BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Proses analisis data dari pembahasan dilakukan setelah selesai. primer maupun data sekunder. Tujuan analisis data adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 12 (Duabelas)

ABSTRAK. Atribut Pelayanan, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, Karakteristik Pengguna Jasa, Terminal Makassar Metro.

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB ~1. Lokasi kajian ditentukan secara sengaja di terminal AKAP Mayang Terurai

PERENCANAAN TERMINAL ANGKUTAN DARAT PEDESAAN DI KECAMATAN LIRUNG

Berdasarkan, Juknis LLAJ, Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur:

EVALUASI PURNA HUNI SIRKULASI DAN FASILITAS TERMINAL KARTASURA

PENATAAN TERMINAL ANGKUTAN DARAT TOWO E TAHUNA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

Dr. Nindyo Cahyo Kresnanto

BAB II LANDASAN TEORI. Terminal adalah tempat dimana penumpang atau barang memulai dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 31 TAHUN 1995 TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

BAB IV ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TERMINAL LEUWIPANJANG BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT SEBAGAI PENGGUNA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

TERMINAL PENUMPANG/TERMINAL BUS

MASALAH TERMINAL MAYANG TERURAI DAN EVALUASI PROGRAM PENANGANANNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISIS PELAYANAN DAN OPTIMALISASI TERMINAL KALIDERES JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. luar datang ke Yogyakarta untuk sekedar berwisata maupun menetap untuk melanjutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, didapatkan kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan

III. METODE PENELITIAN. Adapun data yang diperlukan dalam penyusunan hasil penelitian ini dibedakan

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan

dimungkinkan terletak diantara pertemuan perencanaan suatu terminal jalur arteri primer Jl. Bekas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

Importance Performance Analysis (IPA) Penumpang di Dalam Terminal Makassar Metro

KAJIAN MANAJEMEN SIRKULASI TERMINAL BUS ( Studi Kasus : Terminal Bus Tirtonadi Surakarta )

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

C merupakan terminal Watukelir, terminal Mojolaban,

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKEFEKTIFAN KINERJA TERMINAL BUS HAUMENI KOTA SOE KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terminal dibangun sebagai salah satu prasarana yang. sangat penting dalam sistem transportasi.

STUDI KELAYAKAN TERMINAL TINGKIR DENGAN ADANYA JALAN LINGKAR CEBONGAN BLOTONGAN SALATIGA

EVALUASI KELAYAKAN TERMINAL BUS PENUMPANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Terminal berdasarkan Juknis LLAJ pada tahun 1995 yang berisi Terminal Transportasi merupakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DESAIN TERMINAL ANGKUTAN ( Studi Kasus Terminal Ponorogo, Jawa Timur ) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

BAB I PENDAHULUAN. dan keamanan, serta pembangunan nasional, harus diselenggarakan dengan tujuan

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KELAYAKAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM DI KECAMATAN TOBELO TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam visi Indonesia Sehat 2015 yang mengacu pada Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu kota merupakan hasil dinamis berbagai unsur

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. Nomor: 2 Tahun 2006 Seri: B PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PENUMPANG

BAB IV ANALISA DATA. yang ada dapat terpakai secara optimal dalam melayani kendaraan yang

DAFTAR ISI. 1. Ruang Lingkup Acuan normatif Definisi dan istilah Kendaraan Bermotor Mobil Penumpang...

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat disetiap bidangnya. Salah

STUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 9 TAHUN 2000 (9/2000) TENTANG TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUMAN YANG MAHA ESA

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

STUDI TINGKAT LAYANAN TERMINAL BUS KAMPUNG MELAYU DILIHAT DARI SISI PENGGUNA. Winoto Hadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlu dirinci dan dicatat ciri khasnya, termasuk tingkat pelayanan dan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Proses analisis data dari pembahasan dilakukan setelah selesai melaksanakan inventarisasi atau pengumpulan data, baikyang berupa data primer maupun data sekunder. Tujuan analisis data adalah untuk mengidentifikasi kondisi terminal, kemudian dibahas atau dievaluasi apakah memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan data-data lapangan. Kemudian diambil suatu alternative pemecahan yang mungkin dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang timbul. 4.1.1 Data Umum Lapangan Terminal Kalideres terletak dikawasan Jakarta Barat dan berada pada jalan Daan Mogot No.15, Kalideres, Kota Jakarta Barat. Berkembangnya kegiatan di sekeliling terminal akan meningkatkan arus mobilitas orang ataupun barang yang pada akhirnya akan mengakibatkan arus lalu lintas pengguna jasa transportasi jalan raya terutama angkutan umum. Selain itu terminal Kalideres secara operasional terbagi menjadi dua macam, yaitu terminal bus antar kota dan terminal bus dalam kota yang keduanya hanya memiliki satu pintu masuk dan satu pintu keluar. Hal tersebut menyebabkan kemacetan pada pintu masuk dan pintu keluar terminal. Ditambah lagi dengan arus lalu lintas yang tidak lancer pada pintu keluar, serta besarnya arus pejalan kaki yang menyebrang jalan. Hal inilah yang mendorong para pengemudi untuk memperlambat jalan kendaraannya, sambil IV-12

menurunkan dan menaikkan penumpang yang menimbulkan kemacetan lalu lintas disekitar terminal. Adapun luas areal terminal Kalideres secara keseluruhan, yaitu 35.344 m 2 yang pemanfaatannya terbagi atas luas emplacement 16.748 m 2, luas gedung kantor 1.481 m 2, luas taman 15.911 m 2, dan luas trotoar 844 m 2. Gambar 4.1 Lay Out Terminal Kalideres Sumber: DISHUB Tahun 2017 4.1.1.1. Kondisi Angkutan Penumpang Terminal Kalideres merupakan terminal yang melayani angkutan bus dan jenis angkutan penumpang lainnya. Terminal Kalideres merupakan salah satu terminal yang melayani cukup banyak trayek, baik trayek nagkutan dalam kota maupun trayek angkutan luar kota. Terminal Kalideres memiliki 28 trayek dalam kota dan 48 trayek antar kota. 4.1.1.2. Kondisi Lingkungan Sekitar Terminal Secara umum keberadaan suatu terminal pada suatu lokasi yang telah padat juga akan mempengaruhi lingkungan di sekitarnya, karena karakteristik kegiatan terminal terutama pada saat keluar dan masuknya bus akan menambah beban bagi lajur lalu lintas jalan umum yang ada di sekitar terminal. IV-2

Karena terminal temapt berkumpulnya orang-orang yang akan melakukan perjalanan baik saat keberangkatan maupun kedatangan, maka terminal tersebut dimanfaatkan oleh pedagang kecil untuk berjualan. Selain itu, terminal juga dimanfaatkan oleh penghuni rumah disekitar terminal untuk berdagang maupun kegiatan usaha lainnya. 4.2 Arus Kendaraan di dalam Terminal Terminal Kalideres hanya memiliki satu pintu masuk dan satu pintu keluar, karena volume kendaraan yang masuk dan keluar cukup tinggi, maka terasa sekali kesibukan-kesibukan yang kadangkala mempengaruni kelancrana pergerakan kendaraan baik ketika memasuki terminal maupun pada saat keluar dari terminal. Sewaktu kendaraan memasuki terminal, pengemudi akan mengarahkan kendaraannya pada lajur yang telah disediakan baik itu untuk terminal antar kota maupun untuk terminal dalam kota dengan rute masing-masing. Sistem perparkiran di Terminal Kalideres ada beberapa cara sesuai dengan kedatangan dan rute masing-masing bus, untuk terminak antar kota perparkiran deangan berbaris dan sebagian menyudut/serong, sedangkan pada terminal dalam kota dengan posisi berbaris menurut lajur jurusan masing-masing yang telah ditentukan. Fasilitas untuk pealan kaki di Terminal Kalideres ini cukup memadai. Akan tetapi banyak penumpang yang tidak mempergunakannya, sehingga dengan tidak tertibnya penumpang bus akan membawa keadaan menjadi tidak teratur. Selain itu banyak penumpang dalam kota yang turun di tempat sembarang sehingga dapat mengakibatkan laju bus yang akan keluar menjadi terhambat. IV-3

4.2.1 Trayek Angkutan di Terminal Kalideres Pada saat ini terminal Kalideres terdiri atas terminal antar kota dan terminal dalam kota. Pada terminal Kalideres terdapat 48 trayek antar kota dan 28 trayek dalam kota. 4.2.2 Fasilitas Terminal Fasilitas terminal adalah fasilitas yang diberikan oleh penyelenggara terminal untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pengguna jasa terminal, sewaktu aktifitas kegiatan berlangsung. Fasilitas terminal dapat dibagi menjadi dua macam yaitu fasilitas utama dan fasilitas penunjang, seperti diuraikan sebagai berikut: 1. Fasilitas Utama Terminal a. Pelataran pemberangkatan, kedatangan dan istirahat bus b. Kantor operasional c. Tempat tunggu penumpang d. Pelataran parkir pengantar/taksi 2. Fasilitas Penunjang Terminal a. Pos pemeriksaan b. Peron TPR c. Loket tempat pembelian karcis d. Ruang pengobatan e. Ruang informasi dan pengaduan f. Toilet/WC Umum g. Musholla h. Kantin/kios i. Taman 4.3 Analisis Kapasitas Terminal Kalideres Kapasitas terminal Kalideres untuk jalur bus antar kota berdasarkan hasil survai adalah: 1. Daya tampung keseluruhan emplasemen 154 kendaraan 2. Daya tampung emplasemen pool 20 kendaraan 3. Lajur pemberangkatan ke Jawa dan Sumatera ada 10 lajur antrian. 4. Lajur pemberangkatan untuk Banten ada 4 lajur antrian. 5. Lajur pemberangkatan Bogor Sukabumi terdapat 2 lajur antrian 4.3.1 Sistem Operasional Pemberangkatan Sistem operasional pemberangkatan bus antar kota pada terminal Kalideres mempunyai 2 (dua) sistem, yaitu : 1. Sistem Tiket (Tunggu) IV-4

Pemberangkatan untuk sistem tiket berdasarkan waktu yang telah ditentukan dan jumlah penumpang berdasarkan tiket yang ada. Untuk sistem ini biasanya terjadi pada lajur untuk rute panjang pemberangkatan Jawa dan lajur untuk pemberangkatan Sumatera. 2. Sistem Non Tiket (Langsung) Pemberangkatan sistem ini berdasarkan pada waktu langsung dan biasanya untuk rute pendek. 4.3.2 Sistem Operasional Lalu lintas Bus di dalam Terminal Pada pangkalan ini terdapat antrian karena bus-bus yang akan menaikkan penumpang menunggu bus-bus yang selesai menaikkan penumpang. Sedangkan bus-bus yang belum dapat masuk ke jalur pemberangkatan, harus menunggu di jalur istirahat bus. Jalur istirahat ini melayani seluruh bus yang masuk ke dalam lokasi pelayanan. Bus-bus yang masuk ke jalur menunggu waktu untuk dapat masuk kejalur pemberangkatan untuk menaikkan penumpang, sesuai dengan jadual keberangkatan yang telah ditentukan. Evaluasi pada lokasi ini diperoleh dari perhitungan bus yang harus mengalami antrian pada jalur keberangkatan, ditambah dengan waktu kebutuhan bus untuk melakukan perbaikan dan servis ringan lainnya. Sistem operasional bus untuk jurusan antar kota mempunyai spesifikasi sendiri di dalam terminal bus Kalideres antara lain : 1. Secara umum sistem operasional lalu lintas bus antar kota Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa, sebagai berikut : IV-5

2. Lajur pemberangkatan Jawa sebagai berikut : Pada lajur ini penumpang naik pada lajur persiapan dan waktu tunggu pada lajur pemberangkatan relative lebih cepat. 3. Lajur pemberangkatan Sumatera sebagai berikut : Pada lajur ini penggunaan sistem tiket jumlah penumpang relative sedikit dan waktu tunggu relative panjang. 4.4 Analisis Pelayanan Terminal Pada banyak kegiatan terminal pelayanan mempunyai kapasitas yang sangat terbatas dan apabila kendaraan akan menggunakannya pada periode waktu dimana pelayanan ini tidak dapat menampungnya, maka kendaraan tersebut harus menunggu. Waktu menunggu ini harus ditambahkan dengan waktu pelayanan sebenarnya untuk dapat menunjukkan waktu sebenarnya yang digunakan oleh suatu kegiatan. Menunggu atau antrian ini sangat umum terdapat pada terminal transportasi. Tingkat pelayanan angkutan umum biasanya dinyatakan dalam parameter : 1. kehandalan (reability), 2. waktu perjalanan, IV-6

3. kualitas perjalanan. Parameter-parameter di atas mengisyaratkan pentingnya 2 (dua) faktor utama, yaitu waktu dan ketepatan waktu, serta jenis kendaraan dan pelayanan. Tempat pelayanan di terminal bus kota dalam melayani penumpang mempunyai kapasitas sangat terbatas dan waktu proses yang berbeda. Apabila satuan lalu lintas datang dan menggunakannya pada waktu pelayanan tidak dapat menampungnya, maka satuan lalu lintas tadi harus menunggu. Pada terminal Kalideres ada beberapa variable kuliatas pelayanan yang menjadi bahan penelitian pada tugas akhir ini. Variable-variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1. No. Tabel 4.1 Variabel kualitas pelayanan terminal Variable kualitas pelayanan 1 Waktu menunggu antara kedatangan dan keberangkatan angkutan umum Ketepatan jadwal kedatangan dan keberangkatan angkutan umum di 2 terminal 3 Kebersihan terminal 4 Layanan informasi dan tarif 5 Rambu dan papan informasi 6 Penindakan tegas petugas bagi yang melanggar 7 Sikap petugas terminal dalam melayani penumpang 8 Kemampuan petugas terminal mengatur lalulintas angkutan umum 9 Jaminan keamanan dan keselematan 10 Perhatian petugas terhadap keluhan 11 Keramahan dan kesopanan petugas 12 Area sirkulasi orang yang luas 13 Loket penjualan karcis 14 Ruang tunggu penumpang 15 Kamar kecil, toilet, MCK 16 Musholla 17 Tempat penitipan barang 18 Kios, warung, kantin IV-7

Untuk mengetahui kualitas pelayanan terminal Kalideres maka disebar kuisioner kepada para penummpang terminal Kalideres. Berikut jumlah responden terhadap penyebaran kuisioner dengan jumlah penumpang terminal Kalideres yaitu sebanyak 823 penumpang dengan menggunakan rumus: N n= 1+N (0.05) 2 n = Jumlah responden N = Jumlah penumpang 823 n= =270 responden 2 1+823(0.05) Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dilihat jumlah minimum sampel yang disebar untuk kuisioner tingkat pelayanan yaitu 270 responden. Hasil analisis responden terhadap variable-variabel yang ditanyakan didalam kuisioner dinyatakan dalam bentuk diagram IPA (Importances Performance Analysis). Berikut diagram IPA (Importances Performance Analysis) yang menjelaskan seberapa tinggi tingkat kepuasan penumpang terhadap pelayanan serta fasilitas yang ada diterminal. IV-8

18 1 4 15 16 2 17 Gambar 4.2 Diagram tingkat pelayanan Terminal Kalideres Sumber:Pengolahan data, 2017 Hasil analisis responden terhadap tingkat pelayanan terminal Kalideres dapat dilihat dalam diagram IPA gambar 4.5 yaitu: 1. Waktu menunggu antara kedatangan dan keberangkatan angkutan umum Berdasarakan hasil analisis waktu menunggu antara kedatangan dan keberangkatan bus masih dianggap kurang memuaskan. Karena tidak jarang banyak penumpang yang mengeluh karena terlalu lama menunggu bus khususnya bus antar kota. 2. Ketepatan jadwal kedatangan dan keberangkatan angkutan umum Tingkat kepuasan terhadap ketepatan jadwal kedatangan dan keberangkatan bus sudah relative tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari diagram IPA (Importances Performance Analysis) yang menunjukkan bahwa jadwal kedatangan dan keberangkatan bus sudah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. IV-9

3. Kebersihan terminal. Berdasarkan hasil analisis, kebersihan terminal sudah dianggap cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya disediakan tempat sampah disudut-sudut terminal. 4. Layanan informasi dan tarif. Banyak dari penumpang yang mengeluhkan mengenai informasi tarif angkutan umum khusunya bus antar kota. Tidak jarang harga tiket bus naik tanpa adanya informasi terlebih dahulu. 5. Rambu dan papan informasi. Untuk rambu dan papan informasi di terminal Kalideres cukup memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kepuasan responden yang tinggi terhadap kelengkapan rambu dan papan informasi yang ada di terminal Kalideres. 6. Penindakan tegas petugas bagi yang melanggar Ketegasan petugas terhadap yang melanggar terlihat dari tingkat kepuasan responden yang cukup tinggi. 7. Sikap petugas terminal dalam melayani penumpang. Sikap petugas terminal dalam melayani penumpang cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari respon positif responden. 8. Sikap petugas terminal mengatur lalu lintas bus Sikap petugas dalam mengatur lalu lintas bus di dalam terminal dirasakan cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya petugas yang berkeliling dalam mengatur lalu lintas bus di dalam terminal khususnya terminal antar kota. 9. Jaminan keamanan dan keselamatan IV-10

Berdasarkan hasil analisis jaminan keamanan daan keeselamatan di dalam terminal Kalideres dianggap cukup memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya petugas baik itu dari petugas kepolisian maupun petugas terminal itu sendiri. 10. Perhatian petugas terhadap keluhan Perhatian petugas terhadap keluhan pengguna layanan terminal cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya pusat informasi dan pengaduan bagi para penumpang. 11. Keramahan dan kesopanan petugas Keramahan dan kesopanan petugas dianggap masih kurang baik. Oleh karena itu diperlukan peningkatan terhadap pelayanan petugas terhadap penumpang. 12. Fasilitas-fasilitas di dalam terminal Untuk fasilitas-fasilitas di dalam terminal masih kurang memadai hal tersebut dapat dilihat pada diagram IPA (Importances Performance Analysis) yang menunjukan bahwa tingkat kepuasan responden terhadap fasilitas tersebut sangat rendah, seperti area sirkulasi orang yang kurang luas, loket penjualan karcis yang kurang nyaman, ruang tunggu penumpang yang dirasakan kurang nyaman oleh para penumpang, kamar kecil atau toilet yang kurang bersih, musholla yang kurang memadai, serta tempat penitipan barang yang tidak ada dalam terminal Kalideres. 4.5 Analisis Terminal Antar Kota 4.5.1 Analisis Jumlah Kedatangan Dari data survei diketahui kebutuhan tempat menunggu dalam antrian, dilihat dari jumlah kedatangan maksimum bus kota selama 90 menit (pagi, siang dan sore) dan rata-rata waktu tunggu tiap bus di dalam terminal bus antar kota Kalideres. Terminal bus antar kota Kalideres mempunyai 16 (enam belas) lajur antrian, tiap jalur antrian dapat menampung 20 (dua puluh) bus. Jika rata-rata waktu tunggu didalam terminal diketahui, maka jumlah kedatangan kendaraan keseluruhan jalur dapat diketahui. IV-11

Tabel 4.2 Hasil survey rata-rata waktu tunggu di terminal Waktu Tunggu (menit) Terminal Pagi Siang Sore Antar Kota 60 90 70 Sumber: Survey Lapangan, 2017 Data yang diketahui: 1. Rata-rata waktu tunggu pagi hari = 60 menit 2. Jumlah seluruh antrian = 16 jalur Dengan menggunakan rumus 2.3 dan 2.4, maka harga λt (rata-rata jumlah kendaraan selama periode t), untuk keseluruhan jumlah kedatangan seluruh jalur sebagai berikut: 1. Jumlah bus yang dapat ditampung pada pagi hari: Untuk 1 (satu) jalur antrian terminal antar kota dipakai rumus: λt= V t λt V t = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah volume kendaraan yang datang selama selang waktu t = selang waktu 1 jam, sesuai dengan selang waktu pada data kendaraan Dalam pengamatan di lapangan volume kendaraan pada pagi hari yaitu sebesar 98 kendaraan. Maka dari data tersebut dapat diketahui jumlah rata-rata kedatangan kendaraan pada pagi hari yaitu: λt= V t = 98 =1.63 bus/menit 2bus/menit 60 Sedangkan untuk jumlah kedatangan kendaraan yang dapat ditampung dalam satu lajur antrian dalam terminal menggunakan rumus: λt.60 A= Wt λt = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu IV-12

A Wt = jumlah kendaraan yang ditampung di dalam jalur antrian = waktu tunggu rata-rata (dari survey) Dalam pengamatan dilapangan didapat waktu tunggu rata-rata di pagi hari yaitu 60 menit hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7. Makan jumlah kendaraan yang dapat ditampung dalam satu jalur antrian yaitu: A= λt.60 (2 60) = =2bus/ ja m Wt 60 Jadi, jumlah kedatangan bus yang dapat ditampung 16 jalur pada terminal bus dalam kota Kalideres 2 bus/ jam 16=32 bus/jam 2. Jumlah bus yang dapat ditampung pada siang hari: Untuk 1 (satu) jalur antrian terminal antar kota dipakai rumus: λt= V t λt V t = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah volume kendaraan yang datang selama selang waktu t = selang waktu 1 jam, sesuai dengan selang waktu pada data kendaraan Dalam pengamatan di lapangan volume kendaraan pada siang hari yaitu sebesar 110 kendaraan. Maka dari data tersebut dapat diketahui jumlah rata-rata kedatangan kendaraan pada siang hari yaitu: λt= V t = 110 =1.83bus/menit 2bus/menit 60 Sedangkan untuk jumlah kedatangan kendaraan yang dapat ditampung dalam satu lajur antrian dalam terminal menggunakan rumus: IV-13

λt.60 A= Wt λt A = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah kendaraan yang ditampung di dalam jalur antrian Wt = waktu tunggu rata-rata (dari survey) Dalam pengamatan dilapangan didapat waktu tunggu rata-rata di siang hari yaitu 90 menit hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7. Maka jumlah kendaraan yang dapat ditampung dalam satu jalur antrian yaitu: A= λt.90 (2 60) = =1.33 bus/ jam 2bus/ jam Wt 90 Jadi, jumlah kedatangan bus yang dapat ditampung 16 jalur pada terminal bus dalam kota Kalideres 2 bus/ jam 16=32 bus/ jam 3. Jumlah bus yang dapat ditampung pada sore hari: Untuk 1 (satu) jalur antrian terminal antar kota dipakai rumus: λt= V t λt V t = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah volume kendaraan yang datang selama selang waktu t = selang waktu 1 jam, sesuai dengan selang waktu pada data kendaraan IV-14

Dalam pengamatan di lapangan volume kendaraan pada sore hari yaitu sebesar 82 kendaraan. Maka dari data tersebut dapat diketahui jumlah rata-rata kedatangan kendaraan pada siang hari yaitu: λt= V t = 82 =1.32 bus/menit 2bus/ j am 60 Sedangkan untuk jumlah kedatangan kendaraan yang dapat ditampung dalam satu lajur antrian dalam terminal menggunakan rumus: λt.60 A= Wt λt A = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah kendaraan yang ditampung di dalam jalur antrian Wt = waktu tunggu rata-rata (dari survey) Dalam pengamatan dilapangan didapat waktu tunggu rata-rata di sore hari yaitu 70 menit hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7. Maka jumlah kendaraan yang dapat ditampung dalam satu jalur antrian yaitu: A= λt.60 (2 60) = =1.71 bus/ jam 2bus/ jam Wt 70 Jadi, jumlah kedatangan bus yang dapat ditampung 16 jalur pada terminal bus dalam kota Kalideres 2 bus/ jam 16=32 bus/ jam Berdasarkan perhitungan tempat tunggu untuk masing-masing jalur untuk terminal antar kota. IV-15

Contoh perhitungan: Hasil perhitungan kedatangan bus di terminal dalam kota diambil yang terbesar nilai λt = 2, maka sesuai gambar 4.1 diperoleh bahwa kebutuhan tempat tunggu adalah : Gambar 4.3 Kurva kumulatif dari fungsi probabilitas Erlang 1. Untuk peluang 90 % dipakai 3 (tiga) buah dan peluang 95% dipakai 4 (empat) buah 2. Jadi efisiensi supaya terminal menjadi lebih efektif diperlukan 4 (empat) buah teluk demi pengaturan untuk kendaraan yang masuk, sehingga menjadi terarah dan teratur. IV-16

Agar terjadi keterauran dalam antrian masing-masing teluk, maka diperlukan pengaturan rute yang didasarkan pada jumlah bus yang ada dan jenis kendaraan. Dari hasil pembagian tersebut berdasarkan jumlah kendaraan dibagi jalur diperoleh masing-masing rute rata-rata. Selain itu juga dipertimbangkan berdasarkan atas jumlah kendaraan per masing-masing rute. 4.5.2. Analisis Antrian dalam Terminal Perhitungan antrian pada tempat pelayanan tunggal (single channel) dengan kedatangan Poisson, maka dipakai rumus 2.7 2.12 dengan data sebagai berikut : Pelayanan Tunggal (Single Channel) Pagi Hari : Jumlah kedatangan rata-rata pagi hari ( λ ) = 98 bus/jam Tingkat pelayanan rata-rata ( μ ) = 103 bus/jam. Maka didapat hasil sebagai berikut : Jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem (n) menggunakan rumus: n= λ ( μ λ ) n = jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem n= λ ( μ λ ) = 98 =19.6 20bus (103 98 ) Panjang antrian rata-rata (q) menggunakan rumus: IV-17

( μ λ ) μ q= λ2 q = panjang antrian rata-rata ( μ λ ) μ q= λ2 Waktu rata-rata yang digunakan di dalam sistem (d) menggunakan rumus: d= 1 ( μ λ ) d = waktu rata-rata d= 1 ( μ λ ) = 1 =0.2 jam=12 menit=720 detik (103 98) Waktu menunggu rata-rata di dalam sistem (w) menggunakan rumus: w= λ μ ( μ λ) w = waktu menunggu rata-rata di dalam antrian w= λ μ ( μ λ) = 98 =0.19 jam=11.41menit=685 detik 103(103 98) IV-18

Jumlah kendaraan di dalam sistem/varian (n) menggunakan rumus: var n= λμ (μ λ) 2 λ μ = jumlah rata-rata kendaraan yang tiba per satuan waktu = tingkat pelayanan rata-rata, jumlah kendaraan per satuan waktu var(n) = varian dari n (jumlah kendaraan dalam sistem satuan waktu var n= λμ 98 103 (μ λ) 2= =403.76 404bus 2 (103 98) Siang Hari Jumlah kedatangan rata-rata siang hari ( λ ) = 110 bus/jam Tingkat pelayanan rata-rata ( μ ) = 118 bus/jam. Maka didapat hasil sebagai berikut : Jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem (n) menggunakan rumus: n= λ ( μ λ ) n = jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem n= λ ( μ λ ) = 110 =13.75 14 bus (118 110) Panjang antrian rata-rata (q) menggunakan rumus: ( μ λ ) μ q= λ2 IV-19

q = panjang antrian rata-rata ( μ λ ) μ q= λ2 Waktu rata-rata yang digunakan di dalam sistem (d) menggunakan rumus: d= 1 ( μ λ ) d = waktu rata-rata d= 1 ( μ λ ) = 1 =0.12 jam=7.5 menit=450 detik (118 110) Waktu menunggu rata-rata di dalam sistem (w) menggunakan rumus: w= λ μ ( μ λ) w = waktu menunggu rata-rata di dalam antrian w= λ μ ( μ λ) = 110 =0.12 jam=7.2menit=432 detik 118(118 110) Jumlah kendaraan di dalam sistem/varian (n) menggunakan rumus: IV-20

var n= λμ (μ λ) 2 λ μ = jumlah rata-rata kendaraan yang tiba per satuan waktu = tingkat pelayanan rata-rata, jumlah kendaraan per satuan waktu var(n) = varian dari n (jumlah kendaraan dalam sistem satuan waktu var n= λμ 110 118 2= 2=202.8 203bus (μ λ) (118 110) Sore Hari Jumlah kedatangan rata-rata sore hari ( λ ) = 82 bus/jam Tingkat pelayanan rata-rata ( μ ) = 88 bus/jam. Maka didapat hasil sebagai berikut : Jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem (n) menggunakan rumus: n= λ ( μ λ ) n = jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem n= λ ( μ λ ) = 82 =13.67 14 bus (88 82) Panjang antrian rata-rata (q) menggunakan rumus: ( μ λ ) μ q= λ2 IV-21

q = panjang antrian rata-rata ( μ λ ) μ q= λ2 Waktu rata-rata yang digunakan di dalam sistem (d) menggunakan rumus: d= 1 ( μ λ ) d = waktu rata-rata d= 1 ( μ λ ) = 1 =0.17 jam=10.2 menit=612 detik (88 82) Waktu menunggu rata-rata di dalam sistem (w) menggunakan rumus: w= λ μ ( μ λ) w = waktu menunggu rata-rata di dalam antrian w= λ μ ( μ λ ) = 82 =0.15 jam=9menit=540 detik 88(88 82) Jumlah kendaraan di dalam sistem/varian (n) menggunakan rumus: var n= λμ (μ λ) 2 IV-22

λ μ = jumlah rata-rata kendaraan yang tiba per satuan waktu = tingkat pelayanan rata-rata, jumlah kendaraan per satuan waktu var(n) = varian dari n (jumlah kendaraan dalam sistem satuan waktu var n= λμ 82 88 2= =200.4 201 bus 2 (μ λ) (88 82) Tabel 4.3 Hasil perhitungan dengan rumus Single Channel Nilai Rata-Rata Kedatangan Pagi Siang Sore λ (bus/jam) 98 110 82 µ (bus/jam) 103 118 88 n (bus) 20 14 14 q (bus) 19 13 13 d (detik) 720 450 612 w (detik) 685 432 540 Var (n) 404 203 201 Sumber: Pengolahan data, 2017 4.6 Analisis Terminal Dalam Kota 4.6.1 Analisis Jumlah Kedatangan Dari data survei diketahui kebutuhan tempat menunggu dalam antrian, dilihat dari jumlah kedatangan maksimum bus kota selama 60 menit (pagi, siang dan sore) dan rata-rata waktu tunggu tiap bus di dalam terminal bus dalam kota Kalideres. Terminal bus dalam kota Kalideres mempunyai 3 (tiga) lajur antrian, tiap jalur antrian dapat menampung 10 (sepuluh) bus. Jika rata-rata waktu tunggu didalam terminal diketahui, maka jumlah kedatangan kendaraan keseluruhan jalur dapat diketahui. Tabel 4.4 Hasil survey rata-rata waktu tunggu di terminal Waktu Tunggu (menit) Terminal Pagi Siang Sore Dalam Kota 15 18 15 Sumber: Survey Lapangan, 2017 Data yang diketahui: 1. Rata-rata waktu tunggu pagi hari = 15 menit IV-23

2. Jumlah seluruh antrian = 3 jalur Dengan menggunakan rumus 2.3 dan 2.4, maka harga λt (rata-rata jumlah kendaraan selama periode t), untuk keseluruhan jumlah kedatangan seluruh jalur sebagai berikut: 1. Jumlah bus yang dapat ditampung pada pagi hari: Untuk 1 (satu) jalur antrian terminal antar kota dipakai rumus: λt= V t λt V t = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah volume kendaraan yang datang selama selang waktu t = selang waktu 1 jam, sesuai dengan selang waktu pada data kendaraan Dalam pengamatan di lapangan volume kendaraan pada pagi hari yaitu sebesar 673 kendaraan. Maka dari data tersebut dapat diketahui jumlah rata-rata kedatangan kendaraan pada pagi hari yaitu: λt= V t = 673 =11.21bus/menit 12bus/menit 60 Sedangkan untuk jumlah kedatangan kendaraan yang dapat ditampung dalam satu lajur antrian dalam terminal menggunakan rumus: λt.60 A= Wt λt A Wt = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah kendaraan yang ditampung di dalam jalur antrian = waktu tunggu rata-rata (dari survey) IV-24

Dalam pengamatan dilapangan didapat waktu tunggu rata-rata di pagi hari yaitu 15 menit hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9. Makan jumlah kendaraan yang dapat ditampung dalam satu jalur antrian yaitu: A= λt.60 (12 60) = =48bus/ jam Wt 15 Jadi, jumlah kedatangan bus yang dapat ditampung 3 jalur pada terminal bus dalam kota Kalideres 48bus/ jam 3=144 bus/ jam 2. Jumlah bus yang dapat ditampung pada siang hari: Untuk 1 (satu) jalur antrian terminal antar kota dipakai rumus: λt= V t λt V t = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah volume kendaraan yang datang selama selang waktu t = selang waktu 1 jam, sesuai dengan selang waktu pada data kendaraan Dalam pengamatan di lapangan volume kendaraan pada siang hari yaitu sebesar 583 kendaraan. Maka dari data tersebut dapat diketahui jumlah rata-rata kedatangan kendaraan pada siang hari yaitu: λt= V t = 583 =9.71 bus/menit 10bus/menit 60 Sedangkan untuk jumlah kedatangan kendaraan yang dapat ditampung dalam satu lajur antrian dalam terminal menggunakan rumus: IV-25

λt.60 A= Wt λt A Wt = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah kendaraan yang ditampung di dalam jalur antrian = waktu tunggu rata-rata (dari survey) Dalam pengamatan dilapangan didapat waktu tunggu rata-rata di siang hari yaitu 18 menit hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9. Maka jumlah kendaraan yang dapat ditampung dalam satu jalur antrian yaitu: A= λt.60 (10 60) = =33.3bus/ jam 34bus/ jam Wt 18 Jadi, jumlah kedatangan bus yang dapat ditampung 3 jalur pada terminal bus dalam kota Kalideres 34bus/ jam 3=102bus/ jam 3. Jumlah bus yang dapat ditampung pada sore hari: Untuk 1 (satu) jalur antrian terminal antar kota dipakai rumus: λt= V t λt V t = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah volume kendaraan yang datang selama selang waktu t = selang waktu 1 jam, sesuai dengan selang waktu pada data kendaraan IV-26

Dalam pengamatan di lapangan volume kendaraan pada sore hari yaitu sebesar 445 kendaraan. Maka dari data tersebut dapat diketahui jumlah rata-rata kedatangan kendaraan pada sore hari yaitu: λt= V t = 445 =7.42bus/menit 8bus/menit 60 Sedangkan untuk jumlah kedatangan kendaraan yang dapat ditampung dalam satu lajur antrian dalam terminal menggunakan rumus: λt.60 A= Wt λt A Wt = jumlah rata-rata kedatangan kendaraan per selang waktu tertentu = jumlah kendaraan yang ditampung di dalam jalur antrian = waktu tunggu rata-rata (dari survey) Dalam pengamatan dilapangan didapat waktu tunggu rata-rata di sore hari yaitu 15 menit hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9. Maka jumlah kendaraan yang dapat ditampung dalam satu jalur antrian yaitu: A= λt.60 Wt = (8 60) =32bus/ jam 15 Jadi, jumlah kedatangan bus yang dapat ditampung 3 jalur pada terminal bus dalam kota Kalideres 32bus/ jam 3=96bus/ jam Berdasarkan perhitungan tempat tunggu untuk masing-masing jalur untuk terminal dalam kota. IV-27

Contoh perhitungan: Hasil perhitungan kedatangan bus di terminal dalam kota diambil yang terbesar nilai λt = 12, maka sesuai gambar 4.1 diperoleh bahwa kebutuhan tempat tunggu adalah : 1. Untuk peluang 90 % dipakai 16 (enam belas) buah dan peluang 95% dipakai 18 (delapan belas) buah 2. Jadi efisiensi supaya terminal menjadi lebih efektif diperlukan 18 (delapan belas) buah teluk demi pengaturan untuk kendaraan yang masuk, sehingga menjadi terarah dan teratur. IV-28

Agar terjadi keterauran dalam antrian masing-masing teluk, maka diperlukan pengaturan rute yang didasarkan pada jumlah bus yang ada dan jenis kendaraan. Dari hasil pembagian tersebut berdasarkan jumlah kendaraan dibagi jalur diperoleh masing-masing rute rata-rata. Selain itu juga dipertimbangkan berdasarkan atas jumlah kendaraan per masing-masing rute. 4.6.2.Analisis Antrian dalam Terminal Perhitungan antrian pada tempat pelayanan tunggal (single channel) dengan kedatangan Poisson, maka dipakai rumus 2.7 2.12 dengan data sebagai berikut : Pelayanan Tunggal (Single Channel) Pagi Hari : Jumlah kedatangan rata-rata pagi hari ( λ ) = 673 bus/jam Tingkat pelayanan rata-rata ( μ ) = 678 bus/jam. Maka didapat hasil sebagai berikut : Jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem (n) menggunakan rumus: n= λ ( μ λ ) n = jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem n= λ ( μ λ) = 673 =39.59 40bus (690 673 ) Panjang antrian rata-rata (q) menggunakan rumus: IV-29

( μ λ ) μ q= λ2 q = panjang antrian rata-rata ( μ λ ) μ q= λ2 Waktu rata-rata yang digunakan di dalam sistem (d) menggunakan rumus: d= 1 ( μ λ ) d = waktu rata-rata d= 1 ( μ λ ) = 1 =0.06 jam=3.6 menit=216 detik (690 673) Waktu menunggu rata-rata di dalam sistem (w) menggunakan rumus: w= λ μ ( μ λ ) w = waktu menunggu rata-rata di dalam antrian IV-30

w= λ μ ( μ λ) = 673 =0.06 jam=3.6 menit=216 detik 690(690 673) Jumlah kendaraan di dalam sistem/varian (n) menggunakan rumus: var n= λμ (μ λ) 2 λ = jumlah rata-rata kendaraan yang tiba per satuan waktu μ = tingkat pelayanan rata-rata, jumlah kendaraan per satuan waktu var(n) = varian dari n (jumlah kendaraan dalam sistem satuan waktu) var n= λμ 673 690 (μ λ) 2= =1606.82 1607bus 2 (690 673) Siang Hari Jumlah kedatangan rata-rata siang hari ( λ ) = 583 bus/jam Tingkat pelayanan rata-rata ( μ ) = 598 bus/jam. Maka didapat hasil sebagai berikut : Jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem (n) menggunakan rumus: n= λ ( μ λ ) n = jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem IV-31

n= λ ( μ λ) = 583 (598 583 ) =38.86 39bus Panjang antrian rata-rata (q) menggunakan rumus: ( μ λ ) μ q= λ2 q = panjang antrian rata-rata ( μ λ ) μ q= λ2 Waktu rata-rata yang digunakan di dalam sistem (d) menggunakan rumus: d= 1 ( μ λ ) d = waktu rata-rata d= 1 ( μ λ ) = 1 =0.07 jam=4.2menit=252 detik (598 583) Waktu menunggu rata-rata di dalam sistem (w) menggunakan rumus: w= λ μ ( μ λ ) IV-32

w = waktu menunggu rata-rata di dalam antrian w= λ μ ( μ λ ) = 583 =0.06 jam=3.6 menit=216 detik 598(598 583) Jumlah kendaraan di dalam sistem/varian (n) menggunakan rumus: var n= λμ (μ λ) 2 λ = jumlah rata-rata kendaraan yang tiba per satuan waktu μ = tingkat pelayanan rata-rata, jumlah kendaraan per satuan waktu var(n) = varian dari n (jumlah kendaraan dalam sistem satuan waktu var n= λμ 583 598 (μ λ) 2= (598 583) 2=1549.5 1550 bus Sore Hari Jumlah kedatangan rata-rata sore hari ( λ ) = 445 bus/jam Tingkat pelayanan rata-rata ( μ ) = 458 bus/jam. Maka didapat hasil sebagai berikut : Jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem (n) menggunakan rumus: n= λ ( μ λ ) n = jumlah rata-rata kendaraan di dalam sistem IV-33

n= λ ( μ λ ) = 445 =34.23 35bus (458 445 ) Panjang antrian rata-rata (q) menggunakan rumus: ( μ λ ) μ q= λ2 q = panjang antrian rata-rata ( μ λ ) μ q= λ2 Waktu rata-rata yang digunakan di dalam sistem (d) menggunakan rumus: d= 1 ( μ λ ) d = waktu rata-rata d= 1 ( μ λ ) = 1 =0.08 jam=4.8 menit=288 detik (458 445) IV-34

Waktu menunggu rata-rata di dalam sistem (w) menggunakan rumus: w= λ μ ( μ λ ) w = waktu menunggu rata-rata di dalam antrian w= λ μ ( μ λ ) = 445 =0.07 jam=4.2menit=252 detik 458(458 445) Jumlah kendaraan di dalam sistem/varian (n) menggunakan rumus: var n= λμ (μ λ) 2 λ = jumlah rata-rata kendaraan yang tiba per satuan waktu μ = tingkat pelayanan rata-rata, jumlah kendaraan per satuan waktu var(n) = varian dari n (jumlah kendaraan dalam sistem satuan waktu var n= λμ 445 458 2= 2=1205.98 1206 bus (μ λ) (458 448) Tabel 4.5 Hasil perhitungan dengan rumus Single Channel Nilai Rata-Rata Kedatangan Pagi Siang Sore λ (bus/jam) 673 583 445 µ (bus/jam) 678 598 458 n (bus) 40 39 35 q (bus) 39 38 34 d (detik) 216 252 288 w (detik) 216 216 252 Var (n) 1607 1550 1206 Sumber: Pengolahan data, 2017 IV-35

Tabel 4.6 Fluktuasi kendaraan di dalam terminal Kalideres Sumber ; Pengolahan data, 2017 140 120 100 80 Jumlah Kendaraan 60 40 20 0 Bus Kopaja/Metromini Angkot Jam Gambar 4.4 Grafik kendaraan yang masuk pada hari Rabu, 31 Mei 2017 Sumber:Pengolahan data, 2017 IV-36

Jumlah Kendaraaan 140 120 100 80 60 40 20 0 Bus Kopaja/Metromini Angkot Jam Gambar 4.5 Grafik kendaraan yang keluar pada hari Rabu, 31 Mei 2017 Sumber:Pengolahan data, 2017 140 120 100 80 Jumlah Kendaraan 60 40 Bus Kopaja/Metromini Angkot 20 0 Jam Gambar 4.6 Grafik kendaraan yang masuk pada hari Sabtu, 3 Juni 2017 Sumber:Pengolahan data, 2017 IV-37

140 120 100 Jumlah Kendaraan 80 60 40 Bus Kopaja/Metromini Angkot 20 0 8 9 101112131415161718 Jam Gambar 4.7 Grafik kendaraan yang keluar pada hari Sabtu, 3 Juni 2017 Sumber:Pengolahan data, 2017 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Bus Kopaja/Metromini Angkot Gambar 4.8 Grafik fluktuasi kendaraan di dalam terminal pada hari Rabu, 31 Mei 2017 Sumber:Pengolahan data, 2017 IV-38

12 10 8 6 4 Bus Kopaja/Metromini Angkot 2 0 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Gambar 4.9 Grafik fluktuasi kendaraan di dalam terminal pada hari Sabtu, 3 Juni 2017 Sumber:Pengolahan data, 2017 Dari grafik diatas dapat diketahui apakah kapasitas Terminal Kalideres masih dapat digunakan untuk sepuluh tahun kedepan atau tidak dilihat dari segi pertumbuhan perekonomian di wilayah Jakarta. Menurut Badan Pusat Statistik wilayah Jakarta, laju pertumbuhan ekonomi wilayah Jakarta untuk sepuluh tahun terakhir yaitu sebesar 5,11%. Untuk dapat mengetahui kapasitas dari Terminal Kalideres untuk sepuluh tahun terakhir digunakan rumus: K= Ko(1+i) n.. (4.1) K = Kapasitas Ko = Rata-rata bis masuk terminal i = Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi n = Tahun, n=10 IV-39

Dari hasil pengamatan dilapangan didapat jumlah rata-rata bus yang berada di dalam Terminal dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.7 Data bus yang berada di dalam terminal dalam satu hari Bus Kopaja/Metromini Angkot Hari Kerja 75 43 51 Hari Libur 60 52 56 Sumber:Pengolahan data, 2017 Dari data tabel 4.12 kita dapat mengetahui kapasitas Terminal untuk sepuluh tahun kedepan dengan menggunakan rumus 4.1. Tabel 4.8 Kapasitas Terminal untuk Sepuluh tahun kedepan Kopaja/Metromin Bus i Angkot Hari Kerja 124 71 84 Hari Libur 99 86 93 Sumber:Pengolahan data, 2017 4.7 Evaluasi Terminal Kalideres Optimlisasi tingkat pelayanan terhadap pengguna jasa terminal dilakukan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa ada beberapa yang harus diperbaiki atau ditingkatkan seperti: 1. Waktu menunggu antara kedatangan dan keberangkatan bus 2. Layanan informasi dan tarif 3. Keramahan dan kesopanan petugas Sedangkan fasilitas-fasilitas terminal baik itu fasilitas utama ataupun penunjang sudah dirasakan cukup baik. Akan tetapi perlu dilakukan perbaikan terus menerus agar tingkat pelayanan semakin optimal dan para penumpang dapat merasa nyaman berada di dalam terminal. Selain itu, pelayanan terminal terhadap kapasitas terminal Kalideres saat ini masih kurang. Hal itu dapat dilihat dari daya tampung emplasemen keseluruhan terminal Kalideres yaitu 154 IV-40

kendaraan dengan luas empalsemen16.748 m 2. Sedangkan volume kendaraan yang masuk ke dalam terminal Kalideres yaitu sebanyak 170 kendaraan dengan luas empalsemen16.748 m 2. Sedangkan untuk kapasitas terminal sepuluh tahun kedepan sudah dapat dilihat pada tabel 4.13 yaitu sebesar 280 kendaraan. Hal ini sangat jauh dari kapasitas terminal saat ini yaitu 154 kendaraan. Jika tidak dilakukan perluasan terminal maka maka bukan tidak mungkin terjadi penumpukan kendaraan atau antrian yang panjang untuk masuk ke dalam terminal. Jumlah Kendaraan 120 100 80 60 40 20 0 Bus Kopaja/Metromini Angkot Jenis Angkutan Gambar 4.910 Kapasitas Terminal Kalideres Berdasarkan Jenis Angkutan Sumber:Pengolahan data, 2017 IV-41