BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas lembaga pendidikan dan kurikulum yang digunakan menjadi. lulusan tersebut akan memiliki profesionalitas yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. interior telah mengalami banyak perkembangan dan permintaan desain yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAHAPAN KERJA ARSITEK DAN HONORARIUM

LINGKUP PEKERJAAN ARSITEK. : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah


1.2. Maksud dan Tujuan Praktek Profesi Maksud Praktek Profesi Tujuan Praktek Profesi

KERSEN Desain TUJUAN KERSEN DESAIN

KEPEKAAN MERUANG SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN DISAIN INTERIOR. Syaifuddin Zuhri UPN Veteran Jawa Timur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISA PROYEK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AKADEMI DESAIN VISUAL DI YOGYAKARTA

DESAIN INTERIOR I One Room Apartment

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN ETIKA PROFESI PRAKTIK ARSITEKTUR I-1 BAB I

BAB I PENDAHULUAN. No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 1 ayat (1) disebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sebagai gambaran, telah dilakukan perhitungan pekerjaan arsitektur proyek Citra Lake Suites Apartment Tower A lantai typical dengan menggunakan metode

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kerja praktek merupakan sebuah kesempatan bagi. mahasiswa untuk mendapat pengalaman nyata di bidang yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Terletak di kota Bandung yang merupakan ibu kota propinsi Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. desain mendapatkan ilmu-ilmu yang dibutuhkannya untuk terjun di bidang ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kehidupan manusia. Alangkah lebih baiknya. Terlebih lagi jika ingin mendalami segala sesuatu yang berkaitan

1.4 Metodologi Penelitian

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Rekam medis merupakan salah satu bagian terpenting di rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS INDUSTRI KREATIF Program Studi Desain Interior. Mata Kuliah : Desain Mebel IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh setiap mahasiswanya. Program tersebut adalah Kerja Praktik

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

kesulitan tertentu, sehingga tahapan desain diakhiri dengan solusi terhadap kesulitan-kesulitan tersebut. Melalui penjelasan di atas, solusi desain me

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

membutuhkan advice danskill yang dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka hadapi. Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat pesat. Organisasi bisnis jasa yang mempunyai perhatian

BAB III DESKRIPSI PROYEK, KWITANG OFFICE PARK

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat berusaha mendidik mahasiswanya agar dapat menjadi SDM yang

PENDAHULUAN BAB 1. A. Latar belakang

RENCANA PERKULIAHAN DI 4275

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rahmah Afrianti,2013

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

PEACE International School. -Sekolah Bertaraf Internasional- BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja praktik Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi di berbagai macam bidang. Salah satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedunggedung saat ini banyak kita jumpai di berbagai daerah. Oleh karena itu secara tidak langsung desain interior juga berperan aktif dalam perkembangan era globalisasi ini. Desain interior merupakan salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam mendukung serta menunjang jalannya berbagai macam kegiatan baik secara individu maupun kelompok. Sekarang ini desain interior tidak hanya mengkhususkan dalam memperindah ruang-ruang yang telah diselesaikan bangunannya oleh arsitek saja, tetapi desain interior juga memecahkan masalahmasalah secara menyeluruh dan terpadu dengan arsitektur maupun disiplin profesi yang terkait dengan pertimbangan-pertimbangan yang melandasi keputusan desain seperti faktor UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1

teknik, estetik, ergonomi, ekonomi, psikologi, dan filosofi. Oleh karena itu kebutuhan akan desain interior meningkat dan menjadi banyak peminatnya. Dalam era persaingan bebas dewasa ini, sangat diharapkan peranan dunia pendidikan dalam mendukung segala aspek yang diperlukan untuk memberikan sumbangan pemikiran dan karya nyata dalam pembangunan bangsa dan negara. Untuk menjawab kebutuhan akan desain interior maka beberapa universitas membuka program studi desain interior. Program tersebut memberikan bekal berupa pelajaran teoritis dan juga praktek, dengan mengharapkan mahasiswa lulusan desain interior dapat menerapkannya di dunia kerja karena tidak semua hal yang diajarkan pada saat kuliah sama dengan di lapangan. Dalam hal ini dunia kerja menuntut untuk mendapatkan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif dalam persaingan dunia usaha. Untuk itu sangat diperlukan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yang tinggi untuk menghadapi perkembangan dan persaingan global baik masa kini maupun masa mendatang. Salah satu universitas yang mengadakan program studi desain interior adalah Universitas Kristen Maranatha. Program studi desain interior adalah salah satu bidang studi keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain. Bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun non fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Fakultas Desain Universitas Kristen Maranatha menyadari akan keterkaitan yang besar antara dunia kampus dan dunia usaha yang merupakan suatu tali rantai yang saling terkait. Walaupun sarana dan prasarana penunjang pendidikan lengkap tersedia, tetapi kurang diberikan aspek keahlian profesional, hal ini dapat mengakibatkan putusnya tali rantai tersebut. Arah kebijaksanaan pendidikan tinggi harus dapat memadukan secara dinamis dan harmonis antara proses perkuliahan di kampus dengan pengetahuan praktis lapangan. Sehingga pelaksanaan kuliah kerja praktik ini merupakan salah satu model untuk mendekatkan keterkaitan dan kesepadanan antara pengetahuan di perkuliahan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Didalam salah satu program studi tersebut terdapat mata kuliah kerja praktik, dimana merupakan salah satu syarat kelulusan kesarjanaan (S1). Pengertian mata kuliah kerja praktik itu sendiri merupakan mata kuliah yang memberikan pengarahan kepada mahasiswa untuk melengkapi pengetahuan, ketrampilan, pemahaman, serta pengembangan wawasan yang tidak didapat dibangku perkuliahan. Kuliah kerja praktik merupakan alternatif dalam menerapkan kurikulum nasional sebagai mata kuliah lokal yang UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2

bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidangnya. Secara kritis dan logis, persoalan di lapangan dapat dijadikan sebagai studi kasus dari lingkup kerja desain interior dalam bentuk laporan hasil kerja. Dengan pengalaman masa kerja praktik selama kurang lebih 2 bulan (200 jam) maka diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan kreativitas yang tinggi di bidang keilmuan desain interior, melalui penguasaan beberapa kompetensi yang meliputi : kecakapan untuk mengidentifikasi aspek produktif dari adanya keragaman, kecakapan untuk berinisiatif mengembangkan aspek sosial, budaya dan ekonomi, kecakapan untuk beradaptasi dengan proses transisi dalam kehidupan, kecakapan dalam menjaga keseimbangan. 1.2 Maksud Kerja praktik Adapun maksud dari mata kuliah kerja praktik secara rinci dapat dilihat sebagai berikut : 1. Mahasiswa menerapkan ilmu teori yang didapat semasa kuliah kedalam dunia kerja. 2. Mahasiswa mempelajari penguasaan sejumlah pengetahuan yang berkait dengan aspek kebutuhan manusia didalam ruang sebagai makhluk individual maupun sosial. Pengetahuan yang dimaksud mencakup : sejarah desain, psikologi, sosiologi, ergonomi, konstruksi bangunan, fisika teknik,metodologi dan estetika. 3. Mahasiswa mempelajari penguasaan keterampilan dalam proses perancangan desain interior antara lain kemampuan membuat program, kemampuan membuat presentasi desain, kemampuan berkomunikasi dan sebagainya. 4. Mahasiswa mempelajari tentang berbagai persoalan yang muncul berupa kebutuhankebutuhan akibat aktivitas manusia di dalam ruang dan waktu. 5. Mahasiswa mempelajari proses pembangunan/konstruksi terkait aspek keterampilan seperti problem solving, technical drawing, komunikasi verbal dan tekstual, etika profesi, moral dan etos kerja. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 3

1.3 Tujuan Kerja praktik Tujuan dan sasaran dari mata kuliah kerja praktik ini secara rinci dapat dilihat sebagai berikut: 1.3.1 Tujuan Umum Kerja praktik 1. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja, guna mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. 2. Mengaplikasi secara langsung konsep-konsep perencanaan dan perancangan desain interior dalam kegiatan kerja sebenarnya. 3. Mahasiswa mampu dan kompeten secara kreatif memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi dan kualitas dari lingkungan ruang interior, meliputi penyusunan program ruang, analisis desain, perencanaan ruang, estetika, dan pengawasan pekerjaan secara berkala di lapangan dengan menggunakan pengetahuan, khususnya dalam konstruksi dan sistem-sistem bangunan interior berikut komponen-komponennya, peraturan- peraturan alat-alat, bahan atau material dan kelengkapan lainnya. 4. Mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang bentuk, skala, tekstur, warna cahaya, dan prinsip-prinsip penyusunannya didalam proses desain interior. 5. Mahasiswa dapat mengidentifikasi, meneliti, dan secara kreatif memecahkan permasalahan dalam ruang dan mengarahkan perancangan menuju lingkungan fisik yang sehat, aman dan nyaman. 6. Mahasiswa mengerti bahwa kedudukan interior terletak diantara teknik dan seni, dimana pertimbangan yang proporsional antara keduanya akan menghasilkan suatu desain yang selain indah juga nyaman dan menjamin keselamatan penggunanya. 1.3.2 Tujuan Khusus Kerja praktik 1. Sebagai bahan dasar dalam menyusun laporan kerja praktik. 2. Meningkatkan efisensi dan efektivitas proses pendidikan yang menuju profesionalisme. 3. Keahlian profesi yang diperoleh melalui kerja praktik dapat memberikan rasa percaya diri. 4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses belajar. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 4

5. Mahasiswa memahami bahwa desainer interior tidak bekerja atas keinginan dan selera pribadi, akan tetapi segala sesuatu yang didesain bertitik tolak pada keinginan dan harapan klien sebagai konsumen yang meminta jasa desainer interior agar kepuasan klien dapat terpenuhi. Untuk itu desainer juga harus memiliki data diri dari klien tersebut meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, hobi, warna kesukaan, gaya yang diinginkan, kesan ruang yang diharapkan dan sebagainya. 6. Mahasiswa memahami bahwa desain interior merupakan suatu pekerjaan praktik yang menganalisis informasi yang terprogram, merumuskan arah konsep, memperbaiki arah desain, dan menghasilkan dokumen yang dikomunikasikan melalui grafik dan konstruksi. 7. Mahasiswa sebagai desainer interior memiliki tanggung jawab sebagai berikut : Meneliti dan menganalis persyaratan dan tujuan klien, mengembangkan dokumen desain dan menggambarkan diagram dan outline untuk keperluan tersebut. Memformulasikan perancangan awal, membuat konsep perancangan secara dua dimensi dan tiga dimensi dan membuat sketsa agar mampu menyatukan dengan kebutuhan klien dengan berdasarkan pada pengetahuan mengenai prinsip-prinsip desain dan teori tentang kebiasaan manusia. Memastikan bahwa perencanaan ruang dan konsep desainnya mempertimbangkan aspek keselamatan, fungsional, keindahan, serta memastikan bahwa seluruh elemen yang dirancang sesuai dengan persyaratan kesehatan dan kesehatan umum termasuk didalamnya pengkodean, aksesibilitas, lingkungan, dan petunjuk keberlangsungan Memilih warna, bahan, dan finishing agar sesuai dengan konsep desain dan yang sesuai secara sosio-psikologis, fungsional, kemudahan perawatan, penampilan, lingkungan, dan persyaratan keamanan. Memilih dan memilah furniture berikut fixtur dan perlengkapannya, mengawasi proses pengerjaannya agar sesuai dengan konsep desain termasuk pembuatan gambar kerja furniture dan deskripsi detail produknya.. 1.4 Sasaran Kerja praktik 1. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam penguasaan ilmu dan kemampuan berprofesi, sehingga sanggup mengantisipasi arah perkembangan bidang desain serta turut UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 5

berperan dalam menunjang kemampuan profesionalnya, baik sebagai peniliti, desainer, maupun pengajar. 2. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam mengeksploitasi berbagai bidang ilmu dan pengetahuan sebagai komponen sub-sistem dalam usaha mencapai optimasi desain serta pengembangan kemampuan profesinal dalam spektrum yang lebih luas, 3. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam meningkatkan kualitas profesionalisme serta penguasaan komponen pemikiran desain, sehingga mencapai tingkat kemandirian profesional dalam bidang desain interior. 1.5 Lingkup Kerja praktik Ruang lingkup kerja praktik meliputi banyak hal sebagai berikut : 1.5.1 Pekerjaan Pokok dan Utama a. Pra Desain Mengolah data sesuai informasi proyek serta membuat data tertulis untuk melengkapi data dalam melaksanakan pekerjaan desain interior. Membuat program ruang, skematik desain, dan penjelasan mengenai latar belakang, filosofi konseptual, serta sketsa gagasan. Perwujudan konsep seperti bagan organisasi ruang, denah, dan peletakan perabotan utama, citra ruang dalam bentuk tiga dimensi, skema warna dan material, estimasi awal biaya pelaksanaan, proses pradesain bertujuan sebagai bahan diskusi serta pertimbangan untuk memberi tugas. Pembuatan RAB. b. Pengembangan Desain Setelah pradesain disetujui, desainer melanjutkan proses pengembangan dengan kelengkapan gambar-gambar denah existing yang diberikan oleh pemberi tugas. Berdasar denah existing tersebut, desainer mulai memikirkan pengolahan ruang (material plafond, material dinding, material lantai, finishing, furniture) yang dituangkan dalam gambar kerja (tampak potongan interior, detail, dan sebagainya). UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 6

c. Dokumen Pelelangan Dokumen yang berisi semua data-data hasil mulai dari proses pradesain hingga pengembangan yang disetujui oleh desainer interior dan pemberi tugas. d. Pengawasan Berkala Desainer interior bertindak sebagai wakil dari pemberi tugas dan dilakuakn sedikitnya sekali dalam empat minggu dan sebanyak-banyaknya seminggu sekali. Desainer interior berhak menolak hasil pekerjaan bila tidak sesuai dengan desain interior yang telah disetujui bersama dan dapat memberikan solusi langsung di lapangan. Desainer interior wajib memberikan bimbingan-bimbingan dalam pelaksanaan kepada pekerja lapangan. 1.5.2 Pekerjaan Pelengkap dan Pendukung Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang dapat dilakukan dalam keadaan tertentu untuk melengkapi dan mendukung pekerjaan desain, contoh: pembuatan maket, model tiga dimensi, dan gambit persfektif tiga dimensi dengan rendering. Biaya untuk melaksanakan lingkup kerja ini tidak termasuk dalam perjanjian kerja dan memakan biaya sendiri yang terpisah. 1.5.3 Pekerjaan Khusus Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus diluar bidang desain interior, seperti perhitungan konstruksi bangunan, instalasi mekanikal, dan lain-lain. Pekerjaan ini diserahkan kepada ahli-ahli khusus dan imbalan jasa untuk para ahli tersebut ditentukan secara terpisah serta diajukan langsung kepada pemberi tugas. Jika ahli-ahli khusus tersebut bekerja atas nama desainer interior maka pembayaran imbalan jasa ditentukan oleh desainer interior. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 7

1.6 Metode Pengumpulan Data Dalam menyusun laporan atau proposal diperlukan data-data dan informasi yang lengkap, relevan, serta jelas. Oleh karena itu dalam mengumpulkan bahan-bahan serta mendapatkan data diperlukan penelitian yang meliputi : 1.6.1 Riset Lapangan Penelitian dengan melakukan peninjauan langsung untuk mendapatkan datadata yang berhubungan langsung dengan proyek, meliputi : a. Observasi (Pengamatan Langsung) Data-data dan informasi diperoleh dengan melihat dan mengamati secara langsung di tempat kerja. b. Interview Melakukan tanya jawab secara langsung kepada karyawan- karyawan kantor yang sudah berpengalaman dibidang masing- masing. c. Pelaksanaan Lapangan Membantu dalam pengawasan proyek, melihat, dan merasakan pelaksanaan proyek di lapangan. 1.6.2 Survey Data-data dan informasi diperoleh dengan peninjauan langsung ke proyek. 1.6.3 Studi Kepustakaan Melalui studi literatur, buku-buku, majalah, dan sebagainya yang berhubungan dengan proyek kerja sehingga diperoleh data-data sekunder untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan. 1.6.4 Pengumpulan data Berupa gambar dan dokumentasi di lapangan sebagai referensi. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 8

1.6.5 Pengarsipan data Berupa berkas-berkas hasil perjanjian maupun revisi klien. 1.7 Sistematika Penulisan Laporan umum kerja praktik ini terdiri dari empat bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan mengenai latar belakang kerja praktik, tujuan dan sasaran kerja praktik, ruang lingkup kerja praktik, prosedur penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : DATA PERUSAHAAN DAN PROYEK Menguraikan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan perusahaan tempat dilaksanakannya kerja praktik secara lebih jelas dan terperinci. BAB III : STUDI LITERATUR Merupakan pedoman dalam merancang interior agar sesuai dengan fungsi bangunan yang dikerjakan dalam setiap proyek. BAB IV : PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Merupakan catatan dari praktikan mengenai kedudukan dan tugas dala perusahaan tempat kerja praktik serta keikutsertaan dan peranan praktikan dalam proyek yang ditanganinya. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir dari penelitian, dimana menghasilkan kesimpulan akhir dari kerja praktik yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya dan disertai dengan saran-saran yang kiranya dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 9