SDN 2 Karangrejo Ulubelu Tanggamus Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA KELAS II B SDN BANDAR KLIPPA KEC. PERCUT SEI TUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS LILIK SUPRAPTI

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MEDIA BENDA-BENDA NYATA PADA MATA PELAJARAN IPA SDN BOGEM BAYAT KLATEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Lere Pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Problem Solving

ABSTRAK

Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI MEDIA CERMIN PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN SAMBENG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode penelitian tindakan karena

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Luncana Faridhoh Sasmito M.Pd ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

Setyagung Budi Cahyono 26

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN TEMATIK DIKDAS Vol 2 (1) 2017 UNIVERSITAS JAMBI Page 1-10

BAB III METODE PENELITIAN. Pada kegiatan ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom Action

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KOMPAK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GEBANGSARI 02

BAB III METODE PENELITIAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang diinginkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG KARANGPANDAN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 KARANGREJO KECAMATAN ULUBELU KABUPATEN TANGGAMUS PADA KONSEP GEJALA ALAM DI INDONESIA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON-EXAMPLES TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Haris Agus Istanto, M.Pd SDN 2 Karangrejo Ulubelu Tanggamus Lampung

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 KARANGREJO KECAMATAN ULUBELU KABUPATEN TANGGAMUS PADA KONSEP GEJALA ALAM DI INDONESIA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON- EXAMPLES TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Haris Agus Istanto, M.Pd Biodata Nama : Haris Agus Istanto, M.Pd. N I P : 197408021996021001 Pangkat/Gol : Pembina (IV/a) Unit Kerja : SDN 2 Karangrejo Ulubelu Tanggamus 1

ABSTRAK Dari data yang ada diketahui untuk nilai mata pelajaran IPS pada ulangan sumatif semester 1 tahun 2014/2015 bahwa rata-rata nilai adalah 49,84. Dalam hal ini rata-rata itu sangat rendah. Dari masalah di atas maka peneliti untuk menganalisis masalah yang ada yaitu: Siswa kurang berminat pada mata pelajaran IPS karena IPS tidak termasuk mata pelajaran dalam UN, Motivasi siswa kurang, Guru kurang menggunakan media pembelajaran, kalaupun menggunakan media yang digunakan guru kurang menarik, Metode yang guru laksanakan kurang bervariasi, Buku-buku yang ada di sekolah kurang mendukung, Buku referensi IPS yang ada di sekolah minim, dan Dukungan dari orang tua kurang. Dari beberapa alternatif pemecahan masalah yang ada, penulis memprioritaskan untuk perbaikan dalam kegatan belajar mengajar dengan mencoba menggunakan model pembelajaran yang baru dan menarik bagi siswa. Model pembelajaran Examples Non-Examples menarik untuk digunakan dalam materi Gejala Alam di Indonesia mata pelajaran IPS. Berdasarkan identifikasi dan analisis maka dapat dirumuskan masalah pokoknya adalah : Apakah penerapan model pembelajaran examples non-examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 2 Karangrejo pada materi Gejala Alam di Indonesia mata pelajaran IPS?. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran: meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran bagi siswa, guru, dan sekolah. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran tiga siklus dapat disimpulkan bahwa: model pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, model pembelajaran Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan model pembelajaran yang menarik dapat memotivasi siswa untuk belajar mata pelajaran IPS, PTK dapat meningkatkan hasil belajar siswa. PTK dapat menambah acuan guru dalam membuat pembelajaran yang bermakna. Kata Kunci : IPS, Model Pembelajaran, dan Hasil belajar 2

PENDAHULUAN Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Di masa mendatang peserta didik dihadapkan dengan tantangan yang berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, maka IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Maka pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Pembelajaran IPS di SDN 2 Karangrejo masih rendah ini terlihat pada tabel beikut ini: Tabel 1 Rekapitulasi Nilai Murni Mid Semester 2 Kelas VI Tapel 2014/2015 No Uraian Mata Pelajaran PAI PKn BIND MTK IPA IPS 1 Jumlah Nilai 1045 1020 910 850 940 830 2 Nilai tertinggi 9,42 8,28 8,85 7,85 8,82 9,14 3 Nilai terendah 4.00 4,85 4,28 3,42 4,28 4,42 4 Rerata 70,20 64,39 59,51 48,75 62,22 49,84 3

Dari data di atas diketahui untuk nilai mata pelajaran IPS pada Mid semester 2 bahwa ratarata nilai adalah 49,84. Dalam hal ini rata-rata itu sangat rendah. Walaupun ada beberapa orang anak yang nilainya melebihi KKM. Menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2012) model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif. Dengan pembelajaran yang baik maka diharapkan hasil yang didapat juga baik. Dari masalah di atas maka peneliti bersama dengan teman sejawat mencoba untuk menganalisis masalah yang ada dan hasil diskusi kami adalah sebagai berikut: Siswa kurang berminat pada mata pelajaran IPS karena IPS tidak termasuk mata pelajaran dalam UN, Motivasi siswa kurang, guru kurang menggunakan media pembelajaran, kalaupun menggunakan media yang digunakan guru kurang menarik, metode yang guru laksanakan kurang bervariasi, buku-buku yang ada di sekolah kurang mendukung, buku referensi IPS yang ada di sekolah minim, dan dukungan dari orang tua kurang. Dari masalah-masalah yang ada di atas peneliti bersama dengan teman sejawat mencoba untuk mencari alternatif untuk masalah di atas. Dan prioritas perbaikanpun perlu dilakukan. Dari beberapa alternatif pemecahan masalah yang ada, penulis memprioritaskan untuk perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar dengan mencoba menggunakan model pembelajaran yang baru dan menarik bagi siswa. Model pembelajaran Examples Non- Examples menarik untuk digunakan dalam materi Gejala Alam di Indonesia mata pelajaran IPS. Berdasarkan identifikasi dan analisis maka dapat dirumuskan masalah pokoknya adalah: Apakah penerapan model pembelajaran examples non-examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 2 Karangrejo pada materi Gejala Alam di Indonesia mata pelajaran IPS? 4 Perbaikan Pembelajaran dengan diskusi bertujuan : meningkatkan pemahaman siswa tentang masalah social, meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, menarik siswa untuk giat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, mengefektifkan model pembelajaran untuk mencapai ketuntasan belajar.

Dengan model pembelajaran examples non-examples memberi banyak manfaat baik bagi siswa, guru maupun sekolah. Diantaranya manfaat bagi siswa untuk meningkatkan motivasi bagi siswa dalam belajar IPS dan bagi guru menambah referensi dan penggunaan model pembelajaran pada KBM. KAJIAN PUSTAKA Menurut Deiruc yang dikutip Hamamik (1980) dalam Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2012) menyatakan aktifitas belajar dibagi ke dalam delapan kelompok, yatitu sebagai berikut: Kegiatan-kegiatan visual, kegiatan-kegiatan mendengarkan, kegiatan-kegiatan menulis, kegiatan-kegiatan menulis, kegiatan-kegiatan menggambar, kegiatan-kegiatan metrik, kegiatan-kegiatan mental, kegiatan-kegiatan emosional. Sardiman (1994-1995) mengatakan bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas belajar. Sedangkan Jamarah (2000 : 67) mengemukakan bahwa belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak. Sebab kesan yang didapatkan oleh si anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik. Mengajar belajar adalah kegiatan guru murid untuk mencapai tujuan tertentu. Di duga, makin jelas tujuan makin besar kemungkinan ditemukan model pembelajaran dan metode penyampaian yang paling serasi. Namun tidak ada pegangan yang pasti tentang cara mendapatkan model dan metode mengajar yang paling tepat. Tepat tidaknya suatu model dan metode, baru terbukti dari hasil belajar murid. metode mengajar Mengajar pada umumnya usaha guru untuk menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi antara murid dengan lingkungan, termasuk guru, alat pelajaran dan sebagainya yang disebut dengan proses belajar, sehingga tercapai tujuan yang telah ditentukan. Demikian pula menggunakan suatu model dan metode mengajar untuk segala tujuan belajar tidak akan efektif. Yang menimbulkan kesulitan ialah untuk mengetahui yang manakah model dan metode yang paling serasi untuk mencapai tujuan pelajaran tertentu. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar (Udin Winataputra, 1994,34). Berikut ini beberapa model pembelajaran beserta langkah-langkah pembelajarannya diambil dari buku Konsep Strategi Pembelajaran karangan Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2012) : Picture and picture, Numbered heads Together, Cooperative Script, Students Teams Achievement Divisions (STAD), Jigsaw, Problem Based Introduction, Artikulasi, Two Stay Two Stray, dan Examples Non Examples. 5

EXAMPLES NON EXAMPLES Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD Langkah-langkah : Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai Kesimpulan IGAK Wardani dan Kuswaya Wihardit (2012) menyatakan penelitian tindakan kelas merupakan satu penelitian pula, yang dengan sendirinya mempunyai berbagai aturan dan langkah yang harus diikuti. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research, yaitu satu action research yang dilakukan di kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Hipotesis Tindakan Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir di atas hipotesis tindakan dapat di rumuskan sebagai berikut Dengan model pembelajaran Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Karangrejo Kecamatan Ulubelu Tahun Pelajaran 2015/2016? 6 METODOLOGI PENELITIAN Subyek Penelitian, Tempat Penelitian, dan Waktu Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas VI semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 15 orang, 6 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 2 Karangrejo Kecamatan Ulubelu Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Sekolah ini terletak di Dusun Kampungtengah Desa Karangrejo. Dusun ini terletak 2 km dari pusat desa dan 5 kilometer dari pusat kecamatan. Waktu pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran adalah dari tanggal 27 Juli 2015 sampai dengan 26 Agustus 2015.

Penelitian ini dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dibantu oleh teman sejawat yang sekaligus merupakan observator. Teman sejawat mengamati baik kelemahan maupun kelebihan pembelajaran dan ikut memberikan masukan perbaikan pembelajaran persiklus. Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah rencana perbaikan pembelajaran dilaksanakan 2 kali tatap muka setiap mata pelajaran setelah diketahui data awal hasil observasi. Adapun tahap rencana perbaikan adalah sebagai berikut: Siklus 1 Mempersiapkan rencana pembelajaran, memilih sumber dan bahan Menetapkan alat evaluasi, lembar kerja siswa Membuat lembar observasi kegiatan siswa Menetapkan waktu pelaksanaan dan menganalisa hasil pembelajaran Menyusun jadwal penelitian dan instrumen untuk memperoleh data. Siklus 2 Mengidentifikasi masalah Mencari alternatif pemecahan masalah dan prioritasnya Merencanakan jumlah siklus yang akan direncanakan Menetapkan SK dan KD serta indikator pembelajaran Menyusun rencana pembelajaran perbaikan 1 Menetapkan alat evaluasi Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran 1 Mengambil data kegiatan pembelajaran 1 dan menganalisis data tersebut Mengadakan refleksi dengan melihat kelemahan dan kelebihan pembelajaran 1 Siklus 3 Menetapkan SK dan KD serta indikator pembelajaran Menyusun rencana pembelajaran perbaikan 2 Menetapkan alat evaluasi Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran 2 Mengambil data kegiatan pembelajaran 1 dan menganalisis data tersebut Mengadakan refleksi dengan melihat kelemahan dan kelebihan pembelajaran 2 Mengumpulkan data dan menganalisa data tersebut 7

Dari ketiga siklus diatas dapat di gambarkan sebagai berikut : R 1 R 2 L 3 L 1 L 2 M 3 Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 R 3 M 1 M 2 Keterangan: M L R : Merencanakan : Malaksanakan : Refleksi Gambar 2 Urutan Kegiatan Persiklus (IGAK Wardani, 2013) 8

Target pencapaian per siklus adalah jika 70 % siswa telah mencapai KKM, KKM IPS kelas VI SDN 2 Karangrejo Kecamatan Ulubelu tahun pelajaran 2015/2016 adalah 6,5. Menurut Mills (2000) dalam IGAK Wardani menyatakan bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar. Sedangkan interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Agar data tersebut bermakna maka data tersebut harus dianalisis atau diberi makna. Pada tahap pertama, data diseleksi, difokuskan, jika perlu ada yang direduksi karena itu tahap ini sering disebut reduksi data. Kemudian data diorganisir sesuai dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang ingin dicari jawabannnya. Tahap kedua, data yang sudah terorganisir ini dideskripsikan sehungga bermakna, baik dalam bentuk narasi, grafik, maupun tabel. Akhirnya, berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan atau formula singkat. Data yang ada dianalisis untuk pertimbangan perlu tidaknya siklus berikutnya dilakukan. Perbaikan pembelajaran sesuai tujuan akhir penelitian ini jika hasil pembelajaran siswa telah mencapai 70% atau lebih. Sehingga jika keberhasilan siswa belum mencapai 70% atau lebih maka perlu meningkat ke siklus berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar (Udin Winataputra, 1994,34). Dari pendapat di atas maka dapat diketahui bahwa model pembelajaran merupakan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar. Dengan penggunaan model 9

pembelajaran secara optimal maka tujuan belajar akan tercapai. Dalam hal ini tujuan mata pelajaran IPS yaitu materi gejala alam Indonesia dan negara-negara tetangga. Hasil Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Persiklus NO NAMA SISWA NILAI HASIL BELAJAR Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Ket. 1 AMELIA YAYAH RATRI 40 60 90 2 ARI SATRIO 80 90 100 3 DANDI SEPTA WIRATAMA 50 60 60 4 DEWI LAILA SARI 70 70 70 5 ITA RODIANA SARI 85 100 100 6 LISTIANI 65 65 80 7 NANIK PERMATA SARI 40 60 90 8 RATIH DWI SUTANTI 50 55 70 9 RONALDO SAPUTRA 50 60 70 10 RIKI ARDIANTO 50 70 85 11 RIZKI MUHAMAD IQBAL 60 60 85 12 SELPIA ELLA PUSPITA 65 80 100 13 WILLIAM ANDALAS 40 50 60 14 VEFTI ASELIA 50 90 100 15 YULIANA ISNIATI 75 70 90 JUMLAH NILAI 870 1040 1250 NILAI TERTINGGI 85 100 100 NILAI TERENDAH 40 50 60 10 RATA-RATA NILAI 58 69,33 83,33 Tuntas/Prosentase Ketuntasan 6/40% 9/ 60 % 13/ 87 %

Berdasarkan data-data yang diperoleh selama dua kali dilaksanakan Perbaikan Pembelajaran, terdapat peningkatan yang sangat memuaskan. Dari data di atas diketahui hasil belajar IPS pada siklus 1 rendah. Dari 15 siswa hanya 6 orang yang tuntas atau 40 % sedangkan yang belum tuntas adalah 9 orang siswa atau 60%. Data hasil pembelajaran dalam siklus 2 terlihat mulai ada peningkatan hasil belajar siswa baik peningkatan nilai maupun peningkatan kinerja guru. Dari data di atas diketahui jumlah nilai total dari 15 siswa adalah 1040 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Sedangkan tingkat ketuntasan belajar dari 15 orang anak ada 9 orang anak yang telah tuntas atau 60% sedangkan yang belum tuntas ada 6 orang anak yang belum tuntas atau 40%. Namun walaupun ada peningkatan, indikator keberhasilan perbaikan ini adalah jika yang tuntas lebih dari 70 % sedangkan pada siklus 2 yang tuntas hanya 60%. Sehingga kami mengambil kesimpulan perlunya peningkatan ke siklus 3. Pada siklus 3 diketahui tingkat ketuntasan belajar dari 15 orang anak ada 12 orang anak yang telah tuntas atau 86,7 % dan dibulatkan menjadi 87 % sedangkan yang belum tuntas ada 2 orang anak yang belum tuntas atau 3 %. Sedangkan indikator keberhasilan penelitin ini adalah 70% anak telah lulus KKM maka perbaikan pembelajaran diakhiri pada siklus ini karena tingkat keberhasilan telah mencapai lebih dari 70%. 11

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan penulis setelah menganalisa data dari pensekoran penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dari analisa baik keberhasilan siswa dalam mengikuti tes formatif atau kegiatan lainya menunjukkan kenaikan yang berarti dan positif. Kenaikan positif menunjukkan bahwa minat kreatifitas dan motifasi siswa dalam belajar juga mengalami peningkatan. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran examples non-examples hasil belajar siswa kelas VI semester 1 materi keragaman sosial mata pelajaran IPS dapat meningkat. Saran dan Tindak Lanjut Saran yang dapat penulis berikan kepada guru dalam menyampaikan pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang ada dengan mengikuti secara runtut langkah-langkah pelaksanaannya. 2. Guru mencari referensi sebanyak-banyaknya tentang model pembelajaran. 3. Guru hendaknya memahami prinsip dalam penerapan metode pembelajaran yang berlangsung. 4. Interaksi antara guru dan siswa perlu untuk ditingkatkan untuk membantu keberhasilan pembelajaran di kelas. 12

DAFTAR PUSTAKA Hanafiah, Nanang, Dkk. (2012), Konsep strategi Pembelajaran, Bandung, Refika Aditama. Sapriati, Amalia. 2013, Pembelajaran IPA di SD, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan. Udin S. Winataputra,dkk (2008) Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, UT. Wardani, I.G.A.K., dkk. (2013), Pemantapan Kemampuan Profesional, Tangerang Selatan, Universitas Terbuka. Wardani, I.G.A.K. dkk., 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Pusat Penerbitan Jakarta, Universitas Terbuka. 13