Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Agustus 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Sumber : SNI 2416, 2011) Gambar 3.1 Rangkaian Alat Benkelman Beam

HALAMAN MOTTO. (HR. Muslim) Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah diperbuatnya. (Ali bin Abi Thalib)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN TAMBAHAN METODE BENKELMAN BEAM (BB) MENGGUNAKAN APLIKASI VBA- EXCEL

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN TAMBAHAN MENGGUNAKAN METODE BENKELMAN BEAM PADA RUAS JALAN SOEKARNO HATTA, BANDUNG

BAB IV METODE PENELITIAN

Perancangan Tebal Lapis Ulang (Overlay) Menggunakan Data Benkelman Beam. DR. Ir. Imam Aschuri, MSc

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: FIQRY PURNAMA EDE

Dosen Program Studi Teknik Sipil D-3 Fakultas Teknik Universitas riau

VARIAN LENDUTAN BALIK DAN OVERLAY JALAN DURI SEI RANGAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pemeliharaan dan rehabilitasi. Saat ini, pemeliharaan dan rehabilitasi di Indonesia

PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) METODE PD T B DAN METODE SDPJL PADA RUAS JALAN KLATEN-PRAMBANAN

LAMPIRAN A DATA HASIL ANALISIS. Analisis LHR

BAB IV METODE PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH PERKERASAN LENTUR ( OVERLAY ) DENGAN METODE LENDUTAN BALIK

Tabel B1 Hasil pengujian menggunakan alat FWD

ANALISA DEFLECTOMETRY DAN TEBAL LAPIS TAMBAH DENGAN METODE PD T B PADA PERKERASAN LENTUR.

BAB III LANDASAN TEORI A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.12 Desember 2016 ( ) ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. air, material perkerasan, iklim dan kondisi tanah dasar. Oleh itu, evaluasi jalan

PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH METODE PD T B DAN METODE SDPJL PADA JALAN NASIONAL DI YOGYAKARTA

Bab V Analisa Data. Analisis Kumulatif ESAL

VARIAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) BERDASARKAN FAKTOR KESERAGAMAN (FK) PADA JALAN KELAKAP TUJUH DUMAI-RIAU

SKRIPSI KAJIAN PENENTUAN SEGMEN JALAN BERDASARKAN Pd T B, AASHTO (1986), DAN THOMAS (2003)

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan tanah pada umumnya tidak mampu menahan beban kendaraan

BAB IV METODE PENELITIAN

Perbandingan Perencanaan Tebal Lapis Tambah Metode Bina Marga 1983 dan Bina Marga 2011

Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Menggunakan Metode Benkelman Beam Pada Ruas Jalan Kabupaten Dairi-Dolok Sanggul, Sumatera Utara

(STRENGTH AND LIFE DESIGN ANALYSIS FOR SEMARANG-

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memberikan kenyamanan kepada pengemudi selama masa pelayanan

Studi Penanganan Ruas Jalan Bulu Batas Kota Tuban Provinsi Jawa Timur Menggunakan Data FWD dan Data Mata Garuda

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISIS TEBAL LAPIS TAMBAH DAN UMUR SISA PERKERASAN AKIBAT BEBAN BERLEBIH KENDARAAN (STUDI KASUS RUAS JALAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT)

BAB I PENDAHULUAN. Metode desain tebal lapis tambah (overlay) terkinimenggunakan. lendutan/defleksi ini menjadi lebih kecil dari lendutan ijin.

ANALISIS PERENCANAAN PERKERASAN DENGAN METODE LENDUTAN MENGGUNAKAN ALAT FALLING WEIGHT DEFLECTOMETER (FWD) DAN BENKELMAN BEAM (BB)

KAJIAN METODA PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH PERKERASAN LENTUR

Bab III Metodologi Penelitian

STA s/d STA TUGAS AKHIR. Oleh BINSAR T.M. PAKPAHAN NIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA PERENCANAAN MEKANISTIK EMPIRIS OVERLAY PERKERASAN LENTUR

Dalam perencanaan lapis perkerasan suatu jalan sangat perlu diperhatikan, bahwa bukan cuma karakteristik

Evaluasi Struktural Perkerasan Kaku Menggunakan Metoda AASHTO 1993 dan Metoda AUSTROADS 2011 Studi Kasus : Jalan Cakung-Cilincing

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) DENGAN METODE PD T B DAN ASPHALT INSTITUTE MS-17

PROYEK AKHIR. PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN PASURUAN-PILANG STA s/d STA PROVINSI JAWA TIMUR

EVALUASI KONDISI PERKERASAN LENTUR DAN PREDIKSI UMUR LAYAN JALINTIM PROVINSI SUMATERA SELATAN (Study Kasus: Ruas Batas Prov. Jambi Peninggalan)

EVALUASI KONDISI JALAN UNTUK KEPERLUAN REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN

Teknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2015

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

EVALUASI FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL PERKERASAN LENTUR PADA JALAN NASIONAL BANDUNG-PURWAKARTA DENGAN METODE AUSTROADS 2011

PERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PENENTUAN TEBAL LAPIS TAMBAH PERKERASAN LENTUR BERDASARKAN LENDUTAN BALIK PADA RUAS JALAN WANAYASA BATAS PURWAKARTA SUBANG ABSTRAK

DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Disusun Oleh: AYU ANDRIA SOLIHAT NIM :

Dwi Sulistyo 1 Jenni Kusumaningrum 2

DESKRIPSI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN METODE AASHTO

APLIKASI MICROSOFT OFFICE ACCESS 2007 DALAM PERHITUNGAN CBR DESAIN UNTUK DESAIN PERKERASAN JALAN LENTUR DAN KAKU

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM NIM.

Muhammad Nauval Araka Aris, Gerson Simbolan, Bagus Hario Setiadji *), Supriyono *)

ANALISIS TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU MENGGUNAKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN (MDP) 2013

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN TERHADAP UMUR LAYAN (Studi Kasus: Ruas Jalan Abepura-Kota Raja Km Km )

Jalan Ir. Sutami No. 36A Surakarta Telp:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

PERENCANAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA RIGID PAVEMENT (PERKERASAN KAKU)

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

Grandy Hellyantoro*), Mohammad Faldi Fauzi*) Dr. Bagus Hario Setiadji ST., MT., **), Ir. Wahyudi Kusharjoko MT., **)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013

PROGRAM PEMELIHARAAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN NILAI KERATAAN PERMUKAAN, NILAI LENDUTAN, DAN NILAI MODULUS ELASTISITAS PERKERASAN

PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE HRODI (RUAS JALAN MELOLO WAIJELU) Andi Kumalawati *) ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

ANALISIS PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN-KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG LAPORAN

B. Metode AASHTO 1993 LHR 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS TEBAL LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) PADA PERKERASAN KAKU (RIGID PA VEMENT) DENGAN PROGRAM ELCON DAN METODE ASPHALT INSTITUTE TESIS

1 FERRY ANDRI, 2 EDUARDI PRAHARA

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN TERHADAP UMUR LAYAN (Studi Kasus: Ruas Jalan Abepura-Kota Raja Km Km )

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI STRUKTURAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE AASHTO 1993 DAN AUSTROADS 2011 (STUDI KASUS : JALINTIM, TEMPINO - BATAS SUMSEL)

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS

ANALISA TEBAL PERKERASAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN GORONTALO-LIMBOTO

EVALUASI TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN No. 22.2/KPTS/Db/2012 DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE

BIAYA PENANGANAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN KONDISI KERUSAKAN JALAN DAN MODULUS EFEKTIF PERKERASAN PADA RUAS JALAN NASIONAL DI DEMAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V VERIFIKASI PROGRAM

Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metoda AASHTO 1993 Studi kasus: Jalan Tol Jakarta - Cikampek

Memperoleh. oleh STUDI PROGRAM MEDAN

Transkripsi:

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN TAMBAHAN METODE FALLING WEIGHT DEFLECTOMETER (FWD) MENGGUNAKAN APLIKASI VBA-EXCEL Studi Kasus Batas Tanjung Jabung Barat 83+500 Sampai SP Tuan 48+500 Fajar Afriani 1, Sri Atmaja P. Rosyidi 2, Puji Harsanto 3 1 Mahasiswa (NIM. 20120110221), 2 Dosen Pembimbing I, 3 Dosen Pembimbing II ABSTRAK Perkerasan jalan sebagai salah satu struktur utama pada suatu konstruksi jalan dimana sistem manajemen perkerasan dituntut untuk menentukan kondisi struktur perkerasan jalan. Faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu perkerasan jalan seperti lalu lintas, cuaca, desain perkerasan, pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan. Perencanaan tebal lapis tambah (overlay) perkerasan lentur terkini menggunakan metode yang membutuhkan data lendutan permukaan. Untuk menghitung tebal lapis tambah (overlay) yang dibutuhkan pada penelitian ini menggunakan metode Falling Weight Deflectometer (FWD). FWD yaitu salah satu alat pengujian untuk mengukur lendutan dan lendutan balik dari lapisan perkerasan. Dalam penelitian ini suatu perangkat lunak yang dibangun untuk perencanaan tebal lapis tambahan (overlay) menggunakan metode FWD. Aplikasi dan bahasa pempograman yang digunakan adalah Visual Basic of Application (VBA) pada Microsoft Excel. Panduan yang akan digunakan untuk pembangunan perangkat lunak yaitu Pedoman Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur dengan Metode Lendutan Pd T-05-2005-B dengan data pengujian lendutan menggunakan FWD. Pembangunan perangkat lunak dapat mengolah data tanpa memerlukan waktu yang terlalu lama. Pembangunan perangkat lunak pada VBA Ms. Excel membuktikan bahwa MS.excel tidak hanya membuat tabel dan grafik saja tetapi masih banyak fungsi lainnya. Hanya memerlukan beberapa menit saja untuk pengolahan data pada VBA-Excel dan mempermudah dalam melakukan pengerjaan. Hasil yang diperoleh yaitu mengetahui tebal lapis tambahan pada kondisi jalan. Adapun manfaatnya dalam perangkat lunak dari VBA excel yang dapat digunakan untuk memudahkan pelaku ahli jasa konstruksi guna menganalisis tebal lapis tambah dan data pengujian FWD. Hasil dari penelitian ini yaitu sebuah program perencanaan tebal lapis tambahan dengan menggunakan alat FWD yang diberi nama Falling Weight Deflectometer Bina Marga 2005-UMY (FWDBM05-UMY). Untuk hasil dari FWDBM05-UMY sudah diperiksa dengan hasil perhitungan manual dan hasil dari perangkat lunak yang dibangun sama hanya berbeda pada angka dibelakang koma saja. Perbedaan hasil perhitungan menggunakan FWDBM05-UMY dengan hasil perhitungan manual sebesar 0,2 %. Hal ini menunjukkan bahwa software hasil penelitian akurat dan dapat digunakan dalam analisis tebal perkerasan jalan secara lebuih efisien dan menghemat waktu analisis. Kata kunci: Tebal lapis perkerasan tambahan (overlay), falling weight deflectometer (FWD), Bina Marga (2005) dan VBA Microsoft Excel. A. PENDAHULUAN Perkerasan jalan sebagai salah satu struktur utama pada suatu konstruksi jalan dimana sistem manajemen perkerasan dituntut untuk menentukan kondisi struktur perkerasan jalan tersebut. Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya kerusakan pasca konstruksi pada suatu jalan yaitu faktor lalu lintas kendaraan dengan beban yang berlebihan, air, material perkerasan, iklim dan kondisi tanah dasar. Oleh karena itu, evaluasi jalan perlu dilakukan perbaikan perkerasan jalan sesuai dengan rencana umur manfaat jalannya. Dalam pekerjaan perbaikan perkerasan jalan, dikenal dua istilah yaitu pemeliharaan dan rehabilitasi. Saat ini, pemeliharaan dan rehabilitasi di Indonesia belum dapat berjalan secara optimal. Dengan demikian, dibutuhkan suatu sistem yang mampu mengevaluasi jaringan jalan secara baik, mulai dari tahap penilaian hingga rehabilitasi agar jalan memiliki umur layanan yang lebih lama. Sistem ini disebut 1

sebagai sistem manajemen perkerasan jalan (Road Management System, RMS). Sesuai metode NDT, FWD merupakan salah satu teknologi maju yang dimiliki oleh Indonesia. FWD merupakan alat uji dilapangan yang bersifat tidak merusak jalan, bekerja dengan cepat dan mendapat nilai modulus elastisitas pada setiap lapis perkerasan jalan. Nilai modulus elastisitas tersebut dihasilkan dari mengukur lendutan balik dan lendutan langsung perkerasan yang menggambarkan kekuatan struktur perkerasan jalan untuk mengetahui tebal lapis tambahan. Tebal lapis tambahan (overlay) merupakan lapis perkerasan tambahan yang dipasang diatas konstruksi perkerasan yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan struktur perkerasan yang ada agar dapat melayani lalu lintas yang direncanakan selama kurun waktu yang akan datang. Manfaat penelitian ini yaitu membuat aplikasi dari VBA excel yang dapat digunakan untuk memudahkan pelaku ahli jasa konstruksi guna menganalisis tebal lapis tambah dan data pengujian FWD. Adapun tujuan seperti membangun aplikasi program (perhitungan) metode FWD menggunakan Visual Basic of Application (VBA) pada Microsoft Excel. Tujuan lainnya ada membandingkan hasil perhitungan VBA-Excel dengan perhitungan manual tebal lapis tambahan (overlay) menggunakan data simulasi ataupun data lapangan pengujian FWD. B. TINJAUAN PUSTAKA Jalan memiliki umur layan atau umur rencana. Jika umur layan telah terlampaui, maka perlu adanya suatu lapisan tambahan (overlay) untuk meremajakan struktur perkerasan. Overlay digunakan sebagai pemeliharaan jalan untuk meningkatkan struktur perkerasan sudah menurun (Effendi, 2015). Perencanaan tebal lapis tambah (overlay) perkerasan lentur terkini menggunakan metode yang membutuhkan data lendutan permukaan. Untuk menghitung tebal lapis tambah (overlay) yang dibutuhkan pada penelitian ini menggunakan metode FWD. Menurut Karadelis (1999) FWD merupakan peralatan uji lapangan untuk perkerasan jalan yang telah lama digunakan di berbagai negara. Sekitar 30 tahun yang lalu, alat ini diperkenalkan pertama di Perancis untuk mengevaluasi struktur perkerasan jalan. Menurut Rosyidi, dkk. (2006), terdapat beberapa keuntungan menggunakan alat FWD untuk sistem manajemen jalan, yaitu: (1) Dapat menampilkan kinerja perkerasan secara menyeluruh dengan memberikan nilai modulus setiap lapisan struktur perkerasan jalan; (2) Peralatan FWD dioperasikan dengan mudah dan memberikan hasil pengukuran yang tepat serta ketelitian yang tinggi; (3) Beban pelat dan ketinggian jatuh yang dapat diukur, dengan demikian intensitas beban yang direpresentasikan sebagai beban kendaraan dapat disesuaikan untuk kondisi di Indonesia (8,16 ton). Pembangunan perangkat lunak untuk perencanaan tebal lapis perkerasan tambahan (overlay) metode FWD dengan menggunakan aplikasi VBA-Excel yang bertujuan agar mempermudah dan meminimalisir waktu pada saat proses perhitungan analisis data. Menurut Kusrini (2007), Visual Basic adalah salah satu bahasa pemograman komputer. Bahasa pemograman adalah perintahperintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Visual Basic merupakan salah satu development tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer khususnya yang menggunakan sistem operasi windows. C. LANDASAN TEORI Perencanaan Tebal Lapis Tambah Metode Pd T-05-2005-B Menurut Pedoman Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur dengan Metode Lendutan Pd. T-05-2005-B, tebal lapis tambah (overlay) merupakan lapis perkerasan tambahan yang dipasang di atas konstruksi perkerasan yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan struktur perkerasan yang ada agar dapat melayani lalu lintas yang direncanakan selama kurun waktu yang akan datang. Lendutan yang digunakan dalam lendutan pada pusat beban (d f1 ). Nilai lendutan ini 2

harus dikoreksi dengan faktor muka air tanah (faktor musim) dan koreksi temperatur serta faktor koreksi beban uji (bila beban uji tidak tepat sebesar 4,08 ton). Besarnya lendutan langsung adalah sesuai persamaan 1 berikut : (1) dengan pengertian : d L = lendutan langsung (mm) d f1 = lendutan langsung pada pusat beban (mm) Ft = faktor penyesuaian lendutan terhadap temperatur standar 35 C, yaitu sesuai persamaan 2, untuk tebal lapis beraspal (H L ) lebih kecil 10 cm dan persamaan 3, untuk tebal lapis beraspal (H L ) lebih besar atau sama dengan 10., (2), (3) T L = temperatur lapis beraspal, diperoleh dari hasil pengukuran langsung dilapangan atau dapat diprediksi dari temperatur udara yaitu: T L = (4) T p T t = temperatur permukaan lapis beraspal = temperatur tengah lapis beraspal. T b = temperatur bawah lapis beraspal Ca = faktor pengaruh muka air tanah (faktor musim) = 1,2 bila pemeriksaan dilakukan pada musim kemarau atau muka air tanah rendah = 0,9 bila pemeriksaan dilakukan pada musim kemarau atau muka air tanah tinggi FK B-FWD = faktor koreksi beban uji Fallig weigh Deflectometer (FWD) (5) Perhitungan tebal lapis tambah dapat dilakukan pada setiap titik pengujian atau berdasarkan panjang segmen (saksi). Untuk menentukan faktor keseragaman lendutan adalah dengan menggunakan persamaan 6 sebagai berikut: FK = (6) FK dr s D n s = faktor keseragaman = faktor keseragaman yang diijinkan = 0% - 10% ; keseragaman sangat baik = 11% - 20% ; keseragaman baik = 21% - 30% ; keseragaman cukup baik = lendutan rata-rata pada suatu seksi jalan = deviasi standar = simpangan baku = ( ) ( ) (7) (8) = nilai lendutan balik (db) atau lendutan langsung (dl) tiap titik pemeriksaan pada suatu seksi jalan = jumlah titik pemeriksaan pada suatu seksi jalan. Untuk menentukan besarnya lendutan yang mewakili suatu sub ruas jalan harus disesuaikan dengan fungsi/kelas jalan yaitu: D wakil =,untuk jalan arteri/tol (9) =, untuk jalan kolektor (10) =, untuk jalan local (11) D wakil d R = lendutan yang mewakili suatu seksi jalan = lendutan rata-rata pada suatu seksi jalan sesuai persamaan 7 s = deviasi standar sesuai persamaan 8 3

Tebal lapis tambah (overlay) yang diperoleh berdasarkan temperatur standar 35 C, maka untuk masig-masing daerah perlu dikoreksi karena memiliki temperatur perkerasan rata-rata tahunan (TPRT) yang berbeda. Untuk menentukan faktor koreksi pada tebal lapis tambah menggunakan persamaan 12 berikut: Fo = (12) Fo = faktor koreksi tebal lapis tambah TPRT = temperatur perkerasan rata-rata tahunan untuk daerah/kota tertentu. Untuk jenis lapis tambah dapat menggunakan persamaan berikut: FK TBL = (13) FK TBL = faktor koreksi tebal lapis tambah penyesuaian M R = Modulus Rsilien (MPa) Untuk lendutan FWD menggunakan persamaan sebagai berikut: D rencana = 17,004 CESA (-0,2307) (14) D rencana = lendutan rencana, dalam satuan milimeter CESA = akumulasi ekivalen beban sumbu standar dalam satuan ESA Untuk menentukan tebal lapis tambah (Ho) dapat menggunkan rumus sebagai berikut: Ho = [ ] (15) Ho = tebal lapis tambah sebelum dikoreksi temperatur rata-rata tahunan daerah tertentu dalam satuan centimeter (cm). D wakil = lendutan sebelum lapis tambah/d wakil dalam satuan milimeter (mm). D rencana = lendutan setelah lapis tambah atau lendutan rencana dalam satuan milimeter (mm). Untuk menentukan tebal lapis tambah terkoreksi (Ht) menggunakan persamaan sebagai berikut: Ht = Ho Fo (16) Ht Ho Fo = tebal lapis tambah Laston setelah dikoreksi dengan temperatur rata-rata tahunan daerah tertentu, dalam satuan centimeter. = tebal lapis tambahan Lastos sebelum dikoreksi temperatur rata-rata tahunan daerah tertentu, dalam satuan centimeter. = faktor koreksi tebal lapis tambah sesua pada persamaan 12 Program Visual Basic Applicatigon (VBA) Excel Sejak tahun 1993, Excel telah memiliki bahasa pemrograman Visual Basic for Applications (VBA), yang dapat menambahkan kemampuan Excel untuk melakukan automatisasi di dalam Excel dan juga menambahkan fungsi-fungsi yang dapat didefinisikan oleh pengguna (user-defined functions/udf) untuk digunakan di dalam worksheet. Selain itu, Excel juga dapat merekam semua yang dilakukan oleh pengguna untuk menjadi (macro), sehingga mampu melakukan automatisasi beberapa tugas. VBA juga mengizinkan pembuatan form dan kontrol yang terdapat di dalam worksheet untuk dapat berkomunikasi dengan penggunanya D. METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengerjaan hitungan menentukan tebal lapis tambahan. Penelitian dilakukan dengan membangun perangkat lu- 4

nak VBA excel dan data yang digunakan berasal dari pengujian dengan alat Falling Weight Deflectometer (FWD). Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Mulai Lokasi data yang digunakan yaitu pada Batas Batas Tanjung Jabung Barat 83+500 Sampai SP Tuan 48+500 menggunakan alat Falling Weight Deflectometer. Untuk tahapan pembangunan perangkat lunak perencanaan tebal lapis perkerasan dengan VBA-Excel dapat dilihat pad Tinjauan Pustaka Mulai Menentukan flowchart perhitungan FWD Mengaktifkan menu developer pada Microsoft Excel Penulisan rumus data VBA: Nilai CESA, Kelas jalan, Tebal lapis beraspal, Musim (hujan atau kemarau), Sta. Pengujian, Beban uji, Nilai lendutan (d1, d2 dan d3), Temperatur (Tu dan Tp) Pemprograman Membuka aplikasi VBA yang terdapat pada Microsoft Excel Desain tampilan : Input data Penyelesaian Hasil (berupa gambar) Menyusun Tampilan Simulasi data Pengujian FWD dari Data real Cek hasil dengan perhitungan Pengkodean (Coding) Pengujian aplikasi dengan simulator (data yang telah ada) Validasi OKE Tampilan hasil perangkat lunak Proses running (Validasi) Ya Selesai Tidak Selesai Gambar 1 Diagram alir tahapan penelitian FWD adalah alat pengujian bersifat nondestructive (NDT) digunakan untuk pengujian structural digunakan pada perkerasan lentur, kaku dan komposit. Pengujian FWD bertujuan Perkiraan kapasitas struktural dari struktur perkerasan, Penentuan kekuatan tanah dasar, Perkiraan kemampuan transfer beban pada sambungan di perkerasan kaku dan komposit. Gambar 3 Tahapan pembangunan perangkat lunak di VBA-Excel E. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil pengujian dengan Falling Weight Deflectometer (FWD) yang digunakan untuk memverifikasi program terlihat pada Tabel 1 sebagai berikut : 5

Tabel 1 Data Pengujian FWD Sta (KM) Beban uji Lendutan balik/fwd (mm) Temperature ( C) Teg (ton) df1 df2 df3 df4 df5 df6 df7 Tu Tp 83.5 4.02 566 0.626 0.42 0.328 0.201 0.142 0.091 0.054 51 42 82.5 4.07 574 0.447 0.326 0.271 0.193 0.149 0.096 0.049 51 42 81.5 4.09 577 0.3 0.186 0.153 0.111 0.089 0.062 0.049 51 42 80.5 4.03 568 0.412 0.272 0.226 0.142 0.101 0.066 0.038 51 42 79.5 4.02 567 0.32 0.214 0.192 0.139 0.114 0.083 0.046 51 42 78.5 4.02 567 0.241 0.156 0.144 0.117 0.101 0.069 0.038 51 39 77.5 4.03 568 0.316 0.205 0.181 0.144 0.118 0.081 0.059 51 39 76.5 4.02 566 0.343 0.228 0.203 0.153 0.122 0.081 0.046 51 39 75.5 4.11 580 0.416 0.295 0.261 0.195 0.154 0.094 0.045 51 39 74.5 4.1 578 0.357 0.241 0.213 0.162 0.133 0.089 0.048 51 39 73.5 4.04 570 0.378 0.262 0.225 0.159 0.12 0.066 0.029 51 39 72.5 4.05 571 0.325 0.2 0.173 0.131 0.107 0.074 0.046 51 39 71.5 4.04 570 0.436 0.352 0.298 0.2 0.141 0.074 0.04 51 39 70.5 4.01 565 0.424 0.299 0.249 0.173 0.125 0.066 0.028 51 39 69.5 4.02 566 0.316 0.217 0.198 0.132 0.109 0.072 0.033 51 39 68.5 4.07 574 0.47 0.33 0.289 0.199 0.151 0.094 0.039 51 39 67.5 4.09 576 0.235 0.167 0.139 0.114 0.095 0.06 0.034 51 39 66.5 4.07 574 0.423 0.301 0.262 0.199 0.157 0.103 0.061 51 39 66.5 4.04 569 0.503 0.326 0.272 0.183 0.136 0.079 0.043 51 39 64.5 4.13 583 0.312 22300.31 0.194 0.139 0.107 0.069 0.037 51 39 63.5 4.07 574 0.308 0.199 0.172 0.117 0.093 0.06 0.033 51 39 62.5 4.06 572 0.271 0.166 0.145 0.102 0.081 0.053 0.032 51 39 61.5 4.02 567 0.253 0.173 0.154 0.124 0.104 0.074 0.043 51 39 60.5 4.03 568 0.2 0.106 0.095 0.08 0.073 0.057 0.034 51 39 59.5 4.07 573 0.166 0.095 0.089 0.08 0.07 0.058 0.039 51 39 58.5 4.07 574 0.189 0.122 0.109 0.084 0.069 0.047 0.029 51 39 57.5 4.05 571 0.275 0.186 0.166 0.128 0.107 0.071 0.037 51 39 56.5 4.02 566 0.553 0.357 0.282 0.179 0.125 0.073 0.041 51 39 55.5 4.11 580 0.206 0.137 0.125 0.104 0.091 0.07 0.044 51 39 53.5 4.04 570 0.476 0.336 0.291 0.205 0.154 0.088 0.035 51 39 52.5 4.11 579 0.215 0.141 0.121 0.091 0.076 0.05 0.029 51 39 51.5 4.07 573 0.276 0.176 0.154 0.115 0.089 0.06 0.044 51 39 50.5 4.08 575 0.288 0.177 0.146 0.1 0.074 0.05 0.03 51 39 49.5 4 573 0.156 0.106 0.099 0.084 0.071 0.054 0.031 51 39 48.5 4.04 570 0.248 0.165 0.149 0.123 0.105 0.076 0.048 51 39 Hasil dari pembangunan menggunakan perangkat lunak dari aplikasi VBA pada Microsoft Excel diberi nama Falling Weight Deflectometer Bina Marga 2005 UMY (FWDBM05-UMY). Untuk tampilan dapat dilihat pada Gambar 3. Cara memasukkan data yaitu: 1. Pada bagian blok biru ketikan data dibagian kolom yang tersedia. Untuk data-data seperti Tabel 1 dimasukkan dengan mengklik tombol input data dan isi sesuai kolom yang ada. 2. Selanjutnya setelah selesai memasukkan data kemudian klik penyelesaian klik next hasil. Untuk hasil ouput disajikan dalam bentuk form yang disertai dengan sketch gambar (terlihat pada Gambar 4). Untuk tahapan pengolahan data menggunakan FWDBM 05-UMY dan manual dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. 6

Mulai Mulai Membuka program FWDBM05-UMY Mengisi data pada block biru, meliputi : 1. Jenis Jalan 5. CESA 2. Jenis Lapisan 6. TPRT 3. Umur rencana 7. Mr 4. Tebal lapis Klik tombol input data Data-data yang dimasukkan : 1. Sta 2. Tegangan 3. Beban Uji 4. d F1 5. d F2 6. d F3 7. d F4 8. d F5 9. d F6 10. d F 11. Ketebalan Tu 12. Ketebalan Tp 13. Musim Klik tombol penyelesaian Klik tombol next to hasil Selesai Gambar 5. Tahapan pengolahan data menggunakan FWD05-UMY Dari perhitungan dapat dilihat bahwa hasil yang didapat sama hanya berbeda pada angka dibelakang koma saja (terlihat pada Tabel 2. Dengan ini maka Program FWDBM05-UMY dikatakan berhasil atau OKE. Tabel 5.2 Hasil perhitungan manual dan FWDBM05-UMY Lendutan wakil Lendutan rencana Membuat tabel Memasukkan data pada tabel Perhitungan manual (menggunakan kalkulator) Menghitung: 1. Lendutan terkoreksi (dl), meliputi: menentukan Tt dan Tb (menggunakan tabel), T L, Ft, Ca, FK B-FWD, dl, dl 2, dr, s 2. Keseragaman lendutan (FK) 3. Lendutan wakil (D wakil ) 4. Lendutan rencana (D rencana ) 5. Tebal lapis tambah (Ho) 6. Tebal lapis tambah terkoreksi (Ht) Manual Selesai Gambar 6. Tahapan pengolahan data secara manual FWDBM05-UMY 0,5957 mm 0,596103022 mm 0,3203 mm 0,320316435 mm Ho 10,961 cm 11,00263502 cm Ht 9,536 cm 9,569134049 cm 7

F. KESIMPULAN Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembangunan perangkat lunak dapat mengolah data tanpa memerlukan waktu yang terlalu banyak. Pembangunan perangkat lunak pada VBA Ms. Excel membuktikan bahwa MS.excel tidak hanya membuat tabel dan grafik saja tetapi masih banyak fungsi lainnya. Hanya memerlukan beberapa menit saja untuk pengolahan data pada VBA-Excel dan mempermudah dalam melakukan pengerjaan. Hasil yang diperoleh dari pembangunan perangkat lunak untuk mengetahui tebal lapis tambahan pada kondisi jalan. G. SARAN Adapun untuk saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pada penelitian yang sejenis mungkin dapat dilakukan dengan metode yang lain dan bisa menambahkan nilai SN. 2. Perlu dikembangkan pada mahasiswa tentang pengaplikasian bahasa pemograman dan pengcodingan menggunakan Visual Basic of Application (VBA) di mata perkuliahan,agar mempermudah untuk pembangunan perangkat lunak. Jalan Dari Pengukuran Fwd Analisis Modulus Elastisitas, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Rosyidi, 2004. Penilaian Kekukuhan Dinamik Bahan Lapisan Turapan Menggunakan Kaedah SASW, Tesis Master, Universitas Kebangsaan Malaysia. Tidak dipublikasikan. Umbara, Ridwan. 2010. Aplikasi Teknik Falling Weight Deflectometer Untuk Evaluasi Modulus Elastisitas Dan Kekuatan Struktur Perkerasan Lentur, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Winpec Solution. 2010. Menguasai VBA Macro Microsoft Excel 2010. Surabaya: PT Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia. H. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum, 2005, Pd T-05-2005-B, Perencanaan Tebal Lapis Tambahan Perkerasan Lentur dengan Metode Lendutan, Pustran Balitbang PU, Jakarta. Effendi, D. (2015). Analisis Perhitungan Tebal Lapis Tambahan Pada Jalan Pangeran Suryanata Patung Lembuswana Kota Samarinda. Kurva S, 4(1), 992-1000. Karadelis, J. N. 1999. A Numerical Model for The Computation of Concrete Pavement Moduli: A Non-destructive Testing and Assessment Method. NDT & E International, 33(2), 77-84. Kementrian Pekerjaan Umum, 2013, Nomor 02/M/BM/2013. Manual Desain Perkerasan Jalan, Pustran Balitbang PU, Jakarta. Muhammad, Ario. 2009. Analisis Perhitungan Balik (Backcalculation) Pada Lendutan 8