BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kesehatan Masyarakat Gamping I sudah terjangkau oleh BPJS bagi

Kuesioner Penelitian. Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Nisa khoiriah INTISARI

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Pakualaman merupakan puskesmas yang terletak di jalan jayeng

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. parameter yang ditanyakan kepada responden yaitu: lama

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta yang terletak

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 dengan memperoleh responden

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

KUISIONER PENELITIAN HUBUNGAN KEPUASAAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT LOYALITAS PASIEN DI POLI KEBIDANAN SILOAM HOSPITAL

BAB V PEMBAHASAN. standar operasional prosedur (SOP) dimana hasil skor tertinggi adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Responden dan Hasil Penelitian

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

Oleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209) PSIK FK UNDIP 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

GASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja. Sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Kelurahan Tamantirto memiliki luas wilayah 672 Ha yang salah

KUESIONER PENELITIAN. Bersama ini saya memohon kesediaan Ibu untuk membantu saya dalam pengisian dan

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF BIDAN TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA0-6

2

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. balita yang berusia 6-24 bulan sebanyak 48 orang. a. Penimbangan dan pencatatan berat badan balita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

1.2 Rumusan Masalah 1) Apakah yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan masyarakat? 2) Bagaimana upaya peningkatan kesehatan lingkungan masyarakat?

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Syarat Rumah Sehat secara deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan penelitian ini meliputi hasil analisis univariat yaitu pengetahuan ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang

BAB V PEMBAHASAN. terhadap pengetahuan ibu tentang pola makan balita di Desa Sambirejo,

dilaporkan ke pelayanan kesehatan sehingga jumlah yang tercatat tidak sebesar angka survey (Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 2011).

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB 5 : PEMBAHASAN. yang peneliti tanyakan sehingga pertanyaan tersebut dibacakan berulang kali.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Geblagan, Tamantirto,

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TOILET TRAINING TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DI PAUD TUNAS HARAPAN KUTOARJO PURWOREJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENERAPAN SADARI PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PERTIWI PEMALANG TAHUN 2017

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penyuluhan Tentang Senam Hamil Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

KARAKTERISTIK IBU DENGAN PARITAS LEBIH DARI 3 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, untuk jenjang tingkat pertama (Menkes, 2004).

Gambaran Pengetahuan Klien tentang Swamedikasi di Apotek- Apotek Pekanbaru

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah Kota Gorontalo atau

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pusat Kesehatan Masyarakat Gamping I beralamat didusun Delingsari,desa Ambarketawang, kecamatan Gamping kabupaten Sleman Yogyakarta, yang terletak di wilayah Sleman Barat Daya dengan luas wilayah kerja16.149 km 2. Wilayah kerja Pusat Kesehatan Msayarakat Gamping I terdri dari 2 Desa yaitu Desa Ambarketawang dan Desa Balecatur. Desa Ambarketawang terdiri dari 13 dusun dengan 110 RT dan desa Belecatur terdiri dari 18 dusun degan 127 RT. Saranan Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas yang terkait di wilayah puskesmas Gmping I terdiri dari 1 buah fasilitas kesehatan pusat kesehatan masyarakat, 2 buah pusat kesehatan masyarakat pembantu, 2 buah poskesdes, 3 ruang dokter praktek, 1 dokter spesialis, 3 dokter gigi, 10 bidan praktek swasta, 2 buah apotek, 1 buah laboratorium, 51 buah posyandu, dan 214 orang kader aktif. Fasilitas lainya 5 ruang kerja pegawai, 1 buah aula yang biasa digunakan untuk rapat dan penyuluhan, ruang menyusui, mushola, dan toilet. Waktu pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat ialah pukul 07.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Pusat Kesehatan Masyarakat Gamping I 50

sudah terjangkau oleh BPJS bagi penduduk miskin sebanyak 7079 jiwa degan jumlah kunjngan miskin 4.634 jiwa. 2. Distribusi frekuensi karakteristik responden Tabel 4.1 Rata-rata Umur Responden N Minimu m Maximu m Mean Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Umur 40 19,00 43,00 27,3250,87221 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur minimal responden adalah berusia 19 tahun dan umur maksimal responden adalah 43 tahun sedangkan rata2 responden adalah berusia 27 tahun. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden Karakteristik F % Pendidikan SMP 11 27,5 SMA 25 62,5 S1 4 10 Total 40 100 Pekerjaan IRT 33 82,5 Karyawaan swasta 5 12,5 PNS 2 5 Total 40 100 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 25 responden (62,5%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 33 responden (82,5%) 51

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan Tabel 4.3 pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan Std. Pengetahuan N Minimum Maximum Mean Deviation Kode.Pengetahuan.Pretest 40 6 19 14,95 3,38132 Kode.Pengetahuan.Postest 40 14 24 19,825 2,46917 Valid N (listwise) 40 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan rata-rata sebesar 14,95 kemudian setelah diberikan pendidikan kesehatan skor rata-rata pengetahuan responden mengalami peningkatan yaitu menjadi 19.825. 4. Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara Tabel 4.4 Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara N Correlation Sig. Pair 1 Kode.Pengetahuan.Pretest 40 0,724 0,000 & Kode.Pengetahuan.Postest Tabel 4.3 menunjukkan bahwa setelah dilakukan analisa dengan menggunakan paired sampel t test didapatkan nilai p value sebesar 0,000 sehingga dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara. 52

B. Pembahasan 1. Karakteristik responden Hasil penelitian menunjukan bahwa umur minimal responden adalah berusia 19 tahun dan umur maksimal responden adalah 43 tahun sedangkan rata-rata responden adalah berusia 27 tahun. Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa umur seseorang erat kaitannya dengan pengetahuan. Semakin cukup umur seseorang, tingkat pengetahuannya akan lebih matang dalam berfikir dan bertindak. Rentang usia yang memiliki resiko tinggi dalam kehamilan adalah kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, pada usia kurang dari 20 tahun pengetahuannya masih rendah tentang kehamilan sampai menyusui, demikian pula pada usia lebih dari 35 tahun kondisi fisik sudah menurun dan daya tahan tubuh juga tidak lagi optimal (Henderson, 2006). Usia yang sudah matang akan mempengaruhi pola pikir seorang ibu, sehingga ibu akan patuh dalam perawatan kehamilan. Ibu hamil yang berusia 20 hingga 30 tahun telah masuk dalam rentang usia dewasa awal, dimana ibu mulai mengalami proses kematangan emosional dan mampu menerima informasi dengan baik serta mengambil keputusan yang tepat mengenai perilaku kesehatan seperti manfaat perawatan payudara selama kehamilan, sehingga ibu hamil akan semakin sadar untuk melakukan perawatan kehamilan (Prawihardjo, 2011). Budiarto (2010) menyatakan bahwa semakin manusia mencapai kedewasaan semakin bertambah pula pengetahuan yang diperoleh. Hal 53

tersebut diduga disebabkan pada usia 20-35 tahun responden cenderung lebih aktif dalam mencari informasi mengenai perawatan payudara. Sedangkan ibu yang berumur 20-40 tahun, menurut Hurlock (2004) disebut sebagai "masa dewasa" dan disebut juga masa reproduksi, di mana pada masa ini diharapkan orang telah marnpu untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan tenang secara emosional. Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan dalah umur responden. Umur merupakan indikator kedewasaan seseorang, semakin bertambah umur semakin bertambah pengetahuan yang dimiliki. Dengan bertambahnya umr maka akan semakin bertambah pula pengetahuan responden sehingga responden akan lebih mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan payudara selama kehamilan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden pendidikan menengah (SMA/SMK).Hal ini jelas bahwa dengan pengetahuan yang tinggiwawasan dan usaha untuk mecari informasi akan lebih luas, karenaorang yang memiliki dasar pendidikan menengah dan tinggi lebih mudah mengertidan memahami informasi yang diterimanya bila dibanding denganrespoden yang berpendidikan lebih rendah. Penelitian ini sesuai dengan teori yang didapat dimana semakin tinggipendidikan yang ditempuh oleh seseorang, maka semakin baikpengetahuan dan lebih luas dibandingkan dengan tingkat pendidikanyang rendah (Notoatmodjo, 2010). Pendidikan juga akan 54

membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, mencari pengalaman sehinggainformasi yang diterima akan jadi pengetahuan (Azwar, 2006). Selain itu menurut Notoatmojo (2003), pendidikan seseorang dapat mempengaruhi tingkatpengetahuan orang tersebut yang kiranya dapat mengubah sikap dan menanamkan tingkah laku baru. Pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi pengetahuan responden sehigga pada responden yang mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan payudara yang baik dan benar. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden adalah bekerja sebagai IRT. Andriany (2008) menyatakan bahwa wanita yang bekerja biasanya memilikipengetahuan yang baik. Selain itu pekerjaan juga dapat mempengaruhi pengetahuandalam perilaku sehari-hari. Pekerjaan adalah aktifitas yang dilakukan sehari-hari. Dimana seluruh bidang pekerjaan umumnya diperlukan adanya hubungan sosial dan hubungan dengan orang baik, setiap orang harus dapat bergaul dengan orang lain, setiap orang harus bergaul dengan teman sejawat maupun berhubungan dengan atasan. Pekerjaan dapat menggambarkan tingkat kehidupan seseorang karena dapat mempengaruhi sebagian aspek kehidupan seseorang termasuk pemeliharaan kesehatan. Dinyatakan bahwa jenis pekerjaan dapat berperan dalam pengetahuan (Notoatmodjo, 2010). Adanya penggeseran paradigma yang dipicu oleh tingginya tingkat kebutuhan hidup dan meningkatnya pemahaman kaum wanita tentang 55

aktualisasi diri. Pendidikan dan kebebasan informasi membuat parawanita masa kini lebih berani memasuki wilayah pekerjaan lain yang dapat memberdayakan kemampuan dirinya secara maksimal (Evi, 2012). Hasanah (2005) menyatakan bahwa pengetahuan seseorang tentang perawatan payudara selama kehamilan dipengaruhi oleh pekerjaan, seseorang yang memiliki pekerjaan yang sangat sibuk akan menyebabkan sulitnya mengakses informasi karena kesibukan yang padat, sehingga ibu jarang melakukan perawatan payudara selama hamil. 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor pengetahuan responden sebelum iberikan pendidikan kesehatan rata-rata sebesar 14,95 kemudian setelah diberikan pendidikan kesehatan skor rata-rata pengetahuan responden mengalami peningkatan yaitu menjadi 19.825. Hal ini disebabkan karena pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan (penyuluhan) atau media umum (koran, majalah, TV, buku dll). pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan. Semakin banyak informasi yang didapatkan semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif 56

dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut. Pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki seseorang. Semakin banyak informasi kesehatan yang dimiliki oleh seseorang maka semakin tinggi pula pengetahuannya. Pengetahuan ini pula yang akan membentuk kepercayaan dan selanjutnya akan memberikan dasar dalam mempercayai serta menentukan sikap terhadap objek tertentu. (Notoatmodjo, 2010). Salah faktor yang dapat menambah pengetahuan adalah dengan diberikannya pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah adalah suatu penerapan konsep pendidikan di bidang kesehatan. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Salah satu cara proses pendidikan adalah dengan cara pemberian informasi baik secara lisan mauapun secara tulisan. Hasil pendidikan kesehatan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap responden, diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan mampu memberikan informasi kepada responden sehingga menambah pengetahuan responden menjadi lebih baik. 57

3. Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan paired sampel t test didapatkan nilai p value sebesar 0,000 sehingga dapat diketahui bahwa pendidikan kesehatan memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara. Hal ini kemungkinan dikarenakan pendidikan responden yang memiliki rata-rata menengah keatas sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin banyak informasi yang didapatkan, faktor lain yang mempengaruhi adalah stats bekerja responden yang sebagian besar sebagai bekerja, responden yang bekerja memiliki banyak akses untuk mencari informasi baik dari teman satu pekerjaan ataupun dari media masa. Penelitian yang sama dikatakan oleh Marwati (2008) mengenai studi analisis pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara, menunjukkan sebanyak 56% responden memiliki pengetahuan baik tentang perawatan payudara dan manfaatnya sebanyak 44% responden memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang perawatan peyudara dan perawatannya. Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan. secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan, batasan 58

ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan. (Notoadmojo, 2012). Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa tujuan pendidikan kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial, pendidikan kesehatan disemua program kesehatan,baik itu gizi ibu dan bayi,pentingnya ASI ekslusif bagibayi, perlunya perawatan payudara selama masa kehamilan sampai menyusui, maupun program kesehatan lainnya (Mubarak, 2009). Menurut Wood (1926), dan Join Commision On Health Education, (1973) dalam Fitriani (2011) menjelaskan bahwa pendidikan kesehatan merupakan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dan membuat keputusan yang tepat sehubungan dengan pemeliharaan kesehatan, sehingga berdasarkan pengalaman yang diperoleh dapat bermanfaat dalam mempengaruhi kebiasaan, sikap, dan pengetahuan seseorang. Menurut WHO (1954, dalam Fitriani, 2011) menjelaskan bahwa tujuan dari pendidikan kesehatana dalah mengubah perilaku orang atau masyarakat dari perilaku 59

yang tidaksehat menjadi perilaku sehat dan mengubah perilaku yang berkaitan dengan sikap atau perilaku budaya.sehingga jelas, pendidikan kesehatan dapat merubah perilaku seseorangkhususnya mengenai kesehatan menjadi lebih baik, salah satunya dengan mencuci tangan.cuci tangan merupakan proses membuang kotoran dan debus ecara mekanis dari kedua belah tangan dengan memakai sabun danair, dengan tujuan untuk mencegah kontaminasi silang (orang ke orang atau benda terkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau perpindahan kuman (Ananto, 2006). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bahwa bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula (Wawan & Dewi, 2010). Sedangkan menurut Notoatmodjo (2005) perilaku manusia adalah semua tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati. Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup yang bersangkutan). Sedangkan dari segi kepentingan kerangka analisis, perilaku adalah apa 60

yang dikerjakan oleh organisme tersebut baik dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009) bahwa terdapat pengaruhpendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang perawatan payudara dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri, p=0,000 (p<0,01). Amali (2009) menyatakan bahwa ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang baik terhadap perawatan payudara selama kehamilan ini sangat bisa mempengaruhi perilaku dan sikap untuk melakukan breastcare. Dengan responden memiliki pengetahuan yang baik terhadap pentingnya perawatan payudara selama kehamilan, sehingga responden akan termotivasi juga untuk melakukan Breast care. Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (mahluk hidup) yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung. Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri (Notoatmodjo, 2010). Umum, perilaku manusia pada hakekatnya adalah proses interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia adalah makhluk hidup. Dengan adanya perilaku yang baik, maka untuk mencapai tujuan yang akan di inginkan pasti bisa tercapai dengan baik. Dengan melakukan perawatan payudara selama kehamilan secara rutin ini akan membantu langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya jika menemukan keadaan abnormal pada payudara. 61

Penelitian yang sama dikatakan oleh Dwi Sri Handayani (2008) dalam Studi Analisis perilaku ibu hamil tentang perawatan payudara di Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan Klaten tahun 2008, sebanyak 46 (51,1%) responden berprilaku benar dan perilaku salah sebesar 44 (48,9%) responden. C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah pada saat dilakukan penelitian peneliti harus menyesuaikan waktu dengan responden karena peneliti harus menunggu responden yang datang ke lokasi penelitian cukup lama. Keterbatasan lainnya adalah pada saat dilakukan penelitian, peneliti tidak menggunakan metode demontrasi pada saat membeikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil. 62