Tahap Pembentukan dan Pembersihan Bilah Kiriman I Putu Arya Sumarsika, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar. Gambar 5.

dokumen-dokumen yang mirip
Foto 19. Peleburan tahap (ke-2)

Kiriman I Putu Juliartha, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar

pelaku yang terlibat dalam suatu peristiwa.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii

Peranan Sruti dalam Patutan Gambelan Semar Pagulingan Saih Pitu

Untuk kelompok ricikan/instrument gamelan Jawa yang berbentuk bila seperti berikut.

Pembuatan, Pemasangan dan Pengoperasian Tungku Perlakuan Panas untuk Pande Besi. Laporan Teknis Pemasyarakatan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Gamelan, seniman, serta pengrajin gamelan merupakan tiga unsur yang tidak dapat

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

POMPA TALI 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN 4. PERALATAN

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :


MENYALAKAN API DENGAN TEKNIK PRASEJARAH BOW AND DRILL

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DALAM PROSES PENCIPTAAN SENI KRIYA KAYU I WAYAN JAGRI DI DESA SINGAPADU

Penyiapan Mesin Tetas

III. METODE PENELITIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

KAJIAN ESTETIKA DAN PROSES PEMBUATAN KERIS KARYA SUTIKNO KANTHI PRASOJO KELURAHAN KLEDUNG KRADENAN KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH

Genggong Kiriman: I Made Budiarsa, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar Jumlah Instrumentasi

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PROSES PEMBUATAN PEGAS

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

A. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

BAB IV METODE PEMBUATAN ALAT

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN HAKEKAT LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE. straddle.(farida Mulyaningsih dkk, 2010:64)

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

Makalah Mata Kuliah Perlakuan permukaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan mesin adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap

DAFTAR ISI. Halaman. PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii. ABSTRAK...iii. ABSTRACT... iv. PERNYATAAN... v. KATA PENGANTAR vi. DAFTAR ISI...

Arang Tempurung Kelapa

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Panduan Instalasi Deadbolt 02.

JOB SHEET SISWA SMK NASIONAL BERBAH. F/751/P/K.TP/0 1 Juli Standar Kompetensi : Menggunakan perkakas tangan Kode : KK

PROTOTIPE MESIN PENGATUR PERAPIAN PADA INDUSTRI KERAJINAN DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH GELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PEMBUATAN

Gamelan Gong luang Kiriman I Wayan Putra Ivantara, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar.

KEGUNAAN MAGNET PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB III METODE PENELITIAN

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

Gender Wayang di Banjar Kayumas Kaja. Kiriman I Nyoman Gede Haryana BAB I PENDAHULUAN

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

1. Pendahuluan. Konsep Musikal Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan. Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

BAB 5 SIMPULAN & SARAN

Melalui sedikit kelebihan gas dalam api dapat dicegah terjadinya suatu penyerapan arang (jika memang dikehendaki) dicapai sedikit penambahan

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

Tabuh Angklung Keklentangan Klasik Oleh: I Gede Yudarta (Dosen PS Seni Karawitan)

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRAKTEK PEMBENTUKAN BAHAN

UAN MATEMATIKA SMP 2007/2008 C3 P13

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja baik sekarang maupun masa yang akan datang

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

V. HASIL UJI UNJUK KERJA

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang ditujukan kepada

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

Bentuk Tungguhan dan Ornamentasi Gender Wayang. Oleh: I Wayan Diana Putra (Mahasiswa PS Seni Karawitan)

POMPA BAMBU 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

Transkripsi:

Tahap Pembentukan dan Pembersihan Bilah Kiriman I Putu Arya Sumarsika, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar. Dalam membangun atau membentuk bilah untuk mengubah dari bentuk asalnya menjadi bentuk yang baru, dengan mengalami proses-proses pemanasan dan penempaan yang bertahap sesuai cara kerja pande gamelan yang ada di Blahbatuh. Adapun urut yang dikerjakan pande gamelan adalah sebagai berikut : Gambar 5. Proses Natap 1. Natap adalah proses meratakan sisi laklakan yang pada awal pengambilan dari penyangkan tidak begitu bagus bentuknya, pada proses natap ini pande mempergunakan palu berat 3 kg dan ditempa pada landesan penguadan. Gambar 6. Proses Ngeteb 2. Ngeteb adalah suatu proses penempaan pada bagian sisi panjang bilah, proses ngeteb ini merapikan bentuk yang didapat dari laklakan. Tahap ngeteb menggunakan palu seberat 3 kg dan ditempa pada landesan Penguadan. Foto 26. Nguad

3. Nguad adalah suatu proses meratakan semua sisi bilah sekaligus memperpanjang ukurannya dari ukuran yang didapat dari bentuk laklakan. Dalam proses nguad ini pande mengambil beberapa bilah laklakan yang akan dijadikan bilah yang ukurannya sama, dan ke empat bilah tersebut dimasukkan ke dalam perapen yang apinya sudah dipersiapkan. Semua laklakan harus ditutupi oleh arang sehingga tidak sedikitpun terlihat, bilamana ada bagian laklakan yang tidak tertutup oleh api pada proses nguad akan memakan waktu lama. Kalau laklakan sudah cukup merah, diangkat dan ditempa di atas lendasan penguadan. Dalam pengerjaan ini pande memukul bagian atas bilah tempaan tahap awal ini bertujuan membuat rata kedua bilah sisi laklakan dan memperpanjang ukurannya hingga mencapai panjang ukuran bilah yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan ini beberapa bilah laklakan akan naik turun dari perapen sampai 8 (delapan) kali. Yang dimaksud dengan naik turun api, berarti dibakar di dalam api ; naik berarti ditempa di atas landesan sehingga mendapat bentuk yang diinginkan. Foto 27. Ngedonin 4. Ngedonin adalah suatu proses pembentukan usuk dari bilah yang menyerupai limas persegi panjang. Dalam pekerjaan membuat usuk pande mengunakan landesan penguadan. Pengerjaan ini menggunakan palu penguadan dan jatuh pukulan palu di pinggir sebelah kiri dan kanan dan dapat menegaskan bentuk awal laklakan dan tahap ini menggunakan landesan paron. Pada waktu pengerjaan usuk, berarti memperlebar ukuran muka bilah itu sendiri. Dalam proses ini bilah akan mengalami naik turun api selama empat kali.

Foto 28. Ngesongin 5. Ngesongin adalam proses pembuatan lubang/gegorok 1 yang nantinya berfungsi sebagai tempat tali untuk menggantung bilah di pelawah 2 gamelan itu sendiri. Pada pembuatan lubang bilah ini pande telah memperhitungkan jarak yang tepat, kelainan jarak dalam pembuatan lubang akan mempengeruhi bunyi dan dari segi bentuk sesudah jadi nantinya. Ukuran yang tepat untuk pembuatan gamelan berbilah adalah dengan mengukur panjang bilah : 4 di dapatlah lobang untuk bilah. Pembuatan lubang gegorok dilakukan pada waktu bilah sedang berwarna merah ini dimaksudkan agar dapat mempermudah dalam pengeboran. Dalam hal ini masih menggunakan bor manual yang bertujuan, jika pada proses ini menggunakan bor listrik alat ini akan mengalami kerusakan. Foto 29. Nyepuh 6. Nyepuh suatu proses dimana pada tahap ini bilah sudah bisa dibilang selesai dalam tahap penempaan. Tahap penyepuhan dilakukan dengan menurunkan kembali bilah yang sudah mengalami tahap nguad, ngedonin, dan ngesongin dan dipanaskan sampai bilah berwarna merah kemudian diangkat dari perapen langsung dimasukkan ke dalam bak yang sudah berisi air yang sudah dipersiapkan. Tahap penyepuhan ini bertujuan agar krawang cepat mengeras. Bilamana pada tahap penyepuhan ini sudah selesai, maka selesailah sementara untuk penggunaan perapen. 1 Gegorok istilah pande di Blahbatuh untuk menyebutkan lobang pada bilah. 2 Pelawah ialah tempat bilah dan bumbung ditempatkan.

7. Narik adalah proses dimana bilah yang sudah mengalami penyepuhan ditempa kembali untuk merapikan bekas-bekas pukulan palu pada proses pembentukan serta merapikan bentuk bilah. Dalam hal ini bilah tidak mengalami pemanasan ini dikarenakan melihat sifat krawang jika dipanaskan akan menjadi lunak jika ditempa, maka bilah tidak dipanaskan hanya ditempa dengan palu berat 3 kg dengan menggunakan landesan penguadan. Foto 30. Narik Ukuran Bilah gamelan Semar Pegulingan Saih Pitu Tabel 5. Ukuran Bilah Pemade Panjang 20cm 20,5cm 21cm 21,5cm 22cm 22,5cm 23cm Lebar 5cm 5,2cm 5,4cm 5,6cm 5,8cm 6cm 6,2cm Tabel 6. Ukuran Bilah Kantil Panjang 16cm 16,5cm 17cm 17,5cm 18cm 18,5cm 19cm Lebar 4cm 4,2cm 4,6cm 4,8cm 5cm 5,2cm 5,4cm

Tabel 7. Ukuran Bilah Jublag Panjang 23cm 24cm 25cm 26cm 27cm 28cm 29cm Lebar 6,5cm 6,8cm 7,1cm 7,4cm 7,7cm 8cm 8,3cm Tabel 8. Ukuran Bilah Jegog Panjang 33cm 34cm 35cm 36cm 37cm 38cm 39cm Lebar 7,5cm 7,8cm 8,1cm 8,4cm 8,7cm 9cm 9,3cm 5.1.3 Tahap Membersihkan Bilah Tahap memberihkan bilah adalah proses terakhir dalam pembuat instrumen berbilah. Pada proses membersikan bilah ada beberapa pengerjaan yang dilakukan dengan mempergunakan beberapa alat sebagai berikut : Foto 31. Membersihkan Bilah Dengan Grinda 1. Grinda adalah alat modern yang digunakan pande untuk membersihkan kotoran bekas pembakaran yang pada jaman dahulu pande mengerjakan pekerjaan ini hanya dengan menggunakan alat manual kikir. Dapat dibayangkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk membersihkan 1 bilah instrumen. Dengan adanya alat modern ini dapat mempercepat pekerjaan pande namun ada efek samping pengerjaan dengan menggunakan grinda, bila mana pengerjaan ini menggunakan grinda bilah akan mengalami panas. Hal tersebut dapat disiasati agar bilah tidak terlalu panas dengan cara sesekali mencelupkan bilah kedalam air ini bertujuan agar

suhu pada proses membersihkan dengan grinda tetap stabil dan bilamana mempergunakan alat kikir efek panas dalam pengerjaan sangat sedikit serta tidak akan mempengaruhi kualitas bilah yang dihasilkan. 3 Pengerjaan ini dimulai dari bagian tundun, dan setelah pegerjaan di bagian ini selesai berlanjut ke bagian daun, sehingga terlihat warna krawang yang berwarna keemasan. Foto 32. Membersihkan Bilah Dengan Kikir 2. Kikir adalah alat tradisional yang digunakan pande untuk melanjutkan proses pembersihan yang dilakukan dengan menggunakan grinda, dimana kikir akan meratakan bagian bilah yang cekung. Hal ini dikarenakan pada pengerjaan mengunakan grinda pande tidak dapat mengontrol ketebalan bilah, dan dengan menggunakan kikir ini kemungkinan bisa, ini dikarenakan dengan menggunakan kikir pengerjaannya masih secara manual oleh tangan manusia tentu ketebalan bilah bisa di kontrol. Pekerjaan ini dilakukan pada bagian tundun bilah. Setelah pengerjaan di bagian ini selesai dilanjutkan ke bagian daun seperti proses, membersihkan bilah dengan alat grinda. Foto 33. Membersihkan Bilah Dengan Panggur 3. Panggur adalah alat yang terbuat dari besi yang berbentuk menyerupai pahat, namun ukurannya kira-kira 5-7 cm yang ditempatkan pada sebuah kayu, yang dipergunakan dengan mendorong dan menarik di atas tundun 4 atau bagian daun bilah. Penggunaan panggur juga untuk menghaluskan bilah dari garis-garis yang 3 Berdasarkan keterangan Dewa Aji Putu Gara saat wawancara pada tanggal 10 april 2011di Desa Tihyingan Klungkung. 4 Tundun istilah pande di Banjar Babakan untuk menyebutkan bagian punggung bilah.

dihasilkan pada pengerjaan dengan mengunakan alat kikir. Pengerjaan dalam penggunaan panggur ini dimulai dari bagian tundun bilah dan dilanjutkan ke bagian daun sama seperti penggunaan alat grinda dan kikir. 4. Tahap merapikan lobang gegorok dengan menggunakan alat snay dimana sebelumnya pengerjaan membuat lubang gegorok menggunakan bor manual dan setelah proses pembersihan berakhir menggunakan alat ini agar lubang gegorok berbentuk bulat sempurna.