BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experiment research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian Research and Development (R&D) merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design,

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. semu (quasy experiment). Desain dari penelitian ini adalah One-Group Pretest

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. open-ended pada materi Bangun Datar Segiempat kelas VII Sekolah Menengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis kecerdasan majemuk dan learning trajectory yang berorientasi kepada pemahaman konsep peluang. B. Desain Pengembangan Pengembangan RPP dan LKS berbasis kecerdasan majemuk dan learning trajectory ini dilakukan dalam beberapa tahap sesuai dengan model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing tahapan yang dilakukan. 1. Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini, dilakukan analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran matematika di SMP, terutama terkait rendahnya pemahaman konsep siswa, sehingga muncullah gagasan untuk mengembangkan RPP dan LKS berbasis teori kecerdasan majemuk dan learning trajectory yang berorientasi kepada pemahaman konsep peluang. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kebutuhan, analisis karakteristik siswa, analisis materi, dan analisis situasi. Lebih lanjut terkait penjelasan masing-masing tahap analisis adalah sebagai berikut. 81

a. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan dengan tujuan menganalisis masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran matematika SMP kelas VIII, sehingga dibutuhkan pengembangan RPP dan LKS berbasis teori kecerdasan majemuk dan learning trajectory yang berorientasi kepada pemahaman konsep peluang. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Menganalisis hasil studi internasional yaitu TIMSS dan PISA untuk mengetahui pencapaian siswa Indonesia khususnya usia kelas VIII SMP dalam beberapa tahun terakhir. 2) Menganalisis daya serap UN SMP tahun 2016 mata pelajaran matematika di SMP N 1 Prambanan dengan cara membandingkan penguasaan materi siswa pada masing-masing topik yang diujikan untuk mengetahui topik yang memiliki daya serap paling rendah. 3) Menganalisis hasil-hasil penelitian para ahli terkait penguasaan konsep siswa pada topik peluang. 4) Menganalisis hasil observasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran. 5) Menganalisis hasil wawancara yang dilakukan dengan guru matematika. b. Analisis siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik siswa yang dijadikan sebagai sasaran dalam penelitian, meliputi tingkat kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan tingkat perkembangan 82

kognitif siswa. Analisis dilakukan melalui observasi pembelajaran di kelas, wawancara dengan guru, dan kajian teori. c. Analisis Materi Analisis materi dilakukan untuk mengkaji materi yang dituangkan dalam RPP dan LKS. Pemilihan materi didasarkan pada hasil analisi kebutuhan, yaitu materi peluang. Materi peluang yang diberikan mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013. d. Analisis Situasi Analisis situasi digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi SMP N 1 Prambanan sehingga diputuskan kelayakan sekolah untuk dijadikan tempat uji coba terhadap RPP dan LKS yang dikembangkan. 2. Tahap Perancangan (Design) Pada tahap perancangan, peneliti membuat rancangan konsep produk yang dikembangkan, yakni RPP dan LKS berbasis teori kecerdasan majemuk dan learning trajectory yang berorientasi kepada pemahaman konsep peluang untuk siswa SMP kelas VIII. Selain itu, disusun pula rancangan instrumen untuk menilai kualitas RPP dan LKS yang dikembangkan. Secara rinci, kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah: 83

a. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Langkah-langkah penyusunan RPP tersebut yaitu: 1) mengkaji silabus dan kurikulum sehingga diperoleh rumusan KI, KD, dan indikator; 2) menentukan tujuan pembelajaran; 3) mengidentifikasi materi pembelajaran; 4) menentukan metode/ pendekatan pembelajaran dan kecerdasan yang akan difasilitasi; 5) mengembangkan kegiatan pembelajaran, yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, serta merumuskan hipotesis atau dugaandugaan alur berfikir siswa; 6) menjabarkan jenis penilaian yang akan digunakan; 7) menentukan alokasi waktu; 8) menentukan bahan dan sumber belajar. b. Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Langkah-langkah penyusunan LKS yaitu: 1) mengkaji ulang dan mendalami materi mulai dari KD, indikator hasil belajar, dan sistematika keilmuannya; 2) menetapkan bentuk LKS yang sesuai dengan materi; 3) merancang kegiatan yang akan ditampilkan pada LKS sesuai dengan RPP; 4) mengubah rancangan menjadi LKS; 84

5) menyusun LKS guru dengan mencantumkan kemungkinan respon siswa dan petunjuk untuk guru. c. Penyusunan lembar penilaian instrumen pembelajaran Instrumen yang akan digunakan untuk menilai kualitas perangkat pembelajaran meliputi: 1) Lembar Penilaian RPP Lembar penilaian RPP berfungsi untuk mengetahui kevalidan dari RPP yang dikembangkan. 2) Lembar Penilaian LKS Lembar penilaian LKS berfungsi untuk mengetahui kevalidan dari LKS yang dikembangkan. 3) Angket Respon Siswa Angket respon siswa berfungsi untuk mengetahui tingkat kepraktisan RPP dan LKS dari sudut pandang siswa. 4) Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui kepraktisan RPP dan LKS jika diterapkan dalam pembelajaran matematika di kelas. 85

5) Soal Tes Pemahaman Konsep Peluang Soal tes pemahaman konsep digunakan pada akhir pembelajaran. Hasil tes digunakan untuk mengetahui keefektifan RPP dan LKS yang dikembangkan ditinjau dari pemahaman konsep peluang siswa. 3. Tahap Pengembangan (Develop) Dalam tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang siap untuk diimplementasikan pada situasi nyata. Kegiatan yang dilakukan meliputi: a. Pengembangan RPP dan LKS Pengembangan RPP dan LKS dilakukan sesuai dengan rancangan awal, sehingga dihasilkan produk awal RPP dan LKS berbasis teori kecerdasan majemuk dan learning trajectory yang berorientasi kepada pemahaman konsep peluang untuk siswa SMP kelas VIII. Kemudian RPP dan LKS tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mendapat kritik dan saran. b. Validasi Validasi bertujuan untuk mendapatkan RPP dan LKS yang valid sehingga siap untuk diujicobakan. Validasi dilakukan dengan mengajukan produk awal kepada validator, yaitu 2 orang dosen ahli dan 1 orang guru matematika. Kritik dan saran serta hasil penilaian dari validator digunakan untuk memperbaiki produk sehingga dapat dihasilkan produk yang valid. c. Revisi RPP dan LKS RPP dan LKS yang telah divalidasi kemudian direvisi sesuai dengan kritik dan saran yang diberikan oleh validator. Selain itu, dilakukan pula perhitungan hasil 86

pengisian lembar validasi RPP dan LKS yang telah diisi oleh validator. RPP dan LKS yang telah direvisi dan telah memenuhi kualifikasi valid siap untuk diujicobakan. 4. Tahap Implementasi (Implementation) Pada tahap implementasi, produk yang dihasilkan pada tahap pengembangan kemudian diujicobakan untuk mengetahui kualitas produk ditinjau dari aspek keefektifan dan kepraktisan. Aspek kepraktisan dianalisis berdasarkan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan angket respon siswa, sedangkan aspek keefektifan dianalisi berdasarkan tes pemahaman konsep siswa. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Pada tahap evaluasi, data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari RPP dan LKS yang dikembangkan. Dilakukan pula revisi terhadap RPP dan LKS berdasarkan hasil evaluasi, saran dari guru, siswa, dan observer, maupun berdasarkan kejadian yang ditemukan selama uji coba terkait kebutuhan yang belum terpenuhi dari RPP dan LKS yang dihasilkan. C. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : SMP N 1 Prambanan, Klaten, Jawa Tengah Waktu : 15 April 2017 13 Mei 2017 D. Jenis Data Dalam proses pengembangan perangkat pembelajaran ini, terdapat dua jenis data yang diperoleh, yaitu: 87

1. Data Kualitatif Data kualitatif ini meliputi data deskriptif yang diperoleh dalam tahap analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi, serta data yang diperoleh selama proses pembelajaran. Data kualitatif ini dapat berupa komentar, kritik, dan saran dari validator, guru, siswa, maupun observer. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi produk. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil penilaian kevalidan produk dari validator, skor hasil penilaian kepraktisan bahan ajar melalui angket respon siswa, serta persentase rata-rata hasil pengisian lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Selain itu, terdapat pula hasil tes pemahaman konsep siswa untuk menentukan keefektifan produk yang dihasilkan. E. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini antara lain: 1. Validator Validator dalam penelitian ini yaitu 2 orang dosen ahli dan 1 guru matematika. Validator memberikan penilaian pada angket penilaian RPP dan LKS, instrumen tes pemahaman konsep, serta memberikan kritik dan saran untuk revisi produk sebelum diujicobakan. 2. Siswa kelas VIII E SMP N 1 Prambanan RPP dan LKS yang dikembangkan, diimplementasikan pada siswa kelas VIII E SMP N 1 Prambanan, sehingga data-data pada tahap implementasi diperoleh 88

dari siswa-siswa kelas VIII E. Siswa juga diminta mengisi angket identifikasi kecenderungan kecerdasan, mengerjakan soal tes pemahaman konsep, dan mengisi angket respon siswa. 3. Observer Observer merupakan pihak yang mengawasi atau mengobservasi selama pembelajaran di kelas menggunakan RPP dan LKS yang dikembangkan. Data yang diperoleh dari observer berupa pengisian lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. F. Instrumen Penilaian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur ketercapaian produk penelitian sesuai dengan kualifikasi valid, praktis, dan efektif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Lembar Penilaian RPP Lembar penilaian ini ditujukan kepada validator untuk mengetahui kevalidan dari RPP yang dikembangkan. Selain menilai, validator juga diminta untuk memberikan kritik dan saran terhadap RPP yang dikembangkan. Kritik dan saran dari validator akan dijadikan dasar pada revisi RPP sebelum diujicobakan. 2. Lembar Penilaian LKS Lembar penilaian ini ditujukan kepada validator untuk mengetahui kevalidan dari LKS yang dikembangkan. Selain menilai, validator juga diminta untuk memberikan kritik dan saran terhadap LKS yang dikembangkan. Kritik dan saran dari validator akan dijadikan dasar pada revisi LKS sebelum diujicobakan. 89

3. Angket Respon Siswa Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui penilaian siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Data dari angket respon siswa digunakan untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Angket respon siswa berbentuk skala likert. Skala likert merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai tanggapan responden setelah menggunakan produk yang dihasilkan dengan cara memilih respon dalam skala ukur yang telah disediakan (Darmadi, 2011: 106). Angket respon siswa ini menggunakan 5 skala ukur, yaitu: SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral 4. Soal Tes Pemahaman Konsep Penyusunan soal-soal test didasarkan pada Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Soal tes berupa soal uraian pada materi peluang untuk mengetahui pemahaman konsep siswa. Data dari hasil tes ini digunakan untuk mengetahui keefektifan RPP dan LKS yang dikembangkan. 5. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar ini diberikan kepada observer yang mengamati implementasi produk dalam proses pembelajaran. Lembar observasi pembelajaran berisi langkahlangkah pembelajaran disertai dengan dua pilihan jawaban terkait keterlaksanaan pada tiap-tiap langkah, yaitu jawaban ya atau tidak. Dalam setiap langkah juga 90

terdapat kolom untuk menuliskan catatan khusus terkait kejadian-kejadian yang berlangsung ketika implementasi produk. Data dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran ketika diterapkan dalam pembelajaran matematika di kelas dan untuk mengetahui catatan-catatan kejadian saat implementasi berlangsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes dan non tes. Adapun penjelasan untuk masing-masing teknik adalah sebagai berikut: 1. Tes Tes yang dilakukan yakni tes pemahaman konsep siswa. Hasil tes ini digunakan untuk menentukan keefektifan RPP dan LKS ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep siswa. 2. Non Tes Instrumen non tes dalam penelitian ini meliputi angket respon siswa dan lembar observasi pembelajaran. Data hasil angket respon siswa dan lembar observasi pembelajaran tersebut digunakan untuk mengetahui kualitas RPP dan LKS dari aspek kepraktisan. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan untuk memperoleh kualifikasi perangkat pembelajaran matematika yang memenuhi aspek valid, praktis, dan efektif. Langkah-langkah dalam menganalisis kriteria kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah sebagai berikut: 91

1. Analisis Kevalidan Data hasil penilaian oleh validator terhadap RPP dan LKS yang dikembangkan kemudian dianalisis untuk mengetahui kevalidan produk. Data tersebut dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Peneliti melakukan tabulasi data yang diperoleh dari validator Penilaian lembar validasi oleh validator dilakukan dengan memberikan skor 5, 4, 3, 2, atau 1 pada tiap aspek penilaian. Pedoman pemberian skor dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Pedoman Pemberian Penilaian Perangkat Pembelajaran Kategori Skor Sangat Baik 5 Baik 4 Cukup Baik 3 Kurang Baik 2 Tidak Baik 1 b. Menghitung skor rata-rata setiap aspek yang dinilai Skor rata-rata setiap aspek dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: n 1 1 x = banyaknya validator x n x = rata-rata perolehan skor tiap aspek n 1 x = jumlah perolehan skor tiap aspek n = banyaknya butir pernyataan tiap aspek 92

c. Mengkonversikan skor rata-rata ke nilai kualitatif dengan skala lima Pedoman pengkonversian skor rata-rata ke nilai kualitatif dengan skala lima menurut Widoyoko (2009: 238) dapat dilihat pada Tabel 10 berikut. Tabel 10. Pedoman Pengkonversian Skor Penilaian Nilai Rentang Skor Kuantitatif Kriteria Kualitatif A x > x i + 1,8Sb i Sangat Baik B x i + 0,6Sb i < x x i + 1,8Sb i Baik C x i 0,6Sb i < x x i + 0,6Sb i Cukup Baik D x i 1,8Sb i < x x i 0,6Sb i Kurang Baik E x x i 1,8Sb i Sangat Kurang Keterangan: x i = rata-rata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Sb i = simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal skor minimal ideal) x = rata-rata perolehan skor tiap aspek d. Menganalisis kevalidan Produk yang dikembangkan dikatakan valid, jika minimal kriteria validitas yang dicapai adalah kriteria baik. 2. Analisis kepraktisan Data angket respon siswa dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui kepraktisan terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 93

a. Angket Respon Siswa 1) Tabulasi data Pada angket respon siswa terdapat 3 aspek yang dianalisis, yaitu aspek kemudahan, keterbantuan, dan aspek kemenarikan. Aspek kemudahan dan keterbantuan digunakan untuk menganalisis kepraktisan, sedangkan aspek kemenarikan digunakan sebagai masukan untuk revisi tahap 2. Dalam angket respon siswa terdapat dua jenis butir pernyataan, yaitu butir pernyataan positif dan butif pernyataan negatif. Pernyataan negatif digunakan untuk mengontrol keseriusan responden dalam memberikan respon (Darmadi, 2011: 106). Menurut Darmadi (2011: 106), pembobotan skor pada butir negatif dilakukan dengan susunan terbalik yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5. Untuk lebih jelasnya, penskoran terhadap hasil angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 11 berikut. Tabel 11. Penskoran Hasil Angket Respon Pilihan Jawaban Skor Butir Positif Skor Butir Negatif Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Netral (N) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5 2) Menghitung perolehan skor rata-rata tiap aspek Skor rata-rata setiap aspek dihitung dengan rumus sebagai berikut: n 1 1 x = banyaknya validator x n 94

Keterangan: x = rata-rata perolehan skor tiap aspek n 1 x = jumlah perolehan skor tiap aspek n = banyaknya butir pernyataan tiap aspek 3) Mengkonversi skor rata-rata ke nilai kualitatif dengan skala lima Pengkonversian skor rata-rata ke nilai kualitatif dengan skala lima dilakukan sesuai dengan pedoman pada Tabel 10. 4) Menganalisis kepraktisan Produk yang dikembangkan dikatakan praktis, jika minimal kriteria yang dicapai adalah kriteria baik sesuai dengan kriteria penilaian pada Tabel 10. b. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 1) Menghitung perolehan skor Perhitungan perolehan skor hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan memberi skor 1 pada pilihan jawaban ya dan memberi skor 0 pada pilihan jawaban tidak. 2) Menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran (p) Persentase keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan rumus: p = skor tiap aspek skor maksimal tiap aspek 100% 3) Mengkonversi persentase ke dalam data kualitatif dengan skala 4 Pengkonversian persentase keterlaksanaan pembelajaran ke dalam data kualitatif didasarkan pada Tabel 12 berikut (Yamsari, 2010: 4). 95

Tabel 12. Klasifikasi Keterlaksanaan Pembelajaran Rentang persentase (dalam %) Klasifikasi 85 < p Sangat Baik 70 < p 85 Baik 50 < p 70 Kurang Baik p 50 Tidak Baik 4) Mengambil kesimpulan Pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikatakan praktis jika minimal hasil lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran memenuhi kriteria baik. 3. Analisis Keefektifan Analisis keefektifan dilakukan menggunakan tes pemahaman konsep. Hasil tes siswa dinilai berdasarkan pedoman penskoran. Nilai maksimal untuk tes ini adalah 100. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikatakan efektif jika lebih dari 70% siswa mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi berdasarkan hasil tes. Analisis dilakukan dengan tahap sebagai berikut: a. Menghitung nilai hasil tes pemahaman konsep siswa (N) b. Menentukan kategori kemampuan pemahaman konsep siswa Pedoman dalam menentukan kategori kemampuan pemahaman konsep siswa menurut Arikunto (1995: 57) dapat dilihat pada Tabel 13 berikut. 96

Tabel 13. Kategori Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Rentang (N) Kategori 80 < N 100 Sangat Tinggi 60 < N 80 Tinggi 40 < N 60 Cukup 20 < N 40 Rendah 0 < N 20 Sangat Rendah c. Menghitung persentase banyaknya siswa yang mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: t = x n 100% Keterangan: t = persentase banyaknya siswa yang mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi x =banyaknya siswa yang mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi n = banyaknya siswa yang mengikuti tes d. Melakukan pengujian normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan statistik uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hipotesis yang digunakan untuk menguji normalitas adalah sebagai berikut: 97

H0 H1 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal H0 diterima jika nilai signifikansi > α, dengan α=0,05. e. Melakukan pengujian hipotesis Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika lebih dari 70% siswa mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi. Statistik uji yang digunakan yaitu uji z. Menurut Lestari & Yudhanegara (2015: 254-256), langkahlangkah pengujian hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis H0 : p 0 0,70 (tidak lebih dari 70% siswa mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi) H1 : p 0 > 0,70 (lebih dari 70% siswa mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi) 2) Menentukan taraf signifikansi Taraf signifikansi α yang digunakan yaitu: α = 0,05. 3) Menentukan statistik uji Statistik uji yang digunakan yaitu: x z hitung = n p p(1 p) n Keterangan: x = banyaknya siswa yang mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi 98

n = banyaknya siswa yang mengikuti tes p = proporsi yang ditetapkan, yaitu 70% 4) Menentukan kriteria keputusan Tolak H0 jika z hitung > z α. 5) Melakukan perhitungan 6) Menarik kesimpulan 99