HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbunyi mens sana en corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN OLAH RAGA

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.

TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN

Dampak Kecemasan pada Atlet Bola Basket Sebelum Memulai Pertandingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN IPTEKS TINGKAT KECEMASAN (ANXIETY) ATLET DALAM MENGIKUTI PERTANDINGAN OLAHRAGA. Indah Verawati

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertandingan serta banyak atlet yang mengikuti sejumlah pertandingan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

ANXIETY. Joko Purwanto. Oleh : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan suatu prestasi maksimal tidak hanya diperlukan

PENGARUH PELATIHAN RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN PADA ATLET KARATE

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

2015 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PEMAIN BASKET DI UMS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

DEWI KUSUMA WARDHANI F

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA SISWA SD N TRANGSAN 03 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR

KECEMASAN MEMPENGARUHI PERFORMA ATLET DALAM BERTANDING. Oleh: Galih Dwi Pradipta. S.Pd, M.Or (UNIVERSITAS PGRI SEMARANG)

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. dimainkan dari anak usia sekolah dasar hingga para karyawan di instansi instansi.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

Eni Yulianingsih F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengalaman berbicara di depan umum pun tidak terlepas dari perasaaan ini.

BAB I PENDAHULUAN. menerus merupakan aspek yang harus dibina dalam olahraga. sampai sasaran perilaku. McClelland dan Burnham (2001), motivasi

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN EKSTROVERT DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FKIP PBSID UMS SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang sangat penting. Masa remaja adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...


BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB II LANDASAN TEORI

KEMATANGAN EMOSI DAN PSIKOSOMATIS PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Olahraga merupakan suatu kegiatan yang melibatkan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN

Bab 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F

Bayu Prakoso F

DAFTAR PUSTAKA. Anastasi, A. dan Urbina, S Tes Psikologi. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. Alih Bahasa : Imam, R.H. Jakarta : Prenhallindo.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. cenderung bereaksi dan bertindak dibawah reaksi yang berbeda-beda, dan tindakantindakan

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang berkualitas agar perusahaan dapat bersaing dan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

BAB I LATAR BELAKANG. trading diartikan sistem perdagangan secara online yaitu lewat perangkat teknologi

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

ASPEK PSIKOLOGI DALAM PEMBINAAN ATLET TENIS MEJA. A.M. Bandi Utama, M,Pd. FIK UNY

KETAHANAN MENTAL Pengantar Ketahanan Mental Pengertian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan skor-skor mentah yang

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI

2016 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SEBELUM BERTANDING DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB V HASIL PENELITIAN. ujian nasional dan skala kecemasan menghadapi ujian nasional dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Saat ini pendidikan adalah penting bagi semua orang baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KECEMASAN DALAM OLAHRAGA. Nur Azis Rohmansyah. PJKR, FPIPSKR, Universitas PGRI Semarang

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 i

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL ABSTRAK Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ii

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL Rachmad Darmawan Rachmadarmawan17@yahoo.co.id Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstract Masalah yang dialami atlet saat akan mengahadapi pertandingan salah satunya kecemasan, seseorang atlet yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi mempunyai kemampuan untuk menerima kelebihan dan kekurangan, mampu mengekspresikan perasaan dengan tepat, mampu memahami diri sendiri, serta mampu mengelola emosi dalam menghadapi suatu pertandingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan sebelum menghadapi pertandingan pada atlet futsal. Pengukuran menggunakan skala kecerdasan emosi dan skala kecemasan masing-masing berjumlah 30 dan 25 aitem. Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan kecemasan sebelum menghadapi perandingan pada atlet futsal. Subjek dalam penelitian ini adalah pemain futsal yang tergabung dalam akademi Victory Futsal Solo. Adapun jumlah yang terdaftar adalah 70 pemain. Penelitian ini menggunakan studi populasi, yaitu menggunakan semua anggota populasi yang ada sebagai subjek penelitian. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala berbentuk tertutup, artinya jawaban-jawaban dari pernyataan telah disediakan sehingga subjek penelitian tinggal memilih yang sesuai dengan keadaan dirinya, data dikumpulkan menggunakan dua macam skala yaitu skala kecerdasan emosi dan kecemasan. Teknik analisis data menggunakan korelasi product momen. Hasil analisis korelasi product moment diperoleh (r) sebesar -0,587 ; p = 0,000 (p < 0,01). Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel Kecerdasan emosi pada atlet futsal memiliki rerata empirik (RE) sebesar 94,14 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 67,5, yang berarti kecerdasan emosi pemain terbilang sangat tinggi. Variabel kecemasan memiliki rerata empirik (RE) sebesar 59,73 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 50, yang berarti kecemasan yang dialami pemain terbilang tinggi. Kesimpulan ini adalah ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan. Semakin tinggi kecerdasan emosi seorang pemain maka semakin rendah kecemasan tersebut, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi seorang pemain maka semakin tinggi kecemasan pemain tersebut. Kata Kunci : kecerdasan emosi, kecemasan v

PENDAHULUAN Menjadi seorang atlet diperlukan kerja keras dari awal sampai akhir, seperti persiapan saat latihan yang keras, mempersiapkan kondisi fisik dan tubuh mereka, maupun persiapan secara mental. Pola hidup seorang atlet juga harus diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur dengan baik. Diharapkan dengan penerapan hal seperti itu atlet dapat fokus dan mencapai target sesuai yang diinginkan. Prestasi olahraga itu tidak hanya tergantung pada keterampilan teknis olahraga dan kesehatan fisik yang dimiliki oleh atlet yang bersangkuatan, tetapi juga tergantung pada keadaan-keadaan psikiologis dan kesehatan mentalnya. Menurut Nasution (2011) bahwa kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Faktor psikis banyak diremehkan oleh seorang atlet atau bahkan pelatih futsal. Menurut Laksana (2011), faktor ini justru kunci dari keberhasilan tim. Pemain harus mempunyai psikis yang stabil. Maksudnya ialah pemain harus dapat mengalahkan segala tekanan non-teknis, seperti halnya atmosfer pertandingan, penonton atau suporter dan beban yang diberikan pada pengurus. Hal ini ditujukan untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya. Banyak ahli olahraga berpendapat bahwa tingkat pencapaian prestasi puncak sangat ditentukan oleh kematangan dan ketangguhan mental atlet dalam mengatasi berbagai kesulitan selama bertanding. Salah satu aspek kematangan mental ditentukan oleh tingkat kematangan emosi. Banyak atlet yang tidak sukses mewujudkan kemampuan optimalnya hanya karena rasa cemas dan takut gagal yang berlebihan. Kecemasan akan menyertai di setiap kehidupan manusia terutama bila dihadapkan pada hal-hal yang baru. Sebenarnya kecemasan merupakan suatu kondisi yang pernah dialami oleh hampir semua orang, hanya tarafnya saja yang berbeda-beda. Pada taraf sedang, kecemasan justru meningkatkan kewaspadaan pada diri individu. Namun sebaliknya apabila kecemasan pada tingkat berlebihan akan menghilangkan konsentrasi dan menurunnya koordinasi antara otak dan gerak motorik. Kecemasan merupakan perasaan campuran berisikan ketakutan dan berisi keprihatinan mengenai masa-masa yang akan datang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut (Chaplin, 2006). Husdarta (2010) kondisi tersebut muncul reaksi-reaksi fisiologis dari dalam tubuh seorang atlet. Pengaruhnya keringat mengucur deras padahal biasanya biasa, tangan dan kaki basah oleh keringat, nafas terengah-engah, gemetar, kepala pusing, i

mual hingga muntah-muntah. Itu semua merupakan respon fisik atas keadaan mental yang sedang meningkat yang secara umum atlet tersebut merasa cemas. Gejala-gejala fisik yang menyertai kecemasan adalah keringat dingin, telapak tangan basah, denyut jantung meningkat, serta keluarnya keringat dingin. Kecemasan tidak selalu merugikan, karena pada dasarnya rasa cemas berfungsi sebagai mekanisme kontrol terhadap diri untuk tetap waspada terhadap apa yang akan terjadi, namun jika level kecemasan sudah tidak terkontrol sehingga telah mengganggu aktivitas tubuh, maka hal itu jelas akan sangat mengganggu. Skill individu atau kelompok yang sebelumnya baik atau diatas rata-rata tidak akan keluar dalam sebuah pertandingan jika atlet tersebut mengalami kecemasan dan tidak bisa mengontrol kondisi emosinya. Hal itu dapat berakibat hasil yang diharapkan tidak sesuai yang diinginkan, seperti kalah atau gagal dalam sebuah pertandingan (Sudrajat, 2001). Menurut Syamril (2008) kecerdasan emosi mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Atlet yang memiliki kecerdasan emosi membuat mereka mampu mengatasi kecemasan dan ketegangan yang terjadi pada saat menghadapi pertandingan. Seorang atlet yang tidak memiliki kecerdasan emosi yang baik akan mudah terpecah perhatiannya, karena emosi sebagai sumber kemampuan jiwa manusia akan mempengaruhi sumber kemampuan jiwa yang lain seperti atlet tersebuat akan menjadi cemas sehingga kinerjanya dilapangan menjadi kacau sehingga pada akhirnya atlet tersebut mengalami kekalahan. Berdasarkan hasil interview yang dilakukan peneliti terhadap salah satu atlet Timnas Futsal Indonesia di Sea Games Myanmar 2013, dirinya mengatakan bahwa rasa cemas itu pasti selalu ada saat akan maupun sedang bertanding. Selalu memliki keyakinan yang tinggi terhadap dirinya sendiri dan percaya akan dirinya sendiri merupakan kunci kesuksesannya selama berkarir di Futsal selama ini. Pernyataan diatas menyebutkan atlet tersebut telah berhasil mengatasi psikologis yang sedang dihadapinya dan langsung melakukan tindakan terhadap apa yang sedang dirasakan dengan kecerdasan emosi yang dimilikinya. Kecerdasan emosi diperlukan agar seseorang atlet dalam menghadapi suatu masalah yang dapat menimbulkan tekanan, dapat mengendalikan emosi. Kecerdasan emosi akan membuat perbedaan dalam ii

memberikan tanggapan terhadap konflik, ketidakpastian serta kecemasan (Patton, 2000). Kecerdasan emosional diperlukan untuk mengatasi masalah di dalam kehidupan dan optimis dalam menghadapi atau menyelesaikan masalah. Masalah yang dialami atlet saat akan mengahadapi pertandingan salah satunya kecemasan, seseorang atlet yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi mempunyai kemampuan untuk menerima kelebihan dan kekurangan, mampu mengekspresikan perasaan dengan tepat, mampu memahami diri sendiri, serta mampu mengelola emosi dalam menghadapi suatu pertandingan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan pada atlet Futsal?. Adapun tujuan pada penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan sebelum bertanding pada atlet futsal. 2. Mengetahui tingkat kecemasan pada atlet futsal. 3. Mengetahui tingkat kecerdasan emosi pada atlet futsal. 4. Mengetahui sumbangan efektif kecerdasan emosi terhadap kecemasan pada atlet futsal. METODE PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini adalah atlet futsal yang tergabung dalam tim akademi Victory Solo yang keseluruhannya berjumlah 70. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi populasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala kecerdasan emosi yang terdiri dari 30 aitem dan skala kecemsan yang terdiri dari 25 aitem. Adapun teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment dari Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = -0,587; signifikansi (p) = 0,000 (p < 0,01) artinya ada hubungan negatif yang sangat signifikan antar kecerdasan emosi dengan kecemasan. Semakin tinggi kecerdasan emosi seorang pemain maka semakin rendah kecemasan pemain tersebut, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi seorang pemain maka semakin tinggi kecemasan pemain itu. iii

Seorang atlet yang memiliki kecerdasan emosi yang baik mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Sehingga dalam pertandingan tersebut atlet merasa tenang dan dapat menikmati pertandingan yang sedang dilakukan. Seorang atlet yang tidak memiliki kecerdasan emosi yang baik akan mudah terpecah perhatiannya, karena emosi sebagai sumber kemampuan jiwa manusia akan mempengaruhi sumber kemampuan jiwa yang lain seperti atlet tersebuat akan menjadi cemas sehingga kinerjanya di lapangan menjadi kacau sehingga pada akhirnya atlet tersebut mengalami kekalahan (Patton, 2000). Kecerdasan emosi yang dimiliki membantu atlet keluar dari tekanan atau situasi yang tidak menyenangkan. Kecerdasan emosi yang baik dapat meminimalisir ketakutan dan kekhawatiran yang timbul pada atlet futsal sebelum pertandingan. Kecemasan bila dalam taraf wajar dapat meningkatkan prestasi. Loehr (dalam Murti, 2002) berpendapat bahwa besar kecilnya masalah tergantung bagaimana kita melihat masalah tersebut. Masalah yang ada bisa dianggap sebagai tantangan dan bencana. Kecemasan yang dialami oleh atlet dalam menghadapi pertandingan dapat dijadikan sebagai motivasi maupun beban. Kecerdasan emosi yang baik mampu merubah kecemasan menjadi sesuatu yang positif. Kemampuan mengolah emosi dan menyalurkannya dorongan dengan benar maka dapat merubah kecemasan menjadi motivasi untuk berprestasi lebih tinggi lagi. Kecemasan akan kekalahan ataupun dampak lainnya akan membuat atlet menjadi termotivasi untuk berlatih lebih giat lagi dalam mempersiapkan diri menghadapi pertandingan. Dorongan emosi (kecemasan) direspon positif oleh atlet dan dapat menyalurkannya dorongan itu ke arah yang tepat (Goleman, 2000). Hasil analisis menyebutkan bahwa variabel kecerdasan emosi mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 94,14 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 67,50 yang berarti kecerdasan emosi yang dimiliki oleh subjek tergolong sangat tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kecerdasan emosi yang dimiliki subjek sudah terbilang baik atau positif. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi seseorang menjadi baik, antara lain faktor internal dari subjek itu sendiri yaitu otak. Sebagian besar pemain yang tergabung dalam tim futsal akademi Victory adalah iv

pelajar aktif. Selain itu faktor eksternal seperti lingkungan tempat mereka tinggal. Variabel kecemasan memiliki rerata empirik (RE) sebesar 59,73 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 50 yang berarti kecemasan pemain sebelum bertanding tergolong tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pemain memiliki kecemasan yang sangat tinggi sebelum menghadapi pertandingan. Menurut Spielberger (Setyobroto, 2001) kecemasan sebelum menghadapi pertandingan merupakan salah satu dari state anxiety yaitu reaksi emosi sesaat pada waktu akan bertanding yang menimbulkan efek-efek negatif pada atlet, seperti perasaan takut, tegang dan merasa kalah sebelum bertanding. Saat atlet akan melakukan pertandingan, pada atlet yang sudah profesional tingkat kecemasan itu sangat rendah, namun pada jika pada atlet yang masih amatir tingkat kecemasan sangat tinggi. Sehingga atlet tersebut bisa mengalami stress yang bisa menyebabkan atlit sulit berkonsentrasi dalam pertandingan (Baraja, 2004). Pemain-pemain yang tergabung dalam tim futsal Victory merupakan pemain - pemain amatir, karena tim tersebut hanya bertanding pada tingkat lokal, jadi hanya menggunakan pemain-pemain amatir saja. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan sebelum menghadapi pertandingan pada atlet futsal tim akademi Victory Solo. 2. Tingkat kecerdasan emosi pemain tim akademi Victory Solo tergolong sangat tinggi. 3. Tingkat kecemasan pemain tim akademi Victory Solo tergolong tinggi. 4. Sumbangan Efektif antara kecerdasan emosi dengan kecemasan sebesar 34,5% ditunjukkan oleh koefisien determinan (r²) = 0,345. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu: 1. Untuk mengatasi kecemasan yang tinggi pada atlet futsal sebelum bertanding dapat dilakukan dengan v

mengelola emosi diri, misalnya menghibur diri sendiri (mendengarkan musik, bercanda dengan teman atau melakukan kegiatan sesuai kenyamanan individu masing-masing). Selain itu memotivasi diri sendiri juga berpengaruh terhadap menurunnya kecemasan. 2. Bagi atlet dapat membuat daftar bagaimana dan apa yang harus dilakukan sebelum pertandingan seperti berlatih sesuai dengan waktu pertandingan, memahami kondisi lapangan pertandingan, apabila ada gangguan dalam pertandingan apa yang akan dilakukan, pola makan, dan juga pola istirahat yang teratur. 3. Bagi Coaching Staff atau Tim Pelatih dapat menggunakan informasi dari hasil penelitian ini sebagai data untuk meningkatkan kualitas pemainnya. Pelatih tidak hanya memberikan materi latihan di lapangan saja namun juga memberikan pelatihan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi maupun kecemasan para pemainnya. 4. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan tema yang berkaitan dengan kecerdasan emosi, diharapkan dapat mengungkap lebih dalam mengenai hubungan kecerdasan emosi dengan kecemasan, dapat menggali lebih dalam setiap aspeknya. Penulis juga menyarankan untuk mengukur kecerdasan emosi selain dari variabel kecemasan, sehingga dapat mengungkap lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. (2013). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baraja, A. (2004). Perbedaan Kecemasan pada atlet Amatir dan atlet Profesional. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan. Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. (terjemahan: Kartini Kartono). Jakarta: PT. Raja Grafindo Jaya, Husdarta, HJS. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta. vi

Laksana, Justinus. (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion. Nasution, A. (2011). Ilmu Dasar Psikologi Olahraga. Jakarta : Gunung Mulia. Patton, (2000). EQ Pelayanan Sepenuh Hati. Jakarta : PT Pustaka Delapratasa. Sudradjat, N. W. (1995). Kecemasan Bertanding serta Motif Keberhasilan dan Keterkaitannya dengan Prestasi Olahraga Perorangan Dalam Pertandingan untuk Kejuaraan. Jurnal Psikologi Indonesia, no. 1, 7-13. Syamril, Jennia Rita & Irwan N,K. (2007). Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap keterampilan Sosial Siswa Akselarasi UI. Jurnal Kecerdasan emosi. Vol 01 No 01 (7-10). vii