BAB VIII METODE DAN TEKNIK FASILITASI

dokumen-dokumen yang mirip
gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29

B. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB II PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester II kelas A Fakultas Hukum UR.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang telah

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA. Oleh Sugito

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas/ Semester : VIII / 1 ========================================================== ========

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PROFIL TENDEM FASILITATOR

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam bab keempat, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Rusman (2012:4) mengemukakan proses

Melakukan Pendampingan yang Efektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang diataur dalam undang-undang No.20 tahun 2003

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing-masing pertemuan. tahap perencanaan antara lain:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LPF 8. LANGKAH 8 KONSULTASI PUBLIK 120 menit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII-D SMP Negeri 40 Bandung mengenai

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek yang selalu dan harus ada dalam

PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKSI (PPR) DI SEKOLAH Serviam, educating, enhacing and caring, Januari 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

RENCANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ketapang Mata Pelajaran : Matematika

PENDAHULUAN. Manjilala

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

OPTIMALISASI PPR UNTUK PENGEMBANGAN KECERDASAN DAN PEMBINAAN KARAKTER 1

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Peningkatan pemahaman matematis siswa yang diajarkan dengan Model

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN-SARAN. 1. Kondisi Awal Pembelajaran Sains Biologi di SMP

PROSES UMUM PENERAPAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL. SP6102 March 2007 itb ac id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

UNIT 6: MENGEMBANGKAN PAKEM

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dapat dirinci beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Belajar Pendapat tentang pengertian belajar ada bermacam-macam. Pendapat tersebut lahir

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGUATAN PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING. Ali Rachman Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP ULM Banjarmasin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan kegiatan esensial dalam pembelajaran, juga terkait dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 3. Kompetensi pedagogik berpengaruh langsung terhadap tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

Transkripsi:

BAB VIII METODE DAN TEKNIK FASILITASI A. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa (Pod) 1. Mengarahkan diri sendiri. Orang dewasa mampu membagi tanggung jawab untuk pembelajaran yang telah mereka pelajari karena mereka sudah mengetahui kebutuhannya sendiri. 2. Memenuhi kebutuhan langsung. Motivasi untuk belajar akan lebih tinggi kalau pembelajaran tersebut membantu warga belajar mengatasi kebutuhannya langsung. 3. Secara partisipatif. Partisipasi dalam proses pembelajaran adalah bersifat aktif, bukannya pasif. 4. Secara pengalaman. Pembelajaran yang paling efektif adalah berasal dari "pengalaman" yang dibagikan antar warga belajar, bahkan seringkali fasilitator belajar dari peserta/warga belajar. 5. Secara reflektif. Pembelajaran yang maksimal dari suatu pengalaman, terjadi kalau seseorang memanfaatkan waktunya untuk refleksi, membuat kesimpulan dan keputusan, dan membuat prinsip untuk aplikasi dalam pengalaman yang sama di masa yang akan datang. 6. Memberikan umpan balik (feedback). Pembelajaran yang efektif memerlukan umpan balik yang bertujuan untuk memperbaiki dan mendukung. 7. Menghormati warga belajar. Saling menghormati dan saling percaya antara fasilitator dan warga belajar akan mendukung proses pembelajaran.

8. Memberikan suasana lingkungan yang aman. Seseorang yang belajar dalam suasana senang dan santai akan lebih mudah belajar daripada seseorang yang merasa takut atau marah. 9. Dilakukan di tempat yang nyaman. Seseorang yang lelah, lapar, kedinginan, sakit atau merasa tidak nyaman, tidak akan dapat belajar secara efektif dan maksimal. PERBANDINGAN PEDAGOGY (PENDIDIKAN DI SEKOLAH) DENGAN ANDRAGOGY (PEMBELAJARAN ORANG DEWASA) KETERANGAN PEDAGOGY ANDRAGOGY PERAN PESERTA Ikut peraturan. Menawarkan gagasan Menerima secara pasif. Menerima informasi. berdasarkan pengalaman. Punya sedikit tanggung Terlibat secara aktif. jawab untik belajar. Punya tanggung jawab untuk proses belajar. MOTIVASI ELAJAR Motif eksternal (dari luar Motif internal (dari diri sendiri), misal dari dalam diri sendiri). pemerintah, keluarga, Peserta (warga tradisi. belajar) melihat Peserta (pelajar) tidak manfaat secara melihat manfaat secara langsung. lansung. PILIHAN ISI Guru mengendalikan. Berdasarkan Pelajar tidak punya (atau hanya sedikit) pilihan. permasalahan hidup atau pekerjaan yang dilakukan dengan pengungkapan oleh warga belajr. FOKUS METODE Member informasi. Membagi dan

membangun pengetahuan dan pengalaman. B. Siklus (Daur) Pembelajaran Orang Dewasa (POD) Siklus pembelajaran menghendaki warga belajar untuk melewati empat langkah proses belajar. Pembelajaran yang efektif menghendaki kemampuan untuk menggunakan/menerapkan (langkah ke-4) sesuatu yang dipelajari di langkah ke-3 (Generalisasi), di mana warga belajar membangun prinsip berdasarkan analisis dari langkah ke-2 (Refleksi) dan dari pengalaman yang telah dilakukan pada langkah ke-1 (Pengalaman). Langkah ke-1: Pengalaman langsung = Warga belajar mengidentifikasi pengalaman masing-masing yang bisa menjadi informasi barabagi yang lain.

Membantu peserta untuk mengeksplorasi pengalamannya. Meningkatkan perhatian peserta agar lebih aktif, misal dengan memanfaatkan flip charts, OHP, dll. Langkah ke-2 : Merefleksikan Pengalaman tersebut = Warga belajar mengelola dan mengatur informasi yang dikembangkan pada langkah ke-1 (Pengalaman Langsung). Peserta menganalisis pengalaman itu sebagai informasi yang akan dikembangkan menjadi suatu "pembelajaran" pada langkah ke-3. Membantu peserta untuk merefleksikan apa yang telah terjadi pada langkah ke-1, artinya : peserta haras memfokuskan perhatiannya pada arti/makna dari pengalaman., Cara yang efektif adalah dengan menanyakan tentang apa yang terjadi dan reaksi peserta atas pengalaman. Peserta akan saling membagi gagasan dan reaksi mereka. Langkah ke-3 : Generalisasi Mengenai Pengalaman (atau Menemukan Hikmah Umum dari Pengalaman) = Warga belajar haras menginterpretasikan hal-hal yang didiskusikan pada langkah ke-2 untuk mendapatkan "hikmah" atau "bahan pembelajaran" yang dapat dipelajari. Artinya, bahwa mereka harus melihat informasi (pengalaman) itu dan mengambil keputusan tentang makna untuk dirinya sendiri. Fasilitator sebagai pemandu bagi warga belajar untuk memfokuskan perhatian pada implikasi yang terjadi pada Pengalaman dan Refleksi agar peserta mengakui bahwa dia belajar sesuatu yang baru. Fasilitator haras mempunyai pengetahuan mengenai hal yang dibahas dan mempunyai kredibilitas di mata peserta sebagai sumber informasi yang baik.

Langkah ke-4 : Aplikasi/Penerapan = Agar warga belajar merasa forum mempunyai arti, maka dia haras menghubungkan isi pembelajaran baru dengan keadaan hidup dia sendiri. Pada langkah ini, mereka harus menghubungkan kaitan antara apa yang terjadi pada diskusi dalam foram tersebut dengan dunia nyata. Hikmah yang diperoleh pada langkah ke-3 berisi muatan-muatan yang sering berbeda dengan kenyataan yang dihadapi peserta, sehingga memunculkan ide untuk melakukan sesuatu di langkah ke-4 ini. Peran utama fasilitator dalam langkah ke-4 ini adalah menjadi semacam Coach (pelatih) para warga belajar. Apabila peserta mencoba untuk memakai keterampilan bara bagi dirinya sendiri, maka fasilitator/pelatih bisa memberikan saran-saran dan menganjurkan mereka untuk mencoba memperbaiki keterampilan bara tersebut. Kunci pertanyaan di langkah ke-4 ini adalah : "Bagaimana saya seharusnya membuat perabahan pada waktu yang akan datang?".