BAB I PENDAHULUAN. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 1

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA TAHUNAN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

REVIEW RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

Renstra BKP5K Tahun

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pengintegrasian Rencana Kerja Pembangunan Perkebunan,

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb

(Rp.) , ,04

VISI. Terwujudnya masyarakat yang mandiri, sejahtera melalui peningkatan pembangunan peternakan.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

LAPORAN KINERJA (LKjIP) 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Purwokerto, Juli 2013 Juni Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas. Ir. H. SUGIYATNO, MM NIP

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

RINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

Rencana Tahun Disnakkan. 12 bulan. Disnakkan. 42 unit. Disnakkan. 12 bulan. 25 jenis. 5 jenis. 10 jenis. Disnakkan

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

BAB II PERENCANAAN KINERJA

II. PENGUKURAN KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

.000 WALIKOTA BANJARBARU

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2016 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar periode tahun 2016-2021. Mengacu pada Kebijakan Nasional, pelaksanaan pembangunan peternakan perikanan dan kelautan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan empat pilar pembangunan yaitu pengentasan kemiskinan(pro poor), penyerapan tenaga kerja (pro job), pertumbuhan (pro growth) dan pemulihan dan pelestarian lingkungan (pro environment). Pelaksanaan pembangunan peternakan perikanan dan kelautan ditingkat Kota Denpasar, diarahkan untuk mewujudkan Visi Kota Denpasar, yaitu ; Denpasar kreatif berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan. Visi tersebut diwujudkan melalui misi keempat yaitu Peningkatan Ketahanan Ekonomi Masyarakat Kota Denpasar dengan bertumpu pada Ekonomi Kerakyatan. Kebijakan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 2016 meliputi : peningkatan populasi ternak, peningkatan produktivitas ternak, peningkatan tingkat konsumsi protein hewani, mewujudkan pencegahan dan pengendalian penyakit hewan dan zoonosis, tersedianya BAH dan HBAH yang ASUH, dan peningkatan SDM peternakan.sedangkan kebijakan di bidang perikanan dan kelautan adalah peningkatan produksi ikan budidaya, penangkapan ikan yang berkelanjutan, peningkatan SDM di bidang perikanan kelautan, peningkatan tingkat konsumsi serta penjaminan keamanan pangan. Sebagai acuan untuk mengarahkan pembangunan peternakan perikanan dan kelautan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar telah ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan tahun 2016-2021. Dalam dokumen perencanaan strategis tersebut telah memuat indikator kinerja dan target yang direncanakan pertahun serta rencana indikasi pendanaannya. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 1

Dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar sebagai unit kerja pemerintah semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan sistem manajemen pemerintah dengan menuntutazas akuntabilitas, dimana setiap penyelenggara negara harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja atau hasil-hasil dariseluruh program dan kegiatannya kepada masyarakat atas penggunaan dana dan kewenangan yang diberikan. I.2. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 2016 didasarkan atas perundang-undangan yang berlaku : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kota Denpasar 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diganti dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara 4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja 6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 09/M.PAN/052007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah 7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama 8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 9. Peraturan Presiden Nmor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 1.3. Maksud dan Tujuan Berdasarkan Peraturan Presiden No. 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan diwajibkan melaporkan pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misidan tujuan organisasi dan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 2

menyampaikan laporan kinerja pada setiap akhir tahun kepada Walikota Denpasar. Maksud penyusunan LAKIP Tahun 2016 ini adalah bentuk pertanggungjawaban Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar kepada Walikota Denpasar atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan. Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar selama tahun 2016. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan kemudian dirumuskan suatu kesimpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun berikutnya. 1.4.Tugas Pokok dan Fungsi DPPK Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan di bidang peternakan dan perikanan daerah Kota Denpasar dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan kota Denpasar mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum c. Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis dinas dan cabang dinas dalam lingkup tugasnya I.5. Struktur Organisasi Dinas Struktur Organisasi Dinas Peternakan, Peikanan dan Kelautan Kota Denpasar seperti tertuang dalam Perda Kota Denpasar Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah KotaDenpasar. Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar di pimpin oleh seorang Kepala Dinas Pada bidang sekretariat, terdiri dari tiga sub bagian, yaitu sub bagian umum, sub bagian kepegawaian dan sub bagian keuangan dengan tugas pokok dan fungsi menyusun laporan sekretariat berdasarkan laporan hasil masing-masing sub Bagian. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 3

Bidang Kesehatan Hewan, terdiri dari tiga seksi, Seksi pengamatan dan Penyidikan Penyakit, Pelayanan Kesehatan Hewan dan Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner. Secara umum tugas dan fungsi Bidang Kesehatan Hewan menyusun, merumuskan langkah-langkah operasional, menyusun rencana kegiatan dan melakukan penilaian terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan di bidang Kesehatan Hewan. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Perikanan (P2HP), terdiri dari 3 seksi, yaitu seksi Pengembangan Usaha, seksi Pengolahan dan Pembinaan Mutu dan seksi Pemasaran. Secara umum tugas pokok dan fungsi Bidang P2HP adalah melaksanakan kemitraan usaha, melaksanakan bimbingan teknis pelayanan usaha peternakan, perikanan dan kelautan serta melaksanakan pelayanan perizinan usaha dan pengawasan usaha bidang peternakan, perikanan dan kelautan. Bidang Produksi Peternakan, terdiri dari tiga seksi, yaitu Seksi Penyebaran dan Pengembangan, Seksi Teknologi dan Pengembangan Pakan dan Seksi Teknik Reproduksi. Bidang Produksi Peternakan memiliki tugas pokok dan fungsi dalam mengatur, melaksanakan bimbingan dan pengawasan bidang penyebaran dan pengembangan ternak, penerapan teknologi peternakan dan pengembangan pakan ternak serta melaksanakan teknik reproduksi ternak. Bidang Perikanan dan Kelautan, terdiri dari Seksi Pengawasan Kelautan dan Pemberdayaan Masyarakat.Seksi Perikanan Tangkap dan Seksi Perikanan Budidaya. Secara umum Bidang Perikanan dan Kelautan memiliki tugas pokok dan fungsi dalam menyusun perencanaan sarana dan prasarana perikanan budidaya/tangkap, pengawasan kelautan dan pemberdayaan masyarakat. Bidang Bina Program, terdiri dari tiga seksi, yaitu Seksi Data dan Statistik, Seksi Perencanaan dan Seksi Evaluasi dan Pelaporan. Tugas pokok dan fungsi Bidang Bina Program secara umum adalah melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap program kegiatan Dinas, melaksanakan urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan urusan data informasi dan statistik. Selain kelima Bidang Teknis dan satu sekretariat, Dinas Peternakan Perikan dan Kelautan Kota Denpasar juga memiliki 2 Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu UPT RPH Pesanggaran dan UPT PBI &BBI Suwung Batan Kendal. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 4

Adapun tugas pokok dan fungsi UPT RPH Pesanggaran dikepalai Kepala UPT dan dibantu oleh Kasubag TU.Adapun tugas pokok dan fungsi UPT RPH adalah melaksanakan kegiatan operasional RPH Kota Denpasar, pengawasan dan pengelolaan secara menyeluruh terhadap unit pelayanan pemotongan hewan, kebersihan, pengelolaan limbah padat-cair, sanitasi /hygines sarana dan prasarana pemotongan serta kendaraan angkutan daging, melaksanakan Kesrawan (kesejahteraan hewan) UPT Pasar Benih dan Balai Benih Ikan dikepalai oleh Kepala UPT dan dibantu oleh Kasubag TU. Secara umum Secara umum tugas pokok dan fungsi dari UPT Pasar Benih dan Balai Benih adalah memberikan pelayanan informasi bidang teknis Pasar Benih dan Balai Benih Ikan, melaksanakan pelatihan keterampilan budidaya ikan, melaksanakan fungsi teknis pembenihan dan pemasaran benih ikan dan memberikan pelayanan kebutuhan benih dan pembenihan. Selain lima bidang dan dua UPT, terdapat juga jabatan fungsional yang berperan dan turut serta menjalankan tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar. 1.6. Potensi dan Permasalahan 1.6.1 Potensi Kota Denpasar memiliki luas wilayah 12.778 ha terdiri dari tanah sawah 2.519 ha, tegalan 396 ha dan pekarangan 8.026 ha. Luas bendungan/dam yang ada di Kota Denpasar seluas 25 km 2 dan 10 buah sungai yang ada dengan luas 2.557 ha. Dalam 5 tahun (2010-2014) lahan pertanian penduduk berkurang 26,8 ha ( 0,85%) akibat alih fungsi lahan sesuai dengan sumber Bappeda Kota Denpasar. Potensi di bidang Perikanan Kota Denpasar memiliki panjang pantai 47,32 km dengan luas laut 101,85 terbentang dari desa Kertalangu sampai Desa Pemogan. Potensi perikanan laut Kota Denpasar didominasi jenis ikan karang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Untuk tahun 2016 produksi perikanan tangkap laut di Kota Denpasar mencapai 954,10 ton yang terdiri dari ikan pelagis, dan ikan demersal. Kota Denpasar juga memiliki Sumberdaya alam sebagai pendukung sektor perikanan diantaranya hutan mangrove 524,27, terumbu karang 1.262,71 ha, padang lamun 452 ha (Data Potensi Pesisir dan Laut Bali tahun 2015). Melihat dari potensi yang ada seperti diatas, produksi perikanan tangkap masih memungkinkan untuk ditingkatkan oleh nelayan di Kota Denpasar. Dengan luas laut di Kota Denpasar adalah 101,85 Km² adalah merupakan potensi yang cukup luas untuk pengembangan budidaya laut LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 5

(rumput laut, lobster dan kerapu). Potensi budidaya ikan air tawar cukup luas ( luas sawah 2.130 ha, tegalan dan pekarangan 308 ha, perairan umum 2.557 ha, tambak 28 ha) dan baru dimanfaatkan sebesar 2,50 ha. Perairan umum di Kota Denpasar perlu ditingkatkan perannya sebagai sarana pemeliharaan ikan dalam keramba atau budidaya ikan di saluran irigasi. Untuk restoking setiap tahun dilakukan penebaran di perairan umum dengan bantuan bibit dari UPT BBI & PBI berupa bibit ikan nila. Produksi perikanan budidaya tahun 2016 yaitu sebesar 546,2 ton/tahun dan melihat dari potensi tersebut produksi perikanan budidaya masih bisa ditingkatkan. Peluang pasar produksi perikanan budidaya di Kota Denpasar cukup tinggi karena banyak masyarakat lebih condong ke menu ikan yang kandungan kolesterolnya lebih sedikit dibandingkan daging. Kondisi ini bisa dilihat dari menjamurnya rumah makan yang menyajikan ikan budidaya. Selain itu, konsumsi ikan masyarakat Kota Denpasar tahun 2016 mencapai sebesar 34,10 kg/kapita/tahun dari target 33,98 kg/kapita/tahun menjadi salah satu tolok ukur. Potensi peternakan di Kota Denpasar yaitu sawah 2.519 ha, tegalan 396 ha dan pekarangan 8.026 ha. Populasi ternak sapi tahun 2016 yaitu 6.573 ekor, babi 12.323 ekor, kuda 69 ekor, kambing 319 ekor, ayam buras 80.435 ekor, itik 4.595 ekor dan aneka ternak 62.147 ekor. Peningkatkan produksi daging di Kota Denpasarsangat dipengaruhi oleh jumlah pemotongan yang ada dimana jumlah pemotongan jauh lebih tinggi daripada populasi ternak yang tersedia.. Rata-rata produksi daging Kota Denpasar tahun 2016 berdasarkan hasil pemeriksaan BAH yang ASUH adalah sebesar 3.88,2ton dan konsumsi protein hewani masyarakat Kota Denpasar mencapai 15,26 gr.kpt/hr. Untuk mencapai sasaran tersebut, dilakukan dengan memanfaatkan lahan tidur, pekarangan rumah dan lain-lain. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2016, jumlah cakupan vaksinasi rabies tahun 2016 sebesar 62.946 dosis/ekor (92,64%) dari target 67.954 dosis/ekor. Jumlah penurunan populasi anjing liar sebesar 655 ekor dari target 1000 ekor. Jumlah cakupan spraying unggas untuk menekan kasus AI yang endemik tahun 2016 sebesar 16.737 ekor dari target 15.750 ekor. Ketersediaan Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan (BAH/HBAH) yang ASUH di Kota Denpasar tahun 2016, sesuai dengan cakupan pemeriksaan BAH/HBAH yang ASUH mencapai 8.667,17 ton/th(21%) dari target 19 % (7.708.,63 ton/th). Potensi penjualan produk olahan peternakan di Kota Denpasar tinggi sehubungan dengan kedudukan Kota Denpasar sebagai ibu Kota Provinsi dan pusat perdagangan. Meningkatnya Penjualan Produk tahun 2016 sebesar 2.17,5 ton/th dari target 198,86 ton/th. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 6

1.6.2. Permasalahan. Permasalahan di bidang perikanan dan kelautan di Kota Denpasar antara lain : - Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis SDM perikanan tangkap - Kurangnya sarana prasarana perikanan tangkap - Masih kurangnya sarana dan prasarana produksi perikanan budidaya - Masih kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis SDM perikanan budidaya - Masih Kurangnya sarana prasarana perikanan budidaya Permasalahan di bidang peternakan antara lain : - Terbatasnya kepemilikan lahan bagi peternak. - Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis SDM Peternakan - Menurunya populasi ternak sapi di Kota Denpasar - Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit zoonosis - Terbatasnya SDM apratur dalam melakukan pengawasan lalu lintas hewan yang masuk / keluar Kota Denpasar - Masih rentannya produk peternakan sebagai sumber penyebab penyakit zoonosis. - Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit zoonosis - Masih adanya daging yang dijual di Kota Denpasar bersumber dari pemotongan ilegal - Masih rendahnya SDM pengolah produk peternakan 1.7. faktor-faktor Internal Dan Eksternal 1.7.1 Faktor Internal a. Kekuatan (Strength) 1. Potensi lahan usaha usaha Peternakan, Perikanan dan Kelautan masih tersedia 2. Tersedianya SDM Peternakan dan perikanan yang memadai 3. Kota Denpasar sebagai pusat perdagangan produk peternakan, perikanan dan kelautan 4. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. 5. Adanya SOP pelayanan peternakan perikanan dan kelautan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 7

b. Kelemahan (Weakness) 1. Terbatasnya kepemilikan lahan bagi peternak dan pembudidaya ikan 2. Kompetensi SDM peternakan, perikanan dan kelautan masih kurang 3. Produk peternakan dan perikanan rentan sebagai sumber penyebab penyakit 4. Belum adanya Perda tentang Penataan Zonasi di perairan laut Kota Denpasar 5. Pada Perda RTRW Kota Denpasar tidak ada kawasan khusus untuk kegiatan peternakan dan perikanan 1.7.2 Faktor Eksternal a. Peluang (Opportunitie) 1. Adanya intensifikasi, diversifikasi usaha peternakan perikanan dan kelautan 2. Penganekaragaman dan peningkatan kualitas produk peternakan dan perikanan 3. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dampak penyakit zoonosis 4. Adanya pelatihan SDM peternakan, perikanan dan kelautan 5. Berkembangnya IPTEK dibidang peternakan perikanan dan kelautan b. Ancaman (Threats) 1. Alih fungsi lahantinggi 2. Persaingan global (berakunya MEA 2015) 3. Menurunnya minat generasi muda bekerja di sektor peternakan dan perikanan 4. Masih merebaknya kasus zoonosis 5. Pola produk belum tertata baik Dengan melihat faktor internal dan eksternal di atas maka disusunlah Program dan Kegiatan Dinas yang diuraikan pada BAB II penyusunan LAKIP ini. Kebijakan Pemerintah dan langkah preventif maupun represif yang telah dilakukan oleh Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan untuk menuntaskan penyakit zoonosis terutama penyakit rabies dilakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat, vaksinasirabies pada HPR ( anjing dan kucing) secara masal dan juga eleminasi terhadap anjing liar yang berada ditempat-tempat umum ( ruang public). LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 8

Disamping itu untuk mengantisipasi kasus AI ( Avian Influenza) pada unggas yang bersifat endemik ( kadang-kadang muncul) telah diantisipasi dengan melakukan spraying pada kandang-kandang unggas peternak, unggas dan burung disamping melakukan pengawasan unggas yang keluar masuk Kota Denpasar. Selain dari hal-hal yang sudah dilakukan sebagaimana telah diuraikan diatas, DPPK Kota Denpasar pada sub sector peternakan melaksanakan revitalisasi UPT RPH Pesanggaran. Kegiatan tersebut bertujuan menciptakan sistim rantai dingin untuk menjaga kualitas daging baik sapi maupun babi. Upaya peningkatan produksi daging dan konsumsi protein hewani di Kota Denpasar sangat diperlukan sehubungan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya penunjang pariwisata seperti rumah makan, restaurant dan hotel. Dibidang Perikanan, untuk menuju cara pembenihan ikan yang baik ( CPIB), DPPK Kota Denpasar melakukan revitalisasi UPT BBI. Langkah ini diambil dengan maksud agar produksi benih yang dhasilkan berkualitas dan meningkat sehingga untuk kebutuhan restoking dan pembudidayaan, pembesaran ikan di Kota Denpasar tidak sampai kesulitan mendapatkan benih ikan. Dalam upaya meningkatkan produksi ikan budidaya di Kota Denpasar, diperlukan adanya bantuan sarana prasarana pada kelompok-kelompok pembudidaya ikan baik dari APBD Kota,APBD I maupun APBN ( DAK Perikanan dan Kelautan). Dengan bantuan tersebut diharapkan pembudidaya ikan dapat melakukan ekstensifikasi dengan membuat kolam-kolam baru dengan atau membuat unit usaha budidaya, serta melakukan intensifikasi dengan menerapkan teknologi di unit-unit usaha budidaya. Khusus dalam upaya meningkatkan produksi perikanan tangkap, perlu dilakukan pendampingan pada kelompok-kelompok nelayan tangkap dengan memberikan bantuan sarana prasarana baik dari dana APBD Kota Denpasar, APBD I maupun APBN ( DAK Perikanan Kelautan dan PUM Tangkap). Permasalahan mendesak adalah upaya mengoptimalkan potensi perikanan budidaya dan pemanfaatan potensi peternakan, pemberian sarana prasarana pada pokdakan, KUB tangkap dan pokmaswas dan pelatihan teknis penangkapan ikan sesuai kebutuhan, pemberian bantuan sarana prasarana serta pelatihan pada kelompok pengolah daging dan ikan, perlunya peningkatan sarana prasarana RPH dan BBI yang ada di Kota Denpasar. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 9

I.8 Sistematika Penulisan Penyajian laporan akuntabilitas ini tediri dari 4 Bab dengan susunan sebagaiberikut : BAB I PENDAHULUAN Menyajikan latar belakang, maksud dan tujuan, tugas dan fungsi DPPK, keragaan SDM DPPK dan Potensi dan Permasalahan BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Menguraikan secara singkat mengenai isi dari Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Menguraikan pengukuran capaian kinerja, serta analisis dan evaluasi capaian kinerja, yang dilakukan terhadap sasaran ataupun target yang telah ditetapkan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan. BAB IV PENUTUP Menguraikan simpulan dari tinjauan umum dan khusus tentang keberhasilan / kegagalan dalam pelaksanaan kinerja, serta berbagai penyebab utama dari permasalahan dan kendala yang berkaitan dengan kinerja serta strategi pemecahan masalah. Dalam Bab ini juga diuraikan berbagai saran dan masukan untuk perbaikan. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 10

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis DPPK 2016-2021 Rencana strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2016-2021 Daerah Kota Denpasar, seperti diamanatkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah disusun sebagai upaya untuk menyiasati keterbatasan SDM yang dimiliki melalui tahapan implementasi untuk menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Secara singkat disampaikan visi dan misi Pembangunan Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Denpasar Tahun 2016 2021 adalah Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan. Penjabaran lebih konkrit visi pembangunan dimaksud dapat dilihat dari Misi Pembangunan kota Denpasar sebagai berikut : 1. Penguatan Jati diri masyarakat Kota Denpasar berlandaskan kebudayaan Bali 2. Pemberdayaan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan kearifan lokal 3. Peningkatan pelayanan publik melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good goverment) bedasarkan penegakan supremasi hukum (low enforcement) 4. Peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat Kota Denpasar bertumpu pada ekonomi kerakyatan. 5. Penguatan keseimbangan pembangunan pada berbagai dimensi dan skalanya berlandaskan Tri Hita Karana Mengacu pada visi pembangunan dimaksud, maka Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar menjabarkan secara lebih rinci kedalam rencana strategis (Renstra) Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Tahun 2016-2021, sebagai upaya untuk mendukung tercapainya misi pembangunan Pemerintah Kota Denpasar (Misi ke- 4). LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 11

2.1.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan : Meningkatnya ketahanan ekonomi masyarakat Kota Denpasar dengan bertumpu pada ekonomi kerakyatan untuk mewujudkan kemakmuran melalui berdayanya koperasi, usaha mikro dan menengah, terkelolanya pertanian, peternakan perikanan dan kelautan serta meningkatnya daya saing daerah, iklim investasi, perdagangan dalam negeri dan eksport. Dalam rangka terkelolanya peternakan, perikanan dan kelautan serta meningktanya daya saing daerah, iklim investasi, perdagangan dalam negeri dan maka Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan menetapkan tujuan sebagai berikut : - Meningkatnya Produksi dan produktivitas Peternakan dan Perikanan - Meningkatnya ketahanan Pangan sektor peternakan dan perikanan - Meningkatnya derajat kesehatan hewan - Meningkatnya keamanan pangan hewani - Meningkatnya penjualan produk peternakan dan perikanan Sasaran : Berkembangnya dan menguatnya kelembagaan, pelatihan SDM dan sistem ekonomi kerakyatan menuju Kota Kompeten yang diuraikan dalam beberapa sasaran yaitu : - Meningkatnya produksi hasil peternakan - Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan budidaya - Meningkatnya produksi perikanan tangkap - Meningkatnya pendapatan masyarakat pesisir - Menurunnya kasus pelanggaran penangkapan ikan (illegal fishing) - Meningkatnya perencanaan pembangunan Peternakan perikanan dan kelautan - Menurunnya kasus penyakit hewan - Meningkatnya kualitas pangan asal hewan - Meningkatnya kualitas hasil bahan asal hewan - Meningkatnya divesifikasi dan pemasaran produksi hasil peternakan - Meningkatnya diversifikasi dan pemasaran produk hasil perikanan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 12

Strategi dan Arah Kebijakan : Strategi Pembangunan Daerah Kota Denpasar mengacu pada Visi Misi yang telah ditetapkan yang dijalankan dengan Padmaksara Langkah Baru Dharmanegara Demi Denpasar dengan Arah Kebijakan Meningkatkan kualitas produksi pertanian peternakan perikanan dan perkebunan 2.1.2 Program/Kegiatan Rencana program kegiatan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Kerja Daerah. Tahun 2016 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar melaksanakan 14 program dengan 24kegiatan sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 2.1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 3.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal. 4. Program Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Menular Ternak 4.1. Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis 5. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 5.1. Pembibitan dan Perawatan Ternak 5.2. Pengembangan agribisnis peternakan 5.3. Pengembangan gizi dan pakan ternak 5.4. Penyediaan sarana dan prasarana alat dan mesin 5.5. Pengembangan aneka ternak dan ternak non konsumsi 6. Program Pengembanga Perikanan Budidaya 6.1. Pengembangan Pasar Benih dabn Balai Benih Ikan 6.2. Pembinaan dan Pengembanga Perikanan Budidaya. 7. Program Pengembangan Perikanan Tangkap 7.1 Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Tangkap 8. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 8.1. Pengembangan saran prasarana dan pelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 13

9. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan. 9.1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengawasan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 10. Program Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani 10.1. Penjaminan Pangan asal hewan 10.2. Pengembangan dan Pemeliharaan RPH 10.3. Penjaminan Pangan hasil asal hewan 11. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 11.1. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah 12. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan 12.1. Kajian Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan 12.2. Promosi hasil produk perikanan unggulan daerah 13. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan 11.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian 14. Program Perencanaan Pembangunan Peternakan Perikanan dan Kelautan 14.1. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Peternakan, Perikanan dan Kelautan 14.2 Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan peternakan Perikanan dan kelautan. 14.3. Penyusunan data dan statistik peternakan perikanan dan kelautan 2.2. Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun, disamping itu juga merupakan Rencana Kinerja Tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yaitu setelah proses anggaran selesai dan disepakati antara pengemban tugas dengan atasannya. Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 201 memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan berikut indikator kinerja sasaran dan rencana atau target capaiannya yang merupakan tujuan, tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar.disamping itu pejanjian kinerja juga memuat informasi tentang program dan kegiatan serta anggaran yang digunakan untuk mencapai sasaran. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 14

Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Tahun 2016 secara rinci dapat dilihat pada Perjanjian Kinerja terlampir. Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Tahun 2016 No Sasaran Kinerja Indikator Kinerja Target 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan - Jumlah produksi unggulan peternakan - Jumlah produktivitas unggulan perikanan budidaya - Jumlah produksi perikanan tangkap 3.715 ekor 64,0 ton/ha 1.038,0 ton 2. Meningkatnya Kesehatan Hewan Derajat - Jumlah penurunnan kasus penyakit hewan zoonosis - Jumlah penurunan kasus penyakit hewan strategis 4 kasus 200 kasus 3. Meningkatnya Keamanan Pangan Hewani - Persentase ketersediaan bahan asal hewan (BAH) yang aman sehat utuh dan halal (ASUH) 19% ( 7.708,63 ton) - Persentase ketersediaan hasil bahan asal hewan (HBAH) yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) 18 % (3.502,02 ton) 4. Meningkatnya Penjualan Produk Olahan Hasil Peternakan dan Perikanan - Jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan - Jumlah penjualan produk hasil perikanan - Persentase ketersediaan ikan yang higenis 198,86 ton 1.422,20 ton 14% (25 ton) 5. Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor Peternakan dan Perikanan - Angka konsumsi protein hewani - Angka konsumsi ikan 16,77 gr/kpt/hr 33,98 kg/kpt/th LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar berpedoman pada pedoman umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah sesuai dengan Peraturan Mentari Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Permen/PAN/05/2007. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi secara menyeluruh dan dan menggambarkan tugas,fungsi organisasi tersebut. Adapun untuk memulai keberhasilan pelaksanaan kinerja organisasi, maka perlu dilaporkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari beberapa indikator yang ada. Capaian indikator kinerja utama diharapkan dapat memberikan gambaran atau informasi sejauhmana organisasi dapat mencapai kinerjanya. Indikator Kinerja Utama mencerminkan outcome dari program program utama Dinas Peternakan Perikanan Dan Kelautan Kota Denpasar yang merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah dirumuskan dan memberikan dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta kebijakan yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan perkembangan dinamika masyarakat, Indikator Kinerja Utama disesuaikan dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dengan 12 indikator kinerja dengan 5 sasaran strategis. Tabel 3.1. Realisasi Target Kinerja Sasaran 1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan No Indikator Kinerja Target Th 2016 Realisasi Th 2016 % capaian 1 Jumlah produksi unggulan peternakan 3.715 ekor 5.752 ekor 100 2 3 Jumlah produktivitas unggulan perikanan budidaya Jumlah produksi perikanan tangkap 64.0 ton/ha 1.038,0 ton 64,37 ton/ha 1.002,3ton 100 96,6 LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 16

Pada indikator kinerja jumlah produksi unggulan peternakan realisasi tahun 2016 sebesar 5.752 ekor dari target 3.715 ekor persentase capaian sebesar 100%. Pada indikator jumlah produktifitas unggulan perikanan budidaya tahun 2016 realisasi sebesar 64, 37 ton/ha dari target 64,0 ton/ha. Persentase capain sebesar 100%. Pada indikator jumlah produktifitas perikanan tangkap tahun 2016 realisasi 1,0023 ton,dari target sebesar 1.038,0 ton. Persentase capaian sebesar 96,6%. Tabel 3.2 Realisasi Target Kinerja Sasaran 2 Meningkatnya Derajat Kesehatan Hewan No Indikator Kinerja Target tahun 2016 Realisasi tahun 2016 % capaian 1. Jumlah penurunnan kasus penyakit hewan zoonosis 4 kasus 1 kasus 100 2. Jumlah penurunan kasus penyakit hewan strategis 200 kasus 0 kasus 100 Pada indikator jumlah penurunan jumlah kasus penyakit hewan zoonosis tahun 2016 realisasi sebesar 1 kasus dari 4 target kasus. Persentase capaian sebesar 100% Pada indikator penurunan kasus penyakit hewan strategis tahun 2016 realisasi sebesar 0 kasus dari target 200 kasus. Persentase capaian sebesar 100%. Tabel 3.3 Realisasi Target Kinerja Sasaran 3 Meningkatnya keamanan Pangan Hewani No Indikator Kinerja Target th 2016 Realisasi th 2016 1. Persentase Ketersediaan 19 % ( 7.708,63 21% (8.661,17 Bahan Asal Hewan (BAH) yang ton) ton) aman,sehat,utuh dan halal (ASUH) 2. Persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan (HBAH) yang (ASUH) 18 % (3.502,02 ton) 19.92 % (3.855,20 ton) % capaian 100 100 LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 17

Pada indikator persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan (BAH) yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) realisasi tahun 2016 sebesar 21% (8.661,17 ton) dari target 19% (7.708,63 ton) Persentase capain sebesar 100%. Pada indikator persentase Ketersediaan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) realisasi 19,92% (3855,20 ton) dari trarget 18% (3.502,20 ton) Persentase capaian sebesar 100%. Tabel 3.4 Realisasi Target Kinerja Sasaran 4 Meningkatnya penjualan produk olahan hasil peternakan dan perikanan No Indikator kinerja Target th 2016 Realisasi th 2016 % capaian 1. Jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan 198,86 ton 217,50ton 100 2. Jumlah penjualan produk olahan perikanan 3 Persentase ketersediaan ikan yang hiegenis 1.422,20 ton 1.561,60 ton 14 % ( 25 ton) 15,28 % (26,75) ton 100 100 Pada Indikator jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan realisasi 217,50 ton dari target 198,86 ton. Persentase capaian sebesar 100%. Pada indikator jumlah produk olahan perikanan realisasi 1.561, 60 ton dari target 1.422,20 ton. Persentase capain sebesar 100%. Pada indikator persentase ketersediaan ikan yang higienis realisasi 15,28% (26, 75 ton) dari target 14% (25 ton), Persentase capain sebesar 100%. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 18

Tabel 3.5 Realisasi Target Kinerja Sasaran 5 Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor Peternakan dan Perikanan No Indikator kinerja Target th 2016 Realisasi th 2016 % capaian 1. Angka konsumsi protein hewani 16,77 gr/kpt/hr 15,26 gr/kpt/hr 91,00 2. Angka konsumsi ikan 33,98 kg/kpt/th 34,10 kg/kpt/th 100 Pada indikator angka konsumsi protein hewani realisasi hanya sebesar 15,26 gr/kpt/hr dari target sebesar 16,77 gr/kpt/hr. Persentase capaian sebesar 91%. Pada indikator angka konsumsi ikan realisasi 34,10 kg/kpt/th dari target sebesar 33,98 kg/kpt/th. Persentase capain sebesar 100%. 3.2 Analisis Dan Evaluasi Capaian Kinerja Analisis dan evaluasi capaian kinerja akan dilakukan terhadap sasaran-sasaran ataupun target-target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Peternakan Perikanan Dan Kelautan Kota Denpasar. Evaluasi terhadap capaian-capaian kinerja menetapkan sebuah tuntutan mengingat pentingnya meningkatkan pelayanan peternakan/perikanan yang berkualitas dan melalui pelaksanaan evaluasi kinerja secara periodik akan membantu Dinas Peternakan Perikanan Dan Kelautan Kota Denpasar dalam menyelesaikan permasalahan permasalahan yang di hadapi. Sasaran 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan A. Indikator Kinerja jumlah produksi unggulan peternakan (sapi) : Presentase capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100%, dari target produksi yang ditetapkan 3.715 ekor tercapai 5.752 ekor. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 15.760 ekor, di tahun 2016 sudah mencapai 36,5% dari target yang direncanakan. Capaian yang dimaksud dalam hal ini yang dimaksudkan adalah populasi yang ada dikelompok dan hasil daripada Inseminasi Buatan (IB). Kegiatan yang mendukung tercapainya target dimaksud adalah dengan pelaksanaan kawin suntik atau inseminasi buatan (IB) dimana untuk Dinas Peternakan Perikanan dan kelautan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 19

memiliki 12 orang petugas IB yang siap melayanai masyarakat. Disamping kegiatan IB, pengembangan gizi dan pakan ternak yang memadai juga sangat mendukung perkembangan populasi. Ket : Kegiatan Inseminasi Buatan (IB) untuk mendukung populasi ternak (sapi) B. Indikator Kinerja jumlah produktivits unggulan perikanan budidaya : Prosentase capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100% dari target 64 ton/tahun tercapai 64,37 ton/ha/pertahun. Produktifitas perikanan budidaya yang dihitung dari produksi unggulan yaitu lele (193,1 ton) berbanding luas lahan 2,75 Ha. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 77,8 ton/ha/tahun maka ditahun 2016 ini sudah mencapai 82,73%. Untuk mendukung capaian produktivitas unggulan perikanan budidaya perlu adanya ketersediaan benih yang mencukupi dan berkualitas yang berasal dari pembenihpembenih yang ada. Pemberian bantuan sarana dan prasarana budidaya yang memadai serta pembinaan dan pelatihan keterampilan budidaya juga sangat diperlukan untuk peningkatan produktivitas perikanan budidaya. Ket. Panen lele yang merupakan komuditas unggulan perikanan budidaya LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 20

C. Indikator Kinerja jumlah produksi perikanan tangkap. Persentase capaian kinerja tahun 2016 sebesar 96,6% dari target produksi 1.038 ton tercapai 1.002,3 ton. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 1.261,8 ton, di tahun 2016 sudah mencapai 79,4 % dari target yang direncanakan. Produksi perikanan tangkap merupakan produksi penangkapan di laut dan penangkapan di Perairan umum. Produksi perikanan tangkap di tahun 2016 tidak memenuhi target karena kegiatan penangkapan sangat dipengaruhi oleh faktor alam (cuaca) dalam operasional penangkapan. Kedepannya bantuan sarana prasarana perikanan tangkap (perahu, alat tangkap, sarana pendukung lainnya) yang memadai sangat dibutuhkan didalam peningkatan produksi. Adanya jaminan asuransi nelayan sebagai jaminan keselamatan bagi nelayan dapat memberikan rasa aman didalam melakukan aktifitas penangkapan. Untuk kedepannya seluruh anggota nelayan tercover melalui asuransi nelayan sehingga dibutuhkan anggaran yang lebih besar untuk kegiatan dimaksud. Adapun program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 1 dapat dilihat pada Table 3.6. dibawah ini. Tabel 3.6. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 1 Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan. Program : Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Kegiatan: - Pembibitan dan perawatan ternak - Pengembangan Agribisnis Peternakan - Pengembangan gizi dan pakan ternak - Penyediaan sarana dan prasarana alat dan mesin - Pengembangan aneka ternak dan ternak non konsumsi Program : Pengembangan perikanan budidaya : Kegiatan : - Pengembangan pasar benih dan balai benih ikan - Pembinaan dan pengembangan perikanan - Pelaksanaan Inseminasi Buatan - Penanaman HMT (stek) - Distribusi aneka ternak - Pelatihan teknologi perikanan budidaya - Pemantauan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 21

budidaya Program : Pengembangan Perikanan Tangkap Kegiatan : - Pembinaan dan pengembangan perikanan tangkap Program : Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Kegiatan : - Pengembangan sarana prasarana dan pelestarian. sumberdaya kelautan dan perikanan. penyakit ikan - Pembinaan kelompok - Pelatihan teknologi perikanan tangkap - Pembinaan kelompok - Bantuan sarana prasarana pelestarian sumberdaya kelautan perikanan - Pembinaan kelompok Program : Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan Kegiatan : - Pengembangan Sarana dan prasarana pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan - Pelatihan anggota pokmaswas - Pembinaan Pokmaswas Sasaran 2. Meningkatnya derajat kesehatan hewan. A. Jumlah penurunan kasus penyakit hewan zoonosis. Persentase Indikator Kinerja tahun 2016 sebesar 100% dari target 4 kasus terdapat satu kasus, dimana dalam hal penurunan kasus semakin kecil kasus yang muncul menunjukkan kinerja yang semakin meningkat (invert/penghitungan terbalik). B. Jumlah penurunan kasus penyakit hewan strategis. Persentase indikator kinerja tahun 2016 mencapai 100% dari target 200 kasus ditahun 2016 tidak ada muncul kasus. Ini menunjukkan kinerja LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 22

yang meningkat (invert/penghitungan terbalik). Untuk mencapai kinerja yang semakin baik perlu adanya kegiatan preventif untuk mencegah terjadinya kasus, vaksinasi secara berkesinambungan, eliminasi anjing liar, spryaing pada sentra-sentra unggas, juga melalui sosialisasi ke masyarakat tentang bahaya penyakit menular (zoonosis). Adapun program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 2 dapat dilihat pada table 3.7. dibawah ini. Tabel 3.7. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 2 Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator : Meningkatnya derajat kesehatan hewan Program : Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. Kegiatan: - Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis. - Vaksinasi Rabies - Spraying unggas - Sosialisasi ke masyarakat tentang penyakit zoonosis Ket: Kegiatan Vaksinasi massal dan spraying untuk mencegah kasus penyakit menular (rabies dan flu burung) LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 23

Sasaran 3. Meningkatnya Keamanan Pangan Hewani. A. Persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan(BAH). Persentase capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100% dari target 19% (7.708,63 ton) tercapai 21% (8.661,17 ton). Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 40.926,17 ton maka di tahun 2016 sudah mencapai 21% target yang direncanakan. B. Persentase Ketersediaan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH). Persentase capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100% dari target 18% (3.502,02 ton) tercapai 19,92% (3.855,2 ton). Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 19.350,83 ton maka di tahun 2016 sudah mencapai 19,92% dari target yang direncanakan. Kegiatan yang mendukung Sasaran 3 berupa pemeriksaan daging dan olahan hasil peternakan ditempat-tempat penyedia daging dan olahan hasil peternakan. Adapun Program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 3 dapat dilihat pada Tabel 3.8 dibawah ini : Tabel 3.8. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 3 Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator Meningkatnya keamanan pangan hewani Program : Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani. Kegiatan: - Penjaminan Pangan asal hewan - Pengembangan dan pemeliharaan RPH - Penjaminan pangan hasil asal hewan. - Pemeriksaan daging secara organoleptik - Pemeriksaan daging secara laboratories LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 24

Ket. Kegiatan pemeriksaan daging untuk menjamin ketersediaan daging yang asuh Sasaran 4. Meningkatnya penjualan produk olahan hasil perikanan. A. Jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan. Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 198,86 tercapai 217,5 ton. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 230,2 ton maka di tahun 2016 sudah mencapai 94,5% dari target yang direncanakan. Data ini diperoleh dari hasil survey ketempat pengolahan (kelompok) terhadap 10 kelompok pengolah dengan rata rata produk olahan terjual 21 ton/tahun. B. Jumlah Penjualan Produk olahan perikanan. Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 1.422,2 ton tercapai 1.561,6 ton. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 1.728,7 ton maka di tahun 2016 sudah mencapai 90,33% dari target yang direncanakan. Data ini diperoleh dari hasil penjualan produk olahan perikanan dari 10 kelompok dengan rata-rata penjualan 156 ton/tahun. C. Persentase ketersediaan ikan yang hiegenis. Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 14% tercapai 15,28%. Persentase ketersediaan ikan yang higienis dilaksanakan melalui pemeriksaan mutu ikan secara organoleptik di pasar-pasar tradisional. Bantuan berupa coolbox adalah salah satu upaya didalam menjaga kesegaran ikan dan ketersediaan ikan yang higienis. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 25

Adapun Program dan Kegiatan yang mendukung Sasaran 4 dapat dilihat pada Tabel 3. 9 dibawah ini.. Tabel 3.9. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 4 Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator Meningkatnya penjualan produk olahan hasil peternakan dan perikanan Program : Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan. Kegiatan: - Promosi atas hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah Program : Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan. Kegiatan : - Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan pemasaran produk perikanan - Promosi hasil produk perikanan unggulan Daerah. - Produk olahan peternakan yang difasilitasi untuk pameran - Pelatihan pengemasan produk. - Sosialisasi GEMARIKAN - Kampanye makan ikan - Produk olahan perikanan yang difasilitasi untuk pameran Sasaran 5. Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor Peternakan dan Perikanan. A. Jumlah konsumsi protein hewani. Persentase capaian kinerja mencapai 91% dari target 16,77 gr/kpt/hr tercapai 15,26 gr/kpt/hr. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 17,45gr/kpt/hr, di tahun 2016 sudah mencapai 87,44% dari target yang direncanakan. B. Angka Konsumsi Ikan. Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 33,98 kg/kpt/th tercapai 34,10 kg/kpt/th. Jika dibandingkan dengan angka konsumsi ikan Provinsi Bali 32,38 kg/kpt/th, menunjukan tingkat konsumsi ikan masyarakat Kota Denpasar lebih tinggi dari Provinsi Bali. Jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi nasional yang 43,88, tingkat konsumsi kita msih lebih rendah. Dari target capaian 5 (lima tahun kedepan sebesar 35,36 kg/kpt/th, ditahun 2016 telah mencapai 96,43% dari target yang direncanakan. Kedepannya perlu dilaksanakan kegiatan- LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 26

kegiatan yang dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan. Salah satunya kegiatan yang menyasar anak-anak sekolah melalui Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan) dengan memberikan menu serba ikan untuk generasi muda yang cerdas. Kegiatan lomba masak serba ikan juga perlu lebih digiatkan untuk meningkatkan angka konsumsi ikan. Adapun faktor yang mendukung capaian angka konsumsi ikan adalah total produksi ikan ditambah ikan masuk dan dikurangi ikan keluar berbanding dengan jumlah penduduk. Program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 5 dapat dilihat pada Tabel 3.10. dibawah ini. Tabel 3.10. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 5 Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor peternakan dan perikanan Program : Perencanaan Pembangunan peternakan perikanan dan kelautan. Kegiatan: - Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan peternakan perikanan dan kelautan - Penyusunan Laporan pelaksanaan kegiatan peternakan perikanan dan kelautan - Penyusunan data statistik peternakan perikanan dan kelautan - Penyusunan RKA, Renja dan Renstra - Penyusunan Lap. Tahunan, LAKIP, Selayang Pandang, Monitoring dan Evaluasi - Penyusunan Buku cacah ternak, Survey daging, Informasi data dan Statistik perikanan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 27

3.3. Akuntabilitas Keuangan Akuntabilitas keuangan yang dicapai oleh Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 2016 berdasarkan alokasi per program dan kegiatan dapat dirinci pada table 3.11 sebagai berikut : Tabel 3.11 Akuntabilitas Keuangan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar No Program & Kegiatan Alokasi Realisasi (Rp) (Rp) % 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.416.442.500 1.351.810.281 95,44 Program Peningkatan 2 Sarana dan Prasarana Aparatur a) Peningkatan Sarana 919.927.780 892.393.900 97,01 dan Prasarana Aparatur 3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia 30.000.000 7.585.0000 25,28 a) Pendidikan dan Pelatihan Formal 4 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak a) Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular, 410.899.000 400.949.500 97,58 strategis dan penyakit zoonosis LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 28

5 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan a) Pembibitan dan Perawatan Ternak 122.100.000 121.603.500 99,59 b) Pengembangan agribisnis peternakan. 192.358.000 171.838.550 89,33 c) Pengembangan gizi dan pakan ternak 57.375.000 56.739.800 98,89 d) Pengembangan sarana dan prasarana alat dan 40.000.000 37.584.400 93,96 mesin e) Pengembangan aneka 237.600.000 235.040.500 98,92 ternak dan ternak non konsumsi 6 Program Pemasaran Peningkatan Hasil Produksi Peternakan a) Promosi atas Hasil 129.270.000 112.145.650 86,75 Peternakan Unggulan Daerah b) Pengawasan dan pengendalian usaha 8.889.500 8.888.500 99,99 peternakan Penyediaan Pangan 7 Hewani a) Penjaminan pangan 33.250.000 33.172.500 99,77 asal hewan b) Pengembangan dan 702.654.960 609.469.050 86,74 Pemeliharaan RPH c) Penjaminan pangan 132.997.500 130.789.500 98,34 Hasil Asal Hewan 8 Pemberdayaan Pembanguna Peternakan, Perikanan dan Kelautan a) Penyusunan Dokumen 47.836.000 30.327.400 63,40 LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 29

Perencanaan Pembangunan Peternakan Perikanan dan kelautan b) Penyusunan Laporan 26.365.000 26.365.000 100 Pelaksanaan Kegiatan Peternakan Perikanan dan Kelautan c) Penyusunan Data Statistik Peternakan Perikanan dan Kelautan 62.576.000 62.576.000 100 9 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir a) Pengembangan Sarana 178.654.000 163.073.500 91,28 Prasarana dan Pelestarian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 10 Pemberdayaan Masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan a) Pengembangan sarana dan prasarana pengawasan, pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan 227.307.000 191.230.300 84,13 11 Pengembangan Budidaya Perikanan a) Pengembangan Pasar 476.959.000 458.042.850 96,03 Benih dan Balai Benih Ikan b) Pembinaan dan 225.265.500 196.102.200 87,05 Pengembangan LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 30

Perikanan Budidaya 12 Pengembangan Perikanan Tangkap a) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Tangkap 243.725.500 230.977.900 94,77 13 Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan a. Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan 116.926.000 110.284.000 94,32 Pemasaran Produk Perikanan b. Promosi hasil 78.802.500 54.761.250 69,49 produksi perikanan unggulan daerah Dari 13 program 24 kegiatan yang dilaksanakan ada 3 program dengan 3 kegiatan yang realisasi keuangannya di bawah 80% yaitu : 1).Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur pada kegiatan : a. Pendidikan dan Pelatihan Formal dari total anggaran Rp. 30.000.000,- realisasi keuangannya mencapai 7.585.000,- (25,28%) sementara fisiknya tercapai 100%. Hal ini disebabkan karena peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pendanaannya sebagian ditanggung oleh pihak penyelenggara. 2).Program Pembangunan Peternakan Perikanan dan Kelautan. a. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Peternakan Perikanan dan Kelautan dari total anggaran Rp. 47.836.000,- realisasi keuangannya mencapai Rp. 30.327.400,- (63,40%). Hal ini disebabkan karena tidak ada penyelenggaraan / undangan konsultasi ke Pusat sebagai dasar penggunaan anggaran. 3).Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan a.kegiatan Promosi Hasil Produksi Perikanan Unggulan Daerah, dari total anggaran Rp. 78.802.500 realisasi keuangan mencapai Rp. 54.761.250 (69,49%). Hal ini disebabkan pembiayaan real cost pada belanja perjalanan dinas luar daerah. LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 31