Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Number Head Together Berbantuan Mind Mapping. Poso Sumarto

dokumen-dokumen yang mirip
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat melalui Model Number Head Together berbantuan Papan Bilangan.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Matematika merupakan mata pelajaran yang sering. kali menjadi momok bagi siswa. Padahal materi pelajaran matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semua mata pelajaran yang ada di SD tentunya memegang peranan yang

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian masalah bilangan pengertian tersebut terdapat pada Kamus Besar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Yayuk Jatining Rahayu 4

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Shinta Metikasari 1), Imam Sujadi 2), Yemi Kuswardi 3) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN ALAT PERAGA KEPING BERWARNA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT. Heri Susianto

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Saudah, Agni Danaryanti

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Rima Rikmasari Silvia Riani Rosmawar Saragih ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN COURSE REVIEW HORAY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER KELAS 4 SDN 2 TRUKO. Oleh Ahmad Nafiq

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

DITA PUTRI MAHARANI Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

St. Maryam. M UPP PGSD Parepare Fakultas Ilmu Pendidikan UNM

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII SMPN 1 INUMAN

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

Frikson Jony Purba Dosen FKIP Universitas Quality E mail

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Number Head Together Berbantuan Mind Mapping Poso Sumarto SDN Beloh Kecamatan Trowulan Mojokerto Email : pososumarto.pupns@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant Sejarah Artikel Diterima pada 31 Maret 2017 Disetuji pada 5 April 2017 Dipublikasikan pada 1 Mei 2017 Hal. 147-153 Kata Kunci: number head together, mind mapping Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dengan media Mind Mapping pada materi pokok luas bangun datar. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VI di SDN Beloh Trowulan Mojokerto. Berdasarkan analisis data, secara klasikal menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada siklus I sebesar 42,50% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 40% menjadi 82,50%. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketuntasan hasil belajar didik telah tercapai pada siklus II. Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan sebuah bangsa. Bangsa akan menjadi maju apabila memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas atau bermutu tinggi. Adapun mutu bangsa dikemudian hari tergantung pada pendidikan yang diberikan generasi masa kini, terutama melalui pendidikan yang formal yang diterima disekolah. Menurut Syam (dalam Ahmadi, 2014:4) pendidikan sebagai aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani dan jasmani.untuk meningkatkan kepribadian maka peserta didik harus mengembangkan kemampuan belajarnya, sehingga peserta didik dapat lebih aktif dan mandiri dalam pembelajaran. Pada kenyataannya peserta didik masih saja tergantung pada penjelasan guru. Khususnya pada mata pelajaran matematika. Sehingga matematika dianggap sebagai momok yang besar dalam pembelajaran. Untuk itulah diperlukan revolusi belajar yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih berwarna, lebih bergairah, aplikatif dan mudah. Dengan adanya pemilihan pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together), selain agar siswa lebih memahami konsep pembelajaran secara menyuluruh siswa pun dapat lebih aktif dalam menyampaikan materi secara mandiri. NHT atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta didik dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. (Trianto, 2007:62).Dalam tipe pembelajaran ini setiap peserta didik diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari peserta didik. Disini ketergantungan positif juga dikembangkan dan yang kurang, terbantu oleh yang lain. NHT merupakan tipe pembelajaran yang melibatkan lebih banyak 147 BRILLIANT: Jurnal Riset dan Konseptual

peserta didik dalam menelaah materi pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Sehingga diharapkan para peserta didik akan terlibat dalam proses pembelajaran yang tuntas dan bermakna (Lindayani dan Murtadlo, 2011:113). Dari berbagai media pembelajaran yang sudah ada, maka media mind mapping bisa dikatakan sebagai sesuatu yang berbeda. Media mind mapping merupakan media pembelajaran dengan teknik grafis yang mendorong pemikiran kedua sisi otak, secara visual memperagakan berbagai macam hubungan antara gagasan, dan meningkatkan kemampuan untuk memandang masalah dari berbagai sisi. Media mind mapping adalah media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk mencatat dan meringkas materi pelajaran dengan lebih efektif, efisien, kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna. Penerapan pembelajaran kooperatif NHT dengan media mind mapping diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VI SDN Beloh Trowulan Mojokerto terutama pada mata pelajaran matematika. Karena bagi sebagian besar peserta didik mata pelajaran matematika adalah hal yang sulit dipahami dan diingat melihat banyak rumus atau konsep yang terkandung didalamnya, seperti pada materi pokok luas bangun datar. Kurangnya pemahaman terhadap materi juga akan mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar peserta didik. Selain peningkatan hasil belajar yang diharapkan dengan penerapan pembelajaran kooperatif NHT dengan media mind mapping, diharapkan adanya peningkatan aktivitas belajar peserta didik. Aktivitas peserta didik adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik selama proses belajar (Sardiman, 2011:100). Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi. Menurut Briggs (dalam Ekawarna, 2013:69) hasil belajar yang sering disebut dengan istilah scholastic achievement atau academic achievement adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar. Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah pembelajaran Kooperatif NHT (Numbered Head Together) dengan media Mind Mapping dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas VI di SDN Beloh Trowulan Mojokerto Tahun Pelajaran 2015/2016? (2) Bagaimanakah pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dengan media Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VI di SDN Beloh Trowulan Mojokerto Tahun Pelajaran 2015/2016? Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui bagaimanakah pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dengan media Mind Mapping dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas VI di SDN Beloh Trowulan Mojokerto Tahun Pelajaran 2015/2016. (2) Untuk mengetahui bagaimanakah pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dengan media Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VI di SDN Beloh Trowulan Mojokerto Tahun Pelajaran 2015/2016. 148 BRILLIANT: Jurnal Riset dan Konseptual

METODE Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, yang berusaha mengkaji dan merefleksi suatu model pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kualitas (baik proses maupun produk) suatu pembelajaran. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah kelas VI SDN Beloh Trowulan Mojokerto tahun pelajaran 2015/2016. Kelas tersebut berjumlah 40 orang yang terdiri dari 23 siswa laki-laki 17 siswa perempuan. Teknik Pengumpulan Data Metode observasi Adapun data yang ingin diperoleh peneliti yaitu mengenai pelaksanaan pembuatan dan penggunaan media Mind Mapping melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI mata pelajaran matematika. Metode tes Metode tes yang digunakan adalah untuk mengetahui apakah pembuatan dan penggunaan media Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar dalam belajar matematika setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tes yang digunakan adalah tes tertulis, esai, dan diberikan di setiap akhir siklus. Instrumen Penelitian Lembar observasi Observasi menggunakan seluruh alat indra. Observasi perlu direncanakan dan juga didasarkan dengan keterbukaan pandangan dan pikiran serta bersifat responsif. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas siswa. Tes Tes ini diberikan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media Mind Mapping yang dilakukan dalam setiap siklus dalam mata pelajaran matematika pada materi pokok luas bangun datar, soal dibuat dalam bentuk soal uraian. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka data tersebut perlu diolah dengan cara-cara analisis data. Hal ini untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase keberhasilan peserta didik setelah proses pembelajaran setiap siklusnya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. 149 BRILLIANT: Jurnal Riset dan Konseptual

Analisis aktivitas peserta didik Analisis data aktivitas peserta didik pada lembar observasi dilakukan dengan memberi skor pada setiap aktivitas yang ada pada lembar observasi dengan kriteria skor sebagai berikut. 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik Data hasil observasi peserta didik dapat dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Hasil observasi diukur dengan menggunakan kriteria sebagai berikut. 90% < 100% = sangat baik 80% < 90% = baik 65% < 80% = cukup 55% < 65% = kurang 55% = tidak lulus Analisis ketuntasan data hasil belajar Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal matematika untuk kelas VI di SDN Beloh Trowulan Mojokerto yaitu 70. Seorang peserta didik dikatakan tuntas belajar matematika apabila secara individu memperoleh nilai 70 atau lebih. Untuk dapat mengetahui pencapaian ketuntasan belajar peserta didik, maka data berupa nilai yang diperoleh dengan mengadakan tes pada tiap siklus akan dianalisis dengan batas ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal, yaitu : Peserta didik dikatakan tuntas belajar secara individu jika peserta didik tersebut memperoleh skor hasil tes minimal nilai 70 sesuai dengan standart KKM yang telah ditetapkan sesuai dengan kurikulum. Dalam penelitian ini hasil belajar dikatakan meningkat jika peserta didik yang mendapatkan nilai 70 secara klasikal sebanyak 70% peserta didik tersebut tuntas belajar. HASIL Siklus I Perencanaan Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan terdiri dari: 1. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2. Mempersiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi aktifitas peserta didik dan lembar soal tes. Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 oktober 2015 dan 31 oktober. Siklus I diadakan dua kali pertemuan dalam waktu pembelajaran menit. Pada pertemuan pertama kegiatan di isi dengan kegiatan berkelompok dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk membuat mind mapping sebagai 150 BRILLIANT: Jurnal Riset dan Konseptual

penunjang pemahaman dalam mempelajari materi luas bangun datar (persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapezium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran). Pembelajaran diakhiri dengan pemberian soal tes siklus I yang dilaksanakan pada pertemuan kedua pembelajaran. Observasi Persentase aktivitas peserta didik pada siklus I sebesar 60% terletak antara 55% < 65% dan termasuk dalam kriteria kurang. Dengan demikian hasil analisis bahwa peserta didik dapat dikatakan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Hasil tes peserta didik pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal sebesar 42,50% sehingga pada siklus I secara individu nilai ini belum bisa dikatakan baik karena masih banyak anak yang belum tuntas dalam belajarnya dengan nilai yang kurang baik ( < 70 ). Dan secara klasikal belum dapat dikatakan tuntas karena belum mencapai ketuntasan 70 %. Siklus II Perencanaan Pada tahapan ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran untuk siklus II dan menyusun ulang instrument penelitian berupa lembar observasi aktifitas peserta didik dan lembar soal tes. Pelaksanaan Siklus II dilakukan pada tanggal 14 November 2015 dan 21 November 2015.Siklus II diadakan dua kali pertemuan dalam waktu pembelajaran menit.pada pertemuan pertama kegiatan di isi dengan kegiatan berkelompok dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk membuat mind mapping sebagai penunjang pemahaman dalam mempelajari materi luas bangun datar (luas segi banyak sederhana dan luas gabungan bangun datar sederhana). Pembelajaran diakhiri dengan pemberian soal tes siklus II yang dilaksanakan pada pertemuan kedua pembelajaran. Observasi Persentase hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus II sebesar 90% terletak antara 80% < 90% dan termasuk dalam kriteria baik. Dengan demikian hasil analisis bahwa peserta didik dapat dikatakan aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Hasil tes peserta didik pada siklus II diperoleh presentase ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal sebesar 82.50% sehingga pada siklus II hasil belajar peserta didik dikatakan sudah tuntas, karena sesuai harapan yaitu banyak peserta didik yang mendapat nilai 70 minimal 70%, hal ini menunjukkan bahwa penerapan tipe pembelajaran NHT dengan menggunakan mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. PEMBAHASAN Siklus I Pada pelaksanaan tindakan siklus I menunjukkan bahwa tahap-tahap penerapan penggunaan media mind mapping dengan tipe pembelajaran NHT pada 151 BRILLIANT: Jurnal Riset dan Konseptual

materi luas bangun datar ini belum berjalan secara maksimal, masih terdapat kekurangan yang menuntut adanya perbaikan pada pembelajaran tindakan berikutnya. Kekurangan-kekurangan yang dimaksud diantaranya: (1) Guru masih belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik, sehingga pada saat pembelajaran masih banyak peserta didik yang membuat gaduh, terutama pada saat peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing. (2) Dalam diskusi kelompok, peserta didik kurang maksimal dalam bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Ada peserta didik yang masih belum memahami tugas yang telah didiskusikan, karena peserta didik dituntut memahami materi secara mandiri bersama kelompok tanpa penjelasan guru diawal pelajaran. (3) Peserta didik belum terbiasa dengan metode yang diberikan oleh guru sehingga pada saat guru menunjuk peserta didik secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan menggunakan media mind mapping, peserta didik masih belum percaya diri. (4) Hasil tes belajar yang diberikan pada akhir tindakan sebanyak 23 peserta didik yang belum tuntas dalam hasil belajarnya. Ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal melalui presentasi siklus I belum tercapai karena rata-rata ketuntasan hasil belajar klasikal kurang dari 70%. (4) Hasil observasi aktivitas peserta didik menunjukan presentase keaktifan peserta didik kurang dari 80 %. Peserta didik belum mencapai presentase untuk dinyatakan dalam criteria peserta didik aktif dalam pembelajaran. Siklus II Pada pelaksanaan tindakan siklus II menunjukkan bahwa (1) Guru sudah bisa mengkondisikan kelas dengan baik, sehingga pada saat pembelajaran peserta didik sudah bisa tenang dan tertib. (2) Dalam diskusi kelompok, peserta didik sudah maksimal dalam bekerja sama dengan anggota kelompoknya. (3) Peserta didik sudah terbiasa dengan kondisi belajar yang menggunakan tipe pembelajaran NHT sehingga pada saat guru menunjuk peserta didik secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan menggunakan media mind mapping, peserta didik sudah lebih percaya diri. (4) Hasil tes belajar yang diberikan pada akhir tindakan, sebanyak 33 peserta didik sudah tuntas dalam hasil belajarnya dan hanya 7 peserta didik yang belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal melalui presentasi siklus II sudah tercapai karena rata-rata ketuntasan hasil belajar klasikal lebih dari 70%. (5) Hasil observasi pada peserta didik mencapai presentase diatas 80 % peserta didik aktif dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran telah dinyatakan tuntas. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa: (1) Penerapan media Mind Mapping dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI SDN Beloh pada materi luas bangun datar yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar peserta didik yaitu hasil ulangan sebelumnya sebesar 22,50%, tes siklus I sebesar 42,50% dan tes siklus II sebesar 82,50%` (2) Aktivitas peserta didik diperoleh dari observasi pada saat Penerapan media Mind Mapping dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe NHT dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar. Pada siklus I presentase aktivitas peserta didik sebesar 60% dan pada siklus II 152 BRILLIANT: Jurnal Riset dan Konseptual

mengalami peningkatan sebesar 30% menjadi 90%. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketuntasan aktivitas peserta didik telah tercapai pada siklus II. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut: (1) Sebelum proses belajar berlangsung, guru terlebih dahulu mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran supaya kelas bisa terkondisikan dengan baik. (2) Untuk menerapkan media Mind Mapping menggunakan pemeblejaran Kooperatif tipe NHT, peserta didik perlu banyak diberi motivasi dan penguatan agar peserta didik lebih giat dalam proses belajar mengajar dan berani mengemukakan pendapatnya di depan kelas. (3) Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih peserta didik dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, supaya peserta didik nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga peserta didik berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. (4) Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Arikunto, Suharsimi,. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Ekawarna. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung PersadaLindayani, D dan Murtadlo, M A. 2011. Manajemen Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Iranti Mitra Utama. Rozak, A dan Hidayati, W S. 2013. Pengolahan Data Dengan SPSS. Trowulan Mojokerto : STKIP PGRI Trowulan Mojokerto Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Beorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. 153 BRILLIANT: Jurnal Riset dan Konseptual