III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

Biota kultur yang digunakan dalam penelitian adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur pada skala laboratorium di BBPBL Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30 juli 2014 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini

Penentuan jenis outlet untuk pertumbuhan mikroalga

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. bio.unsoed.ac.id. Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 4 macam, yaitu:

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

Oleh : Putri Paramita ( )

A. BAHAN DAN ALAT B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Teluk Ratai Kabupaten Pesawaran,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

Lampiran 1. Prosedur Analisis Nitrogen Organik, N-NH 3, N-NO 3, Ortofosfat, TSS, Kerapatan Sel, COD.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di ITTARA PD. Semangat Jaya, Desa Sri Rejeki,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

III. METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

BAB 3 BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisa Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODE PENELITIAN

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung dan Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Bahan-bahan yang digunakan sebagai media kultivasi dalam penelitian ini adalah limbah cair karet remah yang berasal dari Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Unit Usaha Way Berulu berupa air limbah dari outlet kolam Fakultatif II, kolam Aerobik I, dan kolam Aerobik II. Mikroalga yang digunakan adalah Nannochloropsis sp. yang berasal dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung serta bahan kimia sebagai penunjang analisis N-NH 3, Ntotal, P-PO 4, dan COD. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa reaktor terbuka (Gambar 5) sebagai pertumbuhan mikroalga yang terbuat dari kaca ukuran (35x14x19) cm dengan volume kerja 5 L yang dilengkapi dengan selang aerasi, HACH

23 spektrofotometri DR 4000, DRB 200, ph meter, DO meter, oven, desikator dan alat penunjang lainnya. C. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap pertama adalah karakterisasi limbah cair. Limbah cair yang digunakan adalah outlet limbah cair karet remah (LCKR) Fakultatif II (F 2 ), outlet LCKR kolam Aerobik I (Ae 1 ), dan outlet LCKR kolam Aerobik II (Ae 2 ) dengan volume kerja masing-masing 5 L sebagai tiga taraf perlakuan media pertumbuhan Nannochloropsis sp. Tahap yang kedua adalah tahap kultivasi. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mempersiapkan isolat Nannochloropsis sp. sebanyak 25% v/v kerja pada masingmasing media yang dikultivasi dilakukan selama 8 hari. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga menghasilkan 3x3=9 satuan percobaan. Data hasil analisis yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dianalisis secara deskriptif. Selang aerasi 19 cm 14 cm 35 cm Gambar 5. Skema reaktor

24 D. Pelaksanaan Penelitian Prosedur pada penelitian ini sebagai berikut. Isolat Nannochloropsis sp. Penambahan pupuk conwy 1 ml/ 1 L Inokulasi isolat mikroalga 10% dari volume 1 Liter air laut, demikian seterusnya kultur dilakukan secara bertahap sampai volume 12 Liter (konsentrasi Nannochloropsis sp. 25% v/v kerja per perlakuan) Media pertumbuhan (5 L) Outlet LCKR Fakultatif II (3,75 L) Nannochloropsis sp. (1,25 L) Outlet LCKR Aerobik I (3,75 L) Nannochloropsis sp. (1,25 L) Outlet LCKR Aerobik II (3,75 L) Nannochloropsis sp. (1,25 L) Karakterisasi media : N-NH 3, N-total, P-PO 4, ph, Suhu, COD, DO Pengamatan OD setiap hari & DO pada hari Ke-8 Kultivasi selama 8 hari Pemanenan mikroalga Analisa akhir: N-NH 3 N-total P-PO 4 ph Suhu COD Penyaringan dengan kain saring Filtrat Yield Pengamatan: Berat Kering Gambar 6. Diagram alir perolehan yield mikroalga

25 1. Karakterisasi Media Media yang digunakan untuk kultivasi mikroalga adalah limbah cair karet remah yang berasal dari Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Unit Usaha Way Berulu berupa limbah cair dari outlet kolam Fakultatif II, kolam Aerobik I dan kolam Aerobik II. Sebelum digunakan sebagai media kultivasi Nannochloropsis sp., limbah cair karet dianalisis untuk mengetahui nilai awal dari N-NH 3, N-total, P-PO 4, ph, suhu, kandungan Chemical Oxygen Demand (COD), dan Dissolved Oxygen (DO). Media limbah cair yang digunakan dikultivasi pada reaktor seperti diperlihatkan pada Gambar 5. 2. Persiapan Inokulum Isolat Nannochloropsis sp. sebanyak 1 Liter dikultur ke dalam 3 Liter media air laut yang telah disterilisasi dalam waktu 4 7 hari. Setelah itu, kultur stock yang didapatkan dikultur kembali dengan membagi menjadi 3 wadah kultur, dimana 1 Liter kultur stock dikultur ke dalam 3 Liter media air laut selama 4-7 hari untuk mencapai volume kultur mencapai 10 6 sel/ml media. Nannochloropsis sp. 12 Liter dengan kepadatan Konsentrasi Nannochloropsis sp. yang digunakan sebesar 25% v/v kerja per perlakuan atau sebanyak 11,25 Liter untuk seluruh perlakuan. 3. Kultivasi Alga Pelaksanaan kultivasi mikroalga dilakukan dengan sistem kolam terbuka. Kultivasi dilakukan dengan memasukkan inokulum mikroalga hasil dari perbanyakan dengan konsentrasi mikroalga 25% dari volume media limbah cair karet remah (Zulfarina dkk, 2013). Kultivasi dilakukan selama 8 hari dengan

26 dilakukan sirkulasi menggunakan selang aerasi sebagai sumber O 2 /CO 2 dan sekaligus berfungsi sebagai pengaduk (sirkulasi) air media pertumbuhan. 4. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan terbagi menjadi beberapa waktu. Pengamatan yang dilakukan sebelum media dikultivasi adalah analisa N-NH 3, N-total, P-PO 4, ph, suhu, kandungan Chemical Oxygen Demand (COD), dan Dissolved Oxygen (DO). Pengamatan yang dilakukan setiap harinya adalah kepadatan biomassa (OD), sedangkan pengamatan yang dilakukan setelah kultivasi adalah analisa N- NH 3, N-total, P-PO 4, ph, suhu, kandungan Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO) dan perolehan Yield kering. a. Kepadatan mikroalga Nannochloropsis sp. Perhitungan kepadatan mikroalga Nannocholorpsis sp. dilakukan dengan menggunakan Haemacytometer pada Microscop Olympus CX31 dengan bantuan Handcounter (Pratama, 2011). b. Analisis Nitrogen Total - N-NH 3 (SNI, 2005) Analisis N-NH 3 dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : Sampel limbah cair sebanyak 25 ml disaring dengan kertas saring berdiameter 0,45 um dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml. Kemudian, ditambahkan 1 ml larutan fenol, 1 ml larutan nitroprusid dan 2,5 ml larutan oksidator, dikocok dan didiamkan 10 menit. Pengukuran dilakukan dengan Spektrofotometri pada panjang gelombang 640 nm.

27 - Nitrit (NO 2 ) (SNI, 2004) Sampel limbah cair sebanyak 25 ml disaring dengan kertas saring berdiameter 0,45 um dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml. Kemudian, ditambahkan 1 ml larutan pewarna, dikocok dan didiamkan 10 menit. Pengukuran dilakukan dengan Spektrofotometri pada panjang gelombang 543 nm. - Nitrat (NO 3 ) (SNI, 2002) Sampel limbah cair sebanyak 5 ml yang sudah disaring dengan kertas Whatman paper no. 42 dimasukkan ke dalam beaker glass 50 ml. Kemudian, ditambahkan 1 tetes sodium arsenit, 0,25 ml brucine dan 5 ml larutan asam sulfat, dikocok dan didiamkan 10 menit. Pengukuran dilakukan dengan Spektrofotometri pada panjang gelombang 410 nm. c. Analisis P-PO 4 (SNI, 2005) Metode yang digunakan dalam analisis P-PO 4 adalah dengan menggunakan Pereaksi P pekat (larutan amonium molibdat). Sampel 25 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan 1 ml Pereaksi P pekat dan 5 tetes larutan SnCl 2 ke dalam sampel, dikocok dan didiamkan selama 10 menit. Kemudian diukur dengan alat spektrophotometer pada panjang gelombang 690 nm. d. Analisis ph Pengamatan ph mengacu pada SNI (2004), yaitu dengan menggunakan ph meter. Sebelum pengukuran dilakukan, ph meter dikalibrasi dengan larutan penyangga. Keringkan dengan tisu selanjutnya bilas elektroda dengan air suling. Dicelupkan elektroda kedalam media uji sampai ph meter menunjukkan pembacaan yang tetap.

28 e. Analisis COD (HACH Company, 2004) Analisis COD limbah cair karet remah dilakukan dengan cara 0,2 ml larutan sampel (standar tanda pengenceran) diambil kemudian ditambahkan 5 ml larutan reagen COD (larutan pencerna 1,5 ml + l arutan pereaksi asam sulfat 3,5 ml). Selanjutnya dipanaskan pada DRB 200 dengan suhu 150 o C selama 2 jam kemudian didinginkan selama 30 menit. Kemudian diukur kadar COD dengan alat HACH spektrophotometri DR 4000 pada panjang gelombang 420 nm. f. Analisis DO (SNI, 2005) Cara penentuan oksigen terlarut dengan metoda elektrokimia adalah cara langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Cara penggunaannya alat ini adalah dengan mencelupkan alat DO meter tersebut ke dalam sampel air yang diukur dan melihat skala yang terlihat. g. Yield Kering Analisis Yield dilakukan setelah mikroalga dipanen dengan menghitung berat basah dan berat kering dari mikroalga. Untuk memperoleh yield kering, maka dilakukan pengukuran kadar air yield basah terlebih dahulu yang sebelumnya dilakukan penimbangan berat basah. Adapun pengukuran kadar air dapat dilakukan dengan cara : Cawan Porselin dikeringkan terlebih dahulu selama 1 jam dalam oven pada suhu 105 C, lalu didinginkan dalam desikator dan kemudian beratnya ditimbang (x). Sampel basah ditimbang (y), dimasukkan ke dalam cawan yang telah ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 4 6 jam pada suhu 105 C, lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang kembali. Pekerjaan ini diulang hingga dicapai berat konstan (z) (selisih penimbangan

29 berturut-turut kurang dari 0,2 mg) (Sulaeman et al, 2005). Adapun rumus penentuan kadar air sebagai berikut: Kadar Air = ( ) x 100% Perhitungan perolehan yield kering sampel dapat dilakukan dengan rumus : Yield kering = (100 Kadar Air) % x berat sampel basah (g/l)