HIPERTENSI ARTERI PULMONAL IDIOPATIK

dokumen-dokumen yang mirip
PENYAKIT PERIKARDIUM AUGUSTINE PURNOMOWATI. Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung

KARDIOMIOPATI TAKOTSUBO

PARADIGMA BARU KARDIOMIOPATI PERIPARTUM

Augustine Purnomowati Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung

PENCEGAHAN REAKTIVASI DEMAM REMATIK

PERAN ASPIRIN DI BIDANG KARDIOVASKULAR

GANGGUAN SALURAN CERNA PADA AWAL MASA KEHIDUPAN ANAK DWI PRASETYO

BAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Diagram... Kata Pengantar... Lembar Pengesahan... Abstrak...

PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

INFEKSI LEHER DALAM. Penulis: Prof. Dr. dr. Sutji Pratiwi Rahardjo, Sp. THT-KL (K) Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

SIMPOSIUM DIALISIS 2015

GAMBARAN DAN ANALISIS BIAYA PENGOBATAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI DI SURAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

B A B I PENDAHULUAN. negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut,

3.5. Cara Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Tahap Penelitian Rencana Analisis Data BAB IV.

STANDAR 2 TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan

Penerbit Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD

MODUL GAGAL JANTUNG AKUT

STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA. Sistem pengelolaan sumber daya manusia yang dikembangkan Program

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang

SIMPOSIUM DIALISIS 2015

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis akut adalah peradangan dari apendiks vermiformis, merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. pada awalnya mungkin menimbulkan sedikit gejala, sementara komplikasi

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.T DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKHITIS AKUT DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pemberian antibiotik seperti penisilin pada streptococcal faringitis turut

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi

REHABILITASI KANKER PAYUDARA

PETUNJUK TEKNIS BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM ATAU DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM SUBSPESIALIS GASTROENTEROHEPATOLOGI UNTUK MENDAPATKAN

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

SIMPOSIUM DIALISIS 2015

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : LORA INVESTISIA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM ASSALAMU ALAIKUM Wr. Wb. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

BAB 1 PENDAHULUAN. mendadak, didahului gejala prodromal, terjadi waktu istirahat atau bangun pagi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kisaran usia 5-14 tahun (Gerald dkk, 2004). Prevalens asma di Indonesia belum

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen

CHARACTERISTIC OF MEASLES IN OUTPATIENTS CLINIC AGED 1-14 YEARS OLD IN RS PKU MUHAMMADIYYAH YOGYAKARTA PERIOD JANUARY - DECEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang. disebabkan oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh ANDI BAGUS PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. satu kegawatdaruratan paling umum di bidang bedah. Di Indonesia, penyakit. kesembilan pada tahun 2009 (Marisa, dkk., 2012).

HUBUNGAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT SEGMEN ST ELEVASI ONSET < 12 JAM SAAT MASUK DENGAN MORTALITAS DI RSUP H.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. timbul yang disertai rasa gatal pada kulit. Kelainan ini terutama terjadi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

Karya Tulis Ilmiah. Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. maupun fungsional dari pengisian atau pompa ventrikel (Yancy et al., 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari 90 mmhg (World Health Organization, 2013). Penyakit ini sering

PENGARUH BELIMBING WULUH TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DUKUBULU DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG

LEMBAR PENGESAHAN. Oleh : Prasojo Nugroho Telah diseminarkan tanggal: 15 Februari 2012 dan disetujui oleh : Disahkan Dekan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat ke-3 penyebab kematian setelah stroke dan hipertensi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

PEDOMAN PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI INTERVENSI KARDIOVASKULAR BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM KONSULTAN KARDIOVASKULAR

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Penyakit ini menjadi

4. HASIL 4.1 Karakteristik pasien gagal jantung akut Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Diagnosis tuberkulosis (TB) paru pada anak masih menjadi masalah serius hingga saat ini. Hal

4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. (Maria Leony Rahajeng Firstyani, 2011) Hipertensi merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TATACARA PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI ULANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

DETEKSI DAN MANAJEMEN PENYAKIT SISTEMIK PADA PASIEN GIGI-MULUT DENGAN KOMPROMIS MEDIS. Harum Sasanti FKG-UI, Departemen Ilmu Penyakit Mulut

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi bakteri yang berkembang menjadi sepsis, merupakan suatu respons

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tromboemboli vena (TEV) termasuk didalamnya trombosis vena dalam

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN DECOMCORDIS KIRI DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

B A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang artinya terhadap subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR1438/MENKES/PER/IX/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN TANPA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah kronik (Asdi, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah salah satu penyebab akut abdomen paling banyak pada

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah utama. kesehatan global. TB menyebabkan kesakitan pada jutaan

PERSONAL HYGIENE Konsep, Proses, dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Oleh : Laily Isro in Sulistyo Andarmoyo

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian

Transkripsi:

1

HIPERTENSI ARTERI PULMONAL IDIOPATIK Augustine Purnomowati Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung 2

Hipertensi Arteri Pulmonal Idiopatik Penerbit Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Augustine Purnomowati Desain sampul : Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Desain isi : Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Cetakan Pertama, Mei 2016 Diterbitkan oleh penerbit Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD : Telp/Fax : 022 2037031 Email : kardiologifkup@yahoo.com Alamat : Jl. Eyckman No. 38 Bandung ISBN : 978-602-73157-2-3 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku, tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit. Percetakan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Isi diluar tanggung jawab percetakan 3

DAFTAR ISI Kata Sambutan 5 Kata Pengantar 8 Ucapan Terima Kasih 10 Pendahuluan 11 Definisi Hipertensi Pulmonal 17 Klasifikasi Hipertensi Pulmonal 23 Regulasi Tonus Pembuluh Darah Pulmonal 29 Patofisiologi Hipertensi Pulmonal 33 Hipertensi Arteri Pulmonal Idiopatik 45 Definisi Hipertensi Arteri Pulmonal Idiopatik 45 Manifestasi Klinis dan Pemeriksaan Penunjang 47 Diagnosis 60 Tata-Laksana 65 Kesimpulan 83 Daftar Pustaka 85 4

KATA SAMBUTAN Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Assalamu alaikum Wr. Wb., Ilmu pengetahuan kedokteran khususnya bidang kardiologi senantiasa berkembang dan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat. Insidensi hipertensi pulmonal, khususnya hipertensi arteri pulmonal idiopatik, yang semakin meningkat akhir-akhir ini menjadi tantangan tersendiri untuk menegakkan diagnosis dan memberi terapi yang lebih baik. Hipertensi pulmonal adalah kelainan yang dapat melibatkan berbagai kondisi klinis dan dapat pula timbul sebagai komplikasi dari penyakit paru dan kardiovaskular. Manifestasi klinis penyakit hipertensi arteri pulmonal idiopatik yang beragam dan tidak spesifik membuat 5

penegakkan diagnosis menjadi lebih sulit dan sering terdiagnosis secara tidak sengaja. Pengetahuan tentang tanda dan gejala klinis menjadi penting untuk diketahui pada kasus yang dicurigai hipertensi pulmonal. Perkembangan teknologi saat ini telah melahirkan berbagai modalitas pencitraan dan tes diagnostik yang lebih spesifik untuk mendiagnosa hipertensi pulmonal secara lebih awal dan akurat. Berkembangnya terapi terhadap hipertensi arteri pulmonal idiopatik memberikan harapan untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit ini. Seleksi penderita yang tepat memegang peranan penting untuk mengidentifikasi kelompok penderita yang akan mendapatkan manfaat dengan terapi spesifik ini. Buku ini mengulas alur penegakkan diagnosis dan tatalaksana terkini dari hipertensi arteri pulmonal idiopatik 6

menurut guidelines terbaru yang dipublikasikan oleh European Society Cardiology pada tahun 2015. Akhir kata, semoga dengan diterbitkannya buku ini para tenaga medis di bidang kesehatan dapat lebih memahami dan mendapatkan pengetahuan tentang hipertensi arteri pulmonal idiopatik, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas. Selamat membaca! Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD dr. Toni Mustahsani Aprami, SpPD SpJP(K). MMRS 7

KATA PENGANTAR Beberapa studi epidemiologi melaporkan insidensi hipertensi pulmonal, khususnya hipertensi arteri pulmonal idiopatik, semakin meningkat dari tahun ke tahun. Angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit ini juga semakin tinggi karena mayoritas penderita datang dalam kondisi lanjut. Presentasi klinis yang tidak spesifik dan peran multifaktorial dalam terjadinya hipertensi pulmonal menyebabkan diagnosis dan tata-laksananya menjadi sulit. Hipertensi pulmonal secara klinis diklasifikasikan menjadi lima kelompok. Hipertensi arteri pulmonal idiopatik adalah diagnosis terakhir dari seluruh klasifikasi hipertensi pulmonal apabila tidak ditemukan penyebab lain. Langkah-langkah pendekatan diagnosis menjadi penting agar dapat menegakkan diagnosis secara tepat 8

dan dapat memberikan terapi yang sesuai dengan penyebabnya. Buku ini disusun untuk memudahkan dalam penegakkan diagnosis hipertensi pulmonal, khususnya hipertensi arteri pulmonal idiopatik. Alur tata-laksana yang sistematis dan praktis juga dibahas dengan sederhana, sehingga dapat dipahami dengan mudah. Semoga buku ini bermanfaat bagi para tenaga medis. Segala kritik dan saran kami terima untuk kesempurnaan buku ini. Augustine Purnomowati 9

UCAPAN TERIMA KASIH Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT sehingga akhirnya saya dapat menyelesaikan buku keempat ini, dan semoga saya dapat menerbitkan buku selanjutnya secara berkala. Terima kasih saya sampaikan kepada para teman dan sejawat atas ide, dorongan dan dukungan dalam penerbitan buku hipertensi arteri pulmonal idiopatik ini. Terimakasih saya sampaikan kepada Kepala Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK UNPAD dr. Toni Mustahsani Aprami, SpPD SpJP(K). MMRS. Tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada dr. Michael Tanaka yang telah membantu dalam penyusunan buku ini. Augustine Purnomowati 10

PENDAHULUAN Hipertensi pulmonal (HP) adalah kondisi hemodinamik dan patofisiologis yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan rata-rata arteri pulmonal > 25 mmhg pada saat istirahat yang diukur dengan kateterisasi jantung kanan. Tekanan rata-rata arteri pulmonal normal adalah 15 mmhg dengan rentang nilai antara 9-19 mmhg. Guideline HP yang dikeluarkan oleh European Society of Cardiology tahun 2015 memberikan nilai normal tekanan rata-rata arteri pulmonal adalah 14 + 3 mmhg, dengan batas atas normal adalah 20 mmhg. Signifikansi nilai tekanan ratarata arteri pulmonal antara 21 sampai 24 mmhg masih belum jelas meskipun secara klinis telah ditemukan gejala. Pasien dengan tekanan rata-rata arteri pulmonal dalam 11

CURRICULUM VITAE Augustine Purnomowati dilahirkan di Bandung, 27 Agustus 1952. Setelah lulus Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran tahun 1978, kemudian melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Unpad, lulus pada tahun 1988 dan menyelesaikan pendidikan Kardiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia /RS Jantung Harapan Kita tahun 1995. Ia juga mendapatkan kesempatan meningkatkan keahliannya melalui pelatihan khusus di bidang Kardiologi Diagnostik Invasif di RS Jantung Harapan kita Jakarta tahun 1996 dan pada tahun 1997 di Austin Hospital, Melbourne, Australia. Program S3/ Doktor diraih pada tahun 2010 di Fakultas Kedokteran Unpad. Bekerja sebagai staf Rumah Sakit Hasan Sadikin sejak tahun 1984 sampai sekarang dalam bidang Kardiologi di Departemen Ilmu Penyakit Dalam dan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular. Saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi PPDS I Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Departemen KKV FK Unpad. 89

Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung 90