BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana prosedur penelitian dilakukan atau suatu cara yang dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. pemilihan metode yang tepat yang digunakan dalam suatu penelitian. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagaimana yang didevinisikan oleh Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kontraktor Listrik Nasional (PAKLINA) DPC Madiun. Dalam penelitian ini agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data serta bagaimana melakukan penelitian di lapangan (Nazir,

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam meneliti status sekelompok manusia. Suatu objek, suatu sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

BAB: III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor (Moleong,

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang

pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. 2

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif. Metode Kualitatif menurut

III. METODE PENELITIAN. untuk mencapai tujuan dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

agenda permasalahan yang dipaparkan pada bagian sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian berguna untuk memandu peneliti tentang bagaimana prosedur penelitian dilakukan atau suatu cara yang dilakukan oleh peneliti dalam usaha mengungkap permasalahan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambar ekspresi anak tunagrahita ringan pada media keramik dengan teknik metode collective painting. Adapun pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan & Taylor (Maleong 2007:4) mengemukakan bahwa:.. Metodologi kualitatif merupakan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati. Pendekatan ini di arahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. Sebagaimana dijelaskan oleh Lexy J.Moleong (2007:6) bahwa: Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 80

Penelitan kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami, sikap, pandangan, perasaan, perilaku individu/kelompok orang. Yang terpenting adalah upaya memahami sikap, pandang perasaaan, dan perilaku baik individu maupun sekelompok orang. Penelitian kualitatif memerlukan ketajaman analisis dan objektivitas sehingga diperoleh ketepatan dalam interpretasi, sebab hakikat dari suatu fenomena atau gejala bagi penelitian kualitatif adalah totalitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki dengan melibatkan aktivitas dan pekerjaan manusia secara terperinci. Whitney (1960) dalam Moh. Nasir (1988) menyebutkan bahwa...metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. 1. Tahap-tahap penelitian a. Tahap pra-lapangan 1) Menyusun Rancangan Penelitian Menurut Lexy J.Maleong (2007:127), rancangan penelitian (research design) adalah : usaha merencanakan dan menentukan segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu penelitian kualitatif. 81

Rancangan kualitatif peneliti dengan membuat: a) Latar belakang masalah b) Membuat jadwal pelaksanaan penelitian c) Membuat daftar kajian pustaka yang berkaitan dengan anak tunagrahita ringan d) Merencanakan tempat SLB di Cipaganti Bandung sebagai lapangan penelitian e) Menentukan jadwal penelitian f) Memilih observasi sebagai cara pengumpulan data awal g) Membuat rancangan prosedur analisis data h) Membuat rancangan perlengkapan (yang diperlukan dalam penelitian) serta rancangan pengecekan kebenaran data. 2) Mengurus Perizinan Langkah pertama, peneliti mencari informasi mengenai jalur resmi (formal) yang berwenang memberi izin pelaksanaan penelitian ini. Hal lain yang diperhatikan dan dipersiapkan peneliti adalah persyaratan yang diperlukan, antara lain: a) surat tugas, b) surat izin lembaga, c) identitas diri (KTP, Kartu Tanda Mahasiswa), d) memperlihatkan perlengkapan penelitian seperti kamera foto, alat-alat lukis, e) memaparkan maksud, tujuan, hasil penelitian yang diharapkan, siapa saja yang harus dihubungi, dan memberi kesempatan pemberi izin untuk mempelajari rancangan penelitian. 82

3) Menjajaki dan Menilai Lapangan Pada tahap ini peneliti belum mengumpulkan data yang sebenarnya, tetapi baru pada tahap orientasi lapangan. Maksud dan tujuan penjajakan lapangan ini adalah berusaha mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan kondisi Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berkaitan dalam rangka mempersiapkan diri secara mental maupun fisik, serta mempersiapkan segala perlengkapan yang mungkin diperlukan. Dimaksudkan pula untuk menilai keadaan, situasi, latar, dan konteksnya apakah terdapat kesesuaian dengan masalah, hipotesis, teori substantive seperti yang digambarkan dan dipikirkan sebelumnya oleh peneliti. Pengenalan dan penjajakan lapangan ini sangat penting agar peneliti dapat bergabung dengan lembaga ini yang selanjutnya diharapkan akan lebih mudah memahami dan menghayati secara lebih objektif mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan gambar ekspresi anak tunagrahita ringan yang merupakan aspek utama penelitian. Kirk dan Miller (Maleong, 2007:131) merumuskan segisegi yang perlu diketahui pada tahap invensi ini ke dalam tiga aspek, yaitu: a. Pemahaman atas petunjuk dan cara hidup Upaya ini berawal dari usaha memahami jaringan sistem sosial dan berakhir pada kebudayaan yang dipelajari. Hal itu mengharuskan peneliti mengadakan kontak dengan anggotaanggota masyarakat, teristimewa tokoh-tokoh yang berpengaruh yang dapat berperan sebagai perantara dalam memahami cara hidup masyarakat setempat. 83

b. Memahami pandangan hidup Cara masyarakat memandang sesuatu seperti objek, orang lain, kepercayaan atau agama lain, merupakan satu segi yang terpatri dalam kehidupannnya. Waktu pertama kali peneliti menyentuh masyarakat tempat penelitian diadakan, peneliti akan berhadapan dengan pandangan hidup masyarakat. Peneliti seyogianya menggali pandangan hidup tersebut, bukan mengomentari, mengkritik, atau berusaha memaksakan pandangan hidupnya. Jika hal ini dilakukan, maka hal tersebut merupakan kesalahan fatal dalam konteks penelitian kualitatif. c. Penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan tempat penelitian Pemahaman ini terjadi pada saat peneliti pertama kali mengenal dan mempelajari kondisi kebudayaan yang tampak dalam unsur-unsur kekaguman, strategi, kegembiraan, dan kesenangan yang mencerminkan motivasi dan citra rasa dalam kebersamaan hidup penduduk setempat dengan peneliti. Tahapan ini bercirikan penilaian atas keadaan penduduk dan kebudayaannya tanpa peneliti menonjolkan diri. Pada saat ini peneliti seyogianya membina ketahanan dan membangun penangkal terhadap tantangan kesukaran, persoalan yang tidak terencana sehingga sebagai bias di kemudian hari. 4) Memilih dan Memanfaatkan Informan Lexy J.Maleong (2007:132) mengemukan bahwa...informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Sedangkan Lincoln dan Guba (Maleong, 2007:132) mengemukakan bahwa...kegunaan informan bagi peneliti ialah membantu agar secepatnya dan tetap seteliti mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks setempat terutama bagi peneliti yang belum mengalami latihan etnografi. Usaha untuk menemukan informan dapat dilakukan dengan cara : 84

(1) Melalui keterangan orang yang berwenang, baik secara formal (pemerintah) maupun secara informal (pemimpin masyarakat seperti tokoh masyarakat, pemimpin adat, dan lain-lain). (2) Melalui wawancara pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti. (Maleong, 2007:133) 5) Menyiapkan Perlengkapan Penelitian Sebelum penelitian dimulai. Peneliti mempersiapkan kembali surat izin penelitian yang telah diproses sebelumnya, jadwal penelitian, anggaran biaya penelitian, alat pencatat, alat analisis data, kondisi fisik, dan kesiapan mental. 6) Persoalan Etika Penelitian Beberapa hal yang diperhatikan peneliti sehubungan dengan persoalan etika penelitian, seperti menurut Bogdan dan Biklen (Maleong, 2007:135-136), antara lain: a) Menyampaikan secara jujur dan terbuka maksud dan tujuan peneliti, terutama pada penanggung jawab lembaga/sekolah yang bersangkutan yaitu SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. b) Pandang dan hargailah orang-orang yang diteliti bukan sebagai objek, melainkan sebagai orang yang sama derajatnya dengan peneliti. Untuk itu kita harus memandang dan menghargai orang-orang yang diteliti, dalam hal ini siswasiswi SLB, guru dan orang tua. c) Menghargai, menghormati, dan mematuhi semua peraturan, nilai dan kebiasaan di SLB yang bersangkutan. 85

d) Menjaga kerahasiaan segala sesuatu yang berhubungan dengan informasi yang diberikan oleh subjek. e) Menulis segala kejadian, peristiwa, cerita dan lain-lain secara transparan, jujur, dan benar b. Tahap pekerjaan lapangan 1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri. Dalam hal ini peneliti berusaha memahami kembali mengenai berbagai hal yang menjadi tujuan utama dari penelitian ini yaitu mengenai karya lukis anak-anak SLB. Agar dalam prakteknya tidak mengalami penyimpangan. Segala hal yang bukan merupakan tujuan dari penelitian ini diabaikan. Peneliti bertekad mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak mungkin tanpa mengintervensi peristiwa dan mengalokasikan waktu seefektif dan seefesien mungkin. 2) Memasuki lapangan. Mengusahakan terbinanya hubungan antara peneliti dengan subjek secara satu kesatuan tanpa adanya jarak yang dapat menimbulkan efek-efek yang tidak diharapkan bisa terjadi. Peneliti berusaha memahami, merebut simpati, dan membangun rapport. 3) Berperan serta sambil mengumpulkan data. Pada saat menyusun usulan penelitian. Batas studi telah ditetapkan bersama. Jadwal penelitian disusun fleksibel mengingat situasi lapangan ulit diramalkan. Peneliti senantiasa mengingatkan diri tentang inklusi- 86

ekslusi, keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya sebagai faktor pembatas. Alat penelitian penting yang biasa digunakan adalah catatan lapangan saat pengamatan, wawancara atau adanya kejadian tertentu. Selain itu data diperoleh melalui dokumen, laporan, gambar, dan foto. c. Tahap analisis data 1) Konsep analisis data Bogdan dan Biklen (Lexy J.Maleong, 2007:248) mengemukan konsep analisis data kualitatif sebagai berikut: Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian tentang gambar ekspresi anak tunagrahita ringan ini, peneliti mengelompokkan karya sesuai kelompok kelasnya yaitu kelas I-III dan kelas IV-VI di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. Penulis membuat suatu pengelompokan karya berdasarkan pendekatan/rangsangan yang digunakan. Sehingga dengan demikian akan lebih memudahkan peneliti dalam menganalisis karya anak-anak berdasarkan pada unsur tema, visual, estetik serta bagaimana penerapan metode collective painting pada karya tersebut. 87

2) Sampling Teknik penarikan sampel dilakukan secara purposive sampling atau sampling bertujuan. Lexy J. Maleong (2007:224) menjelaskan bahwa...purposive sampling sebagai pengambilan unsur sampel atas dasar tujuan tertentu sehingga memenuhi keninginan dan kepentingan peneliti. Dalam hal ini peneliti melakukan penarikan sampel pada siswa kelas I-VI di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. B. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. 1. Observasi Mohamad Nazir (1999:212) mengemukakan bahwa...pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lainnya untuk keperluan tersebut. Teknik observasi yang dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu: a) Teknik observasi langsung: yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik dilakukan dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan yang khususnya diadakan. b) Teknik observasi tidak langsung: yaitu teknik pengumpulan data diaman penyelidikan mengadakan pengamatan terhadap gejalagejala subjek yang diselidiki dengan perantara sebuah alat, baik alat yang sudah ada (yang semula tidak khusus dibuat untuk keperluan 88

tersebut) maupun yang disengaja dibuat untuk keperluan yang khusus itu. Pelaksanaannya dapat berlangsung di dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik observasi langsung supaya data-data lebih akurat. Adapun hal yang diobservasi dalam hal ini adalah: (1) Keadaan fisik SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. (2) Kegiatan belajar mengajar di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. (3) Karakteristik siswa TK, SD, SMP, SMA di SLB-C YPLB 2. Wawancara Cipaganti Bandung. Wawancara ini dilakukan terhadap orang orang atau guru, atau siswa yang terlibat langsung dalam masalah yang diteliti. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa di SPLB C YPLB Cipaganti Bandung. Teknik wawancara digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui teknik observasi. Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab langsung dengan guru yang bersangkutan mengenai latar belakang anak, keterampilan anak, upaya upaya guru dalam melatih keterampilan, serta kesulitan yang dihadapi. Mohamad Nazir ( 1999:234 ) yang dimaksud wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide ( panduan wawancara ). 89

Dalam pelaksanaannya penulis melakukan persiapan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan: a) Karakteristik umum anak tunagrahita ringan pada tingkatan SD di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. b) Karakteristik khusus anak tunagrahita ringan pada tingkatan SD sebanyak 22 siswa di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. c) Permasalahan anak tunagrahita ringan pada tingkatan SD di SPLB- C YPLB Cipaganti Bandung. d) Kesulitan dalam hal kegiatan belajar mengajar di kelas mengenai mata pelajaran umum e) Kesulitan dalam hal kegiatan belajar mengajar di kelas mengenai mata pelajaran seni rupa. f) Hal yang biasa dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan dan kesulitan dalam menghadapi anak tunagrahita ringan di kelas I-VI. Adapun individu yang diwawancara adalah : Tabel 3.1 Narasumber (informan) No Nama Umur Profesi 1. Yani 28 Guru kelas I-III 2. Rita 48 Guru kelas IV-VI 3. Siska 24 Wakasek SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung 90

3. Studi literatur Studi literatur yang dilakukan dengan membaca, mengutip, mempelajari literatur - literatur dari buku- buku, makalah, surat kabar, hasil penelitian serta tulisan- tulisan yang diperoleh di internet yang berhubungan dengan dengan proses pembelajaran seni rupa. Hal ini dilakukan untuk membantu peneliti dalam mencari informasi mengenai hal- hal yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 4. Studi Dokumenter Studi dokumenter Nana Syaodih (2006:22 ) studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen- dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Adapun hal yang didokumentasikan dalam penelitian ini adalah: a) Foto setiap individu dari kelas I-VI, hal ini berguna untuk melengkapi biodata anak. b) Foto selama proses kegiatan penelitian berlangsung. c) Foto hasil karya anak dalam penelitian ini. 5. Catatan Lapangan Catatan tertulis apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. 91

C. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas I-VI di SPLB C YPLB. Pemilihan kelas I-IV sebagai subjek penelitian didasarkan atas kebutuhan penelitian yang memerlukan siswa cukup banyak dalam penggunaan metode collective painting. Untuk itu siswa SD yang memiliki murid paling banyak diantara tingkatan TK,SMP, dan SMA dipilih sebagai subjek penelitian. Akan tetapi dari jumlah keseluruhan siswa SD yaitu 22 orang, yang aktif bersekolah hanya 21 orang. Oleh karena itu subjek dalam penelitian ini yaitu 21 siswa. D. Instrumen penelitian Dalam penelitian kualitatif pada dasarnya peneliti sendirilah yang menjadi instrumen utama. Peneliti sendiri yang terjun ke lapangan untuk memperoleh informasi/data. Penggunaan peneliti sebagai instrumen penelitian berdasarkan prinsip no entry no research (nasution, 1992), serta pada asumsi bahwa hanya manusialah yang mampu memahami, memberikan makna terhadap interaksi antar manusia, gerak muka, menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan yang mereka lakukan (nasution, 1992). Selain itu, peneliti juga menggunakan instrumen pelengkap, yaitu: panduan wawancara, format observasi, catatan lapangan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 92

E. Proses pencatatan dan Analisis Data 1. Proses Pencatatan Data Catatan lapangan (field notes) adalah alat penelitian yang digunakan peneliti sewaktu mengadakan pengamatan di kelas dan wawancara. Catatan lapangan ini biasanya dibuat oleh peneliti ketika proses pengamatan selesai. Kejadian-kejadian yang menarik pada`saat pengamatan berlangsung merupakan objek utama dalam catatan ini. 2. Proses Analisis Data Proses ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, seperti: wawancara, pengamatan, dokumen pribadi, dokumen resmi, foto, gambar, dan sebagainya. Selanjutnya membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi. Dalam hal ini peneliti menafsirkan data dengan tujuan deskriptif analisis, dimana rancangan organisasional dikembangkan dari kategori-kategori yang ditemukan dan hubungan-hubungan yang disarankan atau yang muncul dari data. Dengan demikian deskripsi baru yang diperlukan dapat dicapai. Teori substantif akan tercapai bila dilakukan pengembangan lebih lanjut. Dalam penelitian kualitatif, analisis data tidak dilakukan di akhir penelitian, tetapi sepanjang penelitian. Setelah data-data di peroleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dianalisis kemudian diinterpretasikan dan selanjutnya diambil kesimpulan sementara. 93

Langkah penulis dalam mengolah data antara lain: membaca dan memahami karya dan karakteristik anak tunagrahita ringan, menganalisa dan menafsirkan data, mendeskripsikan data yang mengarah pada kesimpulan. Menyusun hasil analisa secara menyeluruh kemudian menyimpulkannya. Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam analisis data, sebagai berikut: 1. Reduksi Data Data yang tersedia kemudian kemudian dipelajari. Lalu pada langkah selanjutnya adalah membuat reduksi atau rangkuman dengan cara membuat abstraksi dari keseluruhan data menjadi bagian-bagian yang penting (inti), agar lebih mempermudah, jelas, dan terarah. 2. Display Data Disajikan dengan menyusun gambar ekspresif kelompok buatan anak-anak SLB kelas I-VI secara keseluruhan berdasarkan kelompoknya dan pendekatan yang digunakan, untuk mengambil suatu kesimpulan yang akurat. Agar sasaran tersebut dapat tercapai, peneliti membuat tabel analisis data. 94

3. Menambil Kesimpulan dan verifikasi Auditing dalam proses analisis dicatat dan didokumentasikan, agar peneliti mudah membuat kesimpulan data secara singkat dari awal hingga akhir kegiatan. Langkah ini dimaksudkan untuk mencari makna, data yang dikumpulkan dalam bentuk kalimat, dan dengan adanya data lapangan yang telah diperlihatkan dalam bentuk gambar dan data tabel. Kesimpulan akan lebih beralasan. 95