FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria Sp.)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH CERA ALBA DAN VASELIN ALBUM TERHADAP SIFAT FISIS KRIM EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper Crocatum) Mega Ayu, Yetti Oktavianingtyas INTISARI

UJI KONTROL KUALITAS SEDIAAN SALEP GETAH PEPAYA (Carica papaya L) MENGGUNAKAN BASIS HIDROKARBON. Intisari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penentuan rancangan formula krim antinyamuk akar wangi (Vetivera zizanioidesi

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk

PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI SEDIAAN KRIM. I. TUJUAN Untuk mengetahui cara pembuatan dan evaluasi sediaan krim.

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION

FORMULASI DAN UJI STABILITAS KRIM EKSTRAK ETANOLIK DAUN BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT TERONG (SOLANUM MELONGENA L.) DAN UJI SIFAT FISIKA KIMIA DALAM SEDIAAN KRIM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

KRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

PENGARUH JENIS BASIS CMC NA TERHADAP KUALITAS FISIK GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama radiasi sinar UV terjadi pembentukan Reactive Oxygen Species

BAB III METODE PENELITIAN

FORMULASI GEL ANTINYAMUK MINYAK ATSIRI BATANG SEREH WANGI (Cymbopogon nardus,l. Rendle )

Anis Marfu ah, Assisten Dosen Stikes Muhammadiyah Klaten 2

Di sampaikan Oleh: Azis Ikhsanudin

FORMULASI SEDIAAN BALSEM DARI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum SanctumLinn) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOLIK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) DENGAN BASIS A/M DAN M/A NASKAH PUBLIKASI

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan dari

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga Val) TERHADAP SIFAT FISIK LOTION

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK LIDAH BUAYA ( Aloe vera L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT JANTAN ( Mus muscullus ) GALUR Swiis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)

FORMULASI DAN ANALISIS KUALITAS SEDIAAN SALEP MATA DENGAN BAHAN AKTIF CIPROFLOXACIN. Atikah Afiifah, Dapid Caniago, Rahmah Restiya

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

PENGARUH KOMPOSISI SPAN 80 DAN CERA ALBA TERHADAP STABILITAS FISIK SEDIAAN COLD CREAM EKSTRAK ETANOL 96% KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

PEMBUATAN SALEP ANTI JERAWAT DARI EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK KRIM SUSU KUDA SUMBAWA DENGAN EMULGATOR NONIONIK DAN ANIONIK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ulangan. Faktor pertama adalah jenis pati bahan edible coating (P) yang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

Pembuatan Basis Krim VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Microwave Oven

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang

Antioxidants Effectivity In Skin Lotion Formulation Of Mesocarp Fruit Extract Lontar (Borassus Flabellifer) Against White Rats Wistar Male In-Situ

BAB III METODE PENELITIAN

SALEP, KRIM, GEL, PASTA Dosen : Kuni Zu aimah B., S.Farm., M.Farm., Apt. Mata Kuliah : Preskripsi (2 SKS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN KUNING TELUR AYAM KAMPUNG, AYAM NEGRI DAN BEBEK SEBAGAI EMULGATOR TERHADAP SIFAT FISIK EMULSI MINYAK ZAITUN (Olea europea, L)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN SEDIAAN KRIM ANTIAKNE EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria Sp.) Ummu Arifah Zam Zam, Sutaryono, Yetti O.K INTISARI Strawberry (Fragaria Sp.) merupakan tumbuhan dari famili Rosaceae yang memiliki brerbagai kandungan kimia diantaranya yaitu, Anthocyanin, Ellagic Acid, cateehin, quer-cetin, kaempferol, vitamin A, B dan C. buah strawberry berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi sehingga ekstrak buah strawberry dapat digunakan sebagai penangkal radiasi sinar UV dan akan lebih maksimal bila digunakan dalam bentuk produk kosmetik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi basis formula krim terhadap sifat fisisnya sehingga dapat diketahui formula mana yang paling memenuhi standar sifat fisis krim. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental. Penelitian ini meliputi ekstraksi buah strawberry menggunakan metode maserasi. Krim dibuat dalam 3 formula, dengan masing-masing formula memiliki konsentrasi basis cera alba dan vaselin album yang berbeda. formula I dengan konsentrasi cera 10% dan vaselin album 20%, formula II dengan konsentrasi cera alba 15% dan vaselin album 15%) dan formula III dengan konsentrasi cera alba 20% dan vaselin album 10%. Krim yang telah dibuat kemudian dilakukan uji kontrol kualitas yang meliputi uji organoleptis, uji ph, uji daya lengket, uji daya sebar dan uji daya proteksi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik analisis varian (anova) satu jalan dengan tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan ke uji Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula krim ekstrak etanol buah strawberry yang paling memenuhi standar sifat fisis krim adalah formula I dengan konsentrasi cera alba 10% dan vaselin album 20%. Sedangkan formula II dengan konsentrasi cera alba 15% dan vaselin album 15% tidak mampu memenuhi standar daya sebar krim yang baik. dan formula III tidak mampu memenuhi standar daya lengket krim yang baik. Kata Kunci: Formulasi Krim, Ekstrak Etanol, Buah Strawberry. Ummu Arifah Zam Zam, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten

2 CERATA Journal Of Pharmacy Science PENDAHULUAN Tanaman strawberry merupakan tumbuhan herba yang pertama kali ditemukan di Chili, kemudian menyebar ke daerah lain termasuk Indonesia. Strawberry mempunyai nilai ekonomi dan daya pikat yang tinggi. Daya pikat strawberry terletak pada warna buah yang merah mencolok dengan bentuk yang menarik, serta rasa yang manis segar. Dalam buah strawberry terkandung berbagai senyawa fenolik yang berkhasiat sebagai antioksidan (Gunawan, 2000). Pada penelitian ini strawberry ingin dimanfaatkan dalam bentuk sediaan krim. Krim didefinisikan sebagai cairan kental atau emulsi setengah padat baik bertipe air dalam minyak maupun minyak dalam air. Krim biasanya digunakan sebagai emolien atau pemakaian obat pada kulit. Sediaan krim dipilih karena sifatnya mudah menyebar rata, mudah dibersihkan,serta aman bila digunakan oleh anak-anak maupun dewasa, praktis dalam pemakaiannya, cara kerja berlangsung pada jaringan setempat, tidak lengket terutama tipe M/A, memberikan rasa dingin (cold cream) berupa tipe A/M, dapat digunakan sebagai kosmetik, bahan untuk pemakaian topikal jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun (Syamsuni, 2006). Pada penelitian ini buah strawberry akan diekstraksi menggunakan metode maserasi dan akan penelitian ini dibuat variasi basis krim yaitu, cera alba dan vaselin album. Saat ini buah strawberry telah dimanfaatkan dengan cara dimakan langsung ataupun di buat sediaan seperti lulur dan minuman kemasan. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk membuat sediaan krim dari buah strawberry agar buah strawberry dapat dimanfaatkan lebih maksimal. Hasil penelitian diharapkan dapat menyediakan informasi tentang formula sediaan krim ekstrak buah strawberry (Fragaria Sp). METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu formulasi krim ekstrak etanol buah strawberry. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil uji kontrol kualitas sediaan krim yang meliputi uji organoleptis, uji ph, uji daya sebar, uji daya lengket dan uji daya proteksi. Populasi yang digunakan adalah buah strawberry (Fragaria Sp.) yang diambil dari perkebunan strawberry milik Bapak Tikno yang terletak di daerah Tawangmangu Karanganyar, dengan sampel penelitian buah strawberry yang telah masak (berumur sepuluh hari setelah awal pembentukan buah dengan karakteristik telah berwarna merah atau kuning kemerahan.). Eksperimen penelitian dilakukan di laboratorium farmasetika STIKES Muhammadiyah Klaten pada bulan Mei 2013.

Data yang digunakan adalah data hasil uji organoleptis, uji ph, uji daya sebar, uji daya lengket dan uji daya proteksi. Hasil uji organoleptis, uji ph dan daya proteksi dianalisis secara deskriptif sedangkan hasil uji daya lengket dan daya sebar dianalisa dengan ANOVA satu jalan. Cara Kerja 1. Ekstraksi CERATA Journal Of Pharmacy Science 3 100 gram buah strawberry dihaluskan menggunakan blender Buah strawberry yang telah halus di masukkan ke dalam bejana + 250 ml pelarut campuran Etanol 96%: Asam Sitrat 1% (9:1) Di aduk, kemudian tutup bejana direndam selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil berulang-ulang diaduk Setelah 5 hari ampas diperas Ekstrak disaring kemudian diuapkan menggunakan cawan porselen di atas penangas air sampai terbentuk ekstrak kental Gambar 3.1 Skema Ekstraksi Buah Strawberry (Trinanda, 2012). 2. Formulasi Formula standar krim yang digunakan adalah (Anief, 2008): R/ Asam stearat 15 g Cera alba 2 g Vaselin albi 8 g Triethanolamini 1,5 g

4 CERATA Journal Of Pharmacy Science Propylene gycoli 8 g Aq.dest ad 65,5 g Berdasarkan formula di atas maka dibuat variasi basis cera alba dan vaselin album yang bertujuan untuk mengetahui formulasi mana yang memenuhi kualitas sifat fisis krim. Pengembangan formula krim berdasarkan pada konsentrasi cera alba 0,2 g 4 g dalam 20 g sediaan dan vaselin album 2 g 6 g dalam 20 g (Lieberman, 1996). Tabel 3.1 Formula Krim Ekstrak Etanol Buah Strawberry Bahan F1 F2 F3 Ekstrak buah strawberry 2,5 g 2,5 g 2,5 g Asam stearat 3 g 3 g 3 g Cera alba 2 g 3 g 4 g Vaselin album 4 g 3 g 2 g Trietonalamine 0,3 g 0,3 g 0,3 g Propilenglikol 1,6 g 1,6 g 1,6 g Nipagin 0,75 g 0,75 g 0,75 g Aquadest ad 20 gram ad 20 gram ad 20 gram 3. Cara Pembuatan Krim a. Pembuatan krim Cera alba, vaselin album dan asam stearat dilelehkan menggunakan cawan porselen di atas waterbath (campuran I) Nipagin, propilenglikol, dan TEA dilarutkan dengan air hangat, masukkan dalam campuran I Ekstrak buah strawberry dimasukkan dalam mortir hangat,kemudian ditambahkan campuran sebelumnya. diaduk ad homogen dimasukkan dalam wadah Gambar 3.2 Skema Pembuatan Krim (Anief, 2008).

b. Uji Kontrol Kualitas 1) Uji Organoleptis : Dilakukan dengan mengamati bentuk, warna dan bau sediaan krim menggunakan panca indra. 2) Uji ph, dilakukan menggunakan ph strip. 3) Uji Daya Lengket 4) Daya Sebar 5) Daya Proteksi HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL CERATA Journal Of Pharmacy Science 5 1. Hasil Determinasi Buah strawberry diperoleh dari perkebunan strawberry milik bapak Tikno Skipan, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Untuk mengetahui keaslian dan kebenaran tanaman dilakukan determinasi di Laboratorium Biologi Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) Karanganyar, Jawa Tengah. Hasil determinasi tanaman menunjukan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini benar tanaman strawberry (Fragaria Sp.). 2. Hasil Ekstraksi Ekstraksi ekstrak etanol buah strawberry dilakukan dengan metode maserasi selama 5 hari dihasilkan ekstrak: Tabel 4.1: hasil ekstraksi maserasi buah strawberry. Ekstraksi ke Hasil Bau Warna Rasa I 10,16 g Aroma strawberry Merah Asam II 9,41 g Aroma strawberry Merah Asam III 14,13 g Aroma strawberry Merah Asam Ekstraksi buah strawberry dilakukan sebanyak 3 kali. Dari ketiga ekstraksi didapatkan hasil ekstrak rata-rata 11,23 g. Ekstrak yang dihasilkan memiliki aroma strawberry, berwarna merah dan berasa asam. 3. Hasil Uji Kontrol Kualitas a. Hasil Uji Organoleptis Uji organoleptis dilakukan bertujuan untuk mengetahui pemerian krim yang dibuat. Hasil uji organoleptis dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2: Hasil uji organoleptis krim ekstrak etanol buah strawberry.

6 CERATA Journal Of Pharmacy Science Formula Pemerian Konsistensi Bentuk Warna Bau I Massa Putih Aroma Lunak krim kecoklatan strawberry II Massa Putih Aroma Encer krim kecoklatan strawberry III Massa krim Putih kecoklatan Aroma strawberry Lunak Berdasarkan dari hasil uji organoleptis diketahui bahwa krim ekstrak etanol buah strawberry semua memenuhi standar sifat fisis krim yaitu berwarna putih dan tidak berbau tengik. b. Hasil Uji ph Uji ph dilakukan untuk mengetahui sediaan krim yang sesuai dengan ph kulit (4-6,5) agar sediaan krim tidak mengiritasi kulit saat digunakan. Hasil uji ph krim ekstrak etanol buah strawberry dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.3: Hasil uji ph krim ekstrak etanol buah strawberry. Formula Derajat keasaman (ph) Percobaan1 Percobaan 2 Percobaan 3 I 6 6 6 II 6 6 6 III 6 6 6 x 6 6 6 Berdasarkan tabel diatas diketahui ph rata-rata krim adalah 6. hal ini menunjukkan bahwa krim yang dibuat memenuhi syarat ph kulit. c. Hasil Uji Daya Lengket Uji daya lengket krim dilakukan menggunakan alat rheoviskometer. uji daya lengket bertujuan untuk mengetahui kemampuan krim melekat pada kulit. Semakin lama kemampuan krim melekat pada kulit maka semakin bagus dan obat dapat diabsorbsi dengan baik. Hasil uji daya lengket dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4: Hasil uji daya lengket krim ekstrak etanol buah strawberry. Percobaan F I F II F III 1 17 38 4 48 2 77 2 21 39 2 15 1 79

CERATA Journal Of Pharmacy Science 7 3 20 16 5 11 2 07 X 19 64 3 91 2 21 SD 2,0543 0,4877 0,5047 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui formula I memiliki daya lengket krim dengan rata-rata 19 64 detik, formula II 3 91 dan formula III 2 21, sehingga dapat diketahui formula I mampu memenuhi standar sifat fisis krim yang baik. Sedangkan formula II dan III tidak mampu memenuhi standar sifat fisis krim. Berdasarkan tabel 4.4 dilakukan uji normalitas dan homogenitas, didapatkan hasil seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 4.5: Hasil uji normalitas, homogenitas dan uji anova daya lengket krim ekstrak etanol buah strawberry. Normalitas Homogenitas P F 0,250 0,067 0,000 170,735 Berdasarkan tabel diatas diketahui normalitas didapatkan harga signifikansi 0,250 > 0,05 artinya data terdistribusi normal dan hasil uji homogenitas didapatkan harga signifikansi 0,067 artinya data homogen. Dilanjutkan dengan uji anova satu jalan yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran 8. Berdasarkan hasil uji anova diperoleh P Value 0,000 < 0,05 atau F hitung 170,735 > F tabel 9,28 yang berarti ada perbedaan yang bermakna dari daya lengket krim ekstrak etanol buah strawberry. Berdasarkan uji anova dilanjutkan ke uji Tukey HSD dengan hasil dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6: Hasil Uji Tukey HSD daya lengket krim ekstrak etanol buah strawberry. Formula P Value Hasil Uji Tukey HSD I-II 0,000 Berbeda Signifikan I-III 0,000 Berbeda Signifikan II-III 0,129 Tidak Berbeda Signifikan Uji anova kemudian dilanjutkan ke uji Tukey HSD yang diperoleh hasil seperti pada lampiran 8 dan diketahui bahwa daya lengket krim ekstrak etanol buah strawberry formula I-II dan I-III terdapat perbedaaan yang signifikan. Sedangkan formula II-III tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

8 CERATA Journal Of Pharmacy Science d. Hasil Uji Daya Sebar Pengujian daya sebar krim dilakukan menggunakan extensiometer. Hasil uji daya sebar dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.7: hasil uji daya sebar krim ekstrak etanol buah strawberry. Replikasi Formula I Formula II Formula III (cm) (cm) (cm) 1 6,9 7,3 5,1 2 6,5 7,1 5,4 3 6,7 7,5 5,3 x 6,7 7,3 5,2 SD 0,2000 0,2000 0,1527 Berdasarkan tabel 4.7 diketahui krim formula I memiliki daya sebar rata-rata 6,7 cm, formula II 7,3 cm dan formula III 5,2 cm, sehingga diketahui formula I dan III mampu memenuhi standar daya sebar krim yang baik. Sedangkan formula II tidak mampu memenuhi standar sifat fisis krim yang baik. Berdasarkan tabel 4.7 dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Didapatkan hasil seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 4.8: Hasil uji normalitas, homogenitas dan uji anova daya sebar krim ekstrak etanol buah strawberry. Normalitas Homogenitas P F 0,863 0,954 0,000 57,925 Hasil uji normalitas didapatkan harga signifikansi 0,863 > 0,05 artinya data terdistribusi normal dan dari hasil uji homogenitas didapatkan harga signifikansi 0,954 > 0,05 yang berarti data homogen. Setelah data diketahui terdistribusi normal dan homogen dilanjutkan dengan uji anova satu jalan yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran 10. Berdasarkan hasil uji anova diperoleh P Value 0,000 < 0,05 atau F hitung 57,925 > F tabel 9,28 yang berarti ada perbedaan yang bermakna dari daya sebar krim ekstrak etanol buah strawberry. Berdasarkan uji anova dilanjutkan ke uji Tukey HSD dengan hasil dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9: Hasil Uji Tukey HSD daya sebar krim ekstrak etanol buah strawberry. Formula P Value Hasil Uji Tukey HSD I-II 0,018 Berbeda Signifikan I-III 0,000 Berbeda Signifikan II-III 0,000 Berbeda Signifikan

CERATA Journal Of Pharmacy Science 9 Uji anova kemudian dilanjutkan ke uji Tukey HSD yang diperoleh hasil seperti pada lampiran 10 dan diketahui bahwa daya sebar krim ekstrak etanol buah strawberry semua formulasi terdapat perbedaaan yang signifikan. e. Hasil Uji Daya Proteksi Uji daya proteksi bertujuan untuk mengetahui kemampuan krim melindungi kulit dari pengaruh luar seperti sinar matahari dan polusi. Uji daya proteksi krim dilakukan dengan KOH 0,1 N yang diteteskan pada kertas saring. Hasil uji daya proteksi krim dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.10 : Hasil uji daya proteksi krim ekstrak etanol buah strawberry. Waktu Formula 15 detik 30 detik 45 detik 60 detik 3 menit 5 menit I - - - - - - II - - - - - - III - - - - - - Sumber: data primer,2013. Keterangan: - : Tidak ada noda merah. + : Ada noda merah. Berdasarkan tabel diketahui bahwa semua krim ekstrak etanol buah strawberry mampu memproteksi dari KOH 0,1 N. B. PEMBAHASAN Ekstraksi buah dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan asam sitrat 1% yang bertujuan agar pada saat dilakukan ekstraksi maserasi selama 5 hari tidak ditumbuhi jamur dan senyawa dengan kepolaran rendah dapat terlarut dalam pelarut. Hasil ekstrak yang diperoleh dari 3 kali ekstraksi yaitu ekstraksi I 10,16 g, ekstraksi II 9,41 g dan ekstraksi III 14,13 g. Perbedaan hasil ekstrak yang diperoleh dikarenakan pengaruh penguapan ekstrak cair menjadi ekstrak kental. Sediaan krim diformulasi menggunakan variasi basis cera alba dan vaselin album yang merupakan salah satu basis untuk sediaan krim dengan tipe m/a ( minyak dalam air ). Sediaan krim tipe m/a memiliki berbagai keuntungan yaitu krim mudah menyebar rata, praktis dalam pemakaiannya, mudah dibersihkan

10 CERATA Journal Of Pharmacy Science atau dicuci, cara kerja berlangsung pada jaringan setempat, dan tidak lengket dalam penggunaannya. Krim memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai pembawa substansi obat, bahan pelumas kulit dan mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair. Krim ekstrak etanol buah strawberry memiliki fungsi untuk melindungi kulit dari radiasi sinar UV-A yang mengakibatkan pigmentasi kulit, kerusakan kulit dan kerutan. Krim yang baik adalah krim yang memiliki ciri organoleptis warna putih, tidak berubah warna dan bau dalam penyimpanan (Ansel, 1989). Berdasarkan uji organoleptis dari ketiga formulasi krim ekstrak etanol buah strawberry yang dilakukan formula I, II dan III memiliki warna putih kecoklatan. Warna kecoklatan dari sediaan diakibatkan oleh penambahan ekstrak etanol buah strawberry yang berwarna merah dikarenakan senyawa antochyanin yang dikandungnya. Hal ini dibuktikan sebelum penambahan ekstrak etanol buah strawberry warna krim yang dibuat berwarna putih. Krim yang baik harus memiliki ph yang sesuai dengan ph kulit yaitu 4-6,5 (Yosipovitch, et al, 2003). Krim yang memiliki ph terlalu asam akan menimbulkan iritasi kulit pada saat digunakan sedangkan ph krim yang terlalu basa akan menyebabkan kulit kering. Berdasarkan uji derajat keasaman (ph) dari ketiga formulasi krim ekstrak etanol buah strawberry yang dilakukan ketiga formula memenuhi standar kualitas ph krim yaitu 6. Krim yang baik harus memiliki daya lengket yang lama dengan kulit karena semakin lama ikatan antara krim dengan kulit semakin baik sehingga absorbsi obat oleh kulit akan semakin tinggi. Sebaliknya jika ikatan antara krim dengan kulit kurang optimal obat akan mudah terlepas dari kulit. Adapun syarat waktu daya lengket yang baik adalah tidak kurang dari 4 detik (Susanti dan Kusmiyarsih, 2011). Berdasarkan uji daya lengket dari ketiga formulasi krim ekstrak etanol buah strawberry formula III memiliki daya lengket paling kurang. Sedangkan formula I dan II mampu memenuhi daya lengket krim yang baik. Pada hasil uji Tukey HSD daya lengket krim antara formula II dan III tidak terdapat perbedaan yang signifikan karena tidak adanya keterkaitan antara formula II dan III. Krim diharapkan mampu menyebar dengan mudah tanpa tekanan yang berarti sehingga mudah dioleskan dan tidak menimbulkan rasa sakit saat dioleskan sehingga tingkat kenyamanan pengguna dapat meningkat. Daya sebar sediaan semisolid yang baik adalah 50-70 mm sehingga nyaman saat digunakan (Susanti dan Kusmiyarsih, 2011). Berdasarkan uji daya sebar dari ketiga formulasi krim ekstrak etanol buah strawberry yang dilakukan formula I dan III memiliki daya

CERATA Journal Of Pharmacy Science 11 sebar yang baik, sedangkan formula II tidak memenuhi standar daya sebar krim yang baik karena konsistensinya yang terlalu encer sehingga krim penyebarannya terlalu luas. Pengujian daya proteksi krim dilakukan untuk mengetahui kemampuan krim melindungi kulit dari pengaruh luar seperti debu, polusi dan sinar matahari. Berdasarkan hasil uji daya proteksi dari ketiga formulasi krim ekstrak etanol buah strawberry yang dilakukan semua formula mampu memproteksi kulit. Hal ini ditunjukkan dari tidak adanya noda merah yang terlihat pada kertas saring saat ditetesi menggunakan KOH 0,1 N. Hasil penelitian ini dihasilkan formula krim ekstrak etanol buah strawberry yang memenuhi standar fisis krim adalah formula I dengan memiliki organoleptis, ph, daya lengket daya sebar dan daya proteksi yang memenuhi standar krim. Formula II memiliki ph, daya lengket dan daya proteksi yang memenuhi standar krim namun memiliki daya sebar yang tidak memenuhi standar. Formula III memiliki organoleptis, ph, daya sebar dan daya proteksi yang memenuhi standar krim namun memiliki daya lengket yang tidak memenuhi standar sifat fisis krim. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Formulasi krim ekstrak etanol buah strawberry (Fragaria Sp) yang paling memenuhi standar sifat fisis krim adalah formula I dengan warna putih kecoklatan, bau aroma strawberry, konsistensi lunak, memiliki ph rata-rata 6, daya lengket rata-rata 19 66 detik, daya sebar rata-rata 6,7 cm dan mampu memberikan proteksi terhadap KOH 0,1 N. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas krim ekstrak etanol buah strawberry sebagai penangkal radiasi sinar UV. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang formulasi ekstrak etanol buah strawberry dalam bentuk sediaan lain seperti lotion, sabun, atau lipstik.

12 CERATA Journal Of Pharmacy Science DAFTAR PUSTAKA Anief, Moh. 2008. Ilmu Meracik Obat. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta. Anonim. 2012. Isolasi Senyawa Antosianin dari Buah Strawberry. http://ermyermyblogspotcom.blogspot.com/2012/12/isolasi-senyawa-antosianin-daribuah.html. di akses tanggal 25 januari 2013 jam 09:52 WIB. Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Gunawan, Winata Livy. 2000. Stroberi. Penebar Swadaya. Jakarta. Lieberman, Herbert A. 1996. Pharmaceutical Dosage Form: Dispere System. Volume 2. Marcel Dekker Inc. New York. Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Institut Tekhnologi. Bandung. Bandung. Susanti, lina dan Kusmiyarsih, pipid. 2011. Formulasi dan Uji Stabilitas Krim Ekstrak Etanolik Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.). Universitas Setia Budi. Surakarta. Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. Trinanda, Winda. 2012. Formulasi Lipstik Menggunakan Ekstrak Buah Raspberry (Rubus Rosifolius J.E.Smith) Sebagai Pewarna. Universitas Sumatra Utara. Medan. Voigt, Rudolf. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta. Yosipovitch G, Greaves MW and Schmelz M. 2003. The Importance Of SkinpH(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=yosipovitch%202003%20 lancet). Diakses tanggal 15 januari 2013. Jam 16.40