BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan format meotde penelitian kuantitatif yang terdiri atas dua bagian yaitu a) metode penelitian, meliputi: uaraian dan juamlah vaiabel penelitian, definisi operasional sebagai sumber informasi yang menjelaskan bagaimana cara mengukur variabel, penentuan populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur; b) teknik analissi data yang meliputi: uji asumsi klasik dan cara pengujian hipotesis. 3.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini yaitu: Variabel dependen : Disiplin Kerja Variabel independen : Iklim organisasi, Konsep diri dan Jenis Kelamin 3.2 Definisi Operasional 3.2.1 Disiplin kerja Disiplin kerja adalah kesadaraan dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan yang dibuat manajemen yang mengikat setiap anggota perusahaan agar terdapat standar organisasi yang dapat dijalankan semua karyawan baik dengan kesadaran sendiri dalam menjalankan tugas dalam rangka mendukung optimalisasi kerja. Dalam penelitian ini penulis mengukur disiplin kerja menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Lateiner dan Levine (1983, dalam Siregar, 2012) menyatakan bahwa disiplin kerja mempunyai beberapa aspek, antara lain ketepatan waktu, kepatuhan terhadap peraturan, dan tanggung jawab. 37
3.2.2 Iklim Organisasi Iklim Organisasi adalah persepsi individu tentang keadaan atau kondisi termasuk mengenai peraturan dan lingkungan sosial dalam organisasi yang menunjukkan kualitas lingkungan internal suatu organisasi yang mempengaruhi organisasi sekaligus perilaku anggota-anggotanya. Dalam penelitian ini, iklim organisasi diukur menggunakan dimensi yang dikemukakan oleh Stringer (2002, dalam Wirawan, 2007) yakni struktur, standar-standar, tanggungjawab, penghargaan, dukungan, dan komitmen. 3.2.3 Konsep Diri Konsep diri adalah pandangan, perasaan, sikap, dan keyakinan tentang diri individu itu sendiri yang mencakup seluruh pandangan individu, baik yang bersifat fisik, psikologis, sosial, dan moral, yang diperoleh individu melalui pengalaman dan interaksi individu dengan orang lain. Dalam penelitian ini, konsep diri diukur menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Berzonsky (dalam Febri, 2003) yakni aspek fisik, psikis, sosial, dan moral. 3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Arikunto (2006) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan RS Panti Waluyo Surakarta yang berjumlah 440 karyawan. Menurut Sugiyono (2006) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Supramono dan Haryanto (2005) untuk menentukan jumlah sampel yang representatif dari populasi yang diketahui jumlahnya, dapat menggunakan rumus Yamane: Keterangan: n = ukuran sampel, N = ukuran populasi, 38
d = presisi yang ditetapkan atau prosentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau diinginkan. n = 81. Dengan demikian jumlah sampel yg diambil dari populasi 440 orang adalah 81 karyawan. Dalam penelitian ini, tidak seluruh anggota populasi dijadikan subjek penelitian sehingga dilakukan sampling. Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh dan mencakup sebagian dari populasi saja (Supranto, 1997). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling dengan criteria tertentu yaitu penentuan sampel dipilih berdasarkan kriteria, yaitu setiap gugus terwakili meliputi : kelompok medis 6 orang, kelompok perawatan 38 orang, kelompok penunjang medis 8 orang dan kelompok umum 29 orang, dengan criteria : karyawan yang tidak menduduki jabatan atau karyawan pelaksana dan memiliki masa kerja lebih dari satu tahun, bila ditemui orang memenuhi kriteria tersebut,maka cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010). Setelah alat ukur selesai disusun oleh penulis, hal selanjutnya yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan uji coba alat ukur. Penulis melakukan uji coba alat ukur dengan sampel sebanyak tiga puluh tiga orang. Tiga puluh tiga orang karyawan diperoleh melalui teknik sampling insidental dimana siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sampel. Setelah Skala uji coba terkumpul, penulis memberi skor untuk setiap jawaban pada masing-masing item kemudian mengolah skor tersebut menggunakan program SPSS, termasuk melakukan seleksi aitem dan menghitung reliabilitas masing-masing Skala. Setelah hasil uji coba alat ukur dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya 39
yakni penulis melakukan penelitian dengan jumlah sampel sebanyak delapan puluh satu responden. 3.4 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data tidak bersifat menyeluruh menggunakan metode skala. Skala merupakan kumpulan dari pernyataan-pernyataan yang diajukan secara tertulis kepada responden dan cara menjawab dilakukan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang telah disediakan. Penulis menggunakan skala tertutup karena memberikan kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban (Arikunto, 2003). Skala ini disusun berdasarkan skala Likert dengan 4 kategori pilihan jawaban, yakni Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Antara Sesuai dan Tidak Sesuai/Netral (N), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). 3.4.1 Skala Disiplin Kerja Skala disiplin kerja berpatokan pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Lateiner & Levine (1983, dalam Siregar, 2012) dan telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan situasi dan kondisi kerja di RS Panti Waluyo Surakarta. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2012) menghasilkan Cronbach's Alpha (reliabilitas) sebesar 0,896 dengan validitas item bergerak dari 0,341 sampai dengan 0,732. Sebaran item pengukuran disiplin kerja dapat dilihat pada Tabel 3.1 40
Tabel 3.1 Sebaran Item Skala Disiplin Kerja No Aspek Indikator No Item F 1. Ketepatan Waktu 2. Kepatuhan terhadap Peraturan perusahaan 3. Tanggung jawab Kehadiran karyawan. 1,2 Kepatuhan karyawan pada 3,4,5, 6,7 jam kerja. Menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Ketaatan pada tata-tertib Perusahaan. Kepatuhan karyawan Terhadap instruksi dari Atasan. Menggunakan kelengkapan Pakaian seragam sesuai Dengan ketentuan yang Berlaku. Kesanggupan dalam Menghadapi pekerjaan yang Menjadi tanggung Jawab. Menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab 8,9,10 11,12,13, 15,16,17 UF 14,16,17 18 19 20,21 22,23,24,25 26,27, 29,30 28 3.4.2 Skala Iklim Organisasi Iklim organisasi diukur menggunakan dimensi yang dikemukakan oleh Stringer (2002, dalam Wirawan, 2007) yakni struktur, standar-standar, tanggungjawab, penghargaan, dukungan, dan komitmen. Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Amseke (2012) menghasilkan Cronbach's Alpha (reliabilitas) sebesar 0,874 dengan validitas item bergerak dari 0,301 sampai dengan 0,624. Sebaran item pengukuran iklim organisasi dapat dilihat pada Tabel 3.2 41
Tabel 3.2 Sebaran Item Skala Iklim Organisasi No Aspek Indikator No Item F UF Tugas yang jelas dan terstruktur 1 Pengambilan keputusan 2,4 3 1. Struktur Produktivitas kerja yang kurang terorganisasi atau terencana 5 Standar kinerja 6,7 Tekanan dalam melakukan 8 2. Standart pekerjaan Pelaksanaan tugas dengan 9,10 tuntas dan kepercayaan oleh atasan Tanggung jawab terhadap tugas 11 Penilaian atasan 12 Persetujuan dalam penyelesaian 13 3. Tanggung jawab pekerjaan Penyelesaian atas masalah 14,15 sendiri dan kemajuan untuk inisiatif dalam melakukan sesuatu. Gaji dan dorongan untuk 16,17 melaksanakan tugas 4. Penghargaan Sistem promosi pegawai 18 Gaji yang tidak cukup untuk penyelesaian pekerjaan 19 Kesesuaian penghargaan 20 dengan kinerja Dukungan rekan kerja atas 21 tugas Ketidaksimpati atas kesalahan 22 Bantuan tugas dari atasan dan 23 5. Dukungan atau rekan kerja Perasaan tidak saling percaya 24 Menjadi anggota dalam unit 25 kerja yang berfungsi dengan baik Rasa bangga terhadap 26 6. Komitmen organisasi Keterikatan unti kerja 27 Loyalitas 28,29,30 3.4.3 Skala Konsep Diri 42
Konsep diri diukur menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Berzonsky (dalam Febri, 2003), karena aspek-aspek yang dikemukakan tersebut lebih jelas dan lengkap ketika digunakan untuk mengukur konsep diri karyawan yakni aspek fisik, psikis, sosial, dan moral. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2012), menghasilkan Cronbach's Alpha (reliabilitas) sebesar 0,896 dengan validitas item bergerak dari 0,320 sampai dengan 0,683. Sebaran item pengukuran konsep diri dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Sebaran Item Skala Konsep Diri No Aspek Indikator No Item F UF 1. Fisik Penilaian tentang fakta kondisi fisik (wajah, bentuk 1,2,3 4,5 tubuh, dan penampilan) Kekurangan fisik diri sendiri 6,7,8 Kelebihan fisik diri sendiri 9 10 Tidak rendah diri 11,12,13 2. Psikis Mengakui jika bersalah 14,15 Kesadaran diri dalam berorganisasi 16,17,18 Mudah menyesuaikan diri 19,21 20 3. Sosial Aktif dalam organisasi 22,23 Hubungan dengan rekan kerja 24,25,26,27 Kesadaran dalam bekerja 28,29,30, 4. Moral Realistis menilai kemampuan diri 31,32 33,34,35,36, 37,38 3.5 Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya, maka perlu untuk dilakukan pengukuran secara cermat terhadap pertanyaanpertanyaan. Cara untuk mengetahui validitas dari alat ukur adalah mengkorelasikan nilai yang diperoleh dari setiap item dengan skor total, dan 43
untuk memperoleh koefisien korelasi dengan skor total digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson menggunakan bantuan komputer dengan SPSS for windows versi 17.0 pada setiap item dari kedua skala yang digunakan. Dalam penelitian ini suatu item dikatakan valid apabila koefisien korelasi item totalnya lebih besar dari 0.30 (Azwar, 2010). 3.5.2 Uji Reliabilitas Analisa reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Aswar 2010). Penentuan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan alasan karena sesuai untuk tes-tes yang memiliki item yang dapat diskor dalam suatu rentang nilai tertentu, dan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17.0. Menurut Kaplan dan Saccuzzo (2001) kriteria reliabilitas yang digunakan adalah bila: 1. r 0.7 berarti alat ukur tersebut dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. 2. r 0.7 berarti alat ukur tersebut tidak dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. 3.6 TEKNIK ANANLISIS DATA 3.6.1 Uji Asumsi Klasik Supramono dan Haryanto (2005) menyatakan bahwa sebelum melakukan pengujian hipotesis, data perlu terlebih dahulu diuji agar memenuhi Criteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih. A. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data itu berdistribusi normal, Selain itu dari hasil pengujian normalitas juga dapat menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006). Pengujian normalitas dilakukan 44
dengan melihat grafik histogram, P-P Plot Test, dan uji one sample Kolmogorov- smirnov. B. Uji Homogenitas Uji homogeneity of variance merupakan salah satu uji asumsi klasik yang harus dilakukan sebelum melakukan uji statistik ANOVA. Ghozali (2006) menyatakan bahwa Uji homogeneity of variance yakni variabel dependent harus memiliki varian sama dalam setiap kategori variabel independent. Kriteria pengujian ini yaitu nilai levene test di atas 5%. 3.6.2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analisa data yang digunakan adalah: A. Analisis Korelasi Multivariate Analisis korelasi dilihat dari nilai koefisien korelasi. Untuk melakukan interprestasi kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi hasil perhitungan. B. Analisis Two-Way Anova Analysis of variance merupakan metode untuk menguji hubungan satu variabel dependent dengan satu atau lebih variabel independent. Pada kasus satu variabel dependent dan dua atai tiga variabel independent disebut two ways anova (Ghozali, 2011). Untuk hipotesis ke empat sampai ke enam menggunakan analisis two ways anova. C. Analisis Independen Sampel t-test Uji beda t-test digunakan untuk membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan (Santoso, 2000). 45
46