Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

GAMBARAN PENGETAHUAN PLAK DAN STATUS KESEHATAN GINGIVA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PATUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik. Kesehatan ibu harus benar-benar dijaga agar janin yang dikandungnya sehat

BAB 1 PENDAHULUAN. anatomi dan hormonal. Efek perubahan hormonal akan mempengaruhi hampir semua

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memikirkannya sehingga dapat memahaminya. Hal ini tersirat dalam Q.S.An-

ABSTRAK. Kata kunci : gingivitis kehamilan, indeks gingiva modifikasi, usia kehamilan, sosio- ekonomi, pola makan, oral hygiene

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gingivitis di Puskesmas Kakaskasen Tomohon

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN KESEHATAN PERIODONTAL IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X BANDUNG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

Hubungan Perilaku Ibu Hamil dengan Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Masa Kehamilan di Puskesmas Pandanwangi Malang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemeliharaan Kebersihan gigi dan Mulut Ibu Hamil di Puskesmas Kabupaten Kupang

HUBUNGAN SUMBER AIR DENGAN DEPOSIT KALKULUS PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN MAROS BARU KABUPATEN MAROS

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

NASKAH PUBLIKASI PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

ARTIKEL PENELITIAN. Hidayati 1, Kuswardani 2, Gustria Rahayu 3

BAB I PENDAHULUAN. cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang, seperti

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan mukosa rongga mulut dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

INTISARI. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Hamil, Tablet Kalsium Laktat. Puskesmas Sungai Jingah. xiii. 1-2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 3

77 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 77-84

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan baik, kesehatan ibu harus baik dan tidak mengalami kelainan (Hartati et al.,

BAB I PENDAHULUAN. dimana tiap trimester berlangsung hampir 3 bulan lamanya. Trimester 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. di dunia. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 10-15%

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN

PERAWATAN KESEHATAN RONGGA MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS TRENGGALEK JAWA TIMUR

GAMBARAN STATUS GINGIVA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU MANADO

RIWAYAT RADANG GUSI PADA IBU HAMIL DENGAN RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT WILAYAH KOTA BANDA ACEH

GAMBARAN KLINIS GINGIVA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG

PERBEDAAN TINGKAT KERENTANAN TERJADINYA GINGIVITIS ANTARA WANITA MENOPAUSE DENGAN WANITA PASCAMENOPAUSE

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit periodontal merupakan penyakit inflamasi yang mengenai jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan bagian dari siklus kehidupan alami yang akan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi dan mulut yang paling umum diderita, dan menggambarkan masalah

BAB I PENDAHULUAN. ortodontik berdasarkan kebutuhan fungsional dan estetik. Penggunaan alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koloni bakteri pada plak gigi merupakan faktor lokal yang mengakibatkan

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. imunitas gingiva yang salah satu penyebabnya adalah infeksi. Infeksi disebabkan oleh

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

MANFAAT TEH ROSELA (Hibiscuss Sabdariffa L) DALAM PENYEMBUHAN GINGIVITIS MARGINALIS KRONIS. Saluna Deynilisa

ABSTRAK. Kata kunci: Status periodontal, self-ligating bracket, conventional bracket, indeks gingiva, indeks plak. Universitas Kristen Maranatha

STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 KAITAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

STATUS KEBERSIHAN MULUT DAN KESEHATAN PERIODONTAL PASIEN YANG DATANG KE KLINIK PERIODONSIA RSGM UNIVERSITAS JEMBER PERIODE AGUSTUS 2009 AGUSTUS 2010

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

ABSTRAK. Kata kunci: intensi, determinan intensi, Ibu hamil, oral hygiene

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia penyakit periodontal menduduki urutan kedua yaitu

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rahim. Tidak ada metode kontrasepsi yang efektif secara menyeluruh, namun ada

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan karena dapat mempengaruhi kualitas kehidupan termasuk

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

ABSTRAK. laktat pada masa kehamilan. Sedangkan pendidikan ataupun pekerjaan tidak memilki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuannya.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik. Pembangunan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (Rencana Kegiatan Belajar Mengajar)

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi akibat akumulasi bakteri plak. Gingivitis dan periodontitis merupakan dua jenis

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA REMAJA HAMIL USIA TAHUN (Studi pada Kelurahan Rowosari Kota Semarang)

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN PEMBERIAN TABLET FE DENGAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BANYUMAS TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

Kata Kunci : Dukungan Suami, Motivasi Ibu, Minat, Kunjungan Kelas Ibu Hamil

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH PUSKESMAS WULUHAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mulut yang buruk memiliki dampak negatif terhadap tampilan wajah,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perdarahan disertai pembengkakan, kemerahan, eksudat,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah di lakukan pada bulan Maret 2013 Juli 2013 di

BAB I. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Jurnal Care Vol.5, No 2,Tahun 2017 TINGKAT PENGETAHUAN, POLA KEBIASAAN LINGKUNGAN HIDUP BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMILIH KONDISI GARAM

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan

Transkripsi:

177 HUBUNGAN KONSUMSI KALSIUM DAN ORAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN GINGIVITIS PADA IBU HAMIL DI DESA CURUNGREJO KECAMATAN KEPANJEN Titin Sutriyani D4 Kebidanan Universitas Tribhuwana Tunggadewi e-mail: titinsutriyani@gmail.com ABSTRACT Gingivitis is one of the most common dental and oral diseases characterized by gingival inflammation, affecting most pregnant women. Consumption of enough calcium and maintain the dental hygiene before and during pregnancy, become one of the precautions that can be done to avoid gingivitis. The purpose of this study was to determine the correlation of calcium consumption and oral hygiene levels to the incidence of gingivitis in pregnant women. This research is a quantitative research with cross sectional approach. The population was 32 pregnant women in Curungrejo Village, Kepanjen District, Malang. By using total sampling technique, sample of 32 people taken. The collecting data techniques done by interview, observation, distributed the questionnaires and documentation. Data analysis using multiple linear regression method. Based on statistical test known that calcium consumption level correlated significantly to the incidence of gingivitis in pregnant women (t count > value t table = 2.048); oral hygiene significantly affects the happening of gingivitis in pregnant women. Keywords : gingivitis, calcium consumption, oral hygiene, pregnant women ABSTRAK Gingivitis merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut dengan ciri terjadinya peradangan gingiva, menyerang pada sebagian besar ibu hamil. Konsumsi kalsium dan menjaga kebersihan gigi sebelum dan selama hamil menjadi salah satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari gingivitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu hamil yang ada di Desa Curungrejo Kecamatan kepanjen Kabupaten Malang yang berjumlah 32 orang.dengan teknik menggunakan sampling total sampling, didapatkan sampel sejumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan dengan dokumentasi. Analisa data dengan menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa tingkat konsumsi kalsium berhubungan secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil (t hitung > nilai t tabel = 2.048); oral hygine berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil Kata kunci : Gingivitis, konsumsi kalsium,kebersihan mulut, ibu hamil

178 PENDAHULUAN Penyakit gigi dan mulut menjadi salah satu permasalahan kesehatan. Sebanyak 60% penduduk di Indonesia sebanyak 60% yang berada di desa ataupun di kota memiliki masalah penyakit gigi dan mulut. Berdasarkan survei penyakit gigi dan mulut yang sering dialami adalah penyakit periodontal yakni sebesar 87,84%. Terjadinya peningkatan prevalensi ini seiring dengan meningkatnya usia dan gejala yang dijumpai pada seluruh populasi (Ekaputri dan Sjahruddin 2005). Menurut Ekaputri dan Sjahruddin (2005) salah satu populasi yang rentan terhadap penyakit periodontal ialah populasi ibu hamil. Secara klinis pada populasi ibu hamil terdapat perubahan inflamatori pada gingiva. Inflamasi ini ditemukan pada 30%-100% ibu hamil dan keadaan ini disebut sebagai pregnancy gingivitis. Menurut Hasibuan (2007) gingivitis adalah keadaan klinis peradangan gingiva yang terjadi pada kebanyakan ibu hamil. Perubahan gingiva biasanya mulai terlihat pada kehamilan usia dua bulan, dan akan mencapai puncaknya pada bulan kedelapan.gingivitis pada ibu hamil tidak akan timbul tanpa adanya faktor lokal atau keradangan gingiva karena akumulasi plak dan bakteri pada gingiva yang mendahului sebelum kehamilan, sedangkan faktor sistemik yaitu meningkatnya kadar hormon gonadotropin, estrogen, dan progesteron selama masa kehamilan merupakan faktor sekunder yang memperparah peradangan gingiva. Kehamilan bukanlah penyebab langsung dari pregnancy gingivitis, melainkan tergantung pula pada tingkat kebiasaan kebersihan mulut pasien (Hasibuan 2007). Selain faktor diatas, gingivitis juga disebabkan oleh nutrisi yaitu pangan dan gizi ibu hamil, karena pada wanita hamil membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk dirinya dan bayi yang dikandungnya. Jika seorang ibu hamil mengalami kekurangan asupan gizi, maka akan memyebabkan kelainan pada janin yang dikandungnya. Kekurangan unsur gizi seperti vitamin dan kalsium akan memperburuk keadaan ibu hamil. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Februari 2016 terhadap 7 ibu hamil di Desa Curungrejo, diketahui sebanyak 5 ibu mengalami gingivitis pada saat menggosok gigi. Sedangkan 2 ibu hamil lainnya tidak mengalami gingivitis. Berdasarkan data tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene

179 terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik korelasi dan pendekatan cross sectional. Metode analitik korelasi pada penelitian ini digunakan untuk mengukur hubungan tingkat konsumsi kalsium, vitamin, dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016. Variabel bebas adalah tingkat konsumsi kalsium, sedangkan variabel terikat adalah oral hygiene. HASIL Karakteristik berdasarkan umur responden di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen diketahui sebanyak 13 orang (40,6%) responden berumur 24-28 tahun; sebanyak 8 orang(25%) berumur 19-23 tahun; sebanyak masing masing 5 orang ( 15,6%) berumur 29-33 tahun dan 34-38 tahun; serta sebanyak 1 orang (3,1%) berumur 39-43 tahun.. Karakteristik berdasarkan pendidikan responden diketahui sebanyak 11 orang ( 34,3%) berpendidikan SMP; sebanyak 10 orang (31,2%) berpendidikan SMA; sebanyak 6 orang( 18,7%) berpendidikan SD; sebanyak 3 orang (9,3%) berpendidikan S1; dan sebanyak 2 orang (6,2%) berpendidikan DIII. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang ada di Desa Curungrejo Kecamatan kepanjen Kabupaten Malang yang berjumlah 32 orang.teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 32 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan dengan dokumentasi. Analisa data dengan menggunakan regresi linier berganda. Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Pekerjaan Responden Jumlah % IRT 23 71,8 Perawat 2 6,2 Guru 2 6,2 Swasta 5 15,6 Total 32 100 Berdasarkan Tabel 1 diketahui sebagian besar responden tidak bekerja (IRT) yakni 23 orang(71,8%).

180 Tabel 2. Analisis Koefisien Regresi dan t hitung Tingkat Konsumsi Kalsium, Oral Hygiene Dengan Kejadian Gingivitis Pada Ibu Hamil di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Variabel Koefisien t hitung t tabel Tingkat konsumsi kalsium dan 0.226 2.749 2.048 Kejadian gingivitis pada ibu hamil Tingkat konsumsi vitamin dan 0.239 5.204 kejadian gingivitis pada ibu hamil Oral hygiene dan Kejadian gingivitis pada ibu hamil 0.531 5.108 Berdasarkan Tabel 2 diketahui tingkat konsumsi kalsium berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil (nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel = 2.048); oral hygine berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil. Sebesar 53,7% mempunyai kekuatan hubungan cukup kuat, dan 46,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti peneliti. Tabel 3 Analisis Ragam Regresi dan f hitung Variabel Tingkat Konsumsi Kalsium, Oral Hygiene Dengan Kejadian Gingivitis Pada Ibu Hamil di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Sumber variasi Derajat Jumlah Kuadran F hitung F 0,05 bebas kuadrat tengah Regresi 3 1.461.487 10.835 2.94 Galat 28 1.258.045 Total 31 2.719 Berdasarkan Tabel 3 di atas diketahui Nilai F hitung sebesar 10.835> nilai F tabel (F 0,05) sebesar 2.94 artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Nilai galat kuadrat tengah 1.258 lebih besar nilai regresi kuadrat tengah 0.487, artinya memperkuat hasil analisis yang menyebutkan ada hubungan yang cukup kuat dari variabel tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Persamaan regresi linear berganda dari hasil analisis tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Y = 2.440 + 0.226 (X1) + 0.239 (X2)+ 0.531 (X3)+ e Dari persamaan tersebut dapat di kemukakan bahwa semua koefisien regresi linear mempunyai tanda positif yang artinya semakin meningkatnya nilai variasi variabel tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Dengan nilai

181 koefisien regresi 0,226 artinya semakin baik tingkat konsumsi kalsium maka semakin kecil kejadian gingivitis, sedangkan oral hygiene semakin baik maka semakin kecil kejadian gingivitis yang dapat dilihat pada koefisien regresi 0.531. PEMBAHASAN Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene yang baik dan berpengaruh besar dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Hasil analisis statistik dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi kalsium (X 1 ) nilai t hitung sebesar 2.749 maka tingkat konsumsi kalsium berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil (nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel = 2.048), sedangkan oral hygine juga berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil (t hitung = 5.108 yang lebih besar dari nilai t tabel = 2.048). Hubungan 53,7% tersebut membuktikan adanya hubungan yang cukup kuat dari variabel tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil dan sisanya 46,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa ibu hamil merupakan salah satu populasi yang mudah mengalami penyakit periodontal. Penyakit periodontal merupakan penyakit pada gigi dan mulut yang disebabkan karena infeksi bakteri yang merusak lapisan fiber dan menyerang tulang gigi di mulut. Jika seorang ibu hamil mengalami kekurangan asupan gizi dalam hal ini kurangnya konsumsi kalsium dan vitamin,maka kejadian periodontal akan meningkat serta akan menyebabkan kelainan pada janin yang dikandungnya.karena alasan tersebut,maka seringkali dijumpai ibu hamil mendapatkan tambahan kalsium setiap kali pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan. Gingivitis merupakan penyakit akibat proses peradangan gusi, disebabkan gangguan kuman dan tanpa plak penyakit guzi tidak akan terjadi.hal ini berarti bahwa gingivitis dapat disembuhkan dengan rajin membersihkan semua plak dari gigi. saat kehamilan, seringkali gingivitis ini menyerang pada sebagian besar ibu hamil. Sesuai dengan Hasibuan (2007) yang menyatakan bahwa gingivitis adalah keadaan klinis peradangan gingiva yang terjadi pada kebanyakan ibu hamil. Perubahan gingiva biasanya mulai terlihat pada kehamilan usia dua bulan, dan akan

182 mencapai puncaknya pada bulan kedelapan.terjadinya peningkatan prevalensi ini seiring dengan meningkatnya usia dan gejala yang dijumpai pada seluruh populasi (Ekaputri dan Sjahruddin 2005).Menurut Ekaputri dan Sjahruddin (2005) salah satu populasi yang rentan terhadap penyakit periodontal ialah populasi ibu hamil. Secara klinis pada populasi ibu hamil terdapat perubahan inflamatori pada gingiva. Inflamasi ini ditemukan pada 30%-100% ibu hamil dan keadaan ini disebut sebagai pregnancy gingivitis. Biasanya gingivitis pada ibu hamil tidak akan timbul tanpa adanya faktor lokal atau keradangan gingiva karena akumulasi plak dan bakteri pada gingiva yang mendahului sebelum kehamilan, sedangkan faktor sistemik yaitu meningkatnya kadar hormon gonadotropin, estrogen, dan progesteron selama masa kehamilan merupakan faktor sekunder yang memperparah peradangan gingiva. Adanya perubahan hormon pada ibu hamil, ditambah dengan kebersihan gigi yang kurang sebelum hamil dan selama hamil akan memperburuk kondisi mulut dan gigi ibu hamil. Sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kehamilan bukanlah penyebab langsung dari pregnancy gingivitis, melainkan tergantung pula pada tingkat kebiasaan kebersihan mulut pasien (Hasibuan 2007). Selain faktor diatas, gingivitis juga disebabkan oleh nutrisi yaitu pangan dan gizi ibu hamil. Wanita hamil membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk dirinya dan bayi yang dikandungnya. Ibu hamil yang kurang mengkonsumsi zat gizi termasuk didalamnya adalah kalsium dan vitamin,maka berpotensi besar untuk mengalami penyakit ini. Hasil penelitian ini didukung hasil penelitian Wardhani (2012) yang menyatakan ada hubungan tingkat kebersihan rongga mulut dengan status gingiva pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kecamatan Sembersari Kabupaten Jember KESIMPULAN Ada hubungan yang kuat antara konsumsi kalsium, dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang REFERENSI Dorland, Newman. (2002). Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta. EGC,1765.

183 Ekaputri N, Sjahruddin FLD. (2005). Hubungan Perilaku Wanita Hamil Dalam Membersihkan Gigi dan Mulut dengan Kedalaman Poket Periodontal Selama Masa Hehamilan. Jakarta, Majalah Indonesia Kedokteran Gigi. Hasibuan, S. P. Melayu.(2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta, Bumi Aksara. Kumar, P., and Clark, M.(2005). Clinical Medicine. 6th ed. London, UK: Elseveir Saunders. Rintoko, B.(2005). Kebersihan mempengaruhi adanya gingivitis pada ibu hamil. Semarang, EGC. Wardhani,DF.(2012). Hubungan Tingkat Kebersihan Rongga Mulut Dengan Status Gingiva Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kecamatan Sembersari Kabupaten Jember. Skripsi. Jember. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas.