PT LIPPO SECURITIES Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Tidak diaudit)

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK


PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

R/058.AGA/11.1/2011. PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

LAPORAN KEUANGAN. 30 Juni 2016 dan PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk. Jalan P. Jayakarta No. 55 Mangga Dua Selatan Sawah Besar Jakarta Pusat

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

Jumlah Aset Lancar

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO TBK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk. Laporan Keuangan Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 (Belum Diaudit)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BALI TOWERINDO SENTRA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2018

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk


PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

PT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak

Jumlah aset lancar

PT VICTORIA INSURANCE Tbk

PT ARGO PANTES Tbk. LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 MARET 2014 DAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT Supra Boga Lestari Tbk

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Transkripsi:

Laporan Keuangan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Tidak Diaudit), serta Laporan Posisi Keuangan Tanggal 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) Final draft 1-4/21/2017 paraf:

Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris Laporan Keuangan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Tidak Diaudit), serta Laporan Posisi Keuangan Tanggal 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2 Laporan Perubahan Ekuitas 3 Laporan Arus Kas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan 5 Draft Final /21-Apr-17, For Discussion Only paraf: Paraf:

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Catatan 31 Maret 2017 31 Desember 2016 ASET Kas dan setara kas 2e,2g,4,22,24 Pihak berelasi 2d,21 23.029.124.381 22.728.139.858 Pihak ketiga 18.975.847.415 20.569.698.508 Deposito berjangka 2e,2g,5,22,24 666.050.000 671.800.000 Portofolio efek untuk diperdagangkan 2e,6,22,24 Pihak berelasi 2d,21 132.403.304.940 128.143.778.175 Pihak ketiga 2.417.398.442 2.035.178.434 Piutang kegiatan manajer investasi 2e,7,22,24 Pihak berelasi 2d,21 209.065.247 196.832.175 Investasi pada Entitas asosiasi 2d,2h,8,21 1.073.709.129.225 1.052.648.535.989 Investasi jangka panjang lainnya 2e,9,22 475.000.000 475.000.000 Aset tetap - neto 2i,2k,3,10 651.904.898 673.861.539 Piranti lunak - neto 2j,3,11 164.654.934 188.177.069 Uang jaminan 2e,22,24 42.600.000 42.600.000 JUMLAH ASET 1.252.744.079.482 1.228.373.601.747 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Hutang pajak 2p,3,12a 172.557.520 214.000.791 Hutang lain-lain - pihak ketiga 2e,22,24 65.128.305 63.426.177 Liabilitas imbalan kerja 2l,3,13 11.506.457.000 11.110.961.000 JUMLAH LIABILITAS 11.744.142.825 11.388.387.968 EKUITAS Modal saham Modal dasar - 1.109.250.000 Saham Seri A (nilai nominal Rp 1.000 per saham) dan 33.277.500.000 Saham Seri B (nilai nominal Rp 100 per saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.109.250.000 Saham Seri A dan 1.479.000.000 Saham Seri B 14 1.257.150.000.000 1.257.150.000.000 Tambahan modal disetor - neto 2m,15 (202.679.045.816) (202.679.045.816) Komponen ekuitas lainnya 16 105.774.198.142 91.849.774.246 Saldo laba 80.754.784.331 70.664.485.349 JUMLAH EKUITAS 1.240.999.936.657 1.216.985.213.779 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.252.744.079.482 1.228.373.601.747 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Final Draft 4/27/2017 1 Paraf:

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Catatan 31 Maret 2017 31 Maret 2016 PENDAPATAN USAHA 2n Keuntungan portofolio efek untuk diperdagangkan - neto 3,6 4.641.746.773 5.307.851.648 Kegiatan manajer investasi 2e,17,21 555.914.553 417.586.513 Distribusi pendapatan dari reksa dana 297.905.132 298.193.981 Jumlah Pendapatan Usaha 5.495.566.458 6.023.632.142 BEBAN USAHA 2n Kepegawaian 18 2.673.971.054 2.179.538.279 Iuran Keanggotaan 148.500.000 118.300.000 Telekomunikasi 135.730.301 124.068.375 Tenaga ahli 60.500.000 157.744.896 Amortisasi 2j,3,11 23.522.135 21.315.104 Penyusutan 2i,3,10 21.956.641 20.935.866 Sewa 2.972.100 22.472.100 Administrasi efek 1.680.079 1.331.643 Lain-lain (masing - masing dibawah Rp 20 juta) 14.793.372 13.164.772 Jumlah Beban Usaha 3.083.625.682 2.658.871.035 LABA USAHA 2.411.940.776 3.364.761.107 PENGHASILAN LAIN-LAIN Bagian laba dari entitas asosiasi 2h,8 7.136.169.340 13.177.596.021 Penghasilan bunga 559.402.850 884.773.512 Kerugian selisih kurs - neto 2o (6.095.692) (29.612.214) Beban lain-lain - neto (11.118.292) - Penghasilan Lain-lain - neto 7.678.358.206 14.032.757.319 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 10.090.298.982 17.397.518.426 BEBAN PAJAK PENGHASILAN - - LABA PERIODE BERJALAN 10.090.298.982 17.397.518.426 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi 2i,8,16 13.924.423.896 3.322.864.094 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 24.014.722.878 20.720.382.520 LABA PER SAHAM 2r,20 3,90 6,72 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Final Draft 4/27/2017 2 Paraf:

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Catatan Modal Saham Tambahan modal Disetor - Neto Komponen Ekuitas Lainnya Saldo Laba Jumlah Saldo 31 Desember 2015 1.257.150.000.000 (203.204.045.816) 66.004.321.491 34.654.125.894 1.154.604.401.569 Laba periode berjalan - - - 17.397.518.426 17.397.518.426 Penghasilan komprehensif lain 2l,8,13,16 - - 3.322.864.094-3.322.864.094 Saldo 31 Maret 2016 1.257.150.000.000 (203.204.045.816) 69.327.185.585 52.051.644.320 1.175.324.784.089 Saldo 31 Desember 2016 1.257.150.000.000 (202.679.045.816) 91.849.774.246 70.664.485.349 1.216.985.213.779 Laba periode berjalan - - - 10.090.298.982 10.090.298.982 Penghasilan komprehensif lain 2l,8,13,16 - - 13.924.423.896-13.924.423.896 Saldo 31 Maret 2017 1.257.150.000.000 (202.679.045.816) 105.774.198.142 80.754.784.331 1.240.999.936.657 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Final Draft 4/27/2017 3 Paraf:

LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) 31 Maret 2017 31 Maret 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Penghasilan bunga 559.402.850 910.723.512 Jasa Manajer Investasi 544.050.822 450.993.434 Distribusi pendapatan dari reksa dana 297.905.132 298.193.981 Pembayaran kas untuk: Gaji dan tunjangan (2.278.475.054) (1.867.372.029) Beban usaha dan pihak lainnya (409.654.628) (656.816.237) Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi (1.286.770.878) (864.277.339) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI - - PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (1.286.770.878) (864.277.339) Dampak kurs atas kas dan setara kas (6.095.692) (29.612.214) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 43.297.838.366 53.245.309.432 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 42.004.971.796 52.351.419.879 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Final Draft 4/27/2017 4 Paraf:

1. UMUM a. Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan PT Lippo Securities Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 514 tanggal 20 Juni 1989 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6029.HT.01.01.TH.89 tanggal 6 Juli 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80, Tambahan No. 3904 tanggal 5 Oktober 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 10 Mei 2013 dari Syaeful Huda, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang, sehubungan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Komite Audit. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU- 0055703.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 13 Juni 2013. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi dan penasihat investasi. Namun demikian, saat ini Perusahaan hanya memiliki izin usaha sebagai manajer investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan [OJK]) berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-31/PM-MI/1992 tanggal 27 November 1992. Izin usaha Perusahaan sebagai penjamin efek dan perantara pedagang efek telah dicabut masing-masing berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-01/PM/2004 tanggal 13 Januari 2004 dan No. 01/PM/2000 tanggal 5 Januari 2000. Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada tahun 1989. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah sebagai penyedia jasa manajer investasi. Perusahaan berkedudukan di Karawaci Office Park Blok M, No. 38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Lippo. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan KetuaaBAPEPAMbdalamcSuratnyavNo. S-387/PM/1994 tanggal 2 Maret 1994 menyatakan bahwa pencatatan dan penawaran perdana 13.500.000 saham Perusahaan kepada masyarakat telah efektif pada tanggal tersebut. Selanjutnya, saham Perusahaan yang tercatat telah beberapa kali mengalami peningkatan, melalui penerbitan saham bonus, Penawaran Umum Terbatas (PUT) I, pemecahan nilai nominal saham dan PUT II masing-masing sebanyak 87.000.000 saham, 197.500.000 saham, 326.250.000 saham dan 1.566.000.000 saham. Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan sejumlah 1.479.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100. Penawaran tersebut telah mendapat Pernyataan Efektif berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-7060/BL/2011 tanggal 24 Juni 2011. Sebagai satu kesatuan pelaksanaan PUT III tersebut, Perusahaan juga telah melakukan penggabungan saham dengan rasio 2:1. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ikthisar penerbitan dan pencatatan saham Perusahaan di BEI adalah sebagai berikut: 5

Keterangan Tahun Jumlah Saham di tempatkan dan beredar Akumulasi Jumlah Saham Tercatat Nilai Nominal Sebelum Penawaran Umum Perdana - 30.000.000 30.000.000 1.000 Penawaran Umum Perdana 1994 13.500.000 43.500.000 1.000 Pembagian saham Bonus 1995 87.000.000 130.500.000 1.000 Penawaran Umum Terbatas I 1996 195.750.000 326.250.000 1.000 Pemecahan nilai Nominal Saham 1997 326.250.000 652.500.000 500 Penawaran Umum Terbatas II 1997 1.566.000.000 2.218.500.000 500 Penggabungan nilai Nominal Saham 2011 1.109.250.000 1.109.250.000 1.000 Penawaran Umum Terbatas III 2011 1.479.000.000 2.588.250.000 1.000 c. Pada tanggal 31 Maret 2016, informasi mengenai Entitas Anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut: Entitas Anak Domisili Status Operasi Kegiatan Usaha Persentase Jumlah Aset Morgan & Associates Ltd., (M&A) Vanuatu Tidak Beroperasi Manajemen Investasi 100% 22.298.319 Sehubungan dengan likuidasi M&A dan berdasarkan Risalah Rapat Direksi tanggal 11 November 2016, manajemen telah menyetujui untuk menghapusbukukan kepemilikan saham pada M&A dan tidak mengkonsolidasikan laporan keuangan M&A ke dalam laporan keuangan Perusahaan sejak tahun 2016. Penghapusan penyertaan saham tersebut dilakukan dengan menghapuskan hutang kepada M&A, sehingga tidak berdampak pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun 2016. 6

d. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Benny Haryanto Komisaris : Dr. Isnandar Rachmat Ali Komisaris Independen : Drs. Herbudianto, Ak. Direksi : Presiden Direktur : Peter Indra Lembong Direktur Independen : Muliawan Sutanto Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Ketua : Drs. Herbudianto, Ak. Anggota : A. Sonny Soedjadi Anggota : Hernowo Hadiprojo Personil manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Direksi (selain Komisaris dan Direktur Independen). Manajemen kunci memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas utama Perusahaan. Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masingmasing adalah 10 orang (tidak diaudit). e. Penerbitan Laporan Keuangan Laporan keuangan ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan, pada tanggal 28 April 2017. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh OJK, khususnya Peraturan No. VIII.G.17, Lampiran No. Kep-689/BL/2012 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek dan Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Dasar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait. 7

Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi dan investasi. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah yang juga sekaligus merupakan mata uang fungsional Perusahaan. c. Kebijakan Akuntansi terkait Amandemen, Penyesuaian Tahunan dan Penerbitan SAK Baru Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan konsisten dengan tahun sebelumnya kecuali untuk perlakuan akuntansi yang terkait dengan pengampunan pajak sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Perusahaan telah memilih untuk menerapkan opsi kebijakan akuntansi atas pengakuan awal yang diperkenankan dalam PSAK No. 70 tentang Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak, yang berlaku efektif 1 Juli 2016, secara prospektif dan konsisten terhadap seluruh aset dan liabilitas pengampunan pajak yang diakui. Kebijakan akuntansi terhadap aset dan liabilitas pengampunan pajak diuraikan lebih lanjut pada akun yang terkait. Adapun amandemen, penyesuaian tahunan dan SAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2016 dan relevan bagi Perusahaan namun tidak memiliki dampak yang substansial terhadap pelaporan kinerja ataupun posisi keuangan secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Amandemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi Amandemen PSAK No. 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja Amandemen PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi ISAK No. 30: Pungutan PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015): Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan di dalam PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015) mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Berdasarkan PSAK tersebut, 1) Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan memiliki relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: (i) Memiliki Pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap perusahaan ; (ii) (iii) Memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan ; atau Merupakan personil manajement kunci dari perusahaan ataupun entitas induk dari perusahaan. 8

2) Suatu entitas dikatakan memiliki relasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini: (i) entitas tersebut dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama; (ii) entitas tersebut merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan (atau entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut merupakan anggota suatu kelompok usaha di mana Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha tersebut); (iii) entitas tersebut dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) entitas yang merupakan ventura bersama dari Perusahaan dan entitas lain yang merupakan asosiasi dari Perusahaan; (v) entitas yang merupakan suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan; (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) di atas; (vii) orang yang diidentifikasi dalam angka (1)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas); (viii) entitas, atau anggota dari kelompok di mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada Perusahaan atau kepada entitas induk dari Perusahaan. Seluruh transaksi saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. e. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset keuangan diakui, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan kontrak dari instrumen keuangan. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui pada tanggal perdagangan. Tanggal perdagangan adalah tanggal ketika Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan. Pengukuran pada Saat Pengakuan Awal Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya langsung dibebankan ke laba rugi. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada bagaimana aset keuangan dikelompokkan yaitu: (i) Aset keuangan FVTPL di mana aset tersebut diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh manajemen pada kelompok ini. Penetapan oleh manajemen tersebut dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih relevan karena: mengeliminasi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul dari pengukuran aset atau liabilitas atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar yang berbeda; atau 9

kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan. Sedangkan aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika: diperoleh dan dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat; pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini; atau merupakan derivatif Aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajarnya tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar, termasuk selisih kurs, bunga dan dividen, diakui pada laba rugi. Seluruh akun portofolio efek untuk diperdagangkan diklasifikasikan dalam kelompok ini. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang di mana merupakan aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada). Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai atau melalui proses amortisasi. Kelompok aset keuangan ini meliputi akun-akun kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang kegiatan manajer investasi dan uang jaminan. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo yaitu aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini. (iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau aset keuangan yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga (3) kategori di atas. Aset keuangan tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Perubahan nilai wajar dari aset keuangan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain [kecuali untuk kerugian penurunan nilai, laba (rugi) selisih kurs dan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif] sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur sebesar biaya perolehan. Sedangkan seluruh akun investasi jangka panjang lainnya diklasifikasikan dalam kelompok ini. 10

Penghentian Pengakuan Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan telah, secara substansial, mengalihkan aset keuangan dan pengalihan tersebut telah memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Pada saat penghentian aset keuangan, selisih antara jumlah tercatat dengan jumlah dari 1) pembayaran yang diterima [termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi liabilitas baru yang ditanggung] dan 2) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui dalam laba rugi. Liabilitas Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas keuangan diakui, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan kontrak dari instrumen keuangan. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas keuangan tersebut. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh akun liabilitas keuangan, yang seluruhnya hanya meliputi akun hutang lain-lain, pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL. Penghentian Pengakuan Pengakuan liabilitas keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, liabilitas tersebut berakhir di mana kewajiban yang ditetapkan di dalam kontrak telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan 1) saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2) berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penutupan di pasar aktif yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Ketika nilai wajar pada saat pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, Perusahaan mencatat berdasarkan nilai wajar hanya apabila nilai wajar tersebut mencerminkan harga kuotasi di pasar aktif dari aset atau liabilitas yang identik (input Level I) atau dihitung berdasarkan teknik penilaian (menggunakan pendekatan penghasilan, pendekatan pasar atau pendekatan biaya) yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Selisih yang timbul tersebut diakui sebagai keuntungan atau kerugian sekaligus atau d itangguhkan dan dibebankan sebagai keuntungan atau 11

kerugian sesuai dengan faktor waktu, sepanjang akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam memperhitungkan nilai aset atau liabilitas tersebut. f. Penurunan Nilai Aset Keuangan Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa merugikan, yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan atau kelompok aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan di mana dapat diestimasi secara andal. Bukti objektif penurunan nilai dapat meliputi beberapa indikasi seperti pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam memiliki kesulitan keuangan signifikan, pelanggaran kontrak atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data terobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan di mana termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomik global atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar atas aset keuangan. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan akun cadangan. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan secara kolektif untuk aset lainnya. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan secara individual, terlepas aset tersebut signifikan ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan) Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka rugi penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan, baik secara langsung ataupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Namun demikian pemulihan tersebut tidak dapat mengakibatkan jumlah tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan. Jumlah pemulihan aset keuangan tersebut diakui di dalam laba rugi. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Aset keuangan yang berjangka pendek dan investasi jangka pendek lainnya, dicatat pada biaya perolehan. Apabila terdapat bukti objektif terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan (seperti menurunnya secara signifikan lingkungan usaha, kemungkinan besar terjadinya gagal bayar atau kesulitan keuangan yang dihadapi oleh pelanggan), maka kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat 12

imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik. g. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak dipergunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya. h. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah entitas di mana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam bentuk kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama kebijakan tersebut. Pengaruh signifikan tersebut dianggap timbul ketika Perusahaan memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, lebih dari 20% hak suara investee. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas di mana investasi pada awal diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan pasca perolehan dalam bagian Perusahaan atas aset neto investee setelah tanggal perolehan. Laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan mencakup bagiannya atas laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain investee. i. Aset Tetap Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian, biaya pinjaman dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Biaya perolehan juga termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Setelah pengakuan awal, Perusahaan menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada). Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung sejak aset tetap siap untuk digunakan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20-4 Peralatan dan perabot kantor 4-8 Kendaraan 4 Penyusutan tetap diakui bahkan jika nilai wajar aset melebihi jumlah tercatatnya, sepanjang nilai residu aset tidak melebihi jumlah tercatatnya. Nilai residu suatu aset dapat meningkat menjadi suatu jumlah yang setara atau lebih besar daripada jumlah tercatatnya. Ketika hal tersebut terjadi, maka beban penyusutan aset tersebut adalah nol, hingga nilai residu selanjutnya berkurang menjadi lebih rendah daripada jumlah tercatatnya. Penyusutan tidak dihentikan meskipun aset tidak digunakan atau dihentikan penggunaannya, kecuali telah habis disusutkan. 13

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan tersebut dicatat sebagai perubahan estimasi akuntansi yang diakui secara prospektif. Bagian aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. j. Piranti Lunak Biaya perolehan dan pengembangan piranti lunak komputer untuk keperluan internal yang bukan merupakan bagian dari integral dari perangkat kerasnya, dikapitalisasi dan diperlakukan sebagai aset takberwujud. Setelah pengakuan awal Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya di mana aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset yang bersangkutan selama 4 tahun. Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya. k. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Pada setiap tanggal pelaporan, manajemen menilai apakah terdapat indikasi suatu aset nonkeuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara 1) nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan 2) nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Sedangkan dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, Perusahaan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya atau menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam pengunaan tertinggi dan terbaiknya. Dalam hal ini, Perusahaan dapat menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan di mana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar aset. Apabila jumlah tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi. Penilaian yang dilakukan pada setiap tanggal pelaporan juga menguji apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya akan dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai yang terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya ataupun jumlah tercatatnya, 14

setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi dikurangi nilai residunya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. l. Liabilitas Imbalan Pascakerja Perusahaan mengakui liabilitas imbalan pascakerja kepada karyawan sesuai dengan ketentuan minimum di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Guna mendanai liabilitas tersebut, Perusahaan telah mengikuti program pensiun iuran pasti. Karyawan yang didaftarkan berhak atas manfaat dari program yang meliputi kontribusi dana dan akumulasi bunganya, apabila karyawan tersebut pensiun, cacat, atau meninggal dunia. Namun demikian, Perusahaan memiliki kewajiban untuk menutupi kekurangan pembayaran apabila dana program tidak mencukupi untuk menutupi kewajiban Perusahaan sebagaimana diatur di dalam UU No. 13/2003. Perhitungan liabilitas imbalan pascakerja didasarkan pada metode aktuarial Projected Unit Credit setelah memperhitungkan kontribusi yang dibuat oleh Perusahaan terkait dengan program. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pascakerja pada laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti serta penyesuaian atas biaya jasa lalu. Perusahaan mengakui seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui penghasilan komprehensif lain. m. Tambahan Modal Disetor Tambahan modal disetor meliputi i) selisih antara agio saham (yaitu kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal) dengan biaya-biaya saham yang terkait langsung dengan penerbitan efek ekuitas Perusahaan dalam penawaran umum (lihat Catatan 1b), ii) selisih nilai transaksi restrukturisasi dengan entitas sepengendali dan iii) selisih antara aset dan liabilitas pengampunan pajak (lihat Catatan 2p). Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah sebesar selisih antara harga pengalihan dengan proporsi jumlah tercatat aset neto entitas yang diakuisisi. Selisih ini terkait dengan transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali yang merupakan kombinasi bisnis di mana seluruh entitas atau bisnis yang bergabung, pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum maupun sesudah kombinasi bisnis) dan pengendalian tersebut tidak bersifat sementara. Transaksi ini tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan dan oleh karenanya dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Pendapatan dari Kegiatan Manajer Investasi Pendapatan jasa dari kegiatan manajer investasi diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Pendapatan Dividen dan Bunga Pendapatan dividen diakui pada saat hak Perusahaan sebagai pemegang saham untuk menerima pembayaran dividen tersebut telah ditetapkan. 15

Pendapatan bunga dari aset keuangan diakui atas dasar proporsi waktu dengan mengacu pada jumlah pokok dan suku bunga efektif yang sesuai, yang merupakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur aset keuangan ke jumlah tercatat aset neto pada pengakuan awal. Beban Seluruh beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang fungsional (Rupiah) dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disajikan ke dalam mata uang fungsional berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Nilai tukar kurs mata uang asing ke dalam Rupiah yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: p. Pajak Penghasilan 31 Maret 31 Desember 2017 2016 1 Dolar Amerika Serikat 13.321 13.436 100 Yen 11.900 11.540 1 Dolar Australia 10.186 9.724 i. Pajak Penghasilan Kini Aset (liabilitas) pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari (atau dibayarkan kepada) otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak kini diakui atas laba kena pajak dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif tahun berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik diakui pada penghasilan komprehensif lain ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas). ii. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, serta atas kredit pajak dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang masih dapat dimanfaatkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia 16

dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik diakui pada penghasilan komprehensif lain ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas). Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, 1) terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan 2) aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. iii. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak q. Laba per Saham Aset dan liabilitas pengampunan pajak diakui apabila memenuhi ketentuan mengenai pengakuan dalam SAK. Pada pengakuan awal, aset pengampunan pajak diukur sebesar nilai aset berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) sedangkan liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas dalam rangka menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak. Pengukuran setelah pengakuan awal dan penghentian pengakuan aset dan liabilitas pengampunan pajak mengacu pada ketentuan SAK yang relevan untuk masing-masing aset dan liabilitas yang terkait. Selisih antara aset dan liabilitas pengampunan pajak diakui sebagai bagian dari akun Tambahan Modal Disetor pada bagian ekuitas. Selisih tersebut tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba. Saling hapus antara aset dan liabilitas pengampunan pajak tidak dapat dilakukan. Uang tebusan yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode SKPP diterbitkan dan disajikan sebagai bagian dari beban usaha. Seluruh saldo klaim atas kelebihan pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi dan provisi pajak sebelum menerapkan PSAK No. 70, disesuaikan ke laba rugi pada periode SKPP diterbitkan. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Sedangkan, laba per saham dilusian dihitung dan disajikan apabila Perusahaan memiliki instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif. 17

r. Segmen Operasi Segmen operasi disajikan dengan cara yang serupa dengan pelaporan internal yang disampaikan oleh para manajer segmen kepada pembuat keputusan operasional. Segmen operasi tersebut dikelola secara independen oleh tiap-tiap manajer yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen operasi dalam lingkup wewenangnya. Sedangkan pembuat keputusan operasional adalah pihak yang melakukan penelaahan terhadap laporan segmen di mana laporan tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen. Kegiatan Perusahaan telah mencerminkan seluruh informasi segmen usaha, sehingga dengan demikian Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen pada catatan tersendiri. 3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, serta pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Adanya ketidakpastian terkait dengan asumsi dan estimasi dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan mengfklasifikasikan aset dan liabilitas keuangan sesuai dengan ketentuan di dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014). Tiap-tiap kelompok aset dan liabilitas keuangan memiliki dampak perlakuan akuntansi yang berbeda (lihat Catatan 2e). Pengakuan Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi fiskal yang belum dikompensasi sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak yang belum dikompensasikan tersebut. Pertimbangan yang signifikan dari manajemen diperlukan untuk menentukan pengakuan terhadap aset pajak tangguhan, berdasarkan rentang waktu dan tingkat laba kena pajak masa depan serta perencanaan strategi pajak masa depan. Sehubungan dengan hal ini, manajamen melakukan pengujian terhadap kemungkinan besaran laba kena pajak Perusahaan di masa depan berdasarkan rencana bisnis 5 tahun ke depan (masa kadaluwarsa pajak). Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, manajemen tidak mengakui aset pajak tangguhan terkait akumulasi rugi fiskal Perusahaan karena tidak terdapat bukti dan basis yang cukup memadai untuk meyakini bahwa laba kena pajak di masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi fiskal tersebut (lihat Catatan 2p dan 12b). Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun 18

berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada tolak ukur yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Keadaan dan asumsi mengenai perkembangan masa depan yang ada saat ini dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Piranti Lunak Aset tetap (lihat Catatan 2i) dan piranti lunak (lihat Catatan 2j) disusutkan atau diamortisasi dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan yang berkisar antara 4 hingga 20 tahun, suatu kisaran yang umumnya diperkirakan. Perubahan dalam pola pemakaian dan tingkat perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis serta nilai residu dari aset tetap dan piranti lunak, karenanya biaya penyusutan dan biaya amortisasi masa depan memiliki kemungkinan untuk direvisi. Jumlah tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 651.904.898 dan Rp 673.861.539 (lihat Catatan 10). Sedangkan untuk piranti lunak masing-masing adalah sebesar Rp 164.654.934 dan Rp 188.177.069 (lihat Catatan 11). Liabilitas Imbalan Pascakerja Pengukuran liabilitas dan beban imbalan pascakerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi aktuarial yang digunakan. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan sebelumnya, diperlakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2l atas laporan keuangan. Meskipun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi pada tanggal pelaporan tersebut wajar dan telah sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas dan beban imbalan pascakerja. Jumlah tercatat liabilitas imbalan pascakerja Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masingmasing adalah sebesar Rp 11.506.457.000 dan Rp 11.110.961.000 (lihat Catatan 13). Perpajakan Perusahaan selaku wajib pajak menghitung liabilitas perpajakannya secara self assessment berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Sehubungan dengan pengampunan pajak (lihat Catatan 2p), perhitungan pajak sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dianggap benar. Untuk tahun berikutnya perhitungan pajak dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktorat Jenderal Pajak atas jumlah pajak yang terutang atau ketika sampai dengan jangka waktu lima (5) tahun (masa kadaluwarsa pajak) tidak terdapat ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak yang terhutang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti pemeriksaan pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu. Perbedaan hasil aktual dan jumlah tercatat tersebut dapat mempengaruhi jumlah hutang pajak dan beban pajak. Saldo hutang pajak pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp. 172.557.520 dan Rp 214.000.791 (lihat Catatan 12a). 19

4. KAS DAN SETARA KAS Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Kas Yen 19.015.584 18.464.776 Dolar Australia 6.488.431 6.194.385 Sub-jumlah 25.504.015 24.659.161 Bank Rupiah Pihak berelasi (lihat catatan 21) PT Bank National Nobu Tbk 12.195.050 18.365.781 Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.187.922.233 1.369.623.489 Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk 128.532.374 124.445.710 Sub-jumlah 1.328.649.657 1.512.434.980 Deposito Berjangka Rupiah Pihak berelasi (lihat catatan 21) PT Bank National Nobu Tbk 23.016.929.331 22.709.774.077 Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk 17.633.888.793 19.050.970.148 Sub-jumlah 40.650.818.124 41.760.744.225 Jumlah 42.004.971.796 43.297.838.366 Tingkat bunga deposito berjangka berkisar antara 6,50% - 6,75% per tahun, masing-masing untuk tahun 2017 dan 2016. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan. 5. DEPOSITO BERJANGKA Akun ini seluruhnya merupakan deposito berjangka yang ditempatkan untuk lima tahun pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (pihak ketiga) sebesar $AS 50.000. Tingkat bunga deposito berjangka adalah 4,00% per tahun, masing-masing untuk tahun 2017 dan 2016. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat saldo deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan. 6. PORTOFOLIO EFEK UNTUK DIPERDAGANGKAN Rincian portofolio efek untuk diperdagangkan yang seluruhnya diukur sebesar nilai wajarnya adalah sebagai berikut: 20