KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA ALAM DI KOTA BENGKULU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI), 2006 BENCANA ALAM

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN FRAMEWORK KAJIAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGANTISIPASI BENCANA ALAM TIM PENELITI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PELATIHAN TEKNIK MITIGASI BENCANA GEMPABUMI BAGI KOMUNITAS SMPN 2 BANTUL

PELATIHAN TEKNIK PENYELAMATAN DIRI DARI DAMPAK BENCANA ALAM GEMPABUMI BAGI KOMUNITAS SLB B KARNNA MANOHARA YOGYAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Disusun Oleh: NIA PARAMITHA SARI A Kepada:

BAB I PENDAHULUAN. berada di kawasan yang disebut cincin api, kondisi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. Kunandar (2009:10) menyatakan pendidikan adalah kunci. manusia suatu bangsa tidak akan dapat membangun negaranya.

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 10

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

LAPORAN CAPACITY BUILDING KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS SEKOLAH 7 11 SEPTEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. Samudera Pasifik yang bergerak kearah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10

menyiratkan secara jelas tentang perubahan paradigma penanggulangan bencana dari

Need-based Initiatives

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BERSAMA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA CABANG ACEH BESAR

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 DAN 6 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten

Informasi Umum Pendidikan Bencana Gempabumi di SD

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

Fokus Penelitian Kesiapsiagaan

KERENTANAN (VULNERABILITY)

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Australia dan Lempeng Pasifik (gambar 1.1). Pertemuan dan pergerakan 3

MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO. Oleh: Yusman Wiyatmo ABSTRAK

2016 KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

SEKOLAH SIAGA BENCANA: KAJIAN EVALUATIF KESIAPSIAGAAN SEKOLAH MENGHADAPI BENCANA

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.1

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. kanan Kota Palu terdapat jalur patahan utama, yaitu patahan Palu-Koro yang

Fasilitasi Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana

BAB I PENDAHULUAN. Gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api merupakan refleksi fenomena

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

BAB I PENDAHULUAN. Bencana gempa bumi yang berkekuatan 8,9 skala Richter yang diikuti

BAB I PENDAHULUAN. pada episentrum LU BT (

Powered by TCPDF (

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di tiga lempeng tektonik dunia, yaitu: Lempeng Indo-

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

by : Muhammad Alfi* Helfia Edial** Afrital Rezki**

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi geologi Indonesia yang merupakan pertemuan lempeng tektonik

BUPATI KAUR PROPINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana adalah sebuah fenomena akibat dari perubahan ekosistem yang terjadi

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

BAB 1 : KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian mengenai Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat dalam

13 Tahun Tsunami Aceh Untuk Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Masyarakat Sumatera Barat akan Ancaman Bencana Gempabumi dan Tsunami

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG

MANAJEMEN BENCANA PENGERTIAN - PENGERTIAN. Definisi Bencana (disaster) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pertambangan mempunyai risiko yang tinggi terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya tahap pra-bencana. Pentingnya kesiapsiagaan merupakan salah satu

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DUSUN NUSUPAN DESA KADOKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

SEKOLAH SIAGA BENCANA & Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

PENDAHULUAN Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi

25/02/2015. Manajemen bencana Perencanaan,kedaruratan dan pemulihan. Jenis Bencana (UU 24/2007) Terjadinya Bencana. Potensi Tsunami di Indonesia

MITIGASI BENCANA BENCANA :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Undang- bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Oleh Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd. dkk.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tempat penyimpanan barang yang cukup rentan terhadap

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

Manajemen Bencana. Suatu proses terencana yang dilakukan untuk mengelola bencana dengan baik dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 yang melanda Aceh dan sekitarnya. Menurut U.S. Geological

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara geografis, geologis, hidrologis, dan sosio-demografis, Indonesia

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

KAJIAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA BENCANA TSUNAMI KAJIAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA BENCANA TSUNAMI

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng raksasa, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia,

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Korban Bencana dan Kecelakaan. Pencarian. pertolongan. Evakuasi. Standar Peralatan.

No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 CAWAS KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

`BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kerugian secara meluas dan dirasakan, baik oleh masyarakat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab

2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RESIKO BENCANA GEMPA BUMI DI KOTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Tsunami 26 Desember 2004 yang disebabkan oleh gempa 9.1 SR

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada garis Ring of Fire yang menyebabkan banyak

Transkripsi:

KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA ALAM DI KOTA BENGKULU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI), 2006 BENCANA ALAM Bencana alam adalah keadaan yang mengganggu kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang disebabkan oleh gejala atau kejadian alam Bencana alam dapat terjadi melalui suatu proses yang panjang atau situasi tertentu dalam waktu yang sangat cepat tanpa adanya tanda-tanda. 1

GEMPA BUMI DAN TSUNAMI KEJADIAN ALAM Di Kota Bengkulu sering terjadi gempa bumi Pada malam hari tanggal 23 April 2006 terjadi gempa bumi di Kota Bengkulu BENCANA ALAM Pada tahun 2000 di Bengkulu terjadi gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter 4 orang meninggal dan 300 rumah hancur di Lempuin KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA ALAM Semua upaya dan kegiatan yang dilakukan sebelum terjadi bencana alam untuk: Mengurangi resiko/dampak bencana alam Secara cepat dan efektif merespon keadaan/ situasi pada saat darurat bencana (apa yang harus dilakukan dan bagaimana) 2

MENGAPA SIAGA BENCANA DI SEKOLAH PENTING? Bencana mengganggu proses belajar dan mengajar di sekolah Kurangnya pengetahuan tentang bencana alam dan kepekaan sosial menyebabkan banyaknya korban, termasuk guru, siswa dan staf sekolah (pembelajaran dari Aceh dan Nias) Lanjutan Komunitas sekolah (guru, siswa, staf, komite sekolah) merupakan aset yang potensial untuk: Membangun kesiagaan masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam Menumbuh-kembangkan kepekaan dan kepedulian sosial untuk penyelamatan korban 3

Lanjutan Peran komunitas sekolah dalam kesiapsiagaan sekolah dan masyarakat: Change agent Motivator dan fasilitator untuk mempengaruhi lingkungan sekitarnya TUJUAN KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH Meningkatkan kemampuan sekolah (pengetahuan, keterampilan, peralatan dan perlengkapan) yang berkaitandengankesiapsiagaansekolah Menurunkan tingkat kerentanan sekolah terhadap terjadinya bencana alam Meningkatkan kepekaan dan kepedulian guru dan siswa untuk berinisiatif dan melakukan tindakan penyelamatan jika terjadi bencana Mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak bencana 4

KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH FAKTOR-FAKTOR PENTING Pemahaman tentang kejadian alam bahaya, resiko kerentanan sekolah dan masyarakat sekitar yang menimbulkan bencana Kapasitas/kemampuan untuk menurunkan tingkat kerentanan sekolah dan masyarakat sekitar KESIAPSIAGAAN SEKOLAH TERHADAP BENCANA ALAM Pemahaman tentang kejadian alam yang berpotensi menimbulkan bencana Kerentanan lingkungan Kerentanan sekolah dan masyarakat sekitar Kerentanan bangunan fisik sekolah dan fasilitasfasilitas penting untuk keadaan darurat 5

KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH TERHADAP BENCANA ALAM Kapasitas/kemampuan untuk menurunkan tingkat kerentanan masyarakat Kebijakan, peraturan dan panduan Rencana tanggap darurat Sistem peringatan bencana Mobilisasi sumber daya (SDM, pelatihan dan keterampilan, perlengkapan dan material, fasilitas-fasilitas penting untuk keadaan darurat dan pendanaan) TOPIK DISKUSI KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH Pemahaman tentang bencana alam, terutama gempa dan tsunami Pemahaman tentang kerentanan lingkungan fisik terhadap bencana Kebijakan, peraturan dan panduan yang berkaitan dengan kesiap-siagaan sekolah dalam menghadapi bencana Rencana untuk keadaan darurat bencana Evakuasi Pertolongan, penyelamatan, keselamatan dan pengamanan Pemenuhan kebutuhan dasar Fasilitas penting Sistim peringatan bencana di sekolah Mobilisasi sumber daya (kelembagaan pengelola bencana, sumber daya manusia/sdm, teknis dan material, pendanaan) 6