BAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas

METODE. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Waktu

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODE. Waktu dan Tempat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November Mei 2016

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

111. BAHAN DAN METODE

:!,1G():5kr'W:5. JURnAl EKOlOGI DAn SAlns ISSN : ISSN : VOLUME 01, No: 01. Agustus 2012

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur

METODE. Waktu dan Tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016-Januari 2017.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Desember 2016 di

Proses Pembuatan Roti

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN

Analisa Kalori dengan Bom Kalorimeter. Oleh: Ilzamha Hadijah R, S.TP., M.Sc

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan.

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Rekayasa

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Permen Jelly Dari Karagenan dan Konjak BAB III METODOLOGI

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BABllI METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PELAKSANAAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Transkripsi:

19 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian Penelitian analisis nilai kalori dan uji sensori roti gula sukrosa dengan substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Bahan yang digunakan dalam pembuatan roti manis yaitu tepung terigu protein tinggi Bogasari yaitu 12-13%, ragi mauri-pan, susu bubuk Dancow, susu cair UHT Ultramilk, bread improver, kuning telur, air es, mentega Blue Band, garam, gula sukrosa Gulaku, dan gula fruktosa Rose Brand. Adonan dicetak setelah fermentasi kedua dengan bentuk bulatan kecil sebanyak 40 buah per unit adonan. Alat yang digunakan dalam pembuatan roti manis yaitu mixer, loyang, baskom, kuas, timbangan, oven, gelas ukur, mangkuk, dan plastik wrap. Alat yang digunakan untuk uji total kalori yaitu alat bom kalorimeter. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian terdiri dari rancangan percobaan, prosedur penelitian, dan analisis data yang dilakukan.

20 3.2.1. Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diterapkan adalah subtitusi gula sukrosa (gula pasir) dengan gula fruktosa (gula cair) dengan 4 perlakuan. Pada uji sensori masing-masing perlakuan diujikan kepada 30 panelis agak terlatih, sedangkan pada uji kalori masing-masing perlakuan diujikan dalam bentuk 5 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah: T0 (kontrol) : 100% gula sukrosa dan 0% gula fruktosa T1 T2 T3 : 75% gula sukrosa dan 25% gula fruktosa : 50% gula sukrosa dan 50% gula fruktosa : 25% gula sukrosa dan 75% gula fruktosa Nilai kalori roti diuji dengan bomb kalorimeter. Nilai kalori roti yang didapatkan dirancang dengan acak lengkap (RAL), pada perlakuan (T0: 100% gula sukrosa 0% gula fruktosa, T1: 75% gula sukrosa dan 25% gula fruktosa, T2: 50% gula sukrosa dan 50% gula fruktosa, serta T3: 25% gula sukrosa dan 75% gula fruktosa) masing-masing diulang sebanyak 5 kali. 3.2.2. Uji Parameter Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari total kalori roti manis dan uji sensori yaitu uji warna, uji aroma, uji rasa, uji tekstur, serta uji kesukaan terhadap roti. a. Uji Sensori Uji sensori atau organoleptik ini dilakukan menggunakan 30 panelis agak terlatih. Parameter yang digunakan dalam pengujian sensori adalah rasa manis,

21 aroma, tekstur, warna, dan kesukaan dengan skala nilai 1 sampai dengan 4. Untuk parameter tekstur, skor 1 = tidak bantat, skor 2 = agak bantat, skor 3 = bantat, dan skor 4 = sangat bantat. Untuk parameter warna, skor 1 = tidak berwarna coklat (pucat), skor 2 = agak berwarna coklat, skor 3 = berwarna coklat, dan skor 4 = sangat berwarna coklat. Untuk parameter aroma, skor 1 = tidak beraroma karamel, skor 2 = agak beraroma karamel, skor 3 = beraroma karamel, dan skor 4 = sangat beraroma karamel. Untuk parameter rasa manis, skor 1 = tidak manis, skor 2 = agak manis, skor 3 = manis, dan skor 4 = sangat manis. Serta uji kesukaan dengan skala hedonic yaitu skor 1 = tidak suka, skor 2 = agak suka, skor 3 = suka, dan skor 4 = sangat suka (Yusianti dan Purwiyatno, 1999). Form uji sensori dapat dilihat pada Lampiran 1. b. Uji Kalori Penentuan nilai total kalori pada roti diukur dengan menggunakan seperangkat alat kalorimeter bom. Prosedur penentuan dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap penentuan kapasitas kalor Kalorimeter Bom dan tahap penentuan kalor pembakaran zat (Sumari, 2003). Penentuan kapasitas kalor kalorimeter bom diawali dengan penimbangan 1 tablet asam benzoat dengan neraca analitik. Tablet asam benzoat dimasukkan kedalam mangkuk sampel dalam bom, dipasang kawat pemanas pada kedua elektrode (panjang kawat 10 cm), serta dipastikan kawat tepat menyentuh permukaan asam benzoat. Bom ditutup rapat, kemudian diisi bom secara perlahan-lahan dengan gas oksigen sampai tekanan pada manometer menunjukkan 20 atmosfer. Ember kalorimeter diisi dengan air sebanyak 2 Liter air. Suhu di

22 dalam ember diatur ± 1,5ºC dibawah suhu kamar. Dimasukkan ember kedalam kalorimeter, lalu diletakkan bom kedalam ember, kemudian dipasang thermometer. Dibiarkan kalorimeter selama 4-5 menit sementara pengatur otomatis mengatur suhu mantel supaya seimbang dengan suhu air didalam ember. Suhu air di dalam ember yaitu T1. Dijalankan arus listrik untuk membakar cuplikan. Tombol hendaknya jangan ditekan lebih dari 5 detik. Suhu ember akan naik dalam 20 detik setelah dimulainya pembakaran. Suhu air dicatat tiap menit hingga dicapai harga maksimum yang konstan selama paling tidak 2 menit. Suhu akhir yaitu T2. Kalorimeter dibuka lalu bom dikeluarkan dari dalam ember. Selama membuka bom terlebih dahulu dikeluarkan gas-gas hasil reaksi melalui lubang di atas bom dengan memutar drei. Dengan menggunakan botol semprot dicuci bagian dalam bom dan ditampung hasil cucian dalam labu Erlenmeyer. Larutan ini kemudian dititrasi dengan Na2CO3 0,0725 N dengan indicator metil merah. Titik akhir titrasi ditandai dengan munculnya warna merah muda. Volume Na2CO3 0,0725 N yang perlukan digunakan untuk menghitung factor koreksi ΔU 1. Kawat pemanas yang tidak terbakar dilepaskan dari elektroda dan diukur panjangnya. Panjang kawat yang habis terbakar diukur dalam cm. Data panjang kawat ini digunakan untuk menghitung factor koreksi ΔU 2. Dihitung kapasitas kalor kalorimeter dengan menggunakan persamaan (Sumari, 2003): ΔU T = - (C. ΔT - ΔU 1 ΔU 2 )/m (dalam kal/g) Tahapan kedua, penentuan kalor pembakaran zat, prosedurnya sama dengan penentuan kapasitas kalor. Jumlah zat yang ditimbnag sekitar 1 gram.

23 Nilai perubahan entalpi pembakaran, ΔH, dapat dihitung dengan persamaan (Sumari, 2003): ΔH T = ΔU T + pv (dalam kal/mol) 3.2.3. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini yaitu diawali dengan pembuatan roti manis, pengujian sensori (warna, tekstur, aroma, rasa manis, dan kesukaan), dan uji nilai kalori. Langkah pertama pembuatan roti yaitu menimbang semua bahan sesuai resep yang telah ditentukan. Lalu mencampurkan semua bahan kering kecuali garam seperti tepung terigu 500 g, susu bubuk 25 g, ragi 11 g, gula pasir (sukrosa) 100 g, dan bread improver 3 g. Kemudian memasukkan air es 100 ml, susu cair 130 ml, gula fruktosa sesuai perlakuan, dan kuning telur 4 butir. Lalu mengaduk adonan hingga semua bahan tercampur rata. Jika tekstur adonan sudah hampir kalis, mentega 100 g dan garam 4 g dapat dicampurkan ke dalam adonan secara perlahan. Kemudian menguleni adonan roti hingga kalis. Setelah itu dilakukan fermentasi pertama yaitu selama 60 menit dan fermentasi kedua yaitu 15 menit. Setelah fermentasi, adonan roti dibentuk dan dilakukan pengovenan selama 30 menit dengan suhu 170 C. Roti yang sudah matang disiapkan dan diberi label yang berbeda setiap perlakuan, kemudian disajikan ke panelis untuk diujikan serta dilakukan pengujian nilai kalori dengan alat bomb kalorimeter. Berikut merupakan diagram alir pembuatan roti pada Ilustrasi 1.

24 Tepung terigu 500 g, susu bubuk 25 g, kuning telur 4 butir, air es 100 ml, gula sukrosa dan fruktosa sesuai perlakuan, ragi 11 g, susu cair 130 ml, bread improver 3 g Pencampuran semua bahan kecuali garam dan mentega Pengulenan dan pembentukan adonan Garam 4 g dan mentega 100 g Fermentasi I (60 menit) Fermentasi II (15 menit) Pencetakan adonan roti masing-masing seberat 20 g dan pengovenan (170 C) ROTI (pengujian sensori dan kalori) Ilustrasi 1. Diagram Alir Pembuatan Roti (Bahalwan, 2014) dengan modifikasi

25 3.2.4. Analisis Data Model matematika rancangan percobaan yang digunakan adalah: Yij = µ + αi + ε ij Keterangan: Yij : angka pengamatan dari perlakuan ke-i (i=1,2,,a) dan ulangan ke-j (j=1,2,.,n) µ : rata-rata umum hasil pengamatan perlakuan αi ε ij : pengaruh perlakuan ke-i : pengaruh galat yang timbul pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah pengaruh subtitusi gula fruktosa terhadap sifat sensori dan nilai total kalori roti yang dibuat dengan gula sukrosa. H 0 : Tidak ada pengaruh subtitusi gula fruktosa terhadap sifat sensori dan nilai total kalori roti gula sukrosa. H 1 : Minimal ada satu pengaruh subtitusi gula fruktosa terhadap sifat sensori dan nilai total kalori roti gula sukrosa. Hipotesis statistika pada penelitian ini yaitu: H 0 : µ 0 = µ 1 = µ 2 H 1 : µ 0 µ 1. µ 3 Kriteria pengujian analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: F hitung < F tabel artinya H 0 diterima dan H 1 ditolak F hitung F tabel artinya H 0 ditolak dan H 1 diterima Pengumpulan data uji sensori dilakukan dengan menggunakan 30 panelis agak terlatih, berdasar petunjuk (Lawless dan Heymann, 1999). Parameter yang

26 diuji adalah warna, tekstur, rasa, aroma, dan kesukaan (skor 1 s.d. 4) dengan membagikan kuesioner kepada setiap panelis. Contoh kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1. Pengolahan data hasil uji sensori (aroma, rasa manis, warna, tekstur, dan kesukaan) menggunakan Kruskal-Wallis Test serta uji total kalori dianalisis statistik dengan ANOVA. Pada uji sensori, apabila ada pengaruh nyata pada perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney, sedangkan pada uji kalori apabila ada pengaruh nyata pada perlakuan maka dilanjutkan dengan uji beda wilayah ganda yaitu Duncan (Sujana, 1994).