BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyajikan materi Kubus dan Balok dengan menggunakan pendekatan Realistic

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Biluhu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Tapa kelas VIII 7 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah kelas X-2. pelaksanaan penelitian ini pada semester genap

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Wonosari

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII b SMP NEGERI 1 TIRAWUTA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

PELAKSANAAN TINDAKAN

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Hutuo Kecamatan Limboto dengan jumlah siswa 30 orang. Peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

Transkripsi:

26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran matematika, materi volume kubus dan balok semester genap tahun ajaran 2012-2013, yaitu bulan april-juni 2013. Siswa yang menjadi subjek penelitian berjumlah 31 orang, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan dengan karakteristik yang berbeda-beda, sehingga hasil belajar siswa juga bervariasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dua kali. Setiap pertemuan berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran penerapan teori belajar Van Hiele. 4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I (Siklus Awal) 4.1.2.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus 1 1. Perencanaan a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan disampaikan kepada siswa. b) Membuat perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan penerapan teori belajar Van Hiele (lampiran 1). c) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan. d) Membuat Lembar Kerja Siswa (lampiran 2).

27 e) Membuat instrumen pemantauan berupa lembar hasil pengamatan kegiatan guru, kegiatan siswa dan tes berupa soal tertulis yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. f) Menetapkan alokasi waktu pelaksanaan pembelajaran siklus I dan merencanakan alokasi waktu siklus II bila siklus I belum berhasil atau belum sesuai indikator keberhasilan yang diharapkan. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti menyajikan materi volume kubus berdasarkan teori belajar van hiele dengan berpedoman pada RPP yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru matematika sedangkan peneliti dan salah seorang guru pengamat yang mengamati kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. a. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Acuan yang digunakan untuk mengamati kegiatan guru adalah lembar pengamatan yang terdiri dari 20 aspek. Data hasil pengamatan kegiatan guru siklus I seperti ditunjukkan pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I No Kriteria Jumlah Nilai Kriteria Skor Perolehan Presentase (%) 1. Sangat Baik 3 4 12 20,34 2. Baik 13 3 39 66,10 3. Cukup 4 2 8 13,56 4. Kurang - 1 - - Jumlah 59 100 Dari data pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa untuk hasil pengamatan kegiatan guru telah mencapai kriteria yang diharapkan, hal ini ditunjukkan dengan

28 presentase aspek yang diamati yaitu mencapai 86,44 %. Uraian lengkap hasil pengamatan kegiatan guru siklus I dapat dilihat pada lampiran 3. b. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam waktu yang bersamaan, selama pembelajaran berlangsung diadakan pula pengamatan terhadap kegiatan siswa oleh guru mitra. Data hasil pengamatan kegiatan siswa siklus I seperti ditunjukkan pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I No Kriteria Jumlah Nilai Kriteria Skor Perolehan Persentase (%) 1. Sangat Baik - 4 - - 2. Baik 4 3 12 50 3. Cukup 6 2 12 50 4. Kurang - 1 - - Jumlah 24 100 Dari data pada Tabel 4.2 tersebut dapat diketahui pula bahwa hasil pengamatan kegiatan siswa belum mencapai kriteria yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dengan presentase yang diamati yaitu mencapai 50 %. Uraian lengkap hasil pengamatan kegiatan siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 4. 4.1.2.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I Keberhasilan tindakan yang dilaksanakan dalam hal ini penguasaan siswa pada materi volume kubus dapat diketahui dengan mengadakan evaluasi atau penilaian berupa tes berbentuk essay. Tes tersebut terdiri atas 4 butir soal. Tiap butir soal mempunyai bobot yang bervariasi dengan jumlah skor total 100. Hasil belajar siswa siklus I seperti ditunjukkan pada Tabel 4.3

29 Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I No Rentang Nilai Jumlah Capaian Persentase (%) Kriteria 1. 85-100 - - Sangat Baik 2. 70-84 17 54,84 Baik 3. 50-69 4 12,9 Cukup 4. 0-49 10 32,26 Kurang Jumlah 31 100 Dari data pada Tabel 4.3 tersebut dapat diketahui bahwa dari 31 orang siswa yang mengikuti tes, 17 orang siswa atau sekitar 54,84 % yang mendapat nilai 70 keatas, sedangkan 14 orang siswa atau sekitar 45,16 % mendapat nilai dibawah 70 dengan daya serap klasikal 63,45 %. Dari data yang diperoleh pada siklus I, maka dilakukanlah refleksi yang mendorong perbaikan pembelajaran. Uraian lengkap analisis hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 7. 4.1.2.3 Refleksi Tindakan Siklus I Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran melalui penerapan teori belajar Van Hiele kemudian dievaluasi dengan pemberian tes, dan dihubungkan dengan hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa. Selanjutnya, peneliti dan guru mitra yang berperan sebagai partisipan melakukan diskusi untuk pengambilan kesimpulan terhadap pelaksanaan kegiatan penelitian. Dari hasil diskusi tersebut diperoleh beberapa kekurangan dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut :

30 a. Pengorganisasian siswa ke dalam kelompok, cenderung kurang mempertimbangkan prestasi siswa sehingga ada kelompok yang kurang aktif dalam belajar. Selain itu, beberapa orang siswa merasa kurang nyaman dengan kelompok yang dibagikan oleh guru, sehingga interaksi antar siswa dengan siswa kurang tercipta. b. Pemberian bimbingan dari guru terhadap kelompok yang mengalami kesulitan belajar belum optimal. c. Terdapat dua kelompok yang tidak dapat menjawab pertanyaan dilks sesuai waktu yang telah ditentukan. d. Ada 14 orang siswa dengan nilai dibawah 70 (tidak tuntas) belum dapat memahami konsep volume kubus. Berdasarkan hasil diskusi diatas disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus I belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan karena belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Sehingga harus dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4.1.3 Deskripsi Tindakan Siklus II (Siklus Lanjutan) 4.1.3.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus II 1. Perencanaan Berdasarkan pertemuan pada siklus I, maka peneliti dan guru mitra menyusun perencanaan yang dilakukan yaitu sebagai berikut: a) Membuat perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan penerapan teori belajar Van Hiele (lampiran 8).

31 b) Pengorganisasian siswa dalam kelompok perlu memperhatikan dan mempertimbangkan prestasi yang dimiliki siswa sehingga kelompok yang terbentuk memiliki kemampuan yang sama. Selain itu, guru perlu menjelaskan manfaat bekerja kelompok pada siswa diawal kegiatan agar tercipta suasana belajar yang lebih interaktif. c) Melakukan bimbingan langsung kepada semua kelompok dan kelompokkelompok yang mengalami kesulitan belajar pada khususnya. d) Menjelaskan aturan main lebih rinci pada saat kerja kelompok dan kelompok yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar sesuai waktu dan memberikan komentar yang bersifat memotivasi bagi pasangan yang belum dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan belum tepat waktu. e) Membimbing dan memotivasi siswa yang hasil belajarnya masih rendah. 2. Pelaksanaan Tindakan a) Siswa merasa senang dan termotivasi untuk memberikan ide atau pendapat mereka terkait materi pelajaran sehingga pembelajaran pun berjalan dengan lancar dan nampak bahwa siswa antusias dalam belajar, hal tersebut terlihat dari antusias siswa dalam menjawab pertanyaan guru terkait materi volume balok. b) Interaksi siswa dalam kelompok terlihat lebih kompak. c) Pemberian bimbingan kepada siswa yang kesulitan belajar dan kurang perhatian dapat terlaksana.

32 a. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Tabel 4.4 Data hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II seperti ditunjukkan Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II No Kriteria Jumlah Nilai Kriteria Skor Perolehan Presentase (%) 1. Sangat Baik 10 4 40 57,97 2. Baik 9 3 27 39,13 3. Cukup 1 2 2 2,9 4. Kurang - 1 - - Jumlah 69 100 Dari data pada Tabel 4.4 tersebut dapat diketahui bahwa hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II ini telah mencapai kriteria yang diharapkan, dalam hal ini ditunjukkan dengan presentase aspek yang diamati yaitu mencapai 97,1 %. Uraian lengkap hasil pengamatan kegiatan guru siklus II dapat dilihat pada lampiran 10. b. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II kegiatan siswa dalam pembelajaran diamati pula oleh guru mitra. Data hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II seperti ditunjukkan pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II No Kriteria Jumlah Nilai Kriteria Skor Persentase Perolehan (%) 1. Sangat Baik 1 4 4 13,33 2. Baik 8 3 24 80 3. Cukup 1 2 2 6,67 4. Kurang - 1 - - Jumlah 30 100

33 Dari data pada Tabel 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II ini telah mencapai kriteria yang diharapkan, dalam hal ini ditunjukkan dengan presentase aspek yang diamati yaitu mencapai 93,33%. Uraian lengkap hasil pengamatan kegiatan siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 11. 4.1.3.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II Setelah diberi tindakan pada siklus II ini, maka diadakan evaluasi dalam bentuk tes siklus II. Keberhasilan tindakan yang dilaksanakan dalam hal ini penguasaan siswa pada materi volume balok dapat diketahui dengan mengadakan evaluasi atau penilaian berupa tes berbentuk essay. Tes tersebut terdiri atas 4 butir soal. Data hasil belajar siswa siklus II seperti ditunjukkan pada Tabel 4.6 Tabel 4.6. Hasil Belajar Siswa Siklus II No Rentang Nilai Jumlah Capaian Persentase (%) Kriteria 1. 85-100 7 22,58 Sangat Baik 2. 70-84 19 61,29 Baik 3. 50-69 5 16,13 Cukup 4. 0-49 - - Kurang Jumlah 31 100 Dari data pada Tabel 4.6 tersebut dapat diketahui bahwa dari 31 orang siswa yang mengikuti tes, 26 orang siswa atau sekitar 83,87% yang mendapat nilai 70 keatas, sedangkan 5 orang siswa atau sekitar 16,13% mendapat nilai dibawah 70 dengan daya serap klasikal 79,48 %. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa telah tercapai kriteria yang diharapkan. Uraian lengkap analisis hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 14.

34 4.1.3.3 Refleksi Tindakan Siklus II Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran. Siklus I hanya mencapai 86,44 % meningkat menjadi 97,1 % pada siklus II. Meningkatnya kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran mengakibatkan keaktifan siswa ikut meningkat. Pada siklus I hanya 50 % dari 31 siswa yang keaktifannya dalam pembelajaran mencapai kategori baik, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 93,33 % yang keaktifannya mencapai kategori sangat baik dan hal ini berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa yang pada siklus I hanya 63,45 % dari 31 orang siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar, kemudian meningkat menjadi 79,48 % dari 31 orang siswa yang tuntas hasil belajarnya. Keberhasilan yang telah dicapai pada siklus II, baik dari segi pengolahan pembelajaran, kegiatan siswa, maupun hasil belajar siswa menunjukan bahwa untuk materi volume balok di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo sudah tuntas, sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan telah berhasil. 4.2 Pembahasan Pembelajaran diupayakan mencakup semua variabel pembelajaran yang dirasa turut mempengaruhi belajar. Ada tiga variabel pembelajaran yang harus diperhatikan dalam merancang pembelajaran. Ketiga variabel tersebut adalah variabel kondisi, variabel metode, dan variabel hasil pembelajaran. Yang termasuk dalam variabel kondisi adalah tujuan pembelajaran, karakteristik materi, dan karakteristik siswa. Yang termasuk dalam variabel metode adalah strategi

Kegiatan Guru 35 pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, dan strategi pengelolaan pembelajaran. Sedangkan variabel hasil pembelajaran mencakup semua akibat yang muncul dari penggunaan metode tertentu pada kondisi tertentu. Ketiga variable tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil siklus yang dilakukan di Kelas VIIIc tentang meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan teori belajar Van Hiele pada materi volume kubus dan balok. Hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus menggambarkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang baik oleh guru dalam menyajikan materi volume kubus dan balok melalui penerapan teori belajar Van Hiele, menciptakan keaktifan siswa belajar berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa terhadap materi volume kubus dan balok. Adapun hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah berikut ini. a. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus I dan II Hasil pengamatan oleh guru pengamat tentang aktivitas peneliti dalam membelajarkan materi volume kubus dan balok kepada siswa melalui penerapan teori belajar Van Hiele pada siklus I dan II dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 4.1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus I dan II 80% 60% 40% 20% 0% Kurang Cukup Baik Sangat Baik Kategori Siklus I Siklus II

Kegiatan Siswa 36 Grafik sebelumnya menunjukkan bahwa pada siklus I, pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru telah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan, kegiatan guru memperoleh skor 86,44 %, tetapi ada beberapa aspek yang belum optimal dilakukan oleh guru seperti berikut: pertama kurangnya pemberian motivasi kepada siswa, kedua adalah pengorganisasian siswa kedalam kelompok cenderung kurang memperhatikan prestasi siswa, sehingga ada kelompok yang kurang aktif dalam belajar, ketiga pemberian bimbingan dari guru terhadap kelompok yang mengalami kesulitan belajar, keempat terdapat dua kelompok tidak dapat menjawab soal yang terdapat pada LKS sesuai waktu yang ditentukan dan yang keempat adalah 14 orang siswa dengan nilai dibawah 70 (tidak tuntas). -aspek yang belum tuntas ini kemudian diperbaiki pada siklus II, dan menurut hasil pengamatan guru pengamat, aktivitas kegiatan guru mengalami peningkatan yaitu mencapai skor 97,1 %. b. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus I dan II Hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I dan II digambarkan dalam grafik. Gambar 4.2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Dan II 80% 60% 40% 20% 0% Kurang Cukup Baik Sangat Baik Kategori Siklus I Siklus II

37 Rendahnya kegiatan siswa pada siklus I disebabkan oleh kurangnya keberanian siswa dalam menanyakan hal-hal yang belum dimengerti, sehingga siswa kurang mengerti dalam memecahkan masalah, belum berani memberikan tanggapan dan memberikan ide tentang apa yang diketahuinya, tidak berani tampil untuk memperesentasikan hasil kerjanya, kelemahan-kelemahan ini merupakan dampak dari pengelolaan pembelajaran yang kurang optimal. Pada siklus II setelah peneliti mengadakan perbaikan terhadap pengelolaan pembelajaran, kegiatan siswa meningkat karena kelemahan-kelemahan pada siklus I bisa diatasi, sehingga siklus I kegiatan siswa hanya 50 % dari 31 orang siswa yang mencapai nilai dengan kategori baik dan sangat baik, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 93,33 % siswa yang meraih kategori baik dan sangat baik, artinya kegiatan siswa memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. c. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan II Hasil belajar merupakan tujuan akhir dari suatu pembelajaran. Hasil belajar siswa pada siklus I dan II ini merupakan cermin dari penguasaan siswa terhadap materi volume kubus dan balok. Berikut ini grafik yang menggambarkan hasil belajar siswa pada siklus I dan II.

Hasil Belajar Siswa 38 Gambar 4.3. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan II 80% 60% 40% 20% 0% Kurang Cukup Baik Sangat Baik Kategori Siklus I Siklus II Rendahnya kegiatan siswa pada siklus I menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa seperti yang ditunjukkan oleh grafik 4.3. Diatas yaitu hanya 63,45 % dari 31 siswa yang tuntas hasil belajarnya. Selanjutnya diadakan perbaikan tindakan pada siklus II yang dimulai dari kegiatan guru yang kemudian memicu peningkatan kegiatan siswa dan akhirnya berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa sehingga 79,48 % dari 31 orang siswa tuntas hasil belajarnya yaitu mencapai nilai 70. Hasil yang dicapai dalam PTK ini, baik dari segi kegiatan guru, kegiatan siswa, maupun hasil belajar siswa menunjukkan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya yaitu Jika Dalam Pembelajaran Materi Volume Kubus Dan Balok Menggunakan Penerapan Teori Belajar Van Hiele Maka Hasil Belajar Siswa Akan Meningkat dapat diterima.