SIMULASI DAN PEMODELAN SISTEM PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN RETAIL DENGAN METODE SISTEM DINAMIK (Studi Kasus : Distribution Center Hypermart Surabaya)

dokumen-dokumen yang mirip
Simulasi dan Pemodelan Sistem Persediaan Pada Perusahaan Retail Dengan Metode Sistem Dinamik (Studi Kasus : Distribution Center Hypermart Surabaya)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI SISTEM PERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PADA PUSAT DISTRIBUSI MINIMARKET BERJARINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: A-294

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Inventory Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul Juni 2017

BAB II LANDASAN TEORI

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI DIVISI GROCERY PT. HERO SUPERMARKET Tbk. CABANG HERO SOLO SQUARE

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)

Pengelolaan Persediaan

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Simulasi Kebijakan Persediaan Optimal Pada Sistem Persediaan Probabilistik Model P Menggunakan Powersim

BAB III LANDASAN TEORI

Penentuan Skenario Kebijakan Persediaan Terbaik dengan Pendekatan Simulasi Montecarlo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang

PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu.

SIMULASI SISTEM DINAMIK TERHADAP ANALISIS FAKTOR PERTUMBUHAN UKM SEKTOR PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PDRB PROVINSI JAWA TIMUR

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MIDSOLE PADA INDUSTRI SEPATU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS PADA PT.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Perencanaan produksi merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi

Pengendalian Persediaan Bahan Kimia di UBOH PLTU Banten 1 Suralaya PT. Indonesia Power

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat

Penjadwalan Pemesanan Bahan Baku untuk meminimasi Ruang Penyimpanan di Raw Material Warehouse Lamp Factory PT. Philips Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. strategi Make-to-Stock. Fokus operasional dari perusahaan industri yang memilih

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang produksi, distribusi maupun retail untuk mengoptimalkan tingkat

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Tugas Akhir Lembar Mempertahankan Tugas Akhir Lembar Pernyataan Abstrak Kata Pengantar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. manajemen persediaan yang baik merupakan salah satu faktor yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengendalian yang baik dalam pengelolaan persediaan.

BAB I PENDAHULUAN. produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal

Transkripsi:

SIMULASI DAN PEMODELAN SISTEM PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN RETAIL DENGAN METODE SISTEM DINAMIK (Studi Kasus : Distribution Center Hypermart Surabaya) Disusun Oleh : SHINTA OCTAVIANI 5210100113 Dosen Pembimbing : Erma Suryani, S.T,M.T,Ph.D Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - 2014

Outline Pendahuluan Tinjauan Pustaka Model Penelitian Pembuatan dan Implementasi Model Pembuatan Skenario dan Analisa Kesimpulan dan Saran

PENDAHULUAN Distribution Center Hypermart merupakan gudang milik Hypermart yang melayani kebutuhan toko-toko, dan bertugas untuk melakukan pemesanan kepada supplier dan mengirimkan barang tersebut ke toko-toko sesuai dengan permintaan. permasalahan yang sering terjadi adalah kurangnya persediaannya barang ydi DC untuk dikirimkan ke[ada toko-toko sesuai dengan permintaan

Kehabisan persedian barang (Out of stock) adalah kondisi dimana sebuah perusahaan pengecer kehabisan barang untuk di taruh pada rak jualan. Hal ini telah lama menjadi permasalahan yang mengganggu pihak produsen dan juga pengecer

Rumusan Masalah 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan gudang untuk mengurangi out of stock 2. Mengembangkan Kebijakan untuk mengurangi out of stock dengan mempertimbangkan faktorfaktor yang berpengaruh.

Batasan Masalah Data yang digunakan pada pengerjaan tugas akhir ini adalah data-data sample hasil survey dari Distribution Center Hypermart Surabaya yang meliputi : 1. Data order supplier tahun 2013 2. Data jumlah pengiriman oleh supplier tahun 2013 3. Data order Store tahun 2013 4. Data jumlah persediaan gudang tahun 2013 5. Data lead time tiap Supplier 6. Data servise level tiap bulan tahun 2013 Penelitian ini melakukan analisa terhadap 5 (lima) barang yang paling tinggi permintaannya dan paling memungkinkan untuk terjadi out of stock, meliputi: Sabun Biore Body Wash 450 ml Detergen Attack Easy 1.2 kg Downy Pewangi pakaian 1 L Shampo Pantene pro-v 200 ml Tissue Paseo softpack 250 sheets

Tujuan Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah : Membuat suatu model simulasi sistem dinamik yang dapat membantu pihak perusahaan untuk melakukan analisa persedian dengan menggunakan skenario-skenario model yang dapat mengurangi terjadinya out of stock yang dapat meningkatkan profit. Manfaat yang yang diberikan tugas akhir ini bagi perusahaan adalah tersedianya skenario-skenario keputusan hasil simulasi sistem dinamik yang dapat membantu perusahaan untuk melakukan evaluasi dan analisa yang sesuai dengan kondisi kekinian dari perusahaan. Manfaat

TINJAUAN PUSTAKA PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) sukses mengembangkan Matahari Departemen Store dan Hypermart sampai saat ini. Hypermart Pertama di bangun pada tahun 2004 Dengan mengusung konsep one stop shopping hypermart terbagi atas 3 tipe : 1. Hypermart (Supermarket) 2. FoodMart (Leasure) 3. Boston (Drugs & Pharmacy) Kategori tipe barang yang dijual oleh Hypermart adalah : 1. Groceries (Food, Non Food,Drink) 2. General Merchendise (Elektronik, Bazaar, Softline) 3. Fresh and Bakery (Produce, Fish and Meat, Dairy and Delly) Untuk melayani semua gerai tersebut Hypermart memiliki 3 gudang Distribution Center utama yang dibedakan atas Gudang kering dan Fresh. Gudang kering terletak di daerah Balaraja Jakarta yang merupakan gudang pusat utama yang melayani gerai di daerah Indonesia bagian barat, mulai dari Jawa barat, Jakarta, Sumatra dan Kalimantan dan juga ada di Margomulyo Surabaya.

SISTEM PERSEDIAAN Baroto (2002) mendefinisikan sistem persediaan sebagai suatu mekanisme mengenai bagaimana mengelola masukan-masukan yang sehubungan dengan persediaan menjadi output, dimana untuk itu diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar tertentu Sistem persediaan adalah suatu mekanisme mengenai bagaimana mengelola masukan-masukan yang berhubungan dengan persediaan menjadi output, dimna untuk itu diperlukan umpan balik agar output memenuhi standart tertentu.

PERSEDIAAN Persediaan adalah barang yang disimpan atau digunakan atau dijual pada periode mendatang, dapat berupa bahan baku yang disimpan untuk diproses, komponen yang diproses, barang dalam proses pada proses manufaktur dan barang jadi yang disimpan untuk siap langsung dijual (Kusuma,2004). Pengertian persediaan menurut Pardede (2003) adalah sejumlah bahan atau barang yang tersedia untuk digunakan sewaktuwaktu pada masa yang akandatang.persediaan terjadi apabila jumlah bahan atau barang yang diadakan melalui proses produksi atau pembelian lebih besar daripada jumlah yang akan digunakan (dijual atau diolah sendiri).

PERAN DAN FUNGSI PERSEDIAAN Menurut Sumayang (2003) terdapat tiga alasan mengapa persediaan diperlukan : 1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian. Untuk menghadapi ketidakpastian, pada sistem persediaan diterapkan persediaan darurat yang dinamakan safety stock. 2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian. Tujuan ini memberikan kemudahan untuk : a) Memberikan kemungkinan untuk menyebarkan dan meratakan beban biaya investasi pada sejumlah produk b) Memungkinkan penggunaan satu peralatan untuk menghasilkan bermacam-macam jenis produk 3. Mengantisipasi perubahan pada Demand dan Supply Persediaan disiapkan untuk menghadapi beberapa kondisi yang menunjukkan perubahan Demand dan Supply: a) Bila ada perkiraan perubahan harga dan persedian bahan baku. b) Sebagai persiapan menghadapi promosi pasar, dimana sejumlah besar barang jadi disimpan menunggu penjualan tersebut.

PERENCANAAN PERSEDIAAN Menurut Garrison menyatakan bahwa perencanaan meliputi pemilihan serangkaian aktivitas dan spesifikasi bagaimana aktivitas tersebut dapat dilaksanakan. Dari definisi tersebut ada beberapa hal penting dalam suatu perencanaan yaitu : 1. Malibatkan masa yang akan datang 2. Harus ada tindakan yang diambil sesuai dengan keadaan saat ini 3. Harus ada penilaian terhadap struktur organisasi dan tanggung jawab, wewenang dan keadaan yang dapat diminta pertanggungjawaban atas terjadinya tindakan dalam suatu perusahaan tertentu.

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN Menurut Assauri (2000), pengendalia persediaan adalah suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi dari persediaan parts, bahan baku dan barang hasil atau produk, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien. Kebijakan pengendalian persediaan barang meliputi : 1. Permalan permintaan, 2. Penentuan jumlah pemesanan ekonomis, 3. lead-time, 4. safety stock 5. reorder point.

KONSEP PEMODELAN DAN SIMULASI Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses-proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law and Kelton,1991) Langkah-langkah melakukan simulasi : 1. Pendefinisian Sistem 2. Formulasi Model 3. Pengambilan data 4. Pembuatan Model 5. Verifikasi Model 6. Validasi Model 7. Pembuatan Skenario

Validasi model Yaman Barlas dalam jurnalnya yang berjudul Multiple Test for Validation of Systems Dynamics Type of Simulation Model, menjelaskan dua cara pengujian yaitu: a. Perbadingan Rata-Rata (Mean Comparison) b. Perbandingan Variasi Amplitudo (% ErrorVariance) [ ] Ss Sa S A E1 = E2 = Sa A S = nilai _ rata rata _ hasil _ simulasi A = nilai _ rata rata _ data Ss = standard deviasi model Sa = standard deviasi data Model dianggap valid bila E1 5% Model dianggap valid bila E2 30%

SISTEM DINAMIK Metode sistem dinamik pertama kali diterpakan pada permasalahan manajemen seperti fluktuasi inventori, ketidakstabilan tenaga kerja, dan penurunan pangsa pasar suatu perusahaan. Metode sistim dinamik adalah metode yang dapat digunakan untuk menganalisa dan mengembangkan model untuk meramalkan permintaan store dan untuk mengevaluasi skenario. Dari model sistem dinamik dalam bentuk diagram kausatik dibangun Flow Diagram untuk mengambarkan variabel-variabel simulasi dan parameterisasi serta formulasi model untuk siap disimulasikan(erma Suryani, 2011)

Variabel Simbol Keterangan Level Merepresentasikan akumulasikan kuantitas yang terakumulasi sepanjang waktu, dapat berubah nilainya sejalan dengan perubahan yang terjadi pada rate Rate Merepresentasikan laju aliran yang dapat mengubah nilai level Auxilia ry Merepresentasikan variabel bantu yang berisi formulasi yang dapat menjadi masukan pada rate. Variabel ini sering digunakan untuk formulasi yang kompleks.

METODE PENGERJAAN

MODEL DAN IMPLEMENTASI 1. Pengumpulan data Data yang dimasukkan dalam proses pembuatan model ini adalah data yang diperoleh dari perusahaan studi kasus : Distribution Center Hypermart Surabaya, yang didapatkan dengan menggunakan 2 cara, yaitu wawancara langsung dengan Manager operational dan pengambilan data secara langsung dari pihak perusahaan Hasil Wawancara 1. Proses bisnis secara umum dan gambaran alur barang serta informasi yang diterapkan oleh perusahaan 2. Kapasitas gudang mencapai 5000 SKU 3. Faktor-faktor penyebab terjadinya Out of stock 4. Dampak dan pengaruh Out of stock pada perusahaan 5. Keputusan dan cara perusahaan dalam mengatasi Out of stok 6. Kondisi kekiniaan gudang Data perusahaan 1. Data order supplier tahun 2013 2. Data jumlah pengiriman oleh supplier tahun 2013 3. Data order Store tahun 2013 4. Data jumlah persediaan gudang tahun 2013 5. Data lead time tiap Supplier 6. Data servise level tiap bulan tahun 2013

2. Perancangan model Pemodelan menggunakan metode simulasi sistem dinamik ini dibagi menjadi tahapan-tahapan sesuai dengan penjelasan pada studi liteartur di BAB II. Tahapan tahapan yang harus dilakukan antara lain adalah : a. Diagram kausatik b. Diagram Flow c. Verifikasi Model d. Validasi Model e. Skenario Model Diagaram Kausatik

Store Inventory Item Order From Store actual shipment incoming item rate market share demand outcoming item rate Order from Store returnable item new item Store Inventory stockout outcoming item rate market share demand Order from Store revenue profit order forecast re-order point

Order To Supplier order forecast re-order point Order to supplier cost profit Order to supplier Good in Production order fullfilment Production Rate actual shipment

Diagram Stock Flow

Produk 1 ( Biore BodyWash 450 Ml) Produk 2 ( Attack Easy Detergen 1.2 kg) Produk 3 (Downy Pewangi Pakaian 1 L)

Produk 4 (Shampo Pantene Pro-V 200 ml ) Produk 5 (Tissue Paseo Softpack 250 sheets)

Hasil Validasi Base Model

PEMBUATAN SKENARIO DAN HASIL ANALISIS

Economics Order Tujuan dari skenario ini adalah untuk meminimalisir jumlah barang digudang guna menekan biaya penyimpanan gudang. Dari model dasar (base model) terlihat bahwa jumlah persediaan (inventory) gudang masih sangat tidak stabil, beberapa bulan terjadi out of stock namun pada bulanbulan lainya terjadi lonjakan jumlah persediaan yang cukup besar. Untuk menganggulangi terjadi hal tersebut maka digunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).

Decrease Order Store Cross-Docking adalah sistem distribusi dimana barang yang diterima oleh gudang atau distribution center di simpan lagi tapi langsung disiapkan untuk pengiriman selanjutnya. Dengan kata lain, cross-docking adalah proses pemindahan dari titik penerimaan langsung Tujuan dari skenario ini adalah untuk mengurangi jumlah permintaan toko ke DC guna meminimalisir tingkat perbedaan volume barang yang datang yang terkadang tidak sesuai dengan jumlah pemesanan yang dilakukan sehingga menyebabkan terjadi out of stock. Dengan adanya cross-docking ini diharapkan dapat mengurangi jumlah permintaan toko yang masuk ke DC dan meminimalisisr jumlah persediaan barang di DC. Pihak Distribution Center Hypermart Surabaya menyebutkan bahwa pihak perusahaan hanya melakukan cross-docking tidak lebih dari 5%-10% untuk tiap produk.

Increase Actual Shipment Perbedaan jumlah barang yang datang dengan jumlah pemesanan yang dilakukan gudang ke supplier disebabkan oleh backlog yang terjadi di perusahaan supplier. Terjadinya backlog ini sering kali menjadi penyebab utama terjadi out of stock pada perusahaan retail dikarenakan gudang retail tidak mampu memenuhi permintaan toko yang jumlahnya lebih besar dari jumlah barang yang dikirm oleh supplier Backlog adalah pesanan untuk barang atau jasa yang belum terlayani atau dengan kata lain pesanan untuk barang atau jasa yang perusahaan belum sampaikan atau berikan kepada pelanggannya. Tujuan dari skenario ini adalah mengurangi dampak yang ditimbulkan dari backlog sehingga dapat meminimalisir terjadi out of stock pada DC. Harapan yang diinginkan adalah adaya pengirman kembali barang sejumlah nilai backlog yang terjadi, sehingga jumlah inventory gudang masih mampu untuk melayani permintaan barang dari toko.

Combine Scenario

Hasil Skenario (Produk 1) Skenario 1 ( Economic Order) Skenario 2 ( Decrease Order Store)

Skenario 3 ( Increase Actual Shipment) Skenario 4 ( Combine Scenario)

Hasil Skenario (Produk 2) Skenario 1 ( Economic Order) Skenario 2 ( Decrease Order Store)

Skenario 3 ( Increase Actual Shipment) Skenario 4 ( Combine Scenario)

Hasil Skenario (Produk 3) Skenario 1 ( Economic Order) Skenario 2 ( Decrease Order Store)

Skenario 3 ( Increase Actual Shipment) Skenario 4 ( Combine Scenario)

Hasil Skenario (Produk 4) Skenario 1 ( Economic Order) Skenario 2 ( Decrease Order Store)

Skenario 3 ( Increase Actual Shipment) Skenario 4 ( Combine Scenario)

Hasil Skenario (Produk 5) Skenario 1 ( Economic Order) Skenario 2 ( Decrease Order Store)

Skenario 3 ( Increase Actual Shipment) Skenario 4 ( Combine Scenario)

Analisa Hasil Skenario Produk 1 (Biore BodyWash 450 ml) Skenario Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Tahun Gabungan Inv/month Inv/month Inv/month Inv/month 2014 152.0439 6509.997 4229.26 5492.724 2015 1149.734 6425.764 2758.647 5049.995 2016 1117.781 6550.009 3886.087 4869.58 2017 1139.183 5826.579 3418.432 4815.881 2018 1265 5945.677 3183.41 4864.243 Skenario Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Tahun Gabungan Profit Profit Profit Profit 2014 2233232128 1664992768 2182567936 2024563968 2015 3442441216 2415996160 3607013888 3224547328 2016 4686034944 3161186048 4905945600 4436895744 2017 5913394176 3941935360 6280666112 5641917440 2018 7119659008 4784687616 7602316800 6845298176

Produk 2 (Attack Easy Detergen 1.2 kg) Skenario Skenario Skenario Skenario 3 Tahun 1 2 Gabungan Inv/month Inv/month Inv/month Inv/month 2014 295.3163 6987.306 3639.763 5941.836 2015 762.3868 7493.5 3898.193 6484.582 2016 538.9002 7537.093 4657.006 6779.781 2017 273.3555 6208.511 4816.169 7813.255 2018 839.4062 6749.076 4399.876 7121.41 Skenario Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Tahun Gabungan Profit Profit Profit Profit 2014 2359877120 1770144000 1711486976 1915110016 2015 3744659200 2342483200 2389103616 2943705600 2016 5224836608 3056150016 2920623872 3851556352 2017 6741772288 4116998400 3386045696 4430612992 2018 8106480640 5015154688 3964333312 5224823296

Produk 3 (Downy Pewangi Pakaian 1 L) Skenario Skenario Skenario 1 Skenario 3 Tahun 2 Gabungan Inv/month Inv/month Inv/month Inv/month 2014 4172.357 12879.21 15673.11 13999.65 2015 2138.652 11966.69 8519.034 13990.69 2016 2275.514 11648.69 12445 14139.7 2017 3818.635 10194.55 10993.82 13910.81 2018 3856.486 9776.9 8592.046 13749.51 Skenario Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Tahun Gabungan Profit Profit Profit Profit 2014 2404719104 1592664320-3949016320 1058715968 2015 4839579648 2601453568-4362853376 1520937600 2016 7402546176 4242302208-6499132416 1824494208 2017 9140741120 5476658176-7860881920 2324981504 2018 1105251942 8038744576-8359148032 2780990464

Produk 4 (Shampo Pantene Pro-V 200 ml) Skenario Skenario Skenario Skenario 3 Tahun 1 2 Gabungan Inv/month Inv/month Inv/month Inv/month 2014 598.131 25392.37 11977.36 18045.05 2015 475.363 42012.39 34885.26 15331.85 2016 28.8564 41923.34 36823.21 15545.39 2017 461.7559 34591.14 36183.64 14827.92 2018 739.7259 27713.58 35895.01 14596.46 Skenario Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Tahun Gabungan Profit Profit Profit Profit 2014 4873982976 1135696768 2671599104 4410828800 2015 9653155840 4410660864 681304192 9056157696 2016 14501434368 8123696640 4442452480 13696613376 2017 19270371328 11004292096 8246256640 18334466048 2018 24003467264 11539228672 11808212992 22972567552

Produk 5 (Tissue Paseo softpack 250 sheets) Skenario Skenario Skenario Skenario 3 Tahun 1 2 Gabungan Inv/month Inv/month Inv/month Inv/month 2014 733.516 34190.22 6075.083 19841.43 2015 571.46 39015.84-7406.76 17184.46 2016 237.603 41879.55-9359.74 17657.21 2017 303.4915 34987.98-6785.98 17760.22 2018 418.783 41016.62-5460.59 17562.91 Skenario Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Tahun Gabungan Profit Profit Profit Profit 2014 5922349056 835035904 122513792 3025094144 2015 11469752320 378903616 2743425536 6062716928 2016 16874603520 912728640 5452291072 9036278784 2017 22198331392 977121664 8038584320 12027622400 2018 27593099264 1826292480 10399377408 15033563136

KESIMPULAN DAN SARAN Pemodelan sistem dinamik telah dilakukan pada sistem persediaan barang Distributin Center Hypermart Surabaya dengan tahapan : 1. Identifikasi Permasalahan 2. Identifikasi sistem 3. Pembuatan model konseptual 4. Formulasi model 5. Verifikasi dan validasi model 6. Pembuatan skenario 7. Implementasi dan analisa hasil skenario Sistem persediaan barang pada DC retail sangat dipengaruhi oleh banyakya jumlah permintaan dari toko dan banyak jumlah pengiriman yang dilakukan oleh supplier atau distributor. Selain itu keakuratan peramalan permintaan juga sangat mempengaruhi jumlah order barang yang berdampak pada jumlah pengiriman barang. Apabila pihak gudang/dc melakukan prediksi pemesanan maka sangat besar terjadinya kemungkinan Out of stock yang juga dipengaruhi oleh supplier backlog dan atau keterlambatan pengirman (Shipment Delay).

Untuk dapat memberikan usulan perbaikan sistem, maka dilakukan pembuatan dan penerapan skenario untuk mengurangi terjadinya out of stock yang juga berpengaruh pada keuntungan yang di dapatkan oleh perusahaan. Skenariosasi yang dilakukan memberikan dampak yang berbeda-beda untuk tiap produk analisa yang dipilih. Skenariosasi yang dilakukan antara lain adalah Economic Order, Decrease order Store, Increase Actual Shipment, dan Combine Scenario a. Produk 1 (Biore BodyWash 450 ml) Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah hasil skenario ke 3 Increase Actual Shipment dengan nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 3183 item dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 31% a. Produk 2 (Attack Easy Detergen 1.2 kg) Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 839 item dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 29% a. Produk 3 (Downy Pewangi Pakaian 1 L) Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 3856 item dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 12%

a. Produk 4 (Shampo pantene Pro-V 200 ml) Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 739 item dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 4,7% a. Produk 5 (Tissue Paseo Softpack 250 sheets) Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 418 item dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 64% Dari hasil skenariosasi yang telah dilakukan, yang paling memberikan hasil optimal untuk tiap-tiap produk adalah skenario 1 Economic Order, yaitu skenario untuk menentukan jumlah order paling ekonomis yang bisa dilakukan oleh DC agar mendapatkan keuntungan yang maksimal namun juga meminimalisir terjadinya out of stock. Karena menambah jumlah persediaan dalam jumlah yang berlebihan hanya akan menambah beban biaya penyimpanan yang juga akan mengurangi kentungan yang di dapatkan perusahaan.

Saran Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan sebagai pengembangan pengerjaan tugas akhir selanjutnya adalah Pengembangan model bisa lebih ditingkatkan dengan lebih menjabarkan variabel re-order point dan safety stock yang dalam tugas akhir ini belum di jabarkan secara mendetail mengenai variabelvariabel lain yang mempengaruhi dan cara perhitungan yang akurat. Saran bagi perusahaan adalah penulis merekomendasikan untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam melakukan proses order dan meningkatkan jumlah keuntungan yang didapat dengan mengimplemntasikan skenario 1 yang telah memberikan hasil paling optimal, namun untuk kasus-kasus tertentu tidak menutup kemungkinan bahwa skenario 2, 3 dan 4 akan memberikan hasil yang lebih baik.

Daftar Pustaka Goncalves, P., & Arango, S. (2010). Supplier Capacity Decisions Under Retailer Competition and Delays: Theoretical and Experimental Results. 28th International Conference of the System Dynamics Society. Gozali, A. S. (2012). IMPLEMENTASI METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA SEDIAAN KNOP JENDELA UD, IN JA,SAMARINDA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Harahap, S. (2009). ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PT. FASTFOOD INDONESIA CABANG MEDAN. 29. HUTAJULU, M. F. (2008). PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PERSEDIAAN BARANG. 28. Liu, S., & J. Chris White. (2010). Addressing Retail Out-of-Stock Issues Using System Dynamics. 2. Maddy, K. (2013, Mei 8). Cross Docking. Retrieved from Blog Bisnis : WIrausaha: http://ammarawirausaha.blogspot.com/2011/03/cross-docking.html Nahar, J. (2013). MENENTUKAN PERSEDIAAN BERAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) BERDASARKAN RAMALAHN PERMINTAAN PADA TAHUN 2012. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir PTNBR -BANTAN. Nasution, A., & Prasetyawan, Y. (2008). Perencanaan & Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sari, S. P. (2010). PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KACANG TANAH MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DI PT. DUA KELINCI PATI. Skripsi Jurusan/program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis. Sariyun Naja Anwar, B. M. (n.d.). MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT) :. Suryani, E. (2010). Demand Scenario Analysis and Planned Capacity Expansion. A System Dynamics Framework. Thomas W. Gruen, P., Daniel S., C., & Sundar Bharadwaj, Ph.D. (2002). Retail Out-of-Stocks. A Worldwide Examination of Extent, Causes and Consumer Responses. W, G. L. (2008). PERAMALAN PERMINTAAN PASAR DAN PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN. 2. Wiguna, A. (2011, April 03). Cross Docking. Retrieved from teknik industri: http://belajarteknikindustri.blogspot.com/2011/04/cross-docking.html

TERIMA KASIH