BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Biro Organisasi Sekretariat Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Provinsi Jawa Barat, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan umum bidang organisasi, membantu Asisten Administrasi melakukan koordinasi, pembinaan dan pengendalian, pengembangan kerjasama Pemerintah Provinsi bidang organisasi meliputi aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, pengembangan kinerja organisasi serta pengembangan pelayanan publik. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Biro Organisasi mempunyai fungsi : 1. Penyelenggaraan perumusan bahan kebijakan umum serta bahan koordinasi, pembinaan dan pengendalian bidang organisasi; 2. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan pengendalian serta fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi bidang organisasi; 3. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahanan provinsi bidang organisasi. Penyelenggaraan tugas, pokok dan fungsi Biro Organisasi Sekretariat Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2015 tentang Tugas, Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, susunan organisasi Biro Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari Kepala Biro yang membawahkan 4 (empat) Kepala Bagian dengan 10 Kepala Sub Bagian, yaitu: 1. Kepala Biro Organisasi 2. Kepala Bagian Kelembagaan, membawahkan 3 (tiga) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Kelembagaan Provinsi; b. Kepala Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota; c. Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional. 3. Kepala Bagian Tatalaksana, membawahkan 2 (dua) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Standarisasi Kerja; II-1
b. Kepala Subbagian Sistem dan Prosedur. 4. Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi, membawahkan 3 (tiga) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah; b. Kepala Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi; c. Kepala Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi. 5. Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik, membawahkan 2 (dua) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Standarisasi Pelayanan Publik; b. Kepala Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik. Adapun rincian tugas, pokok dan fungsi Biro Organisasi Sekretariat Daerah, sebagai berikut : 1. Kepala Biro Organisasi Kepala Biro Organisasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan umum bidang organisasi, membantu Asisten Administrasi melakukan koordinasi, pembinaan dan pengendalian, pengembangan kerjasama Pemerintah Provinsi bidang organisasi meliputi aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, pengembangan kinerja organisasi serta pengembangan pelayanan publik. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Biro Organisasi mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan perumusan bahan kebijakan umum serta bahan koordinasi, pembinaan dan pengendalian bidang organisasi; b. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan pengendalian serta fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi bidang organisasi; c. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi danpelaporan pelaksanaan urusan Pemerintahanan provinsi bidang organisasi. 2. Kepala Bagian Kelembagaan Kepala Bagian Kelembagaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek kelembagaan, mengkaji bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek kelembagaan, serta membantu II-2
Kepala Biro Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan meliputi kelembagaan provinsi, kelembagaan kabupaten/kota dan pengembangan jabatan fungsional. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Kelembagaan mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum, serta bahan koordinasi, bahan pembinaan dan bahan pengendalian aspek kelembagaan; b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan; c. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek kelembagaan, meliputi kelembagaan provinsi, kelembagaan Kabupaten/Kota dan pengembangan jabatan fungsional; d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan. Kepala Bagian Kelembagaan membawahkan 3 (tiga) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Kelembagaan Provinsi; Kepala Subbagian Kelembagaan Provinsi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Kelembagaan Provinsi, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek kelembagaan provinsi, serta membantu Kepala Bagian Kelembagaan melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelengaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan provinsi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Subbagian Kelembagaan Provinsi mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek kelembagaan provinsi; 2) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan provinsi; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Kelembagaan Provinsi; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan Provinsi. II-3
b. Kepala Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota; Kepala Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek Kelembagaan Kabupaten/Kota, serta membantu Kepala Bagian Kelembagaan, melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan kabupaten/kota. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek kelembagaan kabupaten/kota; 2) Pelaksananaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan kabupaten/kota; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Kelembagaan Kabupaten/Kota; dan 4) Pelaksananaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek kelembagaan kabupaten/kota; c. Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional. Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek Pengembangan Jabatan Fungsional serta membantu Kepala Bagian Kelembagaan, melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek Pengembangan Jabatan Fungsional. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian, aspek pengembangan jabatan fungsional; 2) Pelaksananaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan jabatan fungsional; II-4
3) Melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Pengembagan Jabatan Fungsional; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan Jabatan Fungsional. 3. Kepala Bagian Tatalaksana Kepala Bagian Tatalaksana mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek tatalaksana, mengkaji bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek tatalaksana serta membantu Kepala Biro Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek ketatalaksanaan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, meliputi standarisasi kerja serta sistem dan prosedur. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Tatalaksana mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian, aspek ketatalaksanaan; b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi, pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek ketatalaksanaan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; c. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek ketatalaksanaan; dan d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek ketatalaksanaan. Kepala Bagian Kelembagaan membawahkan 2 (dua) Kepala Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Standarisasi Kerja Kepala Subbagian Standarisasi Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Standarisasi Kerja, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek standarisasi kerja, serta membantu Kepala Bagian Tatalaksana, melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek standarisasi kerja Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam kesehariannya Kepala Subbagian Standarisasi Kerja mempunyai fungsi: II-5
1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum, serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian, aspek standarisasi kerja; 2) Pelaksananaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek standarisasi kerja Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Standarisasi Kerja; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek standarisasi kerja OPD. b. Kepala Subbagian Sistem dan Prosedur Kepala Subbagian Sistem dan Prosedur mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Sistem dan Prosedur, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek sistem dan prosedur serta membantu Kepala Bagian Tatalaksana melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek sistem dan prosedur Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam kesehariannya Kepala Subbagian Sistem dan Prosedur mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek sistem dan prosedur; 2) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek sistem dan prosedur Provinsi dan Kabupaten/Kota; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Sistem dan Prosedur; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek sistem dan prosedur. 4. Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek pengembangan kinerja organisasi, mengkaji bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pengembangan kinerja organisasi, serta membantu Kepala Biro Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan II-6
urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan kinerja organisasi meliputi fasilitasi kinerja organisasi, pelaporan kinerja organisasi dan perencanaan Sekretariat Daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi mempunyai fungsi: a. Koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan urusan Pemerintah Provinsi aspek pengembangan kinerja organisasi; b. Penyelengaraan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan urusan Pemerintah Provinsi aspek pengembangan kinerja organisasi; c. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek pengembangan kinerja organisasi; dan d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan kinerja organisasi. Dalam kesehariannya, Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi membawahkan 3 (tiga) Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah, menyusun bahan perencanaan sekretariat daerah, serta membantu Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan sekretariat daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah mempunyai fungsi : 1) Pelaksanaan penyusunaan bahan perencanaan Sekretariat Daerah; 2) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan perencanaan Sekretariat Daerah; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaksanaan perencanaan Sekretariat Daerah. II-7
b. Kepala Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi Kepala Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek fasilitasi kinerja organisasi, serta membantu Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi kinerja organisasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek fasilitasi kinerja OPD; 2) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi kinerja organisasi; 3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi kinerja organisasi. c. Kepala Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi. Kepala Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pelaporan kinerja organisasi, serta membantu Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pelaporan kinerja organisasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pelaporan kinerja organisasi; 2) Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pelaporan kinerja organisasi; II-8
3) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi; dan 4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pelaporan kinerja organisasi. 5. Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek pengembangan pelayanan publik, mengkaji bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pengembangan pelayanan publik, serta membantu Kepala Biro Organisasi melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan pelayanan publik, meliputi fasilitasi pelayanan publik dan pengendalian kualitas pelayanan publik. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan publik dan administrasi aspek pengembangan pelayanan publik; b. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pengembangan pelayanan publik; c. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan pelayanan publik; d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek pengembangan pelayanan publik. Dalam kesehariannya, Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi membawahkan 2 (dua) Kepala Subbagian, yaitu : a. Kepala Subbagian Standarisasi Pelayanan Publik Kepala Subbagian Fasilitasi Pelayanan Publik mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Fasilitasi Pelayanan Publik, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek fasilitasi pelayanan publik, serta membantu Kepala Bagian Pengembangan II-9
Pelayanan Publik melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi pelayanan publik. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Subbagian Fasilitasi Pelayanan Publik mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Fasilitasi Pelayanan Publik; 2) pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek fasilitasi pelayanan publik; 3) Pelaksananaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi pelayanan publik; 4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek fasilitasi pelayanan publik. b. Kepala Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik. Kepala Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik, menyusun bahan kebijakan umum, koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pengendalian kualitas pelayanan publik, serta membantu Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengendalian kualitas pelayanan publik. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan pengendalian kegiatan Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik; 2) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum serta koordinasi, pembinaan dan pengendalian aspek pengendalian kualitas pelayanan publik; 3) Pelaksananaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengendalian kualitas pelayanan publik; 4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi aspek pengendalian kualitas pelayanan publik. II-10
6. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari tenaga fungsional yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Wewenang, hak, kewajiban, tanggung jawab dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kelompok jabatan fungsional didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu sesuai dengan jenis jabatan fungsionalnya serta bersifat mandiri. Penilaian prestasi kerja kelompok jabatan fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh pejabat yang berwenang setelah mendengar pertimbangan Tim Penilai. Berikut ini disajikan Struktur Organisasi Biro Organisasi sesuai dengan tugas dan fungsi, sebagai berikut : II-11
Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Kelompok Jabatan Fungsional KEPALA BIRO ORGANISASI Kepala Bagian Kelembagaan Kepala Bagian Tatalaksana Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik Kepala Subbagian Kelembagaan Provinsi Kepala Subbagian Kelembagaa n Kab./Kota Kepala Subbagian Pengembangan Jabatan Fungsional Kepala Subbagian Standarisasi Kerja Kepala Subbagian Sistem dan Prosedur Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Daerah Kepala Subbagian Fasilitasi Kinerja Organisasi Kepala Subbagian Pelaporan Kinerja Organisasi Kepala Subbagian Standarisasi Pelayanan Publik Kepala Subbagian Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik II-12
2.2. Sumber Daya Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Sumber Daya yang dimiliki oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya mencakup : 2.2.1 Sumber Daya Manusia Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sampai saat ini Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat memiliki sumber daya aparatur sebanyak 51 Orang. Sumber daya aparatur yang dimiliki tersebut dapat digambarkan pada tabel di bawah ini : Tabel 2.1. Jumlah Sumber Daya Aparatur Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat NO. UNIT KERJA JUMLAH L P TOTAL 1. Kepala Biro Organisasi 1-1 2. Bagian Kelembagaan 9 6 15 3. Bagian Tatalaksana 7 4 11 4. Bagian Pengembangan Kinerja Organisasi 9 7 16 5. Sumber : Bagian Pengembangan Pelayanan Publik 6 2 8 JUMLAH 31 20 51 Bagian Kepegawaian Biro Humas Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Tingkat Pendidikan NO. Jenis Kepegawaian JUMLAH L P TOTAL 1. SD 1-1 2. SMP - - - 3. SMA 11 3 14 4. D I - - - II-13
NO. Jenis Kepegawaian JUMLAH L P TOTAL 5. D II - - - 6. D III - - - 7. D IV - - - 8. Sarjana (S1) 16 5 21 9. Pasca Sarjana (S2) 4 11 15 10. Doktoral (S3) - - - JUMLAH 32 19 51 Sumber : Bagian Kepegawaian Biro Humas Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Tabel 2.3. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan NO. Jenis Kepegawaian JUMLAH L P TOTAL 1. Golongan I - - - 2. Golongan II 8 1 9 3. Golongan III 22 10 32 4. Golongan IV 2 8 10 JUMLAH 32 19 51 Sumber : Bagian Kepegawaian Biro Humas Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Tabel 2.4. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Tingkat Golongan/Ruang NO. Jenis Kepegawaian JUMLAH L P TOTAL 1. I/a - - - 2. I/b - - - 3. I/c - - - 4. I/d - - - 5. II/a 3-3 6. II/b 2 1 3 7. II/c 3-3 II-14
NO. Jenis Kepegawaian JUMLAH L P TOTAL 8. II/d - - - 9. III/a 5-5 10. III/b 7 2 9 11. III/c - 1 1 12. III/d 10 7 17 13. IV/a 1 4 5 14. IV/b - 4 4 15. IV/c 1-1 16. IV/d - - - JUMLAH 32 19 51 Sumber : Bagian Kepegawaian Biro Humas Protokol dan Umum Sekretariat Daerah 2.2.2 Sarana dan Prasarana Sampai saat ini aset yang dimiliki Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat antara lain sebagai berikut : Tabel 2.5. Daftar Inventaris Peralatan dan Mesin Alat Lainnya Tahun 2008 s.d 2014 No Jenis Barang Jumlah Kondisi (Baik/Sedang/Buruk) 1. Mesin Ketik Manual 5 buah Cukup 2. Laptop/Notebook 11 buah Baik 3. Komputer PC 35 unit Baik 4. Printer 14 buah Baik 5. Scanner 2 buah Baik 6. Mesin Penghancur Kertas 4 buah Baik 7. Sofa 1 set Baik 8. Meja Kerja 14 buah Baik 9. Kursi Kerja Pejabat 8 buah Cukup 10. Kursi Staf 3 buah Cukup 11. Kursi Lainnya 3 buah Cukup II-15
No Jenis Barang Jumlah Kondisi (Baik/Sedang/Buruk) 12. Kursi Kerja Tangan 4 buah Cukup 13. Proyektor 3 buah Baik 14. Kelengkapan External Harddisk 2 buah Baik 15. Lemari Arsip (Kayu) 1 buah Baik 16. Lemari Brankas 1 buah Baik 17. Lemari Pakaian 1 buah Cukup 18. Meja Telephon 2 buah Cukup 19. Pengukur Waktu 1 buah Cukup 20. Alat Pendingin 10 buah Cukup 21. Dispenser 1 buah Cukup 22. Handycam 2 buah Baik 23. Kulkas 3 buah Baik 24. Faximili 1 buah Baik 25. Televisi 3 buah Cukup 26. Mesin Photo Copy 1 buah Baik Sumber : Buku Inventaris Peralatan Lainnya Biro Organisasi Sekretariat Daerah 2.2.3 Kinerja Pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Kinerja Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat secara spesifik, berdasarkan arah kebijakan dan strategi pembangunan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik adalah sebagai berikut : II-16
No. Indikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi Target SPM Target IKM Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa barat Target Indikator lainnya Target 2013 Target Renstra Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1. 2. 3. 4. 5. Jumlah Biro yang telah memiliki Sertifikasi ISO 9001-2008 Jumlah OPD yang menerapkan SPM LKIP Provinsi disampaikan ke Menpan tepat waktu LKIP Biro Organisasi disampaikan kepada Gubernur tepat waktu Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) OPD/Biro organisasi disampaikan ke Menpan tepat waktu - - Biro 2 2 2 2 4 2 2 2 2-100 100 100 100 100 - - OPD 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - Dok 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100 - - Dok 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100 - - Dok 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100 II-17
No. Indikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi Target SPM Target IKM Target Indikator lainnya Target 2013 Target Renstra Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 6. 7. Dokumen Perjanjian Kinerja (PK)OPD ditandatangani oleh Gubernur Inovasi pelayanan Publik - - Dok 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 100 100 100 100 100 - - - - - - - 1 - - - - 1 - - - 100 100 II-18
2.4. Tantangan dan Peluang 2.4.1. Tantangan Berdasarkan capaian kinerja jangka menengah Sekretariat Daerah Tahun 2009-2013, Kepemimpinan Pemerintahan Daerah, Ekspektasi masyarakat dan Kedudukan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat yang merupakan unsur staf, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur serta sesuai tugas dan kewajiban membantu Gubernur dan menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan perangkat daerah, maka tantangan pelayanan Biro Organisasi Sekretariat Daerah pada 5 (lima) tahun waktu 2013 sampai dengan 2018 antara lain adalah menjabarkan Visi dan Misi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, antara lain : 1. Kelembagaan birokrasi pemerintah masih dihinggapi permasalahan yang mendasar, yakni organisasi gemuk, secara makro maupun mikro, fragmented dan tumpang tindih fungsi, dan banyaknya Undang-Undang yang mewajibkan pembentukan lembaga yang berpotensi over institusi dan tumpang tindih tugas dan fungsi; 2. Penerapan e-government belum merata pada seluruh birokrasi pemerintah, terjadi tumpang tindih sistem aplikasi, dan belum terintegrasi, inefisiensi dalam pengembangan sistem informasi serta dalam pengadaan dan pemanfaatan infrastruktur TIK, masih sering terjadi; 3. Belum meratanya komitmen dan dukungan instansi dalam melakukan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; 4. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah; 5. Semakin kritisnya pola pikir masyarakat; 2.4.2. Peluang Untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan, peluang yang dapat dilakukan untuk menjaga dan terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan secara terus menerus dalam memberikan arah kebijakan dan strategi yang dilakukan untuk memperkuat birokrasi pemerintahan, yaitu : II-19
1. Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat daerah, berupa penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan publik dan akuntabilitas kionerja 2. Penataan organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) berdasarkan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif dan efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good government; 3. Kemudahan bagi seluruh birokrasi pemerintah secara cepat dapat melakukan proses informasi untuk merubah bagaimana suatu organisasi dikelola secara terus menerus dalam upaya meningkatkan kemampuan; 4. Dukungan Pemerintah Pusat dalam merumuskan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; 5. Peran serta dan pengawasan dalam mendorong penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang semakin baik. Untuk memenuhi harapan di atas, maka Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat akan berperan mengkoordinasikan dalam perumusan kebijakan Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana Pemerintah Daerah, yang menjadi komitmen bersama mulai dari unsur pimpinan sampai dengan unsur pelaksana. II-20