PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

MEMUTUSKAN. Peraturan Banua Niha Keriso Protestan tentang Resort

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 06/ BPMS-BNKP/ 2008 tentang UNIT PELAYANAN BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT. Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008

KEPUTUSAN BADAN PEKERJA HARIAN MAJELIS SINODE BNKP NOMOR : 22/KEP/VII/2009 LAMPIRAN 1 (SATU)

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 05/BPMS-BNKP/2008 tentang KEUANGAN BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP

RENCANA STRATEGI PELAYANAN BNKP ARAS SINODAL

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor: 08/BPMS-BNKP/2009 tentang BADAN PENGAWAS PENATALAYANAN

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 01/BPMS-BNKP/2007 tentang BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BANUA NIHA KERISO PROTESTAN

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR: 07/BPMS-BNKP/2008 tentang PELAYAN BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP

III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK

TATA GEREJA BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP)

BAB V PENUTUP. diberikan saran penulis berupa usulan dan saran bagi GMIT serta pendeta weekend.

KEPUTUSAN SIDANG SINODE VII GEREJA NIHA KERISO PROTESTAN-INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR : 07/SS.VII/GNKP-Indonesia/VI/2014 TENTANG

KETETAPAN MAJELIS SINODE BNKP NOMOR : II/TAP.MS-BNKP/2007 Tentang PENGESAHAN DAN PENETAPAN TATA GEREJA BANUA NIHA KERISO PROTESTAN

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) PEMILIHAN PELAKSANA HARIAN MAJELIS JEMAAT MASA BAKTI 2017 s.d 2020

GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP

Jakarta, 22 Agustus : 3551/VIII-17/MS.XX : 1 (satu) Bundel : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak orang. yang menulis dan meneliti tentang sumber daya

BAB II MANAJEMEN ASSET GEREJA. Manajemen adalah bagaimana mencapai tujuan organisasi dengan

Lampiran 2: Pedoman penyusunan Jadwal Kegiatan Tahunan (JKT) Waktu Pelaksanaan

BAB V PENUTUP. Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil. penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang. diambil kemudian menjadi dasar penyusunan

TATA GEREJA PEMBUKAAN

BAB V PENUTUP. rekomendasi yang relevan dengan penelitian ini.

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi.

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 12/BPMS-BNKP/2012 tentang TERTIB PENGGEMBALAAN BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 1999, hlm 30

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan alasan atau dilakukannya penelitian ini serta

PERATURAN PENATALAYANAN KEUANGAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat GPIB Jemaat Bethesda Sidoarjo

PERATURAN HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI)

LOYALITAS DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM GEREJA ETNIS DI HKBP SALATIGA

PANDUAN PERAYAAN ADVEN NATAL TAHUN BARU DI BNKP

KEPEMIMPINAN SATUA NIHA KERISO MEWUJUDKAN JEMAAT MISIONER DI BNKP

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PROGRAM KOMISI PELAYANAN PEMUDA SINODE GMIM TAHUN 2015 HASIL SIDANG MAJELIS SINODE TAHUNAN KE- 27 di Wilayah KAWANGKOAN TAHUN 2014

3. Sistem Rekrutmen Pengerja Gereja (vikaris) Gereja Kristen Sumba

Bab I Pendahuluan UKDW

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Majelis Agung GKJW, Tata dan Pranata GKJW, Pranata tentang jabatan-jabatan khusu, Bab II-V, Malang,

BAB IV ANALISIS DATA

PERATURAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

GKI Pasteur MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA. Penatalayanan Bina

BAB V PENUTUP. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

Lampiran Verbatim Wawancara NARASUMBER I: DAVID TUERAH Wawancara dengan mantan ketua pemuda GPIB Kasih Karunia Medan David Tuerah, 15 Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

PROPOSAL JUBILEUM 70 TAHUN HKBP YOGYAKARTA ( ) DAN TAHUN KELUARGA HKBP 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang

BAB III. Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB. 1. Sejarah Singkat GPIB. GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB V. Penutup: Refleksi, Kesimpulan dan Saran

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian. Jemaat Dobo Jemaat Dobo berada di pusat Klasis Pulau-Pulau

BAB I PENDAHULUAN. sejarah misi terdahulu di Indonesia yang dikerjakan oleh Zending Belanda, orang

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU

BAB I PENDAHULUAN. Gereja lahir dan bertumbuh tidak terlepas dari hakekatnya untuk melayani sesama

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Jadwal Rapat Koordinasi Pengur

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN 2016

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) PERATURAN PELAKSANAAN MAJELIS JEMAAT (PPMJ) GPIB JEMAAT ZEBAOTH BOGOR

KERANGKA ACUAN KONGRES XVI MAJELIS PENDIDIKAN KRISTEN DI INDONESIA JAKARTA, 2 4 NOVEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1986, h Afra Siauwarjaya, Membangun Gereja Indonesia 2: Katekese Umat dalam Pembangunan Gereja

BAB IV ANALISA FUNGSI PELAYANAN PASTORAL PENDETA BAGI WARGA JEMAAT. 4.1 Analisa Panca Pelayanan GMIT Menggunakan Teori Pastoral.

Bab I PENDAHULUAN. Bdk Abun Sanda, Pemerintah Blum Adil Pada Rakyatnya Sendiri, Kompas, 14 Desember hl. 1 dan Bdk Sda

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM B

UKDW. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)

BAB I PENDAHULUAN. Gereja di Papua yang dikenal sebagai Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKI TP)

DR. ASROPI, SIP, MSI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, JAKARTA

Perencanaan Strategis Panitia Ad.hoc Tata Gereja GKSBS

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

TATA GEREJA (TATA DASAR, TATA LAKSANA, DAN TATA ATURAN TAMBAHAN) SERTA PENGAKUAN-PENGAKUAN IMAN GEREJA KRISTEN IMMANUEL

BAB IV. Pandangan jemaat GPIB Bukit Harapan Surabaya tentang diakonia

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Kajian

TATA DASAR TATA DASAR

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN

BAB V KESIMPULAN. Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. gereja, tetapi di sisi lain juga bisa membawa pembaharuan ketika gereja mampu hidup dalam

Transkripsi:

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM PELAYANAN DI RESORT 1. Pengantar Persidangan Majelis Sinode BNKP ke-56 telah terlaksana dengan baik pada tanggal 3-8 Juli 2012 bertempat di Jemaat BNKP Onolimbu, Resort 53 BNKP. Pada persidangan majelis sinode tersebut telah ditetapkan Program Umum Pelayanan BNKP (PUPB), masa pelayanan 2012 s/d 2017. PUPB tersebut merupakan pedoman dalam penyusunan dan penjabaran progran di semua aras (Sinodal Resort Jemaat). Untuk menjabarkan program dimaksud, maka Majelis Sinode BNKP telah memberikan mandat kepada BPHMS-BNKP untuk memberikan petunjuk teknis penyusunan Program yang dapat digunakan oleh resort dan jemaat. Petunjuk Teknis (Juknis) penyusunan program ini diarahkan sebagai pedoman dalam penyusunan program di resort. Dengan adanya Juknis ini, maka diharapkan seluruh Resort akan menyusun program pelayanannya, baik program 5 (lima) tahun yang disebut Rencana Strategi Pelayanan (Renstrapel) Lima Tahun, maupun program tahunan yang merupakan penjabaran dari Renstrapel. 2. Keberadaan, Fungsi dan Tugas Resort Resort, adalah wujud dan wadah persekutuan BNKP yang hadir dan melaksanakan misinya di wilayah Kecamatan, Kabupaten dan Kota, adalah persekutuan dari keseluruhan Jemaat BNKP di wilayah itu. Berdasarkan Peraturan BNKP 03/BPMS-BNKP/2012, ditegaskan bahwa (1) Resort berfungsi untuk melaksanakan tri tugas panggilan gereja; dan mengorganisir serta mengkoordinir persekutuan Jemaat BNKP di wilayahnya (2) Resort mempunyai tugas: a) Mewujudkan persekutuan Jemaat-Jemaat yang bergabung dalam wilayah Resort. b) Berperan serta dalam berbagai aspek pembangunan demi perbaikan kehidupan masyarakat. c) Berperan aktif dalam gerakan oikumenis di wilayahnya. 3. Penyusunan dan Pengesahan Program Pelayanan Untuk mewujudkan fungsi dan tugas resort sebagaimana dikemukakan di atas, maka peranan Majelis Resort sangatlah penting. Dalam Peraturan BNKP nomor 3/BPMS- BNKP/2008, pasal 6, ditegaskan bahwa Majelis resort bertugas: a. Melakukan pembinaan, pelatihan kepada seluruh pelayan dan warga Jemaat di wilayah Resort. b. Melaksanakan kepemimpinan dan pelayanan yang efektif demi pengembangan Jemaat di wilayah Resort. c. Terlibat secara proporsional dalam mempersiapkan personil pelayan di tingkat Resort, baik Pendeta, Guru Jemaat dan Satua Niha Keriso, dalam penempatan, pemberhentian dan perpindahan pelayan. d. Memberdayakan Jemaat-Jemaat lemah dalam wilayah Resort untuk meningkatkan kehidupan persekutuan dan karya Jemaat. e. Mengesahkan program pelayanan dan anggaran yang diberlakukan dalam Jemaat- Jemaat di wilayah Resort. f. Menerima pertanggung jawaban Majelis Jemaat di wilayah Resort.

g. Merekomendasikan pelembagaan Jemaat, Jemaat persiapan dan pos pelayanan baru kepada BPHMS BNKP h. Menyelenggarakan persidangan Majelis Resort. i. Menetapkan utusan Resort ke Majelis Sinode. Dari uraian tugas dan tanggung-jawab Majelis Resort tersebut di atas, maka merupakan kewajiban Majelis Resort menetapkan Program Pelayanan di Resort. 4. Rencana Strategi Pelayanan dan Program Tahunan (Terlampir contoh) 5. Penjabaran Program Tahunan Pelayanan di Resort 5.1.Tahun Program dan Anggaran a. Tahun Program dan Anggaran di BNKP adalah mengikuti kalender masehi, yang dimulai dari bulan Januari dan berakhir pada bulan Desember. 5.2.Penyusun Program dan Anggaran a. Merupakan tanggung-jawab Badan Pekerja Majelis Resort menyusun draft program dan anggaran untuk seterusnya dibawa dalam persidangan majelis Resort untuk pembahasan dan penetapan. b. Badan Pekerja Majelis Resort dapat melibatkan warga jemaat yang memiliki kapasitas bersama-sama dengan BPMR dalam penyusunan draft program dan anggaran, dan dapat juga membentuk tim penyusun draft Program dan APBR. c. Draft Program dibuat menurut model terlampir, sedangkan APBR disusun menurut model yang telah ada dalam peraturan No 5/BPMS BNKP/2008. 5.3.Penetapan Program dan Anggaran Pada persidangan Majelis Resort di bulan Januari setiap tahunnya, majelis Resort wajib melakukan pembahasan atas draft program dan anggaran yang telah dipersiapkan oleh BPMR, untuk seterusnya ditetapkan sebagai sebuah Rancangan Program dan APBR. 5.4.Pengesahan Program dan Anggaran a. Program Pelayanan di Resort merupakan dasar dari penyusunan APBR, oleh karenanya mengacu pada peraturan BNKP No 5/BPMS-BNKP/2008, pasal 7 ayat 2, maka program dan anggaran hanya dapat diberlakukan setelah mendapat pengesahan dari BPHM-BNKP. b. Program dan Anggaran di Resort sudah harus mendapat pengesahan oleh BPHMS pada bulan Maret. c. Untuk memenuhi jadwal pengesahan program dan anggaran tersebut di atas, maka BPMR wajib menyiapkam dan mengajukan Rancangan Program dan APBR tersebut kepada BPHMS untuk mendapat pengesahan selambat-lambatnya pertengahan bulan Februari tahun berkenaan. d. Majelis Resort hendaknya telah menetapkan Program dan APBR pada persidangan Majelis Resort pada bulan Januari tahun berkenaan. e. BPHMS berhak merefisi RAPBR, pos demi pos atau secara keseluruhan sebelum disahkan. f. Refisi suatu anggaran dinyatakan dalam suatu keputusan, dengan menyebutkan alasan-alasan secara rinci dan jelas. g. Rancangan Program dan Anggaran yang telah disahkan oleh BPHMS selanjutnya disebut sebagai Program dan APBR yang merupakan pedoman dalam melaksanakan seluruh aktifitas untuk tahun berkenan di resort bersangkutan. 5.5.Model Renstralpel dan Program Tahunan sebagaimana terlampir.

6. Penutup Demikian petunjuk teknis penyusunan program pelayanan di Resort dibuat dan dikeluarkan oleh BPHMS-BNKP sebagai bahan dan dasar penyusunan program di seluruh Resort di BNKP. Diharapkan seluruh Resort di BNKP dapat memulai menyusun program dan anggarannya dengan mempedomani peraturan dan petunjuk teknis yang ada di BNKP, dengan visi yang sama adalah BNKP teguh dalam persekutuan dan menjadi berkat bagi dunia. Semoga Tuhan memberkati kita semua, baik pelayan maupun warga jemaat. Dikeluarkan di Gunungsitoli Pada tanggal September 2012 BADAN PEKERJA HARIAN MAJELIS SINODE PDT. DR. TUHONI TELAUMBANUA, M.SI EPHORUS PDT. DORKAS O. DAELI, MTH SEKUM

CONTOH: RENCARA STRATEGI PELAYANAN (RENSTRAPEL) DI RESORT 2012 S/D 2017 1. Pendahuluan 2. Gambaran Umum Resort 3. Kondisi dan Permasalahan (Bisa menggunakan model SWOT) 4. Visi 4.1.Visi BNKP : Teguh Dalam Persekutuan dan Menjadi Berkat bagi Dunia 4.2.Visi Resort :... 5. Prioritas Program 5.1. BIDANG PROGRAM MARTURIA BANGUN SPRITUAL PROGRAM UTAMA PROGRAM KEGIATAN TUJUAN DURASI (TAHUN) Pengadaan Konfessi BNKP Penelitian dan pengkajian hal-hal yang berkaitan dengan pokok-pokok konfessi dalam bingkai kontekstualisasi 1 2 3 4 5 KETERANGAN Tata Ibadah yang aktual dan Penelitian dan pengkajian Tata Ibadah BNKP dan merangcang-bangun Tata

kontekstual Pembinaan Warga Gereja (PWG) Ibadah yang sesuai dengan konteks BNKP Pengadaan Model-model PWG Pelaksanaan PWG Pelayanan Pastoral Pemberdayaan Pelayan untuk memiliki minat dan ketrampilan Pengadaan Balai Layanan Pastoral dan Rehabilitasi Pemberitaan Firman Khotbah/PA Evangelisasi Pekabaran Injil. Sarana Prasarana Pembangunan Gedung Gereja, Gedung Sekolah Minggu, gedung serba guna, dan ruang konsistori. Pengadaan alat-alat musik

5.2. BIDANG PROGRAM DIDASKALIA BANGUN SUMBER DAYA PROGRAM UTAMA PROGRAM KEGIATAN TUJUAN DURASI (TAHUN) Bina Pelayan 1. Bina Pendeta 2. Bina Guru Jemaat 3. Bina Evangelis 4. Bina Diaken 5. Bina Majelis Jemaat, BPMJ, BPP dan Unit Pelayanan Bina Profesi 1) Bina warga yang melayani sebagai Pegawai Negeri Sipil, Legislatif dan para politikus. 2) Bina warga yang menekuni bidang ekonomi 3) Bina warga yang berstatus Penatua Adat Bina Teologi Kaum Pengajaran Teologi bagi Awam Kaum Awam Pendidikan Formal Pemberantaran Buta Aksara Gerakan Pendidikan Anak Usia Dini oleh Resort dan Jemaat-Jemaat Peningkatan Mutu Sekolahsekolah Asuhan BNKP Pendirian Perguruan Tinggi (selain STT-BNKP 1 2 3 4 5 KETERANGAN

Program Beasiswa Sundermann) Memberikan Beasiswa untuk pendidikan, baik formal maupun pendidikan nonformal. 5.3. BIDANG PROGRAM KOINONIA TATA DAN TEGUHKAN PERSEKUTUAN PROGRAM UTAMA Persekutuan keluarga, lingkungan, dan Jemaat Penataan Organisasi Penataan Administrasi dan Manajemen Gereja Persekutuan Pelayan PROGRAM KEGIATAN TUJUAN DURASI (TAHUN) 1 2 3 4 5 Pemberdayaan keluarga bersekutu dalam ibadah (kebaktian keluarga, perayaan hari-hari besar gerejani, dan bulan keluarga). Penguatan solidaritas dan soliditas Lingkungan, serta jemaat Penguatan persekutuan lintas jemaat Pemantapan dan penjabaran peraturan pelaksanaan Tata Gereja. Program pelatihan PME (Planning, Monitoring and Evaluation) di semua aras Persekutuan melalui Rapat/ sidang Persekutuan melalui Konven KETERANGAN

Persekutuan dalam kegiatan gerejani dan kegiatan sosial kemasyarakatan Persekutuan Oikumenis Dialog dan Kerukunan Hubungan Gereja dan Negara Program Cinta BNKP melalui: - Pencitraan BNKP keluar dan kedalam - Penyusunan profile BNKP - Program yang memihak warga Terlibat secara proaktif dalam gerakan oikumeni. Interfaith Dialog Membangun persekutuan melalui peranan: Konseptual; Partisipatif; Pastoral dan peran Profetis 5.4. BIDANG PROGRAM DIAKONIA PERANGI KEMISKINAN DAN BERDAYAKAN MASYARAKAT PROGRAM UTAMA PROGRAM KEGIATAN TUJUAN DURASI (TAHUN) Pelayanan Diakoni Kharitatif Pelayanan Diakoni Pengembangan Panti Asuhan Pelayanan Panti Jompo Pengembangan Orangtua asuh Pengembangan Asrama Pembangunan Comunitas Basis melalui Mikro Kredit 1 2 3 4 5 KETERANGAN

Reformatif Pelayanan Diakoni Transformatif Pengembangan Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Pengembangan Training Center for Diakoni Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pelayanan HIV-AIDS Penanggulangan Bahaya Narkoba dan Miras Pelayanan Pembangunan dan Politik Pengembangan Program Perdamaian, Keadilan dan Keutuhan Ciptaan (JPIC) Pengurangan Resiko Bencana 5.5. BIDANG PROGRAM OIKONOMIA UPAYAKAN KEMANDIRIAN PROGRAM UTAMA PROGRAM KEGIATAN TUJUAN DURASI (TAHUN) Penatalayanan Persembahan dan Persepuluhan Penatalayanan Administrasi dan Program Pelaksanaan penataran bagi pelayan Program Menentukan tematema khotbah/pa tentang persembahan selama 2 bulan dalam setahun Program Pelatihan Pengelolaan keuangan 1 2 3 4 5 KETERANGAN

Manajemen Keuangan Kemandirian Dana Dana Abadi Dewan Penyantun Penatalayanan dan Pendayagunaan Asset di BNKP Kesejahteraan Pelayan Program pengurusan sertifikat tanah-tanah BNKP disemua aras Program pemanfaatan tanah-tanah dan bangunan yang belum dikelola disemua aras Program renovasi Kios Fotuaria BNKP Mencari dan meningkatkan kemitraan untuk pengembangan usahausaha BNKP Pensiun Bantuan Kesehatan Penatalayanan Kemitraan Perumahan Mengembangkan jejaring 6. Penutup

CONTOH : PROGRAM TAHUNAN DI RESORT 1. Pendahuluan (Pendahuluan program pelayanan adalah semacam pengantar atau penjelasan tentang pentingnya penyusunan rencana program tahunan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan.) Contohnya sbb: Penyusunan program tahunan Resort adalah suatu hal yang sangat perlu mengingat gereja adalah sebuah organisasi yang memiliki visi, misi, struktur dan kepengurusan tersendiri. Penyusunan program tahunan di Resort sangat diperlukan untuk menjamin tercapainya visi dan misi Gereja serta menjamin bahwa seluruh kegiatan-kegiatan gereja berjalan secara teratur, terarah, efisien, efektif dan relevan. Penyusunan program tahunan ini didasarkan pada kondisi dan pergumulan Resort...BNKP dan program-program yang dicanangkan diharapkan dapat menjawab pergumulan-pergumulan tersebut. Demikianlah program tahunan Resort...BNKP disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan. Tuhan memberkati kita semua. 2. Kondisi dan Permasalahan 3. Visi 3.1.Visi BNKP : BNKP Teguh Dalam Persekutuan dan Menjadi Berkat bagi Dunia 3.2.Visi Resort : 4. Prioritas Program 4.1. BIDANG PROGRAM MARTURIA BANGUN SPRITUAL KEGIATAN TUJUAN SASARAN PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN (PERBULAN) keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

4.2. BIDANG PROGRAM DIDASKALIA BANGUN SUMBER DAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN (PERBULAN) keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 4.3. BIDANG PROGRAM KOINONIA TATA DAN TEGUHKAN PERSEKUTUAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN (PERBULAN) keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 4.4. BIDANG PROGRAM DIAKONIA PERANGI KEMISKINAN DAN BERDAYAKAN MASYARAKAT KEGIATAN TUJUAN SASARAN PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN (PERBULAN) keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

4.5. BIDANG PROGRAM OIKONOMIA UPAYAKAN KEMANDIRIAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN (PERBULAN) keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 5. PENUTUP