MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI.

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Peningkatkan Kemampuan Murid Kelas II SDNNo. 2 Tambu Membaca Permulaan Melalui Metode Global

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah MA AL-FALAH Limboto khususnya kelas XI IPS dengan jumlah siswa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pokok Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Tuladenggi

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS IXA SMP NEGERI 7 BIROMARU

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII b SMP NEGERI 1 TIRAWUTA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

e-journal-fkip Unisla Press Page 64

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan bahwa :

Oleh: Naftalia Palimbong Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu. Kata kunci: Model Pembelajaran, TGT, Hasil Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI Oleh: Nunu Faraningsih Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu Pendahuluan Pendidikan nasional pada dasarnya bertujuan mewujudkan manusia yang cerdas dan terampil sehingga mampu menjadi pelaksana pembangunan. Disamping itu tujuan utama pendidikan adalah untuk menghasilkan manusia yang beriman, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, mau bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta memiliki jasmani dan rohani yang sehat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, sangat tepat dijadikan lembaga yang menjadi pusat peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tantangan pendidikan pada jenjang sekolah-sekolah dimasa depan disadari akan semakin berat. Hal ini merupakan konsekuensi kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Keberhasilan siswa dalam belajar merupakan harapan setiap guru, guru perlu memahami siswa sebagai manusia seutuhnya dan memahami dirinya agar dapat menyesuaikan diri dengan anak yang menjadi tanggung jawabnya. Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini memberikan dampak yang sangat luas di segala aspek kehidupan, terutama dalam bidang pendidikan yakni pengembangan metode pembelajaran yang bernuansa pada kebermaknaan belajar sehingga proses belajar mengajar diarahkan pada peningkatan prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran sampai saat ini terus berkembang guna mencapai tujuan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sampai saat ini masih terus dilakukan misalnya guru Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 1

2 dituntut mengembangkan strategi dalam proses pembelajaraan dengan mengunakan metode-metode pembelajaran saat ini. Namun, hal tersebut harus didasarkan pada kondisi siswa sebenarnaya yang dilihat pada saat pembelajaran berlangsung misalnya siswa kurang aktif dikelas sehingga guru dapat menerapkan metode pembelajaran apa yang tepat digunakan untuk menghadapi siswa yang kurang aktif dikelas. Upaya peningkatan mutu pembelajaran sudah cukup baik dengan banyaknya metode-metode pembelajaran yang ada saat ini. Namun demikian, proses pelaksanaanya yang belum baik diterapkan oleh guru sehingga pelajaran khususnya PKn masih dirasakan sulit oleh sebagian besar siswa di kelas IXA, sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan penulis terhadap rendahnya nilai siswa untuk mata pelajaran PKn pada tingkat SMP, khususnya di SMP Negeri 4 Tolitoli pada akhir pelaksanaan ulangan umum ataupun pada setiap akhir pelaksanaan ujian evaluasi tahap akhir sekolah, merupakan indikasi bahwa tingkat penguasaan mata pelajaran PKn masih rendah. Data yang diperoleh penulis saat melakukan observasi awal di SMP Negeri 4 Tolitoli diperoleh gambaran bahwa nilai rata-rata siswa kelas VIII berdasarkan nilai rapor kenaikan kelas pada tahun ajaran 2011/2012 yang diperoleh masih rendah yakni dibawah 66, sedangkan nilai ketuntasan siswa yang diinginkan harus mencapai nilai 70. Hal tersebut disebabkan karena suasana belajar yang kurang baik di mana dalam proses pembelajaran guru sangat dominan dalam memberikan informasi sedangkan siswa hanya sebagai pendengar yang hanya menunggu dan menyerap apa saja yang diberitahukan oleh guru tersebut. Pembelajaran yang di laksanakan masih cenderung menggunakan pembelajaran konvesional. Sehingga menimbulkan kurang minatnya siswa dalam belajar PKn. Hasil dialog dengan beberapa siswa, mengatakan kurang berminat belajar PKn, karna kurang termotivasi untuk belajar yang disebabkan cara guru yang mengajar membosankan. Padahal dalam pembelajaran PKn terdapat banyak metode pembelajaran yang dapat merangsang dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa, salah satunya adalah metode inquiri. Hasan Nurdin (Sulastri, 2011) mengemukakan secara umum: Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 2

3 Inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi,mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya. Mulyasa (2009:234) mengemukakan bahwa metode inquiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiri menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Selain itu Roestiyah (2001:75) mengemukakan bahwa metode inquiri merupakan suatu teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Adapun pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran metode latihan inquiri adalah pendekatan kemampuan dan kecakapan terhadap anak dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Selanjutnya beberapa pedoman untuk menciptakan iklim belajar agar berhasil sebagaimana dijelaskan oleh Nana Sudjana (2001 : 6 ) yaitu: 1) Kelas diarahkan kepada permasalahan yang jelas rumusannya, patokan cara inquiri serta arah dan tujuannya; 2) Agar dipahami bahwa tujuan inquiri adalah pengembangan kemampuan berpikir serta proses berpikir. Peranan pertanyaan dan kemampuan mengemukakan pertanyaan (teknik bertanya dari guru sangat menentukan keberhasilan inquiri; 3) Hendaknya diberikan keluasan kepada siswa untuk mengemukakan berbagai kemungkinan (alternatif) dalam bertanya dan menjawab; 4) Cara bertanya dapat diutarakan dalam berbagai cara sepanjang hal ini cocok dengan permasalahan yang sedang diinquirikan; 5) Pada umumnya inquiri menggali nilai-nilai atau sikap, maka hendaknya hormatilah sistem nilai dan sikap siswa-siswa anda; 6) Guru hendaknya menjaga diri untuk tidak menjawab sendiri pertanyaan; Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 3

4 7) Usahakan selalu jawaban bersifat merata dan komparatif. Penerapan metode inquiri akan memberi keleluasan kepada siswa untuk berperan aktif dalam mempelajari, meneelaah dan menemukan sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori atau kesimpulan dari materi yang diajarkan. Adanya kesempatan bagi siswa berperan dalam memproses informasi untuk membuat keputusan tertentu, diharapkan bisa mengurangi sikap pasif siswa dalam belajar. Selain itu, kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan kualitas pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan guru, terutama dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara efektif dan efesien. Dengan menerapkan metode inquiri, menjadi salah satu alternatif yang dianggap mampu untuk dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa di SMP Negeri 4 Tolitoli khususnya kelas IXA. Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik memilih judul: "Peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas IXA melalui penerapan metode inquiri di SMP Negeri 4 Tolitoli". Metode Penelitian Objek dan Jenis Penelitian. Objek tindakan dalam kegiatan penelitian yang dilakukan adalah hasil belajar PKn yang akan ditingkatkan dengan penerapan metode Inquiri. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reseahrtc) yang bertujuan untuk mengungkapkan hasil penelitian sesuai dengan data dan fakta yang diperoleh dilapangan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Terdapat beberapa macam model PTK, namun yang akan dipilih dalam penelitian ini adalah Model Kemmis dan McTaggart. Model ini terdiri dari empat komponen dalam satu siklus, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Empat Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 4

5 komponen tersebut dilaksanakan secara berurutan dalam dua siklus. Daur penelitian tindakan kelas ditujukan sebagai perbaikan atas hasil refleksi terhadap tindakan sebelumnya yang dianggap belum berhasil. Secara skematik disain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut: Rencana Siklus I Siklus II Refleksi Rencana Baru Refleksi Tindakan Observasi Tindakan Observasi Gambar 3.1. Skema Disain Penelitian Tindakan Kelas Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada SMP Negeri 4 Tolitoli pada tahun pelajaran 2012/2013 semester ganjil, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengamat, pengumpul data, pengolah data dan penganalisis data. Teknik Pengumpulan Data Sumber data Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli Jenis data Jenis data berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh melalui : (i) Observasi, (ii) catatan guru atau jurnal kelas, dan (iii) Tes Hasil belajar. Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 5

6 Teknik Analisis Data Untuk membahas dan menyimpulkan data dari hasil belajar melalui penerapan metode inquiri siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli, digunakan beberapa acuan untuk menentukan nilai rata-rata siswa. Dalam hal ini penulis menggunakan teori Harahap (1992:189) yaitu Mean. Ket: = jumlah perkalian f.x f= frekuensi N= jumlah siswa X= nilai yang diperoleh Hasil evaluasi yang diperoleh, berupa sejumlah data hasil belajar PKn siswa melalui penerapan metode inquiri. Selanjutnya akan dijabarkan dan diolah dengan pengelompokkan ke dalam lima kategori. Pedoman dan pengkategorian yang digunakan dalam penelitian, mengacu pada kriteria Penilaian acuan patokan (PAN) seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (1993), yaitu sebagai berikut : Interval nilai Kategori 8,1 10 Sangat tinggi 6,6 8,0 Tinggi 5,6 6,5 Sedang 4,1 5,5 Rendah 0-4,0 Sangat rendah Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini, dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang berlangsung di kelas melalui penerapan metode inquiri, dan juga dilihat keterampilan guru dalam memilih persoalan yang bersumber dari bahan pelajaran yang menantang siswa untuk berfikir secara problematis sesuai dengan daya kemampuan siswa, kemudian keterampilan guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan serta bagaimana partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 6

7 Indikator kualitatif dan kuantitatif hasil belajar dalam penelitian ini berdasarkan hasil observasi, catatan guru atau jurnal kelas, tes, dan analisis data peningkatan hasil belajar PKn siswa dalam kategori tinggi atau sangat tinggi. Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Selintas tentang Setting Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tahapan-tahapan meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan evaluasi serta refleksi secara langsung. Faktor-faktor yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah a. Faktor siswa Dalam hal ini adalah untuk melihat hasil belajar PKn yang dicapai siswa setelah diajar dengan melalui penerapan metode inquiri. b. Faktor guru Dalam hal ini adalah untuk melihat pelaksanaan pembelajaran PKn melalui penerapan metode Inquiri c. Faktor hasil Dalam hal ini untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa setelah diberikan tes awal dan tes akhir tiap siklus. Uraian Penelitian secara Umum Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus (siklus 1 dan siklus II), dimana antara siklus 1 dan siklus II merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan. Dalam artian, pelaksanaan siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan siklus I. Berdasarkan analisis hasil tes akhir tindakan pada siklus I, diperoleh data bahwa siswa yang tuntas mencapai nilai standar 70 sebanyak 6 orang dari 18 orang siswa yang mengikuti tes akhir tindakan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar siswa kurang dapat menyelesaikan soal tes akhir tindakan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu siswa, diperoleh informasi bahwa pada umumnya Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 7

8 mereka menyukai proses pembelajaran dengan metode inquiri namun dalam menyelesaikan soal akhir tindakan mereka mengalami kesulitan dikarenakan dalam pembelajaran mereka lebih banyak bermain dengan teman sekelompoknya. Akhirnya, indikator dari pembelajaran tidak mereka kuasai dengan jelas. Oleh karena data yang diperoleh belum mencapai indikator keberhasilan tindakan, maka peneliti segera melakukan konsultasi dan persiapan untuk pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Berdasarkan analisis hasil tes akhir tindakan pada siklus II, diperoleh data bahwa jumlah siswa yang tuntas mencapai standar 70 sebanyak 14 orang dari 18 orang siswa yang mengikuti tes akhir tindakan. Data yang diperoleh pada siklus II telah mencapai indikator kinerja yang telah diinginkan. Oleh sebab itu, pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menggunkan metode inquiri telah berhasil. Secara rinci, refleksi kegiatan belajar dalam siklus II yaitu, siswa lebih tertarik untuk belajar dalam kegiatan penelitian secara kelompok dan terlihat kerja sama yang baik antara anggota-anggota kelompok, meningkatnya kemampuan siswa untuk berfikir kritis dan mampu menanggapi pendapat siswa lainnya dalam satu persentase hasil penelitian. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan siklus II merupakan hasil akhir dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan, karena telah mencapai hasil yang diinginkan. Dengan demikian telah dapat di ambil suatu kesimpulan tentang hasil belajar siswa setelah melalui penerapan metode inquiri dalam pembelajaran PKn di kelas IXA SMP negeri 4 Tolitoli semester ganjil pada tahun pelajaran 2012/2013. dengan tingkat ketuntasan sebesar 78%. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di atas, maka secara deskriftif hasil penelitian tindakan ini mengungkapkan adanya perbedaan belajar PKn siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli antara sebelum pelaksanaan tindakan maupun setelah pelaksanaan tindakan melalui metode inquiri. Hasil penelitian ini Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 8

9 juga menunjukkan adanya perbedaan kemampuan siswa antara pelaksanaan kegiatan siklus I dengan setelah pelaksanaan kegiatan siklus II. Dari hasil pemberian tes awal (diagnostic) terlihat bahwa hasil belajar PKn siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli dikategorikan rendah dengan nilai rata-rata sebesar 5,5. atas dasar tersebut, maka untuk meningkatkan hasil belajar PKn Siswa dilakukan dengan menggunakan metode inquiri dalam proses kegiatan pembelajaran. Hasil refleksi dan observasi pada siklus I terlihat bahwa hasil belajar PKn siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli mengalami kemajuan dari kategori rendah menjadi kategori sedang. Hal ini terlihat dengan nilai rata-rata hasil belajar PKn siswa mengalami peningkatan dari 5,5 menjadi 6,78. Hasil observasi dan refleksi setelah pelaksanaan tindakan hasil siklus II terlihat bahwa kategori hasil belajar PKn siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli tetap mengalami peningkatan. Dalam artian jika pada siklus I hasil belajar PKn siswa di kategorikan sedang, maka pada pelaksanaan kegiatan siklus II hasil belajar PKn siswa dikategorikan tinggi. Selain itu berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar PKn siswa yaitu dari 6,78 pada siklus I menjadi 7,55 pada siklus II. Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli setelah melakukan proses kegiatan belajar mengajar melalui penerapan metode inquiri. Hal ini ditandai dengan adanya nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari hasil pemberian tes di setiap peningkatan akhir siklus. Selama kegiatan pembelajaran PKn memiliki kesan tersendiri yang dirasakan siswa. Untuk melihat sejauh mana pengaruh pembelajaran dengan penerapan metode inquiri dalam kegiatan pembelajaran PKn maka dilakukan analisis refleksi. Yang juga dikembangkan sebagai acuan untuk meninjau respon peserta didik dalam menyikapi kegiatan pembelajaran melalui setting yang dibuat. Analisis terhadap hasil refleksi yang di buat siswa selama penelitian adalah sebagai berikut: Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 9

10 Pendapat Siswa Terhadap Mata Pelajaran PKn Selama ini siswa, kurang suka belajar PKn dan tidak mampu memahaminya dengan baik. Akan tetapi dengan melalui penerapan metode inquiri telah memberikan pengaruh yang berarti dalam meningkatan hasil belajar siswa. Hasil observasi melalui tanggapan siswa dengan kegiatan menunjukkan bahwa suka belajar PKn memiliki alasan: para siswa merasa lebih mengetahui bagaimana pelajaran PKn itu sebenarnya; soal-soal yang diberikan lebih mudah dipahami; pelajaran ini sangat penting karena kehidupan bermasyarakat dan norma-norma aturan yang dibuat berdasarkan perundang-undangan di Indonesia; pelajarannya gampang-gampang susah; karena cara mengajarkannya gampang, PKn membuat siswa menjadi pandai; membuat siswa berpikir kritis karena pelajaran PKn mudah di ingat. Sedangkan yang tidak suka didominasi dengan alasan karena PKn itu cenderung banyak menghapal. Ada pula yang menyatakan tetap suka walaupun nilai yang diperolehnya terkadang jelek. Perubahan sikap siswa Di samping terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa, selama pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung pada siklus I dan siklus II tercatat sejumlah perubahan yang terjadi pada siswa. Perubahan tersebut merupakan data kualitatif yang diamati dan di catat oleh peneliti pada tiap siklus. Perubahan itupun dicatat ke dalam lembar observasi dengan memperhatikan indikator yang telah ditentukan, adapun perubahan secara kualitatif tersebut adalah sebagai berikut : Meningkatnya frekuensi kehadiran siswa, dari siklus I rata-rata 15 orang setiap pertemuan selama 5 kali pertemuan menjadi 17 orang setiap pertemuan pada siklus II selama lima kali pertemuan. Ini membuktikn bahwa siswa memiliki kemauan dan kesungguhan untuk mengikuti pelajaran. Dan ketidakhadiran mereka disebabkan karena sakit atau izin karena ada keperluan lain yang lebih penting. Siswa yang mengajukan diri untuk menjawab juga meningkat dari siklus I ke siklus II yang memperlihatkan adanya peningkatan dengan antusias mereka tunjuk Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 10

11 jari untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Dari siklus I rata-rata siswa yang bertanya 3 orang dan meningkat sebanyak 8 orang pada siklus II. Siswa yang bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dipahami/dimengerti tidak mengalami penurunan dari segi kuantitas. Akan tetapi ini merupakan satu indikator bahwa siswa semakin berminat dalam belajar terutama mereka aktif bertanya pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa yang menjawab soal dengan benar ketika mengajukan diri untuk menjawab ataupun ketika diberikan latihan soal semakin meningkat dari siklus I ratarata 7 orang meningkat menjadi 12 orang pada siklus II. Meningkatnya kesadaran siswa untuk mengerjakan tugas rumah dari siklus I ke siklus II, hanya dua atau tiga orang yang tidak mengerjakan tugasnya dengan alasan lupa atau ketinggalan dibandingkan siklus sebelumnya. Mereka tidak mengerjakan tugas rumah yang diberikan karena tidak tahu dan tidak mau berusaha. Pada siklus I rata-rata hanya 15 orang meningkat menjadi rata-rata 17 orang setiap pertemuan pada siklus II. Siswa yang melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh yang perintahkan peneliti dalam rangka menyelesaikan tugas yang terdapat dalam buku LKS, kerja kelompok mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata 12 orang pada siklus II rata-rata menjadi 18 orang setiap kali pertemuan pada siklus II. Siswa yang memperhatikan materi pelajaran dan memiliki kelengkapan belajar seperti LKS ataupun buku paket mengalami perubahan walaupun tidak terlalu besar. Setiap siswa di wajibkan untuk membeli LKS ataupun buku paket. Hal ini disebabkan agar mereka dapat melengkapi alat belajar mereka baik di rumah maupun di sekolah. Kesadaran pada diri siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal ini ditandai dengan berkurangnya siswa yang melakukan kegiatan lain seperti bermain, mengganggu teman, dan lain-lain pada saat pembahasan materi berlangsung. Kesimpulan Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 11

12 Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) Hasil belajar PKn siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli sebelum pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode inquiri termasuk dalam ketegori rendah dengan nilai rata-rata 5,5, namun, setelah dilakukan pembelajaran dengan metode inquiri hasil belajar PKn siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada pelaksanaan siklus I dengan nilai rata-rata yang diperoleh 6,78 dan siklus II dengan nilai rata-rata yang di peroleh 7,55. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang penulis kemukakan di atas, maka beberapa saran yang dapat penulis kemukakan, di antaranya sebagai berikut : 1) Kepada guru PKn pada umumnya dan yang mengajar di kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli pada khususnya agar dalam proses belajar mengajar PKn dapat menerapkan metode inquiri karena secara kuantitatif dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa; 2) Diharapkan juga kepada guru untuk sedapat mungkin menguasai berbagai metode mengajar dan alternative strategi mengajar lainnya, agar dalam proses pembelajaran tidak hanya menggunakan satu metode saja atau strategi mengajar agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa; 3) Kepada peneliti selanjutnya, kiranya dapat mengadakan penelitian lain utamanya untuk mendapakan hasil yang lebih luas dan lebih baik. Daftar Pustaka Arikunto, S. 1993. Manajemen Pembelajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, 2009. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep Karakteristik, Implemenlasi dan inovasi. Bandung: Rernaja Rosdakarya. Rostiyah, A., dan Ahmadi, A. 2001 Pengelolaan Pembe1ajaran. Edisi 4, Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Sulastri, 2011. Penerapan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 5 Tolitoli, Skripsi Tidak Dipublikasikan. UMADA Tolitoli Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 12

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA. Page 13 13