Pemeliharaan Hubungan Pegawai
Pemeliharaan Hubungan Pegawai Pengertian Usaha untuk membina dan mengembangkan kondisi fisik, mental, sikap dan perilaku karyawan agar karyawan menjadi loyal dan mampu bekerja dengan optimal sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Resiko Pegawai Resiko usia lanjut Resiko kesehatan Resiko kehilangan pekerjaan Resiko penurunan upah riil
Tujuan Untuk meningkatkan produktivitas Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan Memberikan ketenangan, keamanan, dan kenyamanan karyawan Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis Mengefektifkan pengadaan karyawan
Azas Pemeliharaan Azas manfaat dan efisiensi Azas kebutuhan dan kepuasan Azas keadilan dan kelayakan Azas Peraturan Legal Azas Kemampuan Perusahaan
Faktor yang perlu diperhatikan Beban Kerja Faktor Lingkungan Fisik Selisih antara energi yang tersedia pada setiap pekerjaan dan energi yang diperlukan untuk mengerjakan suatu tugas dengan sukses Faktor Lingkungan Psikis Stress
Faktor Lingkungan Fisik Rancangan ruang kerja Rancangan peralatan kerja termasuk peralatan dan prosedur kerja Kondisi Lingkungan kerja (kebisingan, ventilasi, penerangan) Tingkat visual privacy dan acoustical privacy
Faktor Lingkungan Psikis Pekerjaan berlebihan Sistem pengawasan yang buruk Suasana politik yang tidak aman Kurangnya umpan balik prestasi Kurang tepatnya pemberian wewenang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan Ketidakjelasan peran Frustasi Perbedaan nilai-nilai organisasi dengan nilai yang dimiliki pekerja Perubahan dalam segala bentuk Perselisihan antar pribadi dan antar kelompok
Sumber Stres Kerja Lingkungan fisik Individu sendiri Beban kerja Organisasi : - Iklim organisasi - Struktur organisasi - Teknologi - Pimpinan Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Kepuasan kerja Wexley and Yuki Osborn Job satisfaction is the way employee feels about hir or her job. (Cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya) It is generalized attitude toward the job based on evaluation of different aspect of the job. A person attitude toward his job reflect experiences. Job satisfaction is the degree to which an individual feels positively or negatively about the various facets of the job tasks, the work setting and relationship with coworker
Teori-Teori Kepuasan Kerja Discrepancy theory (Teori Perbedaan) Equity theory (Teori Keseimbangan) Selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan (Porter, 1961) Discrepancy among expectation, needs or values (Locke, 1967) Orang merasa puas tergantung apakah orang merasakan adanya keadilan atau tidak Two Factors theory (Teori Dua Faktor) Hygiene and motivator factors
Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg) Teori Dua Faktor (Motivation-Hygiene) Faktor-faktor intrinsik yang berhubungan dengan kepuasan kerja, sedangkan faktor-faktor ekstrinsik dihubungkan dengan ketidakpuasan. Faktor Hygiene Fakultas Komunikasi dan Bisnis Faktor-faktor seperti kebijakan perusahaan dan administrasi, pengawasan dan gaji dimana ketika sesuai dalam suatu pekerjaan akan menentramkan pekerja. Jika tidak sesuai, orangorang tidak akan terpuaskan
Teori Kepuasan kerja Fakultas Komunikasi dan Bisnis Need Fulfillment Theory (Teori Pemenuhan Kebutuhan) Social Reference group theory (Teori Pandangan Kelompok) Kepuasan kerja pegawai tergantung pada terpenuhinya kebutuhan pegawai. Pegawai puas apabila mereka mendapatkan apa yang dibutuhkannya Kepuasan kerja bukan bergantung pada terpenuhinya kebutuhan saja tetapi juga sangat bergantung pada pandangan kelompok yang menjadi acuannya
Hubungan Kepuasan Kerja dg variable lain Prestasi Kerja Kepuasan kerja tidak selalu menjadi faktor motivasional yang kuat bagi prestasi kerja Turn over Kepuasan kerja tinggi maka turn over rendah Absen Kepuasan kerja rendah maka tingkat absen tinggi AIS
Job Satisfaction Hubungan Kepuasan Kerja dg Turnover dan Absensi Fakultas Komunikasi dan Bisnis High Turnover Absences Low Low Turnover and Absences High Sumber: Keith Davis 1985)
Job Satisfaction Hubungan Kepuasan Kerja dg Umur dan Tingkat Pekerjaan Fakultas Komunikasi dan Bisnis High Age Occupational Level Low Low Age and Occupational Level High Sumber: Keith Davis 1985)
Hubungan Kepuasan Kerja dg Variable lain Umur Fakultas Komunikasi dan Bisnis Pegawai yang tua cenderung lebih me-rasa puas dibanding dengan yang muda Tingkat pekerjaan Ukuran organisasi Pegawai yang menduduki posisi pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas daripada pegawai yang lebih rendah Semakin besar organisasi semakin tinggi potensi pegawai untuk menjadi tidak puas AIS
Dimensi Kepuasan kerja Compensation Supervision The work itself Co-worker Job security Advancement opportunity
Disiplin kerja Fakultas Komunikasi dan Bisnis Management action to enforce organization standards Disiplin preventif Suatu upaya organisasi untuk membangun budaya disiplin Disiplin Korektif Suatu upaya untuk menggerakkan dan mengarahkan pegawai untuk mematuhi peraturan
Pelanggaran sanksi Disiplin kerja Pemberian peringatan Pemberian sanksi harus segera Pemberian sanksi harus konsisten Pemberian sanksi harus impersonal
Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi Vertikal Horizontal
Terimakasih