BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada pasien tergantung pada saat pertemuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pula. Setiap komunikasi memiliki tujuan masing-masing, baik dari yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kemampuan yang harus dikuasai untuk menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Mengatasi masalah tersebut, pakar pendidikan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun oleh : Endah Widyaningsih Rahayu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN. profesi pendidikan dokter gigi UMY angkatan 2011 di Rumah Sakit Gigi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 107 mahasiswa profesi PSPDG

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang datang ke dokter gigi saat berada di dalam ruangan tidak jarang tiba-tiba

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

BAB I PENGANTAR. ini ditandai dengan ditemukannya alat-alat praktis seperti

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. Healthcare-Associated Infections (HAIs) atau biasa disebut infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain itu, kesempatan belajar bagi peserta didik (grown learning) harus

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Diabetes Federation (IDF), diabetes adalah

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mereka untuk melakukan tugas dan fungsinya dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. farmasi klinik agar memberikan kontribusi terhadap perkembangan sistem

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

Oleh: Dwi Kurniati NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: KHUSNIYATUN

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BABI PENDAHULUAN. Profesi kesehatan tidaklah cukup jika hanya menjadi seorang profesi

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan praktik akuntansi global menimbulkan adanya tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. mencegah proses kehamilan pada pasangan suami istri yang memiliki usia subur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mulut merupakan salah satu faktor penting penyebab terjadinya karies

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. yang dikeluhkan oleh masyarakat (Pontonuwu dkk., 2013). Penyakit gigi dan

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu masalah. Menurut Duch (1995), Problem Based Learning (PBL) pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ISMUBA DI SMA MUHAMMADIYAH KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan. Kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. Program pelayanan kesehatan di negara berkembang masih berpusat pada

PENGARUH PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PEMBINAAN MORAL SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 1 GODEAN

MANAJEMEN KEPALA MADRASAH DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KETENTUAN QURBAN DENGAN MENGGUNAKAN CARD SORT

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( TARBIYAH ) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan tidak dapat diukur dengan uang ataupun harta kekayaan yang lainnya.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Matematika

IDENTIFIKASI PEMBOROSAN MENGGUNAKAN METODE VALUE STREAM MAPPING DAN SIX SIGMA DENGAN MENGIMPLEMENTASI KONSEP LEAN MANUFACTURING TUGAS AKHIR

AZIZ ANDHIKA PRASETYO

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang harus dikuasai karena dapat membantu menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Gigi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berfikir secara kritis dan mandiri serta menyeluruh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observational

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

3.1 Membaca nyaring huruf hijaiyah, kata, frasa, kalimat, yang sederhana tentang dengan intonasi baik dan benar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia (Notoharjo & Lely, 2005). Masalah kesehatan gigi dan mulut

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ISMUBA PADA ANAK YANG ORANG TUANYA BERCERAI DI SMP MUHAMMADIYAH KASIHAN BANTUL

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PERAN LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH MUHAMMADIYAH (LAZISMU) BANYUMAS DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KAUM DHUAFA

TOLERANSI BERAGAMA MENURUT PANDANGAN HAMKA DAN NURCHOLISH MADJID

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh : AJENG AGUSTINA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN ANAK DIBAWAH UMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

Iman Kepada KITAB-KITAB

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

PENERAPAN NILAI-NILAI AKHLAK DALAM MENUNTUT ILMU DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGAN SAYUR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN (STUDI KASUS KEPADA IBU PEDAGANG SAYUR)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

PENENTUAN AWAL RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1432 H

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permintaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terus meningkat tiap tahunnya. Dokter, dokter gigi, serta tenaga pelayanan kesehatan lainnya dituntut untuk dapat memenuhi permintaan tersebut. Seorang dokter atau dokter gigi bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan cara membantu pasien dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi pasien, oleh sebab itu seorang dokter harus mampu memahami berbagai penyakit dan upaya kesehatan serta mampu mengkomunikasikannya dengan baik (Konsil Kedokteran Indonesia, 2009). Menurut Herqutanto, dkk. (2011) keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien tergantung pada saat pertemuan pertama antara dokter dan pasien. Pertemuan pertama antara dokter dan pasien dalam proses konsultasi merupakan salah satu moment of truths, yaitu periode emas saat dokter mempunyai peluang mendapat kepercayaan dari pasien untuk memberikan pertolongan terhadap masalah kesehatannya. Faktor utama yang dapat menciptakan moment of truths yang baik dan menimbulkan kepuasan pasien terhadap dokter adalah Komunikasi Dokter Pasien (KDP). Komunikasi dokter pasien adalah proses dua arah, lingkaran interaktif saat pihak-pihak 1

2 yang berkomunikasi yaitu dokter dan pasien saling bertukar pesan. Bila periode ini dapat dilalui dengan baik, dapat tercipta kepercayaan pasien terhadap dokter yang dapat berlangsung untuk jangka waktu panjang, sehingga proses penatalaksanaan pasien selanjutnya dapat berjalan dengan lancar. Komunikasi dokter-pasien merupakan landasan yang penting bagi seorang dokter dalam proses diagnosis, terapi maupun pencegahan penyakit. Komunikasi terjadi melalui penyampaian pesan dari pengirim ke penerima. Pesan merupakan suatu makna yang diperoleh seseorang dari orang lain. Makna tersebut dapat diperoleh jika kedua belah pihak menjaga dan memelihara komunikasi dengan baik (Konsil Kedokteran Indonesia, 2009). Diterangkan dalam Al-Quran, ي ع ل م ون ال الن اس أ ك ث ر و ل ك ن و ن ذير ا ب شير ا للن اس ك اف ة إال ك أ ر س ل ن ا و م ا * Yang artinya, Dan Kami tidak mengutus kamu Muhammad, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan,.. (Q.S. Saba : 28). Sangappa dan Tekian (2013) berpendapat bahwa komunikasi dalam disiplin medis adalah keterampilan klinis dasar pembentuk kompetensi klinis seorang dokter, bersama dengan pengetahuan klinis, kemampuan menyelesaikan masalah dan pemeriksaan fisik. Komunikasi adalah inti dari kemampuan klinik bukan hanya komponen opsional dari kurikulum tetapi juga menjadi bagian integral dari kurikulum pada pendidikan dokter gigi. Komunikasi dalam pelayanan kesehatan bukan merupakan sebuah sifat dari seorang dokter gigi melainkan suatu

3 keterampilan yang dapat dipelajari. Beaulieu, dkk. (2011) mengatakan bahwa komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien dapat memudahkan seorang dokter dalam memperoleh informasi diagnostik dan memberikan saran terapi. Komunikasi terapeutik yang efektif akan menciptakan kesehatan pasien yang lebih positif. Pasien akan merasa lebih dihargai jika diperlakukan dengan hormat dan bermartabat saat mereka berkunjung ke rumah sakit dan dirawat oleh dokter. Kompetensi komunikasi terapeutik dapat dikatakan terabaikan untuk saat ini, baik dalam pendidikan maupun dalam praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Sebagian dokter merasa tidak mempunyai waktu yang cukup untuk berbincang-bincang dengan pasiennya, sehingga hanya bertanya seperlunya. Dokter bisa saja tidak mendapatkan keterangan yang cukup untuk menegakkan diagnosis, menentukan perencanaan, dan tindakan lebih lanjut akibat beranggapan tidak mempunyai waktu untuk berkomunikasi dengan pasien. Pasien juga akan merasa dalam posisi lebih rendah di hadapan dokter (superior-inferior), sehingga takut bertanya dan akan menerima apa saja yang dikatakan oleh dokter (Konsil Kedokteran Indonesia, 2009). Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang telah terakreditasi dalam pelayanan medis, sehingga dapat digunakan untuk pendidikan dokter maupun penelitian. Rumah sakit pendidikan didirikan sebagai salah satu bentuk upaya dalam meningkatkan kompetensi dokter

4 atau dokter gigi (DepKes, 2004). Program Studi Pendidikan Dokter Gigi (PSPDG) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memiliki Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) sebagai tempat praktik mahasiswa profesi PSPDG. Mahasiswa profesi PSPDG terdiri dari beberapa angkatan, salah satunya adalah mahasiswa profesi PSPDG angkatan 2011 yang merupakan mahasiswa fresh graduate yang baru saja menyelesaikan masa pendidikan strata satu (S1). Pembelajaran tentang komunikasi terapeutik sudah dimasukkan di dalam kurikulum pendidikan dokter gigi. Komunikasi terapeutik telah diajarkan kepada setiap mahasiswa PSPDG UMY selama masa pendidikan strata satu (S1). Pengetahuan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan mahasiswa UMY ketika menghadapi pasien yakni ketika menjalani pendidikan profesi di RSGM UMY khususnya bagi mahasiswa profesi yang fresh graduate (FKIK UMY, 2012). Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan komunikasi terapeutik pada mahasiswa profesi PSPDG UMY angkatan 2011 di RSGM UMY. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan masalah penelitian yaitu : bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan komunikasi terapeutik mahasiswa profesi PSPDG UMY angkatan 2011 di RSGM UMY.

5 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan komunikasi terapeutik mahasiswa profesi PSPDG UMY angkatan 2011 di RSGM UMY. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. RSGM UMY Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan masukan bagi pengelola untuk melakukan evalusi terhadap pengetahuan komunikasi terapeutik mahasiswa profesi pendidikan dokter gigi UMY di RSGM UMY. 2. Peneliti Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi peneliti berikutnya yang ingin melanjutkan penelitian ini. E. Keaslian Penelitian 1. Herqutanto, dkk. (2011) melakukan penelitian dengan judul Pengetahuan dan Keterampilan Komunikasi Dokter Pasien dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Penelitian yang dilakukan oleh Herqutanto, dkk adalah penelitian observasional analitik yang memiliki 1 variabel pengaruh (independent) yaitu beberapa faktor dan 2 variabel terpengaruh (dependent) yaitu tingkat pengetahuan dan tingkat keterampilan komunikasi dokter pasien. Perbedaan

6 penelitiannya dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada sifat dan variabel penelitian. Sifat penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan komunikasi terapeutik mahasiswa profesi PSPDG UMY angkatan 2011. 2. Diana, dkk. (2006), dengan judul Hubungan Pengetahuan Komunikasi Terapeutik Terhadap Kemampuan Komunikasi Perawat dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Elisabeth Purwokerto. Perbedaan penelitiannya dengan penelitian ini terletak pada sifat, variabel dan lokasi penelitian. Lokasi penelitiannya berada di Rumah Sakit Elisabeth Purwokerto. Sifat penelitiannya bersifat observasional analitik. Variabel independent dalam penelitiannya adalah pengetahuan komunikasi terapeutik perawat dan variabel dependent dalam penelitiannya adalah kemampuan komunikasi terapeutik perawat, sedangkan sifat penelitian yang akan dilakukan peneliti bersifat deskriptif dan variabel yang diteliti adalah mengenai tingkat pengetahuan komunikasi terapeutik mahasiswa profesi PSPDG UMY angkatan 2011 yang berlokasi di RSGM UMY. 3. Sanggapa dan Tekian (2013) melakukan penelitian dengan judul Communication Skill in an Indian Undergraduate Dental Curriculum: Randomized Controlled Trial. Variabel pengaruh dalam penelitian tersebut yaitu pembelajaran keterampilan komunikasi dan mahasiswa kedokteran gigi tahun ketiga sebagai variabel terpengaruh.

7 Pengumpulan data dilakukan dengan cara pre dan post test. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu terletak pada sifat dan variabel penelitian, serta cara pengambilan data. Sifat penelitian yang akan dilakukan bersifat deskriptif. Variabel yang diteliti adalah menegenai tingkat pengetahuan komunikasi terapeutik mahasiswa profesi PSPDG UMY angkatan 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pembagian kuesioner.