002. Sweet Corn Baby Corn. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.