177 HUBUNGAN KONSUMSI KALSIUM DAN ORAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN GINGIVITIS PADA IBU HAMIL DI DESA CURUNGREJO KECAMATAN KEPANJEN Titin Sutriyani D4 Kebidanan Universitas Tribhuwana Tunggadewi e-mail: titinsutriyani@gmail.com ABSTRACT Gingivitis is one of the most common dental and oral diseases characterized by gingival inflammation, affecting most pregnant women. Consumption of enough calcium and maintain the dental hygiene before and during pregnancy, become one of the precautions that can be done to avoid gingivitis. The purpose of this study was to determine the correlation of calcium consumption and oral hygiene levels to the incidence of gingivitis in pregnant women. This research is a quantitative research with cross sectional approach. The population was 32 pregnant women in Curungrejo Village, Kepanjen District, Malang. By using total sampling technique, sample of 32 people taken. The collecting data techniques done by interview, observation, distributed the questionnaires and documentation. Data analysis using multiple linear regression method. Based on statistical test known that calcium consumption level correlated significantly to the incidence of gingivitis in pregnant women (t count > value t table = 2.048); oral hygiene significantly affects the happening of gingivitis in pregnant women. Keywords : gingivitis, calcium consumption, oral hygiene, pregnant women ABSTRAK Gingivitis merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut dengan ciri terjadinya peradangan gingiva, menyerang pada sebagian besar ibu hamil. Konsumsi kalsium dan menjaga kebersihan gigi sebelum dan selama hamil menjadi salah satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari gingivitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu hamil yang ada di Desa Curungrejo Kecamatan kepanjen Kabupaten Malang yang berjumlah 32 orang.dengan teknik menggunakan sampling total sampling, didapatkan sampel sejumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan dengan dokumentasi. Analisa data dengan menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa tingkat konsumsi kalsium berhubungan secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil (t hitung > nilai t tabel = 2.048); oral hygine berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil Kata kunci : Gingivitis, konsumsi kalsium,kebersihan mulut, ibu hamil
178 PENDAHULUAN Penyakit gigi dan mulut menjadi salah satu permasalahan kesehatan. Sebanyak 60% penduduk di Indonesia sebanyak 60% yang berada di desa ataupun di kota memiliki masalah penyakit gigi dan mulut. Berdasarkan survei penyakit gigi dan mulut yang sering dialami adalah penyakit periodontal yakni sebesar 87,84%. Terjadinya peningkatan prevalensi ini seiring dengan meningkatnya usia dan gejala yang dijumpai pada seluruh populasi (Ekaputri dan Sjahruddin 2005). Menurut Ekaputri dan Sjahruddin (2005) salah satu populasi yang rentan terhadap penyakit periodontal ialah populasi ibu hamil. Secara klinis pada populasi ibu hamil terdapat perubahan inflamatori pada gingiva. Inflamasi ini ditemukan pada 30%-100% ibu hamil dan keadaan ini disebut sebagai pregnancy gingivitis. Menurut Hasibuan (2007) gingivitis adalah keadaan klinis peradangan gingiva yang terjadi pada kebanyakan ibu hamil. Perubahan gingiva biasanya mulai terlihat pada kehamilan usia dua bulan, dan akan mencapai puncaknya pada bulan kedelapan.gingivitis pada ibu hamil tidak akan timbul tanpa adanya faktor lokal atau keradangan gingiva karena akumulasi plak dan bakteri pada gingiva yang mendahului sebelum kehamilan, sedangkan faktor sistemik yaitu meningkatnya kadar hormon gonadotropin, estrogen, dan progesteron selama masa kehamilan merupakan faktor sekunder yang memperparah peradangan gingiva. Kehamilan bukanlah penyebab langsung dari pregnancy gingivitis, melainkan tergantung pula pada tingkat kebiasaan kebersihan mulut pasien (Hasibuan 2007). Selain faktor diatas, gingivitis juga disebabkan oleh nutrisi yaitu pangan dan gizi ibu hamil, karena pada wanita hamil membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk dirinya dan bayi yang dikandungnya. Jika seorang ibu hamil mengalami kekurangan asupan gizi, maka akan memyebabkan kelainan pada janin yang dikandungnya. Kekurangan unsur gizi seperti vitamin dan kalsium akan memperburuk keadaan ibu hamil. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Februari 2016 terhadap 7 ibu hamil di Desa Curungrejo, diketahui sebanyak 5 ibu mengalami gingivitis pada saat menggosok gigi. Sedangkan 2 ibu hamil lainnya tidak mengalami gingivitis. Berdasarkan data tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene
179 terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik korelasi dan pendekatan cross sectional. Metode analitik korelasi pada penelitian ini digunakan untuk mengukur hubungan tingkat konsumsi kalsium, vitamin, dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016. Variabel bebas adalah tingkat konsumsi kalsium, sedangkan variabel terikat adalah oral hygiene. HASIL Karakteristik berdasarkan umur responden di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen diketahui sebanyak 13 orang (40,6%) responden berumur 24-28 tahun; sebanyak 8 orang(25%) berumur 19-23 tahun; sebanyak masing masing 5 orang ( 15,6%) berumur 29-33 tahun dan 34-38 tahun; serta sebanyak 1 orang (3,1%) berumur 39-43 tahun.. Karakteristik berdasarkan pendidikan responden diketahui sebanyak 11 orang ( 34,3%) berpendidikan SMP; sebanyak 10 orang (31,2%) berpendidikan SMA; sebanyak 6 orang( 18,7%) berpendidikan SD; sebanyak 3 orang (9,3%) berpendidikan S1; dan sebanyak 2 orang (6,2%) berpendidikan DIII. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang ada di Desa Curungrejo Kecamatan kepanjen Kabupaten Malang yang berjumlah 32 orang.teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 32 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan dengan dokumentasi. Analisa data dengan menggunakan regresi linier berganda. Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Pekerjaan Responden Jumlah % IRT 23 71,8 Perawat 2 6,2 Guru 2 6,2 Swasta 5 15,6 Total 32 100 Berdasarkan Tabel 1 diketahui sebagian besar responden tidak bekerja (IRT) yakni 23 orang(71,8%).
180 Tabel 2. Analisis Koefisien Regresi dan t hitung Tingkat Konsumsi Kalsium, Oral Hygiene Dengan Kejadian Gingivitis Pada Ibu Hamil di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Variabel Koefisien t hitung t tabel Tingkat konsumsi kalsium dan 0.226 2.749 2.048 Kejadian gingivitis pada ibu hamil Tingkat konsumsi vitamin dan 0.239 5.204 kejadian gingivitis pada ibu hamil Oral hygiene dan Kejadian gingivitis pada ibu hamil 0.531 5.108 Berdasarkan Tabel 2 diketahui tingkat konsumsi kalsium berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil (nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel = 2.048); oral hygine berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil. Sebesar 53,7% mempunyai kekuatan hubungan cukup kuat, dan 46,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti peneliti. Tabel 3 Analisis Ragam Regresi dan f hitung Variabel Tingkat Konsumsi Kalsium, Oral Hygiene Dengan Kejadian Gingivitis Pada Ibu Hamil di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Sumber variasi Derajat Jumlah Kuadran F hitung F 0,05 bebas kuadrat tengah Regresi 3 1.461.487 10.835 2.94 Galat 28 1.258.045 Total 31 2.719 Berdasarkan Tabel 3 di atas diketahui Nilai F hitung sebesar 10.835> nilai F tabel (F 0,05) sebesar 2.94 artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Nilai galat kuadrat tengah 1.258 lebih besar nilai regresi kuadrat tengah 0.487, artinya memperkuat hasil analisis yang menyebutkan ada hubungan yang cukup kuat dari variabel tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Persamaan regresi linear berganda dari hasil analisis tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Y = 2.440 + 0.226 (X1) + 0.239 (X2)+ 0.531 (X3)+ e Dari persamaan tersebut dapat di kemukakan bahwa semua koefisien regresi linear mempunyai tanda positif yang artinya semakin meningkatnya nilai variasi variabel tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Dengan nilai
181 koefisien regresi 0,226 artinya semakin baik tingkat konsumsi kalsium maka semakin kecil kejadian gingivitis, sedangkan oral hygiene semakin baik maka semakin kecil kejadian gingivitis yang dapat dilihat pada koefisien regresi 0.531. PEMBAHASAN Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene yang baik dan berpengaruh besar dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Hasil analisis statistik dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi kalsium (X 1 ) nilai t hitung sebesar 2.749 maka tingkat konsumsi kalsium berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil (nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel = 2.048), sedangkan oral hygine juga berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian gingivitis pada ibu hamil (t hitung = 5.108 yang lebih besar dari nilai t tabel = 2.048). Hubungan 53,7% tersebut membuktikan adanya hubungan yang cukup kuat dari variabel tingkat konsumsi kalsium dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil dan sisanya 46,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa ibu hamil merupakan salah satu populasi yang mudah mengalami penyakit periodontal. Penyakit periodontal merupakan penyakit pada gigi dan mulut yang disebabkan karena infeksi bakteri yang merusak lapisan fiber dan menyerang tulang gigi di mulut. Jika seorang ibu hamil mengalami kekurangan asupan gizi dalam hal ini kurangnya konsumsi kalsium dan vitamin,maka kejadian periodontal akan meningkat serta akan menyebabkan kelainan pada janin yang dikandungnya.karena alasan tersebut,maka seringkali dijumpai ibu hamil mendapatkan tambahan kalsium setiap kali pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan. Gingivitis merupakan penyakit akibat proses peradangan gusi, disebabkan gangguan kuman dan tanpa plak penyakit guzi tidak akan terjadi.hal ini berarti bahwa gingivitis dapat disembuhkan dengan rajin membersihkan semua plak dari gigi. saat kehamilan, seringkali gingivitis ini menyerang pada sebagian besar ibu hamil. Sesuai dengan Hasibuan (2007) yang menyatakan bahwa gingivitis adalah keadaan klinis peradangan gingiva yang terjadi pada kebanyakan ibu hamil. Perubahan gingiva biasanya mulai terlihat pada kehamilan usia dua bulan, dan akan
182 mencapai puncaknya pada bulan kedelapan.terjadinya peningkatan prevalensi ini seiring dengan meningkatnya usia dan gejala yang dijumpai pada seluruh populasi (Ekaputri dan Sjahruddin 2005).Menurut Ekaputri dan Sjahruddin (2005) salah satu populasi yang rentan terhadap penyakit periodontal ialah populasi ibu hamil. Secara klinis pada populasi ibu hamil terdapat perubahan inflamatori pada gingiva. Inflamasi ini ditemukan pada 30%-100% ibu hamil dan keadaan ini disebut sebagai pregnancy gingivitis. Biasanya gingivitis pada ibu hamil tidak akan timbul tanpa adanya faktor lokal atau keradangan gingiva karena akumulasi plak dan bakteri pada gingiva yang mendahului sebelum kehamilan, sedangkan faktor sistemik yaitu meningkatnya kadar hormon gonadotropin, estrogen, dan progesteron selama masa kehamilan merupakan faktor sekunder yang memperparah peradangan gingiva. Adanya perubahan hormon pada ibu hamil, ditambah dengan kebersihan gigi yang kurang sebelum hamil dan selama hamil akan memperburuk kondisi mulut dan gigi ibu hamil. Sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kehamilan bukanlah penyebab langsung dari pregnancy gingivitis, melainkan tergantung pula pada tingkat kebiasaan kebersihan mulut pasien (Hasibuan 2007). Selain faktor diatas, gingivitis juga disebabkan oleh nutrisi yaitu pangan dan gizi ibu hamil. Wanita hamil membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk dirinya dan bayi yang dikandungnya. Ibu hamil yang kurang mengkonsumsi zat gizi termasuk didalamnya adalah kalsium dan vitamin,maka berpotensi besar untuk mengalami penyakit ini. Hasil penelitian ini didukung hasil penelitian Wardhani (2012) yang menyatakan ada hubungan tingkat kebersihan rongga mulut dengan status gingiva pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kecamatan Sembersari Kabupaten Jember KESIMPULAN Ada hubungan yang kuat antara konsumsi kalsium, dan oral hygiene dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil di Desa Curungrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang REFERENSI Dorland, Newman. (2002). Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta. EGC,1765.
183 Ekaputri N, Sjahruddin FLD. (2005). Hubungan Perilaku Wanita Hamil Dalam Membersihkan Gigi dan Mulut dengan Kedalaman Poket Periodontal Selama Masa Hehamilan. Jakarta, Majalah Indonesia Kedokteran Gigi. Hasibuan, S. P. Melayu.(2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta, Bumi Aksara. Kumar, P., and Clark, M.(2005). Clinical Medicine. 6th ed. London, UK: Elseveir Saunders. Rintoko, B.(2005). Kebersihan mempengaruhi adanya gingivitis pada ibu hamil. Semarang, EGC. Wardhani,DF.(2012). Hubungan Tingkat Kebersihan Rongga Mulut Dengan Status Gingiva Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kecamatan Sembersari Kabupaten Jember. Skripsi. Jember. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas.