PENGKAJIAN KEBISINGAN DI SEKITAR BANDARA DI BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA (AIRPORT NOISE)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan, aktivitas karyawan perlu dipertimbangkan berbagai potensi

Analisis Tingkat Kebisingan Di Kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP-48/MENLH/11/1996 TENTANG BAKU TINGKAT KEBISINGAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2017 PROVINSI LAMPUNG

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Tentang : Baku Tingkat Kebisingan

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA

hidup yang ada disekitarnya termasuk manusia.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

ARDHINA NUR HIDAYAT ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Didik Bambang S, MT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2017 PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JULI 2017 PROVINSI LAMPUNG

KAJIAN KEBISINGAN PADA PEMUKIMAN DEKAT BANDARA UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang terkemuka dan profesional (World Class Airport Company) untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP BANDAR UDARA

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JUNI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. VII, 1 Agustus 2017

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, kota-kota di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat

EVALUASI TINGKAT KEBISINGAN DI BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Total Penumpang

BAB I PENDAHULUAN. baru dalam pelayanan moda transportasi kereta api di Indonesia. PT. Railink

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan satu kesatuan yang utuh baik intra maupun antar moda

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Survey Sterilisasi Bandara International sesuai standar pengawasan yang optimal dan efektif

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/06/18/Th. VI, 2 Juni 2017

ANALISA KEBISINGAN DAERAH PERUMAHAN ANGKASA PURA I AKIBAT FLYOVER PESAWAT TERBANG DI BANDAR UDARA SEPINGGAN BALIKPAPAN

ANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. V, 1 Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. V, 2 Mei 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. IV, 2 MEI 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. VII, 3 Juli 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. IV, 1 APRIL 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. IV, 1 MARET 2016

SUPADI NIM : NIRM :

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI OKTOBER 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/12/18/Th. IV, 1 Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Pengembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP BANDAR UDARA

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2015 PROVINSI LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/10/18/Th. IV, 3 Oktober 2016

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 46,82 PERSEN

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2016 PROVINSI LAMPUNG

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI OKTOBER 2014 PROVINSI LAMPUNG

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. V, 3 April 2017

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran.

PENGKAJIAN BRIKET LAPORAN

Evi Setiawati Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Semarang

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tingkat pelayanan (level of service) terminal dan apron Bandara. Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. IV, 1 JULI 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP BANDAR UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS AKHIR OPTIMALISASI KAPASITAS APRON TERMINAL 2 BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA AKIBAT PERPINDAHAN PESAWAT INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP BANDAR UDARA

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/02/18/Th. IV, 1 FEBRUARI 2016

Pemodelan Kebisingan akibat Aktifitas Pesawat dan Optimalisasi Kebisingan di Bandara Juanda dengan Menggunakan Model Les Frair

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #9 Genap 2014/2015. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN MEI 2014 SEBESAR 63,02 PERSEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Angkutan Kereta Api Nasional

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/11/18/Th. III, 2 NOPEMBER 2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyambut lebaran Tahun 2017 (1438 H),

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2014 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. III, 1 April 2015

Transkripsi:

PENGKAJIAN KEBISINGAN DI SEKITAR BANDARA DI BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA (AIRPORT NOISE) Tahun Anggaran 2011 Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan Dan Kapasitas KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2011

Lembar Pengesahan LAPORAN PENGKAJIAN KEBISINGAN DI SEKITAR BANDARA DI BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA (AIRPORT NOISE) Tahun Anggaran 2011 Mengetahui, Kepala PUSARPEDAL-KLH Kabid. Laboratorium Rujukan dan Pengujian Ir. Hari Wahyudi Dra. Novy Farhani NIP. 19531223 198512 1 001 NIP. 19671111 199303 2 001

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas izin-nya Laporan Kajian Kebisingan di Kawasan Pemukiman Sekitar Bandara tahun 2011 dapat terselesaikan. Tujuan dari pengkajian kebisingan di kawasan pemukiman sekitar bandara adalah pertama untuk melihat pengaruh kebisingan dari aktifitas bandara terhadap pemukuman yang terletak di sekitarnya, kedua untuk membandingkan tingkat kebisingan yang terjadi ( Lsm ) terhadap baku mutu tingkat kebisingan lingkungan sesuai dengan Kep.Men.LH no. 48 tahun 1996 dan yang terakhir untuk menentukan langkah-langkah kebijakan selanjutnya dalam pengendalian kebisingan yang terjadi. Dalam kajian ini banyak sekali pihak-pihak yang ikut terlibat, untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya terutama kepada Pemerintah Daerah Kota dimana lokasi daerahnya dijadikan tempat pengkajian. Kami berharap laporan yang kami susun ini dapat berguna bagi semua pihak terutama pihak-pihak yang terkait langsung dalam masalah gangguan kebisingan, dan bagi pemerintah sehingga laporan ini dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan. Laporan ini mungkin jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran membangun terutama dalam hal perbaikan-perbaikan di masa datang sangat kami harapkan. Penyusun i

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan sosial, ekonomi di suatu daerah menuntut sarana transportasi yang lebih baik dan lebih efisien, baik dari segi kuantitatif maupun dari segi kualitatif.begitu pula halnya dengan transportasi udara, sebagai salah satu sarana transportasi yang memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan daya jelajah dibandingkan dengan sarana transportasi lainnya, menjadikan pesawat udarasebagai sarana transportasi yang semakin dibutuhkan. Tetapi perkembangan transportasi udara juga menimbulkan masalah khusus yang menyangkut kebisingan. Kebisingan pesawat udara dapat berpengaruh terhadap awak pesawat, penumpang, pekerja di sekitar landasan dan penduduk yang bertempat tinggal di sekitarnya.tingkat kebisingan yang ditimbulkan dipengaruhi oleh jenis pesawat dan frekuensi penerbangan dalam satu hari. Saat ini banyak kota di Indonesia yang mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama pada sarana transportasi dan perluasan daerah pemukiman. Dampak dari perkembangan tersebut antara lain banyaknya pemukiman yang berhadapan langsung dengan jalan raya, rel kereta api, ataupun bandara sehingga menimbulkan dampak negatif antara lain kebisingan. Oleh karena itu untuk menjaga kenyamanan dan kelestarian lingkungan pemukiman, diperlukan usaha-usaha manusia yang bertujuan untuk meminimumkan dampak negatif tersebut. Pada tahun 2011 ini kegiatan pemantauan kebisingan lingkungan difokuskan untuk kawasan pemukiman di sekitar bandara.hal ini untuk melihat seberapa besar pengaruh kebisingan yang berasal dari aktifitas bandara terhadap kawasan pemukiman di sekitarnya. 1

1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan pengkajian kebisingan pemukiman di sekitar bandara adalah sebagai berikut : - Melihat pengaruh kebisingan dari aktifitas bandara terhadap pemukiman yang terletak di sekitarnya. - Membandingkan tingkat kebisingan yang terjadi ( Level Siang Malam; Lsm) terhadap baku mutu tingkat kebisingan lingkungan sesuai dengan Kep.Men.LH No.48 tahun 1996. - Menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam pengendalian kebisingan yang terjadi. 2

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengukuran dilapangan untuk seluruh kawasan pemukiman disekitar bandara, dalam hal ini bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Juanda Surabaya, Polonia Medan, Hang Nadim Batam, Syamsudin Noor Banjarmasin dan Soekarno Hatta Jakarta tingkat kebisingan yang di peroleh semua lokasi tersebut telah melewati baku mutu kebisingan lingkungan 55 db(a) sesuai dengan Kep.Men.LH No.48 tahun 1996. Metoda pengukuran yang digunakan adalah pengukuran Leq setiap 10 menit dan dilakukan selama 24 jam sehingga diperoleh 144 data Leq dalam satu harinya. Hal ini untuk mendeteksi adanya pesawat yang melintas setiap saat, Nilai Leq max dalam pengukuran Leq setiap 10 menit, untuk seluruh bandaraberkisar ± 80 db(a) dan Leq Min berkisar ± 40 db(a). Kondisi suara latar belakang (background noise)yang tinggi berasal dari aktifitas kendaraan dijalan raya berkontribusi pula terhadap nilai Lsm yang diperoleh. 8.2. Saran Diperlukan peralatan yang memadai sesuai persyaratan dalam standar pengukuran airport noisefaa part 36 dan ICAO annex 16. Perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang lebih baik dengan instansi terkait dengan permasalahan kebisingan di sekitar bandara dalam hal ini pihak Angkasa Pura, Perhubungan Udara dan Pemda setempat. 46