Kata kunci: Perilaku membuang sampah, anak sekolah

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN RAMBUT PADA LANSIA DI DESA PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Tino Adi Prasetyawan 1, Mas Imam Ali Affandi 2, Heni Maryati 3 ABSTRAK

KARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH. Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN TERHADAP SIKAP PHBS SISWA DI SEKOLAH ADIWIYATA SMPN 9 SURAKARTA

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Manuskrip. Oleh : Icha Puspitalia Wilanda NIM : G2A PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Setiap anak unik dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) Di Desa Demangan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGARI 1 SAYUNG DEMAK

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Yulisetyaningrum ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA PERANTAU TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN HIV AIDS DI DESA TLOGOMULYO GUBUG GROBOGAN

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Chikungunya DI KOTA PADANG. Mahaza, Awaluddin,Magzaiben Zainir (Poltekkes Kemenkes Padang )

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU ORANG TUA DALAM MENCEGAH KEKERASAN PADA ANAK. Di Dusun Pondok Desa Sendang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

RYAN KENDI OKTA PRATAMA J

PENDAHULUAN Latar Belakang METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Instrumen Penelitian

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH GONILAN KARTASURA SUKOHARJO

SKRIPSI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN EDUKASI TENTANG ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA USIA TAHUN

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TOODLER DI KELURAHAN SEWU SURAKARTA

HUBUNGAN PAPARAN PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 HUTABAYURAJA KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014

TINJAUAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMBUANGAN SAMPAH DOMESTIK DI DESA LAM ILIE MESJID KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT LANSIA DI DESA WIROGUNAN KARTASURA

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

SIKAP MURID DAN PENJUAL MAKANAN JAJANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KELURAHAN RONGTENGAH KECAMATAN SAMPANG

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU ANAK USIA SEKOLAH DALAM MENJAGA KESEHATAN DIRI. Di SDN Lembeyan Wetan 2 Kabupaten Magetan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupannya. Sehat sendiri perlu didasari oleh suatu perilaku, yaitu perilaku

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

: BAYU SETIAWAN J

HUBUNGAN PERAN KELUARGA PRASEJAHTERA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI DESA DEPOK KECAMATAN KANDEMAN

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN RUMAH SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA BANDUNG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

Departemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SDN 2 KALISARI SAYUNG KABUPATEN DEMAK Ike Kristia Ningrum 1, Ns. Siti Aisah, M.Kep., Sp.Kom. 2, H. Ali Rosidi, SKM, M.Si 3. Abstrak PHBS di tatanan sekolah menjadi hal yang penting untuk diterapkan karena anak usia sekolah merupakan agent of change bagi keluarga dan masyarakat untuk menerapkan perilaku yang sehat guna mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Salah satu indikator PHBS di sekolah adalah membuang sampah pada tempatnya. Perilaku membuang sampah anak sekolah dapat menjadi awal timbulnya penyakit jika tidak diterapkan dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap anak sekolah dengan penerapan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) membuang sampah pada tempatnya di SDN 2 Kalisari Sayung Kabupaten Demak. Disain penelitian menggunakan descriptive corelational dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi SDN 2 Kalisari kelas 1-6. Penelitian dilakukan bulan Maret 2012 dengan metode proportinal random sampling sejumlah 70 responden dan analisis bivariat menggunakan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya dengan nilai p sebesar 0,0014 < 0,05 dan ada hubungan sikap anak dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah dengan nilai p sebesar 0,006 < 0,05. Hasil menunjukkan pengetahuan dan sikap yang kurang mendukung akan mempengaruhi penerapan PHBS indikator membuang sampah pada tempatnya di sekolah. Berdasarkan hasil tersebut disarankan pihak sekolah dan juga perawat yang ada di komunitas untuk meningkatkan promosi kesehatan tentang PHBS di tatanan sekolah baik secara langsung seperti penyuluhan pada aspek membuang sampah di sekolah maupun tidak langsung melalui media poster, slogan kesehatan, spanduk, maupun leaflet. Disamping itu pihak sekolah agar dapat menyediakan sarana prasarana pembuangan sampah yang memadai di sekolah. Kata kunci: Perilaku membuang sampah, anak sekolah Abstract Healthy application of hygienic behavior (PHBS) in the order of the school becomes important to apply for school-age children are agents of change for families and communities to adopt healthy behaviors in order to achieve better health status. One 1

2 indicator of PHBs in the school is to remove the waste in place. Behavior of schoolchildren trash can be the beginning of disease if not properly applied. Purpose of the study to determine the relation of knowledge and attitudes of school children with PHBS dispose of waste in place at the SDN 2 Kalisari Sayung Demak district. Corelational descriptive research design using cross sectional approach. The study population was students of SDN 2 Kalisari grades 1-6. The study was conducted in March 2012 with a random sampling method proportinal 70 respondents and bivariate analysis using Spearman Rank. The results showed no significant relationship between knowledge with application of PHBS dispose of waste in place at 0.0014 with a p value <0.05 and there is a child's attitude to the implementation of PHBs dispose of waste in place at the school with a p value of 0.006 <0.05. The results demonstrate the knowledge and unfavorable attitudes will affect the application of indicators PHBS dispose of waste in place at the school. Based on these results and also suggested the school nurse in the community to improve health promotion in order of PHBs schools either directly such as counseling on aspects of the trash at school and indirectly through the medium of posters, slogans, health, banners, and leaflets. Besides the school in order to provide a means of adequate waste disposal facilities at the school. Keywords : behavior dispose of waste in place, School Children Program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi, dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku hidup bersih dan sehat, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan demikian masyarakat diharapkan dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri melalui penerapan hidup sehat dengan menjaga serta meningkatkan status kesehatannya (Depkes RI, 2008). PHBS di sekolah meliputi 8 indikator yang keseluruhan akan mempengaruhi status kesehatan anak sekolah. Salah satu indikator PHBS yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas anak sekolah setiap hari adalah perilaku membuang sampah pada tempatnya. Konsumsi makanan oleh anak di sekolah akan menyisakan limbah berupa sampah

3 yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan bahkan memunculkan vektor penyakit seperti lalat, nyamuk, kecoa, serta tikus yang menimbulkan berbagai macam penyakit antara lain diare, kecacingan, DBD, dan lain sebagainya. Badan kesehatan dunia atau WHO menyatakan setiap tahun 100.000 anak meninggal dunia akibat diare dan data dari Departemen Kesehatan tahun 2005 menyatakan prevalensi kecacingan pada anak sekolah mencapai 40%-60% kasus. Banyak sekolah yang masih dikotori dengan sampah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan seharusnya dapat menerapkan cara mengelola sampah yang benar dan bertindak mengelola sampah dengan baik, anak-anak dalam keseharian masih membuang sampah di sembarang tempat meskipun sekolah sudah mengajarkan membuang sampah di sembarang tempat dapat menyebabkan penyakit, merugikan orang lain dan diri sendiri. Banyak hal yang mempengaruhi ketaatan siswa dalam membuang sampah pada tempatnya seperti sarana prasarana, contoh perilaku, pengetahuan siswa, serta penyuluhan oleh pihak sekolah. Sampai saat ini kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih sangat rendah termasuk anak-anak di lingkungan sekolah. Perilaku membuang sampah pada tempatnya di sekolah penting untuk diperhatikan untuk mencegah berbagai macam penyakit yang dapat muncul dan menghindari pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengatahuan anak dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah dan mengetahui hubungan antara sikap anak dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan disain penelitian descriptive correlational dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling dengan sampel siswa-siswi kelas 1-6 sebanyak 70 orang. Penelitian dilakukan di SDN 2 Kalisari Sayung Demak tanggal 8-14 Maret 2012. Pengambilan

4 data dengan wawancara kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner penelitian terdiri dari kuesioner pengetahuan tentang PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah terdapat 16 pertanyaan, kuesioner sikap terhadap PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah terdapat 17 pertanyaan, dan kuesioner penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah sebanyak 21 pertanyaan. Data dianalisis secara univariat dan bivariat (Rank Spearman). HASIL Analisis univariat menunjukkan hasil bahwa nilai rata-rata pengetahuan adalah 8,53 dengan nilai minimal 4 dan nilai maksimal 16. Siswa yang berpengetahuan kurang jumlahnya lebih tinggi yaitu 36 siswa (51,4%) dibandingkan dengan siswa yang berpengetahuan baik tentang PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah sebanyak 34 siswa (48,6%). Hasil rata-rata nilai sikap adalah 9,09. Nilai minimal 5, nilai maksimal 17, dan simpangan baku 2,507. Responden dengan sikap mendukung jumlahnya lebih sedikit yaitu 29 siswa (41,4%) dibandingkan responden dengan sikap yang tidak mendukung yaitu sebanyak 41 siswa (58,6%). Nilai rata-rata dari penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah adalah 10,83. Nilai tertinggi adalah 21 dan nilai terendah 5. Siswa yang menerapkan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah dengan baik lebih rendah yaitu sebanyak 33 siswa (47,1%) sedangkan yang kurang baik sebanyak 37 siswa (52,9%). Hasil analisis bivariat diperoleh nilai p 0,0014 < 0,05. Hal ini berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah (Tabel 1). dan ada hubungan antara sikap dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah dengan p value sebesar 0,006 < 0,05. hal ini berarti pengetahuan dan sikap anak berhubungan dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah.

5 Tabel 1 Hubungan Pengetahuan Siswa dengan Penerapan PHBS Membuang Sampah pada Tempatnya di SDN 2 Kalisari Maret 2012 Variabel Koefisien Korelasi Nilai p Hubungan Pengetahuan Siswa dengan Penerapan PHBS Membuang Sampah pada Tempatnya di Sekolah 0,293 0,014 Hasil analisis bivariat antara sikap dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah dengan p value sebesar 0,006 < 0,05. Hal ini berarti pengetahuan dan sikap anak berhubungan dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah (Tabel 2). Tabel 2 Hubungan Sikap Siswa dengan Penerapan PHBS Membuang Sampah pada Tempatnya di SDN 2 Kalisari Maret 2012 Variabel Koefisien Korelasi Nilai p Hubungan Sikap Siswa dengan Penerapan PHBS Membuang Sampah pada Tempatnya di Sekolah 0,324 0,006 PEMBAHASAN Hasil analisis univariat tingkat pengetahuan responden dikatakan baik sebanyak 34 siswa (48,6%) sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang baik jumlahnya lebih banyak yaitu 36 siswa (51,4%). Penelitian Habeahan (2009) ada keeratan hubungan pengetahuan dengan perilaku. Dengan demikian meningkatkan pengetahuan akan dapat meningkatkan upaya memperbaiki perilaku dan kurangnya pengetahuan juga akan mempengaruhi perilaku kearah yang negatif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Roger dalam Habeahan (2009) bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya perilaku.

6 Piaget dalam Wong (2009) menyatakan bahwa aspek kognitif atau pengatahuan anak terbentuk melalui 3 proses yang memungkinkan anak berfikir untuk bertindak yaitu negasi, resiprok atau hubungan timbal balik, dan identitas. Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain kurangnya sumber informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan usia. Pengetahuan adalah faktor penting yang mempengaruhi perilaku. Pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan merupakan faktor predisposisi untuk anak-anak untuk terlaksananya perilaku hidup bersih sehat (PHBS) khususnya indikator membuang sampah pada tempatnya di sekolah. Oleh karena itu, faktor ini adalah pemicu terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi. Pengetahuan akan mendasari kepercayaan tentang suatu obyek dan akan membentuk suatu kebiasaan, hal inilah yang kemudian akan memunculkan kemauan yang dimunculkan dalam sikap dan perilaku (Notoatmodjo, 2007). Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan wawancara kuesioner pengetahuan, terdiri dari 4 aspek yaitu definisi dan sasaran, tujuan, manfaat, dan indikator PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah yang terdapat 16 pertanyaan. aspek definisi dan sasaran jawaban benar terbanyak yaitu 65,7%, aspek tujuan PHBS jawaban benar dari responden terbanyak 57,1%, aspek manfaat responden menjawab benar sebanyak 58,6%, aspek indikator membuang sampah pada tempatnya di sekolah lebih dari 50% responden yang menjawab salah. Jawaban responden tertinggi pada aspek definisi dan sasaran sedangkan jawaban terendah pada aspek indikator membuang sampah pada tempatnya Hal ini menunjukkan responden mengetahui tentang pengertian dari PHBS indikator membuang sampah di sekolah

7 namun kurang mengetahui tentang tujuan, manfaat, serta indikator membuang sampah pada tempatnya. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan siswa tentang PHBS di sekolah antara lain adalah kurang terpaparnya sumber informasi, kurangnya dukungan dari pihak sekolah, serta tidak tegasnya peraturan sekolah dalam penerapan PHBS. Pengetahuan siswa yang kurang akan mempengaruhi perilaku kesehatannya di sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam penelitian ini pengetahuan erat kaitannya dengan perilaku siswa dalam menerapkan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah. Sikap siswa di SDN 2 Kalisari secara umum dikatakan kurang mendukung. Hasil penelitian sikap siswa yang mendukung PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah sebanyak 29 siswa (41,4%) sedangkan yang tidak mendukung sebanyak 41 siswa (58,6%). Penelitian Habeahan (2009) menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sikap tindakan. Sikap positif responden yang ditunjukkan oleh menerima, merespon, menghargai, dan bertanggung jawab terhadap PHBS di sekolah akan memberi dampak positif untuk penerapan PHBS siswa. Sikap diturunkan dari pengetahuan untuk itu untuk menentukan sikap harus didasari oleh pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap seseorang akan dipengaruhi oleh kepercayaan, keyakinan, kehidupan emosional, dan kecenderungan untuk berperilaku yang semua itu adalah komponen dari sikap. Pada penelitian ini sikap yang tidak mendukung dari responden disebabkan oleh rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah sehingga akan mempengaruhi kepercayaan, keyakinan, dan emosi dari responden dan hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010), untuk membentuk sikap yang utuh dari seorang individu diperlukan 3 komponen yaitu

8 kepercayaan atau keyakinan, kehidupan emosional, dan kecenderungan untuk bertindak. Menurut Azwar (2011) sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak. Sikap yang dimiliki oleh responden dapat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, kebudayaan, sosial ekonomi, lembaga pendidikan, dan faktor emosional. Selain itu Azwar (2011) juga menyatakan bahwa proses paling dasar dalam pengubahan sikap manusia adalah atensi, pemahaman, penerimaan, dan retensi. WHO dalam Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu obyek. Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan bergantung pada banyak sedikitnya pengalaman seseorang. Pengambilan data menggunakan kuesioner sikap yang terdiri dari beberapa aspek. Aspek menerima (receiving) jawaban responden tertinggi pada sikap setuju 55,7%, aspek merespon (responding) jawaban terbanyak pada sikap setuju 51,4%, Aspek menghargai (valuing) terbanyak pada jawaban sikap setuju 56,2%, Aspek bertanggung jawab (responsible) terbanyak sikap setuju 42,4%. Jawaban terbanyak responden terdapat pada aspek menghargai (valuing) dan jawaban terendah pada aspek bertanggung jawab (responsible). Hal ini menunjukkan bahwa responden belum dapat bertanggung jawab dalam menerapkan perilaku membuang sampah pada tempatnya di sekolah dan sebagian besar responden berada pada tingkatan sikap menghargai (valuing) yaitu memahami untuk dapat mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu permasalahan dalam hal ini adalah PHBS indikator membuang sampah pada tempatnya di sekolah. Analisis bivariat hubungan pengetahuan dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah diperoleh nilai p 0,014 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan PHBS membuang sampah pada tempatnya yang dilakukan oleh siswa di sekolah. Hal ini menunjukkan

9 bahwa siswa hanya memahami tentang pengertian dari perilaku hidup bersih sehat di sekolah secara keseluruhan dan kurang memahami tujuan dan manfaat dari indikator PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah sehingga pengetahuan responden masih dikatakan kurang. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan siswa tentang PHBS di sekolah antara lain adalah kurang terpaparnya sumber informasi, kurangnya dukungan dari pihak sekolah, serta tidak tegasnya peraturan sekolah dalam penerapan PHBS. Pengetahuan siswa yang kurang akan mempengaruhi perilaku kesehatannya di sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam penelitian ini pengetahuan erat kaitannya dengan perilaku siswa dalam menerapkan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah. Analisis bivariat hubungan sikap dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah diperoleh nilai p sebesar 0,006 < 0,05. Kesimpulannya ada hubungan bermakna antara sikap responden dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah. Menurut teori Kohlberg dalam Wong (2009) sikap yang dimunculkan anak dipengaruhi oleh perkembangan moral. pola pikir anak usia sekolah berubah dari egosentrisme ke pola pikir yang logis. Anak usia sekolah mampu menilai suatu tindakan berdasarkan niat dibandingkan akibat yang dihasilkannya. Dari keempat aspek hanya aspek sikap menghargai yang memiliki persentase tinggi sedangkan aspek lain sikap responden kurang memahami dan hal ini menunjukkan sikap responden yang tidak positif sehingga dikatakan kurang mendukung. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 34 siswa (48,6%) dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 36 siswa (51,4%). Responden yang memiliki

10 sikap kurang mendukung sebanyak 41 siswa (58,6%) dan responden yang memiliki sikap mendukung sebanyak 29 siswa (41,4%). Responden yang menerapkan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah dengan baik sebanyak 33 siswa (47,1%) yang nilainya lebih rendah dibandingkan responden yang menerapkan dengan buruk atau kurang baik sebanyak 37 siswa (52,9%). Terdapat hubungan antara pengetahuan siswa dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah, ditunjukkan dengan nilai p sebesar 0,014. Terdapat hubungan antara sikap yang dimiliki siswa dengan penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah ditunjukkan dengan nilai p sebesar 0,006. Hasil menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap anak terhadap penerapan PHBS membuang sampah pada tempatnya di sekolah maka yang dapat disarankan oleh peneliti adalah bagi keluarga agar dapat mendidik anak untuk membuang sampah pada tempatnya di lingkungan keluarga. Bagi perawat komunitas agar dapat berpartisipasi secara aktif untuk ikut dalam upaya promosi kesehatan di lingkungan sekolah tentang PHBS membuang sampah pada tempatnya. Bagi institusi pendidikan atau pihak sekolah agar memberikan informasi terkait PHBS membuang sampah pada tempatnya melalui ceramah, poster, leaflet, dan lain sebagainya selain itu pihak sekolah untuk menyediakan sarana prasarana yang mendukung untuk membuang sampah di sekolah. Kemudian untuk peneliti selanjutnya diharapkan tertarik mengadakan penelitian yang sama dan menggali lebih dalam lagi indikator PHBS di sekolah yang lain dengan menggunakan metode longitudinal. 1 Ike Kristia Ningrum: Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes Universitas Muhammadiyah Semarang 2 Ns. Siti Aisah, M.Kep, Sp.Kom: Dosen Kelompok Keilmuan Keperawatan Komunitas Fikkes Universitas Muhammadiyah Semarang 3 H. Ali Rosidi, SKM, M.Si: Staf Dosen Jurusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang

11 KEPUSTAKAAN Aqib, Zainal. 2011. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat. Bandung : CV Yrama Widya. Azwar, S. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Danim, Sudarwan. 2007. Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Perilaku. Jakarta : Bumi Aksara. Depkes RI. 2008. Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan. Depkes RI. 2006. Perilaku Hidup Bersih Sehat di Rumah Tangga. Habeahan, Jariston. (2009). Perilaku, Sikap, dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak-Anak di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14706/1/10e00464.pdf. Diunduh 24 Desember 2011. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Wong, Donna L, (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 Volume 1. Jakarta: EGC.

12 PERNYATAAN PERSETUJUAN Manuscript dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Membuang Sampah pada Tempatnya di SDN 2 Kalisari Sayung Kabupaten Demak Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan Semarang, 19 April 2012 Pembimbing I Ns. Siti Aisah, M.Kep, Sp.Kom Pembimbing II H. Ali Rosidi, SKM, M.Si

13