BAB III METODE PENELITIAN. yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal faktor lainnya (Hasan, 2002). B. Populasi dan Sampel Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional dengan. rancangan cross sectional, dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Rumus Pearson Product Moment.(19)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan survei inferensial yaitu teknik stastitik yang. digunakan untuk menganalisis data sempel dan hasilnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Usman (2008), korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat linier antara dua variabel atau lebih yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900. Hubungan antara dua veriabel di dalam teknik korelasi bukanlah dalam arti hubungan sebab-akibat (timbal balik), melainkan hanya merupakan hubungan searah saja. Metode korelasi ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya (Hasan, 2002). B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah subjek dalam penelitian (misalnya : manusia, klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu pasca operasi Seksio Sesarea di empat rumah sakit di Semarang. Lokasi penelitian tersebut dilakukan di empat rumah sakit di 47

Semarang yaitu Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto, Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi dan Rumah Sakit Bersalin Kusuma. Jumlah populasi yang dibutuhkan 35 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti (Setiadi, 2007). Jumlah sampel yang dibutuhkan 35 orang. Dalam menentukan sampel penelitian, peneliti membutuhkan kriteria inklusi dan eksklusi untuk responden. Menurut Setiadi (2007) kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu target populasi menjangkau yang akan diteliti. Sedangkan kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan studi kerena pelbagai sebab. Kriteria inklusi dan eksklusi responden dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 48

a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini : 1. Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang masih dirawat di rumah sakit sekitar 2-3 hari. 2. Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang pernah dikunjungi keluarga besar. 3. Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang bersedia menjadi responden. b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini : 1. Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang dalam kondisi sakit, yaitu seperti klien yang berada di Intensive Care Unit (ICU) atau High Care Unit (HCU). 2. Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang tidak bersedia dijadikan responden 3. Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang keluarga besarnya tidak pernah datang menjenguk. C. Variabel Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). 49

Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat (dependen) : Mobilisasi dini ibu pasca operasi Seksio Sesarea 2. Variabel bebas (independen) : Dukungan sosial keluarga besar (Extended family) D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Mobilisasi Dini Ibu Pasca Operasi Seksio Sesarea Mobilisasi dini ibu pasca seksio sesarea adalah suatu tindakan pasca pembedahan pada dinding perut dan uterus dilakukan dengan melakukan gerakangerakan tubuh yang sederhana demi melatih klien ke kondisi normalnya, dilakukan secara bertahap dan tidak berlebihan. Mobilisasi dini ini diungkap dengan menggunakan skala yang berisi tentang teknik-teknik dalam melakukan mobilisasi dini. Semakin tinggi skor menunjukan mobilisasi dini ibu pasca Seksio Sesarea semakin baik. 2. Dukungan Sosial Keluarga Besar (Extended family) Dukungan sosial keluarga besar (Extended family) adalah suatu hubungan interpersonal yang membentuk jaringan sosial akibat adanya rasa 50

kepedulian antara satu individu dengan individu lainnya yang ditunjukan secara emosional, penghargaan, informatif dan instrumental dari sekumpulan orang yang memiliki ikatan darah dan kasih. Dukungan sosial keluarga besar diungkap dengan menggunakan skala yang terdiri dari aspek emosional, penghargaan, informatif dan instrument. Semakin tinggi skor berarti dukungan sosial yang diterima semakin tinggi. E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi. Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat, mendengar dan mencatat sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Observasi dilakukan dengan menggunakan teknik observasi partisipasi sebagian, dimana peneliti mengadakan observasi dengan cara mengikuti sebagian dari kehidupan responden sesuai dengan data yang diinginkan (Budiarto & Anggraeni, 2003). 51

2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data adalah alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan observasi agar dengan cermat memperoleh data. Alat-alat tersebut antara lain : a. Check list Check list adalah suatu daftar men cek yang terisi nama subjek dan beberapa gejala serta identitas lainnya dari sasaran pengamatan. b. Skala Penilaian Skala Penilaian merupakan daftar yang berisikan ciri-ciri tingkah laku, yang dicatat secara bertingkat. Selain itu merupakan suatu alat pengumpul data untuk mengelompokan, menggolongkan, dan menilai seseorang atau suatu gejala (Notoatmodjo, 2010). Skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2011). Jenis data yang akan diambil ialah data primer dan sekunder. Menurut Syarifudin (2010), data primer adalah catatan mengenai ciri atau karakteristik dari objek 52

amatan, yang akan digunakan sebagai sumber informasi utama dalam menjawab tujuan penelitian. Sedangkan data sekunder adalah catatan mengenai ciri atau karakteristik dari objek amatan atau catatan yang relevan atau yang berkaitan dengan objek amatan, yang akan digunakan untuk melengkapi atau memperkaya sumber informasi utama (data primer). Sedangkan disetiap butir pertanyaan dalam kuesioner yang akan diberikan mengandung pernyataan positif (favorable). F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Untuk menguji data-data dari kuisioner tersebut maka akan dilakukan tabulasi data penelitian dari pengelompokan data-data hasil kuesioner. Peneliti menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan try out terpakai. Try out terpakai merupakan pengambilan data hanya dilakukan satu kali namun digunakan untuk dua keperluan sekaligus, yaitu untuk uji coba alat ukur (perhitungan validitas dan reabilitas) dan uji hipotesis (Maharani, 2011, http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/ viewfile/17324/16504 diunduh 24 April 2012). 53

1. Uji Validitas Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang harusnya diukur (Nursalam, 2008). Pengujian validitas butir instrumen (soal tes) dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total instrument (skor total tes). Jika skor butir instrumen atau soal diberi symbol x i dan skor total instrumen diberi simbol x t maka rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen adalah sebagai berikut (Ancok, 1995 dikutip oleh Permanasari, 2011). Rumus : r it = N R R N Keterangan : r it = koefisien korelasi antara skor item dengan skor total i t i = jumlah perkalian skor tiap item = jumlah skor tiap item 54

t N = jumlah skor total item = jumlah subjek 2. Uji Reliabilitas Reliabel digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data yang sama (konsisten) (Sugiyono, 2010). Reliabilitas (keandalan) adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2008). Pengujian reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik Alfa Cronbach dilakukan untuk jenis data interval atau essay (Sugiyono, 2010). Rumus Alfa Cronbach itu sebagai berikut (Ambarwati, 2009 dikutip oleh Permanasari, 2011). Rumus : α = [ ] [1 ] Keterangan : α n = Koefisien Alpha Cronbach = Jumlah item S i = Varian dari seluruh skor (skor total) S t = Varian dalam setiap item 55

G. Uji Asumsi Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan suatu uji untuk mengetahui apakah penyebaran data merata sesuai dengan kurva normal (Syarifudin, 2009). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Saphiro Wilk karena sampel kurang dari atau sama dengan 50 orang (Dahlan, 2009). 2. Uji Linearitas Uji linearitas adalah uji yang mencari persamaan garis regresi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y (Sulistyo, 2010). Uji lineritas menggunakan uji F dengan ketentuan data memiliki hubungan yang linear apabila nilsi signifikansinya lebih besar dari 5 % (0,05) (Syarifudin, 2009). Uji linearitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan ANOVA tabel. Setelah memperoleh hasil dari uji validitas dan reabilitas, uji normalitas dan uji linearitas maka peneliti akan mengkategorisasikan pengukuran masing-masing variabel. Maka langkah berikutnya yang dilakukan ialah melakukan kategorisasi untuk pengukuran variabel dukungan sosial keluarga besar (Extended family) dan variabel mobilisasi dini 56

ibu pasca operasi seksio sesarea. Maka cara perhitungannya ialah menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2011). Rumus : Interval Skor Tertinggi Skor Terendah Banyak Pilihan H. Metode Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data a. Editing Editing adalah kegiatan untuk pengecekan atau perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut apakah sudah lengkap terisi, jelas, relevan dengan pertanyaan dan konsisten terhadap pertanyaan-pertanyaan lainnya. b. Coding Coding atau kodean adalah mengubah data dalam bentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini berguna dalam memasukkan data (data entry). c. Memasukkan Data (Data Entry) atau Processing Data yaitu jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan dalam program atau software komputer. 57

Salah satu yang paket program yang sering digunakan adalah SPSS for Window. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang melakukan data entry ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya memasukkan data saja. d. Pembersihan Data (Cleaning) Data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahankesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya. Data tersebut kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut dengan pembersihan data (data cleaning) (Notoatmodjo, 2010). 2. Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik Korelasi Spearman Rank. Teknik korelasi ini digunakan untuk mendapatkan besarnya hubungan antara dua variabel atau derajat hubungan yang mengukur korelasi berpangkat (Usman, 2008). Koefisien korelasi Spearman Rank dinyatakan dengan r s. Rumus koefisien korelasi Spearman Rank tersebut yaitu sebagai berikut (Riduwan, 2011). 58

Rumus : r s = 1 Keterangan : r s = Nilai korelasi Spearman Rank d 2 = Selisih setiap pasangan rank n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman H. Etika Penulisan Ilmiah Menurut Hidayat (2007) dalam penulisan ilmiah membutuhkan etika dalam penulisan. Hal tersebut sangat penting, mengingat sumber data diambil dari sesorang atau sekelompok orang yang memiliki hak dan privacy. Berikut beberapa bentuk etika dalam pembuatan karangan ilmiah. 1. Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tesebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah sebagai subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. 59

Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar pesetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam Informed consent tersebut antara lain : partisipasi pasien, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang sudah dihubungi, dan lain-lain. 2. Anomity (Tanpa Nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. 60