PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 73-80

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDUCTIVE THINKING BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

: RANI PURWATI K

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN (POE)

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING

RAHMAT FAUZI NIM. K

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLASS-WIDE PEER TUTORING (CWPT)

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

BIOLOGY EDUCATION FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

RIDA BAKTI PRATIWI K

Joyful Learning Journal

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1)

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOHARUM TAHUN AJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BABADAN TAHUN PELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATON

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENERAPAN METODE HYPNOTEACHING

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Pembelajaran Index Card Match, Hasil Belajar Aqidah Akhlak

ABSTRACT. Keywords: Cooperative, Two Stay Two Stray, Learning Outcomes.

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIIIA SMP N 3 SLEMAN

Skripsi Oleh : Shinta Nurroh Novitasari K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode bamboo dancing, Hasil belajar.

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPASISWA KELAS VII

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 OLEH EKO BUDIONO K4308085 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012

ABSTRAK Eko Budiono. Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Rasional Siswa Kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Februari 2012. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir rasional pada semua Dimensi Kognitif melalui penerapan strategi Guided Inquiry pada semua Dimensi Kognitif siswa kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Data diperoleh melalui observasi, tes tertulis. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Validasi data menggunakan triangulasi observer. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi dari observasi yang dilakukan pada siswa kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil capaian skor rata-rata kemampuan berpikir rasional aspek mengolah informasi pada siklus I sebesar 56,15%, pada siklus III 69,73% siklus III 70,68%. Aspek memecahkan masalah pada siklus I sebesar 38,22%, siklus II 67,83%, siklus III 67,71%. Aspek mengambil keputusan pada siklus I sebesar 56,87%, siklus II 63,51%, siklus III 70,71%. Peningkatan yang terjadi dalam setiap siklus menunjukkan bahawa Model pembelajaran Guided Inquiry dapat meningkatkan kemampuan berpikir Rasional pada semua dimensi kognitif siswa. Pada siklus III ada beberapa aspek yang mengalami penurunan capaian skor rata-rata. Penurunan terjadi karena materi pembelajaran pada siklus III yang sulit digabungkan dengan model pembelajaran Guided Inquiry. Kata kunci : Model pembelajaran Guided Inquiry, Berpikir Rasional.

ABSTRACT Eko Budiono.IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE RATIONAL THINKING ABILITY OF VIII-F CLASS STUDENTS OF SMP 5 SURAKARTA YEARS 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University.February 2012. Purpose of the researched is to improve the ability to think rationally on all of the cognitive dimension of through application of Guided Inquiry Strategies on all cognitive dimensions of VII F I Class Students SMP 5 Surakarta years 2011/2012. The research is an action research study Classroom what is done in several cycles. Each cycle consists of four stages: planning, action, observation and reflection. The research subjects are VIII-F Class Students SMP 5 Surakarta years 2011/2012. The data obtained by observation of written test. Techniques of data analysis using descriptive analysis technique. Validating data using triangulation research method. The research was motivated by the observation of the observations made on the VII-F class student of SMP 5 Surakarta. The results showed that the average achievement scores of rational thinking ability to process information on aspects on the 1st cycle by 56.15%, 69.73% in 2nd, and 70.68% in 3 rd. Aspects of solving problems on 1st cycle by 38.22%, 67.83% in the second, 67.71%in 3 rd. Aspects of a decision on the 1 st cycle by 56.87%, 63.51% the second and 71% on 3 rd. The increase that occurs in every cycle showed that Guided Inquiry Learning model can improve the ability of rational thinking in all students cognitive dimensions. In the 3 rd cycle there are some aspects which decreased the average achievement scores. The decrease occurred because the learning materials that are difficult for 3 rd cycle combined with Guided Inquiry learning model. Keywords: Guided Inquiry Learning Model, Rational Thinking.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Belajar merupakan suatu proses tindakan dan langkah-langkah untuk merubah perilaku anak didik dimana perubahan tersebut akan tampak dan dapat diamati dalam kehidupan seharihari. Perubahan perilaku yang diperoleh dapat berupa kecakapan intelektual, kecakapan motorik, kecakapan verbal dan sikap. Dari proses belajar tersebut memiliki kecenderungan mengarah pada produk pembelajaran dan belum mengarah pada proses serta dimensi kognitif. Pembelajaran merupakan proses meningkatkan kemampuan mengolah informasi dari suatu masalah, memecahkan masalah dan menarik kesimpulan dari suatu masalah merupakan suatu hal yang penting dalam hal meningkatkan kuwalitas proses pembelajaran biologi. Kegiatan pembelajaran saat ini kemampuan mengolah informasi dari suatu masalah, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dari suatu masalah masih sangat kecil. Karena dalam pembelajaran saat ini masih bersifat guru sebagai sumber ilmu, sehingga kemampuan siswa dalam mengolah informasi, memecahkan masalah serta mengambil keputusan menjadi kurang berperan. Hasil observasi yang telah dilakukan pada kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta memiliki masalah pada kemampuan berpikir rasional siswa yang masih rendah. Hal ini terlihat pada uraian berikut ini. Siswa hadir dalam proses pembelajaran 94,73%, dalam mengolah informasi, siswa mempertimbangkan informasi yang disampaikan guru 27.63% mendiskusikan semua informasi yang diperoleh 19,73%,siswa menggunakan pertimbangan referensi untuk semua informasi 25,43%. Untuk kriteria memecahkan masalah kemampuan siswa masih rendah yaitu terlihat dalam indikator sebagai berikut. Siswa mampu menulis judul 53,94%, siswa mampu membuat rancangan percobaan secara runtut 42,54%, siswa membuat rancangan percobaan sesuai dengan referensi 63,15%, siswa menyusun eksperimen yang jelas 68,42%, siswa mampu menentukan variabel terikat 45,17%, siswa menggunakan variabel bebas yang dapat diukur 34,84%, siswa dapat menyusun hipotesis dengan jelas 36,84%, ada kontrol dalam rancangan percobaan siswa 29,38%, siswa mampu menghasilkan data berupa narasi 39,03%, siswa dapat membuat daftar material yang komplit 38,59%, siswa dapat mendiskusikan data 42,10% siswa membuat kesimpulan yang sesuai tujuan 46,489%, siswa menggunakan tata kalimat yang baik dalam rancangan percobaanya 31,57%. Sedangkan dalam mengambil keputusan kemampuan siswa

masih dibawah rata-rata, ini terlihat dalam indikator siswa mebuat keputusan yang logis 15,78%, siswa menjawab masalah pada rancangan percobaan 15,78%, siswa menggunakan referensi untuk menganalisa variabel 15,78%, keputusan yang dibuat siswa atas dasar diskusi dan dikomunikasikan 15,78%, keputusan yang dibuat siswa sesuai konsep 15,78%, keputusan yang dibuat siswa didasarkan pada prosedur ilmiah 15,78% Observasi diatas memberikan gambaran bahwa tingkat kemampuan siswa dalam mengolah informasi sebesar 24,69%. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sebesar 43,58%. Sedangkan kemampuan siswa dalam mengambil keputusan adalah 15,78%. Mulyasa (2006:101) memberikan pendapat bahwa proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar siswa peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Sehingga dengan melihat hasil observasi tersebut perlu diadakannya suatu tindakan untuk meningkatkan kemampuan mengolah informasi, memecahkan masalah dan menarik kesimpulan dari siswa kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta. Mengacu pada peraturan perundangan, pendidikan kecakapan hidup (life skill education) merupakan aspek yang perlu mendapat perhatian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Hal ini sesuai dalam PP 19 tahun 2005 Pasal 13 ayat (1) bahwa kurikulum untuk SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat, SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup. Kemampuan kecakapan hidup diantaranya adalah kemampuan berpikir rasional, yang didalamnya terdapat Kemampuan mengolah informasi, mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. Dimana hal-hal tersebut sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran dan memiliki peran yang sangat penting dalam hal peningkatan kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan. Pada dasarnya pembelajaran biologi berupaya untuk membekali siswa dengan berbagai kemampuan tentang cara mengetahui dan memahami konsep ataupun fakta secara mendalam. Pembelajaran biologi seharusnya dapat menampung kesenangan dan kepuasan intelektual siswa dalam usahanya untuk menggali berbagai konsep. Dengan demikian dapat tercapai pembelajaran biologi yang efektif. Kemampuan mengolah informasi, menarik kesimpulan dan mengambil keputusan dalam pembelajaran biologi dapat memberikan suatu pengalaman dan kepuasan intelektual siswa yang manjalaninya, karena dengan mengembangkan kemampuan tersebut siswa akan merasa terlibat dalam membangun pengetahuannya sendiri.

Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran diawali dari rasa ingin tahu siswa itu sendiri. Guru dapat memunculkan rasa ingin tahu siswa dengan cara memberikan suatu permasalahan sehingga akan menimbulkan suatu keinginan dari siswa untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan fakta yang kemudian dianalisa, sehingga akan meningkatkan kemampuan berfikir rasional siswa. Penyelesaian masalah yang ada dalam proses pembelajaran siswa kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 yang dikoordinasikan oleh peneliti dengan guru kelas adalah penerapan model pembelajaran Guided Inquiry. Model pembelajaran ini tidak hanya mengembangkan keterampilan intelektual siswa. Akan tetapi juga mengembangkan seluruh potensi siswa, termasuk emosional dan keterampilan inquiry merupakan proses yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, mengolah informasi mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. Model pembelajaran Guided Inquiry akan merangsang siswa untuk berfikir dan mengolah informasi, mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. Model pembelajaran Guided Inquiry sangat cocok untuk tingkatan siswa Sekolah menengah Pertama karena model pembelajaran ini guru berperan untuk mengarahkan siswa agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat mencapai target yang sesuai harapan. Hal ini sesuai untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Rasional Siswa Kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian yaitu : Apakah penerapan model pembelajaran Guided Inquiry dapat meningkatkan kemampuan berpikir rasional siswa kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: Meningkatkan kemampuan berpikir rasional melalui penerapan model pembelajaran Guided Inquiry siswa kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain 1. Bagi Siswa a. Meningkatkan kemampuan berpikir rasional siswa dalam pembelajaran Biologi. b. Memberikan suasana belajar yang lebih kondusif dan variatif sehingga pembelajaran tidak monoton dan dapat meningkatkan dimensi kognitif siswa. 2. Bagi Guru a. Menambah wawasan tentang metode yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. b. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran Biologi khususnya terkait dengan kemampuan berpikir rasional siswa. 3. Bagi Institusi Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir rasional pada semua dimensi kognitif siswa kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN E. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan berpikir rasional siswa dapat disimpulkan Penerapan model pembelajaran Guided Inquiry dapat meningkatkan kemampuan berpikir rasional siswa kelas VIII-F SMP Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Besarnya peningkatan kemampuan berpikir rasional siswa pada siklus I, siklus II dan siklus III tampak pada peningkatan aspek-aspek dalam kemampuan berpikir rasional. Aspek kemampuan mengolah informasi sebesar 70,68%. Aspek kemampuan memecahkan masalah sebesar 67,71% dan aspek mengambil keputusan sebesar 70,71%). F. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan sebagai dasar referensi bagi pengembangan penelitian tindakan kelas lebih lanjut dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran biologi di SMP Negeri 5 Surakarta. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada proses pembelajaran di kelas dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran biologi serta memberikan alternatif dalam memilih model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Adanya alternatif pilihan model pembelajaran tersebut diharapkan pembelajaran tidak lagi bersifat teacher centre dan membosankan, melainkan bersifat student centre dan menyenangkan. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai upaya bersama antara guru, siswa serta penyelenggara pembelajaran untuk membantu meningkatkan pencapaian kompetensi sains biologi siswa secara maksimal.

G. Saran 1. Kepada siswa a. Siswa hendaknya memperhatikan instruksi dan penjelasan yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung sehingga siswa tidak merasa bingung serta waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal. b. Siswa hendaknya lebih aktif bertanya kepada guru sehingga pembelajaran terlihat lebih hidup dan kelas menjadi lebih kondusif. c. Siswa hendaknya tidak hanya mengandalkan buku LKS yang disediakan oleh sekolah, tetapi juga mencari buku atau referensi lain sebagai bahan acuan pembelajaran sehingga pengetahuan yang didapat menjadi luas. d. Siswa hendaknya lebih meningkatkan kerjasama kelompok dan kemampuan dalam berdiskusi sehingga pada saat diskusi dapat berlangsung dengan baik. 2. Kepada guru a. Guru hendaknya mempelajari dengan baik langkah-langkah pembelajaran yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana dan pembelajaran dapat berlangsung tepat waktu. b. Guru hendaknya lebih memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan pendapat sehingga pembelajaran dapat menyenangakan dan kelas menjadi kondusif. c. Guru hendaknya lebih tegas dalam memberi arahan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas sehinggan siswa dapat tepat waktu dalam mengumpulkan tugas.