PERENCANAAN PENGGANTIAN JEMBATAN TINJOMOYO KOTA SEMARANG. Rani Wijayanti *), Wisnu Dwi Sampurno *) Moga Narayudha **), Indrastono Dwi A.

dokumen-dokumen yang mirip
Key Word : Interchange Planning, Cost Analysis, Cost Resultshows.

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

HALAMAN PENGESAHAN. Judul Tugas Akhir : EVALUASI DAN PERENCANAAN JEMBATAN KALI PELUS PURWOKERTO. Disusun oleh : Semarang, Agustus 2006

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN FLY OVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN JALAN REL DI BENDAN PEKALONGAN. Semarang, Agustus 2009 Disetujui:

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI TEMPUR PADA RUAS JALAN TOL SEMARANG BAWEN

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

DESAIN FLY OVER PADA PERLINTASAN SEBIDANG JALAN KERETA API DI JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN UNDERPASS SIMPANG TUJUH JOGLO SURAKARTA

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LAYANG SUMPIUH - BANYUMAS

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jembatan yang dibahas terletak di Desa Lebih Kecamatan Gianyar

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR

PERENCANAAN JEMBATAN SUNGAI LEMPUYANG KABUPATEN DEMAK

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

PEMBEBANAN JALAN RAYA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA KALI CIBEREUM KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH

TKS 4022 Jembatan PEMBEBANAN. Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University

BAB III METODOLOGI 3.1. PERSIAPAN

HALAMAN PENGESAHAN PERENCANAAN DUPLIKASI JALAN ARTERI UTARA SEMARANG STA

BAB I PENDAHULUAN. jurang, lembah, jalanan, rel, sungai, badan air, atau hambatan lainnya. Tujuan

Disusun Oleh: ADIB FAUZY L2A ERSY PERDHANA L2A Semarang, Nopember 2010 Disetujui :

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

3.2. PENGUMPULAN DATA

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN LINGKAR UNAND,PADANG

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

PERANCANGAN JALAN LAYANG AKSES TERMINAL A MANGKANG SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA KALI KRASAK II

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk Jembatan SNI dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

PERENCANAAN PELEBARAN JEMBATAN JATINGALEH KOTA SEMARANG

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN PADA PROYEK JEMBATAN JALUR PIPA GAS PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN KABUPATEN LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

TUGAS AKHIR RC

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

Analisis Konstruksi Jembatan Busur Rangka Baja Tipe A-half Through Arch. Bayzoni 1) Eddy Purwanto 1) Yumna Cici Olyvia 2)

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Konstruksi Jembatan Busur Rangka Baja Tipe A-half Through Arch. Yumna Cici Olyvia 1) Bayzoni 2) Eddy Purwanto 3)

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

PERENCANAAN JALAN DAN JEMBATAN AKSES MENUJU TERMINAL BARU BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

MOTTO. Ibrahim berkata, saya tidak putus asa, sebab yang putus asa dari rahmat tuhan hanya orang orang yang sesat. ( QS.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN MUARA BELITI TEBING TINGGI STA STA PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR

PERENCANAAN JEMBATAN PRATEGANG KALI SURU PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I - Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya

PENGGANTIAN JEMBATAN KALIGUNG TUWEL DENGAN MENGGUNAKAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA

PERENCANAAN JALAN LINGKAR UTARA KOTA WONOSARI, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FLEXIBLE PAVEMENT DAN RIGID PAVEMENT. Oleh : Dwi Sri Wiyanti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

Desa Kunir. Desa Karanggayam. Lokasi 4 Desa Kaliwungu. Lokasi 3 Desa Purwokerto. Jalan Nasional III. Desa Ngunut Lokasi 2. Lokasi 1.

PEMBANDINGAN DISAIN JEMBATAN RANGKA BAJA MENGGUNAKAN PERATURAN AASHTO DAN RSNI

II. TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN JEMBATAN BARU PENGGANTI JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM BUSUR

PENGGANTIAN JEMBATAN KALIGUNG TUWEL DENGAN MENGGUNAKAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstruksi jembatan adalah suatu konstruksi bangunan pelengkap sarana

disusun oleh : MOCHAMAD RIDWAN ( ) Dosen pembimbing : 1. Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO,MS 2. Dr. RIDHO BAYUAJI,ST.MT

BAB 3 LANDASAN TEORI. perencanaan underpass yang dikerjakan dalam tugas akhir ini. Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, yaitu konstruksi struktur atas dan struktur bawah jembatan. Bagianbagian

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 4 KAJIAN TEKNIS FLY OVER

1. Pendahuluan 2. Metodologi 3. Konstruksi Oprit dengan Pile Slab 4. Metode Pelaksanaan 5. Analisa Biaya 6. Penutup

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DELI KECAMATAN MEDAN-BELAWAN TUGAS AKHIR GRACE HELGA MONALISA BAKARA NIM:

Disusun oleh : Firendra Hari Wiarta Praptono

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG JEMBATAN IRUNG PETRUK KABUPATEN KULON PROGO DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON PRATEGANG TIPE I-GIRDER

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur

Pembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum 1.2. Latar Belakang

Semarang, Februari 2007 Penulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

BAB III METODOLOGI III.1 Persiapan III.2. Pengumpulan Data

HALAMAN PENGESAHAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

HALAMAN PENGESAHAN PERENCANAAN JEMBATAN GANTUNG TUGU SOEHARTO KELURAHAN SUKOREJO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

Transkripsi:

PERENCANAAN PENGGANTIAN JEMBATAN TINJOMOYO KOTA SEMARANG Rani Wijayanti *), Wisnu Dwi Sampurno *) Moga Narayudha **), Indrastono Dwi A. **) *) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro **) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK Seiring dengan pertumbuhan kepadatan lalu lintas yang melintasi ruas jalan Ngadirojo Biting maka pemerintah Propinsi Jawa Tengah berencana memperbaharui Jembatan Mider III. Hal ini dikarenakan Jembatan tersebut telah melewati umur rencananya serta Wonogiri merupakan daerah yang sedang berkembang dan posisinya yang strategis yaitu menghubungkan Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah dengan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Pengantian Jembatan Mider III yang akan dibangun ini merupakan jembatan beton prategang dengan panjang 50 meter. Jembatan ini terdiri dari dua bentang yang dibatasi oleh satu pilar dan dua abutment. Jembatan dengan lebar 9,7 m ini terbagi menjadi 2 lajur lalu lintas dengan masing masing lebar lajur lalu lintas 3,5 m dan lebar masing - masing trotoar pada sisi kanan dan kiri jembatan 1,0 m. Konstruksi atas jembatan meliputi pelat lantai jembatan dari beton bertulang dan gelagarnya menggunakan beton prategang tipe I dengan tinggi (H) 1600 mm yang berjumlah 10 buah. Konstruksi bawah meliputi abutment dari beton bertulang dengan bentuk pangkal tembok kontrafort dan pilar dari beton bertulang dengan penampang persegi berukuran 3 m x 3 m. Pondasi menggunakan Pondasi Sumuran berdiameter 3,5 meter untuk abutment dan 5 meter untuk pilar. Kedalaman Pondasi Sumuran pada abutment adalah 5 m dan kedalaman pondasi sumuran pada pilar adalah 7 m. Dalam perencanaan jembatan Mider III ini direncanakan pula jalan pendekat atau oprit jembatan dengan panjang masing masing untuk oprit ke arah Wonogiri maupun oprit ke arah Ponorogo adalah 125 m. Pada oprit jembatan direncanakan menggunakan perkerasan fleksibel dengan tebal laston 100 mm, lapis pondasi bawah menggunakan agregat kelas A dengan tebal 200 mm dan lapis pondasi bawah menggunakan sirtu kelas A dengan tebal 400 mm. Berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan jalan Tambakboyo memerlukan biaya sebesar Rp 5.063.827.000,00 (Lima milyar enam puluh tiga juta delapan ratus dua puluh tujuh ribu rupiah) dengan PPN 10% sebesar Rp 506.382.700,00 (Lima Ratus enam juta tiga ratus delapan puluh dua ribu tujuh ratus rupiah ) sedangkan untuk waktu pelaksanaan pembangunan diselesaikan selama 34 minggu. Kata Kunci : Perencanaan Penggantian,Mider III, Jembatan

ABSTRACT Along with growth of density of traffic getting through joint streets of Ngadirojo Biting so government of Province Central Java of has a plan to innovate Bridge of Mider III. This Matter because of the Bridge have passed plan and also Wonogiri is area which is expanding and the position of strategic that is connecting Sub-Province of Wonogiri Central Java with Sub-Province of Ponorogo Java East. Replacment of Mider III Bridge to be build this is prestressed-concrete Bridge with length 50 meters. This bridge consist of two unfolding limited by one pillar and two abutment. The width of bridge is 9,7 m that consists of 2 traffic lanes, 3,5 m width of each lane and there are pavement 1 m width in the right and left side of the bridge. For upper structure, there are reinforced concrete for floor bridge, and the girders uses 10 prestreesed concrete type I height (H) 1600 mm. For under structure consists of reinforced concrete abutment with contrafort, and for pillar, it is made from reinforced concrete with rectangle shape 3 m x 3 m, and for foundations its used The Foundation using the sinks foundation with diameter 3,5 m for abutment and 5 m for pillar, the depth of the sinks foundation for abutment is 5 m and the depth of the sinks foundation for pillar is 7 m. On the design of this bridge,mider III is planned also connection way between bridge and ring road way which is called oprit are also designed. Each way has length 125 m and it is same on Wonogiri destination and Ponorogo destination. This connection way uses flexible pavement with laston thick 100 mm, base course foundation with class A aggregate thick 200 mm, upper course foundation with sirtu class B thick 400 mm. Based on the bill of quantity the design of Tambakboyo bridge needs Rp 5.063.827.000,00 (Five Billion Sixty Three Million Eight Hundreds twenty seven Thousand rupiah ) and PPN 10 % Rp 506.382.700,00 (Five Hundreds Six Million Three Hundred eighty two Thousands Seven Hundred Rupiah). While this project can be finished on 34 weeks. Key Word : Design of replacement, Mider III, Bridge. PENDAHULUAN Jembatan merupakan struktur bangunan yang menghubungkan rute/lintasan transportasi yang terputus oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan atau perlintasan lainnya. Mengingat fungsi diatas, jembatan menjadi salah satu sarana transportasi yang memiliki peranan yang cukup penting dalam kelancaran pergerakan lalu lintas sehingga dapat menjangkau daerah yang satu dengan daerah yang lain menjadi lebih efisien dan efektif, serta upaya meningkatkan aktivitas perekonomian. Sebagai langkah awal diperlukan suatu perencanaan teknik yang cermat hingga menghasilkan detail desain jembatan yang tepat dan efisien untuk memenuhi standar yang ditetapkan.

PERMASALAHAN Jembatan Mider III yang lama sudah melewati umur rencana dan sudah tidak memadai terhadap pertumbuhan laju kendaraan di ruas Jalan Ngadirojo Biting dan untuk memudahkan masayarakat Wonogiri untuk mendapatkan akses yang lebih cepat menuju Ponorogo. TINJAUAN PUSTAKA Dalam perancangan jembatan ada beberapa aspek yang perlu ditinjau yang nantinya akan mempengaruhi dalam penetapan bentuk maupun dimensi jembatan. Adapun aspek tersebut antara lain : 1. Aspek Jenis atau Tipe Jembatan 2. Aspek Ekonomi 3. Aspek Geometrik 4. Aspek Hidrologi 5. Aspek Lalu Lintas 6. Aspek Geoteknik 7. Aspek Konstruksi Jembatan 8. Aspek Perencanaan Bangunan Atas 9. Aspek Perencanaan Bangunan Bawah 10. Aspek Perencanaan Struktur Perkerasan Jalan Pendekat. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Metode pengumpulan yang digunakan pada perencanaan jembatan Mider III ini menggunakan metode literature,metode observasi dan wawancara.selain data primer yang diperoleh dari survey langsung dan data sekunder yang didapatkan dari instansi-instansi yang untuk selanjutnya akan dilakukan analisa dan hasilnya menjadi parameter masukan dalam perencanaan jembatan. Dalam perencanaan jembatan Mider III ini data yang diperlukan untuk analisa meliputi : 1. Data Hidrologi a.fungsi : untuk mengetahui karakteristik aliran sungai, curah hujan, kedalaman pengerusan air sungai, dan tinggi muka air banjir sehingga tinggi jembatan dapat ditentukan. b.sumber : Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah 2. Data lalu lintas a. Fungsi : untuk mengetahui prosentase jumlah kendaraan yang melewati Jembatan Mider III serta digunakan untuk menentukan kelas jalan dan kelas jembatan. b. Sumber : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah. 3. Data tanah a. Fungsi : untuk mengetahui daya dukung tanah, jenis tanah, dan kedalaman

b.sumber tanah keras, sehingga dapat menentukan jenis dan kedalaman pondasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. : Laboratorium Mekanika Tanah UNDIP 4. Data Geometrik a.fungsi b.sumber : untuk mengetahui karakteristik ketinggian daerah pembangunan Jembatan Mider III serta daerah sekitarnya,untuk mengetahui tata guna lahan disekitar area pembangunan jembatan,untuk mengetahui karakteristik kelandaian daerah pembangunan Jembatan dengan jalan eksisting yang sudah ada. : Bakorsurtanal Provinsi Jawa Tengah.. Setelah dilakukan analisa data serta pemilihan terhadap alternatif yang disajikan, kemudian dilakukan tahap selanjutnya yaitu perencanaan teknis. Perencanaan teknis yaitu berupa perhitungan elemen struktural pembentuk konstruksi jembatan secara keseluruhan. Perhitungan ini dimaksudkan agar konstruksi jembatan dapat dibangun sesuai dengan rancangan awal baik dari segi mutu ( kualitas ) bangunan, umur rencana, segi keamanan dan kestabilan struktur serta alokasi biaya pembangunan konstruksi tersebut. Adapun perencanaan struktur jembatan dibagi menjadi 2 yaitu : Perencanaan Struktur Atas Tiang Sandaran Tiang sandaran direncanakan menggunakan beton dan pipa baja. Digunakan spesifikasi beton : Mutu beton : K 250 Tinggi : 30 cm Plat Lantai Jembatan Mutu beton : K 350 Mutu baja : 320 Mpa Tebal : 20 cm

100 225 1075 1075 75 125 450 D 16-225 Aspal D 16-250 Kerb 100 1000 1250 250 200 D 16-225 D 16-250 Balok Prategang Mutu beton : K 800 Mutu baja : 320 Mpa Tinggi : 1,60 m Balok Diafragma Mutu beton : K 500 Mutu baja : 400 Mpa 550 4D16 C 2D16 180 185 D 8-100 D 12-150 235 350 C' 650 1670

4 D 16 Landasan Dimensi bearing elastomer ukuran 480. 300. 87 Dimensi seismic buffer ukuran 350. 280. 97 Deck Slab Mutu beton : K 350 Mutu baja : 320 Mpa 4 D 16 2 2 4 D 16 1 4 D 16 Perencanaan Struktur Bawah Dimensi Abutment dan Pilar 1250 550 1375 1950 300 1700 1100 1100 1600 1950 1000 500 650 8000 775 3700 4850 7500 300 1250 900 1700 1100 1700 4500 4500 1700 200 Abutment Pilar

Pembebanan Abutment dan Pilar a. Gaya akibat beban mati dan hidup bangunan atas b. Gaya Rem dan traksi, c. Gaya gesek tumpuan bergerak d. Gaya Angin e. Gaya akibat berat sendiri f. Gaya akibat timbunan tanah atas Perencanaan Pondasi Sumuran Spesifikasi Sumuran pada Abutment : - Diameter Sumuran = 3,00 m - Tebal cincin sumuran = 0,40 m - Jarak antar sumuran = 4,00 m - Jarak sumuran ke tepi D = 3,00 m - Lebar Abutment = 4,50 m - Panjang Abutment = 12,00 m Spesifikasi Sumuran pada Pilar : - Diameter Sumuran = 3,00 m - Tebal cincin sumuran = 0,40 m - Jarak antar sumuran = 4,00 m - Jarak sumuran ke tepi D = 3,00 m - Lebar Pilar = 4,50 m - Panjang Pilar = 10,00 m Penulangan Abutment dan Pilar Abutment Mutu beton : K 350 Mutu baja : 400 Mpa D 25-200 CL D25-200 D13-200 D 13-500 D 25-200 D16-500 D 16-200 D 16-500 D 16-250 D 25-250

f10-250 f 10-250 Pilar Mutu beton : K 350 Mutu baja : 400 Mpa D 32-500 D 20-500 D 32-250 D 20-200 D 16-200 D 16-200 D 32-175 D 32-175 D 32-200 D 20-250 Perencanaan Bangunan Pelengkap Jembatan Plat Injak Mutu Beton : K 350 Mutu baja : 400 Mpa L = 3000 mm D 13-125 D 13-125 D 10-250 D 13-125 D 13-125 f 10-250 250 250 L = 3000 mm

1950 4650 D13-250 D13-250 850 Wingwall Mutu beton : K 350 Mutu baja : 400 Mpa 3000 D16-250 D16-250 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) Jembatan Mider III Rp. 5.063.827.000,00 Waktu Pelaksanaan Jembatan Mider III ± 34 minggu KESIMPULAN Ruas Jalan Ngadirejo - Biting merupakan jalan penghubung antara Wonogiri Ponorogo. Ketentuan dalam penggunaan standard geometrik jalan digunakan untuk mengetahui karakteristik lahan di daerah tersebut. Kondisi tanah pada lahan jembatan adalah termasuk tanah keras sehingga pemilihan pondasi sumuran digunakan sebagai penahan beban. Pemilihan bentang disesuaikan dengan kelandaian jalan Eksisting. Balok beton prestress dipilih untuk gelagarnya sesuai kebutuhan bentang. SARAN Dalam perencanaan jembatan Mider III sebaiknya dalam perencanaan trase jalan lebih memperhatikan alinyemen horizontal walaupun harga pembebasan lahan lebih mahal,perlu pengawasan dalam pelaksanaanya sehingga seluruh pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dalam tidak lebih dari 34 minggu.

DAFTAR PUSTAKA Bambang, Dr., Ir., CES., DEA dan Agus Setyo Muntohar,S.T. Jembatan. 2007. Yogyakarta : Beta offest.2009. Bridge Design Manual Section 2 Selection and Design of Superstructure, Substructrure and Foundation, Dinas Pekerjaan Umum dan Direktorat Jenderal Bina Marga Republik Indonesia, 1992. Christady, Hary. Teknik Pondasi 1. 1996. Jakarta : Erlangga. Departemen Pekerjaan Umum, Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya SKBI-1.3.28.1987. 1987. Yayasan Penerbit PU. Departemen Pekerjaan Umum, Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Aanalisa Komponen. 1987. Yayasan Penerbit PU. DPU, Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 71), Dirjend Cipta Karya DPU, Jakarta, 1971. Himawan Indarto, Buku Ajar Rekayasa Gempa, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNDIP, Semarang, 2009. MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA. 1997. PT BINA KARYA. Penataran dosen PTN dan PTs, Rekayasa Jalan Raya.1997.Penerbit Gunadarma. Pudjianto, Bambang dkk, Buku Ajar Perencanaan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang, Supriyadi, 2009. Udiyanto, Ir., Menghitung Beton Bertulang. 1999. Semarang : BPPS HMSFT Universitas Diponegoro. W.C.Vis dan Dion Kusuma, Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang,. 1993. Jakarta : Erlangga.