BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBAHASAN. A. Pemberdayaan Wakaf Tunai di KJKS Baituttamwil Tamzis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

NU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Tulungagung dilaksanakan

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI


BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Workshop Pengelola NU CARE-LAZISNU JATIM AKUNTANSI LAZIS (PSAK 109)

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

LAZ "SWADAYA UMMAH" LAPORAN POSISI KEUANGAN Per : 31 Desember 2010

SALDO AKHIR (30 Dzulhijjah H) 31,115,191, DOMPET DHUAFA REPUBLIKA LAPORAN ARUS KAS Periode 01 Ramadhan 30 Ramadhan 1431.

BAB 1 PENDAHULUAN. Baitul Mal wa Tamwil atau di singkat BMT adalah lembaga. yang ada pada Alquran dan Hadist. Sesuai dengan namanya yaitu baitul

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5

YAYASAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010

BAB II LANDASAN TEORI. a. Penelitian yang dilakukan Umah dan Kristin,(2011) yang berjudul Penerapan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi zakat, PSAK 109, Lembaga Amil Zakat dan rerangka pemikiran. Selain itu

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

Materi: 14 AKUNTANSI ZIS (PSAK 109)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Si Sidik KSPPS BMT BUS Pada Cabang Semarang Kota. Sebagai Lembaga Keuangan

BAB V PENUTUP. skripsi ini, penulis mengambil kesimpulan : 1. Strategi penghimpunan wakaf uang di BMT BUM (Bina Umat Mandiri)

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (KSPPS), koperasi tersebut kegiatan usahanya bergerak di bidang

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini makin sering terdengar ungkapan ya ng mengatakan. bahwa dunia moder n sudah memasuki era informasi.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Lembaga keuangan Mikro Syariah BMT mempunyai dua sisi. membawa misi sosial pada masyarakat, keberadaan BMT ditengah-tengah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Laporan KEUANGAN. Wajar Tanpa Pengecualian. Opini Audit Keuangan :

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN

ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109

BAB V PENUTUP. dan pelaksanaan wakaf tunai di Tabung Wakaf Indonesia Dompet Dhuafa. Jakarta diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Manajemen Aset Wakaf Jumat, 01 November :16

BAB V PEMBAHASAN. A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul. Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek

LAZ "SWADAYA UMMAH" N E R A C A Per : 31 Desember 2011 & 2010

MUKADIMAH VISI DAN MISI. dengan sdi yang profesional menuju kesejahteraan bersama dunia dan akhirat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN

Pedoman Akuntansi. Lembaga Zakat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Jakarta: Aufa Media, 2012, h. 4

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan permasalahan dan kehidupan dunia yang semakin

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan senantiasa menarik dikaji karena merupakan masalah serius

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, (diakses pada 15 November 2015). 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam melakukan analisis, peneliti akan mengidentifikasi bagaimana penerapan dari

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 5

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF BERGERAK BERUPA UANG

BAB 13. AKUNTANSI TRANSAKSI DANA ZAKAT, DANA KEBAJIKAN, dan DANA PINJAMAN QARDH

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa

BAB II GAMBARAN UMUM BMT FAJAR MULIA CABANG BANDUNGAN. Mardlotillah. Sumber dana diperoleh dari infaq 12 orang, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

BAB IV PEMBAHASAN KARAKTERISTIK PRODUK SIHAJI DAN ANALISIS SWOT PRODUK SIHAJI DI KSPPS BMT AL HIKMAH

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Fundraising Zakat LAZISMAZ

BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU. kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari

BAB I PENDAHULUAN. Bekasi Gramata Publising, 2014.hml 9. 1 Rahma Hidayat, Efesiensi Perbankan Syariah: Teori dan Prakteik,

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 109 PADA RUMAH ZAKAT CABANG SEMARANG. Layaknya perusahaan-perusahaan nirlaba lainnya, dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL

BAB II GAMBARAN UMUM BMT BISMILLAH NGADIREJO

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis

Dr. Aset Ijarah 1,000,000,000

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dari unit surplus

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara besar dengan mayoritas penduduknya beragama

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal

Transkripsi:

43 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Baitul Maal di KSPPS TAMZIS BINA UTAMA 1 Baitul Maal Tamzis (Tamaddun) secara kelembagaan sudah berdiri sejak tahun 2006. Secara bertahap Tamaddun terus-menerus memperbaiki dan menyempurnakan kinerjanya guna memberikan kemanfaatan kepada umat. Tamaddun ingin mencoba mendekati sisi ideal Baitul Maal yang pernah digagas oleh Nabi Muhammad pada zaman beliau. Dalam perjalanan menuju penyempurnaan, Baitul Maal TAMZIS menjumpai berbagai dinamika. Dimana dinamika itu tidak akan terpisah dari proses perubahan. Pada tahun 2016, Baitul Maal TAMZIS membuat perubahan pada tingkat struktural, sistem kerja, pola kerja dan arah tujuan kerja. Berikut struktural Baitul Maal TAMZIS mulai tahun 2016: Manajer : Edi Rianto Pengawas : Ir. Anwar Tribowo Maksun Pengurus harian : Zubaeri Irham Eko Rahmat Secara sistem, Baitul Maal TAMZIS telah memiliki sistem pencatatan sebagaimana Baituttamwil TAMZIS walaupun belum sesempurna Baituttamwil. Di berbagai cabang sudah memiliki kesamaan dalam pencatatan baik penghimpunan maupun pentasyarufan. Dengan kesamaan sistem ini akan mempermudah dalam monitoring perkembangan penghimpunan dan pentasyarufan dalam setiap bulannya. Sistem tersebut akan berpengaruh kepada sistem kerja dan pola kerja Baitul Maal TAMZIS. Sistem kerja Baitul Maal TAMZIS sudah dibagi sesuai dengan job diskripsi masing-masing. Walaupun dalam pola kerja kita memiliki semangat untuk selalu berjama ah. Selain itu, Baitul Maal TAMZIS juga bekerjasama dengan Baituttamwil. Sehingga antara Baitul Maal dan Baituttamwi memiliki kesatuan kerja. 1 RAT KSPPS TAMZIS BINA UTAMA Tahun 2016.

44 Sedangkan arah dan tujuan Baitul Maal TAMZIS tidak lain adalah dakwah yang mengarah pada pemberian kemanfaatan dan pemberdayaan terutama dalam anggota TAMZIS dan juga masyarakat umum sesui dengan cita-cita dan tujuan syariah. B. Pengelolaan Wakaf Uang di KSPPS TAMZIS BINA UTAMA a. Pengumpulan Dana Wakaf Dana wakaf Tamaddun diperoleh dari berbagai elemen yaitu karyawan, anggota, maupun masyarakat luas. Pengumpulan dana wakaf yang berasal dari karyawan terdapat dua cara. Pertama, di setiap meja karyawan baik karyawan pusat maupun cabang diberi tempat yang berbentuk miniatur rumah untuk pengumpulan dana wakaf yang disebut rumah wakaf. Pembukaan rumah wakaf ini dilakukan setiap satu bulan satu kali. Kedua, ada petugas Baitul Maal keliling ke setiap meja karyawan guna menawarkan kepada karyawan untuk berwakaf uang pada hari Jum at yang dinamakan Jum at Ceria. 2 Sedangkan pengumpulan wakaf dari anggota dapat melalui pembulatan pembayaran pengajuan pembiayaan. Diasumsikan ketika seorang anggota mengajukan pembiayaan sekian dan harus membayar biaya administrasi sebesar Rp. 2.356.333,- oleh pihak Tamzis akan membulatkan menjadi Rp. 2.360.000,-. Pembulatan itu dimasukkan sebagai dana wakaf. Perlu diketahui, pembulatan ini dapat di masukkan sebagai dana infak atau dana wakaf tergantung dari MAC di setiap Cabang. 3 Selain itu, dari anggota juga dapat mewakafkan dananya dari kemauan anggota itu sendiri. Begitu juga pengumpulan dana wakaf dari masyarakat berdasarkan kesadaran mereka itu sendiri untuk mewakafkan harta mereka. Namun, untuk membangun kesadaran masyarakat berwakaf masih memerlukan proses yang panjang. Ketika seseorang atau lembaga yang berwakaf di KSPPS TAMZIS BINA UTAMA menggunakan uang Rp. 1000,- sampai Rp. 5000,-, wakif akan menerima selembar voucher yang berisi tentang 2 Hasil wawancara dengan Pak Zubaeri selaku pengurus harian Baitul Maal tanggal pada 08 Mei 2017. 3 Hasil wawancara dengan Pak Denny Suryo Utomo selaku MAC Cabang Secang pada tanggal 21 Februari 2017.

45 akad yang sebagai bukti bahwa wakif telah melakukan wakaf uang. Sedangkan untuk wakaf dengan nominal lebih dari Rp. 1.000.000,- akan mendapatkan sertifikat atas persetujuan Badan Wakaf Indonesia (BWI). b. Penerapan Wakaf Uang KSPPS TAMZIS BINA UTAMA mempunyai kantor cabang 38 yang mana di setiap cabang dibekali Rekening Wakaf Uang dan Ijabah (Investasi Berjangka Mudharabah). Hal ini bertujuan untuk memudahkan posisi Tamzis sebagai Nadzir (Pengelola Wakaf Uang). Apabila seseorang atau lembaga baik dari anggota, karyawan, maupun masyarakat umum mewakafkan sengan nominal Rp. 1000,- sampai Rp. 5000,-,maka dana tersebut masuk ke dalam rekening Wakaf Uang. Ketika dana tersebut sudah terkumpul sebanyak Rp. 1.000.000,-, maka dengan otomatis dana tersebut akan pindah ke Ijabah. Dengan demikian, bagi hasil dari ijabah tersebut akan masuk dana infak yang akan digunakan untuk program-program Tamaddun terutama untuk pengembangan insan produktif. c. Pelayanan Guna meningkatkan jumlah dana wakaf di KSPPS TAMZIS BINA UTAMA, perlu adanya peningkatan mutu pelayanan kepada anggota, karyawan maupun masyarakat luas. Dengan demikian, Divisi Sosial Tamaddun memberikan kemudahan dengan menggunakan program Jemput Bola. Dengan demikian, petugas Divisi Sosial Tamaddun mendatangi para Wakif. Hal ini akan memudahkan atau tidak direpotkan harus datang ke kantor cabang. Selain itu, calon wakif juga dapat mengutarakan maksud dan tujuannya berwakaf uang kepada Tamzis. Selanjutnya, nadzir atau TAMZIS mengelola dana tersebut secara profesional agar pokok dari dana tersebut tidak berkurang. d. Penyaluran Wakaf Uang Wakaf Uang TAMZIS memiliki fokus utama pada aspek pengelolaan aset wakaf produktif. Baitul Maal TAMZIS (Tamaddun) secara optimal mengelola dana wakaf agar dapat meemberi manfaat kepada masyarakat luas sebesar mungkin.

46 Hasil dari dana wakaf tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang berhak dalam berbagai bentuk program yang berupa pemberdayaan ekonomi, sosial, kesehatan, dan pendidikan. Sebagai gambaran, berikut program-program dana wakaf Tamaddun: a) Bisnis Berbasis Syariah; Syariah Integratif Zone (SIZ) SIZ adalah konsep pengelolaan dan pengembangan dana wakaf produktif antar mulayah berbasis syariah. Bisnis ini dapat berupa properti seperti pembangunan ruko, pasar tradisional syariah, masjid sosial entrepreneur, gedung pertemuan muslim, pesantran usaha, hotel syariah, swalayan berbasis syariah dan lainya. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masa depan yang lebih produktif dan optimal dalam pengelolaan wakaf. b) Pendidikan Ustadz atau Ustadzah TPQ; Pengembangan Insan Qur ani Pengembangan Insan Qur ani adalah program pendidikan dan pelatihan untuk menciptakan Ustadz atau Ustadzah berkarakter qur ani. Mulai dan metode mengajar qur an sampai mampu memberi tauladan akhlak yang sesuai dengan ajaran qur ani. c) Pemberdayaan Ekonomi UKM; Masyarakat Mandiri Masyarakat mandiri merupakan program pendamping untuk pengusaha kecil yang akan mengembangkan usaha dan pemodalan untuk usaha. Program ini dapat berbentuk konsultasi gratis atau permodalan. Hal ini agar tercapainya misi utama Tamaddun yaitu menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat yang berbasis kewirausahaan sosial secara terintegrasi dan berkelanjutan sampai menjadi pengusaha mandiri. d) Wakaf Sarana Ibadah; Makmur Masjidku Makmur Masjidku merupakan program Tamaddun yang berupa wakaf sarana untuk menunjang kekhusukan

47 jamaah dalam beribadah di masjid. Biasanya berupa mukena, alqur an, sarung, dan lainnya. e) Dana Sosial; BEASISWA Tamaddun dalam menyalurkan dana wakaf untuk sosial ke dalam program Beasiswa. Program ini bertujuan untuk membantu biaya pendidikan siswa dhuafa. Selain pendidikan, mereka juga mendapatkan pembinaan intensif agar mereka tidak terjerumus kepada pergaulan bebas. f) PUJASERA (Pusat Jajanan Selama Ramadhan) Program ini dilakukan untuk membantu keberadaan sektor mikrosetiap bulan ramadhan. Tamaddun memfasilitasi mereka dengan modal kerja, alat penjualan, perijinan dan juga bantuan promosi melalui brosur, spanduk, dan radio. Melalui program ini diharap mampu mendapatkan modal kerja yang murah dan mudah, serta terfasilitasi kebutuhan-kebutuhannya sehingga semakin eksis dan berkembang. e. Keunggulan dan Kelemahan Wakaf Uang Dana wakaf yang dikelola Tamaddun ini mempunyai keunggulan yang berproses pada sisi program berjangka panjang dan bepotensi besar. Keunggulan itu adalah: a) Dana wakaf salah satu instrumen yang digalakkan oleh Tamaddun karena wakaf uang dari masyarakat sangat perotensi besar. Sebagaimana diilustrasikan setiap anggota dalam satu minggu mewakafkan uangnya Rp. 1000,- dan jumlah anggota TAMZIS 100.000 anggota maka dana wakaf akan terkumpul dalam satu minggu mencapai Rp. 100.000.000,-. Hal ini merupakan potensi yang sangat besar. Namun, untuk merealisasikan membutuhkan waktu yang cukup lama. b) Sedangkan pada sisi bisnis, dana wakaf ini merupakan dana yang murah artinya tidak ada batasan dalam mewakafkan uang. Sebab, pewakafan ini dapat dilakukan oleh setiap individu maupun lembaga dengan nominal

48 minimal Rp. 1000,-. Dengan demikian, seseorang tidak akan terlalu khawatir. c) Semakin lama uang wakaf itu dikelola secara profesional maka akan besar pula kesadaran masyarakat untuk mewakafkan sebagian uang mereka. Tamaddun kedepannya akan terus mengupayakan untuk membangunkan kesadaran masyarakat untuk berwakaf uang. Sehingga ketika msyarakat telah sadar akan wakaf uang, maka akan semakin kuat masyarakat akan wakaf terutama wakaf uang. TAMZIS harus bersosialisasi untuk membuat kepercayaan masyarakat. Selain itu, perlunya kekreatifan dan inovatif untuk menarik masyarakat. Sedankan kelemahan dari wakaf uang adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga belum mengetahui bahkan percaya terhadap wakaf uang. Sebab, kebanyaka masyarakat hanya mengetahui wakaf yang berupa tanah, gedung, dan bangunan. f. Strategi yang Diterapkan Ketika suatu lembaga ingin mengepakkan sayapnya, perlu adanya strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Demikian strategi yang diterapkan oleh Baitul Maal KSPPS TAMZIS BINA UTAMA: 1. Inovasi Inovasi merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Baitul Maal untuk melakukan penggalangan dana wakaf. Inovasi ini sangan berkaitan dengan kekreatifan Tamaddun untuk menarik hati mmasyarakan guna berwakaf uang. Adapun kekreatifan yang dilakukan Tamaddun adalah: a) Branding/ Promosi Branding merupakan upaya Tamaddun dalam rangka meningkatka kualitas Tamaddun itu sendiri. Adanya branding ini diharapkan dapat menarik minat calon wakif. Tamaddun menggunakan kata yang mudah diucapkan dan dipahami masyarakat. Contohnya: penyebutan Beasiswa Ustad atau ustadzah disingkat menjadi BETA, Pusat Jajanan Selama Ramadhan menjadi PUJASERA, dan

49 lainnya. Branding ini dirancang untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. b) Promosi melalui Media Cetak Media yang digunakan oleh Tamaddun untuk promosi adalah: 1) Majalah Majalah Tamaddun akan dibagi gratis bagi siapa saja yang menginginkan. Isi dari majalah ini seputar rubik ekonomi, laporan maupun lainnya. Ini menjadi pembeda Baitul Maal TAMZIS dengan Baitul Maal yang lain. Dengan adanya majalah ini akan meningkatkan dan merekatkan kemitraan dengan anggota, karyawan maupun masyarakat luas. 2) Brosur Brosur merupakan salah satu sarana Tamddun untuk mengenalkan program-program Baitul Maal terkhusus wakaf. Hal ini dilakukan uktuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. 3) Program Tamaddun Program yang direncanakan Tamaddun harus menarik, berbeda dengan yang lain, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. 2. Modal Sosial Modal sosial yang harus dimiliki Tamaddun adalah amanah. Sebab, dengan amanah tersebut mampu menciptakan kepercayaan masyarakat. Kerja kongrit dari sikap amanah ini adalah melaporkan secara rutin kepada masyarakat umum khususnya dapa para wakif. Sehingga kepercayaan wakif akan meningkat. Baitul Maal yang efektif adalah Baitul Maal yang mempunyai banyak program dan berjalan semua. Dalam artian, dana sosial tersalurkan semua terutama dana wakaf.

50 Untuk mengukur efektif atau tidaknya program Tamaddun dapat dianalisis menggunakan: jumlah penerima wakaf dalam bentuk bisnis berbasis syariah ataupun masyarakat mandiri. 3. Pembelajaran Organisasi Pembelajaran organisasi adalah kemampuan untuk menciptakan, mengintegrasikan, dan menerapkan pengetahuan serta mencari informasi terkait dengan program Tamaddun. Dalam hal pengelolaan keuangan yang profesional dan transparan menjadi faktor yang mampu membawa kemajuan dan kemakmuran umat Islam. Selain itu, perlunya menerapkan sifat-sifat dan ajaran Rosulullah dalam organisasi ini. 4. Adaptasi pada Lingkungan Adaptasi lingkungan ini terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Faktor yang mendukung lingkungan internal meliputi sumber daya yang merupakan keseluruhan input dalam proses produksi. Sedangkan eksternal terdiri dari lingkungan umum, lindungan industri, dan lingkungan pesaing merupakan faktor pendukung yang datang dari luar TAMZIS. Dengan adanya persaingan persaingan Baitul Maal Tamaddun dengan lembaga lain akan memicu untuk melangkah lebih baik. C. Implementasi Dana Wakaf di KSPPS TAMZIS BINA UTAMA 4 TAMZIS sebagai Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) memiliki potensi penghimpunan dana wakaf yang cukup besar. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya anggota yang bergabung dan mayoritas beragama islam. Selain itu, para anggota memiliki kepercayaan dan loyalitas yang kuat kepada TAMZIS. Hal ini akan memberikan efek baik bagi Baitul Maal Tamzis. Dalam hal pentasyarufanpun Baitul Maal TAMZIS memberikan prioritas pada anggota dan masyarakat di lingkungan kantor 4 RAT KSPPS TAMZIS Tahun 2016.

51 TAMZIS berada. Sebab anggota dan masyarakat sekitar kantor memiliki skala utama untuk memulai dakwah kepada masyarakat luas. Tahun 2016 Baitul Maal mampu menghimpun dana ZISWAF sebesar Rp. 1.233.840.579,- dengan rincian penempatan wakaf sebesar Rp. 200.000.000,- (investasi ke Baituttamwil), penempatan untuk gedung Graha PBMTI sebesar Rp. 100.000.000,-, hasil investasi wakaf sebesar Rp.10.145.720,- sedangkan untuk pendasarufan infak dan zakat sebesar Rp. 906.038.878,-. Berikut Perincian Penerimaan Wakaf Tunai: No Bulan Jumlah 1. Januari Rp 24.247.956,00 2. Februari Rp 11.131.674,00 3. Maret Rp 10.041.759,00 4. April Rp 8.780.689,00 5. Mei Rp 10.287.982,00 6. Juni Rp 9.451.860,00 7. Juli Rp 6.634.217,00 8. Agustus Rp 7.114.534,00 9. September Rp 5.659.270,00

52 10. Oktober Rp 9.281.734,00 11. November Rp 7.605.017,00 12. Desember Rp 8.843.156,00 Total Rp 119.079.848,00 Neraca Baitul Maal Tamzis Per 31 Desember 2016 KETERANGAN JUMLAH KETERANGAN JUMLAH Aset Kewajiban Aset Lancar Kewajiban Jangka Pendek Kas dan Setara Kas Rp 889.489.516,00 Biaya yang harus dibayar - Instrumen Keuangan Rp 200.000.000,00 Penempatan Wakaf Rp 100.000.000,00 Piutang - Kewajiban Jangka Panjang Imbalan Kerja Jangka - Panjang Aset Tidak Lancar Aset Tetap - Jumlah Kewajiban - Akumulasi Penyusutan -

53 Saldo Dana Dana Zakat Rp 558.022.304,00 Dana InfakSedekah Rp 310.085.564,00 Dana Amil - Dana Wakaf Rp 321.381.648,00 Jumlah Aset Rp 1.189.489.516,00 Jumlah Kewajiban & Saldo Dana Rp 1.189.489.516,00 Laporan Perubahan Dana Baitul Maal Tamzis Periode 2016 KETERANGAN JUMLAH Dana Zakat Penerimaan Penerimaan dari Muzaki Muzaki Entitas Rp 410.681.067,00 Muzaki Individual Hasil Penempatan Jumlah Penerima Dana Zakat Rp 410.681.067,00 Bagian Amil atas Penerimaan Zakat Rp 13.274.550,00 Jumlah Penerimaan Zakat Setelah Bagian Amil Rp 397.406.517,00 Penyaluran Fakir Miskin Rp 150.177.002,00 Riqob Ghorim

54 Muallaf Sabilillah Rp. 5.200.000,00 Ibnu Sabil - Jumlah Penyaluran Dana Zakat Rp. 155.377.002,00 Surplus (Defisit) Rp. 242.029.515,00 Saldo Awal Rp. 315.992.789,00 Saldo Akhir (A) Rp. 55.8022.304,00 Dana Infaq/ Sedekah Penerimaan Infaq/Sedekah Terikat (Muqayyadah) Infaq/Sedekah Tidak Terikat (Mutlaqoh) Rp. 704.079.664,00 Hasil Pengelolaan - Jumlah Penerima Dana Infaq/ Sedekah Rp. 704.079.664,00 Penyaluran Infaq/Sedekah Terikat (Muqayyadah) Infaq/Sedekah Tidak Terikat (Mutlaqoh) Rp. 718.141.626,00 Bagian Amil atas Penerimaan Infaq/Sedekah Rp. 19.245.700,00 Alokasi Pemanfaatan Aset Kelolaan Jumlah Penyaluran Dana Infaq/Sedekah Rp. 737.387.326,00 Surplus (Defisit) Rp. (33.307.662,00) Saldo Awal Rp. 343.393.226,00 Saldo Akhir (B) Rp. 310.085.564,00 Dana Amil Penerimaan Bagian Amil dari Zakat Rp. 13.274.550,00 Bagian Amil dari Infaq/Sedekah Rp. 19.245.700,00 Penerimaan Lainnya (Tamzis) Jumlah Penerimaan Dana Amil Rp. 32.520.250,00

55 Penggunaan Beban pegawai Beban Penyusutan Beban Umum dan Administrasi Lainnya/kegiatan Rp. 32.520.250,00 Jumlah Penggunaan Dana Amil Rp. 32.520.250,00 Surplus (Defisit) - Saldo Awal - Saldo Akhir (C) - Dana Wakaf Tunai Penerimaan Penerimaan Wakaf Tunai Muqoyyadah Penerimaan Wakaf Tunai Mutlaqoh Rp. 119.079.848,00 Hasil Pengelolaan Rp. 10.145.720,00 Jumlah Penerimaan Dana Wakaf Tunai Rp. 129.225.568,00 Penggunaan Bagian Amil dari Hasil Kelolaan Dana Wakaf Pengeluaran Lain - Jumlah Pengeluaran Dana Wakaf Tunai - Surplus (Defisit) Rp. 129.225.568,00 Saldo Awal Rp. 192.156.080,00 Saldo Akhir (D) Rp. 321.381.648,00 JUMLAH KESELURUHAN (A+B+C+D) Rp. 1.189.489.516,00 Program-program uang TAMZIS dalam kegiatan usaha pembiayaan (Pemberdayaan Ekonomi) yang sudah terlaksana yaitu: PUJASERA (Pusat Jajanan Selama Bulan Ramadhan). Program ini menggunakan akad Qordul Hasan untuk masyarakat khususnya anggota PUJASERA yaitu masyarakat umum dan internal TAMZIS yang memiliki usaha atau sedang merintis yang masih dalam skala kecil. Program ini telah berjalan selama sebelas tahun dengan jumlah peserta 110 peserta. Proses pelaksanaannya, Baitul Maal TAMZIS memberikan ruang bagi anggota PUJASERA untuk tetap produktif

56 dan mengembangkan ekonomi umat. Beberapa hal yang diberikan dalam program ini, diantaranya: meminjami sarana dan prasarana seperti meja dan payung, memberikan edukasi untuk menjual sehat dan halal, serta memberikan pinjaman tambahan modal bagi peserta PUJASERA dengan akad Qordul Hasan. Dari pelaporan data keuangan wakaf diatas dapat disimpulkan bawasannya penyaluran dana wakaf masih belum optimal. walaupun program yang dicanangkan dengan menggunakan dana wakaf terbilang banyak, tetapi dana wakaf yang ada belum mampu menjalankan program tersebut. Hal ini dikarenakan jumlah uang wakaf yang masuk masih sedikit. Selain itu, TAMZIS menanamkan sikap kehati-hatian dalam pengelolaan dana wakaf yaitu menjaga objek wakaf (uang) tidak berkurang. Untuk mengantisipasi berkurangnya zat (mauquf lah), Baitul Maal mengijabahkan dana wakaf yang terkumpul ke Baituttamwil. Lalu, hasil dari ijabah ini baru digunakan untuk pentasyarufan dalam artian menjalankan program yang telah dicanangkan. Dikarenakan dana yang ada tidak mencukupi, program wakaf yang telah dicanangkan untuk saat ini direalisasikan menggunakan dana infak. Faktor lain yaitu kurangnya pengurus harian yang menangani Baitul Maal ini. Hanya tiga orang yang bekerja meliputi pengelolaan ZISWAF, majalah Tamaddun dan semua yang berhubungan dengan Baitul Maal.